Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PONDASI DALAM

Dosen Pembimbing:
Surta Ria Nurliana Panjaitan, ST.MT

Disusun Oleh :

Kevin ardin Hulu 21310069


Fajar putra eli Gulo 21310083
Peringatan Zega 21310097
Heribertus Daeli 21310081

UNIVERSITAS HKBP NOMENSEN


FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK SIPIL 2022/2023
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Suatu konstruksi yang kokoh dan stabil, tergantung dari kemampuan dan kesesuaian pondasi yang
menopang konstruksi tersebut. Pondasi adalah sebuah awal dari berdirinya suatu konstruksi bangunan,
sehingga pondasi ini sangat penting karena tanpa pondasi tidak mungkin sebuah konstruksi bangunan
dapat berdiri kokoh. Pembuatan pondasipun harus disesuaikan dengan kontruksi yangakan dibangun
diatasnya, sehingga pondasi dapat dengan kokoh menopang bebanyang diterimanya. Konstruksi
bangunan sederhana seperti bangunan rumahtinggal, cukup menggunakan pondasi dangkal. Namun
untuk konstruksi bangunan bertingkat, seperti gedung pencakar langit, konstruksi pier jembatan sudah
barangtentu membutuhkan pondasi dalam dengan persyaratan-persyaratan khusus. Makadari itu,
pengetahuan tentang pondasi amat sangat penting. Terlebih pondasidalam yang membutuhkan
pengetahuan dan perhitungan juga penelitian yang lebih mendalam.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Pengertian pondasi dalam


2. Jenis-jenis, persyaratan dan proses pengerjaan pondasi dalam

BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PONDASI DALAM
Pondasi dalam adalah jenis pondasi dibedakan dari pondasidangkal dengan kedalaman mereka
tertanam ke dalam tanah. Ada banyak alasan seorang insinyur geoteknik akan merekomendasikan
pondasi dalam ke pondasidangkal, tetapi beberapa alasan umum adalah beban desain yang sangat
besar,tanah yang buruk pada kedalaman dangkal, atau kendala situs (seperti garis properti). Ada istilah
yang berbeda digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis pondasi yang mendalam, termasuk
tumpukan (yang analog dengan tiang),
tiang jembatan (yang analog dengan kolom), poros dibor, dan caisson. Tumpukan umumnya
didorong ke dalam tanah di situ; pondasi mendalam lainnya biasanya diletakkan di tempat dengan
menggunakan penggalian dan pengeboran. Konvensi penamaan dapat bervariasi antara disiplin ilmu
teknik dan perusahaan. Pondasi dalam dapat terbuat dari kayu, baja, beton bertulang dan beton
pratekan.

B. JENIS-JENIS PONDASI DALAM

b.1 Pondasi sumuran

Pondasi sumuran adalah suatu bentuk peralihan antara pondasi dangkaldan pondasi tiang. Pondasi ini
digunakan apabila tanah dasar terletak pada kedalaman yang relatif dalam. Jenis pondasi dalam yang
dicor ditempat dengan menggunakan komponen beton dan batu belah sebagai pengisinya. Pada
umumnya pondasi sumuran ini terbuat dari beton bertulang atau beton pracetak, yang umum
digunakan pada pekerjaan jembatan diIndonesia adalah dari silinder beton bertulang dengan diameter
250 cm,300 cm, 350 cm, dan 400 cm.

gambar 1 Pondasi Sumuran

b.1.1 Persyaratan pondasi sumuran


 Daya dukung pondasi harus lebih besar daripada beban yangdipikul oleh pondasi tersebut.
 Penurunan yang terjadi harus sesuai dengan batas yangdiijinkan (toleransi) yaitu 1″ (2,54cm).

Pondasi sumuran adalah pondasi yang khusus, dalam perakteknya terdapat beberapa kondisi yang dapat
dijadikan alasan untuk penggunaannya, diantaranya adalah sebagai berikut :

 Bila tanah keras terletak lebih dari 3 m, pondasi plat kaki atau jenis pondasi langsung lainnya
akan menjadi tidak hemat (galian tanahnya terlalu dalam & lebar).
 Bila air permukaan tanah terletak agak tinggi, konstruksi plat beton akan sulit dilaksanakan
karena air harus dipompa dandibuang ke luar lubang galian.
 Dalam kondisi ini, pondasi sumuran menjadi pilihan tepat untuk konstruksi yang tanah kerasnya
terletak 3-5 m.

b.1.2 Pengerjaan pondasi sumuran

Menggali lubang untuk sumuran sesuai dengan diameter yang diinginkan, digali hingga mencapai tanah
keras atau stabil. Sumur-sumur ini diberi buis betondengan
ketebalan kurang lebih 10cm dengan pembesian. Dasar dari sumur
dicor dengan ketebalan 40 cm sampai 1,00 m, diatas coran tersebut
di 100m buis beton teratas. Ruang kosong paling atas dicor kembali
dan diberi angker besi, yang gunanya

untuk mengikat plat beton diatasnya.Plat beton ini mirip dengan


pondasi plat setempat, yang fungsinya untuk mengikat antar kolom
yang disatukan oleh sloof beton.

Gambar 2 Potongan pondasi sumuran


b.2 Pondasi Bored Pile

Pondasi Bored Pile adalah bentuk Pondasi Dalam yang dibangun di dalam
permukaan tanah dengan kedalaman tertentu. Pondasi di tempatkan sampai
kedalaman yang dibutuhkan dengan cara membuat lobang yang dibor dengan
alat khusus. Setelah mencapai kedalaman yang disyaratkan, kemudian
dilakukan pemasangan kesing/begisting yang terbuat dari plat besi, kemudian
dimasukkan rangka besi pondasi yang telahdirakit sebelumnya, lalu dilakukan
pengecoran terhadap lobang yangsudah di bor tersebut. Pekerjaan pondasi ini
tentunya dibantu denganalat khusus, untuk mengangkat kesing dan rangka
besi. Setelah dilakukan pengecoran kesing tersebut dikeluarkan kembali.
Gambar 3 pondasi bored pile

b.2.1 Persyaratan Pondasi Bored Pile

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengerjaan pondasi bored pile, yaitu:
 Jenis Tanah.
Jenis tanah sangat berpengaruh terhadapkecepatan dalam pengeboran. Jika tipe tanah pada lokasi yang
berpasir atau tanah basah maka akan sangat mudah longsorsehingga sangat sulit dalam proses
pengangkatan mata bor setelah pengeboran. Salah sedikit bisa mengakibatkan kelongsoran pada lubang
yang telah dibuat.
 Level Muka Air Tanah.
Level muka air tanah sangat menentukan tekanan terhadap mata bor dan dinding sumuran.Jika level air
tanah sangat dangkal maka sumuran yang dibuatakan sering mengalami kebanjiran yang akan berakibat
sumuranakan mudah longsor dan mata bor sulit menekan akibat tekananair menuju arah keatas.
 Area Pengeboran/Lahan Pekerjaan.
Untuk area yang tergenang air, sangat tidak disarankan untuk menggunakan pondasi sistem bore pile.
Hal tersebut diakibatkan karena berpengaruh terhadap faktor air semen pondasi bore pile. Penempatan
mesin bor juga sangat sulit pada posisi genangan

b.2.2 Pengerjaan Pondasi Bored Pile

Pekerjaan Persiapan:
 Marking dan penomeran pengeboran
 Pembuatan bak penampungan yang berfungsi sebagai tepat penyimpanan sementara air
buangan dan tempat pencampuran air dengan tanah liat sebagai media pembantu dalam proses
pengeboran.
 Pompa air kotor.
 Material pendukung (tanah liat dan beton readymix).
 Perakitan tulangan baja
Pengeboran :
Berdasarkan kondisi tanah, system pengeboran basah diusulkan untuk pekerjaan pengeboran dalam
proyek ini. Air digunakan untuk menghancurkan material tanah dan mengurangi gesekan dalam
lubang.Langkah – langkah pengeboran dijelaskan sebagai berikut.Pekerjaan Pengeboran:
 Pekerjaan Pengeboran. Pengeboran menggunakan cross drill dibantu dengan semprotan air (air
berlumpur) yang mengalir melalui lubang batang yang difungsikan untuk menghancurkan
tanahsehingga tanah dapat diangkut keluar lubang.
 Pembersihan tahap pertama dilakukan dengan penyemprotan air selama ±10 menit
setelahkedalaman perencanaan tercapai.
 Untuk memastikan kondisi lubang telah bersih digunakan bor spiral yang berfungsi untuk
membawa dan memotong tanah sisa yangtidak dibawa oleh air. Dengan system ini, diharapkan
bahwa semuasisa pengeboran bias terangkat. Tahap ini adalah langkah terakhir dari
pengeboran.

Pekerjaan Pasangan:
 Pemasangan pipa trime sesuai dengan kedalaman lubang yangdibor
 Pasang baja tulangan yang dirakit
 Pembersihan akhir dengan menyemprotkan air bertekanan selama ±10 menit
melalui pipa trime untuk membersihkan lubang dariendapan lumpur.

gambar 4 Bagan pelaksanaan pondasi bored pile

Pekerjaan Cor:
 Langkah pertama dilakukan dengan kantong plastik yang diisidengan campuran beton untuk
memisahkan campuran beton dariendapan lumpur di dalam pipa trime.
 Kantong plastic dimasukkan pada kedalaman 1 meter dari corongtrime sampai tenaga
pengecoran siap untuk melakukan pengecoransecara konstan.
 Setelah tenaga pengecoran siap, campuran beton diisi kedalam lubang pipa sampai
kepermukaan saluran dan kemudian tas plastic bias dilepas. Pada saat yang sama, campuran
beton yang dimasukkan mendorong air lumpur di luar pipa trime keluar.
 Pengecoran dilakukan dengan bantuan vibrator untuk membantu aliran campuran beton
kedalam lubang agar tidak ada udara yang terjebak dalam campuran beton.
 Jika campuran tidak bias turun lebih jauh, dengan kata lain permukaan campuran beton di
dalam lubang bor telah meningkatcukup jauh. Maka pipa trime bias ditarik perlahan-lahan
sambilterus menuangkan campuran beton.
 Penarikan pipa trime harus dijaga sehingga ujung bawah pipa tetapterendam 1 meter di dalam
campuran beton. Pipa trime bias diangkat jika campuran beton telah naik lebih dari 3 meter di
bawah pipa trime. Pengecoran dapat dihentikan jika campuran beton sampai kepermukaan
lubang (meluap) dan benar-benar bersih dari lumpur atau kotoran lainnya.
 Tahap-tahap pengeboran diatas dilanjutkan ke titik-titik pengeboran yang lain sesuai dengan
nomor pengeboran yang telah ditentukan.
b.3 Pondasi tiang pancang

Penggunaan pondasi tiang pancang sebagai pondasi bangunan


apabilatanah yang berada dibawah dasar bangunan tidak mempunyai
dayadukung (bearing capacity) yang cukup untuk memikul berat bangunan
dan beban yang bekerja padanya Atau apabila tanah yangmempunyai daya
dukung yang cukup untuk memikul berat bangunan dan seluruh beban
yang bekerja berada pada lapisan yang sangat dalam dari permukaan

Gambar 5 permukaan

tanah kedalaman lebih dari 8 meter. Pondasi tiang pancang ada dua jenis:

b.3.1 Persyaratan Pondasi Tiang Pancang


Dalam merencanakan pondasi untuk suatu konstruksi dapat digunakan beberapa macam tipe pondasi.
Pemilihan tipe pondasi ini didasarkan atas :
 Fungsi bangunan atas (upper structure) yang akan dipikul oleh pondasi tersebut.
 Besarnya beban dan berat dari bangunan atas.
 Kondisi tanah dimana bangunan tersebut akan didirikan.
 Biaya pondasi dibandingkan dengan bangunan atas.
Seperti yang kita ketahui bahwa tipe pondasi cukup banyak macamnya,dan tergantung dari fungsi serta
kegunaannya. Nah.. salah satu di antaratipe pondasi yang dapat digunakan adalah pondasi tiang
pancang.Konstruksi pondasi tersebut bisa terbuat dari kayu, baja, atau betonyang berfungsi untuk
meneruskan beban- beban dari struktur bangunanatas ke lapisan tanah pendukung (bearing layers)
dibawahnya pada kedalaman tertentu

b.3.2 Pengerjaan Pondasi Tiang Pancang


 Melakukan pengetesan terhadap tanah dilokasi rencana pondasiuntuk mengetahui jenis tanah
dan kedalaman lapisan keras.
 Menghitung struktur pondasi tiang pancang sehingga dapat ditentukan kebutuhan ukuran tiang
pancang, spesifikasi material dan kedalaman tiang pancang sehingga kuat untuk menahan
beban bangunan yang disalurkan ke titik perhitungan.
 Produksi tiang pancang dapat dilakukan dipabrik denganspesifikasi sesuai perhitungan kemudian
dkirim ke lokasi proyek menggunakan kendaraan truck besar.
 Pengangkatan tiang pancang dapat menggunakan alat tower craneatau mobil crane dengan
posisi titik angkat sesuai perhitungan sehiingga tidak terjadi patah dalam pengangkatan.
 Surveyor melakukan pengukuran dilapangan untuk menentukantitik-titik sesuai gambar
kemudian mendirikan alat teodolit untuk mengecek ketegakan pemancangan, tiang pancang
diangkat tegaklurus kemudian posisi ujung diesel hammer dinaikan dan topi paal dimasukan
pada kepala tiang pancang.
 Ketegakan posisi pemancangan dikontrol menggunakan 2 buah teodilit yang dipasang dari dua
arah untuk memastikan posisi tiang pancang tegak dan melakukan control setiap 2 m,
pemancangan dilakukan sampai dengan elevasi kedalaman yang direncanakan.
 Tiang pancang yang tersisa diatas elevasi rencana dikelupas betonya sehingga tersisa besi
tulangan yang akan dipakai sebagaistek untuk dihubungkan dengan pile cap pada bangunan
gedung atau abutmen pada konstruksi jembatan

b.4 Pondasi strauss pile

Pondasi strauss pileadalah pekerjaan


pembuatan pondasi tiang dengan cara tanah di
bor secar amanual atau tenaga penggerak mata
bornya adalah tenaga manusia, kemudian
dimasukkan besi tulangan yang telah diinstal
lalu pengecoran ditempat. Strauss pile / Bor
pile manual adalah solusi alternatif pondasi
untuk bangunan sederhana atau sebagai
pengganti pondasi tiang pancang, bored pile
atau cerucuk bambu.
Gambar 6 pondasi strauss pile

b.4.1 Persyaratan Pondasi Strauss Pile


Pondasi strauss pile merupakan pondasi bored pile yang dikerjakansecara manual dengan tenaga
manusia, sehingga pondasi strauss pilehanya dapat dikerjakan jika kondisi tanahnya lunak.

BAB III KESIMPULAN

Pondasi dalam adalah salah satu jenis pondasi yang digunakan dalam konstruksi bangunan untuk
memberikan kestabilan dan dukungan yang lebih kuat. Dalam pembahasan makalah ini, telah dijelaskan
konstruksi, fungsi, dan jenis-jenis pondasi dalam yang umum digunakan dalam industri konstruksi.
Pondasi dalam memiliki kelebihan seperti kekuatan, stabilitas, dan daya dukung yang tinggi, namun
juga memiliki keterbatasan dan kendala tertentu dalam penerapannya. Oleh karena itu, pemilihan dan
perencanaan pondasi dalam harus dilakukan dengan hati-hati dan berdasarkan pertimbangan yang
matang.
Dalam keseluruhan, pemahaman yang baik tentang pondasi dalam merupakan hal yang penting dalam
merencanakan dan melaksanakan proyek konstruksi yang berkualitas. Dengan pemilihan dan konstruksi
yang tepat, pondasi dalam akan memberikan dasar yang kuat dan stabil bagi bangunan, sehingga dapat
menjaga keamanan, ketahanan, dan tahan lama bangunan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai