Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN

PRAKTIKUM TEKNIK TEGANGAN TINGGI

PEMBANGKITAN TEGANGAN TINGGI IMPULS

DISUSUN OLEH

Nama : Muhammad Abdurahman


No Pokok : 11220013
No Group : 2
Fakultas : Teknologi Industri
Jurusan : Elektro (S-1)
Konsentrasi Jurusan : Teknik Tenaga Listrik

ELEKTRO S-1
FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
2014
ABSTRAK

Dalam dunia teknik tenaga listrik (electric power engineering), yang


disebut tegangan tinggi adalah semua tegangan yang dianggap cukup tinggi oleh
para teknisi listrik sehingga diperlukan pengujian dan pengukuran dengan
tegangan tinggi yang semuanya bersifat khusus dan memerlukan teknik-teknik
tertentu. Terdapat tegangan lebih luar, yang disebabkan karena pelepasan muatan
oleh petir yang mempunyai bentuk gelombang aperiodik yang diredamkan
(damped aperiodic) seperti pada waktu pelepasan muatan sebuah kapasitor
melalui sebuah tahanan yang induktif.
Pengujian ketahanan peralatan terhadap gelombang petir dapat
dilakukan dengan membangkitkan gelombang impuls. Generator impuls yang
terdiri dari beberapa kapasitor disusun terpisah dapat membangkitkan beberapa
gelombang impuls sebanyak jumlah kapasitor. Dalam pembangkitan tegangan
tinggi impuls ini dapat disimulasikan dengan program Matlab (Matrix
Laboratory). Di dalam simulasi tegangan tinggi impuls, sumber tegangan yang
diperlukan adalah tegangan tinggi searah. Tegangan tinggi searah ini bisa
diperoleh dari rangkaian pembangkit tegangan tinggi searah.

1. TEORI
1.1. Jenis Tegangan Tinggi Impuls

Gambar 1
Bentuk tegangan impuls surja petir 1,2/50 (a) dan surja hubung 500/2500 (b).
Tegangan tinggi impuls umumnya terbagi manjadi dua, yaitu tegangan
tinggi impuls petir dan tegangan tinggi surja hubung.Tegangan impuls
simulasi petir memiliki bentuk 1,2/50 yang berarti waktu dahi T1 = 1,2 s dan
waktu setengah punggung T2 = 50 s. Tegangan impuls surja hubung
memiliki bentuk 250/2500 yang berarti waktu mencapai puncak Tcr = 250 s
dan waktu setengah punggung T2 = 2500 s. Waktu puncak Td yaitu lama
waktu dimana tegangan memiliki tinggi sebesar 0,9 x tegangan puncak.

1.2. Rangkaian Pembangkitan Tegangan Tinggi Impuls


1.2.1. Rangkaian Generator Impuls

Gambar 2
Rangkaian dasar generator impuls satu tingkat (a) Model 1 dan (b) Model 2

Prinsip kerjanya adalah sebagai berikut (perhatikan Model 2):


1. Kondensator impuls Cs diisi muatan dengan tegangan tinggi searah
sampai dicapai tegangan Uo.
2. Dengan penyalaan sela percik F, terjadi peluahan muatan yang mengisi
kapasitor beban Cb.
3. Cb kemudian melepas muatan ke tahanan pelepas Rd dan Re. Tegangan
impuls diperoleh dari terminal kondensator beban Cb.
Untuk waktu dahi T1 yang singkat, maka pengisian muatan Cb harus secepat
mungkin dan besarnya secara pendekatan adalah Rd Cb.Waktu punggung T2
yang lama ditentukan oleh tahanan pelepas Re yang jauh lebih besar
dibanding tahanan peredam Rd.
1.2.2. Rangkaian Generator Impuls Kaskade Marx

Gambar 3
Rangkaian Generator Impuls Kaskade Marx

Prinsip kerja generator impuls Marx hampir sama dengan generator impuls
satu tingkat, sebagai beriku:
1. Pengisian muatan pada kondensator impuls Cs melalui tahanan ohmik
tinggi RL, sampai dicapai tegangan pemuat setiap tingkat sebesar U 0.
2. Pada saat penyalaan semua sela percik, maka kondensator-kondensator
Cs terhubung secara seri dan terjadi peluahan muatan ke kondensator
beban Cb melalui tahanantahanan peredam Rd.
3. Selanjutnya peluahan muatan dari semua kondensator akan melalui
tahanan pelepas Re dan juga Rd.
Rangkaian kaskade Marx n-tingkat dapat dibuat rangkaian pengganti satu
tingkatnya seperti Model 2 dengan besaran-besarannya menjadi :

0 = 0 =
= 1 =
1.3. Perhitungan Rangkaian Tegangan Impuls Satu Tingkat
Perhatikan Model 2 di Gambar 2. Pada rangkaian ini berlaku
persamaan berikut (dengan notasi yang sama):

1
( + ) = = + ()

()
= dengan ( = 0) = 0

Persamaan deferensial ini hendak diselesaikan dengan menerapkan


transformasi Laplace. Untuk fungsi-fungsi dalambidang-p maka
diperoleh persamaan transformasi berikut:

0 1
[ + ] = = ( + 1)

Dengan menyatakan U = U(p) diperoleh penyederhanaan sebagai berikut:


0 1
() = 2
+ +

Dimana

1 1 1
= + +

1
=

Kedua akar persamaan kuadrat pada bagian penyebut ialah:

4
1,2 = [1 1 2 ]
2
Kedua nilai akar bernilai nyata dan negatif. Transformasi balik kedalam
bidang-t menghasilkan persamaan sebagai berikut:

0 1
() = ( 1 2 )
1 2

0 1
() = ( 1 2 )
1 2

Disini konstanta waktu = 1 /1 dan 2 = 1 /2 Solusi umum dapat


lebih disederhanakan jika dipenuhi pendekatan

Dengan demikian diperoleh hubungan pendekatan berikut:

1 + 4
= ( ) 2 1

,

Dengan demikian nilai akar dalam p akan mendekati nilai (1-2c/b2)


Sehingga diperoleh pendekatan sebagai berikut:
1 1 = ( + )
1 =
( + )
dan
1 +
2 = = ( ) 2 = ( )
+
2. TEKNIK PENGAMBILAN DATA
2.1. Gambar Rangkaian Percobaan

2.2. Prosedur Percobaan


a. Jalankan program aplikasi Matlab.
b. Buat berkas model baru.
c. Buka Library SimPowerSystem pada Simulink.
d. Buat rangkaian pada berkas model seperti terlihat pada gambar
percobaan.
e. Isikan harga berikut ke rangkaian:
Tegangan sumber DC = 1 kV
Kapasitor Cs = 6000 pF
Kapasitor Cb = 1200 pF
Switch Ron = 1 10-12
Resistor Rb = 10 M
Resistor Rd = 209
Resistor Re = 9500
f. Jalankan simulasi dari pull-down menu Simulation Start
g. Lihat bentuk gelombang pada layar osiloskop.
h. Simpan hasil yang didapat.
i. Matikan program.
3. HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA
3.1. Grafik Gelombang Tegangan Impuls

3.2. Menentukan Waktu Dahi T1 dan Waktu Setengah Punggung T2


Berdasarkan gambar kurva diatas gelombang impuls mempunyai waktu
dahi sebesar 1,2 s.

Berdasarkan gambar kurva diatas gelombang impuls mempunyai waktu


setengah punggung sebesar 50 s.

4. KESIMPULAN
1. Berdasarkan hasil dan analisa data, didapat bahwa tegangan impuls pada
percobaan diatas memiliki bentuk 1,2/50.
2. Besar waktu dahi sangat dipengaruhi oleh nilai resistor Re, semakin kecil
nilai resistor Re akan semakin cepat waktu yang diperlukan untuk
mencapai tegangan puncak.
3. Besar waktu setengah punggung sangat dipengaruhi oleh kapasitor Cs.

Anda mungkin juga menyukai