“PERENCANAAN STRATEGIS”
OLEH :
KELOMPOK : 1
NAMA KELOMPOK :
2020
1
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnyalah
paper yang berjudul “Perencanaan Strategi” ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa
kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan kami berharap semoga paper ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
paper agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih
banyak kekurangan dalam paper ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................ 2
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penulisan........................................................................................................ 2
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Karakteristik dan Perencanaan Strategis ...................................................................... 3
2.2 Menganalisis Program-Program Baru Yang Diusulkan ............................................... 6
2.3 Menganalisis Program-Program Yang Sedang Berjalan ............................................ 11
2.4 Proses Perencanaan Strategi ....................................................................................... 13
2.5 Kasus Perencanaan Strategi ....................................................................................... 14
BAB III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan .................................................................................................................. 5
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perlu diketahui, bahwa setiap organisasi atau perusahaan perlu merencanakan dan
membuat rencana untuk menghadapi persaingan di setiap aktivitas organisasi seperti
produksi, rekrutmen karyawan baru, rencana, anggaran dan program penjualan produk baru.
Rencana (plan) adalah proses dasar dari suatu organisasi memilih tujuan dan menentukan
bagaimana mencapainya. Berdasarkan hal tersebut, perusahaan harus menentukan tujuan
yang ingin dicapai sebelum melaksanakan proses perencanaan.
Perlu adanya perencanaan dan perencanaan dalam berbagai bentuk organisasi, karena
perencanaan semacam ini merupakan proses dasar bagi manajemen untuk mengambil
keputusan dan tindakan. Setiap jenis kegiatan (organisasi, perusahaan, atau kegiatan
masyarakat) membutuhkan perencanaan, dan terdapat perencanaan pada setiap fungsi
manajemen, karena fungsi tersebut hanya dapat melaksanakan keputusan yang telah
ditentukan dalam rencana tersebut.
Perencanaan strategis bukan hanya kegiatan yang direncanakan organisasi, tetapi
perencanaan strategis adalah salah satu peran manajemen yang paling penting. Saat ini,
perencanaan strategis menjadi semakin penting. Manajer menyadari bahwa penetapan
tujuan dan strategi organisasi yang baik dan jelas akan lebih berguna dalam memberikan
arahan dan bimbingan kepada organisasi. Hasilnya, organisasi beroperasi lebih baik dari
sebelumnya dan lebih sensitif terhadap perubahan lingkungan.
Perencanaan adalah tahap terpenting dari fungsi manajemen, terutama ketika berhadapan
dengan lingkungan eksternal yang dinamis. Dalam era globalisasi, perencanaan harus lebih
bertumpu pada prosedur yang rasional dan sistematis daripada sekedar intuisi dan firasat.
Melalui perencanaan strategis, konsep organisasi menjadi lebih jelas, sehingga
memungkinkan manajer mengembangkan rencana dan kegiatan untuk memandu organisasi
mencapai tujuannya. Selain itu perkembangan lingkungan terjadi dengan sangat cepat,
misalnya: kecepatan perubahan teknologi meningkat, kompleksitas pekerjaan manajemen
meningkat, kompleksitas lingkungan eksternal meningkat, dan interval waktu antara
keputusan saat ini dengan hasil yang akan datang semakin lama. Inilah mengapa rencana
strategis penting.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis mengambil judul paper ”Perencanaan
Strategis”.
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan paparan latar belakang tersebut, adapun yang menjadi rumusan masalah
dalam paper ini yaitu sebagai berikut.
1.2.1 Bagaimana karakteristik dan perencanaan strategis?
1.2.2 Bagaimana menganalisis program-program baru yang diusulkan?
1.2.3 Bagaimana menganalisis program-program yang sedang berjalan?
1.2.4 Bagaimana proses dari perencanaan strategis?
1.2.5 Bagaimana kasus terkait perencanaan strategis?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Dapat mendeskripsikan karakteristik dan perencanaan strategis.
1.3.2 Dapat mendeskripsikan cara menganalisis program-program baru yang diusulkan.
1.3.3 Dapat mendeskripsikan cara menganalisis program-program yang sedang
berjalan.
1.3.4 Dapat mendeskripsikan proses dari perencanaan strategis.
1.3.5 Dapat mendeskripsikan kasus dari perencanaan strategis.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
b. Evoluasi dari Perencanaan Strategi
Lima puluh tahun yang lalu proses perencanaan strategis di hampir semua
organisasi adalah tidak sistematis. Jika manajemen memikirkan perencanaan jangka
panjang, hal tersebut tidak dilakukan dengan cara terkoordinasi. Banyak organisasi
menghargai keunggulan dari pembuatan rencana untuk tiga atau lima tahun kedepan.
Praktik menyatakan encana tersebut dalam dokumen atau modal formal adalah luas,
tetapi bukan berarti diterima secara universal.
c. Manfaat dan Keterbatasan dari Perencanaan Strategis
Proses perencanaan strategis formal dapat memberikan beberapa manfaat, antara
lain sebagai berikut.
- Kerangka Kerja Untuk Pengembangan Anggaran.
Suatu anggaran operasi memerlukan komitmen sumber daya untuk tahun
mendatang. TahunanSuatu anggaran operasi memerlukan komitmen sumber
daya untuk masadepan. Oleh karena itu, penting bahwa manajemen membuat
komitmen sumber daya semacam itu dengan ide yang jelas mengenai kemana
arahorganisasi untuk beberapa tahun kedepan. Suatu rencana
strategismenyediakan kerangka kerja yang lebih luas. Dengan demikian
manfaat penting dari pembuatan suatu rencana strategis adalah bahwa rencana
tersebutmemfasilitasi formulasi dari anggaran operasi yang efektif. Selain
itumempunyai manfaat memfasilitasi keputusan alokasi sumber daya
yangoptimal yang mendukung opsi-opsi strategis kunci.
- Alat Pengembangan Manajemen.
Perencanaan strategi formal adalah alat pendidikan dan pelatihanmanajemen
yang unggul dalam melengkapi para manajer dengan suatu pemikiran
mengenai strategi dan mengimplementasikannya. Tidak berlebihan jika
dikatakan bahwa perencanaa strategis formal, proses itu sendiri adalah jauh
lebih penting dibandingkan dengan output dari proses tersebut,
yangmerupakan dokumen rencana
- Mekanisme Untuk Memaksa Manejemen Agar Memikirkan Jangka Panjang.
Proses perencanaan strategis formal memaksa manajer untuk
meyediakanwaktu guna memikirkan masalah-masalah jangka panjang yang
penting.
4
- Alat Untuk Menyejajarkan Manajer Dengan Strategi korporate.
Debat, diskusi dan negoisasi yang terjadi selama proses
perencanaanmengklarifikasi strategi korporat, menyatukan dan meyejajarkan
manajer dengan strategi semacam itu, dan mengungkapkan implikasi dari
strategikorporat bagi manajer individual. Pembuatan rencana strategis
mungkin mengungkapkan bahwa keputusan-keputusan individual tidak
menciptakan suatu keseluruhan yang memuaskan. Investasi yang baru
direncanakan mungkin memerlukan lebih banyak dana pada tahun-tahun
tertentu dibandingkan dengan dana yang dapat diperoleh perusahaan pada
tahun-tahun tersebut.
d. Keterbatasan
Ada beberapa kekurangan atau keterbatasan potensial dari perencanaan strategis
formal.
- Perencanaan berakhir menjadi pengisian formulir latihan birokrasi tanpa
pemikiran strategis, guna meminimalkan risiko dari birokrasi, organisasi
secara periodik sebaiknya mempertannyakan apakah perusahaan memperoleh
ide-ide segar sebagai akibat dari proses perencanaan strategis.
- Organisasi mungkin menciptakan departemen perencanaan strategis yang
besar dan mendelagasikan pembuatan rencana strategis kepada para staf dari
departemen tersebut, sehingga dengan demikian mengabaikan input dari
manajemen lini maupun manfaat pendidikan dari proses tersebut.
e. Struktur Dan Isi Program
Hampir disemua organisasi industrial program adalah produk atau keluarga
produk ditambah riset dan pengembangan aktivitas-aktivitas umum dan administratif,
akuisisi yang direncanakan atau aktivitas-aktivitas penting lainnya yang tidak sesuai
dengan lini produk yang ada saat ini. Rencana strategis biasanya mencakup periode
lima tahun ke depan. Limatahun adalah periode yang cukup panjang untuk
megestimasikan konsekuensidari keputusan program yang dibuat saat ini.
Konsekuensi dari keputusan untuk mengembangkan dan memasarkan produk baru
atau untuk memperoleh aktivamodal utama yang baru mungkin tidak dapat
sepenuhnya dirasakan dalam periode yang pendek.
Jangka waktu diatas lima tahun mungkin begitu kabur sehingga usaha-usaha
untuk berguna untuk dilakukan. Banyak organisasimembuat rencana yang sangat
kasar yang mencakup hanya tiga tahun kedepan. Jumlah dolar dari setiap program
5
menunjukkan besaran kira-kira dari pendapatan, beban dan pengeluaran modal.
Karena jangka waktunya relatif panjang hanyaa estimasi kasar yang memungkinkan.
Estimasi-estimasi semacam itu adalah memuaskan sebagai dasar untuk
mengindikasikan arah umum organisasi. Jika rencana strategis distrukturisasi
berdasarkan unit bisnis yang menspesifikasi batasan-batasan dalam mana unit bisnis
diharapkan untuk beroperasi.
f. Hubungan Organisasional
Proses perencanaan strategis melibatkan manajemen senior dan manajer dariunit
bisnis atau pusat tanggung jawab lainnya, dibantu oleh staf mereka. Tujuan utamanya
adalah untuk memperbaiki komunikasi antara eksekutif korporatdengan eksekutif unit
bisnis dengan cara menyediakan rangkaian aktivitas terjadwal, melalui mana mereka
dapat mencapai sekelompok tujuan dan rencanayang disetujui bersama. Manajer dari
departemen-departemen individual biasanya tidak berpartisipasi dalam proses
perencanaan strategis.
Dibeberapa organisasi, komtroler organisasi membuat rencana strategis.
Perencanaan strategis memerlukan keahlian analitis dan pandangan ke depan yang
luas yang mungkin tidak ada diorganisasi kontroler. Kontroler mungkin hanya
memiliki keahlian terutama dalam teknik-teknik analitis terinci yang diperlukan untuk
menyesuaikan anggaran tahunan dan menganalisis varians antara jumlah aktual
dengan yang dianggarkan.
g. Gaya Manajemen
Perncanaan strategis adalah suatu proses manajemen dan cara dengan mana
proses tersebut dilaksanakan di suatu perusahaan sangat bergantung pada gaya dari
CEO. Beberapa CEO memilih untuk mengambil keputusan tanpa manfaat dari alat
perencanaan formal. Jika kontroler dari suatu perusahaan berusaha untuk
menperkenalkan suatu sistem yang formal maka ia mungkin akan tidak berhasil.
10
2.3 Menganalisis Program-Program Yang Sedang Berjalan
Untuk Pengembangan Program baru, banyak perusahaan mempunyai cara sistematis
untuk analisis program yang sedang berjalan. Beberapa teknik analisis diuraikan sebagai
berikut:
a. Analisis Rantai Nilai (Value Chain Analysis)
Value Chain merupakan bentuk yang berkaitan dari nilai penciptaan kegiatan
menghasilkan suatu produk. Kerangka value chain merupakan suatu metode
untuk merinci suatu rangkaian dari bahan baku hingga produk akhir yang
digunakan oleh langganan menjadi kegiatan strategi yang relevan untuk
memahami perilaku biaya dan perbedaan sumber daya.
Dari perspektif strategi, konsep value chain menyoroti dalam tiga bidang
peningkatan laba, yaitu :
- Kaitan dengan pemasok, kaitan dengan supplier (pemasok) hendaknya
diatur sedemikian rupa sehingga bisa menguntungkan perusahaan maupun
pemasok itu sendiri.
- Kaitan dengan pelanggan, Kaitan pelanggan sama pentingnya dengan
kaitan pemasok. Banyak contoh dimana kaitan antara perusahaan dan
langgananya dibentuk agar saling menguntungkan.
- Keterkaitan proses dalam value chain dari suatu perusahaan, analisis value
chain secara eksplisit mengakui kenyataan bahwa kegiatan individu dalam
suatu perusahaan tidaklah berdiri sendiri tetapi saling bergantung.
b. Activity Based Costing
Dengan perkembangan computer dan otomasi dalam suatu pabrik, telah terjadi
perubahan penting untuk pengumpulan dan penggunaan informasi biaya. Dulu,
kebanyakan perusahaan mengalokasikan biaya overhead ke produk didasarkan
atas jumlah atau biaya tenaga kerja langsung. Saat ini, sejumlah perusahaan
mengumpulkan biaya bahan baku yang berhubungan dengan cara terpisah dari
biaya manufaktur lainnya dan mengumpulkan biaya manufaktur untuk
departemen tersendiri, mesin tersendiri, atau bagian yang terdiri dari sekelompok
mesin yang menjalankan operasi yang saling berhubungan pada suatu produk.
Pada pusat biaya seperti ini, biaya bahan baku langsung dikombinasikan dengan
elemen biaya lainya, yang disebutkan biaya konversi.
Biaya konversi disini adalah biaya tenaga kerja dan overhead pabrik yang
mengubah bentuk bahan baku menjadi bahan jadi. Sebagai tambahan biaya
11
konversi untuk sistem yang lebih baru ini adalah biaya litbang, umum dan
administrasi, dan pemasaran. Jika dibandingkan dengan sistem tradisional,
dimana biaya overhead yang dialokasikan keproduk atas dasar jam tenaga kerja
langsung ataupun jam kerja mesin, maka sistem yang baru ini menggunakan
dasar alokasi yang berganda. Dengan sistem baru ini “activity” diartikan sebagai
pusat biaya, dan pemicuu biaya (cost driver) diartikan sebagai dasar alokasi.
Sehingga sistem biaya disebut activity based cost system.
c. Kegunaan Informasi ABC
Pengumpulan infromasi ABC disebabkan hal yang rutin tidaklah bermanfaat bagi
sebagian perusahaan. ABC merupakan alat perencanaan strategi, bukan suatu
sistem akuntansi. Jika digunakan sebagai bagian dari proses perencanaan strategi,
ABC akan menyediakan informasi yang bermanfaat. Misalnya, ABC
menunjukkan produk yang kompleks dengan bagian terpisah mempunyai biaya
desain dan produksi yang lebih tinggi daripada produk yang lebih sederhana,
produk tersebut dengan volume yang rendah mempunyai biaya per unit yang
lebih tinggi dari pada volume produksi yang besar, produk yang membutuhkan
lebih banyak rekayasa akan mempunyai biaya per unit yang lebih tinggi dari
biaya produk lain, dan produk dengan daur hidup yang lebih tinggi akan
mempunyai biaya per unit yang lebih tinggi dari yang lain. Informasi dengan
sejumlah perbedaan mendasar ini akan membawa perubahan pada kebijakan yang
berkaitan dengan jalur produksi tertentu atau semua jalur produksi, kebijakan
harga produk, keputusan menjual atau membeli, kebijakan menambah atau
mengurangi produk, mengurangi kegiatan yang tidak memberi nilai tambah dan
lain-lain.
d. Analisis Pusat Biaya Kebijakan
Informasi dari sistem ABC akan membawa ke analisis komponen dari value
chain yang memungkinkan perbaikan efisiensi dan efektivitas. Manajer
mempelajari kemungkinan ini, memutuskan apa yang hendak dilakukan dan
bagaimana caranya melakukan perubahan. Unit jasa dan pendukung dalam suatu
pabrik, bagian pemasaran, litbang, administrasi merupakan faktor-faktor yang
harus dianalisa karena bagian ini merupakan pusat biaya kebijakan. Sesuai
definisi tidak ada cara yang tepat untuk mengetahui tingkat optimum dari suatu
pusat biaya kebijakan. Oleh karena itu pada proses perencanaan strategis, dan
juga dalam proses penyusunan anggaran, hal yang pokok adalah membawa
12
tingkat biaya yang terjadi pada pusat biaya kebijakan saat ini dianggap sebagai
titik awal, dengan melakukan sedikit perubahan sebagai antisipasi perubahan
inflasi dan perubahan lainnya di masa mendatang.
14
manufaktur dalam pembuatan segala macam jenis kertas dan form seperti amplop,
kertas tulis, kartu ucapan, dan kartu pesan. Pada tahun 1988, Allied Product
Company memperluas bisnis mereka dalam bidang layanan manajemen
persediaan. Allied berkeyakinan bahwa bisnis layanan manajemen persediaan ini
akan mendatangkan nilai tambah dan terbilang unik dibandingkan dengan para
perusahaan pesaingnya.
Allied juga memulai program yang dinamakan Total Form Control (TFC), dimana
program ini menyediakan berbagai layanan seperti layanan yang berkaitan dengan
pergudangan dan distribusi form (termasuk pendanaan persediaan), serta
pengendalian persediaan dan pelaporan penggunaan form. Allied menggunakan
jaringan sistem komputer yang canggih utnuk memonitor persediaan milik
pelanggannya, penggunaa form, dan aktivitas pemesanan. Mereka menyediakan
informasi-informasi berkaitan dengan hal tersebut dalam bentuk yang sederhana
dan mudah untuk dibaca oleh pihak manajemen pelanggan. Layanan distribusi
Allied terdiri dari layanan Pick Pack dan Desk Top Delivery.
Return on investment TFC mengalami penurunan yang mengindikasikan bahwa
perusahaan tidak dikelola dengan baik. Hal ini berkaitan dengan biaya yang
seharusnya dikenakan terhadap klien. Tidak fair ketika dua klien membeli produk
dalam jumlah yang sama, tetapi salah satu menyimpan inventori lebih lama dan
menginginkan pengiriman secara bertahap. Seharusnya klien dibebankan biaya
yang sesuai.
Masalah yang dihadapi oleh Allied adalah :
1. “Customer Profitability”.
Tidak semua pelanggan menguntungkan tetapi dengan bantuan ABC dapat diketahui
pelanggan mana yang menguntungkan.
2. Penetapan harga.
Biaya yang dikenakan terhadap servis layanan membutuhkan perhatian lebih
agar tercipta biaya yang fair antara klien yang menggunakan fasilitas yang
berbeda.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perencanaan strategi adalah proses memutuskan proses apa yang akan dilakukan oleh
organisasi dan menaksir jumlah sumberdaya yang akan dialokasikan pada masing-masing
program untuk beberapa tahun yang akan dating. Hasil akhir proses perencanaan strategi
berupa dokumen yang dinamakan rencana strategi (strategic plan) atau sering disebut
program. Suatu perencanaan strategi yang telah ditetapkan akan berimplikasi selama priode
strategi tersebut berlaku. Disinilah dperlakukan perencanaan yang matang. Kesalahan dalam
perencanaan akan mempengaruhi pelaksanaan program yang telah disusun.
Untuk Pengembangan Program baru, banyak perusahaan mempunyai cara sistematis
untuk analisis program yang sedang berjalan. Beberapa teknik analisis diuraikan sebagai
berikut:
a. Analisis Rantai Nilai (Value Chain Analysis)
Value Chain merupakan bentuk yang berkaitan dari nilai penciptaan kegiatan
menghasilkan suatu produk.Kerangka value chain merupakan suatu metode untuk merinci
suatu rangkaian dari bahan baku hingga produk akhir yang digunakan oleh langganan
menjadi kegiatan strategi yang relevan untuk memahami perilaku biaya dan perbedaan
sumber daya.
b. Activity Based Costing
Dengan perkembangan computer dan otomasi dalam suatu pabrik, telah terjadi perubahan
penting untuk pengumpulan dan penggunaan informasi biaya. Dulu, kebanyakan perusahaan
mengalokasikan biaya overhead ke produk didasarkan atas jumlah atau biaya tenaga kerja
langsung. Saat ini, sejumlah perusahaan mengumpulkan biaya bahan baku yang berhubungan
dengan cara terpisah dari biaya manufaktur lainnya dan mengumpulkan biaya manufaktur
untuk departemen tersendiri, mesin tersendiri, atau bagian yang terdiri dari sekelompok
mesin yang menjalankan operasi yang saling berhubungan pada suatu produk. Pada pusat
biaya seperti ini, biaya bahan baku langsung dikombinasikan dengan elemen biaya lainya,
yang disebutkan biaya konversi.
c. Kegunaan Informasi ABC
Pengumpulan infromasi ABC disebabkan hal yang rutin tidaklah bermanfaat bagi
sebagian perusahaan. ABC merupakan alat perencanaan strategi, bukan suatu sistem
16
akuntansi. Jika digunakan sebagai bagian dari proses perencanaan strategi , ABC akan
menyediakan informasi yang bermanfaat.
d. Analisis Pusat Biaya Kebijakan
Informasi dari sistem ABC akan membawa ke analisis komponen dari value chain yang
memungkinkan perbaikan efisiensi dan efektivitas. Manajer mempelajari kemungkinan ini,
memutuskan apa yang hendak dilakukan dan bagaimana caranya melakukan perubahan.
Untuk itu bisa digunakan beberapa teknik analisa strategi seperti yang telah dibahas
berupa value chain analysis, activity based costing, analisis pusat biaya kebijakan yang
semuanya membantu dalam proses perencanaan strategi.
17
DAFTAR PUSTAKA
Halim, Abdul, Ahcmad Tjahjono dan Muh. Fakhri Husein. 2000.“Sistem Pengendalian
Manajemen”. Yogyakarta:UPP STIM YKPN.
Allison, Michael; Kaye, Jude. 2005. Perencanaan Strategis Bagi Organisasi Nirlaba Edisi 1.
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia