Anda di halaman 1dari 28

TUGAS INIDVIDU

MINI RISET IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS


Dosen Pengampu:

Prof.Dr. Henny Indrawati,SP., MM

OLEH :

ETTY MARZANI

NIM: 2110246935

PROGRAM STUDI PASCASARJANA PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
2021
IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS, PRINSIP ETIKA BISNIS PADA UMKM
AYAM PENYET-AYAM GEPREK PLANET ROSO

ETTY MARZANI

Program Paca Sarjana,Program Studi Pendidikan Ekonomi, Universitas Universitas


Riau Binawidya Panam, Simpang Baru, Kec. Tampan, Kota Pekanbaru, Riau 28292
Email.etty.marzani69352@grad.unri.ac.id
Email.ettymarzani80.irsyad@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana penerapan prinsip etika


bisnis pada UMKM Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso. Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif kualitatif. Penulisan
ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif supaya dapat mendapatkan
informasi dengan cermat untuk mengetahui konsep etika bisnis pada UMKM Ayam
Penyet-Ayam Geprek Planet Roso. dimana tampak dari prinsip prinsip etika bisnis
yang dilakukan. Sedangkan pengumpulan data yang dilakukan menggunakan teknik
wawancara dan observasi. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa konsep etika
bisnis ini diterapkan oleh UMKM Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso.
Penerapan etika bisnis dalam UMKM Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso. ini
sendiri masih bisa digolongkan cukup baik walaupun masih ada beberapa hal yang
masih belum diterapkan perusahaan dengan baik.

Kata Kunci: Etika Bisnis, Prinsip Etika Bisnis


1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

UMKM Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso adalah Salah satu


UMKM yang ada berdiri sejak awal tahun 2020 . UMKM ini bergerak dalam
bidang usaha kuliner , yaitu menyediakan berbagai macam kuliner makanan yang
lebih pada sepsifik ayam penyet dan ayam geprek. Khusus mengenai bagaimana
perkembangan usaha kuliner dimasa pandemi pada saat ini menunjukkan
perkbangan usaha yang masihdalam kategori baik. Secara rata-rata untuk periode
2 tahun antara 2020 sampai dengan tahun 2021 UMKM Ayam Penyet-Ayam
Geprek Planet Roso mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan,walau pun
pada masa peandemikini tentunya mengalami penurunanpenjualan dal laba yang
diperoleh ( wawancara dengan pemilik usaha)

Dalam mempertahankan keberlanjutan usaha UMKM Ayam Penyet-


Ayam Geprek Planet Roso yang sudah baik selama dua tahun berturut-turut
tersebut, UMKM Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso merasakan perlunya
mengetahui faktor-faktor yang berkontribusi terhadap keberlangsungan usaha agar
bisa dijadikan perhatian dari waktu ke waktu. Oleh karena itu UMKM Ayam
Penyet-Ayam Geprek Planet Roso tahun 2020 melakuan survei terhadap
responden yang berasal dari keenam pemangku kepentingan (stakeholders), yakni
pemilik saham, pegawai, pelanggan, pemasok, masyarakat, dan pemerintah.
Berdasarkan hasil survei konsumen tersebut dan dengan studi pada riset terdahulu,
diketahui terdapat empat faktor paling kuat yang mempengaruhi tingkat
keuntungan (profitability) perusahaan, yakni kepuasan pelanggan (customer
satisfaction), keterlibatan karyawan (employee engagement), keberlanjutan bisnis
(business continuity), dan dukungan masyarakat (community involvement).
Kepuasan pelanggan (Customer satisfaction) sejauh ini diimplementasikan
dengan menyediakan berbagai menu makanan dan minuman yang berkualitas, dan
memberikan jaminan servis gratis berupa teh es gratis yang didukung oleh
karyawan- karyawan profesional.
Untuk dapat menjual makanan dan minuman yang berkualitas, UMKM
Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso menyeleksi sumber stok barang
dagangan yang dibeli langsung dari pedagang yang ada dipas baik perorangan
maupun dari beberapa pemasok bahan makana untuk pengelolahan bahan
makanan yang ada di UMKM Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso Kepuasan
pelanggan terhadap respon kualitas dan rasa makanan yang ada di UMKM Ayam
Penyet-Ayam Geprek Planet Roso tersebut terbukti dengan cukup banyaknya
pelanggan yang melakukan repeat order Keterlibatan sumber daya manusia atau
karyawan (Employee engagement) dalam usaha kuliner sangatlah menentukan.

Dalam hal ini UMKM Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso


menetapkan struktur organisasi dan jobdescription yang jelas dan pasti bagi semua
karyawan. Misalnya, tugas pimpinan dalam hal merencanakan target dan
mengawasi para karyawan menjadi semakin jelas. Setiap karyawan memiliki
standar kerja masing-masing, seperti tugas costemer sevis yang harus
menggunakan tutur kata yang bersahabat dalam memberikan informasi atau
penjelasan kepada para pelanggan. Informasi mengenai menu-menu yang ada di
UMKM Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso kepada para pelanggan harus
jelas, disamping itu juga informasi mengenai menu andalan dan paket menu
makanan yang ada di Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso seperti bonus
dalam pembelian pada paket makana baik pake A paket B dan paket C, sehingga
pelanggan semakin tertarik untuk Memesan Menu Ayam Penyet-Ayam Geprek
Planet Roso.

Keberlanjutan usaha (Business continuity) sangat ditentukan oleh peranan


bagian pemasaran agar produk perusahaan lebih dikenal oleh masyarakat,
misalnya sarana promosi dengan melalui media internet dan media cetak. Media
internet yang cukup dikenal oleh msyarakat untuk UMKM Ayam Penyet-Ayam
Geprek Planet Roso melalui instagram, whatsab facebook, dan yang lainnya.
Dukungan masyarakat (Community involvement) dalam tumbuh dan
berkembangnya UMKM Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso mempunyai
pengaruh yang cukup penting. Contohnya apabila tempat, lokasi dan lingkungan
perusahaan tidak mendukung, maka akan menganggu operasional perusahaan.
Sejauh ini perusahaan menjalin hubungan baik dengan masyarakat dengan terus
meningkatkan tanggung jawab sosial. Hubungan baik juga dijaga dengan
pemangku kepentingan lain, tak terkecuali dengan aparat pemerintah mulai dari
tingkat Rukun Warga, kepolisian, Kamtibmas, hingga kantor kecamatan.

1.2. Tujuan penelitian


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan atau
implementasi etika bisnis, prinsip etika bisnis pada umkm ayam penyet-ayam
geprek planet roso

2. KAJIAN TEORITIS
2.1. Definisi Etika

Etika memiliki arti yaitu adat istiadat dalam bahasa Yunani kuno yaitu
“Ethikos”. Adat atau kebiasaan akan membangun aturan yang kuat dimasyarakat,
dan dapat membentuk moral masyarakat yang berhubungan dengan adat istiadat
yang berlaku di masyarakat. Menurut wahyu dan otar (2006) etika adalah cabang
utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas . etika mencakup analisis dan
penerapan konsep seperti benar, atau kualitas, baik, buur, dan tanggung jawab.
Menurut bekum (2004) etika dapat didefenisikan sebagai seperangkat prinsip
moral yang membedakan yang baik dan yang buruk. Etika adalah bidang ilmu
yang bersifat normative karena ia berperan menentukan apa yang harus dilakukan
atau boleh dilakukan oleh seseorang individu

Dan secara terus menerus pengertian etika berubah bahwa etika adalah
ilmu yang membicarakn masalah tingkat lahu manusia yang dapat dinilai baik
atau buruk. Etika adalah cabang dari ilmu filsafat yang mempelajari pandangan
beserta persoalan yang berhubungan dengan masalahmasalah yang terjadi di
masyarakat terkait kesusilaan etika, dan moral.

Etika menurut Sumaryono (1995) memiliki arti adat istiadat yang


diterapkan disatu wilayah. Etika dibedakan menjadi tiga macam yaitu:
1. Etika diartrikan sebagai ilmu yang terakandung didalamnya terdapat hal-hal
kebijakan, tentang penialian terkait apa yang dilakukan seseorang.
2. Etika memiliki arti perbuatan dalam hal kebajikan. Contohnya sesorang
dinyatakan etis apabila seseorang itu melakukan tindakan kebajikan.
3. Etika memiliki arti sebagai filsafat yaitu di dalamnya terdiri pelajaran-
pelajaran, persoalna yang berhubungan dengan kesusilaan.
2.2. Definisi Etika Bisnis

Etika dan etis tidak meiliki arti yang sama sehingga dalam pengertiannya
etika bisnis juga memiliki banyak arti yang berbeda. Etika sangat berkiatan erat
dengan moral dalam etika mengajarkan untuk mengetahui khususnya tentang apa
yang yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan . Etika berkaitan tentang
etika sbegai praksis dan mengambilnya sebagai objek.

Menurut Velasquez (2005) Etika bisnis adalah ilmu yang mempelajri


tentang moral yang dapat dikatakan salah atau yang dapat dikatakan benar. Studi
saat ini beracuan pada standar moral yang ditetapkan dalam kebijakan, institusi,
dan melakukan perilaku bisnis. Business Ethics dalam bahasa Indonesia disebut
bisnis etik.

Ilmu ekonomi dan bisnis merupakan organisasi yang menjual barang dan
jasa kepada konsumen untuk mendapatkan keuntungan atau laba. Bisnis dalam
arti historis adalah memiliki konteks komunitas, individu, ataupun masyarakat
dalam arti luas denagn arti sibuk dalam mengerjakan aktivitas yang dilakukan
oleh masyarakat dalam mendatangkan keuntungan. Bisnis dikatakan sukses
apabila dapat dikerjakan aktivitasnya secara lancar dan melakukan dapat
dikatakan bahwa sibuk mengerjakan aktivitas dan melakukan pekerjaan yang jelas
dan dapat menghasilkan keuntungan dapat dilukiskan menjadi “to provide
products or services for a profit” (Bertens 2000). Konsumen adalah stakeholder
yang sangat berperan dalam bisnis yang modern saat ini. Dengan adanya
konsumen maka bisnis dapat berjalan karena jika tidak adanya konsumen tidak
ada yang menggunakan produk atau jasa yang perusahaan buat. Menurut pendapat
Sutrisna (2010) Etika bisnis mengajarkan terkait norma moral yang diaplikasikan
dalam seluruh aktivitas dengan tujuan perusahaan yang dibentuk. Etika bisnis
selalu berkaitan dengan perilaku etis daan tidak etisnya perlakuan seorang
manager atau pemilik perusahaan dan satu organisasi (Griffin & Ebert 2009).

Menurut Velasques (2005), etika bisnis adalah studi yang khusus


menjelaskan mengenai moral yang benar dan salah dalam hal ini berfokuskan
pada standar moral yang diterapkan dalam mengambil kebijakan, institusi, dan
pelaku bisnis. Menurut Irham Fahmi (2013), etika bisnis juga menerangkan bahwa
adanya aturan-aturan yang bersifat tegas dalam suatu bisnis boleh atau tidak
diperbolehkannya dalam bertindak dimana perturan tersebut bersumber dari
aturan yang bersifat tertulis ataupun tidak tertulis. Sehingga apabila suatu bisnis
melanggar aturan yang ditetapkan maka perusahaan tersebut dan penanggung
jawabnya akan mendapatkan sangsi. Prinsip yang harus dikedepankan dalam
membuat asas manfaat dan keuntungan harus sesui dengan etika yang berlaku
(Sutrisna 2010). Perilaku yang baik akan mendatakang manfaat yaitu baik
keuntungan ataupun kegunaan bagi pelaku usaha (Fahmi, 2013).

Menurut Bertens (2013), utilitarianisme merupakan perbuatan yang


dilakukan dan mendapat penilaian baik sehingga membawa manfaat dan manfaat
tersebut dapat menyangkut orang banyak. Teori tersebut berpendapat bahwa etika
bersifat relative dan tidak dapat dipaksakan. Dalam praktiknya banyak berbagai
masalah yang timbul seperti rasa egois yang memiliki arti focus terhadap diri
individu itu sendiri sehingga mengabaikan adanya interaksi yang terjadi dari pihak
luar sehingga dalam pengambilan keputusan tidak difikirkan secara matang
(Fahmi 2013).

Etika bisnis adalah kegiatan yang dilihat dari berbagai aspek yang
berkaitan antara individu, perusahaan dan masyaraka. Etika bisnis dalam
perusahaan diharuskan membentuk nilai dan norma yang berkaitan dengan
perilaku karyawan dan pimpinan dalam menjalankan bisnis dan terciptanya
hubungan baik, adil, dan sehat dengan pelanggan. Etika bisnis dalam perushaan
yang diterapkan dapat membentuk nilai, norma, dan perilaku yang ada di dalam
diri karyawan maupun pemimpin dalam membentuk hubungan yang baik dan sehat
dengan mitra kerja, pemilik saham, dan seluruh masyarakat. Sinour (2009)
berpendapat bahwa etika dalam berbisnis memberikan keuntungan untuk para
pembisnis dalam mendapatkan keuntungan. Keuntungan yang dimaskud yaitu :

1. Etika bisnis memberikan kesadaran akan adanya dimensi etis yang melekat
pada perusahaan
2. Etika bisnis memberikan kese,mpatan para pembisnis dalam mepertimbangkan
moral dan ekonomi yang memadai sehingga dapat sesuai dengan lingkungan
yanga ada.
3. Etika bisnis memberikan para pembisnis apndangan terkait araha yang tepat
dalam mempertimbangkan moral dan etis dalam menetapkan kebijakan bisnis
demi tercapainya tujuan yang ditargetkan.

Von der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di Advance


Managemen Journal (1988), menjelaskan bahwa terdapat tiga indikator pendekatan
dalam menjelaskan tingkat laku etika bisnis yang diterapkan yaitu:

Utilitarian Approach yang mengandung arti bahwa seluruh tindakan memiliki


konsekuensi. Sehingga dalam berindak seseorang harus menggunakan cara
yang dapat memberikan manfaat kepada seluruh masyarakat dengan cara yang
sangat aman dengan biaya dengan rendah.
Individual Rights Approach yaitu semua tindakan yang memiliki hak dasar dan
dapat dihormati oleh seluruh masyarakat. Dalam tindakan yang didasarkan
tingkah laku dan harus dihindari benturan dengan hak orang lain sehingga
dalam menjalankan bisnis tanpa ada masalah.
Justice Approach yaitu dalam membuat keputusan setiap stakeholder
mempunyai kedudukan yang sama dan dalam bertindak harus berbuat adil
sehingga dapat memberikan pelayanan kepada pelanggan secara baik dalam
bentuk perorangan ataupun kelompok.
2.3. Pentingnya Etika Bisnis dalam Berbisnis
Etika dan bisnis bukan merupakan dua hal yang bertolak belakang dan
berbdeda dari berbagai sumber terkait pengertian etika bisnis yang beredar di
masyarakt membuat para pelaku bisnis mengalami kebingungan. Pada intinya
etika adalah norma atau aturan-aturan yang harus diperhatikan dalam menjalankan
sebuah bisnis (Jeffrey et al. 2004). Nilai-nilai tersebut bersumber dari nilai-nilai
yang diajarkan nenek moyang kita untuk selalu melakukan perbuatan yang baik.
Etika memiliki perbedaan dengan hukun yang berlaku baik itu aturan, regulasi,
Perbedaannya terletak pada sanksi yang diberikan yaitu dalam hokum apabila kita
berbuat salah akan dikenakan sanksi yang tegas selain itu dalam hokum semua
peraturan dibentuk dalam aturan tertulis dan formal seperti: undang-undang,
peraturan pemerintah, peraturan lalu-lintas dan lain sebagainnya (Kusmiati 2020).
Sedangkan etika tidak memiliki sanksi yang jelas sanksi yang diberikan hanya
saja sanksi moral dan sanksi dari Tuhan Yang Maha Esa. Sehingga etika sering
sekali diabaikan dan tidak mendapatkan perhatiaan. Tetapi bisnis yang tidak
memerhatikan etika bisnis akan berdampak jangka pendek dan mendapatkan
keuntungan yang banyak. Sedangkan dalam jangka panjang bisnis yang tidak
memperhatikan etika bisnis akan mendapatkan sanksi moral yang diberikan oleh
masyarakat (Monga 2007).

2.4. Prinsip – Prinsip Etika Bisnis

Prinsip etika bisnis yang diterapkan di dalam perusahaan sangat erat


berkaitan dengan nilai yang dianut oleh masyarakat dalam melakukan bisnis yang
tidak dapat terlepas dalam kehidupan masyarakat. Sony Keraf (1998) menyatakan
prinsip – prinsip etika bisnis yang diberlakukan sebagai berikut :

1. Prinsip otonomi yang merupakan kemampuan manusia dalam mengambil


keputusan dalam bertindak dalam melakukan etika bisnis dengan meningkatkan
kesadaran terkait apa yang dianggap baik ataupun.
2. Prinsip kejujuran yang dijalankan memiliki tiga indikator yang mendukung
kegiatan bisnis yang bertujuan bahwa bisnis tidak dapat bertahan lama jika tidak
didasarkan atas prinsip kejujuran. Tiga lingkup kegiatan bisnis yang berlaku yaitu:
pertama, jujur yang perlu dilakukan yaitu sebelum melakukan syarat-syarat
perjanjian dan kontrak sehingga dalam melakukan bisnis tidak terdapat
kecurangan. Kedua yaitu dalam melakukan penawaran barang dan jasa yang
dilakukan harus berdasarkan pada kejujuran yang sebanding dengan harga dan
mutu yang diberikan. Ketiga yaitu dalam hubungan kerja dalam suatu perusahaan
harus didasarkan pada kejujuran.
3. Prinsip keadilan yaitu apabila sesuatu yang terjadi dapat diperlakukan secara
sama sesuai dengan aturan keadilan yang ada dan sesuai kriteria dengan rasional
objektif, dan semua aktivitas yang dijalankan dapat seluruhnya
dipertanggungjawabkan.
4. Prinsip dalam berlaku bisnis saling menguntungkan (mutual benefit principle),
menuntut bisnis yang harus sejalan dengan tujuan bisnis yang menguntungkan
berbagai pihak.
5. Prinsip yang dilakukan yaitu integritas moral yang menuntut internal perusahaah
sebagai pelaku bisnis, agar dalam menjalankan bisnis nama perusahaan akan
terjaga dengan sangat baik.
2.5. Sasaran dan Ruang Lingkup Etika Bisnis

Menurut Chen (2018) terdapat tiga sasaran dan ruang lingkup pokok etika
bisnis yang dijalankan yaitu:

 Pertama etika bisnis mengharuskan semua pelaku bisnis dapat menjalankan bisnis
dengan cara yang baik dan tidak merugikan semua pihak. Bisnis etik sangat
membawa pengaruh terhadap kesuksesan bisnis dalam jangka Panjang sehingga
bisnis yang baik dapat meningkatkan kesadaran moral demi kepentingan bisnis.
Dan dalam melakukan etika bisnis tidak menyangkut perilaku seorang individu
dan perusahaan dalam organisasi secara internal dan eksternal.
 Kedua adalah menyadarkan para seluruh masyarakat akan hak dan kepentingan
yang tidak dapat dilanggar dalam proses bisnis. Pada tingkat tersebut fungsi dalam
menjaga hal dan kewajiban seluruh stakeholder agar tidak terdapat kesalahan
dalam bentuk kecurangan yang berfungsi dalam menggambil hak dan kewajiban
setiap orang yang dapat bersifat merugikan bagi orang tersebut bersifat merugikan
orang tersebut sehingga dituntut mengutamakan keadilan dalam setiap bisnis yang
dilakukan.
 Ketiga dalam membahas etika bisnis sering disinggung terkait system ekonomi
yang harus dilakukan secara etis dalam praktek bisnisnya. Pada hal ini dikaitkan
dengan tingkatan etis terkait oligopoly, monopoli, kolusi dan praktek semacamnya
yang akan merugikan dan mempengaruhi perekonomian di suatu Negara.
Sehingga perlu dilakukan pentingnya legal-politis dalam praktek yang baik, yang
sangat mengikuti kepentingan hukum dan aturan bisnis serta meningkatkan peran
pemerintah yang efektif untuk menjamin keberlakuannya aturan-aturan bisnis
yang secara jelas dan konsekuen tanpa danya pandang bulu.
2.6. Etika Bisnis Terhadap Pihak yang Berkepentingan
Pada dasarnya perusahaan melakukan etika bisnis yang ditujukan pada pihak
yang berkepentingan dan digolongkan menjadi 4 tingkatan yaitu :
1. Kepentingan pemegang saham dalam jangka pendek yaitu menjelaskan
perusahaan dalam jenis ini mempunyai kepentingan yang mengutamakan
hubungan dengan pemerintah dalam melaksanakan bisnisnya.
2. Kepentingan pemegang saham dalam jangka panjang yaitu perusahaan dalam
hal ini memiliki tingkat kematangan dalam melakukan bisnis serta melakukan
tindakan proaktif dengan pemegang saham, sehingga terlaksana sponsorship,
dan sudah mulainya penanaman modal dan melakukan investasi.
3. Obligasi terhadap berbagai pihak yang berkepentingan yaitu disini perusahaan
sudah terlibat dalam pemanfaatan tujuan dan keamanan negara yang
memperlihatkan aspek nonekonomis serta menghindari penjaulan produk dan
jasa yang tidak sesuai dengan kepentingan negara, dan masyarakat.
4. Pembentuk masyarakat/komunitas pada hal ini perusahaan sudah sangat peduli
terhadap masyarakat, yang memperhatikan masalah ideologi, dan masalah
keuangan yang dianggap merupakan salah keduannya.
2.7. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Tanggung jawab perusahaan yang terbentuk dalam perusahaan


berlandaskan kepada upada perushaan dapat bertanggung jawab secara sukarela
dan tanpa paksaan dalam mempertimbangkan etika sosial yang terbentuk,
sedangkan tanggung gugat di dalam perushaaan memberikan kepada semua
stakeholder untuk bertindak sesuai dengan hukun dan norma sosial yang berlaku
sehingga perushaan terhindar dari in compliance yang dapat menyeret perusahaan
kedalam ranah hokum (Chen 2018).

2.8. Tanggung Jawab Individu

Tanggung jawab perorangan tau individu ialah ytnggung jawab yang


dilakukan oleh setiap individu dalam organisasi dalam menjamin bahwa
perusahaan melaksanakan etika bisnis secara baik dan dapat mempengaruhi pihak
yang berkepentingan dalam menjalankan dan memperhatikan etika bisnis yang
dijalankan oleh perusahaan. Dalam pelaksanaan tanggung jawab tersebut, seluruh
pemimpin ataupun karyawan dituntut memiliki integritas yang tinggi sehingga
bisa melaksanakan peran dan tanggung jawab yang baik, dan bukan menjadi
individu yang menyembunyikan menutupi penyimpangan yang dilakukan oleh
perusahaan dalam hal masalah etika bisnis (Alakavuklar & Alamgir 2018)

3. METODE PENELITIAN

Peneliti ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif, yang secara


umum penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat deksriptif bermaksud
untuk memahami fenomena yang terjadi pada subjek penelitian dan diungkapkan
secara holistic, dengan cara deskripsi yang dijabarkan dalam bentuk kata-kata dan
bahasa yang dibahas secara alamiah dan menggunakan berbagai metode alamiah
dalam menadapatkan hasil penelitiannya (Corner 2009).

Penelitian ini akan mendeskripsikan penerapan etika bisnis pada UMKM


Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso. Penerapan etika bisnis dideskripsikan
meliputi penerapan etika bisnis yang mana yang diterapkan di UMKM Ayam
Penyet-Ayam Geprek Planet Roso. Penelitian ini memiliki subjek yang dapat
dianalisis yaitu lembaga, organisasi dan dokumen. Penelitian memiliki subujek
yang diharapkan dapat menghasilkan kesimpulan (Azwar, 2013). Pada penelitian
ini objek yang ingin diteliti adalah UMKM Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet
Roso, merupakan UMKM yang bergerak di bidang kuliner. Objek penelitian
merupakan atribut baik itu dalam bentuk orang, objek kegiatan yang ingin dinilai
sifat dan sikapnya serta mempunyai variasi yang ditetapkan oleh peneliti agar
dapat dipelajari dan ditarik kesimpulannya untuk membuktikan hasil yang ingin
dibuktikan (Sugiyono, 2013). Pengambilan data kualitatif dapat diperoleh dari
beberapa teknik pengumpulan data yang ada dan dapat mengintrepretasikan hasil
yang diinginkan, seperti wawancara, analisis dokumen, dan observasi yang
dijabarkan dalam bentuk laporan catatan lapangan (transkrip). Sumber data yang
digunakan oleh peneliti yaitu sumber data sekunder seperti profil UMKM, sejarah
atau awal berdirinya UMKM, serta dokumen-dokumen lain yang terkait dengan
penelitian. Objek dalam penelitian ini adalah penerapan etika bisnis pada UMKM
Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso. Penelitian ingin mengetahui bagaimana
penerapan etika bisnis mana yang diterapkan UMKM Ayam Penyet-Ayam
Geprek Planet Roso. . Data yang digunakan dalam memperoleh hasil jurnal ini,
penulis menggunakan metode pengumpulan data yang berupa studi kepustakaan
yaitu dengan mengumpulkan data dari beberapa buku, referensi yang berada di
internet, beserta jurnal yang mengkaji penelitian sejenis terkait penelitian etika
dalam bisnis. Analisis data yang dilakukan dengan mengorganisasikan data,
menjabarkannya ke dalam sebuah unit-unit kecil, dan melakukan sintesa,
menyusun hasil tersebut ke dalam pola, dan terkahir memilih yang terpenting
untuk dikaji, dan terakhir membuat kesimpulan yang dapat dijelaskan kepada
seluruh orang.

4. PEMBAHASAN
a. Jejarah Atau Awal Mula Berdirinya UMKM Ayam Penyet-Ayam Geprek
Planet Roso.

Berdasarkan hasil wawancara yang sudah penulislakukan pada


pemiliku UMKM Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso yaitu bapak yono,
atau sering disapa dengan panggilan mas yono dikarenakan ia merupakan suku
jawa yang biasa kerap disapa dengan nama atau panggilan mas yono. UMKM
Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso mas yono beridiri sejak awal tahun
2020 hingga saat ini yang tepatnya beralamat dijalan soebrantas panam, jln
lintas pekanbaru bangkinang tepat disamping kampus UIN Suska riau
Pekanbaru.

Mas yono membuka UMKM Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso


ini bersama dengan patner kerjanya yang menjadi salah satu investor untuk
modal dalam mengelolah UMKM Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso,
mas yono memberikan argumen mengenai perjalanan usahanya pada saat awal
menuka usaha sampai saat ini bahwa banyak sekali masalah yang dihadapi
oleh beliau terutama masalah penjualan, yang ditambah lagi dengan keadaan
masa covid 19 pada saat ini, mas yono merasakan begitu besar pengaruhnya
terhadapan hasil penjualan ya bisa dikatakan hampir 70% penjualanya turun
pada saat covid19. Namun mas yono tidak putus asa dalam mempertahankan
UMKM Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso ini sapai saat ini.

b. Pentingnya Etika Bisnis dalam Berbisnis menurut mas yanto selaku pemilik
UMKM Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso ?
Menurut mas yono etika bisnis sangat penting dalam menjalankan sebuah usaha
atau bisnis kenapa demikian, karena etiak merupakn suatu aturan atau pun tata
cara seseorang dalam menjalankan sebuah usaha atau bisnis yang dimilikinya.
Kenapa saya mengatakan demikian karena usaha yang saya jalankan saat ini
merupakan usah yang bergerak dibidang kuliner yaitu Ayam Penyet-Ayam
Geprek Planet Roso yang dimana tentunya saya akan banyak bertemu dengan
banyak pelanggan yang ingin makan di tempat saya, contoh kecilnya saja etika
yang saya terapkan dalam usah saya ini seperti melayani konsumen yang iningin
memesan atau memakan di warung saya ya saya harus layani dengan ramah dan
sopan, bisa saja dengan menyapa dan menyediakan tempat yang bersih dan
nyaman. Itu kan juga merupakan sebuah etika kita dalam bisnis tetapi dilihat dari
sudut pandang etika bagaiman kita melayani konsumen. Dan masih banyak sekali
etika yang bisa di terapkan dalam menjalan kan sebuah usah contoh lainya seperti
etika kita berpakaian yang rapi dan sopan, dimana saya selalu mennganjurkan
kepada karyawam saya untuk menggunakan pakain yang sopan dan nyaman
dipakai dan enak dipandang oleh banyak orang agar nantinya ketika konsumen
yang makan di tempat saya merasa nyaman makan di Ayam Penyet-Ayam Geprek
Planet Roso dan jika nantinya mereka bisa saja mampir lagi di warung saya ya
mungkin dikarenakan pelayanan yang nyaman, tempat yang bersih dan karyawan
yang ramah.
c. Prinsip-Prinsip Etika Bisnis
1. Prinsip otonomi ( kewenangan penuh)
Adapun implementasi prinsip otonomi yang ada di UMKM Ayam Penyet-
Ayam Geprek Planet Roso terletak pada pemilik atau pengelolah Ayam
Penyet-Ayam Geprek Planet Roso, kenapa demikian ya jelas tentunya pemilik
merupakan pemilik kekuasaan penuh atas usaha atau bisnis yang dijalan kan
namun walaupun pemilik merupakan pemilik kekuasaan penuh tetapi pemilik
tidak berhak atau tidak boleh bersikap sewenang-wenang terhadap bawahan
atau karyawan-karyawanya karena kekuasaan pemilikpun memiliki batasan-
batasan tertentu seperti tidak berprilaku kasar ketika karyawan berbuat
kesalahan yang bersifat kecil dan masih bisa di bicarakan secara baik-baik,
mungkin bisa saja diberi teguran kecil agar tidak mengulangi kesalahan yang
serupa, dan bahkan seorang pimpinan atau pemilik usah bisa saja memberi kan
nasehat atau masukan untuk karyawan yang telah melakukan kesalahan secara
baik-baik.
Contoh lain untuk kekuasaan penuh yang diterapkan di Ayam Penyet-Ayam
Geprek Planet Roso seperti pemberitahuan kepada seluruh karyawan agar
masuk jam kerja tepat pada waktunya, dan mengutamakan kebersihan serta
pelayanan yang baik terhadap konsumen yang merupakan suatu kekuasan
selaku pemilik untuk memberikan arahan kepada bawahanya, contoh lainya
pada saat mengalami atau dalam keadaan penurunan penjualan di masa
covid19 ini ya tentu nya saya sebagai pemilik atau pemegang kekuasaan di
Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso tentunya saya harus memikir pikiran
saya bagai mana mengatasi permasalahan di masa covid 19 yakni dengan
merosotnya penjualan di Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso, ya bisa
saja saya mengurangi tenaga kerja, atau bahkan memperkecil produksi untuk
menu makana yang ada di Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso misalnya
yang biasanya memesan ayam itu dalam satu harinya dalam jumlah 20 ekor
bisa saya saya kurang menjadi 10 ekor, kan hal demikain merupakan suatu
kekuasaan yang saya milik untuk mengatasi permasalahan internal di bisnis
tersebut.
Contoh lain untuk kekuasaan penuh dibidang eksternal seperti dilarang
mengamen dan dilarang adanya pungutan parkir liar di daerah kedai tempat
Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso, mengapa saya tidak memberikan
pengemis atau pengamen untuk mengamen di area keda saya karena banyak
ada beberapa konsumen yang ketika mereka lagi enak-enaknya meinikmati
makana dan minuman ketika datang seorang pengamen mereka merasa
terganggu sehingga menjadi suatu masukan ataupun cambukan bagi saya
selaku pemilik usaha, dan tentunya saya berfikir bagaimana hal tersebut
selanjut nya tidak akan terjadi lagi nanti kedepanya, begitu juga dengan
pemberitahuan dilarang adanya pungutan parkir.
2. Prinsip kejujuran
Adapun prinsip kejujuran yang ada di Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet
Roso yaitu Tiga lingkup kegiatan bisnis yang berlaku yaitu:
pertama, implementasi contohnya pada saat awal penerimaan kayawan baru
seperti menjelaskan scrip atau pekerjaaan apa saja yang dilakukan apabila
nantinya diterma berkerja di Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso, dan
menjelaskan jam kerja, dan berapa gajih yang akan diberikan nantinya semua
harus dibicaran secara jelas dan jujur diawal perjanjian dan kontark kepada
karyawan agar tidak ada trjadi kesalah pahama atau bahkan kecurangan.
Kedua implementas contohnya yaitu pada saat menawarkan produk atau
menu makanan yang dijual kepada konsumen harus sesuai antar produk yang
di promosikan dengan bentuk asli dari menu yang ada sesuai dengan harga
dan kualitas yang ditawarkan di Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso
dalam arti kata harga dan produk yang ada di Ayam Penyet-Ayam Geprek
Planet Roso masih dalam harga wajar dan masuk akal
Ketiga implementasi contohnya yaitu dalam hubungan kerja dalam suatu
perusahaan harus didasarkan pada kejujuran semua karyawan di harapkan
jujur dalam melakukan setiap pekerjaan apbila karyawan tersebut mengalami
kesalahan baik dalam berkerja maupun jika ada permasalahan pribadi yang
dibawa kedalam lingkungan pelkerjaan karyawan di berikesmpatyan untuk
bercerita atau bertukaran pikiran dnegan yanglain baik masalah keluarga atau
masalah kerjaan, jadi harapnya saling adanya keterbukaan dan kejujuran baik
antar karyawan dan karyawan maupun karyawan dengan pimpinan dan bahkan
sebaliknya.
3. Prinsip keadilan
Implementasi Prinsip keadilan yang ada di Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet
Roso lebih kepada keadilan kepada tenga keraj atau karyawan di Ayam
Penyet-Ayam Geprek Planet Roso contohnya tidak ada ketimpangan gaji antar
karyawan, tidak ada pilih kasih antar karyawan.
4. Prinsip dalam berlaku bisnis saling menguntungkan (mutual benefit principle),
Implementasi du UMKM Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso menegnai
Prinsip (mutual benefit principle) yang ada di Ayam Penyet-Ayam Geprek
Planet Roso lebih kepada kerja sama antar teman kerja atau patner yang
menginvestasikan dananya di Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso yakni
bagi hasil atau keuntungan antar pemilik dengan investor atau penannam
modal.
5. Prinsip integritas moral yang menuntut internal perusahaan
Implementasi Prinsip integritas moral yang ada di Ayam Penyet-Ayam
Geprek Planet Roso Lebih kepada moral kesopanan dan agama, kejujuran
contohnya karyawan yang diberi kepercayaan penuh dalam berkerja dan
karyawan diberi waktu untu ,melakukan sholat dan karyawan di minta untuk
mengguakan pakaian yang sopan sebagai penunjang dalam berkerja begitu
juga dengan saya sendidri selaku peilik usaha.
d. Sasaran dan Ruang Lingkup Etika Bisnis
1. Pertama etika bisnis mengharuskan semua pelaku bisnis dapat menjalankan
bisnis dengan cara yang baik dan tidak merugikan semua pihak.
Implementasi di Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso sudah menjalankan
bisnis secara baik dan tidak merugikan orang atau pihak lain , contonya Ayam
Penyet-Ayam Geprek Planet Roso selalu menggunakan bahan makanan dan
sayur-sayuran yang berkualitas yang mana setiap harinya di beli di pasar
sehingga tidak menutup kemungkina bahwa Ayam Penyet-Ayam Geprek
Planet Roso tidak bakal mengunakan bahan pokok makanan yang tidak bagus
atau dibawah kualitas yang merugikan konsumen nantinya.
2. Kedua adalah menyadarkan para seluruh masyarakat akan hak dan
kepentingan yang tidak dapat dilanggar dalam proses bisnis.
Implementasi di Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso sudah menjalankan
bisnis sesuai dengan tika bisnis yang sudah menerapkan beberapak point
penting dalam etika bisnis contoh nya tidaka mengesampingkan kualitas
pelayanan dan bahan poko olahan dari kuliner yang ada di UMKM Ayam
Penyet-Ayam Geprek Planet Roso, yang bisa dikatakan orientasi dari UMKM
Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso bukan hanya mencari untung
sebanyak-banyaknya saja tetapi juga menerapkan etika apa saja yang
sebenarnya yang harus diterapkan dalam menjalankan sebuah usaha atau
bisnis, besar harapan Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso kepada
pesaing-pesaing lainya agar juga bisa mampu menerapkan hal yang sama
yakni menerapkan etika bisnis dalam menjalankan sebuah usaha ataupun
bisnis.
3. Ketiga dalam membahas etika bisnis sering disinggung terkait system
ekonomi yang harus dilakukan secara etis dalam praktek bisnisnya.
Implementasi di Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso sudah memiliki
legalitas atau izin usah dari dinas perdagangan tingka kota pekanbaru sejak
awal berdirinya usaha, sehingga untuk perizinan usaha insaalah sudah
dilaksanakan dengan baik dan sesuai atauran yang ada. Dalam artian Ayam
Penyet-Ayam Geprek Planet Roso merupakan UMKM yang bergerak dalam
bidang kuliner yakni makanan dan minuman yan tidak melanggar peraturan
dan menngganggu daerah setempat.
e. Etika Bisnis Terhadap Pihak yang Berkepentingan
1. Tanggung jawab sosial kepada karyawan
Implemetasi tanggung jawab sosial kepada karyawan di UMKM Ayam
Penyet-Ayam Geprek Planet Roso Insaallah Ayam Penyet-Ayam Geprek
Planet Roso sudah melakukan dan menerapkan tanggung jawab sosial kepada
karyawan contoh nya seperi menyediakan fasilitas tempat tingal dan makan
untuk karyawan walaupun bisa dikatan mungkin fasilitas yang ada masih
belum lengakp dan kurang nyaman tetapi setidaknya Ayam Penyet-Ayam
Geprek Planet Roso sudah menba untuk memberikan fasilitas yang tebaik
untuk karyawan.
2. Tanggung jawab sosial lingkungan
Implementasi tanggung jawab sosial lingkungan di UMKM Ayam Penyet-
Ayam Geprek Planet Roso sudah menerapkan pedoman dan kode etik dalam
menjalan kan sebuah usaha contohnya hubungan dengan pemerintah yakni
UMKM Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso membayar pajak tepat pada
waktunya dan memamtuhi peraturan yang ada serta menjalankan usaha atau
bisnis yang bertanggung jawab baik secara lingkungan denngan tidak
membuang sampah sisa limah usaha secara sembarangan, dan melakukan
sikap kepedulian kepada masyarakat setemapat contohnya adanaya
sumbangan untuk kebersihan setempat atau sumbangan biaya keamanan
setempat dan melakukan persainga bisnis secara sehat dengan pesaing bisnis
lainya.
3. Tanggung jawab sosial kepada konsumen
Implementasi tanggung jawab sosial kepada konsumen di UMKM Ayam
Penyet-Ayam Geprek Planet Roso sudah menerapkan tanggung jawab sosial
kepada konsumen contohnya kami mengutamakan pelayanan terhadap
konsumen oleh sebab itu pelayanan yang ada di Ayam Penyet-Ayam Geprek
Planet Roso Sangat kami jaga agar konsumen yang ada tidak merasa kecewa
dengan harapan konsumen merasa nyaman dan puas atas pelayanan yag tekah
disediakan di Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso dan kamipun akan
menerima kompein atau masukan dari konsumen kami apabila ada terdapat
kekurangan terhadap pelayanan yang kami sediakan.
f. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Tanggung jawab perusahaan yang terbentuk dalam perusahaan


berlandaskan kepada pada perushaan dapat bertanggung jawab secara sukarela
dan tanpa paksaan dalam mempertimbangkan etika sosial yang terbentuk.

Implementasi Tanggung jawab sosial yang ada di UMKM Ayam Penyet-


Ayam Geprek Planet Roso contohnya mungkin lebih kepada pihak internal seperti
karyawan yaitu memberikan jam istiraha kepada karyawan dan memberikan hari
libur 1 hari dalam 2 minggu dan membawa ke rumah sakit atau berobat apabila
ada karywan yang sakit. Dan untuk contoh sosial lainya muungkin dari contoh
sosial dilingkungan sekitar adanya sumbangan untuk pembangnan masjid makan
UMKM Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso akan memberikan sedikit
sumbangan, karna kita ketahui bahwa di kota pekanbaru khususnya pana banyak
sekali orang yamng meminta sumbangan dengan mengatasnamakan Kebaikan.

g. Tanggung Jawab Individu

Tanggung jawab perorangan tau individu ialah tnggung jawab yang dilakukan
oleh setiap individu dalam organisasi dalam menjamin bahwa perusahaan
melaksanakan etika bisnis secara baik dan dapat mempengaruhi pihak yang
berkepentingan dalam menjalankan dan memperhatikan etika bisnis yang dijalankan
oleh perusahaan.

Implementasi tanggung jawab individu UMKM Ayam Penyet-Ayam Geprek


Planet Roso Selalu memberikan nasehat atau masukan kepada setia karyawan untuk
berkerja dengan baik dan teliti sehingga tidak terjadinya kesalahan dalam melakukan
pelayanan kepada konsumen nantinya, dan apabila karyawan atau bahakan saya
senidir yang melakuka kesalahan makan setiap individu yang melakukan kesalahan
tersebut harus mampu bertanggung jawab atas kesalahan apa yang diakaukan , selain
disini menanmakan jiwa tanggung jawab epada setiap individu tetapi juga melatih
individu agara melakukan segala seuatau hal tersebut harus secara baik dan benar
apabila tidak ingin menanggung sebuah resiko terhadap sebuah kesalaha.
f. Respon konsumen yang mampir di Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet
Roso

Berdasarkan hasil wawancara kepada salah seoraang konsumen yang


bernama bu leli yang merupakan salah satu pelanggan Ayam Penyet-Ayam
Geprek Planet Roso ini beliau mengatakan bahwa sebagai pelanggan Ayam
Penyet-Ayam Geprek Planet Roso ini yang menjadi daya tarik saya untuk makan
di Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso ini karean adabeberapa hal yang
pertama disini menyediakan berbagai macam menumakanan dan minuman yang
berfarian sehingga konsumen yang masuk atau makan disin bisa memilih menu
atau makanan sesuai dengan selera masing-masing selain disini ada berbagai
jenis makanan dan minum harga yang diberi kan juga standar yang dalam arti
kata masyarakat kelas menengah atau bawah pun bisan membeli atau mkan di
Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso ini, untuk rasa dari berbagai menu
yang disediakn di Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso ini rasanya bisa
digolongkan standar yang dalam artikata sangat nyaman.

Selain itu pelayanan yang disediakan oleh Ayam Penyet-Ayam Geprek


Planet Roso ini juga sangan baik, dimana pelayan atau karyawanya ramah-ramah
dan selalu cepat respon apabila diminta tolong, selain pelayanan yang nyaman
tempat yang disediakan Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso ini juga bersih
sehingga saya sendiri merasa nyaman untuk makan Ayam Penyet-Ayam Geprek
Planet Roso ini.

Untuk masukan terhadap UMKM Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet


Roso ini mungkin ada beberapa masukan yang akan saya berikan misalnya lebih
meningatkan fasiltas umum seperti penggunaan kipas nya mungkin ditambah,
terus pelayanan atau servis kepada konsumen lebih ditingkatkan dan
kebersihanya harap di pertahankan sehingga nantinga Ayam Penyet-Ayam
Geprek Planet Roso ini bisa diminati atau dikunjungi oleh banyak orang.

Kesimpulan dan saran


Kesimpulan dari analisa diatas menunjukkan bahwa dalam beroperasinya
UMKM Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso tidak penah melakukan pelanggaran
etika dalam berbisnis, baik etika bisnis terhadap lingkungan, etika bisnis terhadap
konsumen, etika bisnis terhadap, masyarakat setempat dan pemerintah.

Saran penulis dari hasil analisis diatas yaitu UMKM Ayam Penyet-Ayam
Geprek Planet Roso diharapkan dapat mempertahan kan kode etik dan tanggung jawab
sosial UMKM Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso sebagai perusahan dalam
menjalakan produksinya. Agar sumber daya yang digunakan dapat dimanfaatkan
secara berkesinambungan dan efesien. yang dilakukan untuk mendukung
pengembangam lingkungan hidup yaitu harus dilakukan dengan cara yang dapat
dilakukan oleh semua pihak yaitu:

a. Dalam melakukan pemanfaatan sumber daya harus sangat berhati-hati dan


efisien seperti penggunaan air
b. Dalam melakukan produksi baiknya menggunakan bahan alam sehingg
tidak terjadi pencemaran
c. Menggunakanalat dalam melakukan proses produksi secara efisen dan
efektif
d. Melakukan penerapan etika lingkungan agar interaksi antara manusia
dengan alam berjalan harmonis.
DAFTAR PUSTAKA
Alakavuklar O & Alamgir F. 2018. Ethics of Resistance in Organisations: A
Conceptual Proposal. Journal Business Ethics. 31-34.

Amirudin S., Ali H. 2017. Social Solidarity Baduy Tribe for Development of
the CulturalTourism and Marketing Local Crafts in Lebak Regency Banten
Province..International Journal of Applied Business and Economic Research
(IJABER). 5
Ashshidiqy, N., Ali, H. 2019. Penyelarasan Teknologi Informasi dengan
Strategi Bisnis. Jurnal Ekonomi Manajemen Sistem Informasi, 1(1), 51-59.

Azwar S. 2013. Metode Penelitian. Yogyakarta(ID): Pustaka Pelajar.

Bekum Rafik Issa, 2004, Etika Bisnis Islami ( Terjemah Muhammad) Pustaka
Belajar, Jogjakarta.

Bertens K. 2007. Etika. Jakarta(ID): PT Gramedia Pustaka Utama.

Bourdeau. 2004. The Man-Nature Relationship and Environmental Ethics.


Journal of Environmental Radioactivity, Vol 72, 9-15

Chen S. 2018. Multinational Corporate Power, Influence and Responsibility in


Global Supply Chains. Journal Business Ethics. 365-375

Chen S. 2018. Multinational Corporate Power, Influence and Responsibility in


Global Supply Chains. Journal Business Ethics. 365-375
Embse V dan Wagley A. 1988. Managerial Ethics Hard Decisions on Soft
Criteria. Advance Managemen Jouurnal,

Fahmi I. 2013. Etika Bisnis: Teori Kasus, dan Solusi. Bandung(ID): Alfabeta.

Griffin R. dan Ronald. 2009. Business, 8th Edition, Pearson International


Edition, New Jersey: Prentice Hall

Jeffrey C., Dilla W. and Weatherholt N. 2004. The impact of ethical


development and cultural constructs on auditor judgments: a study of auditors in
Taiwan. Business Ethics Quarterly, Vol. 14 No. 3, pp. 553-579.

Keraf A. 1998. Etika Bisnis (Tuntutan dan Relevansinya).Yogyakarta(ID):


Kanisius.
Kusmiarti P. 2020. Implementasi Etika Bisnis Dan Good Governance Pada
Perkebunan Kelapa Sawit PT. BUMITAMA GUNAJAYA ARGO. Jurnal Ekonomi
Dan Managemen Sistem Informasi, 1., (3)., 196-210.
manufacturingorganisations. Journal of Business Ethics. Vol. 71 No. 2, pp. 179-194,
available at: doi:http:// dx. doi.org/10.1007/s10551-006-9133-2.

Mirza M. 2020. Prinsip- Prinsip Good Corporate Governance Dan Bussines


Ethics Pada PT. Unilever. Jurnal Ekonomi Dan Management Sistem Informasi, 1.,
(3)., 261-271.

Monga M. 2007, Managers’ moral reasoning: evidence from large Indian

Pawito. 2007. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta(ID): Pelangi


Aksara Yogyakarta

Purwaningsih,Kurniato dan Totok Budisantoso. Yogyakarta(ID): ANDI.

Sinour Y. 2010. Etika Bisnis. Jakarta : Yayasan Pustaka OborIndonesia

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, dan R&D. Bandung(ID): Alfabeta

Sumaryono E. 1995. Etika Profesi Hukum, Norma Bagi Penegak Hukum,


Yogyakarta(ID):Kanisius.

Suseno, F. 1987. Etika Dasar: Masalah-masalah Pokok Filsafat Moral.


Yogyakarta(ID): Kanisius

Sutrisna D. 2010. Etika Bisnis : Konsep Dasar Implementasi dan Kasus.


Bali(ID): UdayanaUniversity Press.
Velasquez M. 2005. Etika Bisnis, konsep dan kasus –edisi 5 Diterjemahkan:
ana

Wahyu, Y. Istiyono Dan Ostaria Silaban, 2006, Kamus Besar Bahasa


Indonesia, Kharisma Publishing Group, Jakarta:

DOKUMENTASI

Poto Bersama Pemilik UMKM Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso Mas Yanto
Poto Tanpak Dari Depan Dan Dalam UMKM Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet
Roso

Poto wawancara salah seorang konsumen Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso

INSTRUMEN WAWANCARA ( PEMILIK)

1. Sejak kapan awal beridirinya UMKM Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso
ini dan kendala apa saja yang dihadapi dalam menjalan kan usaha apalagi
dalam keadaan covid 19 sekarang ini ?
2. Menurut bapak selaku pemilik usaha dan pelaku bisnis apakah penting etika
bisnis diterapkan dalam menjalankan sebuah usaha atau bisnis?
3. Dalam menjalankan sebuah bisnis ada beberapa prinsip yang harus di lakukan
dalam berbisnis seperti prinsip kewenangan penuh, prinsip kejujuran, prinsip
keadilan, (mutual benefit principle), dan prinsip, integritas moral yang
menuntut internal perusahaan. Menurut bapak apakan UMKM Ayam Penyet-
Ayam Geprek Planet Roso ini sudah menerapkan dari beberapa prinsip di atas,
semisalkan sudah contohnya seperti apa kira-kira penerapanya dan jika belum
kenapa dan apa alasanya.?
4. Dalam menjalankan sebuah usaha bisnia tentunya ada sasaran atau tujuan yang
akan diuju oleh perusahaan dan ruang lingkup etika bisnis seperti melakukan
atau menjalankan bisnis dengana baik, dan tidak melanggar peraturan yang ada
sebagaiman peraturan dalam izin usaha, apakah UMKM Ayam Penyet-Ayam
Geprek Planet Roso Sudah menerapkan hal tersebut dan jika sudah bagaimana
penerapanya dilapanagn.?
5. Setiap menjalankan usaha ataupun bisnis ada etika dalam menjalanka bisnis
tersebut tentutnya terutama etika kepada pihak yang berkepentingan ya
misalnya: Etika bisnis Tanggung jawab sosial kepada karyawan, Tanggung
jawab sosial lingkungan Dan etika bisnis Tanggung jawab sosial kepada
konsumen, kira-kira seperti apa penerapan etika bisnis tersebut di UMKM
Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso ini?

INSTRUMEN WAWANCARA ( KONSUMEN)

1. Menurut ibu selaku konsumen Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso ini apa
yang menjadi daya tarik oleh Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso ini
sehingga ibu kepingin mencoba menu-menu yang ada disini.?
2. Bagaimana dengan menu yang disediakan di Ayam Penyet-Ayam Geprek
Planet Roso ini apakah sesuai ekspektasi antara kualita dan harag begitu juga
rasan dan kenyamanan yang diberikan .?
3. Bagaiman menurut ibu pelayanan yang diberikan oleh Ayam Penyet-Ayam
Geprek Planet Roso ini?
4. Menurut ibu apakah kebersihan dalam sebuah usaha merupakan menjadi salah
satu daya tarik bagi konsumen dan menurut apakah Ayam Penyet-Ayam
Geprek Planet Roso ini sudah menerapkan nya.?
5. masih adakah kekurangan yang ibu daptkan ketika berbelanja di Ayam Penyet-
Ayam Geprek Planet Roso ini baik seperti pelayan, harga, kualitas dan
mengenai tempat dan suasana nya .
6. kritikan dan saran apa yang ingin ibu berikan jika diberi kesempatan untuk
memberikan masukan kepada UMKM Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet
Roso ini yang hunanya untuk menjadi saran masukan daan perkembangan
bisnis atau usaha Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso ini kedepanya.?

Anda mungkin juga menyukai