- meneruskan beban bangunan yang terletak di atas air atau tanah lunak
karena lapisan tanah keras terletak sangat dalam
- mengangker
bangunan menahan gaya angkat ke atas akibat tekanan
hidrostatis atau momen penggulingan
- menahan gaya horisontal dan gaya yang arahnya miring
- memadatkan tanah pasir sehingga kapasitas dukungnya bertambah
1. Tiang kayu
Tiang pancang yang terbuat dari kayu umumnya berdiameter 10 25 cm.
Pemakaian tiang pancang kayu ini adalah cara tertua dalam penggunaan tiang
pancang sebagai pondasi. Tiang pancang kayu ini sangat cocok untuk
daerah rawa dan daerah-daerah dimana sangat banyak terdapat hutan
kayu seperti daerah Kalimantan, sehingga mudah memperoleh balok/tiang
kayu yang panjang dan lurus dengan diameter yang cukup besar untuk di
gunakan sebagai tiang pancang. Tiang kayu cerucuk yang digunakan untuk
perbaikan kapasitas dukung tanah lunak umumnya berdiameter 8 10 cm
dengan panjang 4 m.
Untuk menghindari kerusakan pada waktu pemancangan, ujung tiang dapat
dilindungi dengan pelindung dari besi tergantung jenis tanahnya. Beban
maksimum yang dapat dipikul oleh tiang kayu tunggal dapat mencapai
270 300 kN. Tiang kayu akan tahan lama dan tidak mudah busuk apabila
tiang kayu tersebut dalam keadaan selalu terendam penuh di bawah muka air
tanah. Tiang pancang dari kayu akan lebih cepat rusak atau busuk apabila
dalam keadaan kering dan basah yang selalu berganti-ganti.
Keuntungan dari penggunaan tiang pancang kayu :
tiang pancang kayu relatif lebih ringan sehingga mudah dalam
pengangkutan
kekuatan tarik besar sehingga pada waktu pengangkatan untuk
pemancangan tidak menimbulkan kesulitan
mudah untuk dipotong apabila tiang kayu sudah tidak dapat masuk lagi ke
dalam tanah
tiang pancang kayu lebih baik digunakan untuk friction pile dari pada untuk
end bearing pile sebab tegangan tekannya relatif kecil
relatif fleksibel terhadap arah horisontal dibandingkan dengan tiang-tiang
pancang selain kayu, sehingga apabila tiang ini menerima beban horisontal
yang tidak tetap, tiang pancang kayu akan melentur dan segera kembali ke
posisi setelah beban horisontal tersebut hilang. Hal ini sering terjadi pada
dermaga dimana terdapat tekanan ke samping dari kapal dan perahu.
Kerugian dari penggunaan tiang pancang kayu :
karena tiang pancang ini harus selalu terletak di bawah muka air tanah
yang terendah agar dapat tahan lama, maka biaya untuk penggalian akan
bertambah apabila air tanah yang terendah itu letaknya sangat dalam
umur tiang pancang kayu lebih kecil di bandingkan dengan tiang pancang
yang di buat dari baja atau beton, terutama pada daerah yang muka air
tanahnya sering naik dan turun
tiang pancang kayu tidak tahan terhadap benda-benda yang agresif dan
jamur yang menyebabkan kebusukan
mutu beton dapat berkurang akibat pengaruh air pada saat pengecoran
beton
pembesaran ujung bawah tiang tidak dapat dilakukan bila tanah berupa
pasir
Pemasangan tulangan
Penyambungan tulangan
Adukan beton
Tiang baja profil termasuk tiang pancang dengan bahan terbuat dari baja
profil. Tiang ini mudah penanganannya dan dapat mendukung beban pukulan
yang besar waktu dipancang pada lapisan yang keras.
Keuntungan dari penggunaan tiang pancang baja :.
mudah dalam penyambungan
memiliki kapasitas daya dukung yang tinggi
tidak mudah patah pada saat pengangkatan dan pemancangan
Kerugian dari penggunaan tiang pancang baja :
mudah mengalami korosi
bagian H pile dapat rusak atau di bengkokan oleh rintangan besar
Kapasitas ultimit netto tiang tunggal (Q u) adalah jumlah dari tahanan ujung
bawah ultimit (Qb) dan tahanan gesek ultimit (Q s) antara dinding tiang dan tanah
di sekitarnya dikurangi dengan berat sendiri tiang.
Qu=Qb +Q sW p
dimana :
Qu
Qb
Qs
Wp
c
( b N c + pb N q +0,5 d N )
Q b= A b . q u= Ab
dimana :
qu
Ab
cb
pb
.z
= kedalaman dari permukaan tanah (m)
Nc , Nq , N
c
( d + K d po tg d )
Q s= A s . d =A s
dimana :
As
cd
Kd
po
Akibat sulitnya memperoleh contoh tanah tak terganggu pada tanah granuler,
maka estimasi kapasitas tiang sering diperoleh dari data pengujian di lapangan
seperti pengujian penetrasi standar (SPT) dan pengujian penetrasi kerucut statis
(sondir).
a. Tahanan ujung ultimit
Karena nilai kohesi (c) = 0 dan diameter tiang relatif sangat kecil
dibandingkan dengan panjangnya maka suku persamaan
0,5 d N
c b N c =0
dan
dapat diabaikan.
Qb= A b . p'b . N q
dimana :
Qb
Ab
p'b
'
pb
sama
Nq
zc
zc
Nq
tiang terhadap diameter dan sudut gesek dalam tanah ( ). Sudut gesek dalam
tanah umumnya diambil dari nilai N hasil uji SPT. Hubungan antara nilai
dan
Nq
(1961). Nilai-nilainya merupakan fungsi dari sudut gesek dalam dan L/d
( L = kedalaman/panjang tiang, dan d = lebar/diameter tiang). Gambar di
bawah ini digunakan untuk ujung tiang yang dipancang ke dalam tanah
granuler dengan kedalaman minimal 5 kali lebar/diameter tiang. Untuk
penembusan tiang yang dangkal, nilai
Nq
z c ).
d '=
'
Qs= A s . K d . po . tg
'
Qs=F w . A s . K d . po . tg
Faktor koreksi bentuk tiang
Fw
Fw
= 1.
f s=K d . p0 .tg
fs ) :
Kd
dimana :
d '
As
po '
(kN/m )
z
zc
'
'
po= . z
p'o= ' . z c
untuk
untuk
z zc
z> z c
kedalaman
kritis,
yaitu
kedalaman
dimana
tekanan
Gambar Hubungan zc/d dan Kd tg untuk tiang pada tanah pasir (Poulos dan
Davis, 1980)
dan faktor Fw untuk tiang meruncing
Nilai
Cops
Kd
dan
Kt
Kd
Kt
Tiang tekan
Tiang tarik
1 - 2
1
1
0,5 - 0,7
0,5 - 0,7
0,7 - 1
Tanah
Pasir
Lanau
Lempung
< 4
sangat tidak padat
4 - 10
tidak padat
10 - 30
sedang
30 - 50
padat
sangat padat
50
Sudut gesek antara dinding tiang pancang dan tanah granuler () menurut US
Army Corps
Bahan tiang
0,67 - 0,83
0,90 - 1,00
0,80 - 1,00
Baja
Beton
Kayu
dimana :
Ab
As
Nq
Kd
Fw
po '
d '
(kN/m2)
'
'
po= . z
untuk
z zc
p'o= ' . z c
untuk
z> z c
memperhatikan
kedalaman
zc
tekanan
vertikal
maksimum
pada
(kN/m )
Nq
tiang. Nilai
( ' +40 o)
'
(sebelum
K d . tg
dan
zc / d
di
ditentukan dengan
+10
-
Nq
dan
zc / d
' 3o
K d . tg
penentuan nilai
Kapasitas ultimit tiang yang dipancang dalam tanah kohesif adalah jumlah dari
tahanan gesek dinding tiang dan tahanan ujungnya. Besar tahanan gesek tiang
tergantung pada bahan dan bentuk tiang.
a. Tahanan ujung ultimit
Bila tiang terletak pada tanah lempung, kapasitas tiang dihitung pada kondisi
pembebanan tak terdrainase (undrained), kecuali jika lempung termasuk jenis
lempung terkonsolidasi berlebihan (highly overconsolidation).
Jika lempung jenuh, maka
= 0
Nq
= 1
= 0
= 0
Qb ) adalah
Q b= A b (c b . N c + pb )
dimana :
Qb
Ab
pb
Nc
Qs=F w . c d . A s
dimana :
F w . a d . c u . A s
Qs
Fw
As
= 1
= 1,2
Gambar Faktor adhesi untuk tiang pancang dalam tanah lempung (McClelland,
1974)
c. kapasitas ultimit tiang
cb . N c + p
A b ( b )+ F w . ad . cu . A s W p
Q u=
Karena berat sendiri tiang () mendekati sama dengan berat tanah yang
dipindahkan akibat adanya tiang, maka
dengan
Wp
A b . pb
Qu= A b . c b . N c + F w . a d . c
u . As
dimana :
Qu
Ab
Nc
Fw
As
ad = faktor adhesi
c u = kohesi tak terdrainase (kN/m2)
Gambar Perbandingan zone tertekan pada tiang tunggal dan kelompok tiang
(a) tiang tunggal
(b) kelompok tiang
Kapasitas kelompok tiang tidak selalu sama dengan jumlah kapasitas tiang
tunggal yang berada dalam kelompoknya. Hal ini dapat terjadi bila :
- tiang dipancang dalam lapisan pendukung yang mudah mampat
- tiang dipancang dalam lapisan tanah yang tidak mudah mampat namun di
bawahnya terdapat lapisan tanah lunak
Gambar Kelompok tiang dalam tanah lempung yang bekerja sebagai blok
Untuk menghitung kapasitas tiang yang berkaitan dengan keruntuhan blok,
Terzaghi dan Peck (1948) mengambil asumsi sebagai berikut :
- pelat penutup tiang (pile cap) sangat kaku
- tanah yang berada di dalam kelompok tiang-tiang berkelakuan seperti blok
padat
Kapasitas ultimit menurut Terzaghi dan Peck (1948) :
Qg =2 D ( B+ L ) c+1,3 . c b . N c . B . L
Qg
dimana :
>
n .Q u
dengan
kohesi
(kN/m )
Nc
Faktor pengali 1,3 adalah untuk luasan kelompok tiang yang berbentuk empat
persegi panjang, untuk bentuk luasan lainnya dapat disesuaikan dengan
persamaan kapasitas dukung Terzaghi untuk pondasi dangkal.
Dalam hitungan kapasitas kelompok tiang, dipilih hal-hal berikut :
-
Qg )
<
n .Q u )
n .Q u )
Qg )
>
Qg )
n .Q u )
E g=
Qg
n .Qu
E g=1
dimana :
keruntuhan
keruntuhan
( n '1 ) m+ ( m1 ) n '
90 mn '
Eg
Qg
Qu
= arc tg
= diameter tiang
(d /s )
Jika beban
sedangkan tanah relatif diam. Pada kondisi ini, tahanan ujung bawah
tahanan gesek tiang
Qs
Qb
dan
ca
) adalah
'
'
'
'
c a= p o . K d . tand = p o . K d . tan
dimana :
ca
tunggal (kN/m2)
p 'o
memperhitungkan
pengaruh
timbunan (bila ada) (kN/m2)
tambahan
beban
akibat
= As . c a
Q
dimana :
As
ca
tunggal (kN/m2)
Tabel koefisien
K d . tan
'
Jenis tanah
K d . tan
Urugan batu
Pasir atau kerikil
Lanau atau lempung terkonsolidasi normal dengan
PI 50 %
Lempung terkonsolidasi normal dengan PI > 50 %
0,4
0,35
'
0,3
0,2
1
[ 2 D ( L+ B ) cu+ B L H ]
n
Q
dimana :
D
L
B
(kN/m2)
H
Pada kelompok tiang dengan jarak tiang jauh, beban tiang akan bertambah
akibat gaya gesek dinding negatif. Masing-masing tiang mendukung beban
yang dihasilkan dari gesek dinding maksimum ke bawah sampai titik netral.
Pada kelompok tiang dengan jarak tiang dekat, penambahan beban akibat
gaya gesek negatif hanya terjadi pada tiang-tiang luar.
Jika
Q
( t)
sebesar (dengan
Qt =Q+
Jika beban
1
[ 2 D ( L+ B ) cu + B L H ]
n
Qt
>
penurunan pondasi tiang akan menjadi berlebihan. Maka bila pondasi tiang
dimaksudkan untuk mendukung beban bangunan yang berada di atas
timbunan baru, kedua nilai
Qt
dan
Qb
harus diperhitungkan.
Dalam menghitung
kapasitas tiang ijin,
disarankan untuk menggunakan
faktor aman sebesar 2,5 - 3. Karena beban seluruhnya didukung oleh
tahanan ujung bawah tiang, maka
Q+ Q
Q Q
F= b = b
Qt
Qt
Qb .
dimana :
Qb
dengan
Qu
(kN)
=