TEROWONGAN
KONSEPTOR
1. Terowongan Pegunungan/Batuan Keras
2. Terowongan Perisai
3. Terowongan Gali dan Tutup
4. Terowongan di Bawah Air (Immersed Tunnel)
5. Terowongan Dongkrak (Box Jacked Tunnel)
Jenis Terowongan
Jenis Terowongan
Jenis Terowongan
Terowongan Pegunungan
Terowongan Pegunungan
1,036 m
(3,399 ft)
length in
Samos,
Greece, built
in the 6th
century BC
Terowongan Pegunungan
Terowongan Pegunungan
Terowongan Pegunungan
Terowongan Pegunungan
Terowongan Pegunungan
Penyelidikan Batuan
Persyaratan Penggalian
Penentuan Penampang Penggalian
Pemilihan Metode Penggalian
Pemilihan Metode Penerowongan
Metode Penggalian
Persyaratan Perkuatan
Konsep Desain Perkuatan Terowongan
Perubahan Sistim Perkuatan Terowongan
Beton Semprot (Shotcrete)
Karakteristik mekanis beton semprot
Campuran beton semprot
Desain ketebalan beton semprot
Perkuatan pada beton semprot
Baut Batuan
Penyangga Baja
Persyaratan Perkuatan
Jenis-jenis Perkuatan
Kategori Tanah/Batuan Beton Baut Penyangga Lantai Catatan
Semprot Batuan Baja Kerja Beton
Tabel 33 - Contoh tipikal pola perkuatan untuk terowongan jalan (JSCE, 2007)
(Terowongan berpenampang besar, lebar bagian dalam: sekitar 12,5 m hingga 14,0 m)
Jarak Besarnya
Panjang Ketebalan Lengkung
Kategori deformasi
Pola lengkung beton (arch), Lantai
Tanah/B yang Metode penggalian
perkuatan standar Panjang Arah Arah Area Heading Jarak semprot dinding kerja
atuan Bench diizinkan
(m) (m) melengkung memanjang pemasangan atas (m) (cm) samping (invert )
(cm)
(m) (m) (side wall) (cm)
(cm)
Karakteristik Mekanis Beton Semprot
Karekteristik mekanis dari beton semprot harus diperhitungkan dengan
mempertimbangkan fungsi dan efek yang diharapkan, serta kondisi batuan
dasar.
Umumnya, pada konstruksi terowongan dibutuhkan kuat tekan yang tinggi
sesaat setelah beton semprot diterapkan. Tipikal kebutuhan kuat tekan setelah 1
hari beton semprot diaplikasikan, adalah 5 N/mm2 untuk terowongan 2 lajur,
dan 10 N/mm2 untuk terowongan jalan berpenampang besar.
Secara garis umur dari material dibagi menjadi 3 tahap: tahap pertama/initial
(satu hari setelah aplikasi), tahap awal (tujuh hari setelah aplikasi), dan tahap
jangka panjang (lebih dari dua puluh delapan hari setelah aplikasi).
Desain standar kuat tekan biasanya ditetapkan sebagai kuat tekan uniaksial 28
hari setelah aplikasi, misalnya untuk periode jangka panjang pada terowongan
jalan 2 lajur ditetapkan sebesar 18 N/mm2. Disisi lain, kuat tekan sebesar 36
N/mm2 dapat ditetapkan untuk terowongan berpenampang besar, untuk
mengurangi ketebalan beton semprot, dan menaikan kekuatan pada batuan
dasar yang ekspansif.
Persyaratan Perkuatan
Penyangga Baja
Persyaratan Sistim Kedap Air
Persyaratan Drainase
Terowongan Perisai (Shield Tunnel)
The Need of Shield Tunnel
Membangun terowongan di daerah perkotaan
Ketentuan Umum
Ketentuan Survey dan Penyelidikan
Ketentuan Perencanaan
Bentuk dan ukuran penampang
Alinyemen terowongan
Kedalaman posisi terowongan
Kemiringan terowongan
Pemilihan metode perisai
Dinding terowongan perisai
Beban rencana
Fasilitas tambahan pada terowongan perisai
Metode-metode tambahan lainnya
Terowongan vertikal
Perlindungan lingkungan
Monitoring
Pembebanan
1. Tekanan tanah vertikal dan horisontal.
2. Tekanan air.
3. Beban mati.
4. Pengaruh muatan tambahan.
5. Reaksi tanah.
6. Beban dalam.
7. Beban-beban konstruksi.
8. Pengaruh gempa.
9. Pengaruh pembangunan dua atau lebih terowongan
perisai.
10. Pengaruh pekerjaan terhadap lingkungan sekitar.
11. Pengaruh penurunan tanah.
12. Lain-lain.
Pengaruh terhadap bangunan sekitar
Kategori Kemiringan Bangunan Penurunan Bangunan
Deskripsi Risiko
Risiko Maksimum Maksimum (mm)
Diabaikan: kerusakan dangkal tidak
1 < 1/500 <10
mungkin terjadi
Kecil: kerusakan dangkal dapat
2 1/500 hingga 1/200 10 hingga 50 terjadi namun bukan kerusakan
struktural yang signifikan
Shield Tunnel (Terowongan Perisai)
Dibangun tahun 1825
Marc Brunel
Urban
Soft Soil
Area
Geologic Geometri
Condition TBM Terowongan
Tunnel Boring Machine (TBM)
Tunnel Boring Machine (TBM)
Tunnel Boring Machine (TBM)
Cutterhead
Segmental Lining
Tunnel Boring Machine (TBM)
Type of Machine
TBM design conditions
Design Basis
TBM Components
Manufacturing of TBM
Maintenance of TBM
Tunnel Boring Machine (TBM)
Face system TBM type
Mechanical type
keseluruhan utilitas bawah untuk perencanaan eksisting akan
tanah konstruksi setelah memengaruhi pekerjaan
ii) Memperkirakan utilitas memastikan kondisi terkait atau tidak.
bawah tanah yang dapat dengan utilitas bawah
memengaruhi tanah yang dapat
pembangunan lintas memengaruhi
bawah; memastikan lokasi- pembangunan lintas
lokasi yang akan dikaji bawah,
setelah penyelidikan ii) Menyiapkan denah utilitas
pendahuluan. bawah tanah.
Metode i) Menggunakan peta i) Penyelidikan di dalam i) Parit uji yang detail pada
pengukuran (plane survey gorong-gorong, utilitas, dan lokasi-lokasi yang
maps) untuk menyelidiki lubang pemeriksaan diperlukan,
posisi lubang pemeriksaan (manhole) eksisting, ii) Memastikan posisi dan
(manhole), ii) Parit uji, kondisi di dalam gorong-
ii) Memeriksa buku catatan iii) Pendugaan magnetik, gorong, utilitas, dan lubang
utilitas bawah tanah iv) Georadar (ground pemeriksaan (manhole)
(dipegang oleh penetrating radar). eksisting.
administrator),
iii) Memastikan dengan
melakukan survei
rekonesan.
Keterangan Dicatat dan dibuat sketsa Dicatat dan dipetakan Berkoordinasi dengan
oleh petugas yang oleh petugas yang petugas pada tahap
berwenang berwenang penyelidikan
pendahuluan dan
perencanaan. Diskusikan
bagaimana cara
menangani pipa-pipa
yang usang atau tidak
terpakai.
Terowongan Gali dan Tutup
Terowongan Gali dan Tutup
Penyelidikan
Penyelidikan kondisi lokasi proyek
Penyelidikan terhadap hambatan
Penyelidikan kondisi bawah permukaan
Penyelidikan untuk perlindungan lingkungan
Penyelidikan tentang hukum dan peraturan terkait
Dasar-dasar Desain
Persyaratan dimensi bagian dalam dan bentuk terowongan
Penempatan dan kelurusan terowongan
Pemilihan metode konstruksi
Prosedur Desain
Kriteria desain
Material
Terowongan Gali dan Tutup
Pembebanan
pV (1 ) H
PV : Tekanan tanah vertikal tambahan (kN/m2)
g : Berat jenis tanah di atas terowongan G&T (kN/m3)
(di bawah muka air tanah digunakan berat jenis dalam
kondisi jenuh)
Tabel 8.4 Contoh beban lalu lintas permukaan yang mencakup impak1)
1.Beban kendaraan sebesar 250kN dianggap bekerja pada permukaan jalan tanpa clearance
2.Sudut distribusi beban diasumsikan sebesar 550 dengan menggunakan Metode Koglers
3.Impact diperhitungkan jika ketebalan cover kurang dari atau sama dengan 3 m
Ketebalan tutup H (m) 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 3.5 4.5 > 4.5
Konstruksi
Tergantung situasi Penyelidikan kondisi dibelakang
muka bidang galian
Pemantauan/pengukuran
Pekerjaan perkuatan
(penambahan perkuatan)
Tidak
Perubahan metode konstruksi Aman? (dibandingkan dengan kriteria pengendalian)
(penambahan perkuatan)
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Penyelesaian pekerjaan
Ya
Penyimpanan data
pemantauan & pengukuran
Ketentuan Pemantauan dan Pengukuran
Terima Kasih