Anda di halaman 1dari 30

REKAYASA PONDASI DALAM

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO


FEBY ARISTIA PUTRI, S.T., M.T
DISKRIPSI MATA KULIAH
Pada kuliah ini akan diberikan tinjauan ulang mekanika tanah, daya
dukung dan penurunan untuk pondasi dalam serta dinding penahan
tanah
Pondasi dalam: perhitungan daya dukung pondasi tiang menggunakan
beberapa metode untuk tiang pancang dan tiang bor (metode API,
metode Kulhawy, metode Reese), perhitungan daya dukung pondasi
tiang menggunakan korelasi hasil uji lapangan (SPT dan CPT),
pelaksanaan pekerjaan konstruksi pondasi tiang (tiang pancang dan
tiang bor), perhitungan daya dukung pondasi tiang menggunakan
rumus dinamis dan persamaan gelombang, static loading test dan
interpretasinya, negative skin friction, pondasi tiang kelompok (pile
group) dan penurunan konsolidasi pondasi tiang, dinding penahan
tanah.
TUJUAN INSTRUKSIONAL
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan
mampu dan dapat memahami, memperkuat, dan
memperkaya kompetensi dasar bidang teknik sipil
(konstruksi) yang telah dimiliki sehingga dapat bekerja secara
efektif dalam suatu tim yang multi disiplin, terutama dalam
hal yang terkait dengan analisis dan disain pondasi dalam.,
mampu meningkatkan pemahaman teori yang diberikan
serta dapat mengimplementasikan teori mengenai
pelaksanaan pondasi dalam dan aplikasinya berdasarkan
kondisi di lapangan.
SUMBER (DAFTAR PUSTAKA)
• Bowles, J., “Foundation Analysis and Design”, International Edition, McGraw-Hill
Companies, 1996
• Canadian Geotechnical Society, “ Canadian Foundation Engineering Manual “3”d
Edition”, Canadian Geotechnical Society, 1992
• Coduto, Donald P, “ Foundation Design: Principles and Practice” Prentice Hall, 1994
• Das, Braja M, “Principles of Foundation Engineering”, PWS-KENT Publishing
Company, 1990
• Geotechnical Engineering Centre, “Manual Pondasi Tiang”, Universitas Katholik
Parahyangan, Bandung, 2000
• Paulos, H., “Pile Foundation Analysis and Design”, John Wiley & Sons, 1980
MATERI REKAYASA PONDASI DALAM

• Pengantar awal
pondasi dalam
• Macam – macam
tiang pancang
• Keuntungan dan
Kerugian dalam
pondasi tiang
pancang
Pemahaman Tiang pancang dari
beberapa para ahli
1. Bowles,1991
Tiang pancang adalah bagian-bagian konstruksi yang
dibuat dari kayu, beton,dan atau baja, yang digunakan
untuk meneruskan (mentransmisikan) beban-beban
permukaan ke tingkat-tingkat permukaan yang lebih
rendah di dalam massa tanah.
BERDASARKAN PEMAKAIAN BAHAN
DAN KARAKTERISTIK STRUKTURNYA

a) Tiang Pancang Kayu

b) Tiang Pancang Beton

c) Tiang Pancang Baja.


KEUNTUNGAN PEMAKAIAN
TIANG PANCANG KAYU :
• Tiang pancang dari kayu relatif lebih ringan sehingga mudah dalam pengangkutan.

• Kekuatan tarik besar sehingga pada waktu pengangkatan untuk pemancangan tidak menimbulkan
kesulitan seperti misalnya pada tiang pancang beton precast.

• Mudah untuk pemotongannya apabila tiang kayu ini sudah tidak dapat masuk lagi ke dalam tanah.

• Tiang pancang kayu ini lebih baik untuk friction pile dari pada untuk end bearing pilesebab
tegangan tekanannya relatif kecil.

• Karena tiang kayu ini relatif flexible terhadap arah horizontal dibandingkan dengan tiang-tiang
pancang selain dari kayu, maka apabila tiang ini menerima beban horizontal yang tidak tetap, tiang
pancang kayu ini akan melentur dan segera kembali ke posisi setelah beban horizontal tersebut
hilang. Hal seperti ini sering terjadi pada dermaga dimana terdapat tekanan kesamping dari kapal
dan perahu.
KERUGIAN PEMAKAIAN TIANG
PANCANG KAYU:
• Karena tiang pancang ini harus selalu terletak di bawah muka air tanah yang terendah
agar dapat tahan lama, maka kalau air tanah yang terendah itu letaknya sangat dalam,
hal ini akan menambah biaya untuk penggalian.

• Tiang pancang yang di buat dari kayu mempunyai umur yang relatif kecil di
bandingkan dengan tiang pancang yang di buat dari baja atau beton terutama pada
daerah yang muka air tanahnya sering naik dan turun.

• Pada waktu pemancangan pada tanah yang berbatu (gravel) ujung tiang pancang kayu
dapat berbentuk berupa sapu atau dapat pula ujung tiang tersebut hancur. Apabila
tiang kayu tersebut kurang lurus, maka pada waktu dipancangkan akan menyebabkan
penyimpangan terhadap arah yang telah ditentukan.

• Tiang pancang kayu tidak tahan terhadap benda-benda yang agresif dan jamur yang
menyebabkan kebusukan.
1. Reinforced Concrete Pile penampangnya dapat
berupa lingkaran, segi empat, segi delapan
dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 1. Tiang pancang beton precast concrete pile (Bowles,


1991)
KEUNTUNGAN PEMAKAIAN
PRECAST CONCRETE REINFORCED
PILE :
• Precast Concrete Reinforced Pile ini mempunyai tegangan tekan yang
besar, hal ini tergantung dari mutu beton yang di gunakan.

• Tiang pancang ini dapat di hitung baik sebagai end bearing


pile maupun friction pile.

• Karena tiang pancang beton ini tidak berpengaruh oleh tinggi muka air
tanah seperti tiang pancang kayu, maka disini tidak memerlukan galian
tanah yang banyak untuk poernya.

• Tiang pancang beton dapat tahan lama sekali, serta tahan terhadap
pengaruh air maupun bahan-bahan yang corrosive asal beton
dekkingnya cukup tebal untuk melindungi tulangannya.
KERUGIAN PEMAKAIAN
PRECAST CONCRETE
REINFORCED PILE :
• Karena berat sendirinya maka transportnya akan mahal, oleh karena
itu Precast reinforced concrete pile ini di buat di lokasi pekerjaan.

• Tiang pancang ini di pancangkan setelah cukup keras, hal ini berarti
memerlukan waktu yang lama untuk menunggu sampai tiang beton ini
dapat dipergunakan.

• Bila memerlukan pemotongan maka dalam pelaksanaannya akan lebih


sulit dan memerlukan waktu yang lama.

• Bila panjang tiang pancang kurang, karena panjang dari tiang pancang ini
tergantung dari pada alat pancang ( pile driving ) yang tersedia maka
untuk melakukan panyambungan adalah sukar dan memerlukan alat
penyambung khusus.
2. PRECAST PRESTRESSED
CONCRETE PILE

Gambar 2.3 Tiang pancang Precast Prestressed Concrete Pile ( Bowles, 1991 )

• Precast Prestressed Concrete Pile adalah tiang pancang dari


beton prategang yang menggunakan baja penguat dan
kabel kawat sebagai gaya prategangnya.
Keuntungan pemakaian Precast prestressed concrete pile:
• Kapasitas beban pondasi yang dipikulnya tinggi.
• Tiang pancang tahan terhadap karat.
• Kemungkinan terjadinya pemancangan keras dapat terjadi.

Kerugian pemakaian Precast prestressed concrete pile:


• Pondasi tiang pancang sukar untuk ditangani.
• Biaya permulaan dari pembuatannya tinggi.
• Pergeseran cukup banyak sehingga prategang sukar untuk
disambung.
3.    CAST IN PLACE PILE
Pondasi tiang pancang tipe ini adalah pondasi yang di cetak di
tempat dengan jalan dibuatkan lubang terlebih dahulu dalam
tanah dengan cara mengebor tanah seperti pada pengeboran
tanah pada waktu penyelidikan tanah. Pada Cast in Place ini
dapat dilaksanakan dua cara:
1. Dengan pipa baja yang dipancangkan ke dalam tanah,
kemudian diisi dengan beton dan ditumbuk sambil pipa
tersebut ditarik ke atas.
2. Dengan pipa baja yang di pancangkan ke dalam tanah,
kemudian diisi dengan beton, sedangkan pipa tersebut
tetap tinggal di dalam tanah.
Keuntungan pemakaian Cast in Place
• Pembuatan tiang tidak menghambat pekerjan.
• Tiang ini tidak perlu diangkat, jadi tidak ada resiko rusak dalam
transport.
• Panjang tiang dapat disesuaikan dengan keadaan dilapangan.

Kerugian pemakaian Cast in Place


• Pada saat penggalian lubang, membuat keadaan sekelilingnya menjadi
kotor akibat tanah yang diangkut dari hasil pengeboran tanah tersebut.
• Pelaksanaannya memerlukan peralatan yang khusus.
• Beton yang dikerjakan secara Cast in Place tidak dapat dikontrol.
c.    Tiang Pancang Baja.
• Pada umumnya, tiang pancang baja struktur harus berupa profil
baja gilas biasa, tetapi tiang pancang pipa dan kotak dapat
digunakan. Bilamana tiang pancang pipa atau kotak digunakan,
dan akan diisi dengan beton, mutu beton tersebut minimum
harus K250.
• Kebanyakan tiang pancang baja ini berbentuk profil H. Karena
terbuat dari baja maka kekuatan dari tiang ini sendiri sangat
besar sehingga dalam pengangkutan dan pemancangan tidak
menimbulkan bahaya patah seperti halnya pada tiang beton
precast. Jadi pemakaian tiang pancang baja ini akan sangat
bermanfaat apabila kita memerlukan tiang pancang yang
panjang dengan tahanan ujung yang besar.
• Tingkat karat pada tiang pancang baja sangat berbeda-beda terhadap
teksture tanah, panjang tiang yang berada dalam tanah dan keadaan
kelembaban tanah.
a) Pada tanah yang memiliki texture tanah yang kasar/kesap, maka karat yang
terjadi karena adanya sirkulasi air dalam tanah tersebut hampir mendekati
keadaan karat yang terjadi pada udara terbuka.
b) Pada tanah liat (clay) yang mana kurang mengandung oxygen maka akan
menghasilkan tingkat karat yang mendekati keadaan karat yang terjadi
karena terendam air.
c) Pada lapisan pasir yang dalam letaknya dan terletak dibawah lapisan tanah
yang padat akan sedikit sekali mengandung oxygen maka lapisan pasir
tersebut juga akan akan menghasilkan karat yang kecil sekali pada tiang
pancang baja.
• Pada umumnya tiang pancang baja akan berkarat di bagian
atas yang dekat dengan permukaan tanah. Hal ini disebabkan
karena Aerated-Condition (keadaan udara pada pori-pori
tanah) pada lapisan tanah tersebut dan adanya bahan-bahan
organis dari air tanah. Hal ini dapat ditanggulangi dengan
memoles tiang baja tersebut dengan (coaltar) atau dengan
sarung beton sekurang-kurangnya 20” (± 60 cm) dari muka
air tanah terendah.
• Karat /korosi yang terjadi karena udara (atmosphere
corrosion) pada bagian tiang yang terletak di atas tanah dapat
dicegah dengan pengecatan seperti pada konstruksi baja
biasa.
BEBERAPA POINT DALAM
PERENCANAAN PONDASI TIANG
PANCANG ADALAH SEBAGAI BERIKUT :

1. Perhitungan kuat dukung pondasi,


2. Perhitungan jumlah tiang pondasi,
3. Perhitungan tebal dan dimensi pile cap,
4. Kontrol gaya geser dua arah (geser pons),
5. Kontrol gaya lateral (metode brooms),
6. Penulangan pile cap,
7. Gambar detail.
SELESAI
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai