Anda di halaman 1dari 16

MODUL PRAKTIKUM

RANGKAIAN LISTRIK

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2020
UNIT 0

Panduan Penggunaan Software

Pada praktikum Pengantar Teknik Elektro ini kita akan menggunakan dua jenis software.
Penggunaan software tersebut adalah sebagai berikut:

1. Orcad PSpice
Software OrCad PSpice telah dikenalkan di mata kuliah Pengantar Teknik Elektro.
Kelebihan dari software ini bisa digunakan untuk melakukan simulasi rangkaian elektronik
dengan berbagi skenario baik di kawasan waktu maupun kawasan frekuensi.

2. Circuitlab.com
Circuitlab.com menyediakan layanan simulasi rangkaian berbasis web. Keuntungan dari
software ini tidak memerlukan instalasi di komputer. Prodi Teknik Elektro sudah berlangganan
sehingga mahasiswa bisa menggunakannya secara gratis.

Langkah-langkah penggunaan adalah sebagai berikut:


a. Daftar (sign up). Gunakan email resmi UII.

Gambar 1. Form sign up

1
b. Setelah menerima email, segera verifikasi.
c. Mahasiswa perlu melakukan verifikasi akun email uii di
https://www.circuitlab.com/accounts/eduverify/.
d. Login ke circuitlab.com dengan menggunakan akun yang sudah terdaftar. Mahasiswa
bisa membuat rangkaian dengan menekan tombol new circuit.

Gambar 2. Form setelah login.

e. Pelajari dashboard dari papan simulasi. Di sebelah kiri terdapat komponen, sumber
tegangan dan lainnya. Di sebelah kanan merupakan papan simulasi. Di bagian kiri
bawah terdapat dua tombol penting yaitu build untuk memilih mode membuat
rangkaian listrik dan tombol simulate untuk memilih mode simulasi.
f. Rangkaian listrik bisa dibuat dengan metode drag & drop. Komponen elektronika
ditarik dari sisi kiri dan ditempatkan di sisi kanan. Gunakan wire untuk menyambung
komponen. Pastikan referensi tegangan 0V terhubung dengan ground. Bagian node
yang ingin diamati perlu ditambahkan komponen name node. Bagian inilah yang akan
ditampilkan tegangan atau arusnya ketika disimulasikan.
g. Simpan rangkaian dengan Ctrl+S atau File dan Save.

2
Gambar 3. Dashboard papan simulasi mode build

Gambar 4. Dashboard papan simulasi mode simulate

3
h. Hasil simulasi ditampilkan di window yang baru.

Gambar 5. Salah satu contoh pengaturan nilai/parameter komponen

i. Hasil simulasi disimpan dalam entuk gambar maupun file excel.

CATATAN: Akun circuitlab.com berlaku selama 1 semester. Lakukan praktikum selama


masa aktif perkualiahan.

3. Pelaksanaan praktikum
1. Praktikan melakukan simulasi seperti yang dituliskan di Petunjuk Praktikum.
2. Praktikan mengumpulkan laporan sementara hasil simulasi ke asisten.
3. Apabila hasil simulasi tidak sesuai, maka praktikan perlu mengulang kembali simulasi.
4. Laporan sementara yang benar digunakan untuk menyusun laporan praktikum
5. Laporan praktikum dibuat mengikuti template yang telah disediakan.
6. Laporan praktikum dikumpulkan sesuai tanggal yang telah ditentukan.

4
UNIT 1

1. Tanggapan Transien DC Orde


Satu

1.1. Pendahuluan

1. Capaian pembelajaran mata kuliah


Mahasiswa mampu melakukan eskperimen rangkaian listrik pada kondisi tunak
(steady state) dan peralihan (transient).

2. Indikator kinerja
a. Mahasiswa mampu melakukan simulasi tanggapan transient orde satu.
b. Mahasiswa mampu membuat laporan analisis hasil simulasi tanggapan orde satu.

3. Material
Software simulasi & komputer
1.2. Teori singkat

Pada modul pertama kita akan mempelajari tanggapan untai RC dan RL. Rangkaian orde
satu adalah rangkaian yang hanya mempunyai satu elemen penyimpan energi (induktor saja
atau kapasitor saja) dan resistor (berapapun jumlahnya). Rangkaian 𝑅𝐿 dan 𝑅𝐶 ini disebut
rangkaian orde satu karena dikarakterisasi dengan persamaan differensial orde satu. Rangkaian
orde satu dengan berbagai konfigurasi dapat dianalisis dengan pendekatan teorema Thevenin
dan teorema Norton (Svoboda & Dorf, 2014). Teorema Thevenin digunakan untuk
menyederhanakan rangkaian 𝑅𝐶 dan teorema Norton untuk rangkaian 𝑅𝐿.
Dengan rangkaian ekivalen Thevenin, bagian rangkaian selain 𝐶 direpresentasikan dengan
sebuah sumber tegangan dan resistor seri. Dengan rangkaian ekivalen Norton, bagian rangkaian
selain 𝐿 direpresentasikan dengan sebuah sumber arus dan resistor paralel. Sebagaimana
diilustrasikan pada Gambar 1.1, dengan ekivalensi Thevenin dan Norton, rangkaian orde satu
dengan berbagai konfigurasi dapat disederhanakan menjadi sebuah rangkaian 𝑅𝐶 seri atau
rangakain 𝑅𝐿 paralel.

5
Tanggapan yang diobservasi adalah tegangan kapasitor 𝑣(𝑡) untuk rangkaian 𝑅𝐶 dan arus
induktor 𝑖(𝑡) untuk rangkaian 𝑅𝐿. Dengan 𝑣(𝑡) atau 𝑖(𝑡), parameter lain di rangkaian dapat
dicari dengan mudah menggunakan berbagai teorema rangkaian yang ada.
Mengacu pada Gambar 1.1, analisis pada rangkaian 𝑅𝐶 menggunakan Hukum Kirchoff
tegangan menghasilkan persamaan differensial berikut,

𝑑𝑣(𝑡) 1 𝑉𝑂𝐶
+ 𝑣(𝑡) = (1.1)
𝑑𝑡 𝑅𝑡 𝐶 𝑅𝑡 𝐶

Elemen
Sumber dan VOC = sumber tegangan ekivalen Thevenin
Penyimpan
Resistor ISC = sumber arus ekivalen Norton
Energi
Rt = resistansi ekivalen Thevenin
= resistansi ekivalen Norton

Rt +
v(t) atau i(t)
VOC C ISC Rt L
-

Rangkaian ekivalen Rangkaian ekivalen


Thevenin Norton

Gambar 1.1. Representasi rangkaian orde satu dengan rangkaian ekivalen Thevenin dan Norton

Sedangkan analisis pada rangkaian 𝑅𝐿 menggunakan Hukum Kirchoff arus pada node bagian
atas rangkaian menghasilkan persamaan differensial berikut,

𝑑𝑖(𝑡) 𝑅𝑡 𝑅𝑡 𝐼𝑆𝐶
+ 𝑖(𝑡) = (1.2)
𝑑𝑡 𝐿 𝐿
Kedua rangkaian tersebut mempunyai persamaan differensial dalam bentuk identik, yaitu

𝑑𝑥(𝑡) 1
+ 𝑥(𝑡) = 𝐾 (1.3)
𝑑𝑡 𝜏
dimana

𝑥(𝑡) = 𝑣(𝑡) atau 𝑖(𝑡)

𝜏 = 𝑅𝑡 𝐶 atau 𝐿/𝑅𝑡

𝐾 = 𝑉𝑂𝐶 /(𝑅𝑡 𝐶) atau 𝑅𝑡 𝐼𝑆𝐶 /𝐿

Parameter 𝜏 disebut “konstanta waktu”, yang sangat menentukan seberapa cepat rangkaian
kembali ke kondisi tunak (steady state) setelah ada kejadian peralihan (transien).
Kejadian transien pada rangkaian orde satu dapat direalisasikan dengan operasi buka tutup
saklar yang dipasang pada rangkaian. Waktu dimana saklar dioperasikan dinotasikan sebagai

6
“𝑡 = 0” untuk mempermudah analisis. Perlu diingat kembali bahwa 𝐿 dan 𝐶 merupakan
elemen penyimpan energi, sehingga kondisi keduanya sebelum saklar dioperasikan, yaitu pada
𝑡 < 0, penting untuk diketahui untuk keperluan analisis transien.
Selain dengan operasi buka tutup saklar, kondisi transien pada rangkaian dapat pula
direalisasikan menggunakan input fungsi step 𝑢(𝑡) atau 𝑢(−𝑡). Fungsi step unit 𝑢(𝑡) dan
𝑢(−𝑡) ditunjukkan pada Gambar 1.2. Ekivalensi input step dengan buka tutup saklar pada
rangkaian orde satu ditunjukkan pada Gambar 1.3.
Mengingat sifat tegangan yang tidak bisa berubah secara mendadak di kapasitor dan arus
yang tidak bisa berubah secara mendadak di induktor, nilai 𝑣(𝑡) pada rangkaian 𝑅𝐶 dan 𝑖(𝑡)
pada rangkaian 𝑅𝐿 setelah 𝑡 = 0 juga tidak bisa seketika mencapai nilai tunak, melainkan akan
melewati fase transien terlebih dahulu. Nilai 𝑣(𝑡) pada rangkaian 𝑅𝐶 dan 𝑖(𝑡) pada rangkaian
𝑅𝐿 masing-masing diperoleh dengan menyelesaikan Persamaan (1.1) dan (1.2).
u(t) u(-t)

1 1

t t
0 0

Gambar 1.2. Fungsi step unit u(t) dan u(−t)

Rt t=0 + Rt +
VOC C v(t) VOC u(-t) C v(t)
- -

t=0
i(t) i(t)
ISC Rt L ISC u(t) Rt L

Gambar 1.3. Ekivalensi buka tutup saklar dengan input step pada rangkaian orde satu

Nilai 𝑣(𝑡) dari penyelesaian Persamaan (1.1) adalah sebagai berikut.

𝑡
− (1.4)
𝑣(𝑡) = 𝑉𝑂𝐶 + (𝑣(0) − 𝑉𝑂𝐶 )𝑒 𝑅𝑡 𝐶

7
dimana 𝑣(𝑡) adalah tanggapan lengkap rangkaian 𝑅𝐶, 𝑣(0) adalah tegangan awal kapasitor
sebelum saklar dioperasikan. 𝑣(𝑡) pada Persamaan (1.4) terdiri dari dua komponen, yaitu 𝑉𝑂𝐶
dan (𝑣(0) − 𝑉𝑂𝐶 )𝑒 −𝑡/(𝑅𝑡𝐶) , dimana bagian 𝑉𝑂𝐶 adalah “tanggapan paksa” rangkaian, dan
bagian (𝑣(0) − 𝑉𝑂𝐶 )𝑒 −𝑡/(𝑅𝑡𝐶) adalah “tanggapan alami” rangkaian.
Sedangkan nilai 𝑖(𝑡) dari penyelesaian Persamaan (1.2) adalah sebagai berikut.

𝑅𝑡 𝑡
𝑖(𝑡) = 𝐼𝑆𝐶 + (𝑖(0) − 𝐼𝑆𝐶 )𝑒 − 𝐿 (1.5)

dimana 𝑖(𝑡) adalah tanggapan lengkap rangkaian 𝑅𝐿, 𝑖(0) adalah arus awal induktor sebelum
saklar dioperasikan. Sebagaimana pada rangkaian 𝑅𝐶, 𝑖(𝑡) pada Persamaan (1.5) terdiri dari
dua komponen, yaitu 𝐼𝑆𝐶 dan (𝑖(0) − 𝐼𝑆𝐶 )𝑒 −(𝑅𝑡/𝐿)𝑡 , dimana bagian 𝐼𝑆𝐶 adalah “tanggapan
paksa” rangkaian, dan bagian (𝑖(0) − 𝐼𝑆𝐶 )𝑒 −(𝑅𝑡/𝐿)𝑡 adalah “tanggapan alami” rangkaian. Pada
rangkaian orde satu yang stabil, tanggapan alami akan menghilang seiring 𝑡 → ∞.
Perhatikan bahwa 𝑉𝑂𝐶 dan 𝐼𝑆𝐶 hanya merupakan tegangan ekivalen Thevenin dan arus
ekivalen Norton, bukan nilai sumber tegangan dan sumber arus yang sesungguhnya. 𝑉𝑂𝐶 dan
𝐼𝑆𝐶 hanya akan bernilai sama dengan sumber tegangan dan sumber arus yang sesungguhnya
apabila rangkaian asli yang diobservasi konfigurasinya sama persis dengan rangkaian di
Gambar 1.3.
Kurva tanggapan step rangkaian orde satu di Gambar 1.3 ditunjukkan pada Gambar 1.4.
Perhatikan konstanta waktu 𝜏 pada kurva di Gambar 1.4. Nilai 𝜏 sangat menentukan seberapa
cepat rangkaian menuju ke kondisi tunak. Semakin kecil 𝜏, semakin cepat rangkaian menuju
ke kondisi tunak.
v(t) atau i(t) v(t) atau i(t)

VOC atau ISC v(0) atau i(0)

0 Waktu t 0 Waktu t
t t
(a) Input step u(t) (b) Input step u(-t)

Gambar 1.4. Kurva tanggapan step rangkaian orde satu di Gambar 1.3

Input step yang akan dipakai pada praktikum unit ini adalah input step yang mengakomodir
𝑢(𝑡) dan 𝑢(−𝑡) sekaligus. Bentuknya ditunjukkan pada Gambar 1.5. Persamaan matematis
untuk fungsi step di Gambar 1.5 adalah

8
𝑥(𝑡) = 𝑋0 [𝑢(𝑡 − 𝑡0 ) − 𝑢(𝑡 − 𝑡1 )] (1.6)

x(t)

X0

0 t
t0 t1

Gambar 1.5. Fungsi step dengan dua peralihan pada 𝑡0 dan 𝑡1

Apabila sinyal step di Gambar 1.5 diberikan ke rangkaian orde satu di Gambar 1.3, tanggapan
𝑣(𝑡) dan 𝑖(𝑡)-nya adalah sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 1.6, dengan asumsi nilai
inisial 𝑣(0) = 0 dan 𝑖(0) = 0 pada saat 𝑡0 . Pada kondisi ini, sinyal 𝑥(𝑡) menggantikan 𝑉𝑂𝐶
pada rangkaian 𝑅𝐶 dan menggantikan 𝐼𝑆𝐶 pada rangkaian 𝑅𝐿 di Gambar 1.3. Perhatikan pola
tanggapan 𝑣(𝑡) dan 𝑖(𝑡).

VOC atau ISC

v(t) atau i(t)

0 t
t0 t1

Gambar 1.6. Tanggapan step rangkaian orde satu di Gambar 1.3 dengan tambahan ilustrasi input step

9
1.3. Petunjuk Praktikum

Percobaan 1. Pengisian muatan (charging) pada untai RC


7. Buat rangkaian seperti pada Gambar 1.7.
8. Gunakan nilai R dan C seperti di Tabel 1.1.
9. Hitung nilai konstanta waktu τ.
10. Tekan tombol simulate dan atur waktu start time dari 0 dan stop time 5τ. Pilih time
step 1 ms atau boleh diubah sesuai keperluan.
11. Lakukan simulasi sampai dengan waktu t = 5τ.
12. Plot gambar tegangan kapasitor vc(t) dan arus i(t) yang mengalir.
13. Lakukan untuk dua nilai resistor yang dituliskan di Tabel 1.1.
14. Simpan hasil simulasi untuk laporan.
Tabel 1.1. Nilai R dan C Percobaan 1 & 2
No R C τ
1 10Ω 100uF
2 100 Ω 100uF

Gambar 1.7. Pengisian muatan untai RC

Percobaan 2. Peluruhan muatan (discharging) pada untai RC


1. Buat rangkaian seperti pada Gambar 1.8.
2. Ulangi semua step 2-7 di Percobaan 1

10
Gambar 1.8. Pengosongan muatan untai RC

Percobaan 3. Pengisian energi (energizing) pada untai RL


1. Buat rangkaian seperti pada Gambar 1.9.
2. Gunakan nilai R dan L seperti di Tabel 1.2.
3. Hitung nilai konstanta waktu τ.
4. Tekan tombol simulate dan atur waktu start time dari 0 dan stop time 5τ. Pilih time
step 1 ms atau boleh diubah sesuai keperluan.
5. Lakukan simulasi sampai dengan waktu t = 5τ.
6. Plot gambar tegangan induktor vL(t) dan arus i(t) yang mengalir.
7. Lakukan untuk dua nilai induktor yang dituliskan di Tabel 1.2.
8. Simpan hasil simulasi untuk laporan.
Tabel 1.2. Nilai R dan L untuk percobaan 3 dan 4
No R L τ
1 100Ω 100mH
2 100Ω 1H

11
Gambar 1.9. Percobaan 3 pengisian energi untai RL

Percobaan 4. Pengosongan energi (de-energizing) pada untai RL


1. Buat rangkaian seperti pada Gambar 1.9.
2. Ulangi semua step 2-7 di Percobaan 3.
3. Simpan hasil simulasi untuk laporan.

Gambar 1.10. Percobaan 4 pengosongan energi untai RL

Percobaan 5. Tanggapan dengan nilai awal


1. Buat rangkaian seperti pada Gambar 1.11.
2. Hitung nilai konstanta waktu τ.
3. Plot gambar tegangan dan arus kapasitor sampai t = 5τ.
4. Simpan hasil simulasi untuk laporan

12
Gambar 1.11. Percobaan 5 tanggapan dengan nilai awal

Percobaan 6. Tanggapan dengan gelombang kotak untuk untai RC


1. Buat rangkaian seperti pada Gambar 1.12.
2. Hitung nilai konstanta waktu τ.
3. Jalankan simulasi sampai t = 5ms.
4. Plot gambar tegangan masukan (vin) dan keluaran (vout).
5. Ubah nilai kapasitor sesuai Tabel 1.3.
6. Plot gambar tegangan masukan (vin) dan keluaran (vout).
7. Simpan simulasi untuk laporan

Tabel 1.3. Nilai R dan L untuk percobaan 6


No R C τ
1 10Ω 1uF
2 10Ω 10uF
3 10Ω 50uF
4 10Ω 150uF
Catatan: untuk C =150uF jalankan simulasi sampai t = 10 ms. Praktikan boleh mengatur stop
time sesuai kebutuhan agar pengamatan lebih jelas.

13
Gambar 1.12. Percobaan 6 perubahan bentuk gelombang

Percobaan 7. Tanggapan dengan gelombang kotak untuk untai RL


1. Buat rangkaian seperti pada Gambar 1.13.
2. Hitung nilai konstanta waktu τ.
3. Jalankan simulasi sampai t = 5ms.
4. Plot gambar tegangan masukan (vin) dan keluaran (vout).
5. Ubah nilai kapasitor sesuai Tabel 1.4.
6. Plot gambar tegangan masukan (vin) dan keluaran (vout).
7. Simpan simulasi untuk laporan

Tabel 1.4. Nilai R dan L untuk Percobaan 7


No R L τ
1 10Ω 1mH
2 10Ω 10mH
3 10Ω 100mH
4 10Ω 1H
Catatan: untuk L=1H jalankan simulasi sampai t = 10 ms. Praktikan boleh mengatur stop time
sesuai kebutuhan agar pengamatan lebih jelas.

14
Gambar 1.13. Pengisian muatan untai RC

15

Anda mungkin juga menyukai