FONDASI SUMURAN
(FONDASI CYCLOP)
S1 PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
Fondasi Sumuran
⦁ Fondasi sumuran dipakai untuk tanah yang labil, dengan sigma (daya
dukung tanah) lebih kecil dari 1,50 kg/cm2 (termasuk tanah lunak),
seperti bekas tanah timbunan sampah, tanah bekas rawa, atau lokasi
tanah yang berlumpur.
Bila tepi atas cincin telah rata dengan tanah, cincin kedua kemudian
diletakkan menumpang pada cincin pertama, dan penggalian dilanjutkan
hingga cincin terbawah mencapai dasar tanah keras.
⦁ Agar susunan pipa-pipa beton terangkai kuat, celah-celah sambungan antar buis
beton bisa ditambal dengan adukan semen dan pasir.
⦁ Bila telah mencapai tanah keras, bagian bawah sumuran kemudian diisi dengan
pasir yang dipadatkan setebal 5-10 cm, baru kemudian diisi dengan cyclopen
(beton siklop) dan batu kali. Cyclopen adalah campuran adukan beton
(biasanya dengan mutu beton K-175) dan batu kali yang digunakan sebagai isian
sumuran.
⦁ Cara mengecor cyclopen adalah dengan memasukkan batu- batu kali ke dalam
sumuran sampai ketinggian ±50 cm. Kemudian adukan beton dituang di atas
gundukan batu kali tersebut hingga mengalir ke celah-celah tumpukan batu kali.
Hal ini dilakukan sumuran terisi penuh.
⦁ Di bagian atas fondasi sumuran ini, bisa dilakukan pekerjaan
pembesian untuk membuat kolom bangunan.
⦁ Dari sloof ke poer diberi tulangan stek yang menerus hingga ke cyclopen.
Ukuran panjang tulangan sekitar 40d (40 kali diameter tulangan yang
digunakan.)
TULANGAN KOLOM
TULANGAN SLOOF
TULANGAN POER
TULANGAN STEK
SUMURAN
2
1
PERSPEKTIF FONDASI SUMURAN, POER
DAN SLOOF