BATANG

TEKAN
(Compression Member)

DESAIN
STRUKTUR BAJA 1
FEBY ARISTIA
PUTRI,S.T.,M.T.

UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH METRO
 TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari Bab Ini, Mahasiswa

diharapkan dapat:
 Menghitung faktor Panjang tekuk
 Melakukan Proses desain Penampang suatu komponen
Struktur Tekan
 MATERI PEMBELAJARAN

 Pendahuluan
 Panjang tekuk
 Tekuk Lokal
 Komponen Struktur Tekan Tersusun
 ELEMEN BATANG TEKAN

BATANG – BATANG TEKAN YANG BANYAK DIJUMPAI YAITU KOLOM DAN BATANG –
BATANG TEKAN DALAM STRUKTUR RANGKA BATANG

KOMPONEN STRUKTUR TEKAN DAPAT TERDIRI DARI PROFIL TUNGGAL ATAU PROFIL
TERSUSUN YANG DIGABUNG DENGAN MENGGUNAKAN PELAT KOPEL

SYARAT KESTABILAN DALAM MENDISAIN KOMPONEN STRUKTUR TEKAN SANGAT PERLU

DIPERHATIKAN, MENGINGAT ADANYA BAHAYA TEKUK (BUCKLING) PADA KOMPONEN –
KOMPONEN TEKAN YANG LANGSING
 RANGKA BATANG (ATAP)
BEBAN

BATANG TEKAN

REAKSI REAKSI
DEFLEKSI
TEKUK ELASTIK EULER

𝑷 𝒄𝒓
𝒇 𝒄𝒓 =
𝑨𝒈

Tegangan Kritis
SUATU KOMPONEN STRUKTUR YANG MENGALAMI GAYA
TEKAN KONSENTRIS, AKIBAT BEBAN TERFAKTOR NU,
MENURUT SNI 03-1729-2015, PASAL 9.1 HARUS MEMENUHI :

Nu < φc.Nn
dengan :
φc= 0,90
Nu = beban terfaktor
Nn = kuat tekan nominal komponen struktur
= Ag. fcr
Daya Dukung nominal struktur Tekan dihitung menggunakan rumus
𝒇𝒚 𝒇 𝒄𝒓
𝑵 𝒏 = 𝑨 𝒈 . 𝒇 𝒄𝒓 = 𝑨𝒈 .
𝝎

Besarnya ω ditentukan oleh

𝒌 . 𝑳𝒙
Untuk Maka ω = 1 𝝀𝒙 , 𝒚 =
𝒓 𝒚 ,𝒙

Untuk Maka ω =

Untuk Maka ω = 1,25 .

KELANGSINGAN BATANG

𝑳
𝝀=
𝒓
 PANJANG TEKUK

PANJANG EFEKTIF SUATU KOLOM SECARA SEDERHANA DAPAT DIDEFINISIKAN

SEBAGAI JARAK DI ANTARA DUA TITIK PADA KOLOM TERSEBUT YANG MEMPUNYAI
MOMEN SAMA DENGAN NOL, ATAU DIDEFINISIKAN PULA SEBAGAI JARAK DI
ANTARA DUA TITIK BELOK DARI KELENGKUNGAN KOLOM.

DALAM PERHITUNGAN KELANGSINGAN KOMPONEN STRUKTUR TEKAN

( Λ = L/R ), PANJANG KOMPONEN STRUKTUR YANG DIGUNAKAN HARUS
DIKALIKAN SUATU FAKTOR PANJANG TEKUK K UNTUK MEMPEROLEH
PANJANG EFEKTIF DARI KOLOM TERSEBUT
Nilai k pada Portal

𝐺=
∑[ 𝐼 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚
𝐿𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚 ]
∑[ ]
𝐼 𝐵𝑎𝑙𝑜𝑘
𝐿 𝐵𝑎𝑙𝑜𝑘
DAPAT DIKECUALIKAN PADA KONDISI-KONDISI
BERIKUT:

UNTUK KOMPONEN STRUKTUR TEKAN YANG DASARNYA TIDAK

DIHUBUNGKAN SECARA KAKU PADA PONDASI (EX: TUMPUAN SENDI),
NILAI G TIDAK BOLEH DIAMBIL KURANG DARI 10

UNTUK KOMPONEN STRUKTUR TEKAN YANG DASARNYA

TERHUBUNGKAN SECARA KAKU PADA PONDASI (EX: TUMPUAN JEPIT),
NILAI G TIDAK BOLEH DIAMBIL KURANG DARI 1
Hitunglah nilai k untuk masing-masing kolom pada
struktur portal bergoyang dibawah ini!
Nilai k pada Portal

𝐺=
∑[ 𝐼 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚
𝐿𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚 ]
∑[ ]
𝐼 𝐵𝑎𝑙𝑜𝑘
𝐿 𝐵𝑎𝑙𝑜𝑘
1,80

0,523
 TEKUK LOKAL
SNI 03-1729-2002 MEMBATASI RASIO ANTARA LEBAR DENGAN KETEBALAN SUATU ELEMEN, DAN PENAMPANG
SUATU KOMPONEN STRUKTUR DAPAT DIKLASIFIKASIKAN MENJADI PENAMPANG KOMPAK, TAK KOMPAK DAN
LANGSING

SUATU PENAMPANG YANG MENERIMA BEBAN AKSIAL TEKAN MURNI, KEKUATANNYA HARUS DIREDUKSI JIKA
PENAMPANG TERSEBUT TERMASUK PENAMPANG YANG LANGSING.

RASIO ANTARA LEBAR DENGAN TEBAL SUATU ELEMEN BIASANYA DINOTASIKAN DENGAN SYMBOL

JIKA NILAI LEBIH BESAR DARI SUATU BATAS YANG DITENTUKAN, R, MAKA PENAMPANG DIKATEGORIKAN SEBAGAI
PENAMPANG LANGSING DAN SANGAT POTENSIAL MENGALAMI TEKUK LOKAL

UNTUK PROFIL WF MAKA KELANGSINGAN FLENS DAN WEB DAPAT DIHITUNG BERDASARKAN RASIO
BF /2TF DAN H/TW, DENGAN BF DAN TF ADALAH LEBAR DAN TEBAL DARI FLENS SEDANGKAN H DAN TW
ADALAH TINGGI DAN TEBAL DARI WEB.
TEKUK GLOBAL DAN TEKUK LOKAL
SUMBU UTAMA PENAMPANG
 SUMBU UTAMA PENAMPANG

SUMBU-KUAT DAN SUMBU LEMAH DITENTUKAN OLEH JARI –JARI GIRASI

JIKA PENAMPANG MELINTANG SUATU KOMPONEN STRUKTUR TEKAN CUKUP TIPIS, MAKA
AKAN ADA KEMUNGKINAN TIMBUL TEKUK LOKAL

JIKA TEKUK LOKAL TERJADI MAKA KOMPONEN STRUKTUR TERSEBUT TIDAK AKAN
LAGI MAMPU MEMIKUL BEBAN TEKAN SECARA PENUH, DAN ADA KEMUNGKINAN PULA
STRUKTUR TERSEBUT AKAN MENGALAMI KERUNTUHAN.

PROFIL – PROFIL WF DENGAN TEBAL FLENS YANG TIPIS CUKUP RAWAN TERHADAP
BAHAYA TEKUK LOKAL, SEHINGGA PENGGUNAAN PROFIL – PROFIL DEMIKIAN
SEBAIKNYA DIHINDARI.
KERUNTUHAN YANG TERJADI PADA BATANG TEKAN ADALAH KERUNTUHAN TEKUK
KOMPONEN STRUKTUR TEKAN TERSUSUN
KOMPONEN STRUKTUR TEKAN DAPAT TERSUSUN DARI DUA ATAU
LEBIH PROFIL, YANG DISATUKAN DENGAN MENGGUNAKAN PELAT
KOPEL.

ANALISIS KEKUATANNYA HARUS DIHITUNG TERHADAP SUMBU

BAHAN DAN SUMBU BEBAS BAHAN

SUMBU BAHAN ADALAH SUMBU YANG MEMOTONG SEMUA ELEMEN

KOMPONEN STRUKTUR TERSEBUT, SEDANGKAN SUMBU BEBAS
BAHAN ADALAH SUMBU YANG SAMA SEKALI TIDAK, ATAU HANYA
MEMOTONG SEBAGIAN DARI ELEMEN KOMPONEN STRUKTUR
TERSEBUT.
CEK 𝑫𝒖
KEKUATAN 𝑽 𝒖=
𝒏
PELAT

√
KOPEL
5 𝑘𝑛 . 𝐸
h 𝑘 𝑛=5 +
λ𝑤 = 𝑎
2
1,1
𝑡 ( )
h 𝑓𝑦

√
𝑘𝑛 . 𝐸
CEK

λ𝑤 <1,1 𝑉 𝑛=𝑛. 0,6 . 𝑓 𝑦 . 𝐴𝑤

𝑓𝑦
𝑽𝒖
φVn = 0,9 . Vn j ika <𝟏 𝒎𝒂𝒌𝒂 𝑶𝑲 𝐴𝑤 =h𝑝𝑒𝑙𝑎𝑡 𝑘𝑜𝑝𝑒𝑙 . 𝑡
𝑽𝒏
PENYELESAIAN
 CONTOH SOAL
Sebuah Komponen Struktur
Tekan Tersusun seperti gambar
dibawah dengan beban Aksial
terfaktor Nu= 30 ton dan
Memiliki panjang batang 4,5 m,
perletakan jepit sendi.
Rencanakan komponenn
struktur tersebut dari dua buah
profil siku tersusun, rencanakan
pula dimensi pelat kopelnya.
PENYELESAIAN Periksa Kelangsingan Penampang

𝑏 90
= =9
𝑡 10

200 200
= =12,91
√ 𝑦 √
𝑓 240

𝑏 200
<
𝑡 √𝑓𝑦
Konsisi tumpuan jepit-sendi , k = 0,8
Dicoba menggunakan jumlah pelat kopel (n) = 6 buah pelat kopel
𝐿𝑋 4500
𝐿1 = 𝐿1 = =900
𝑛−1 6 −1

𝐿1 900
λ1 = λ1 = =70,3125
𝑟 𝑚𝑖𝑛 12,8
Cek ketentuan
λ1 <50 70,3125<50 …..Tidak Ok
Dicoba menggunakan jumlah pelat kopel (n) = 10 buah pelat kopel
𝐿𝑋 4500
𝐿1 = 𝐿1 = =500 Arah Sumbu (y)
𝑛−1 10 − 1

𝐿1 500
λ1 = λ1 = =39,0625
𝑟 𝑚𝑖𝑛 12,8
Cek ketentuan
λ1 <50 39,0625<50 …..Ok

Arah Sumbu (x)

𝑘 . 𝐿𝑥
λ 𝑥=
𝑟𝑥
0,8 . 4500
λ 𝑥= =127,6595
28,2
λ 𝑥 >1,2 . λ 𝑥
127,6595

127,6595 …..Ok