Anda di halaman 1dari 4

TEOREMA THEVENIN DAN NORTON (E4)

Dini Fadila, Aris Widodo


Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: dinifadila7@gmail.com
Abstrak—Telah dilakukan percobaan Teorema Theorema thevenin
Thevenin dan Norton (E4) pada percobaan ini. Pada Suatu rangkaian listrik dapat disederhanakan
percobaan ini, bertujuan untuk menerapkan teorema dengan hanya terdiri dari satu buah sumber tegangan
Thevenin dan Norton untuk menentukan arus yang yang dihubungserikan dengan sebuah tahanan
mengalir dalam resistor variabel. Selanjutnya bertujuan ekivelennya pada dua terminal yang diamati.Tujuan
untuk, membandingkan hasil antara eksperimen dan
sebenarnya dari teorema ini adalah untuk
perhitungan. Prinsip percobaan ini, yaitu dengan
menggunakan Thevenin dan Norton. Pada percobaan menyederhanakan analisis rangkaian, yaitu membuat
pertama yaitu metode thevenin, tegangan sumber dan rangkaian pengganti yang berupa sumber tegangan
hambatan masing-masing resistor diukur. Kemudian yang dihubungkan seri dengan suatu resistansi
dilepas RL dari jaringan, lalu dihidupkan sumber ekivalennya
tegangan dan diukur pada titik a-b. Selanjutnya
dirangkai short circuit dan pasang kembali sumber
tegangan pada rangkaian. Pada percobaan kedua
dengan metode Norton dilakukan hampir sama seperti
pada percobaan pertama. Variasi yang digunakan pada
percobaan ini yaitu pada variabel resistor. Dimana,
resistor yang digunakan adalah 6,8 kΩ, 10 kΩ, 1 kΩ,dan
4,7 kΩ. Pada percobaan yang telah dilakukan
menggunakan metode Thevenin dan Norton didapatkan
Gambar 1. Rangkaian seri linier
hasil eksperimen, Rth terukur 4,52 Ω, Vth terukur 5,47
Volt. sedangkan Rn terukur 4,52 Ω dan In terukur 0,64
Pada gambar diatas, dengan terorema substitusi kita
mA. Pada hasil perhitungan secara teori menggunakan dapat melihat rangkaian sirkit B dapat diganti dengan
2 cara, yaitu menggunakan proteus dan manual. Pada sumber tegangan yang bernilai sama saat arus
proteus hasilnya adalah Rth 4,526 Ω, Vth 5,18 Volt, Rn melewati sirkit B pada dua terminal yang kita amati
4,526 Ω, dan In 1,14 mA. Sedangkan pada perhitungan yaitu terminal a-b. Setelah kita dapatkan rangkaian
secara manual diperoleh data Rth 4,52 Ω, Vth 2,712 substitusinya, maka dengan menggunakan teorema
Volt, Rn 4,52 Ω, dan In 0,6 mA. superposisi didapatkan bahwa :
1. Ketika sumber tegangan V aktif/bekerja maka
rangkaian pada sirkit linier A tidak aktif (semua
Kata Kunci— norton, thevenin, short circuit, open
sumber bebasnya mati diganti tahanan dalamnya),
circuit sehingga didapatkan nilai resistansi ekivelnnya.
PENDAHULUAN
Latar belakang dilakukannya percobaan
Thevenin dan Norton ini adalah seringnya diberikan
materi dan teori tentang Thevenin dan Norton namun
belum tentu dapat mengaplikasikannya dalam
rangkaian secara langsung. Dalam merangkai sebuah
rangkaian diharapkan dapat memahami metodenya
dengan tepat agar tidak terjadi kerusakan pada alat.
Selanjutnya mahasiswa diharapkan mampu membaca Gambar 2. Sirkit Linier A mati
data yang didapat pada alat yang digunakan seperti 2. Ketika sirkit linier A aktif/bekerja maka pada
Multimeter dan Resistor yang digunakan. Setelah sumber tegangan bebas diganti dengan tahanan
mahasiswa mampu membaca data yang didapat dalamnya yaitu nol atau rangkaian short circuit [1].
mahasiswa juga harus mampu melakukan perhitungan
data dan pengolahan data untuk mendapatkan ke
akurasian percobaan yang dilakukan. Dan pada
percobaan thevenin norton ini akan menerapkan
theorema dari Thevenin dan Norton itu sendiri untuk
menentukan arus yang mengalir dalam resistor yang
divariablekan. Dan setelah didapat hasil dari
percobaan maka akan dilakukan perbandingan antara
eksperimen dan perhitungan.
Gambar 3. Sirkit Linier A aktif
Theorema Norton : dirangkai sama seperti pada percobaan pertama
Suatu rangkaian listrik dapat disederhanakan sebelum sumber dinyalakan seperti pada gambar
dengan hanya terdiri dari satu buah sumber arus yang berikut:
dihubung paralelkan dengan sebuah tahanan
ekivelennya pada dua terminal yang diamati. Tujuan
untuk menyederhanakan analisis rangkaian, yaitu
dengan membuat rangkaian pengganti yang berupa
sumber arus yang diparalel dengan suatu tahanan
ekivalennya [2].

Gambar 7. Mencari Rn
Dan RL resistor dilepaskan dari jaringan. RL
dipergunakan sebagai penentu arus. Kemudian setelah
sumber tegangan dihidupkan kemudian dibaca nilai
pada ammeter antara terminal A dan D.
Gambar 4. Rangkaian pengganti Norton

I. METODE PERCOBAAN

Pada prcobaan Thevenindan Norton ini,


beberpa alat yang digunakan yaitu multimeter, power
suply, resistor, kabel dan project board. Setelah iu,
pada percobaan pertama dengan menggunakan
metode Thevenin ini langkah pertama yang dilakukan
yaitu rangkaian dirangkai seperti gambar berikut.
Gambar 8. Rangkaian Mencari In
Kemudian dimatikan sumber pada catu daya dan
digantikan dengan short circuit. Lalu diukur resistansi
antara terminal A dan D . Selanjutnya, sumber listrik
diletakkan kembali pada circuit dan menghapus
hubungan arus pendek.
Pada kedua percobaan dengan menggunakan
metode yang berbeda tersebut dilakukan pengulangan
sebanyak 3kali, tujuannya agar didapatkan hasil yang
Gambar 5. Rangkaian mencari Rth akurat.
Kemudian pada tegangan sumber dan hambatan
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
masing-masing resistor diukur. RL resistor pada
jaringan di lepas sebelum menyalakan sumber A. Theorema Thevenin
tegangan. Setelah itu sumber tegangan dihidupkan Pada percobaan yang telah dilakukan di dapatkan
dan tegangan antara titik A dan D diukur dengan data yang disajikan dalam tabel berikut.
dirangkai seperti pada gambar berikut.
Tabel 1. Analisa Data
V1 R1 R2 R3 R4 R5 RL
(Volt) (k Ω) (k (k Ω) (k (k Ω) (k
Ω) Ω) Ω)
11,87 6,8 10 6,8 1 4,7 1

Tabel 2. Data Hasil Eksperimen


Thevenin Norton
Gambar 6. Rangkaian mencari Vth RTh VTh RN IN
No No
Kemudian listrk dimatikan dan power supply diganti (k Ω) (Volt) (k Ω) (Volt)
dengan short circuit . Lalu diukur resistansi antara 1 4,52 5,47 1 4,52 0,64
terminal A dan D seperti pada gambar berikut. Setelah 2 4,52 5,47 2 4,52 0,64
itu, dilepaskan koneksi sirkuit pendek dan 3 4,52 5,47 3 4,52 0,64
menempatkan kembali sumber tegangan di rangkaian.
Dan terakhir sumber tegangan dihidupkan dan dicatat Tabel 3. Data Hasil Perhitungan Teori (Proteus)
nilai arus yang mengalir di RL resistor. Thevenin Norton
Pada percobaan kedua digunakan teorema No RTh VTh No RN IN
Norton. Dalam percobaan kedua ini rangkaian
(k Ω) (Volt) (k Ω) (Volt) idealnya alat yang digunakan sehingga hasil
1 4,526 5,18 1 4,526 1,14 perhitungan dapat berbeda dengan teori atau software.

Tabel 4. Data Hasil Perhitungan Teori (Manual)


IV. KESIMPULAN
Thevenin Norton
RTh VTh RN IN Dari percobaan yang telah dilakukan dan
No No
(k Ω) (Volt) (k Ω) (Volt) berdasarkan perhitungan data yang didapat, maka

 Theorema Thevenin dan Norton dapat


1 4,52 2,712 1 4,52 0,6 didapat kesimpulan sebagai berikut:

Pada percobaan Thevenin diukur terlebih dahulu nilai diterapkan pada rangkaian listrik untuk
semua resistor yang digunakan dan nilai tegangannya. mencari arus yang mengalir dalam resistor

 Dapat dibandingkan hasil perhitungan dari


Setelah dilakukan pengukuran didapatlah data seperti variabel.
yang disajikan pada tabel 1. Pada percobaan dengan
metode thevenin ini, tegangan sumber digunakan teori atau software proteus maupun

 Nilai yang didapatkan dari metode Thevenin


12V, namun pada tegangan dengan pengukuran perhitungan manual .
menggunakan multimeter data yang dihasilkan
11,87V. dan Norton memiliki hubungan yang saling
Pada percobaan kali ini dilakukan berkaitan.
pengukuran pada tiap komponen yang digunakan. Hal
tersebut dilakukan untuk meminimalisir kesalahan. V. DAFTAR PUSTAKA
Pengukuran dilakukan dengan menggunakan [1] Dorf C. Richard, James A. Svoboda, 1996,
eksperimen dengan alat. Data yang didapatkan dari Introduction to Electric Circuits, 3rd Edition, John
pengukuran eksperimen tersebut disajikan pada tabel Wiley & Son, Singapore.
2. Pada tabel 2 juga disajikan data pengukuran dengan [2] Harmonyati B.K, 1981, Rangkaian Listrik I,
menggunakan theorema Norton. Percobaan dilakukan Institut Teknologi Bandung, Bandung
pengulangan sebanyak 3kali. Adapun data yang
didapat dari 3kali pengulangan adalah data yang tidak
berbeda atau sama.
Pada percobaan kali ini juga dilakukan
perhitungan data secara teori dengan menggunakan
software proteus dan menggunakan rumus secara
manual. Adapun data yang dihasilkan disajikan dalam
tabel 3. Hubungan Rn dan Rth menurut teoremanya
adalah sebanding. Hal ini berarti data yang didapat
sesuai dengan teorema yang ada. Karena dapat dilihat
bahwa nilainya adalah sama. Oleh karena nilai yang
dihasilkan adalah sama, maka tidak dilakukan
pengulangan.
Dari ketiga metode perhitungan data yang
digunakan yaitu metode eksperimen yaitu data yang
diperoleh melalui pembacaan dari alat, teori yaitu data
yang didapat menggunakan pengolahan software
proteus dan manual, data diolah menggunakan
perhitungan rumus. Diamana, dari ketiga metode
perhitungan ini metode perhitungan teori atau
menggunakan software proteus yang paling akurat.
Dapat dilihat pada tabel bahwa nilai yang didapat
adalah Rth sebesar 4,526 kΩ berbeda dengan data
hasil eksperimen yang hanya sebesar 0,006 kΩ.
Hubungan Rth, Vth, Rn dan In hanya dapat
digunakan pada salah satu dari teorema Thevenin atau
norton. Misalkan saja, bila yang digunalkan adalah
Theorema Norton, makan hanya perlu mencari Rn dan
In saja.
Ada beberapa perbedaan pada hasil perhitungan
antara eksperimen, teori dan manual. Hal ini
seharusnya tidak terjadi, seharusnya perhitungan yang
didapat adalah sama. Namun, karena adanya beberapa
kesalahan pembacaan alat dari praktikan atau kurang

Anda mungkin juga menyukai