1. Jenis-Jenis Pondasi
Pada umumnya pengklasifikasian pondasi didasarkan pada kedalaman pondasi. Jenis
pondasi berdasarkan kedalaman peondasinya dibagi menjadi 2, yaitu :
a) Pondasi Dangkal
Disebut Pondasi dangkal karena kedalaman masuknya ke tanah relatif dangkal,
hanya beberapa meter masuknya ke dalam tanah. Salah satu tipe yang sering digunakan
ialah pondasi menerus yang biasa pada rumah-rumah,dibuat dari beton atau pasangan
batu,meneruskan beban dari dinding dan kolom bangunan ke tanah keras. Pondasi
dangkal dapat dibedakan menjadi beberapa jenis :
- Pondasi Setempat ( Single Footing )
- Pondasi Menerus ( Continuous Footing )
- Pondasi Pelat ( Plate Foundation )
- Pondasi Cakar Ayam
- Pondasi Sarang Laba-laba
- Pondasi Grid
- Pondasi Gasing
b) Pondasi Dalam
Digunakan untuk menyalurkan beban bangunan melewati lapisan tanah yang
lemah di bagian atas ke lapisan bawah yang lebih keras. Pondasi dalam dapat dibedakan
menjadi beberapa jenis :
- Pondasi tiang pancang (pasak bumi)
- Pondasi tiang bor (bored pile)
- Pondasi Caisson (pondasi sumuran)
Pada kesempatan kali ini, kami hanya akan membahas mengenai Pondasi Caisson
atau yang lebih dikenal dengan Pondasi Sumuran.
Daya dukung pondasi harus lebih besar dari pada beban yang dipikul oleh pondasi
tersebut
Penurunan yang terjadi harus sesuai batas yang diizinkan (toleransi) yaitu sebesar
1 inchi (2,54 cm)
Ada beberapa alasan pondasi sumuran digunakan dibanding pondasi dangkal yaitu:
Bila tanah keras terletak lebih dari 3 meter, maka jika digunakan pondasi plat kaki
atau jenis pondasi langsung lainnya akan menjadi tidak hemat (galian tanahnya
bermacam-macam. Jumlah cincin pada satu titik tergantung pada kedalaman tanah kerasnya.
Cincin beton dapat pula dibuat sendiri. Bila dibuat sendiri, sebaiknya dinding bagian bawah
dibuat runcing untuk memudahkan penurunan pipa ke dalam tanah.
5. Bila telah mencapai tanah keras, bagian bawah sumuran diisi dengan pasir yang
dipadatkan setebal 5-10 cm, lalu kemudian diisi dengan cyclopen dan batu kali.
Dimana cyclopean adalah beton yang menggunakan batu-batu besar atau puing
bangunan (pecahan beton) untuk meminimalkan area permukaan dan menghemat
pemakaian semen.
6. Untuk bangunan-bangunan yang ringan, sumuran cukup diisi dengan pasir padat.
7. Pada bagian atas pondasi yang mendekati sloof, diberi pembesian untuk mengikat sloof.
dilakukan
transportasi
untuk
mengangkut
tiang
pancang.
Walaupun lokasi pembangunan memungkinkan, pondasi jenis ini jarang digunakan. Selain
boros adukan beton, penyebab lainnya adalah sulit dilakukan pengontrolan hasil cor beton di
tempat yang dalam.
Kelebihan :
Alternatif penggunaan pondasi dalam, jika material batu banyak dan bila tidak
dimungkinkan pengangkutan tiang pancang.
Kekurangan :
Bagian dalam dari hasil pasangan pondasi tidak dapat di kontrol (Karena batu dan
adukan dilempar/ dituang dari atas)
Untuk tanah lumpur, pondasi ini sangat sulit digunakan karena susah dalam
menggalinya.
memperbesar kapala jembatan atau pilar, dan akan meneruskan beban vertical dari bangunan
atas kepada bangunan bawah secara eksentris.
Garis tengah memanjang jembatan dan garis tengah melintang dari sumuran harus
ditentukan dan dioffset sejauh jarak tertentu untuk memastikan bahwa titik-titik referensi
tersebut tidak terganggu pada saat pembangunan sumuran. Harus diperhatikan penentuan
letak tiap segmen untuk memastikan bahwa segmen baru akan mempunyai alinyemen yang
benar sepanjang sumbu vertical. Hal ini penting terutama pada waktu suatu segmen
ditambahkan pada sumuran yang tidak (keluar dari) vertical. Secara ideal kemiringan ini
harus diperbaiki sebelum penambahan segmen berikutnya. Setelah pekerjaan pematokan
selesai, dilakukan penggalian pendahuluan untuk memberikan jalan awal melalui mana
sumuran akan diturunkan. Sisi galian ini harus sedapat mungkin vertical.
Wall
Work)
Dinding penahan rembesan (cut-off wall) harus kedap air dan harus mampu
menahan gaya-gaya dari luar seperti tekanan tanah dan air selama proses
penurunan dinding sumuran, dan harus ditarik setelah pelaksanaan sumuran
selesai dikerjakan.
Pembongkaran Bagian Atas Sumuran Terbuka Bagian atas dinding sumuran yang
telah terpasang yang lebih tinggi dari sisi dasar pondasi telapak harus dibongkar.
Pembongkaran
harus
dilaksanakan
dengan
menggunakan
alat
pemecah
Pondasi tiang bor atau caisson adalah pondasi yang berbentuk kotak, bulat atau
konbinasi bentuk-bentuk tersebut dengan tampang melintang melintang yang relatif besar.
Karena tampangnya yang besar ini, bagian dalam fondasi sering terbagi-bagi dalam ruanganruangan. Pondasi caisson yang berbentuk silinder atau kotak beton dibuat dengan
membenamkan silinder beton ditempatnya, bersamaan dengan penggalian tanah. Pondasi ini
dimaksudkan untuk mengirimkan beban besar yang harus melalui air atau material jelek
sebelum mencapai tanah pendukung yang kuat. Pekerjaan pembuatan kaison memerlukan
banyak alat-alat berat. Dalam tiap-tiap pelaksanaan sering ditemui masalah-masalah umum
dan yang tidak bias dilakukan.
Berikut
ini
akan
dipelajari
cara
pelaksanaan
pekerjaan
pembuatan.
2.
3.
1. Caisson terbuka
Caisson terbuka merupakan caisson yang pada bagian atas dan bawahnya terbuka
terbuka selama pelaksanaan. Caisson ini, bila digunakan pada area yang tergenang air,
pelaksanaannya adalah dengan membenamkan dan menggali tanah di bagian dasarnya.
Caisson dimanfaatkan dengan memanfaatkan beratnya sendiri, bersama sama dengan
penggalian tanah. Ketika pembenaman kaisonmencapai tanah keras yang diinginkan,
dasar caisson ditutup dengan beton dengan tebal antara 1,5 sampai 5 m. Pada caisson
terbuka, penutupan dilakukan di bawah muka air. Jika tanah dasar sangat keras maka
penggalian dilakukan dengan cara peledakan (blasting).
Pada penggalian tanah untuk kaison terbuka yang umunya dilakukan dengan cara
pengukuran, volume tanah yang tergali selalu lebih besar diri volume kaison yang
terpasang. Hal ini, disebabkan dinding lubang galian tanah yang cendrung bergerak ke
dalam galian.
Keuntungan Caisson terbuka :
1. Dapat mencapai kedalaman yang besar.
2. Biaya pembuatan relatif rendah.
caisson terbuka, bedanya hanya pada bagian ruangkerja di bawah. Penggalian dilakukan
pada ruang kerja yang diberi tekanan udara yang sama dengan tekanan air tanah untuk
mencegah aliran air masuk ke ruang kerja. Pintu udara, kecuali dipakai untuk jalan keluar
masuk pekerja juga untuk mengeluarkan tanah galian. Untuk kaison yang besar dapat
dipakai 2 pintu udara, yang pertama untuk galian sedang yang kedua untuk keluar
masuk pekrja. Ruang kerja diisi dengan beton pada waktu dasar kaison telah mencapai
kedalaman yang dikehendaki.
Keuntungan :
1. Pelaksanaan dalam kodisi kering.
2. Kerena pengecoran beton dalam kondisi kering, kualitas beton dapat seperti yang
diharapkan.
3. Batu-batuan besar dapat dibongkar pada waktu penggalian untuk membenamkan
caisson.
Kerugian :
1. Penggalian dengan tekanan udara membuat biaya pelaksanaan tinggi.
2. Kedalaman penetrasi di bawah air terbatas sampai kedalaman sekitar 40 m atau 400
kPa. Hal ini karena tenaga manusia mempunyai ketahanan terhadap tekanan udara
yang terbatas
Langkah-langkah pembuatan Pneumatic Caisson (Caisson Tekanan) adalah
sebagai berikut:
1. Konstruksi sama dengan Caisson Terbuka, tetapi ada ruang kerja kedap
udara dengan tinggi langit-langit antara 1,8 m s/d 2 m.
2. Ke dalam ruang kerja dimasukkan udara bertekanan sama dengan tekanan
air tanah untuk mencegah banjir.
3. Penggalian dilakukan dengan tenaga manusia atau mesin.
4. Corong dan pintu udara dipakai untuk jalan keluar dan masuk pekerja,
tempat mengeluarkan tanah galian
5. Apabila penurunan telah mencapai kedalaman yang dikehendaki, ke dalam
ruang kerja dituangkan beton.
3. Caisson Apung
Caisson apung atau caisson box merupakan caisson yang tertutup pada dasarnya.
Caisson tipe ini terbuat dari tipe beton bertulang yang dicetak di daratan dan
peletakkannya dilakukan dengan mengapungkan
mengeras. Pembenaman caisson ke dalam air atau tanah yang berair, dilakukan dengan
dengan cara mengisikan, pasir, kerikil, beton atau air ke dalamnya. Permukaan air harus
diperhitungkan selalu berada pada beberapa meter di bawah puncak caisson untuk
mencegah air masuk ke dalamnya. Stabilitas pengapungan dirancang menurut prinsipprinsip hidrolika.
Keuntungan :
1.
2.
Kerugian :
1.
2.
diinginkan.
Tipe ini hanya cocok bila tanah fondasi berada di dekat permukaan
tanah. Penggalian tanahyang terlalu dalam mahal, karena tanah jenuh
sangat
sulit.