Anda di halaman 1dari 6

Nama : Zakiatul Ifzi

Nim : 22061070
Prodi : Pendidikan Teknik Bangunan

1. Mengapa pentingnya Etika Bisnis Dalam Berwirausaha,


2. Berikan contoh perilaku pengusaha yang tidak mencerminkanEtikaBisnis Dalam
Berwirausaha
3. Upaya apa yang akan anda lakukan agar seluruh wirausaha mampumengaplikasikan
Etika Bisnis Dalam Berwirausaha?

PENTINGNYA ETIKA DALAM BERWIRAUSAHA DAN PENGEMBANGAN


BISNIS
Dalam kegiatan bisnis adalah suatu kegiatan untuk melakukan usaha/ melakukan kegiatan
entrepreneurship yang bertujuan agar mendapatkan keuntungan. Istilah kewirausahaan pada
dasarnya merupakan suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan (ability)
dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang
dengan berbagai risiko yang mungkin dihadapinya.

Pengertian Etika Bisnis


Etika bisnis adalah acuan bagi perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usaha
termasuk dalam berinterkasi dengan pemangku kepentingan (stakeholders).
Etika bisnis adalah studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini
berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan
perilaku bisnis. (Velasquez, 2005). Tidak dipungkiri, tindakan yang tidak etis yang dilakukan
oleh perusahaan akan memancing tindakan balasan dari konsumen dan masyarakat sehingga
akan kontra produktif, misalnya melalui gerakan pemboikotan, larangan beredar, larangan
beroperasi dan lain sebagainya. Hal ini akan dapat menurunkan nilai penjualan maupun nilai
perusahaan. Sedangkan perusahaan yang menjunjung tinggi nilai etika bisnis, pada umumnya
termasuk perusahaan yang memiliki peringkat kepuasan bekerja yang tinggi pula, terutama
apabila perusahaaan tidak mentolerir tindakan yang tidak etis. Misalnya diskriminsi dalam
sistem jenjang karier

Faktor-faktor yang Mendorong Timbulnya Masalah Etika Bisnis


1. Mengejar keuntungan dan kepentingan pribadi
2. Tekanan persaingan terhadap laba perusahaan
3. Pertentangan antara nilai-nilai perusahaan dengan perorangan

Pentingnya Etika Bisnis

Etika bisnis sangat penting untuk mempertahankan loyalitas stakeholder dalam membuat
keputusan-keputusan perusahaan dan dalam memecahkan persoalan perusahaan. Hal ini
disebabkan semua keputusan perusahaan sangat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
stakeholder. Stakeholder adalah semua individu atau kelompok yang berkepentingan dan
berpengaruh pada keputusan-keputusan perusahaan. Siapa saja stakeholder perusahaan:

1. Para pengusaha dan mitra usaha

2. Petani dan perusahaan pemasok bahan baku

3. Organisasi pekerja yang mewakili pekerja

4. Pemerintah yang mengatur kelancaran aktivitas usaha

5. Bank penyandang dana perusahaan

6. Investor penanam modal

7. Masyarakat umum yang dilayani

8. Pelanggan yang membeli produk

Kewirausahaan dapat didefinisikan sebagai sesuatu kemampuan kreatif dan inovatif


(create new and different) yang dijadikan kiat, dasar, sumber daya, proses dan perjuangan
untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan keberanian untuk
menghadapi risiko.

Etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan
norma yang dijadikan tuntunan dalam berusaha dan memecahkan persoalan-persoalan yang
dihadapi dalam suatu perusahaan.

Etika bisnis sangat penting untuk mempertahankan loyalitas stakeholder dalam membuat
keputusan-keputusan perusahaan dan dalam memecahkan persoalan perusahaan. Hal ini
disebabkan semua keputusan perusahaan sangat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
stakeholder. Stakeholder adalah semua individu atau kelompok yang berkepentingan dan
berpengaruh pada keputusan-keputusan perusahaan
CONTOH KASUS PELANGGARAN ETIKA BISNIS

(Tentang Corporate Social Responcibility / CSR)

 Teori Menurut Etika Bisnis

Pemikiran yang mendasari CSR (Corporate Social Responsibility) yang sering dianggap inti dari Etika
Bisnis adalah bahwa perusahaan tidak hanya mempunyai kewajiban-kewajiban ekonomis dan legal (artinya
kepada pemegang saham atau shareholder) tapi juga kewajiban-kewajiban terhadap pihak-pihak lain yang
berkepentingan (stakeholders) yang jangkauannya melebihi kewajiban-kewajiban di atas. Beberapa hal yang
termasuk dalam CSR ini antara lain adalah tatalaksana perusahaan (corporate governance) yang sekarang sedang
marak di Indonesia, kesadaran perusahaan akan lingkungan, kondisi tempat kerja dan standar bagi karyawan,
hubungan perusahan-masyarakat, investasi sosial perusahaan (corporate philantrophy).

\
 Kesesuaian Menurut PP UU

Menurut Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 2012 tentang Izin Lingkungan. Proses pembangunan yang
dilakukan oleh bangsa Indonesia harus diselenggarakan berdasarkan prinsip pembangunan berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan sesuai dengan amanah Pasal 33 ayat (4) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Aktivitas pembangunan yang dilakukan dalam berbagai bentuk Usaha dan/atau Kegiatan
pada dasarnya akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan. Dengan diterapkannya prinsip berkelanjutan
dan berwawasan lingkungan dalam proses pelaksanaan pembangunan, dampak terhadap lingkungan yang
diakibatkan oleh berbagai aktivitas pembangunan tersebut dianalisis sejak awal perencanaannya, sehingga
langkah pengendalian dampak negatif dan pengembangan dampak positif dapat disiapkan sedini mungkin.
Perangkat atau instrumen yang dapat digunakan untuk melakukan hal tersebut adalah Amdal dan UKL-UPL.
Pasal 22 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
menetapkan bahwa setiap Usaha dan/atau Kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan hidup wajib
memiliki Amdal.

 Analisa Kasus

Pada surat kabar Jawa Pos, 2 Mei 2013, ada salah satu artikel yang menurut saya melanggar Etika
Bisnis, yaitu artikel yang berjudul “Tanpa Izin, Tiga Pabrik Nekat Beraktivitas”. Ketiga industri tersebut
berada di Gresik yaitu PT. BKP (Produsen Minyak Goreng), PT. IDM (Pengolahan Ikan), dan PT. HNF
(Industri Alat Berat). Industri-industri tersebut dianggap melanggar Etika Bisnis dalam Corporate Social
Responsibility (CSR) karena ketiganya berpotensi mengeluarkan limbah berbahaya. Bukan hanya itu, mereka
juga tidak memiliki perizinan dokumen analisis mengenai dampak lingkungan (amdal), mereka hanya
mendompleng dengan amdal pendirian milik Kawasan Industri Gresik (KIG).

Perusahaan lain yang melanggar etika bisnis dalam CSR yaitu PT. BKP (produsen minyak goreng) yang izin
amdalnya belum clear dan berkali-kali perusahaan ini dilaporkan warga sekitar karena kerap mencemari
lingkungan. Ada juga PT. IDM yang kerap dikeluhkan karena menimbulkan bau.

 Saran

Pemerintah harus menindak lebih tegas industri-industri yang tidak mempunyai izin lengkap, terutama
yang dapat merugikan masyarakat dan berdampak langsung pada lingkungan sekitar. Serta melakukan sidak dan
pengawasan terhadap industri-industri baru yang akan didirikan.
7 Prinsip yang Bisa Dijadikan Acuan Dalam Melakukan Etika
Bisnis

1. Bersikap Jujur
Kejujuran adalah satu nilai penting yang harus diterapkan dalam berbisnis.
Ketidakjujuran dalam berbisnis dapat diartikan sebagai penipuan, terlebih jika hal
tersebut merugikan pihak tertentu. Bersikap jujur juga membuat karyawan dan
perusahaan menjadi lebih mudah dipercaya.

2. Penggunaan Bahasa yang Baik


Bahasa apa pun yang digunakan dalam berkomunikasi, sebaiknya gunakan bahasa yang
positif dan jauhi kata-kata atau istilah kasar. Penggunaan bahasa menentukan kualitas
diri serta bagaimana kamu ingin dihargai oleh orang lain.

3. Berpakaian Rapi
Pakaian mencerminkan kepribadian seseorang. Dalam berbisnis, berpakaian rapi juga
berarti kamu menghormati relasi bisnis, pimpinan, atau perusahaan yang kamu datangi.
Memakai pakaian yang rapi dan harum juga menggambarkan kualitas dirimu sebagai
seseorang yang dapat dipercaya.

4. Sikap Tanggung Jawab


Prinsip ini penting dalam beretika bisnis karena dapat menumbuhkan komitmen dan
menghasilkan kemakmuran yang tak hanya terbatas pada pemilik saham, namun juga
pada pemangku kebijakan dan lingkungan operasional perusahaan.

5. Menghargai Lingkungan
Tak kalah pentingnya, prinsip menghargai lingkungan juga penting dipahami agar bisa
mempraktikkan etika dalam bisnis dengan optimal. Semua pelaku bisnis harus bisa
menjaga, memanfaatkan, dan mengelola sumber daya alam secara efisien. Dengan
begitu, kelangsungan dan kelestarian alam juga lingkungan dapat bertahan lama.

6. Saling Menguntungkan
Pada prinsip ini memandatkan kesadaran bahwa dalam menjalani sebuah bisnis
membutuhkan win-win solution. Dalam kata lain, semua tindakan dan keputusan bisnis
harus diusahakan untuk mampu memberikan keuntungan terhadap semua pihak yang
terkait.
7. Saling Percaya Antara Satu sama Lain
Sikap saling percaya antara satu dengan yang lain ini tentu mampu membantumu dalam
mengimplementasikan etika bisnis dengan baik. Dengan begitu, kamu dapat mematuhi
perjanjian serta aturan yang telah disepakati bersama sebelumnya dengan lebih mudah
dan tanpa menaruh rasa curiga.

Anda mungkin juga menyukai