Anda di halaman 1dari 12

Nama : Muhammad Rizki Darmawan

NIM : 051001700081

Pondasi Dalam (Depth Foundation)


Pondasi Dalam (Depth foundation) adalah jenis pondasi yang dipakai untuk suatu
bangunan yang memerlukan kekuatan yang besar (daya dukungnya) dan juga dapat dipakai
sebagai dinding penahan tanah (DPT) yang dapat berfungsi sebagai basement, retaining wall,
dan cut of wall. Pondasi ini umumnya digunakan untuk Gedung tinggi (highrise building),
bangunan infrastruktur (jembatan, bendungan dll) ataupun Lowrise building seperti rumah
/bangunan yang lokasi serta kondisi tanahnya tidak memungkinkan menggunakan pondasi
dangkal (shallow foundation : batu kali, footplate dll).
Pada tanah yang memiliki daya dukung baik, maka pondasinya juga membutuhkan
konstruksi yang sederhana. Jika tanahnya labil dan memiliki daya dukung yang jelek, maka
penentuan pondasinya juga harus lebih teliti. Pondasi suatu konstruksi bangunan harus mampu
menahan beban :
 Beban horizontal/beban geser, seperti beban akibat gaya tekan tanah
 Beban mati / dead load, atau berat sendiri bangunan
 Beban hidup/live load,atau beban sesuai fungsi bangunan.
 Beban gempa
 Beban angin
 Gaya angkat air
 Momen dan torsi
Dalam pondasi dalam terdapat berbagai jenis pondasi dalam, berikut jenis-jenis pondasi
dalam:
1. Pondasi Tiang Pancang (Pile Poundation)
Pondasi Tiang pancang (Pile Poundation)
bagian dari struktur yang digunakan untuk
menerima dan mentransfer (menyalurkan) beban
dari struktur atas ke tanah penunjang yang terletak
pada kedalaman tertentu. Tiang pancang
bentuknya panjang dan langsing yang
menyalurkan beban ke tanah yang lebih dalam.
Bahan utama dari tiang adalah kayu, baja (steel),
dan beton. Tiang pancang yang terbuat dari bahan
ini adalah dipukul, dibor atau di dongkrak ke
dalam tanah dan dihubungkan dengan pile cap
(poer). Tergantung juga pada tipe tanah, material
dan karakteristik penyebaran beban tiang pancnag
diklasifikasikan berbeda-beda.
Dalam Pondasi Tiang Pancang memiliki
jenis yaitu berdasarkan jenis penulangannya dan
berdasarkan dari bentuknya.
a. Berdasarkan Jenis Penulangannya
- Precast pile : Beton bertulang yang dicetak dalam bekisting jika beton sudah cukup
kuat dan matang, baru diangkat dan dipancangkan sesuai fungsinya,dan
juga dibutuhkan penulangan-penulangan berupa baja guna menahan
momen lentur yang akan muncul saat proses pemancangan dilakukan.
Sedangkan untuk pengecoran sendiri, dilakukan dilokasi konstruksi.
- Prestress Pile: tiang pancang dengan gaya prategang yang berasal dari material baja
penguat dan kabel kawat,
Adapun kelebihan dan kekurangan antara precast pile dengan prestress pile
kelebihan kekurangan
Precast Pile 1. Reinforced concrete 1. Beton tiang pancang sangat
pile memiliki tegangan yang berat karena dimensinya yang
besar. Semakin baik mutu beton, besar. Maka untuk
maka tegangan akan semakin pengangkutannya akan sulit
besar pula. Mutu beton ini dan memakan biaya mahal.
disesuaikan dengan fungsi dan Solusi dari masalah ini ialah,
kegunaan dari tiang pancang pengecoran reinforced
beton itu sendiri pada concrete pile dilakukan di
konstruksi. lokasi konstruksi hingga tidak
2. Reinforced concrete pile dapat diperlukan usaha
dihitung sebagai: pengangkutan yang jauh dan
 Friction pile sulit.
 Maupun bearing pile 2. Butuh waktu lama
3. Tidak memerlukan banyak untuk reinforced concrete
galian tanah pada konstruksi pile siap pakai dan diangkat.
untuk poernnya, Proses yang lama ini memang
karena reinforced concrete dibutuhkan untuk memastikan
pile tidak berpengaruh oleh kualitas tiang pancang bisa
tinggi muka air tanah. maksimal dan cukup keras.
4. Dapat tahan lama dan awet 3. Penyambungan sukar
dibanding tiang pancang kayu. dilakukan. Kasus ini bisa saja
5. Tahan terhadap pengaruh air terjadi ketika panjang tiang
dan bahan kimia bersifat pancang ternyata kurang. Jika
korosif. Sifat ini memungkinkan ingin disambung, harus
jika beton dekkingnya tebal dan menggunakan alat
bisa melindungi bagian dalam penyambung khusus.
tulangan beton.

Prestress 1. Mampu memikul beban 1. Sulit menangani


Pile pondasi yang berat pondasi Prestressed concrete
2. Memiliki ketahanan yang baik pile
terhadap korosi 2. Biaya mahal untuk permulaan
3. Pemancangan keras pembuatannya
memungkinkan untuk terjadi 3. Prategang sulit disambung,
terlebih karena cukup banyak
terjadi pergeseran

B. berdasarkan dari bentuknya:


- Tiang pancang bentuk segitiga
- Tiang pancang bentuk segi empat
- Tiang pancang bentuk bulat

2. Pondasi Pipa Baja (Steel Pipe Pile)


Pipa pancang baja merupakan salah satu bahan konstruksi yang paling sering digunakan untuk
membuat jembatan. pabrik, hotel, apartemen, serta bangunan bertingkat lainnya. Pipa pancang
baja dikenal begitu kuat sehingga mampu menyangga beban dengan bobot yang sangat besar.
Jenis material ini biasa digunakan sebagai pondasi bangunan yang berada di kawasan berair atau
wilayah dengan struktur tanah rapuh.
Pipa pancang baja memiliki fungsi yang sangat penting, yaitu sebagai pondasi sebuah
bangunan. Material ini memiliki sejumlah keunggulan yang dibutuhkan dalam sebuah konstruksi
bangunan, di antaranya:
 Pipa pancang baja mampu menahan gaya ke atas dan menangkalnya dari kemungkinan
untuk berguling atau roboh.
 Pipa ini bisa menahan beban konstruksi yang ada di atas tanah dengan cara meneruskan
beban tersebut ke lapisan tanah yang kuat.
 Pipa pancang baja berguna untuk memadatkan tanah pasir sehingga tempat menyangganya
bisa lebih kokoh.
 Pipa pancang tersebut dapat mengontrol getaran sehingga konstruksi di atasnya tetap bisa
stabil.
 Karena dipancang begitu dalam hingga mencapai dasar tanah yang keras, jenis tiang
penyangga ini juga beperan sebagai pengaman saat terjadi erosi di kawasan perairan atau
abrasi lautan.

Jenis-jenis Pipa Pancang Baja


Berdasarkan kondisi tanah, ada 2 jenis pipa pancang baja yang bisa digunakan, yakni pipa
dengan ujung terbuka (open-ended piles) dan pipa dengan ujung tertutup (close-ended piles). Pipa
dengan ujung terbuka dibedakan atas 3 jenis, yaitu unplugged open-ended dan plugged open-
ended. Sementara itu, pipa dengan ujung tertutup dibagi menjadi 3 jenis, yakni bottom plate, steel
pipe with rock shoe, dan franki pipe pile.

3. Pondasi di cor di tempat ( cast in situ )


Pada pondasi yang dicor di tempat (cast in situ) memiliki 2 jenis yaitu Tiang Bor
(Bored Pile) dan Barrate pile. Berikut penjelasan mengenai keduanya:
 Tiang Bor (Bored pile)
Pondasi bored pile adalah jenis pondasi dalam berbentuk silinder yang berfungsi
meneruskan beban-beban diatasnya kedasar lapisan tanah yang mempunyai daya
dukung tanah yang diperlukan untuk pondasi dasar suatu konstruksi bangunan. Banyak
jenis alat dan metode yang digunakan untuk pembuatan pondasi bored pile salah
satunya adalah alat bor pile minicrane.

 Barrate Pile
Pondasi barrette dapat diorientasikan untuk memberikan ketahanan momen yang
maksimum pada arah yang dikehendaki pondasi barrette ada yang memiliki kedalaman
hingga 70 m, bahkan di tempat lain ada yang mencapai 100 m. Tentang daya dukung
tiang barrette ini bisa mencapai 1500 ton/tiang, bahkan di Hongkong ada yang
mencapai 2000 ton/tiang. Untuk melakukan loading test tiang dengan daya dukung
raksaa itu tentu diperlukan gundukan blok beton yang lebih tinggi. Dengan daya dukung
yang besar itu maka sebuah tiang barrette bisa menggantikan empat tiang bor diameter
1 m. keuntungan dari hanya menggunakan satu tiang barrette (dibanding 4 tiang bor)
itu, adalah dari kekuatan friksi lebih besar, karena luar perimeter tiangnya lebih besar.
Keuntungan lain adalah bahwa barrette tidak memerlukan pile cap.

Daya Penahan Tanah (Retaining Wall)


Retaining wall adalah dinding penahan tanah yang berfungsi sebagai pendukung lateral
bagi tanah yang dibuat dengan kemiringan vertical tertentu yang paling penting dalam desain dan
pemasangan Retaining Wall adalah material yang ditahannya akan mencoba bergerak karena
gravitasi. Pergerakan ini akan menekan tanah di balik dinding (bergantung pada sudut pergeseran
dalam (phi) dan gaya kohesi (c) dari material tersebut). Tekanan paling lemah berada di tingakatan
teratas kemudian meningkat ke bawah dan akan menekan dinding atau menjatuhkannya jika
dinding tidak dipasang dengan benar. Juga air tanah di balik dinding yang tidak diolah oleh sistem
pengeringan akan menyebabkan tekanan hidrolik horizontal pada dinding .

Adapun jenis pondasi yang dapat digunakan untuk Retaining wall / Daya Dukung Penahan
Tanah, yaitu:

1. SOLDIER PILE
a. Tiang Pancang
b. Tiang bor
2. SHEET PILE
a. Steel Sheet Pile
b. Corrugated Concrete Sheet Pile
3. CONTIGUOUS BORED PILE /CEMENT BENTONITE PILE
4. SECANT PILE
5. DIAPHRAGM WALL
- Precast Diaphragm Wall
- Cast In situ Diaphragm wall
(CWS System & Continous sytem)

Peralatan yang Digunakan pada Tiang bor (Bored Pile)


1. Soilmec mechanic adalah mesin bor
dengan yang mata bornya dapat diganti
sesuai dengan kebutuhan.

2. Piling Machinery Sany merupakan


salah satu jenis alat mesin terkemuka dunia
yang berguna untuk membangun pondasi,
seperti untuk membangun gedung,
jembatan, menara, pabrik, dan bangunan
lain. Piling machinery atau pemancang
tiang pancang memiliki efisiensi yang
tinggi dengan kinerja kerja yang tinggi
dibandingkan dengan mesin lainnnya.
3. Bauer pengeboran casing drive
adaptor untuk pondasi tiang pancang alat
pemotong

4. RCD SYSTEM (Reverse


Circulation Drilling) adalah metode
pengeboran yang efektif yang
mengeksploitasi udara terkompresi, karena
disuntikkan ke pipa bor di permukaan air,
untuk mengurangi kepadatan kolomair
internal dan menghilangkan lumpur melalui
sikulasi.

5. Washboring system adalah roses


pengeboran wash boring, sebatang pipa
casing dengan diameter sekitar 50 cm
hingga 100 cm dimasukan dipermukaan
lubang pengeboran. Biasanya pipa casing
yang dipakai dengan panjang 1,5 meter
hingga 3,0 meter. Pipa casing dilengkapi
dengan potongan yang diikat pada ujung
bawah pipa stang bor yang dimasukkan ke
dalam casing untuk membuang tanah di
dalam casing.

6. Pipa Tremi adalah pipa yang


digunakan untuk mengatur tinggi jatuh
beton pada saat pengecoran. Pipa
tremie biasa dipasang pada ujung bawah
concrete bucket sehingga beton yang keluar
dari concrete bucket tidak langsung jatuh
dan menumbuk lokasi pengecoran
7. Kelly bar adalah komponen kunci
dalam pelaksanaan lubang bor oleh rig
pengeboran putar hidrolik. Batang
teleskopik Kelly mentransfer torsi dan gaya
kerumunan dari penggerak putar ke alat
pengeboran

8. Bullet Tooth adalah mata bor yang


digunakan untuk mengebor hingga kelapisan
tanah keras atau elevasi yang diinginkan

Metode Kerja Pada Bore pile dan Scant pile


 Bore pile
Bore pile memiliki metode kerja dalam pelaksanaannya berikut
penjelasannya:
1. Start Drilling with “Clay Auger”
Pengeboran dimulai dengan menggunakan auger

2. Instalation of “Temporary Casing”


Pemasangan temporary casing 3 – 6 m
3. Excavation of Pile Shaft with “Drilling
Bucket”
Setelah pengeboran menemukan air tanah, soil
auger akan kesulitan mendapatkan tanah, maka perlu
diganti dengan bore bucket dan pengeboran
dilanjutkan kembali sampai kedalaman yang
direncanakan
4. Clean The Base Hole with “Cleaning
Bucket”
Setelah kedalaman tiang bor rencana sudah
tercapai maka dilaksanakan pembersihan lubang dengan cleaning bucket. Lubang sudah
dianggap bersih jika bahan yang terangkat dalam cleaning bucket berupa air. Praktis dasar lubang
dinyatakan bersih/bebas dari endapan dan siap untuk dilaksanakan pengecoran

7. Pouring Ready Mix Concrete until C.O.L


Beton langsung dituang dari truk mixer melalui
corong tremie yang sudah disediakan dengan syarat
Slump 18 ± 2 cm sampai 1 m diatas COL sehingga
beton awal yang tercampur dengan lumpur dapat
terbuang

8. Pull out Temporary Casing & Bored Pile


Complete
Casing dicabut secara perlahan dan sebaiknya diisi
dengan beton secukupnya dan diharapkan dapat
mengisi rongga kosong akibat pencabutan casing.
Contoh kerja proyek dalam pengecoran Bored Pile:
1. Persiapan yang dilakukan ialah peletakkan alat berat harus diatur sesuai dengan
titik pemasangan bored pile yang didahulukan.
2. Setelah itu lakukan pengeboran yang sudah ditentukan sebelumnya
3. Lalu tuangkan beton ke letak pengeboran tersebut.
4. Lalu pasangkan Main Pile

 Metode Scant Pile


1. Penentuan titik pengeboran Sebelum pekerjaan galian pondasi tiang pancang
dimulai,lokasi galian pondasi tiang pancang ditentukan terlebih dahulu
2. Pengeboran dengan auger, Pengeboran pertama di gunakan auger sebagai mata bor
dansoilmec sebagai mesin nya. Urutan pengeboran dilakukan mulai dari 1,3, 5, dan
seterus nya (spasi 1 primary pile).Hal ini dilakukan untukmenghindari terjadi nya
kelongsoran.Kemudian setelah primary pile 1,3, 5 telah dicor, kemudian pengeboran
dilanjutkan ke primary pile 2, 4,6 dan seterus nya.
3. Pemasangan casing, setelah proses pengeboran selesai barulah akan dilakukan
pengecoran,tetapi sebelum dilakukan nya pengecoran terlebih dahulu
dipasangcasing dan dilanjutkan dengan pemasangan pipa tremi kedalam lobang bor.
4. Pemindahan tanah hasil ke permukaan, tanah hasil pengeboran di letakan di
sekitar lobang bor sebelum nantidi angkut menggunakan truck untuk di keluarkan dari
area proyek.
5. Pengecoran Primary Pile, Sebelum truck Readymix menuangkan beton segar ke
dalam lobangbore, akan di ambil sample beton untuk di tes di lab yang di
tentukankontraktor dalam jangka waktu 7 hari, 14 hari dan 28 hari.
6. Pencabutan casing dan pipa tremi, Pada saat lobang bor sudah terisi penuh oleh
beton maka pipa tremi dancasing harus di angkat keluar.

Contoh alur kerja dalam proyek dalam pengecoran Secant Pile:


5. Kendaraan kontruksi masuk secara bertahap secara beruntun yang sesuai dengan
time table yang sudah di rencanakan.
6. Setelah kendaraan kontruksi sudah sesuai dengan tempat yang harus dilakukan
untuk pengecoran maka mulai melakukan persiapan dalam melakukan secant pile.
7. Sebelum melakukan pengecoran secant pile , hal yang harus dibuat adalah platform
berupa guide wall yang dapat berguna untuk pengecoran secant pile itu sendiri.
8. Setelah dipasangkan guide wall ditempat yang sudah ditentukan maka lakukan
pengecoran.
9. Untuk pengecoran Hari I: 1,5,9 lalu Hari II: 3,7,11 , lalu Hari III: 2,6,10 , lalu Hari
IV: 4,8,12
HASIL PEKERJAAN

Bored Pile Retaining Wall

Cement Betonite Wall Diaphragm Wall CWS System

CBP Soldier Pile

Anda mungkin juga menyukai