Anda di halaman 1dari 25

TUGAS INIDVIDU

MINI RISET IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS


Dosen Pengampu:

Prof.Dr. Henny Indrawati,SP., MM

OLEH :

ETTY MARZANI

NIM: 2110246935

PROGRAM STUDI PASCASARJANA PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
2021
IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS, PRINSIP ETIKA BISNIS PADA UMKM
AYAM PENYET-AYAM GEPREK PLANET ROSO

ETTY MARZANI

Program Paca Sarjana,Program Studi Pendidikan Ekonomi, Universitas Universitas


Riau Binawidya Panam, Simpang Baru, Kec. Tampan, Kota Pekanbaru, Riau 28292
Email.etty.marzani69352@grad.unri.ac.id
Email.ettymarzani80.irsyad@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana penerapan prinsip etika


bisnis pada UMKM Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso. Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif kualitatif. Penulisan
ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif supaya dapat mendapatkan
informasi dengan cermat untuk mengetahui konsep etika bisnis pada UMKM Ayam
Penyet-Ayam Geprek Planet Roso. dimana tampak dari prinsip prinsip etika bisnis
yang dilakukan. Sedangkan pengumpulan data yang dilakukan menggunakan teknik
wawancara dan observasi. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa konsep etika
bisnis ini diterapkan oleh UMKM Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso.
Penerapan etika bisnis dalam UMKM Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso. ini
sendiri masih bisa digolongkan cukup baik walaupun masih ada beberapa hal yang
masih belum diterapkan perusahaan dengan baik, seperti prinsip kelestarian
lingkungan hidup dan ada beberapa distributor yang masih kurang memiliki passion
sehingga implementasi etika bisnis dalam perusahaan ini belum sempurna.

Kata Kunci: Implementasi, Etika Bisnis, Prinsip Etika Bisnis


1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

UMKM Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso adalah Salah satu UMKM
yang ada berdiri sejak awal tahun 2020 . UMKM ini bergerak dalam bidang usaha
kuliner , yaitu menyediakan berbagai macam kuliner makanan yang lebih pada
sepsifik ayam penyet dan ayam geprek. Khusus mengenai bagaimana perkembangan
usaha kuliner dimasa pandemi pada saat ini menunjukkan perkbangan usaha yang
masihdalam kategori baik. Secara rata-rata untuk periode 2 tahun antara 2020 sampai
dengan tahun 2021 UMKM Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso mengalami
pertumbuhan yang cukup signifikan,walau pun pada masa peandemikini tentunya
mengalami penurunanpenjualan dal laba yang diperoleh ( wawancara dengan pemilik
usaha)

Dalam mempertahankan keberlanjutan usaha UMKM Ayam Penyet-Ayam


Geprek Planet Roso yang sudah baik selama dua tahun berturut-turut tersebut, UMKM
Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso merasakan perlunya mengetahui faktor-
faktor yang berkontribusi terhadap keberlangsungan usaha agar bisa dijadikan
perhatian dari waktu ke waktu. Oleh karena itu UMKM Ayam Penyet-Ayam Geprek
Planet Roso tahun 2020 melakuan survei terhadap responden yang berasal dari
keenam pemangku kepentingan (stakeholders), yakni pemilik saham, pegawai,
pelanggan, pemasok, masyarakat, dan pemerintah. Berdasarkan hasil survei konsumen
tersebut dan dengan studi pada riset terdahulu, diketahui terdapat empat faktor paling
kuat yang mempengaruhi tingkat keuntungan (profitability) perusahaan, yakni
kepuasan pelanggan (customer satisfaction), keterlibatan karyawan (employee
engagement), keberlanjutan bisnis (business continuity), dan dukungan masyarakat
(community involvement). Kepuasan pelanggan (Customer satisfaction) sejauh ini
diimplementasikan dengan menyediakan berbagai menu makanan dan minuman yang
berkualitas, dan memberikan jaminan servis gratis berupa teh es gratis yang didukung
oleh karyawan- karyawan profesional.
Untuk dapat menjual makanan dan minuman yang berkualitas, UMKM Ayam
Penyet-Ayam Geprek Planet Roso menyeleksi sumber stok barang dagangan yang
dibeli langsung dari pedagang yang ada dipas baik perorangan maupun dari beberapa
pemasok bahan makana untuk pengelolahan bahan makanan yang ada di UMKM
Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso Kepuasan pelanggan terhadap respon
kualitas dan rasa makanan yang ada di UMKM Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet
Roso tersebut terbukti dengan cukup banyaknya pelanggan yang melakukan repeat
order Keterlibatan sumber daya manusia atau karyawan (Employee engagement)
dalam usaha kuliner sangatlah menentukan.

Dalam hal ini UMKM Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso menetapkan
struktur organisasi dan jobdescription yang jelas dan pasti bagi semua karyawan.
Misalnya, tugas pimpinan dalam hal merencanakan target dan mengawasi para
karyawan menjadi semakin jelas. Setiap karyawan memiliki standar kerja masing-
masing, seperti tugas costemer sevis yang harus menggunakan tutur kata yang
bersahabat dalam memberikan informasi atau penjelasan kepada para pelanggan.
Informasi mengenai menu-menu yang ada di UMKM Ayam Penyet-Ayam Geprek
Planet Roso kepada para pelanggan harus jelas, disamping itu juga informasi
mengenai menu andalan dan paket menu makanan yang ada di Ayam Penyet-Ayam
Geprek Planet Roso seperti bonus dalam pembelian pada paket makana baik pake A
paket B dan paket C, sehingga pelanggan semakin tertarik untuk Memesan Menu
Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso.

Keberlanjutan usaha (Business continuity) sangat ditentukan oleh peranan


bagian pemasaran agar produk perusahaan lebih dikenal oleh masyarakat, misalnya
sarana promosi dengan melalui media internet dan media cetak. Media internet yang
cukup dikenal oleh msyarakat untuk UMKM Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso
melalui instagram, whatsab facebook, dan yang lainnya. Dukungan masyarakat
(Community involvement) dalam tumbuh dan berkembangnya UMKM Ayam Penyet-
Ayam Geprek Planet Roso mempunyai pengaruh yang cukup penting. Contohnya
apabila tempat, lokasi dan lingkungan perusahaan tidak mendukung, maka akan
menganggu operasional perusahaan. Sejauh ini perusahaan menjalin hubungan baik
dengan masyarakat dengan terus meningkatkan tanggung jawab sosial. Hubungan baik
juga dijaga dengan pemangku kepentingan lain, tak terkecuali dengan aparat
pemerintah mulai dari tingkat Rukun Warga, kepolisian, Kamtibmas, hingga kantor
kecamatan.

1.2. Tujuan penelitian


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan atau
implementasi etika bisnis, prinsip etika bisnis pada umkm ayam penyet-ayam
geprek planet roso

2. KAJIAN TEORITIS
2.1. Definisi Etika

Etika memiliki arti yaitu adat istiadat dalam bahasa Yunani kuno yaitu
“Ethikos”. Adat atau kebiasaan akan membangun aturan yang kuat dimasyarakat, dan
dapat membentuk moral masyarakat yang berhubungan dengan adat istiadat yang
berlaku di masyarakat. Menurut wahyu dan otar (2006) etika adalah cabang utama
filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas . etika mencakup analisis dan penerapan
konsep seperti benar, atau kualitas, baik, buur, dan tanggung jawab. Menurut bekum
(2004) etika dapat didefenisikan sebagai seperangkat prinsip moral yang membedakan
yang baik dan yang buruk. Etika adalah bidang ilmu yang bersifat normative karena ia
berperan menentukan apa yang harus dilakukan atau boleh dilakukan oleh seseorang
individu

Dan secara terus menerus pengertian etika berubah bahwa etika adalah ilmu
yang membicarakn masalah tingkat lahu manusia yang dapat dinilai baik atau buruk.
Etika adalah cabang dari ilmu filsafat yang mempelajari pandangan beserta persoalan
yang berhubungan dengan masalahmasalah yang terjadi di masyarakat terkait
kesusilaan etika, dan moral.

Etika menurut Sumaryono (1995) memiliki arti adat istiadat yang diterapkan
disatu wilayah. Etika dibedakan menjadi tiga macam yaitu:
1. Etika diartrikan sebagai ilmu yang terakandung didalamnya terdapat hal-hal
kebijakan, tentang penialian terkait apa yang dilakukan seseorang.
2. Etika memiliki arti perbuatan dalam hal kebajikan. Contohnya sesorang
dinyatakan etis apabila seseorang itu melakukan tindakan kebajikan.
3. Etika memiliki arti sebagai filsafat yaitu di dalamnya terdiri pelajaran-
pelajaran, persoalna yang berhubungan dengan kesusilaan.
2.2. Definisi Etika Bisnis

Etika dan etis tidak meiliki arti yang sama sehingga dalam pengertiannya etika
bisnis juga memiliki banyak arti yang berbeda. Etika sangat berkiatan erat dengan
moral dalam etika mengajarkan untuk mengetahui khususnya tentang apa yang yang
harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan . Etika berkaitan tentang etika sbegai
praksis dan mengambilnya sebagai objek.

Menurut Velasquez (2005) Etika bisnis adalah ilmu yang mempelajri tentang
moral yang dapat dikatakan salah atau yang dapat dikatakan benar. Studi saat ini
beracuan pada standar moral yang ditetapkan dalam kebijakan, institusi, dan
melakukan perilaku bisnis. Business Ethics dalam bahasa Indonesia disebut bisnis etik.

Ilmu ekonomi dan bisnis merupakan organisasi yang menjual barang dan jasa
kepada konsumen untuk mendapatkan keuntungan atau laba. Bisnis dalam arti historis
adalah memiliki konteks komunitas, individu, ataupun masyarakat dalam arti luas
denagn arti sibuk dalam mengerjakan aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat dalam
mendatangkan keuntungan. Bisnis dikatakan sukses apabila dapat dikerjakan
aktivitasnya secara lancar dan melakukan dapat dikatakan bahwa sibuk mengerjakan
aktivitas dan melakukan pekerjaan yang jelas dan dapat menghasilkan keuntungan
dapat dilukiskan menjadi “to provide products or services for a profit” (Bertens
2000). Konsumen adalah stakeholder yang sangat berperan dalam bisnis yang modern
saat ini. Dengan adanya konsumen maka bisnis dapat berjalan karena jika tidak adanya
konsumen tidak ada yang menggunakan produk atau jasa yang perusahaan buat.
Menurut pendapat Sutrisna (2010) Etika bisnis mengajarkan terkait norma moral yang
diaplikasikan dalam seluruh aktivitas dengan tujuan perusahaan yang dibentuk. Etika
bisnis selalu berkaitan dengan perilaku etis daan tidak etisnya perlakuan seorang
manager atau pemilik perusahaan dan satu organisasi (Griffin & Ebert 2009).

Menurut Velasques (2005), etika bisnis adalah studi yang khusus menjelaskan
mengenai moral yang benar dan salah dalam hal ini berfokuskan pada standar moral
yang diterapkan dalam mengambil kebijakan, institusi, dan pelaku bisnis. Menurut
Irham Fahmi (2013), etika bisnis juga menerangkan bahwa adanya aturan-aturan yang
bersifat tegas dalam suatu bisnis boleh atau tidak diperbolehkannya dalam bertindak
dimana perturan tersebut bersumber dari aturan yang bersifat tertulis ataupun tidak
tertulis. Sehingga apabila suatu bisnis melanggar aturan yang ditetapkan maka
perusahaan tersebut dan penanggung jawabnya akan mendapatkan sangsi. Prinsip yang
harus dikedepankan dalam membuat asas manfaat dan keuntungan harus sesui dengan
etika yang berlaku (Sutrisna 2010). Perilaku yang baik akan mendatakang manfaat
yaitu baik keuntungan ataupun kegunaan bagi pelaku usaha (Fahmi, 2013).

Menurut Bertens (2013), utilitarianisme merupakan perbuatan yang dilakukan


dan mendapat penilaian baik sehingga membawa manfaat dan manfaat tersebut dapat
menyangkut orang banyak. Teori tersebut berpendapat bahwa etika bersifat relative
dan tidak dapat dipaksakan. Dalam praktiknya banyak berbagai masalah yang timbul
seperti rasa egois yang memiliki arti focus terhadap diri individu itu sendiri sehingga
mengabaikan adanya interaksi yang terjadi dari pihak luar sehingga dalam
pengambilan keputusan tidak difikirkan secara matang (Fahmi 2013).

Etika bisnis adalah kegiatan yang dilihat dari berbagai aspek yang berkaitan
antara individu, perusahaan dan masyaraka. Etika bisnis dalam perusahaan diharuskan
membentuk nilai dan norma yang berkaitan dengan perilaku karyawan dan pimpinan
dalam menjalankan bisnis dan terciptanya hubungan baik, adil, dan sehat dengan
pelanggan. Etika bisnis dalam perushaan yang diterapkan dapat membentuk nilai,
norma, dan perilaku yang ada di dalam diri karyawan maupun pemimpin dalam
membentuk hubungan yang baik dan sehat dengan mitra kerja, pemilik saham, dan
seluruh masyarakat. Sinour (2009) berpendapat bahwa etika dalam berbisnis
memberikan keuntungan untuk para pembisnis dalam mendapatkan keuntungan.
Keuntungan yang dimaskud yaitu :

1. Etika bisnis memberikan kesadaran akan adanya dimensi etis yang melekat
pada perusahaan
2. Etika bisnis memberikan kese,mpatan para pembisnis dalam mepertimbangkan
moral dan ekonomi yang memadai sehingga dapat sesuai dengan lingkungan
yanga ada.
3. Etika bisnis memberikan para pembisnis apndangan terkait araha yang tepat
dalam mempertimbangkan moral dan etis dalam menetapkan kebijakan bisnis
demi tercapainya tujuan yang ditargetkan.

Von der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di Advance Managemen
Journal (1988), menjelaskan bahwa terdapat tiga indikator pendekatan dalam
menjelaskan tingkat laku etika bisnis yang diterapkan yaitu:

Utilitarian Approach yang mengandung arti bahwa seluruh tindakan memiliki


konsekuensi. Sehingga dalam berindak seseorang harus menggunakan cara
yang dapat memberikan manfaat kepada seluruh masyarakat dengan cara yang
sangat aman dengan biaya dengan rendah.
Individual Rights Approach yaitu semua tindakan yang memiliki hak dasar dan
dapat dihormati oleh seluruh masyarakat. Dalam tindakan yang didasarkan
tingkah laku dan harus dihindari benturan dengan hak orang lain sehingga
dalam menjalankan bisnis tanpa ada masalah.
Justice Approach yaitu dalam membuat keputusan setiap stakeholder
mempunyai kedudukan yang sama dan dalam bertindak harus berbuat adil
sehingga dapat memberikan pelayanan kepada pelanggan secara baik dalam
bentuk perorangan ataupun kelompok.

Pentingnya Etika Bisnis dalam Berbisnis

Etika dan bisnis bukan merupakan dua hal yang bertolak belakang dan
berbdeda dari berbagai sumber terkait pengertian etika bisnis yang beredar di
masyarakt membuat para pelaku bisnis mengalami kebingungan. Pada intinya etika
adalah norma atau aturan-aturan yang harus diperhatikan dalam menjalankan sebuah
bisnis (Jeffrey et al. 2004). Nilai-nilai tersebut bersumber dari nilai-nilai yang
diajarkan nenek moyang kita untuk selalu melakukan perbuatan yang baik. Etika
memiliki perbedaan dengan hukun yang berlaku baik itu aturan, regulasi,
Perbedaannya terletak pada sanksi yang diberikan yaitu dalam hokum apabila kita
berbuat salah akan dikenakan sanksi yang tegas selain itu dalam hokum semua
peraturan dibentuk dalam aturan tertulis dan formal seperti: undang-undang, peraturan
pemerintah, peraturan lalu-lintas dan lain sebagainnya (Kusmiati 2020). Sedangkan
etika tidak memiliki sanksi yang jelas sanksi yang diberikan hanya saja sanksi moral
dan sanksi dari Tuhan Yang Maha Esa. Sehingga etika sering sekali diabaikan dan
tidak mendapatkan perhatiaan. Tetapi bisnis yang tidak memerhatikan etika bisnis
akan berdampak jangka pendek dan mendapatkan keuntungan yang banyak.
Sedangkan dalam jangka panjang bisnis yang tidak memperhatikan etika bisnis akan
mendapatkan sanksi moral yang diberikan oleh masyarakat (Monga 2007).

2.3. Prinsip – Prinsip Etika Bisnis

Prinsip etika bisnis yang diterapkan di dalam perusahaan sangat erat berkaitan
dengan nilai yang dianut oleh masyarakat dalam melakukan bisnis yang tidak dapat
terlepas dalam kehidupan masyarakat. Sony Keraf (1998) menyatakan prinsip –
prinsip etika bisnis yang diberlakukan sebagai berikut :

1. Prinsip otonomi yang merupakan kemampuan manusia dalam mengambil


keputusan dalam bertindak dalam melakukan etika bisnis dengan meningkatkan
kesadaran terkait apa yang dianggap baik ataupun.
2. Prinsip kejujuran yang dijalankan memiliki tiga indikator yang mendukung
kegiatan bisnis yang bertujuan bahwa bisnis tidak dapat bertahan lama jika tidak
didasarkan atas prinsip kejujuran. Tiga lingkup kegiatan bisnis yang berlaku yaitu:
pertama, jujur yang perlu dilakukan yaitu sebelum melakukan syarat-syarat
perjanjian dan kontrak sehingga dalam melakukan bisnis tidak terdapat
kecurangan. Kedua yaitu dalam melakukan penawaran barang dan jasa yang
dilakukan harus berdasarkan pada kejujuran yang sebanding dengan harga dan
mutu yang diberikan. Ketiga yaitu dalam hubungan kerja dalam suatu perusahaan
harus didasarkan pada kejujuran.
3. Prinsip keadilan yaitu apabila sesuatu yang terjadi dapat diperlakukan secara
sama sesuai dengan aturan keadilan yang ada dan sesuai kriteria dengan rasional
objektif, dan semua aktivitas yang dijalankan dapat seluruhnya
dipertanggungjawabkan.
4. Prinsip dalam berlaku bisnis saling menguntungkan (mutual benefit principle),
menuntut bisnis yang harus sejalan dengan tujuan bisnis yang menguntungkan
berbagai pihak.
5. Prinsip yang dilakukan yaitu integritas moral yang menuntut internal perusahaah
sebagai pelaku bisnis, agar dalam menjalankan bisnis nama perusahaan akan
terjaga dengan sangat baik.
2.4. Sasaran dan Ruang Lingkup Etika Bisnis

Menurut Chen (2018) terdapat tiga sasaran dan ruang lingkup pokok etika
bisnis yang dijalankan yaitu:

 Pertama etika bisnis mengharuskan semua pelaku bisnis dapat menjalankan bisnis
dengan cara yang baik dan tidak merugikan semua pihak. Bisnis etik sangat
membawa pengaruh terhadap kesuksesan bisnis dalam jangka Panjang sehingga
bisnis yang baik dapat meningkatkan kesadaran moral demi kepentingan bisnis.
Dan dalam melakukan etika bisnis tidak menyangkut perilaku seorang individu
dan perusahaan dalam organisasi secara internal dan eksternal.
 Kedua adalah menyadarkan para seluruh masyarakat akan hak dan kepentingan
yang tidak dapat dilanggar dalam proses bisnis. Pada tingkat tersebut fungsi dalam
menjaga hal dan kewajiban seluruh stakeholder agar tidak terdapat kesalahan
dalam bentuk kecurangan yang berfungsi dalam menggambil hak dan kewajiban
setiap orang yang dapat bersifat merugikan bagi orang tersebut bersifat merugikan
orang tersebut sehingga dituntut mengutamakan keadilan dalam setiap bisnis yang
dilakukan.
 Ketiga dalam membahas etika bisnis sering disinggung terkait system ekonomi
yang harus dilakukan secara etis dalam praktek bisnisnya. Pada hal ini dikaitkan
dengan tingkatan etis terkait oligopoly, monopoli, kolusi dan praktek semacamnya
yang akan merugikan dan mempengaruhi perekonomian di suatu Negara.
Sehingga perlu dilakukan pentingnya legal-politis dalam praktek yang baik, yang
sangat mengikuti kepentingan hukum dan aturan bisnis serta meningkatkan peran
pemerintah yang efektif untuk menjamin keberlakuannya aturan-aturan bisnis
yang secara jelas dan konsekuen tanpa danya pandang bulu.
2.5. Etika Bisnis Terhadap Pihak yang Berkepentingan

Pada dasarnya perusahaan melakukan etika bisnis yang ditujukan pada pihak yang
berkepentingan dan digolongkan menjadi 4 tingkatan yaitu :

1. Kepentingan pemegang saham dalam jangka pendek yaitu menjelaskan


perusahaan dalam jenis ini mempunyai kepentingan yang mengutamakan
hubungan dengan pemerintah dalam melaksanakan bisnisnya.
2. Kepentingan pemegang saham dalam jangka panjang yaitu perusahaan dalam
hal ini memiliki tingkat kematangan dalam melakukan bisnis serta melakukan
tindakan proaktif dengan pemegang saham, sehingga terlaksana sponsorship,
dan sudah mulainya penanaman modal dan melakukan investasi.
3. Obligasi terhadap berbagai pihak yang berkepentingan yaitu disini perusahaan
sudah terlibat dalam pemanfaatan tujuan dan keamanan negara yang
memperlihatkan aspek nonekonomis serta menghindari penjaulan produk dan
jasa yang tidak sesuai dengan kepentingan negara, dan masyarakat.
4. Pembentuk masyarakat/komunitas pada hal ini perusahaan sudah sangat peduli
terhadap masyarakat, yang memperhatikan masalah ideologi, dan masalah
keuangan yang dianggap merupakan salah keduannya.
2.6. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Tanggung jawab perusahaan yang terbentuk dalam perusahaan berlandaskan


kepada upada perushaan dapat bertanggung jawab secara sukarela dan tanpa paksaan
dalam mempertimbangkan etika sosial yang terbentuk, sedangkan tanggung gugat di
dalam perushaaan memberikan kepada semua stakeholder untuk bertindak sesuai
dengan hukun dan norma sosial yang berlaku sehingga perushaan terhindar dari in
compliance yang dapat menyeret perusahaan kedalam ranah hokum (Chen 2018).

2.7. Tanggung Jawab Individu

Tanggung jawab perorangan tau individu ialah ytnggung jawab yang


dilakukan oleh setiap individu dalam organisasi dalam menjamin bahwa perusahaan
melaksanakan etika bisnis secara baik dan dapat mempengaruhi pihak yang
berkepentingan dalam menjalankan dan memperhatikan etika bisnis yang dijalankan
oleh perusahaan. Dalam pelaksanaan tanggung jawab tersebut, seluruh pemimpin
ataupun karyawan dituntut memiliki integritas yang tinggi sehingga bisa
melaksanakan peran dan tanggung jawab yang baik, dan bukan menjadi individu yang
menyembunyikan menutupi penyimpangan yang dilakukan oleh perusahaan dalam hal
masalah etika bisnis (Alakavuklar & Alamgir 2018)

3. METODE PENELITIAN

Peneliti ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif, yang secara


umum penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat deksriptif bermaksud untuk
memahami fenomena yang terjadi pada subjek penelitian dan diungkapkan secara
holistic, dengan cara deskripsi yang dijabarkan dalam bentuk kata-kata dan bahasa
yang dibahas secara alamiah dan menggunakan berbagai metode alamiah dalam
menadapatkan hasil penelitiannya (Corner 2009).

Penelitian ini akan mendeskripsikan penerapan etika bisnis pada UMKM


Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso. Penerapan etika bisnis dideskripsikan
meliputi penerapan etika bisnis yang mana yang diterapkan di UMKM Ayam Penyet-
Ayam Geprek Planet Roso. Penelitian ini memiliki subjek yang dapat dianalisis yaitu
lembaga, organisasi dan dokumen. Penelitian memiliki subujek yang diharapkan dapat
menghasilkan kesimpulan (Azwar, 2013). Pada penelitian ini objek yang ingin diteliti
adalah UMKM Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso, merupakan UMKM yang
bergerak di bidang kuliner. Objek penelitian merupakan atribut baik itu dalam bentuk
orang, objek kegiatan yang ingin dinilai sifat dan sikapnya serta mempunyai variasi
yang ditetapkan oleh peneliti agar dapat dipelajari dan ditarik kesimpulannya untuk
membuktikan hasil yang ingin dibuktikan (Sugiyono, 2013). Pengambilan data
kualitatif dapat diperoleh dari beberapa teknik pengumpulan data yang ada dan dapat
mengintrepretasikan hasil yang diinginkan, seperti wawancara, analisis dokumen, dan
observasi yang dijabarkan dalam bentuk laporan catatan lapangan (transkrip). Sumber
data yang digunakan oleh peneliti yaitu sumber data sekunder seperti profil UMKM,
sejarah atau awal berdirinya UMKM, serta dokumen-dokumen lain yang terkait
dengan penelitian. Objek dalam penelitian ini adalah penerapan etika bisnis pada
UMKM Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso. Penelitian ingin mengetahui
bagaimana penerapan etika bisnis mana yang diterapkan UMKM Ayam Penyet-Ayam
Geprek Planet Roso. . Data yang digunakan dalam memperoleh hasil jurnal ini,
penulis menggunakan metode pengumpulan data yang berupa studi kepustakaan yaitu
dengan mengumpulkan data dari beberapa buku, referensi yang berada di internet,
beserta jurnal yang mengkaji penelitian sejenis terkait penelitian etika dalam bisnis.
Analisis data yang dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke
dalam sebuah unit-unit kecil, dan melakukan sintesa, menyusun hasil tersebut ke
dalam pola, dan terkahir memilih yang terpenting untuk dikaji, dan terakhir membuat
kesimpulan yang dapat dijelaskan kepada seluruh orang.

4. PEMBAHASAN
a. Jejarah Atau Awal Mula Berdirinya UMKM Ayam Penyet-Ayam Geprek
Planet Roso.

Berdasarkan hasil wawancara yang sudah penulislakukan pada


pemiliku UMKM Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso yaitu bapak yanto,
atau sering disapa dengan panggilan mas yanto dikarenakan ia merupakan suku
jawa yang biasa kerap disapa dengan nama atau panggilan mas yanto. UMKM
Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso mas yanto beridiri sejak awal tahun
2020 hingga saat ini yang tepatnya beralamat dijalan soebrantas panam, jln
lintas pekanbaru bangkinang tepat disamping kampus UIN Suska riau
Pekanbaru.
Mas yanto membuka UMKM Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso
ini bersama dengan patner kerjanya yang menjadi salah satu investor untuk
modal dalam mengelolah UMKM Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet
Roso,mas yanto memberikan argumen mengenai perjalanan usahanya pada
saat awal menuka usaha sampai saat ini bahwa banyak sekali masalah yang
dihadapi oleh beliau terutama masalah penjualan, yang ditambah lagi dengan
keadaan masa covid 19 pada saat ini, mas yanto merasakan begitu besar
pengaruhnya terhadapan hasil penjualan ya bisa dikatakan hampir 70%
penjualanya turun pada saat covid19. Namun mas yanto tidak putus asa dalam
mempertahankan UMKM Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso ini sapai
saat ini.

b. Pentingnya Etika Bisnis dalam Berbisnis menurut mas yanto selaku pemilik
UMKM Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso ?
Menurut mas yanto etika bisnis sangat penting dalam menjalankan sebuah usaha
atau bisnis kenapa demikian, karena etiak merupakn suatu aturan atau pun tata
cara seseorang dalam menjalankan sebuah usaha atau bisnis yang dimilikinya.
Kenapa saya mengatakan demikian karena usaha yang saya jalankan saat ini
merupakan usah yang bergerak dibidang kuliner yaitu Ayam Penyet-Ayam
Geprek Planet Roso yang dimana tentunya saya akan banyak bertemu dengan
banyak pelanggan yang ingin makan di tempat saya, contoh kecilnya saja etika
yang saya terapkan dalam usah saya ini seperti melayani konsumen yang iningin
memesan atau memakan di warung saya ya saya harus layani dengan ramah dan
sopan, bisa saja dengan menyapa dan menyediakan tempat yang bersih dan
nyaman. Itu kan juga merupakan sebuah etika kita dalam bisnis tetapi dilihat dari
sudut pandang etika bagaiman kita melayani konsumen. Dan masih banyak sekali
etika yang bisa di terapkan dalam menjalan kan sebuah usah contoh lainya seperti
etika kita berpakaian yang rapi dan sopan, dimana saya selalu mennganjurkan
kepada karyawam saya untuk menggunakan pakain yang sopan dan nyaman
dipakai dan enak dipandang oleh banyak orang agar nantinya ketika konsumen
yang makan di tempat saya merasa nyaman makan di Ayam Penyet-Ayam Geprek
Planet Roso dan jika nantinya mereka bisa saja mampir lagi di warung saya ya
mungkin dikarenakan pelayanan yang nyaman, tempat yang bersih dan karyawan
yang ramah.
c. Prinsip-Prinsip Etika Bisnis
1. Prinsip otonomi ( kewenangan penuh)
Adapun implementasi prinsip otonomi yang ada di UMKM Ayam Penyet-
Ayam Geprek Planet Roso terletak pada pemilik atau pengelolah Ayam
Penyet-Ayam Geprek Planet Roso, kenapa demikian ya jelas tentunya pemilik
merupakan pemilik kekuasaan penuh atas usaha atau bisnis yang dijalan kan
namun walaupun pemilik merupakan pemilik kekuasaan penuh tetapi pemilik
tidak berhak atau tidak boleh bersikap sewenang-wenang terhadap bawahan
atau karyawan-karyawanya karena kekuasaan pemilikpun memiliki batasan-
batasan tertentu seperti tidak berprilaku kasar ketika karyawan berbuat
kesalahan yang bersifat kecil dan masih bisa di bicarakan secara baik-baik,
mungkin bisa saja diberi teguran kecil agar tidak mengulangi kesalahan yang
serupa, dan bahkan seorang pimpinan atau pemilik usah bisa saja memberi kan
nasehat atau masukan untuk karyawan yang telah melakukan kesalahan secara
baik-baik.
Contoh lain untuk kekuasaan penuh yang diterapkan di Ayam Penyet-Ayam
Geprek Planet Roso seperti pemberitahuan kepada seluruh karyawan agar
masuk jam kerja tepat pada waktunya, dan mengutamakan kebersihan serta
pelayanan yang baik terhadap konsumen yang merupakan suatu kekuasan
selaku pemilik untuk memberikan arahan kepada bawahanya, contoh lainya
pada saat mengalami atau dalam keadaan penurunan penjualan di masa
covid19 ini ya tentu nya saya sebagai pemilik atau pemegang kekuasaan di
Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso tentunya saya harus memikir pikiran
saya bagai mana mengatasi permasalahan di masa covid 19 yakni dengan
merosotnya penjualan di Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso, ya bisa
saja saya mengurangi tenaga kerja, atau bahkan memperkecil produksi untuk
menu makana yang ada di Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso misalnya
yang biasanya memesan ayam itu dalam satu harinya dalam jumlah 20 ekor
bisa saya saya kurang menjadi 10 ekor, kan hal demikain merupakan suatu
kekuasaan yang saya milik untuk mengatasi permasalahan internal di bisnis
tersebut.
Contoh lain untuk kekuasaan penuh dibidang eksternal seperti dilarang
mengamen dan dilarang adanya pungutan parkir liar di daerah kedai tempat
Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso, mengapa saya tidak memberikan
pengemis atau pengamen untuk mengamen di area keda saya karena banyak
ada beberapa konsumen yang ketika mereka lagi enak-enaknya meinikmati
makana dan minuman ketika datang seorang pengamen mereka merasa
terganggu sehingga menjadi suatu masukan ataupun cambukan bagi saya
selaku pemilik usaha, dan tentunya saya berfikir bagaimana hal tersebut
selanjut nya tidak akan terjadi lagi nanti kedepanya, begitu juga dengan
pemberitahuan dilarang adanya pungutan parkir.
2. Prinsip kejujuran
Adapun prinsip kejujuran yang ada di Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet
Roso yaitu Tiga lingkup kegiatan bisnis yang berlaku yaitu:
pertama, implementasi contohnya pada saat awal penerimaan kayawan baru
seperti menjelaskan scrip atau pekerjaaan apa saja yang dilakukan apabila
nantinya diterma berkerja di Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso, dan
menjelaskan jam kerja, dan berapa gajih yang akan diberikan nantinya semua
harus dibicaran secara jelas dan jujur diawal perjanjian dan kontark kepada
karyawan agar tidak ada trjadi kesalah pahama atau bahkan kecurangan.
Kedua implementas contohnya yaitu pada saat menawarkan produk atau
menu makanan yang dijual kepada konsumen harus sesuai antar produk yang
di promosikan dengan bentuk asli dari menu yang ada sesuai dengan harga
dan kualitas yang ditawarkan di Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso
dalam arti kata harga dan produk yang ada di Ayam Penyet-Ayam Geprek
Planet Roso masih dalam harga wajar dan masuk akal
Ketiga implementasi contohnya yaitu dalam hubungan kerja dalam suatu
perusahaan harus didasarkan pada kejujuran semua karyawan di harapkan
jujur dalam melakukan setiap pekerjaan apbila karyawan tersebut mengalami
kesalahan baik dalam berkerja maupun jika ada permasalahan pribadi yang
dibawa kedalam lingkungan pelkerjaan karyawan di berikesmpatyan untuk
bercerita atau bertukaran pikiran dnegan yanglain baik masalah keluarga atau
masalah kerjaan, jadi harapnya saling adanya keterbukaan dan kejujuran baik
antar karyawan dan karyawan maupun karyawan dengan pimpinan dan bahkan
sebaliknya.
3. Prinsip keadilan
Implementasi Prinsip keadilan yang ada di Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet
Roso lebih kepada keadilan kepada tenga keraj atau karyawan di Ayam
Penyet-Ayam Geprek Planet Roso contohnya tidak ada ketimpangan gaji antar
karyawan, tidak ada pilih kasih antar karyawan.
4. Prinsip dalam berlaku bisnis saling menguntungkan (mutual benefit principle),
Implementasi du UMKM Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso menegnai
Prinsip (mutual benefit principle) yang ada di Ayam Penyet-Ayam Geprek
Planet Roso lebih kepada kerja sama antar teman kerja atau patner yang
menginvestasikan dananya di Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso yakni
bagi hasil atau keuntungan antar pemilik dengan investor atau penannam
modal.
5. Prinsip integritas moral yang menuntut internal perusahaan
Implementasi Prinsip integritas moral yang ada di Ayam Penyet-Ayam
Geprek Planet Roso Lebih kepada moral kesopanan dan agama, kejujuran
contohnya karyawan yang diberi kepercayaan penuh dalam berkerja dan
karyawan diberi waktu untu ,melakukan sholat dan karyawan di minta untuk
mengguakan pakaian yang sopan sebagai penunjang dalam berkerja begitu
juga dengan saya sendidri selaku peilik usaha.
d. Sasaran dan Ruang Lingkup Etika Bisnis
1. Pertama etika bisnis mengharuskan semua pelaku bisnis dapat menjalankan
bisnis dengan cara yang baik dan tidak merugikan semua pihak.
Implementasi di Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso sudah menjalankan
bisnis secara baik dan tidak merugikan orang atau pihak lain , contonya Ayam
Penyet-Ayam Geprek Planet Roso selalu menggunakan bahan makanan dan
sayur-sayuran yang berkualitas yang mana setiap harinya di beli di pasar
sehingga tidak menutup kemungkina bahwa Ayam Penyet-Ayam Geprek
Planet Roso tidak bakal mengunakan bahan pokok makanan yang tidak bagus
atau dibawah kualitas yang merugikan konsumen nantinya.
2. Kedua adalah menyadarkan para seluruh masyarakat akan hak dan
kepentingan yang tidak dapat dilanggar dalam proses bisnis.
Implementasi di Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso sudah menjalankan
bisnis sesuai dengan tika bisnis yang sudah menerapkan beberapak point
penting dalam etika bisnis contoh nya tika mengesampingkan kualitas
pelayanan dan bahan poko olahan dari kuliner yang ada di UMKM Ayam
Penyet-Ayam Geprek Planet Roso, yang bisa dikatakan orientasi dari UMKM
Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso bukan hanya mencari untung
sebanyak-banyaknya saja tetapi juga menerapkan etika apa saja yang
sebenarnya yang harus diterapkan dalam menjalankan sebuah usaha atau
bisnis, besar harapan Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso kepada
pesaing-pesaing lainya agar juga bisa mampu menerapkan hal yang sama
yakni menerapkan etika bisnis dalam menjalankan sebuah usaha ataupun
bisnis.
3. Ketiga dalam membahas etika bisnis sering disinggung terkait system
ekonomi yang harus dilakukan secara etis dalam praktek bisnisnya.
Implementasi di Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso sudah memiliki
legalitas atau izin usah dari dinas perdagangan tingka kota pekanbaru sejak
awal berdirinya usaha, sehingga untuk perizinan usaha insaalah sudah
dilaksanakan dengan baik dan sesuai atauran yang ada. Dalam artian Ayam
Penyet-Ayam Geprek Planet Roso merupakan UMKM yang bergerak dalam
bidang kuliner yakni makanan dan minuman yan tidak melanggar peraturan
dan menngganggu daerah setempat.
e. Etika Bisnis Terhadap Pihak yang Berkepentingan
1. Tanggung jawab sosial kepada karyawan
Implemetasi tanggung jawab sosial kepada karyawan di UMKM Ayam
Penyet-Ayam Geprek Planet Roso Insaallah Ayam Penyet-Ayam Geprek
Planet Roso sudah melakukan dan menerapkan tanggung jawab sosial kepada
karyawan contoh nya seperi menyediakan fasilitas tempat tingal dan makan
untuk karyawan walaupun bisa dikatan mungkin fasilitas yang ada masih
belum lengakp dan kurang nyaman tetapi setidaknya Ayam Penyet-Ayam
Geprek Planet Roso sudah menba untuk memberikan fasilitas yang tebaik
untuk karyawan.
2. Tanggung jawab sosial lingkungan
Implementasi tanggung jawab sosial lingkungan di UMKM Ayam Penyet-
Ayam Geprek Planet Roso sudah menerapkan pedoman dan kode etik dalam
menjalan kan sebuah usaha contohnya hubungan dengan pemerintah yakni
UMKM Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso membayar pajak tepat pada
waktunya dan memamtuhi peraturan yang ada serta menjalankan usaha atau
bisnis yang bertanggung jawab baik secara lingkungan denngan tidak
membuang sampah sisa limah usaha secara sembarangan, dan melakukan
sikap kepedulian kepada masyarakat setemapat contohnya adanaya
sumbangan untuk kebersihan setempat atau sumbangan biaya keamanan
setempat dan melakukan persainga bisnis secara sehat dengan pesaing bisnis
lainya.
3. Tanggung jawab sosial kepada konsumen
Implementasi tanggung jawab sosial kepada konsumen di UMKM Ayam
Penyet-Ayam Geprek Planet Roso sudah menerapkan tanggung jawab sosial
kepada konsumen contohnya kami mengutamakan pelayanan terhadap
konsumen oleh sebab itu pelayanan yang ada di Ayam Penyet-Ayam Geprek
Planet Roso Sangat kami jaga agar konsumen yang ada tidak merasa kecewa
dengan harapan konsumen merasa nyaman dan puas atas pelayanan yag tekah
disediakan di Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso dan kamipun akan
menerima kompein atau masukan dari konsumen kami apabila ada terdapat
kekurangan terhadap pelayanan yang kami sediakan.
f. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung jawab perusahaan yang terbentuk dalam perusahaan
berlandaskan kepada pada perushaan dapat bertanggung jawab secara sukarela
dan tanpa paksaan dalam mempertimbangkan etika sosial yang terbentuk.

Implementasi Tanggung jawab sosial yang ada di UMKM Ayam Penyet-


Ayam Geprek Planet Roso contohnya mungkin lebih kepada pihak internal seperti
karyawan yaitu memberikan jam istiraha kepada karyawan dan memberikan hari
libur 1 hari dalam 2 minggu dan membawa ke rumah sakit atau berobat apabila
ada karywan yang sakit. Dan untuk contoh sosial lainya muungkin dari contoh
sosial dilingkungan sekitar adanya sumbangan untuk pembangnan masjid makan
UMKM Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso akan memberikan sedikit
sumbangan, karna kita ketahui bahwa di kota pekanbaru khususnya pana banyak
sekali orang yamng meminta sumbangan dengan mengatasnamakan Kebaikan.

g. Tanggung Jawab Individu

Tanggung jawab perorangan tau individu ialah tnggung jawab yang dilakukan
oleh setiap individu dalam organisasi dalam menjamin bahwa perusahaan
melaksanakan etika bisnis secara baik dan dapat mempengaruhi pihak yang
berkepentingan dalam menjalankan dan memperhatikan etika bisnis yang dijalankan
oleh perusahaan.

Implementasi tanggung jawab individu UMKM Ayam Penyet-Ayam Geprek


Planet Roso Selalu memberikan nasehat atau masukan kepada setia karyawan untuk
berkerja dengan baik dan teliti sehingga tidak terjadinya kesalahan dalam melakukan
pelayanan kepada konsumen nantinya, dan apabila karyawan atau bahakan saya
senidir yang melakuka kesalahan makan setiap individu yang melakukan kesalahan
tersebut harus mampu bertanggung jawab atas kesalahan apa yang diakaukan , selain
disini menanmakan jiwa tanggung jawab epada setiap individu tetapi juga melatih
individu agara melakukan segala seuatau hal tersebut harus secara baik dan benar
apabila tidak ingin menanggung sebuah resiko terhadap sebuah kesalaha.

Kesimpulan dan saran


Kesimpulan dari analisa diatas menunjukkan bahwa dalam beroperasinya
UMKM Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso tidak penah melakukan pelanggaran
etika dalam berbisnis, baik etika bisnis terhadap lingkungan, etika bisnis terhadap
konsumen, etika bisnis terhadap, masyarakat setempat dan pemerintah.

Saran penulis dari hasil analisis diatas yaitu UMKM Ayam Penyet-Ayam
Geprek Planet Roso diharapkan dapat mempertahan kan kode etik dan tanggung jawab
sosial UMKM Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso sebagai perusahan dalam
menjalakan produksinya. Agar sumber daya yang digunakan dapat dimanfaatkan
secara berkesinambungan dan efesien. yang dilakukan untuk mendukung
pengembangam lingkungan hidup yaitu harus dilakukan dengan cara yang dapat
dilakukan oleh semua pihak yaitu:

a. Dalam melakukan pemanfaatan sumber daya harus sangat berhati-hati dan


efisien seperti penggunaan air
b. Dalam melakukan produksi baiknya menggunakan bahan alam sehingg
tidak terjadi pencemaran
c. Menggunakanalat dalam melakukan proses produksi secara efisen dan
efektif
d. Melakukan penerapan etika lingkungan agar interaksi antara manusia
dengan alam berjalan harmonis.
DAFTAR PUSTAKA

Alakavuklar O & Alamgir F. 2018. Ethics of Resistance in Organisations: A


Conceptual Proposal. Journal Business Ethics. 31-34.

Amirudin S., Ali H. 2017. Social Solidarity Baduy Tribe for Development of
the CulturalTourism and Marketing Local Crafts in Lebak Regency Banten
Province..International Journal of Applied Business and Economic Research
(IJABER). 5
Ashshidiqy, N., Ali, H. 2019. Penyelarasan Teknologi Informasi dengan
Strategi Bisnis. Jurnal Ekonomi Manajemen Sistem Informasi, 1(1), 51-59.

Azwar S. 2013. Metode Penelitian. Yogyakarta(ID): Pustaka Pelajar.

Bekum Rafik Issa, 2004, Etika Bisnis Islami ( Terjemah Muhammad) Pustaka
Belajar, Jogjakarta.

Bertens K. 2007. Etika. Jakarta(ID): PT Gramedia Pustaka Utama.

Bourdeau. 2004. The Man-Nature Relationship and Environmental Ethics.


Journal of Environmental Radioactivity, Vol 72, 9-15

Chen S. 2018. Multinational Corporate Power, Influence and Responsibility in


Global Supply Chains. Journal Business Ethics. 365-375

Chen S. 2018. Multinational Corporate Power, Influence and Responsibility in


Global Supply Chains. Journal Business Ethics. 365-375
Embse V dan Wagley A. 1988. Managerial Ethics Hard Decisions on Soft
Criteria. Advance Managemen Jouurnal,

Fahmi I. 2013. Etika Bisnis: Teori Kasus, dan Solusi. Bandung(ID): Alfabeta.

Griffin R. dan Ronald. 2009. Business, 8th Edition, Pearson International


Edition, New Jersey: Prentice Hall

Jeffrey C., Dilla W. and Weatherholt N. 2004. The impact of ethical


development and cultural constructs on auditor judgments: a study of auditors in
Taiwan. Business Ethics Quarterly, Vol. 14 No. 3, pp. 553-579.

Keraf A. 1998. Etika Bisnis (Tuntutan dan Relevansinya).Yogyakarta(ID):


Kanisius.
Kusmiarti P. 2020. Implementasi Etika Bisnis Dan Good Governance Pada
Perkebunan Kelapa Sawit PT. BUMITAMA GUNAJAYA ARGO. Jurnal Ekonomi
Dan Managemen Sistem Informasi, 1., (3)., 196-210.
manufacturingorganisations. Journal of Business Ethics. Vol. 71 No. 2, pp. 179-194,
available at: doi:http:// dx. doi.org/10.1007/s10551-006-9133-2.

Mirza M. 2020. Prinsip- Prinsip Good Corporate Governance Dan Bussines


Ethics Pada PT. Unilever. Jurnal Ekonomi Dan Management Sistem Informasi, 1.,
(3)., 261-271.

Monga M. 2007, Managers’ moral reasoning: evidence from large Indian

Pawito. 2007. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta(ID): Pelangi


Aksara Yogyakarta

Purwaningsih,Kurniato dan Totok Budisantoso. Yogyakarta(ID): ANDI.

Sinour Y. 2010. Etika Bisnis. Jakarta : Yayasan Pustaka OborIndonesia

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, dan R&D. Bandung(ID): Alfabeta

Sumaryono E. 1995. Etika Profesi Hukum, Norma Bagi Penegak Hukum,


Yogyakarta(ID):Kanisius.

Suseno, F. 1987. Etika Dasar: Masalah-masalah Pokok Filsafat Moral.


Yogyakarta(ID): Kanisius

Sutrisna D. 2010. Etika Bisnis : Konsep Dasar Implementasi dan Kasus.


Bali(ID): UdayanaUniversity Press.
Velasquez M. 2005. Etika Bisnis, konsep dan kasus –edisi 5 Diterjemahkan:
ana

Wahyu, Y. Istiyono Dan Ostaria Silaban, 2006, Kamus Besar Bahasa


Indonesia, Kharisma Publishing Group, Jakarta:

DOKUMENTASI

Poto Bersama Pemilik UMKM Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso Mas Yanto
Poto Tanpak Dari Depan Dan Dalam UMKM Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet
Roso

Poto wawancara salah seorang konsumen Ayam Penyet-Ayam Geprek Planet Roso

INSTRUMEN WAWANCARA

Anda mungkin juga menyukai