Anda di halaman 1dari 58

REKAYASA PONDASI 2

PERENCANAAN PRAKTIS & METODE PELAKSANAAN


HENDRY

Semester Ganjil 2014-2015
KLASIFIKASI PONDASI TIANG
Rekayasa Pondasi 2
Perencanaan Praktis & Metode Pelaksanaan
KLASIFIKASI TIANG
Pembagian klasifikasi / tipe tiang dapat
dikelompokkan berdasarkan :
1. Standar British (The British Standard Code of
Practical for Foundation / CP2004)
2. Jenis Material/Bahan
3. Metoda pelaksanaan
4. Berdasarkan Daya Dukung
5. Jumlah / banyak tiang penyusun
1. Pondasi tiang berdasarkan British
standar CP 2004
1.Tiang perpindahan besar (Large displacement
pile), yaitu tiang pejal atau berlubang dengan
ujung tertutup yang dipancang ke dalam tanah
sehingga terjadi perpindahan volume tanah yang
relatif cukup besar. Termasuk dalam tiang
perpindahan besar atalah tiang kayu, beton
pejal, beton prategang (pejal atau berlubang),
baja bulat (tertutup di ujungnya);
2.Tiang perpindahan kecil (small
displacement pile), adalah sama dengan
katagori di atas, tetapi hanya volume tanah
yang dipindahkan saat pemancangan relatif
kecil, contohnya, tiang beton berlubang
dengan ujung terbuka, beton prategang
berlubang dengan ujung juga terbuka, tiang
baja H, baja bulat dengan ujung terbuka,
tiang ulir;
3.Tiang tanpa perpindahan (non
displacement pile), terdiri dari tiang yang
dipasang di dalam tanah dengan cara menggali
atau mengebor tanah. Termasuk dalam tiang
tanpa perpindahan adalah tiang bor, yaitu tiang
beton yang pengecorannya langsung dalam
lubang hasil pengeboran tanah (pipa baja
diletakkan dalam lubang dan di cor beton).

Gambar yang menunjukan panjang
maksimum dan beban maksimum untuk
berbagai macam tiang yang umum dipakai
dalam praktis di lapangan (Carson, 1965)
2. TIPE PONDASI TIANG berdasarkan jenis bahan
Tiang kayu umumnya murah dan mudah
penanganannya. Permukaan tiang dapat
dilindungi ataupun tidak, tergantung
dari tanah.
Tiang kayu dapat mengalami
pembusukan atau rusak akibat dimakan
serangga. Untuk melindungi kerusakan
pada saat pemancangan, ujung tiang
diberi sepatu dari besi.
Beban maksimum yang dapat dipikul
oleh tiang kayu dapat mencapai 270
300 kN.
Tiang baja profil termasuk tiang
pancang, dengan bahan yang
terbuat dari baja profil.
Tiang ini mudah penanganannya dan
dapat mendukung beban pukulan
yang besar waktu dipancang pada
lapisan tanah keras.
Bentuk baja profil misalnya H, empat
persegi panjang, segi enam, dll.
Tiang beton pracetak umumnya berbentuk prisma atau bulat. Tiang-tiang dicetak di lokasi
tertentu, kemudian diangkut ke lokasi pembangunan. Ukuran diameter yang biasa dipakai
antara 20 60 cm. Untuk tiang yang berlubang diameter bisa mencapai 140 cm. Panjang
tiang beton pracetak bisa berkisar antara 20 40 m. Untuk tiang beton berlubang bisa
sampai 60 m. Beban maksimum untuk tiang ukuran kecil bisa antara 300 800 kN.
Tiang beton cetak di tempat terdiri
dari 2 tipe, yaitu tiang yang
berselubung pipa dan tiang yang tidak
berselubung pipa.
Pada tiang yang berselubung pipa,
pipa baja dipancang terlebih dulu ke
dalam tanah, kemudian lubang
dimasukin adukan beton. Pada
akhirnya nanti pipa tetap tinggal di
dalam tanah. Termasuk dalam katagori
ini adalah tiang Standar Raimond.
Pada tiang yang tidak berselubung pipa. Pipa baja yang
berlubang dipancang terlebih dulu ke dalam tanah,
kemudian lubang dimasukin adukan beton, dan pipa
ditarik keluar ketika atau sesudah pengecoran.
Termasuk jenis tiang ini adalah tiang Franki.
Mula-mula pipa baja dipancang ke dalam tanah dengan
kedalaman yang tak begitu dalam, kemudian adukan
beton dengan faktor air semen rendah, diisikan ke
dasar lubang, sehingga membentuk sumbat di ujung
tiang. Sumbat ini dipukul dengan palu yang bisa masuk
pipa. Selama pemukulan pipa menjadi satu kesatuan
dengan sumbat. Setelah pipa mencapai kedalaman
yang dikehendaki, pipa ditahan agar tidak turun, beton
sumbat terus dipukul hingga keluar pipa. Kemudian
beton lainnya dicorkan ke dalam pipa. Beton sumbat
yang keluar pipa diusahakan membentuk gelembung.
Keuntungan dan Kerugaian pemakaian tiang Franki :
Keuntungan :
1. Panjang tiang dapat disesuaikan dengan kondisi tanah;
2. Pembesaran ujung tiang menambah kapasitas dukung tanah;
3. Penulangan tidak dipengaruhi oleh masalah angkutan atau tegangan yang timbul
pada saat pemancangan;
4. Tiang dapat dipancang dengan ujung yang tertutup hingga tidak terpengaruh air;
5. Gangguan suara dan getaran dapat direduksi dengan cara-cara tertentu.
Kerugian :
1. Kenaikan permukaan tanah akibat pemancangan merugikan bangunan sekitar;
2. Dapat mengakibatkan rekonsolidasi dan timbulnya gaya gesek dinding negatif pada
tiang hingga mengurangi kapasitas dukung;
3. Pemancangan dapat mengakibatkan pergeseran pada tiang yang lebih dulu
dipancang;
4. Mutu beton tidak dapat diketahui setelah selesai pemancangan;
5. Akibat pengaruh air tanah, mutu beton dapat berkurang;
6. Panjang tiang terbatas, akibat gaya tarik maksimum pada saat menarik pipa;
7. Diameter tiang terbatas.
Prosedur pemancangan tiang pancang Franki :
3. Tipe TIANG Berdasarkan Metoda Pelaksanaan
Tiang Pancang (Driven Pile)
Tiang Pancang Cor di tempat (Driven
Cast-in-Situ Pile)
Tiang Bor (Bored Pile)
Tiang Ulir (Screwed Pile)
Driven Pile
2 3 4
5
6
7
1
Kalendering
Siapkan referensi berupa mistar
Tempelkan kertas milimeter blok di
tiang pancang tersebut
Pada saat pemukulan berlangsung,
tarik garis ke kertas milimeter blok
dengan arah horizontal
menggunakan spidol
Pencatatan dilakukan minimal 10x
pukulan
Pemukulan dihentikan bila angka
rebound sudah kurang dari 10 cm.

TAHAPAN PEMANCANGAN
Keuntungan dan kerugian pemakaian tiang pancang pracetak
Keuntungan :
1. Bahan tiang dapat diperiksa sebelum pemancangan;
2. Prosedur pelaksanaan tidak dipengaruhi oleh air tanah;
3. Tiang dapat dipancang sampai kedalaman yang cukup dalam;
4. Pemancangan tiang dapat menambah kepadatan tanah granular.
Kerugian :
1. Penggembangan permukaan tanah dan gangguan tanah akibat pemancangan
dapat menimbulkan masalah;
2. Tiang kadang-kadang rusak akibat pemancangan;
3. Pemancangan sulit, bila diameter tiang terlalu besar;
4. Pemancangan menimbulkan gangguan suara, getaran dan deformasi tanah yang
dapat menimbulkan kerusakan bangunan di sekitarnya;
5. Penulangan dipengaruhi oleh tegangan yang terjadi pada waktu pengangkutan
dan pemancangan tiang.
BORE PILE
Tiang bor dipasang ke dalam tanah dengan cara mengebor terlebih
dulu, baru kemudian diisi dengan tulangan dan di cor beton. Tiang
ini, biasanya dipakai pada tanah yang stabil dan kaku, sehingga
memungkinkan untuk membentuk lubang yang stabil dengan alat
bor. Jika tanah mengandung air, pipa besi (cassing) dibutuhkan
untuk menahan dinding lubang dan pipa ini ditarik ke atas pada
waktu pengecoran beton.
Pada tanah yang keras atau
batuan lunak, dasar tiang
dapat dibesarkan untuk
menambah tahanan dukung
ujung tiang.


Ground water level
waterpass
Tahap Pengeboran
Proses memasukan
casing
Ground water level
Steel bar guide


Ground water level
Steel bar guide
waterpass
Keuntungan dan Kerugian pemakaian tiang Bor :
Keuntungan :
1. Tidak ada resiko kenaikan muka tanah, Kedalaman tiang dapat divariasikan;
2. Tanah dapat diperiksa dan dicocokkan dengan data laboratorium;
3. Tiang dapat dipasang sampai kedalaman yang dalam, dengan diameter besar, dan
dapat dilakukan pembesaran ujung bawahnya jika tanah dasar berupa lempung atau
batu lunak;
4. Penulangan tidak dipengaruhi oleh tegangan pada waktu pengangkutan dan
pemancangan.
Kerugian :
1. Pengeboran dapat mengakibatkan gangguan kepadatan, bila tanah berupa pasir atau
tanah yang berkerikil;
2. Pengecoran beton sulit bila dipengaruhi air tanah, karena mutu beton tidak dapat
dikontrol dengan baik;
3. Air yang mengalir ke dalam lubang bor dapat mengakibatkan gangguan tanah,
sehingga mengurangi kapasitas dukung tanah terhadap tiang;
4. Pembesaran ujung bawah tiang tidak dapat dilakukan bila tanah berupa pasir.
4. Tipe Tiang Berdasarkan Daya Dukung
5. Tipe TIANG Berdasarkan Jumlah Tiang
Tiang Tunggal (Single Pile)
Tiang Gabungan beberapa tiang tunggal (Pile Group)
Tiang Komposit
Beberapa kombinasi bahan tiang pancang atau tiang
bor dengan tiang pancang dapat digunakan untuk
mengatasi masalah-masalah pada kondisi tanah
tertentu.
Problem pembusukan tiang kayu di atas muka air
tanah misalnya, dapat diatasi dengan memancang
tiang komposit yang terdiri tiang beton di bagian atas
dan tiang kayu di bagian bawah zona muka air tanah.
PEMILIHAN
JENIS PONDASI
TIANG
1. Kondisi Tanah,
Untuk kondisi tanah yang lunak dan mudah runtuh
sebaiknya dipakai jenis tiang pancang, karena bored pile
akan mengalami kesulitan dalam mempertahankan
kondisi lubang sampai pengecoran pondasi
dilaksanakan
2.Bahan yang tersedia,
Untuk daerah yang sulit mendapatkan kerikil, tetapi
banyak terdapat kayu dengan kualitas baik, maka
pondasi tiang kayu akan menjadi alternatif yg lebih baik
PEMILIHAN JENIS PONDASI TIANG
3. Kondisi Lingkungan di sekitar Pekerjaan,
Jika di daerah yang banyak terdapat bangunan di sekitar lokasi
proyek, pemakaian tiang pancang akan mengganggu bangunan
di sekitarnya. Pemancangan dapat mengakibatkan kerusakan
pada bangunan yang ada (pecahnya kaca jendela, dll.) pada
radius sekitar 300 m dari pusat pemancangan, disamping juga
masalah kebisingan.
4. Faktor Teknis Pelaksanaan,
Pertimbangan ini berdasarkan kemudahan cara pelaksanaan
pondasi, misalnya daerah di pinggir sungai, dimana air selalu
merembes, maka pondasi tiang pancang akan lebih mudah
dilaksanakan.

PEMILIHAN JENIS PONDASI TIANG
Semua pertimbangan di atas pada
hakekatnya untuk mencari harga
pelaksanaan yang paling efisien, tanpa
mengurangi kualitas dan daya dukung
pondasi, sehingga optimasi biaya pondasi
adalah langkah teknis dari pemilihan
pondasi.
REAKSI TANAH TERHADAP BEBAN
Jika Pondasi Tiang dikenakan beban luar, maka reaksi tanah terhadap
beban ini tergantung dari besar, arah dan jenis beban.
KERUNTUHAN TIANG

1. Keruntuhan Tekuk,
Kondisi tanah sangat
lembek, tiang hanya
bertumpu pada tanah
keras dan tanah di
sekitar tiang tidak
memberikan jepitan
yang berarti sehingga
tiang berperilaku
seperti kolom dengan
tumpuan sendi.
KERUNTUHAN TIANG

2. Keruntuhan Geser,
Pada umumnya
keruntuhan jenis ini
terjadi pada kondisi
lapisan tanah penjepit
yang cukup baik,
tetapi lapisan tanah
pada ujung pondasi
lebih lembek dari
lapisan pertama.

Bidang runtuh
Tanah
medium
Tanah yang lebih
lunak
3. Keruntuhan karena Penurunan (Settlement),
Jika ujung pondasi tiang tidak ditempatkan pada lapisan
tanah yang cukup keras, bahaya yang perlu
dipertimbangkan adalah bahaya penurunan. Jika penurunan
cukup besar, maka struktur atas bangunan akan menjadi
retak dan kemudian dapat mengakibatkan keruntuhan total.

4.Keruntuhan akibat Gaya Tambahan dari Negative
Skin Friction,
Jika pondasi tiang dibangun di atas tanah urugan yang
belum terkonsolidasi secara penuh, maka penurunan
tanah pada saat pondasi sudah ada, akan memberikan
gaya tarikan ke bawah pada
tiang, sehingga tiang
mendapat beban
tambahan di luar
yang diperhitungkan
oleh perencana.

TIANG DUKUNG UJUNG DAN TIANG GESEK

Ditinjau dari cara mendukung beban, tiang dapat dibagi menjadi 2
macam, yaitu :
1.Tiang Dukung Ujung (end bearing pile),
adalah tiang yang kapasitas dukungnya ditentukan oleh tahanan
ujung tiang. Umumnya berada dalam zona tanah lunak diatas
tanah keras. Tiang-tiang dipancang sampai mencapai batuan dasar
atau lapisan tanah keras yang dapat
mendukung beban yang diperkirakan,
tidak mengakibatkan penurunan
yang berlebihan. Kapasitas tiang
sepenuhnya ditentukan dari
tahanan dukung lapisan keras
yang berada di bawah ujung tiang.
TIANG DUKUNG UJUNG DAN TIANG GESEK

2.Tiang Gesek (friction pile),
adalah tiang yang kapasitas dukungnya lebih ditentukan
oleh perlawanan gesek antara dinding tiang dengan
tanah disekitarnya. Tahanan gesek ini dan pengaruh
konsolidasi lapisan tanah
di bawahnya
diperhitungkan
pada hitungan
kapasitas tiang.

KELAKUAN TIANG SELAMA PEMBEBANAN
Kurva penurunan untuk tiang tunggal yang terletak di dalam
tanah uniform, yang dibebani sampai mencapai keruntuhan,
dan transfer beban dari dinding tiang ke tanah pada tiap
tahap pembebanan ditunjukkan pada gambar di bawah :
a. Kurva beban
penurunan, tiang
yang dibebani hingga
mencapai
keruntuhan.
b. Transfer beban dari
dinding tiang ke ujung
bawah tiang
Pada awal pembebanan, penurunan kecil yang
diakibatkan perubahan bentuk secara elastis bahan
tiang dan tanah disekitarnya. Jika beban diambil
kepala tiang akan kembali ke kedudukan semula.
Sebagian besar beban tiang akan didukung oleh
gesekan tiang pada bagian atas (kurva I). Jika beban
dipasang lagi sampai B, tahanan gesek dinding
menjadi maksimum dan sebagian besar beban
didukung oleh tahanan ujung tiang (kurva II).
Ketika beban mencapai titik C, penurunan
bertambah cepat dengan hanya sedikit
penambahan beban, maka tidak ada lagi kenaikan
transfer beban ke dinding tiang dan tahanan ujung
tiang mencapai maksimum. Proporsi relatif beban
yang dilimpahkan ke dinding tiang dan ke ujung
tiang tergantung pada kuat geser dan elastisitas
tanah. Umumnya gerakan vertikal akan
menyebabkan tahanan ujung tiang lebih besar
termobilisasi dibandingkan dinding.
METODA PERHITUNGAN DAYA DUKUNG TIANG TUNGGAL
Perhitungan daya dukung tiang tunggal didasarkan pada tingkat penyelesaian
pekerjaan apakah tahap desain, pelaksanaan atau sudah terpasang.
Tahapan Metoda Data yang diperlukan
Desain Statik Salah satu dari data tanah :
1. Tes Lab (f, c, g)
2. N
SPT
3. Data Sondir (q
c
dan JHP)
Pelaksanaan
(khusus untuk tiang
pancang)
Dinamik Data Pemancangan :
1. Berat Pemukul
2. Tinggi jatuh pemukul
3. Jenis Alat
4. Penurunan/pukulan
Sudah terpasang Tes Beban (loading test) Penurunan vs beban

Anda mungkin juga menyukai