Tiang ini meneruskan beban melalui tahanan ujung ke lapisan tanah keras.
2. Friction Pile :
a. Friction pile pada tanah dengan butir-butir tanah kasar ( coarce grained ) dan
sangat mudah melakukan air ( very permeable soil ).
Tiang ini meneruskan beban ketanah melalui geseran kulit ( skin friction )
b. Friction Pile pada tanah dengan butir-butir yang sangat halus ( very fine
grained ) dan sukar melakukan air. Tiang ini juga meneruskan beban ketanah
melalui kulit ( skin friction ), akan tetapi pada proses pemancangan
kelompok tiang tidak menyebabkan tanah diantara tiang-tiang ini menjadi
compact. Karena itu tiang-tiang yang termasuk kategori ini disebut “Floating
Pile Fondation”
3
2.2. Menurut bahan yang digunakan, tiang pancang dibagi 4 yakni :
- Lingkaran
- Segi empat
- Segi delapan
c. Cast in place :
- Franki
- Raymond
- Simplex
- Mac Arthur dsb.
3. Tiang pancang baja
- H. Pile
- Pipe Pile
a. Kayu – Beton
b. Baja – Beton
Pemakaian tiang pancang kayu ini adalah cara tertua dalam penggunaan tiang pancang
sebagai pondasi. Tiang kayu akan tahan lama dan tidak mudah busuk apabila tiang kayu
tersebut dalam keadaan selalu terendam penuh dibawah muka air tanah.
4
masih dalam keadaan yang baik. Tiang pancang dari kayu akan lebih cepat rusak atau
busuk apabila dalam keadaan kering dan basah yang selalu berganti-ganti.
Sedangkan pengawetan serta pemakaian obat-obatan pengawet untuk kayu hanya akan
menunda atau memperlambat kerusakan daripada kayu, akan tetapi tetap tidak dapat
melindungi untuk seterusnya.
Oleh karena olesan tersebut diatas maka pemakaian pondasi untuk bangunan-bangunan
permanen ( tetap ) yang didukun oleh tiang pancang kayu, maka puncak daripada tiang
pancang tersebut diatas harus selalu lebih rendah daripada ketinggian muka air tanah
terendah. Pada pemakaian tiang pancang dari kayu biasanya tidak diizinkan untuk
menahan muatan lebih tinggi dari 25 sampai 30 ton untuk setiap tiang
Tiang pancang kayu ini sangat cocok untuk daerah rawa dan daerah-daerah dimana
sangat banyak terdapat hutan kayu seperti didaerah Kalimantan, sehingga mudah
memperoleh balok / tiang kayu yang panjang dan lurus dengan diameter yang cukup
besar untuk digunakan sebagai tiang pancang.
1. Tiang pancang dari kayu relative ringan sehingga mudah dalam transport.
2. Kekuatan tarik besar sehingga pada waktu pengangkatan untuk pemancangan tidak
menimbulkan kesulitan seperti misalnya pada tiang pancang beton precast.
3. Modah untuk pemotongannya apabila tiang kayu ini sudah tidak dapat lagi masuk
kedalam tanah.
4. Tiang pancang kayu ini lebih sesuai / baik untuk Friction Pile daripada untuk End
Bearing Pile sebab tegangan tekanannya relatif kecil.
5. Karena tiang pancang kayu ini relative flexible dan lenting terhadap arah Horizontal
dibandingkan dengan tiang-tiang pancang selain dari kayu, maka apabila tiang ini
menerima beban horizontal yang tidak tetap, tiang pancang kayu ini akan melentur
dan segera kembali keposisi setelah beban horizontal tersebut hilang. Hal ini sering
terjadi pada dermaga-dermaga dimana mendapat tekanan ke samping dari kapal-
kapal ( perahu-perahu ).
5
Kerugian pemakaian tiang pancang kayu :
1. Karena tiang pancang ini harus selalu terletak dibawah muka air tanah yang
terendah agar dapat tahan lama,maka kalau air tanah yang terendah tersebut
letaknya sangat dalam.Hal ini akan menambah biaya untuk penggalian.
2. Tiang pancang yang dibuat dari kayu memepunyai umur yang relatif kecil
dibandingkan dengan tiang pancang yang dibuat dari baja atau beton , terutama
pada daerah yang tinggi air tanahnya sering naik dan turun.
3. Pada waktu pemancangan pada tanah yang berbatu (gravel) ujung tiang pancang
kayu ini dapat berbentuk sapu ( lihat gambar Ia ). Atau dapat pula ujung tiang
tersebut dapat merenyuk seperti terlihat pada gambar Ib.
tanah keras
tanah keras
Apabila tiang kayu tersebut kurang lurus , maka pada waktu dipancangkan akan
menyebabkan penyimpang terhadap arah yang telah ditentukan.
4. Tiang pancang kayu tidak tahan terhadap benda – benda yang agresif dan jamur
yang menyebabkan pembusukan.
6
2.2.2 Tiang Pancang Beton
a. Precast Reinforced Concrete Pile
Precast Reinforced Concrete Pile adalah tiang pancang dari beton bertulang yang
dicetak dan dicor dalam acuan beton (bekisting) . kemudian setelah cukup kuat
(keras) lalu diangkat dan dipancangkan seperti pada tiang pancang kayu .Karena
tegangan tarik beton adalah kecil dan praktis dianggap sama dengan nol,
sedangkan berat sendiri daripada beton adalah besar, maka tiang pancang beton
ini haruslah diberi penulangan yang cukup kuat untuk menahan momen lentur
yang akan timbul pada waktu pengangkatan dan pemancangan. Karena berat
sendiri adalah besar ,biasanya tiang pancang beton ini dicetak dan dicor di tempat
pekerjaan, jadi tidak membawa kesulitan untuk transport.
Tiang pancang ini dapat memikul beban yang besar (lebih besar 50 ton setiap
tiang) hal ini tergantung dari dimensinya.
Dalam perencanaan tiang pancang beton precast ini panjang daripada tiang harus
dihitung dengan teliti , sebab kalau ternyata panjang daripada tiang ini kurang
terpaksa harus diadakan penyambungan, hal ini adalah sulit dan memakan banyak
waktu.
Keuntungan pemakaian Precast Reinforced Concrete pile.
1. Precast Reinforced Concrete Pile ini dapat mempunyai tegangan tekan yang besar
, ini tergantung dari mutu beton yang digunakan.
2. Tiang pancang ini dapat diperhitungkan baik sebagai End Bearing Pile maupun
sebagai “Friction Pile”.
3. Tiang pancang beton ini dapat tahan lama sekali, serta tahan terhadap pengaruh
air maupun bahan – bahan yang corrosive asal beton dekingnya cukup tebal untuk
melindungi tulanganya.
4. Karena tiang pancang beton ini tidak berpengaruh oleh tinggi muka air tanah
seperti pada tiang pancang kayu, maka disini tidak memerlukan tanah yang
banyak untuk poernya.
7
Kerugian pemakaian Precast Reinforced Concrete Pile.
1. Karena berat sendirinya besar maka transportnya akan mahal, oleh karena itu
precast reinforced concrete pile ini dibuat di tempat pekerjaan.
2. Tiang pancang beton ini baru dipancangkan setelah cukup keras (kuat), hal ini
berarti memerlukan waktu yang lama untuk menunggu sampai tiang beton ini
dapat dipergunakan.
3. Bila memerlukan pemotongan maka dalam pelaksanaanya akan lebih sulit dan
memerlukan waktu yang lama.
4. Bila panjang tiang pancang kurang,karena panjang dari tiang dari tiang panjag ini
tergantung daripada alat pancang (piledriving) yang tersedia,maka untuk
melakukan penyambungan adalah sukar dan memerlukan alat penyambung
khusus.
5. Apabila dipancang di sungai atau di laut seperti pada gambar 2, dimana ada
bagian dari tiang yang berada diatas tanah (bagian A – B). Bagian A – B terhadap
beban vertikal akan bekerja sebagai kolom , jadi disini ada tekuk (buckling).
Sedangkan terhadap beban horizontal H akan bekerja sebagai balok cantilever.
P
H
A A
air
B B
8
Jadi tiang pancang beton bertulang ini akan memerlukan penulangan yang kuat untuk
memikul beban – beban tersebut.
c. Selain bentuk diatas masih ada lagitiang pancang beton dengan penampang yang
berbentuk lingkaran, akan tetapi disini kita memerlukan cetakan khusus untuk
membuatnya.
9
d. Bentuk patent.
Dari bentuk – bentuk patent ini diantaranya adalah :
- Chenoweth pile
- corrugeted pile
ada pula tiang pancang dari beton yang dibuat dengan ujung bawah diperbesar.
Hal ini dimaksudkan untuk memperbesar tahanan ujung. Bentuk ini sangat efektif
untuk tiang dengan tahanan ujung (end bearing pile) pada lapisan tanah yang
lembek.
Cast in place.
Type ini dicor setempat dengan jalan dibuatkan lubang terlebih dahulu dalam
tanah dengan cara mengebor tanah seperti pada pengeboran tanah pada waktu
penyelidikan tanah.
1. Dengan pipa baja yang dipancangkan ke dalam tanah, kemudian diisi dengan
beton dan ditumbuk sambil pipa baja tersebut ditarik ke atas.
2. Dengan pipa baja yang dipancangkan ke dalam tanah, kemudian diisi dengan
beton. Sedangkan pipa baja tersebut tetap tinggal di dalam tanah.
10
Fraksi pile
Tiang fraksi adalah termasuk salah satu type dari tiang beton yang dicor
setempat (cast in place pile)
Adapun prinsip pelaksanaanya adalah sebagai berikut :
a. Pipa baja yang pada ujung bawahnya disumbat dengan beton yang dicor di
dalam ujung pipa dan telah mengeras (kering)
b. Dengan penumbuk yanhg jatuh bebas (drop hammer) sumbat beton
tersebut ditumbuk. Akibat daripada penumbukan tersebut maka sumbat
beton berikut pipanya akan masuk ke dalam tanah.
c. Dan d setelah pipa mencapai kedalaman yang direncanakan, kemudian
pipa diisi dengan beton sambil terus ditumbuk dan pipanya
ditarik/keluar/keatas.
pipa ditarik
sumbat beton
a)
b)
c) d) e)
11
Solid Point Pipe Piles (Closed – end Pile)
Type ini hampir sama dengan tiang frangki sedangkan bedanya adalah :
- Sumbatnya bukan beton tetapi dari besi tuang (cast –iron),
- Setelah dicor pipa tetap didalam tanh tidak ditarik keluar.
Hammer Pipa
dipotong
Pipa
12
Keuntungan daripada type ini adalah :
- Ringan dalam transportasi dan pengangkatan.
- Mudah dalam pemancangan.
- Kekuatan tekannya dapat besar.
Penyambungan
a) b)
13
Tiang type ini dapat pula diperhitungkan sebagi end –bearing pile maupun sebagai
friction pile.
Keuntungan tiang type ini ialah waktu pemancangan tidak menganggu bangunan –
bangunan yang berada disekitar pemancangan seperti halnya pada pemancangan –
pemancangan pre –cast reinforce concrete maupun close –end pile. Dalam transport
relative ringan dan kekuatan tiang dapat besar.
Inti
(core)
Alat
(spiral)
Inti (core)
Sheel
14
Prinsip pelaksanaan tiang type ini adalah sebagai berikut :
1. Karena shell tersebut tipis, maka pada waktu pemancangan deberi inti (core) dari
pipa baja yang kuat.
2. Shell bersama –sama denga inti (core) dipancang dalam tanah, sampai mencapai
kedalaman yang direncanakan.
3. Kemudian inti (core) ditarik keluar
4. Selanjutnya kedalaman sheel
Sepatu
a)
Heavy compacted
soil
b) c)
15
Adapun prinsip pelaksanaan tiang simplex ini adalah sebagai berikut :
a. Pipa dipancang dengan ujung bawah diberi sepatu baja sampai mencapai
kedalaman yang direncanakan.
b. Setelah cukup kemudian kedalaman pipa dicor beton sambil pipa ditarik keatas.
Kalau tanah disekeliling tiang kuat (compact) maka dalam pipa dimasukan shell
pipa tipis sebelum beton kita cor kedalam pipa. Baru setelah shell tipis dimasukan
beton kita cor kedalam shell tersebut.
c. Pipa telah ditarik ke atas dan tiang simplex telah selesai. Tiang simplex ini dapat
diperhitungkan sebagai end –bearing pile maupun friction pile.
Hammer
Casing
Sumbat dilas
1)
Tanah
keras
2) 3) 4)
5)
Gambar 2.10 : Cara Pelaksanaan Based –driven cased pile
16
Prinsip cara pelaksanaannya
1. Pipa baja (casing) yang telah diberi sumbat dipasang pada leader alat pancang (the
leader of the pile driving).
2. Hammer (palu) alat panjang dijatuhkan bebas (drop-hammer) kedalam pipa hingga
menumbuk sumbat beton, dan pipa (casing) masuk kedalam tanah.
3. Kalau memerlukan penambahan panjang tiang hal ini dapat dilaksanankan dengan
cara penyambungan dengan las.
4. Kemudian pemancangan dilanjutkan lagi sampai mencapai kedalaman yang telah
direncanakan.
5. Setelah mencapai kedalaman yang dimaksud pemancangan dihentikan dan beton
dicor kedalam casing. Tiang type ini dapat diperhitungkan sebagai end-bearing pile
maupun sebagai friction pile.
17
Adapun pelaksanaan tiang type ini secara singkat adalah sebagai berikut :
a. Perlengkapan tiang ini terdiri dari :
1. Casing luar, yaitu pipa bagian luar.
2. Core (inti) pipa bagian dalam
D D
Casing Luar Core (inti)
Gambar 2.11 : Diameter casing
Core
Casing + Core
Core
Casing
Casing
Sheel Sheel
a) Tanah Keras
b) c) d)
18
b. Setelah sampai lapisan tanah keras core ditarik keatas dan shell dimasukan dalam
casing tersebut. Shell ini terbuat dari logam yang tipis dan ringan dengan permukaan
diberi alur spiral.
c. Kemudian beton dicor kedalam shell sampai penuh dan padat. Setelah penuh core
dimasukan lagi kedalam casing sedemikian sehingga ujung bawah core (sepatu) akan
terletak pada permukaan beton yang telah dicor dalam shell. Kemudian casing ditarik
keatas (keluar) sedangkan shell dan beton tetap berada pada posisinya karena ditahan
oleh core dan hammer alat pancang yang diletakan diatas core.
d. Casing telah ditarik keluar, kemudian lubang di sekeliling shell diisi dengan kerikil.
Core
Cashing
Lapisan Tanah yang sangat lunak
Shell
Gambar 2.13 : Pelaksanaan Dropped-in shell Concrete pile with compressed base section
19
Adapun prinsip pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
a. Perlengkapan tiang type ini seperti halnya pada type dropped in shell terdiri dari :
- Casing yaitu pipa bagian luar.
- Core atau disebut pula inti.
Seperti pada type dropped – in shell core dimasukkan pada casing luar, kemudian
core dan casing dipancang bersama-sama sampai mencapai tanah keras.
b. Kemudian setelah mencapai tanah keras core ditarik keluar dari casing dan beton
dicor kedalam casing sampai setinggi tanah yang mana diperhitungkan cukup mampu
untuk menahan beton yang masih muda (belum kering). Setelah itu core dimasukan
lagi kedalam casing sampai dasar core bertumpu pada beton yang baru dicor tadi.
c. Core dipertahankan tetap pada posisinya dengan jalan meletakkan hammer di atas
core, kemudian casing luar ditarik perlahan- lahan keatas sampai dasar casing sama
tinggi dengan dasar core.
d. Setelah ini core ditarik keatas kemudian shell dimasukkan kedalam casing sedemikian
hingga ujung bawah shell terletak pada beton.
Core dimasukkan lagi dalam casing sehingga sepatu (ujung bawah) core terletak pada
shell.
Setelah core ditahan ujung atasnya dengan hammer lalu casing ditarik keluar dan
tinggal shell saja yang berada didalam tanah.
e. Kemudian beton dicor kedalam shell dan lubang disekeliling shell bekas tempatnya
casing diisi dengan kerikil. Pengecoran beton dapat pula dilakukan sebelum casing
ditarik keluar.
20
Botton – botton dropped – in shell concrete pile
Type ini terutama digunakan didaerah dimana sangan diperlukan penambahan daya
dukung tiang.
Cara pelaksanaan secara praktis adalah sebagai berikut :
a. Sebagai casing dipakai pipa baja dengan tebal ½ inch ( 12 mm) dan diameter
biasanya 14 inch ( 35 cm) diletakan diatas sepatu dari beton precast (gambar 14) .
Diameter sepatu 1 inch ( 2,5 cm) lebih besar daripada diameter pipa casing.
b. Pipa pancang masuk kedalam tanah sampai mencapai kedalaman yang telah
direncanakan.
c. Kemudian setelah mencapai suatu kedalaman yang telah ditentukan shell tipis dari
baja dimasukkan kedalam pipa sampai ujung bawah shell tersebut terletak pada
sepatu beton.
d. Kemudian beton dicor dalam shell sampai penuh dan casing ditarik ke atas.
Lobang di sekitar shell diisi dengan kerikil untuk memperbesar geseran antara tiang
dengan tanah. Jadi setelah kita mempelajari macam- macam tiang pancang beton
yang dikerjakan secara cast in place maka secara umum kita dapat meyimpulkan :
Sepatu
a)
Sheel
Lapisan tanah
keras
b) c) d)
Gambar 2.14 : Pelaksanaan Botton dropped-in shell concrete pile
21
Kejelekan cast in place
- Kebanyakan dilindungi oleh hak patent.
- Pelaksanaannya memerlukan peralatan khusus.
- Beton dari tiang yang dikerjakan secara cast in place tidak dapat dikontrol.
Kebaikan dari cast in place
- Pembuatan tiang tidak menghambat pekerjaan.
- Tiang ini tidak perlu diangkat, jadi tak ada resiko rusak dalam transport.
- Panjang tiang dapat disesuaikan dengan keadaan lapangan.
Kalau kita memakai tiang pancang beton precast maka untuk menentukan panjang tiang
dasarnya adalah tiang yang terpanjang yaitu F. Jadi dengan demikian tiang A, B, C, dan
seterusnya akan terlalu panjang dan akan ada pemotongan.
22
b. Pada tanah liat (clay) yang mana kurang mengandung oxygen maka akan
menghasilkan tingkat karat yang mendekati keadaan seperti karat yang terjadi
karena terendam air
c. Pada lapisan pasir yang dalam letaknya dan terletak dibawah lapisan yang padat
akan sedikit sekali mengandung oxygen maka lapisan pasir tersebut juga akan
menghasilkan karat yang kecil sekali pada tiang pancang baja.
Pada umumnya tiang pancang baja akan berkarat dibagian atas yang dekat dengan
permukaan tanah. Hal ini disebabkan karena Aerated-Condition (keadaan udara pori-
pori tanah) pada lapisan tanah tersebut dan adanya bahan-bahan organis dari air tanah.
Hal ini dapat ditanggulangi dengan memoles tiang pancang baja tersebut dengan ter
(coltar) atau dengan sarung beton sekurang-kurangnya 20”(+-60 cm) di bawah m.a.r.
(muka air tanah terendah).
Karat/korosi yang terjadi karena udara (atmosphere corrosion) pada bagian tiang yang
terletak di atas tanah dapat dicegah dengan pengecetan seperti pada konstruksi baja biasa.
Bahan-bahan yang terdapat didalam tanah yang dapat menyebabkan karat antara lain
ialah:
Timbunan arang
Bekas-bekas terak, abu api (cinder)
Alkali yang dapat pada tanah
Bahan-bahan buangan dari industri-industri dan tambang-tambang
23
Karat dapat pula disebabkan oleh :
Anacroabatic Bacteria dan Acrobatic Bacteria.
Pengalaman-pengalaman dalam hal karat pada tiang pancang baja.
1. Tiang pancang baja H yang terdapat di BONNET FLOOD WAY LOUISIANA
tidak menunjukkan karat yang berarti setelah 17 th berada didalam tanah
meskipun tanah dimaana tiang tersebut berada terdiri dari dua macam lapisan
tanah yang korosive.
2. Turap-baja (sheet piling) yang dicabut setelah 19 th berada dalam tanah dan
terendam air di BLACK ROCK SHIP CANNAL dekat BUFFALO menunjukan
adanya karat yang sangat tipis.
3. Di New England suatu tiang pancang baja 11 yang menyangga konstruksi dock
beton bertulang setelah 11 th terjadi karat yang manaa mengurangi luas
penampang sekitar +-10%. Di sini tiang berhubungan dengan air laut yang
mengandung garam jadi sangat korosive.
24
c. Surface Coating.
Bermacam-macam cara dan bahan pelapis telah dicoba dan diselidiki pada tiang
pancang baja untuk melindungi tiang terhadap karat antara lain :
Permukaan tiang dipoles dengan minyak (oil paint)
Lapisan ini ternyata hanya tahan lama dalam beberapa bulan saja.
Lapisan pelindung yang agak tahan lama adalah dari bahan tir (coaltar paint)
walaupun lapisan tir ini tidak memuaskan terhadap sinar matahari.
Macam-macam bahan pelapis yang telah dipelajari antara lain adalah
Lapisan lemak (grease coating)
Sheet neoprene, yaitu lapisan tipis dari sejenis plastik seperti karet sintetis
Flame-sprayed sins
Monel jacketing
Sine rich-paint
Hot-sprayed mastic
Plastic adhesive tapes
Phenolic mastic
Saran resin
Vinyl resin with alumunium or mastic
Biasanya tiang pancang baja ini diberi selaput (coating) penahan karet mulai dari 2 ft
(+-60 cm) dibawah m.a.r. (muka air rendah) terus keatas.
Pada tanah lumpur paya-paya yang mengandung asam atau air buangan dari industri
yang berada disekitar tempat tersebut sebaiknya tiang pancang diberi lapisan penahan
karat pada seluruh panjang tiang.
25
Perlindungan terhadap karet dapat pula dilakukan dengan :
1/ 2 D
1 8 ''
1. Mempertebal plat tiang pancang H di daerah atau ditempat yang banyak M.A.T.
M.A.R.
1 8 ''
menimbulkan karat.
1 /2 D
Plat Pertebalan
26
3'0''
M.A.T.
Pipa baja (casing)
A A
Beton core
3'0''
Sarung beton
Dilapisi tir/
Asphalt
POT A - A
Bila mungkin beton ini dapat dicor tanpa menggunakan casing pipa akan tetapi
memakai cetakan beton biasa, maka bentuk penampang dari pada sarung ini dapat
berbentuk persegi empat, segi delapan maupun lingkaran. Kadang-kadang sarung
beton ini diberi pula penulangan seperti halnya pada kolom-kolom beton biasa.
Pada gambar 2.17 pembuatan sarung beton dapat dilaksanakan sebagai berikut :
Setebal tiang pancang baja H dipancang kita pasang pembesian untuk sarung dan
begisting seperti halnya pada kolom beton bertulang biasa kemudian kita cor
betonnya.
27
Profil I
Gelagar
Poer
4''
1/2''
Sarung
B
Spiral
(Beugel)
1/4''
3'0''
4 ''
Tiang Baja
4''
4''
POT B
Bila diperlukan sarung beton pada tiang pancang beton H pada bagian atas dekat
permukaan tanah akan tetapi tanpa mengadakan penggalian lebih dahulu, maka kita
Centering Cap
Mandrel
Daerah yang diberi sarung
Tiang Baja
A B C D
28
A. Shell dari pipa baja dan intinya yang disebut “mandrel” dipancang bersama-sama
ke dalam tanah sampai kedalaman yang diperlukan untuk sarung tersebut.
B. Kemudian mandrel ditarik keluar sehingga dalam shell akaan kosong. Di ujung
atas shell dipasang cap/tutup yang disebut “centering cap” yang berfungsi untuk
memuaskan tiang pancang H agar pemancangan tidak miring dan menyinggung
dinding shell. Setelah ini tiang pancang baja H dimasukkan dalam shell dan
dipancang sampai mencapai lapisan tanah keras.
C. Setelah mencapai lapisan tanah keras pemancangan dihentikan dan centering cap
dilepas. Kemudian beton dicorkan kedalam shell sampai padat.
D. Setelah shell penuh dan padat segera shell ditarik keatas dan terjadilah selimut
beton.
Metode ini sangat berfaedah bila bagian tiang pancang baja tersebut berada pada lapisan
tanah yang bersifat korosive. Seperti halnya lapisan tanah yang mengandung air kotor
bekas buangan dari industri-industri dan tambang-tambang disekitar bangunan tersebut.
COMPOSITE PILE
Yang dimaksud dengan composite pile adalah tiang pancang yang terdiri dari dua bahan
yang berbeda yang bekerja bersama-sama sehingga merupakan satu tiang.
Composite pile ini dapat berupa/terdiri dari beton dan kayu maupun beton dan baja.
29
Gambar 2.19 : Kombinasi tiang kayu dan beton
30
COMPOSITE DROPPED IN – SHELL AND WOOD PILE
Tipe tiang ini hamper sama dengan tipe diatas hanya bedanya disini memakai shell yang
terbuat dari bahan logam tipis permukaannya diberi alur spiral.
31
COMPOSITE UNGASED – CONCRETE AND WOOD PILE
Dasar pemilihan tiang composite type ini adalah :
- Lapisan tanah keras dalam sekali letaknya sehingga tidak memungkinkan untuk
menggunakan cast in place concrete pile. Sedangkan kalau menggunakan precast
concrete pile terlalu panjang akibatnya transport akan sukar dan mahal.
- Muka air tanah terendah sangat dalam sehingga bila kita menggunakan tiang
pancang kayu tersebut selalu berada dibawah muka air tanah terendah (m.a.r.)
A. Casing baja dan core dipancang bersama-sama dalam tanah sehingga sampai pada
kedalaman tertentu (di bawah m.a.r.)
B. Core ditarik keluar dari casing dan tiang pancang kayu dimasukkan dalam casing
terus dipancang lapisan tanah keras.
C. Setelah sampai pada tanah keras core dikeluarkan lagi dari casing dan beton
sebagian dicor dalam casing. Kemudian core dimasukkan lagi dalam casing.
32
D. Beton ditumbuk dengan core sambil casing ditrik keatas sampai jarak tertentu
sehingga terjadi bentuk yang menggelembung seperti bola di atas tiang pancang
kayu tersebut.
E. Core ditarik keluar lagi dari casing dan casing diisi dengan beton lagi sampai
padat setinggi beberapa cm diatas permukaan tanah.
Kemudian beton ditekan dengan core kembali sedangkan casing ditarik keatas
sampai keluar dari tanah.
F. Tiang pancang composite telah selesai.
Tiang pancang composite type ini sering dibuat oleh the Mac Arthur Concrete Pile Corp.
Core Core
Casing Casing
Core
Shell
Tiang pipa
Beton
Tanah Keras
3 4 5
33
1. Casing dan core dipancang bersama-sama sehingga casing hamper hamper
seluruhnya masuk dalam tanah. Kemudian core ditarik keluar dari casing.
2. Tiang type baja dengan dilengkapi sepatu pada ujung bawah dimasukkan dalam
casing terus dipancang dengan pertolongan core sampai tanah keras.
3. Setelah sampai pada tanah keras kemudian core ditarik keatas kembali.
4. Kemudian shell yang beralur pada dindingnya dimasukkan dalam casing hingga
bertumpu pada penumpu yang terletak diujung atas tiang pipa baja.
Bila diperlukan pembesian maka besi tulang dapat dimasukkan dalam shell dan
kemudian beton dicor sampai padat.
5. Shell yang telah terisi dengan beton ditahan dengan core sedangkan casing ditarik
keluar dari tanah. Lubang di sekeliling shell diisi dengan kerikil atau pasir.
Variasi lain daripada type tiang ini dapat pula dipakai tiang pemancang baja H
sebagai ganti dari tiang pipa.
Precast/Baja
Diisi pasir
kerikil
Sumbat/Beton
B C D
34
a. Pipa dengan sumbat beton yang dicor lebih dahulu pada ujung bawah pipa baja
dipancang dalam tanah dengan drop hammer sampai pada tanah keras. Cara
pemancangan ini sama seperti pada tiang Franki biasa.
b. Setelah pemancangan mencapai kedalaman yang telah direncanakan pipa diisi
lagi dengan beton dan terus ditumbuk dengan drop hammer smbil pipa ditarik lagi
keatas sedikit sehingga terjadi bentuk beton seperti bola.
c. Setelah tiang beton precast atau tiang baja H masuk dalam pipa sampai bertumpu
pada bola beton pipa ditarik keluar dari tanah.
d. Rongga disekitar tiang beton precast atau tiang baja H dengan kerikil atau pasir.
Tujuan memperbesar ujung bawah ini ialah untuk meningkatkan daya dukung tiang
tersebut. Dengan sendirinya pada pemancangan tiang seperti ini lebih sukar dari tahanan
pada waktu pemancangan lebih besar dibandingkan dengan tiang pancang biasa. Daya
dukung tiang ini masih dapat dipertinggi lagi kalau disamping tiang diisi dengan kerikil
yang mana akan mempertinggi gesekan tiang tersebut dengan tanah. Tiang semacam ini
baik sekali dipergunakan di tanah yang masih muda dan berkonsolidasi.
35
Latihan :
- Sebutkan macam-macam dan bahan yang dipakai dalam pondasi tiang pancang
- Uraian pembebanan pada tiang pancang
- Sebutkan keuntungan dan kerugian pndasi tiang dari kayu
- Sebutkan keuntungan dan kerugian pndasi tiang dari besi
- Sebutkan keuntungan dan kerugian pndasi tiang dari beton
- Sebutkan cara pelaksanaan dalam pemancangan pondasi baik kayu, besi maupun
beton.
36