O
L
E
H
Dosen Pembimbing :
Rani Sofya, S.Pd., M.Pd
Seksi : 202221280899
Praktik bisnis yang tidak mengikuti aturan dan kewajiban yang sudah
menjadi ketentuan hukum pemerintah atau kelaziman bisnis yang berEtika,
bisa berakibat tidak langgengnya bisnis itu sendiri. Selain pelanggaran
etika, ketidaksuksesan sebuah bisnis juga dapat disebabkan oleh sangsi
formal, di dalam bisnis juga akan berakibat pada runtuhnya reputasi atau
kepercayaan, baik secara eksternal maupun internal perusahaan.
Perilaku bisnis yang tidak berEtika ini secara eksternal akan
menjatuhkan kredibilitas perusahaan. Dalam jangka panjang tentu akan
berakibat lanjut pada kekhawatiran rekanan bisnis terhadap kemungkinan
akan terseret dalam kasus hukum atau dirugikan secara ekonomi dan
secara internal, akan terjadi hilangnya rasa hormat (respect) dari karyawan
terhadap atasan (eksekutif). Akibatnya ethos kerja karyawan menurun
karena ketidak-hadiran panutan beretika dari pimpinan. Butuh waktu dan
biaya besar untuk memulihkan kepercayaan publik dan karyawan terhadap
perbaikan kualitas etika bisnis perusahaan Yang tidak lain merupakan
bagian dari profesionalitas dan kepedulian sosial perusahaan, serta
landasan yang tidak untuk ditawar, apalagi ditinggalkan, namun untuk
dijalankan.
Memang, begitu penting arti etika bisnis untuk keberlangsungan sebuah
perusahaan. Sebagai pelaku bisnis harus memiliki etika dan tanggung
jawab dalam menjalankan bisnis.
Untuk itu pelaku bisnis dapat mulai mempelajari etika dalam berbisnis
dan cara menumbuhkan adanya etika saat berbisnis. Harapannya saat
meraih kesuksesan bukan menjadi persoalan yang begitu berat di
kemudian hari.
Jelaslah, bahwa etika bisnis merupakan landasan penting dan harus
diperhatikan terutama untuk menciptakan dan melindungi reputasi
(goodwill) perusahaan. Oleh sebab itu menurut Zimmerer, etika bisnis
merupakan masalah yang sangat sensitif dan kompleks. Mengapa
demikian? Menurutnya, karena membangun etika untuk mempertahankan
reputasi (goodwill) lebih sukar dari pada menghancurkannya.
Selain etika dan perilaku, yang tidak kalah pentingnya dalam bisnis
adalah norma etika. Menurut Zimmerer (1996:22) ada tiga tingkatan
norma etika, yaitu:
1. Hukum
Hukum berlaku bagi masyarakat secara umum yang mengatur mana
perbuatan yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan.
Hukum hanya mengatur standar perilaku minimum.
2. Pelanggaran kejujuran.
Pelanggaran Kejujuran, yaitu perusahaan yang dapat dikatakan
berhasil terhadap kejujuran agar mereka tidak memberikan harga yang
sejujurnya kepada konsumen serta kualitas-kualitas dari barang yang
ditawarkannya. ada Pelanggaran Empati dan Pelanggaran
Transparansi.
3. Pemalsuan.
Permasalahan etik dalam pemalsuan merek adalah tidak menghargai
hasil karya cipta seseorang yang menciptakan produk unggul yang
bermanfaat bagi semua orang, tiba-tiba dibajak atau ditiru dengan
mengambil karya orang lain untuk keuntungan diri sendiri, contohnya
yang banyak beredar di masyarakat adalah pemalsuan DVD/VCD dan
pakaian baju,kaos, celana yang dengan sengaja menciptakan merk
yang sama tetapi kualitas berbeda jauh dengan yang asli oleh karena
itu produk bajakan harganya sangat murah, masyarakat pun memilih
untuk membeli produk bajakan karena harganya murah dan tidak jauh
berbeda kualitasnya dengan yang asli. mengapa hal ini terjadi? karena
tidak ada aturan yang baku untuk menahan gejolak ini, bahkan
pemerintah pun tidak mampu untuk menahan gejolak ini. peran serta
negara pengusaha bahkan masyarakat sebagai konsumen yang sangat
dibutuhkan, kunci utama yang perlu ditekankan adalah kesadaran
masyarakat untuk membeli produk asli bukan bajakan.membeli produk
asli akan meningkatkan produktifitas pencipta dan memberikan
kontribusi terhadap negara.
4. Pembajakan.
Pembajakan di Industri Musik dan Film Indonesia :
Kasus pembajakan dalam industri musik dan film di Indonesia sudah
menjadi sesuatu yang biasa di masyarakat umum namun sesungguhnya
hal tersebut sangat merugikan bagi para pelaku bisnis di industri musik
dan film di Indonesia, namun karena lemahnya pengawasan
pemerintah dan kurang tegasnya tindakan hukum bagi oknum-oknum
pelaku pembajakan, membuat para pelaku tidak jera terhadap
perbuatannya. Banyaknya kios-kios yang menjual barang-barang
bajakan membuat semakin pelik masalah pembajakan di indonesia.
2. Penipuan
Esensi terpenting dalam usaha atau dagang adalah kejujuran dalam
transaksi. Dalam banyak kasus transaksi secara online, penjual
tidak transparan kepada konsumen. Dalam hal ini penjual tidak
jujur terhadap kondisi barang, tidak memberikan hak kepada
konsumen sepenuhnya atas produk yang telah dibeli. Hal ini tentu
sangat mengecewakan bagi pihak konsumen, dan konsumen dapat
melakukan pengembalian barang atau berujung pada complain
konsumen yang berpengaruh pada rating toko (jika toko tersebut
online).
Dalam menjalankan sebuah bisnis, setiap pemilik usaha harus menjadi panutan
bagi orang lain yaitu mampu menangani tanggung jawab dan menyadari peluang
sesuai dengan tanggung jawab jabatannya, salah satunya dengan memastikan
bisnis dapat berjalan dengan baik sehingga pelanggaran etika bisnis tidak sampai
terjadi.
c. Upaya Apa yang Akan Anda Lakukan Agar Seluruh
Wirausaha Mampu Mengaplikasikan Etika Bisnis dalam
Berwirausaha
Cara-Cara Mempertahankan Standar Etika :
1. Ciptakan Kepercayaan Perusahaan.
Kepercayaan perusahaan dalam menetapakan nilai-nilai perusahaan
yang mendasari tanggung jawab etika bagi stakeholder.
Etika bisnis wajib dimiliki oleh pebisnis unggul dan yang mau sukses
dalam usahanya. Anda bisa menerapkan 10 etika bisnis berikut :
1. Jujur dan tidak berbohong
2. Bersikap dewasa dan tidak kekanak-kanakan
3. Lapang dada dalam cara berkomunikasi
4. Menggunakan panggilan atau sebutan nama orang dengan baik
5. Menggunakan pesan bahasa efektif dan efisien
6. Tidak mudah emosi atau emosional
7. Berinisiatif sebagai pebisnis pembuka dialog
8. Berbahasa yang baik, ramah, dan sopan
9. Menggunakan pakaian yang pantas dan menyesuaikan keadaan
10. Bertingkah laku yang baik
https://alumni.stekom.ac.id/artikel/ketahui-contoh-pelanggaran-dalam-etika-bisnis
https://sitinovianti.wordpress.com/2015/12/31/memberikan-contoh-tentang-
perilaku-bisnis-yang-melanggar-etika
https://stekom.ac.id/artikel/pentingnya-etika-dalam-berbisnis
https://alumni.stekom.ac.id/artikel/pelanggaran-etika-bisnis-yang-wajib-dihindari
https://wartaekonomi.co.id/read167670/10-etika-bisnis-ini-wajib-dimiliki-
pengusaha-agar-jadi-pebisnis-sukses