Anda di halaman 1dari 5

Menurut UU 20 Tahun 2005 sekolah); dosen yang membimbing sejumlah

- Tenaga kependidikan adalah anggota mahasiswa dalam pelajarannya


masyarakat yang mengabdikan diri dan
diangkat untuk menunjang penyelenggaraan
pendidikan.
- Pendidik adalah tenaga kependidikan yang
berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor,
pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur,
fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan
kekhususannya, serta berpartisipasi dalam
menyelenggarakan pendidikan
Tugas
1) Guru adalah pendidik profesional dengan
tugas utama pendidik, mengajar,membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
2) Dosen adalah pendidik profesional dan
ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan
menyebarluaskan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni melalui pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat
3) Konselor adalah seorang yang mempunyai
keahlian dalam melakukan konseling. Berlatar
belakang pendidikan minimal sarjana strata 1
(S1) dari jurusan Psikologi Pendidikan dan
Bimbingan (PPB), Bimbingan Konseling
(BK), atau Bimbingan Penyuluhan (BP
4) Pamong Belajar adalah pendidik dengan tugas
utama melakukan kegiatan belajar mengajar,
pengkajian program, dan pengembangan
model pendidikan nonformal dan informal
(PNFI) pada unit pelaksana teknis (UPT) atau
unit pelaksana teknis daerah (UPTD) dan
satuan PNFI
5) Widyaiswara adalah pegawai negeri sipil
(PNS) yang diangkat sebagai pejabat
fungsional oleh pejabat yang berwenang
dengan tugas, tanggung jawab, wewenang
untuk mendidik, mengajar, dan/atau melatih
pegawai negeri sipil (PNS) pada lembaga
pendidikan dan pelatihan (diklat) pemerintah
6) Instruktor adalah orang yang bertugas
mengajarkan sesuatu dan sekaligus
memberikan latihan dan
bimbingannya;pengajar; pelatih
7) FASILITATOR Seseorang yang membantu
sekelompok orang memahami tujuan bersama
mereka dan membantu mereka membuat
rencana guna mencapai tujuan
8) Tutor Orang yang memberi pelajaran
(membimbing) kepada seseorang atau
sejumlah kecil siswa (di rumah, bukan di
Organisasi profesi guru berasal dari tiga kata, peningkatan mutu mengajar dan belajar pada
yaitu organisasi, profesi dan guru. khususnya
Hakikat Organisasi, Ada banyak pendapat Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang
yang mengemukan pengertian dari organisasi. Standar Isi. Pada Romawi V sub B disebutkan
Seperti berikut ini: bahwa:
1. Menurut Stoner, Organisasi adalah suatu pola 1. Supervisi proses pembelajaran dilakukan
hubungan-hubungan yang melalui mana pada tahap perencanaan, pelaksanaan dan
orang-orang di bawah pengarahan manajer penilaian hasil pembelajaran.
mengejar tujuan bersama. 2. Supervisi pembelajaran diselenggarakan
2. Menurut James D. Mooney, Organisasi dengan cara pemberian contoh, diskusi,
adalah bentuk setiap perserikatan manusia pelatihan dan konsultasi.
untuk mencapai tujuan bersama. 3. Kegiatan supervisi dilakukan oleh kepala
3. Menurut Chester I. Bernard, Organisasi dan pengawas satuan pendidikan.
merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama
yang dilakukan oleh dua orang atau lebih
Sedangkan Profesi adalah jabatan atau
pekerjaan yang menuntut keahlian seseorang
dan didapat melalui adanya proses pendidikan.
Suatu profesi erat kaitanyadengan jabatan atau
pekerjaan tertentu yang dengan sendirinya
menuntutkeahlian,pengetahuan, dan
ketrampilan tertentu pula. Dan Guru adalah
pendidikdengan tugas utamanya mendidik,
mengajar, membimbing, melatih dan
mengevaluasi. Jabatan guru dikenal sebagai
pekerjaan professional, artinya jabatan ini
memerlukan suatu keahlian khusus. Dari kata
Organisasi profesi dapat diartikan sebagai
organisasi yang anggotanya adalah para
praktisi yang menetapkan diri mereka sebagai
profesi danbergabung bersama untuk
melaksanakan fungsi-fungsi sosial yang tidak
dapat merekalaksanakan dalam kapasitas
mereka sebagai individu.
Organisasi Profesi Guru
Organisasi profesi guru yang cukup terkenal di
Indonesia yaitu
1. Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)
2. Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)
3. Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI)
Tujuan
4. Kelompok Kerja Guru (KKG)
a. Meningkatkan mutu kinerja guru melalui
5. Ikatan Petugas Bimbingan Indonesia (IPBI)
pembinaan dan peningkatan profesionalisme
6. Ikatan Guru Indonesia (IGI)
b. Meningkatkan keefektifan kurikulum sehingga
7. Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI)
berdaya guna dan terlaksana dengan baik
8. Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI)
c. Meningkatkan keefektifan dan keefesiensian
9. Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu)
sarana dan prasarana yang ada untuk dikelola
10. Perkumpulan Guru Madrasah Penulis
dan dimanfaatkan dengan baik sehingga
(Pergumapi)
mampu mengoptimalkan keberhasilan siswa
11. Perkumpulan Guru Madrasah Indonesia (PGM
d. Meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah
Indonesia)
khususnya dalam mendukung terciptanya
Dasar supervise
suasana kerja yang optimal yang selanjutnya
Supervisi adalah pembinaan yang berupa
siswa dapat mencapai prestasi belajar
bimbingan atau tuntunan ke arah perbaikan
sebagaimana yang diharapkan
situasi pendidikan pada umumnya dan
e. Meningkatkan kualitas situasi umum sekolah
sehingga tercipta situasi yang tenang dan
tentram serta kondusif yang akan
meningkatkan kualitas pembelajaran yang
menunjukkan keberhasilan lulusan
Sasaran supervisi adalah:

Langakah supervisi
Perencanaan
- Sebelum mengadakan supervisi perlu dibuat
perencanaan yang baik.
• Tujuan supervisi memuat: materi, teknik yang
digunakan, sasaran dan pelaksanaannya.
• Berfungsi sebagai pedoman kerja bagi kepala
sekolah dalam melaksanakan supervisi di
kelas.
1. Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar • Sebagai penjabaran program supervisi tahunan
meliputi: tersebut disusun program supervisi yang lebih
a. Penyusunan program pengajaran operasional.
b. Pelaksanaan proses belajar mengajar Persiapan
c. Pelaksanaan program penilaian Hal-hal yang harus dipersiapkan yaitu:
d. Menganalisis hasil penilaian a. Format / Instrumen supervisi
e. Pelaksanaan program tindak lanjut b. Materi Pembinaan/Supervisi
2. Hal-hal yang menunjang pelaksanaan kegiatan c. Buku catatan
belajar mengajar seperti: d. Data supervisi sebelumnya, dll.
a. pengelolaan kelas, Pelaksanaan
b. pengelolaan sekolah, • Pelaksanaan supervisi diarahkan pada kegiatan
c. pengelolaan administrasi, belajar mengajar dalam rangka pencapaian
d. pelaksanaan BK, kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum.
e. kebersihan, • Pelaksanaan supervisi disesuaikan dengan
f. Ketertiban, teknik-teknik supervisi sebagaimana yang
pelaksanaan ekstrakurikuler seperti UKS, telah dijelaskan.
Pramuka, dsb. Langkah-langkah pelaksanaan:
a. Temu awal
Kepala sekolah mengadakan rapat untuk
menyampaikan hal-hal yang akan disupervisi
kepada guru yang akan dilaksanakan oleh
pengawas atau kepala sekolah.
b. Observasi administrasi
Observasi administrasi kesiswaan, mempunyai integritas pribadi kuat,
perlengkapan barang, program pengajaran, berkeinginan mengembangkan diri, bersikap
keuangan, dsb. terbuka, mampu mengendalikan diri dalam
c. Observasi proses belajar mengajar (PBM) menghadapi masalah dalam pekerjaannya, dan
d. Observasi pelaksanaan UAS minat dalam menjalankan jabatan. Integritas
Wawancara pribadi yang kuat ditandai dengan tegas,
Melengkapi informasi tentang semua masalah berkomitmen, konsistensi dalam berfikir, dan
yang dihadapi untuk mencari alternatif disiplin dalam menjalankan tugas.
pemecahan dan pembinaan lebih lanjut. b. Kompetensi manajerial, menuntut kepala
f. Temu akhir sekolah untuk memiliki kemampuan dalam
• Menyampaikan laporan temuan dan mencari mengorganisir dan mengembangkan sumber
alternatif pemecahannya daya sekolah untuk menciptakan lingkungan
• Hasil akhir supervisi ditandatangani oleh belajar yg efektif dan efisien. kompetensi
supervisor, kepala sekolah, dan guru yang manajerial kepala sekolah dituntut untuk
disupervisi mampu menyusun perencanaan sekolah,
• Temuan-temuan umum disampaikan secara mengembangkan organisasi sekolah,
umum/rapat sekolah mendayagunakan sumber daya yang ada di
• Temuan teknis khusus dibicarakan langsung sekolah secara optimal, mengelola perubahan
dengan guru yang disupervisi/pertemuan dan pengembangan sekolah untuk
pribadi mewujudkan pembelajar yang efektif,
Tindak lanjut menciptakan pembelajaran yang kondusif dan
• Tindak lanjut merupakan pembinaan dan inovatif, mengelola guru dan staf tendik secara
perbaikan dari hasil temuan pada waktu optimal, mengelola sarpras, menjalin
melaksanakan supervisi. hubungan dengan masyarakat dan stakeholder,
• Temuan berkaitan dengan: mengelola dan mengembangkan kapasitas
 Siswa peserta didik, mengelola pengembangan
o Siswa kurang pandai diberikan bimbingan kurikulum dan kegiatan pembelajaran,
individual/kelompok, latihan/PR, atau mengelola keuangan, mengelola unit layanan
remedial. pendukung kegiatan pembelajaran, mengelola
o Siswa pandai diberikan pengayaan secara sistem informasi sekolah, memanfaatkan TIK
individu/kelompok. untuk peningkatan pembelajaran dan
 Guru manajemen sekolah, serta melakukan monev
o Guru belum profesional diberikan pelatihan, dan pelaporan pelaksanaan program beserta
dan penataran, membuat dan menggunakan tindak lanjutnya
alat peraga, melakukan studi banding, c. Kompetensi kewirausahaan merupakan
mengikuti rapat dan pertemuan lainnya. kemampuan yang harus dimiliki kepala
Guru profesional dijadikan sebagai pemandu sekolah untuk mewujudkan aspirasi kehidupan
maple mandiri di sekolah dengan cara menciptakan
Indicator pengamatan supervise inovasi untuk pengembangan sekolah,
1. Persiapan dan apersepsi memiliki motivasi yang kuat untuk suskes,
2. Relevansi materi dengan tujuan instruksional pantang menyerah selalu mencari solusi
3. Penguasaan materi terbaik menghadapi kendala, dan memiliki
4. Strategi naluri kewirausahaan dalam mengelola
5. Metode kegiatan produk/jasa sebagai sumber belajar
6. Manajemen kelas peserta didik.
7. Pemberian motivasi kepada siswa d. Kompetensi supervisi, merupakan
8. Nada dan suara pengetahuan dan kemampuan kepala sekolah
9. Penggunaan bahasa dalam merencanakan, melaksanakan dan
10. Gaya dan sikap perilaku. menindaklanjuti hasil supervisi dalam uoaya
Ada 5 kompetensi minimal atau 5 K yang meningkatkan mutu sekolah. Inti pendidikan di
harus dimiliki oleh kepala sekolah yaitu sekolah terletak pada proses pembelajarannya.
kompetensi kepribadian, manajerial, e. Kompetensi sosial, menuntut kepala sekolah
kewirausahaan, supervisi, dan sosial. memiliki keamampuan dalam bekerja sama
a. Kompetensi kepribadian menuntut kepala dengan orang lain, peduli sosial dan memiliki
sekolah harus memiliki akhlak yang mulia, kepekaaan sosial. Kompetensi sosial ini antara
lain pengalaman dalam menggalang bantuan
dari semua warga sekolah untuk membantu
warga yang mengalami kesulitan ekonomi atau
mendapatkan musibah, mempunyai
kemampuan bekerja sama dengan
perseorangan dan lembaga lain baik negeri
atau swasta, aktif pengurus organisasi sosial
kemasyarakatan di lingkungannya, memahami
penyusunan program kerja sama dengan pihak
lain untuk mendukung kegiatan pendidikan di
sekolah dan memahami cara melakukan
evaluasi serta perbaikan terhadap program dan
kegiatan kerjasama dengan pihak lain.

Anda mungkin juga menyukai