I. REFERENSI
1. ASTM C.231-95, Uji kadar udara beton segar dengan metoda tekan
2. SNI 03-3418-1994, Metoda pengujian kandungan udara pada beton
Pengujian kandungan udara pada beton segar adalah proses pengujian untuk
mendapatkan nilai kandungan udara pada beton segar. Nilai kandungan udara
pada beton segar adalah nilai banding volume udara dengan volume beton segar.
Beton segar adalah campuran beton yang telah diaduk langsung diuji sampai
karakteristiknya tidak berubah (masih plastis dan belum terjadi pengikatan).
Kadar udara yang terdapat dalam beton dapat mempengaruhi sifat beton dan
kekuatannya setelah mengeras, karena itu dibutuhkan suatu pengujian untuk
mengetahui kadar udara yang terkandung agar dapat memprediksi kekuatan beton.
Sesuai dengan peraturan ACI 211.1 – 91 mensyaratkan kadar udara nominal
adalah 0,2 - 3 %. Rumus untuk menghitung kadar udara adalah :
87
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
H2 = Penurunan permukaan air pada tabung saat katup udara dibuka dan
tunggu selama ±5 detik.
1. Peralatan
88
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
2. Bahan
Beton segar
89
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
4. Letakan plat atau piringan logam di atas permukaan beton bagian dalam
bejana.
5. Pasang tutup air meter dan kencangkan klem pada bagian sisi. Perhatikan
posisi klem yang akan dikencangkan, mengencangkan klem harus bersama
sama untuk setiap klem yang letaknya bersebrangan. (Gambar 1)
6. Buka penutup dengan manometer yang terletak di bagian atas air meter dan
kemudian buka katup di bagian bawah.
7. Isikan air dengan menggunakan corong dari bagian atas tutup bejana
perlahan-lahan, sampai air keluar dari kran, kemudian kran ditutup, dan
pengisian air dilanjutkan sampai kira-kira setinggi leher tutup bejana
tersebut.
8. Ketuk perlahan-lahan sekeliling bejana bagian luar, dengan menggunakan
palu karet, untuk mengeluarkan udara yang mungkin ada di dalam beton.
Kemudian isikan air lagi dengan menggunkan corong sampai permukaan air
mencapai “0”. (Gambar 2)
Apabila dalam proses penambahan air ini ada gelembung udara di dalam
Tambah air sedikit sampai permukaan air “0”, selanjutnya buka katup udara
yang terdapat di bagian atas leher tutup, kemudian tutupkan penutup yang
terletak di leher bejana dan kencangkan.
9. Tutup katup udara yang terdapat di bagian atas leher bejana, pompa udara
ke dalam air meter, sampai tekanan manometer menunjukkan 0,1 MN/mm2
90
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
VIII. KESIMPULAN
Dari hasil uji coba terhadap beton hasil rancangan didapatkan kadar udara
2,633%, dan memenuhi syarat kadar udara beton normal.
91
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Nomor
H1 H2 H1 - H2
benda uji
1. 3,6 1 2,6
Rata-Rata 2,633
92
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
93
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
94