Anda di halaman 1dari 32

Rekayasa Pondasi 2

Perencanaan Praktis & Metode Pelaksanaan

HENDRY
Semester Ganjil 2012-2013

Pendahuluan
Rekayasa Pondasi 2
Perencanaan Praktis & Metode Pelaksanaan

Pengertian Pondasi
Pondasi adalah suatu konstruksi pada bagian dasar struktur/bangunan (sub structure) yang berfungsi sebagai penerus beban dari bagian atas struktur/ bangunan (upper structure) ke lapisan tanah dibawahnya yang diharapkan bisa menghindari terjadinya Keruntuhan Geser Tanah dan Penurunan (settlement) tanah yang berlebihan. Secara umum Pondasi ada dua yaitu Pondasi dangkal (shallow fondation) dan Pondasi dalam (deep foundation).

Pondasi dangkal yaitu Pondasi yang terletak tidak terlalu dalam dari permukaan tanah dengan lebarnya lebih besar dari kedalamannya (B/D 1), dan letak tanah keras relatif dekat ke permukaan tanah. Pondasi Dalam adalah Pondasi yang ditanamkam jauh di bawah permukaan tanah, dimana dimensi nya lebih kecil dari kedalamannya (B/D < 1), dan tanah keras terletak jauh dari permukaan tanah.

Pengertian Pondasi Tiang


Pondasi Tiang digunakan untuk mendukung bangunan bila lapisan tanah keras/kuat terletak sangat dalam. Pondasi jenis ini dapat juga digunakan untuk mendukung bangunan yang menahan gaya angkat, terutama pada bangunan tinggi yang dipengaruhi oleh gaya penggulingan akibat beban angin ( tower). Tiang juga digunakan untuk mendukung bangunan dermaga. Pada bangunan ini, tiang-tiang dipengaruhi oleh gaya-gaya benturan kapal dan gelombang air.

Pondasi tiang digunakan untuk beberapa maksud :


1. Untuk meneruskan beban bangunan yang terletak di atas air atau tanah lunak, ke tanah pendukung yang kuat; 2. Untuk meneruskan beban ke tanah yang relatif lunak sampai kedalaman tertentu sehingga pondasi bangunan mampu memberikan dukungan yang cukup untuk mendukung beban tersebut oleh gesekan dinding tiang dengan tanah disekitar tiang; 3. Untuk mengangker bangunan yang dipengaruhi oleh gaya angkat ke atas akibat tekanan hidrostatik atau momen penggulingan; 4. Untuk menahan gaya-gaya horizontal dan gaya yang arahnya miring; 5. Untuk memadatkan tanah pasir, sehingga kapasitas dukung tanah tersebut bertambah; 6. Untuk mendukung pondasi bangunan yang permukaan tanahnya mudah tergerus air.

Klasifikasi Pondasi Tiang


Rekayasa Pondasi 2
Perencanaan Praktis & Metode Pelaksanaan

Klasifikasi Tiang
Pembagian klasifikasi / tipe tiang dapat dikelompokkan berdasarkan : 1. Standar British (The British Standard Code of Practical for Foundation / CP2004) 2. Jenis Material/Bahan 3. Berdasarkan Daya Dukung 4. Metoda pelaksanaan 5. Jumlah / banyak tiang penyusun

1. Pondasi tiang berdasarkan British standar CP 2004


1. Tiang perpindahan besar (Large displacement pile), yaitu tiang pejal atau berlubang dengan ujung tertutup yang dipancang ke dalam tanah sehingga terjadi perpindahan volume tanah yang relatif cukup besar. Termasuk dalam tiang perpindahan besar atalah tiang kayu, beton pejal, beton prategang (pejal atau berlubang), baja bulat (tertutup di ujungnya);
2. Tiang perpindahan kecil (small displacement pile), adalah sama dengan katagori di atas, tetapi hanya volume tanah yang dipindahkan saat pemancangan relatif kecil, contohnya, tiang beton berlubang dengan ujung terbuka, beton prategang berlubang dengan ujung juga terbuka, tiang baja H, baja bulat dengan ujung terbuka, tiang ulir; 3. Tiang tanpa perpindahan (non displacement pile), terdiri dari tiang yang dipasang di dalam tanah dengan cara menggali atau mengebor tanah. Termasuk dalam tiang tanpa perpindahan adalah tiang bor, yaitu tiang beton yang pengecorannya langsung

dalam lubang hasil pengeboran tanah (pipa baja diletakkan dalam lubang dan di cor beton).

Gambar yang menunjukan panjang maksimum dan beban maksimum untuk berbagai macam tiang yang umum dipakai dalam praktis di lapangan (Carson, 1965)

2. TIPE PONDASI TIANG berdasarkan jenis bahan


Tiang kayu umumnya murah dan mudah penanganannya. Permukaan tiang dapat dilindungi ataupun tidak, tergantung dari tanah. Tiang kayu dapat mengalami pembusukan atau rusak akibat dimakan serangga. Untuk melindungi kerusakan pada saat pemancangan, ujung tiang diberi sepatu dari besi.

Beban maksimum yang dapat dipikul oleh tiang kayu dapat mencapai 270 300 kN.

Tiang baja profil termasuk tiang pancang, dengan bahan yang terbuat dari baja profil. Tiang ini mudah penangannya dan dapat mendukung beban pukulan yang besar waktu dipancang pada lapisan tanah keras.

Bentuk baja profil misalnya H, empat persegi panjang, segi enam, dll.

Tiang beton pracetak umumnya berbentuk prisma atau bulat. Tiang-tiang dicetak di lokasi tertentu, kemudian diangkut ke lokasi pembangunan. Ukuran diameter yang biasa dipakai antara 20 60 cm. Untuk tiang yang berlubang diameter bisa mencapai 140 cm. Panjang tiang beton pracetak bisa berkisar antara 20 40 m. Untuk tiang beton berlubang bisa sampai 60 m. Beban maksimum untuk tiang ukuran kecil bisa antara 300 800 kN.

Keuntungan dan kerugian pemakaian tiang pancang pracetak


Keuntungan : 1. Bahan tiang dapat diperiksa sebelum pemancangan; 2. Prosedur pelaksanaan tidak dipengaruhi oleh air tanah; 3. Tiang dapat dipancang sampai kedalaman yang cukup dalam; 4. Pemancangan tiang dapat menambah kepadatan tanah granular.
Kerugian : 1. Penggembangan permukaan tanah dan gangguan tanah akibat pemancangan dapat menimbulkan masalah; 2. Tiang-tiang kadang-kadang rusak akibat pemancangan; 3. Pemancangan sulit, bila diameter tiang terlalu besar; 4. Pemancangan menimbulkan gangguan suara, getaran dan deformasi tanah yang dapat menimbulkan kerusakan bangunan di sekitarnya; 5. Penulangan dipengaruhi oleh tegangan yang terjadi pada waktu pengangkutan dan pemancangan tiang.

Tiang beton cetak di tempat terdiri dari 2 tipe, yaitu tiang yang berselubung pipa dan tiang yang tidak berselubung pipa.
Pada tiang yang berselubung pipa, pipa baja dipancang terebih dulu kedalam tanah, kemudian lubang dimasukin adukan beton. Pada akhirnya nanti pipa tetap tinggal di dalam tanah. Termasuk dalam katagori ini adalah tiang Standar Raimond.

Pada tiang yang tidak berselubung pipa. Pipa baja yang berlubang dipancang terebih dulu kedalam tanah, kemudian lubang dimasukin adukan beton, dan pipa ditarik keluar ketika atau sesudah pengecoran. Termasuk jenis tiang ini adalah tiang Franki. Mula-mula pipa baja dipancang ke dalam tanah dengan kedalaman yang tak begitu dalam, kemudian adukan beton dengan faktor air semen rendah, diisikan ke dasar lubang, sehingga membentuk sumbat di ujung tiang. Sumbat ini dipukul dengan palu yang bisa masuk pipa. Selama pemukulan pipa menjadi satu kesatuan dengan sumbat. Setelah pipa mencapai kedalaman yang dikehendaki, pipa ditahan agar tidak turun, beton sumbat terus dipukul hingga keluar pipa. Kemudian beton lainnya dicorkan ke dalam pipa. Beton sumbat yang keluar pipa diusahakan membentuk gelembung.

Keuntungan dan Kerugaian pemakaian tiang Franki :


Keuntungan : 1. Panjang tiang dapat disesuaikan dengan kondisi tanah; 2. Pembesaran ujung tiang menambah kapasitas dukung tanah; 3. Penulangan tidak dipengaruhi oleh masalah angkutan atau tegangan yang timbul pada saat pemancangan; 4. Tiang dapat dipancang dengan ujung yang tertutup hingga tdk terpegaruh air; 5. Gangguan suara dan getaran dapat direduksi dengan cara-cara tertentu.
Kerugian : 1. Kenaikan permukaan tanah akibat pemancangan merugikan bangunan sekitar; 2. Dapat mengakibatkan rekonsolidasi dan timbulnya gaya gesek dinding negatif pada tiang hingga mengurangi kapasitas dukung; 3. Pemancangan dapat mengakibatkan pergeseran pada tiang yang lebih dulu dipancang; 4. Mutu beton tidak dapat diketahui setelah selesai pemancangan; 5. Akibat pengaruh air tanah, mutu beton dapat berkurang; 6. Panjang tiang terbatas, akibat gaya tarik maksimum pada saat menarik pipa; 7. Diameter tiang terbatas.

Prosedur pemancangan tiang pancang Franki :

3. Tipe Tiang Berdasarkan Daya Dukung :

4. Tipe TIANG Berdasarkan Metoda Pelaksanaan


Tiang Pancang (Driven Pile) Tiang Pancang Cor di tempat (Driven Castin-Situ Pile) Tiang Bor (Bored Pile) Tiang Ulir (Screwed Pile)

Tiang bor dipasang ke dalam tanah dengan cara mengebor terlebih dulu, baru kemudian diisi dengan tulangan dan di cor beton. Tiang ini, biasanya dipakai pada tanah yang stabil dan kaku, sehingga memungkinkan untuk membentuk lubang yang stabil dengan alat bor. Jika tanah mengandung air, pipa besi (cassing) dibutuhkan untuk menahan dinding lubang dan pipa ini ditarik ke atas pada waktu pengecoran beton.

Pada tanah yang keras atau batuan lunak, dasar tiang dapat dibesarkan untuk menambah tahanan dukung ujung tiang.

Keuntungan dan Kerugian pemakaian tiang Bor :


Keuntungan : 1. Tidak ada resiko kenaikan muka tanah; 2. Kedalaman tiang dapat divariasikan; 3. Tanah dapat diperiksa dan dicocokkan dengan data laboratorium; 4. Tiang dapat dipasang sampai kedalaman yang dalam, dengan diameter besar, dan dapat dilakukan pembesaran ujung bawahnya jika tanah dasar berupa lempung atau batu lunak; 5. Penulangan tidak dipengaruhi oleh tegangan pada waktu pengangkutan dan pemancangan. Kerugian : 1. Pengeboran dapat mengakibatkan gangguan kepadatan, bila tanah berupa pasir atau tanah yang berkerikil; 2. Pengecoran beton sulit bila dipengaruhi air tanah, karena mutu beton tidak dapat dikontrol dengan baik; 3. Air yang mengalir ke dalam lubang bor dapat mengakibatkan gangguan tanah, sehingga mengurangi kapasitas dukung tanah terhadap tiang; 4. Pembesaran ujung bawah tiang tidak dapat dilakukan bila tanah berupa pasir.

Tipe TIANG Berdasarkan Jumlah Tiang :

Tiang Tunggal (Single Pile) Tiang Gabungan beberapa tiang tunggal (Pile Group)
Tiang Komposit

Beberapa kombinasi bahan tiang pancang atau tiang bor dengan tiang pancang dapat digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada kondisi tanah tertentu.
Problem pembusukan tiang kayu di atas muka air tanah misalnya, dapat diatasi dengan memancang tiang komposit yang terdiri tiang beton di bagian atas dan tiang kayu di bagian bawah zona muka air tanah.

PEMILIHAN JENIS PONDASI TIANG


1. Kondisi Tanah, Untuk kondisi tanah yang lunak dan mudah runtuh sebaiknya dipakai jenis tiang pancang, karena bored pile akan mengalami kesulitan dalam mempertahankan kondisi lubang sampai pengecoran pondasi dilaksanakan 2. Bahan yang tersedia, Untuk daerah yang sulit mendapatkan kerikil, tetapi banyak terdapat kayu dengan kualitas baik, maka pondasi tiang kayu akan menjadi alternatif yang lebih baik 3. Kondisi Lingkungan di sekitar Pekerjaan, Jika di daerah yang banyak terdapat bangunan di sekitar lokasi proyek, pemakaian tiang pancang akan mengganggu bangunan di sekitarnya. Pemancangan dapat mengakibatkan kerusakan pada bangunan yang ada (pecahnya kaca jendela, dll.) pada radius sekitar 300 m dari pusat pemancangan, disamping juga masalah kebisingan. 4. Faktor Teknis Pelaksanaan, Pertimbangan ini berdasarkan kemudahan cara pelaksanaan pondasi, misalnya daerah di pinggir sungai, dimana air selalu merembes, maka pondasi tiang pancang akan lebih mudah dilaksanakan.

Semua pertimbangan di atas pada hakekatnya untuk mencari harga pelaksanaan yang paling efisien, tanpa mengurangi kualitas dan daya dukung pondasi, sehingga optimasi biaya pondasi adalah langkah teknis dari pemilihan pondasi.

REAKSI TANAH TERHADAP BEBAN Jika Pondasi Tiang dikenakan beban luar, maka reaksi tanah terhadap beban ini tergantung dari besar, arah dan jenis beban.

KERUNTUHAN TIANG
1. Keruntuhan Tekuk, Kondisi tanah sangat lembek, tiang hanya bertumpu pada tanah keras dan tanah di sekitar tiang tidak memberikan jepitan yang berarti sehingga tiang berperilaku seperti kolom dengan tumpuan sendi. 2. Keruntuhan Geser, Pada umumnya keruntuhan jenis ini terjadi pada kondisi lapisan tanah penjepit yang cukup baik, tetapi lapisan tanah pada ujung pondasi lebih lembek dari lapisan pertama.
Tanah lunak Tanah medium

Bidang runtuh Tanah keras Tanah yang lebih lunak

3. Keruntuhan karena Penurunan (Settlement), Jika ujung pondasi tiang tidak ditempatkan pada lapisan tanah yang cukup keras, bahaya yang perlu dipertimbangkan adalah bahaya penurunan. Jika penurunan cukup besar, maka struktur atas bangunan akan menjadi retak dan kemudian dapat mengakibatkan keruntuhan total. 4. Keruntuhan akibat Gaya Tambahan dari Negative Skin Friction, Jika pondasi tiang dibangun di atas tanah urugan yang belum terkonsolidasi secara penuh, maka penurunan tanah pada saat pondasi sudah ada, akan memberikan gaya tarikan ke bawah pada tiang, sehingga tiang mendapat beban tambahan di luar yang diperhitungkan oleh perencana.

TIANG DUKUNG UJUNG DAN TIANG GESEK Ditinjau dari cara mendukung beban, tiang dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu : 1. Tiang Dukung Ujung (end bearing pile), adalah tiang yang kapasitas dukungnya ditentukan oleh tahanan ujung tiang. Umumnya berada dalam zona tanah lunak diatas tanah keras. Tiang-tiang dipancang sampai mencapai batuan dasar atau lapisan tanah keras yang dapat mendukung beban yang diperkirakan, tidak mengakibatkan penurunan yang berlebihan. Kapasitas tiang sepenuhnya ditentukan dari tahanan dukung lapisan keras yang berada di bawah ujung tiang. 2. Tiang Gesek (friction pile), adalah tiang yang kapasitas dukungnya lebih ditentukan oleh perlawanan gesek antara dinding tiang dengan tanah disekitarnya. Tahanan gesek ini dan pengaruh konsolidasi lapisan tanah di bawahnya diperhitungkan pada hitungan kapasitas tiang.

KELAKUAN TIANG SELAMA PEMBEBANAN


Kurva penurunan untuk tiang tunggal yang terletak di dalam tanah uniform, yang dibebani sampai mencapai keruntuhan, dan transfer beban dari dinding tiang ke tanah pada tiap tahap pembebanan ditunjukkan pada gambar di bawah :
a. Kurva beban penurunan, tiang yang dibebani hingga mencapai keruntuhan. b. Transfer beban dari dinding tiang ke ujung bawah tiang

Pada awal pembebanan, penurunan kecil yang diakibatkan perubahan bentuk secara elastis bahan tiang dan tanah disekitarnya. Jika beban diambil kepala tiang akan kembali ke kedudukan semula. Sebagian besar beban tiang akan didukung oleh gesekan tiang pada bagian atas (kurva I). Jika beban dipasang lagi sampai B, tahanan gesek dinding menjadi maksimum dan sebagian besar beban didukung oleh tahanan ujung tiang (kurva II). Ketika beban mencapai titik C, penurunan bertambah cepat dengan hanya sedikit penambahan beban, maka tidak ada lagi kenaikan transfer beban ke dinding tiang dan tahanan ujung tiang mencapai maksimum. Proporsi relatif beban yang dilimpahkan ke dinding tiang dan ke ujung tiang tergantung pada kuat geser dan elastisitas tanah. Umumnya gerakan vertikal akan menyebabkan tahanan ujung tiang lebih besar termobilisasi dibandingkan dinding.

METODA PERHITUNGAN DAYA DUKUNG TIANG TUNGGAL


Perhitungan daya dukung tiang tunggal didasarkan pada tingkat penyelesaian pekerjaan apakah tahap desain, pelaksanaan atau sudah terpasang. Tahapan Desain Statik Metoda Data yang diperlukan Salah satu dari data tanah : 1. Tes Lab (f, c, g) 2. NSPT 3. Data Sondir (qc dan JHP) Data Pemancangan : 1. Berat Pemukul 2. Tinggi jatuh pemukul 3. Jenis Alat 4. Penurunan/pukulan Penurunan vs beban

Pelaksanaan (khusus untuk tiang pancang)

Dinamik

Sudah terpasang

Tes Beban (loading test)

Anda mungkin juga menyukai