Anda di halaman 1dari 17

KEPEMIMPINAN DALAM SUPERVISI

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Supervisi Pendidikan Dosen

Pengampu : Harmathilda Hasanusi, S.Sos., MA.

Disusun oleh :
Kelompok 9 / VII D

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM DEPOK AL-KARIMIYAH

SAWANGAN - DEPOK

2023 M

i
DAFTAR ISI

JUDUL.................................................................................................................................. i

DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1

A. Latar Belakang..........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan..................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................2

A. Fungsi Supervisi Pendidikan....................................................................................................2


B. Prinsip-Prinsip Supervisi Pendidikan.......................................................................................4
C. Ruang Lingkup Supervisi Pendidikan......................................................................................8
BAB III PENUTUP..............................................................................................................14

A. Kesimpulan.............................................................................................................................14
B. Saran.......................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 15

ii
A. Latar belakang BAB I
PENDAHULUAN

Kemampuan mengajar memerlukan seperangkat pengetahuan dan ketrampilan tertentu, agar


dapat melaksanakan tugasnya dengan semestinya. Kemampuan mengajar mulai dibentuk sejak para
mahasiswa calon guru mengikuti perkuliahan pada lembaga pendidikan guru. Selanjutnya
ketrampilan mengajar dapat dikembangkan atau ditingkatkan dalam pembinaan jabatan dilapangan,
hal ini dapat diakukan dengan usaha mandiri maupun dengan bantuan orang lain. Pekerjaan
memberi bantuan tadi disebut supervisi dan pemberi bantuan disebut supervisor.
Pengelolaan supervisi pendidikan di sekolah-sekolah, berbeda sasaran, tujuan, dan esensinya
jika dibandingkan dengan pengelolaan kegiatan inspeksi. Kegiatan inspeksi miliki sasaran, tujuan
dan esensi lebih kepengawasan yang mencari-cari kesalahan dan bersifat mendadak atau tanpa di
rancang terlebih dahulu. Kegiatan supervisi pendidikan memiliki tujuan, sasaran, dan esensi yang
lebih bernuansa pembinaan dalam rangka membantu meningkatkan kegiatan proses belajar
mengajar guru di kelasnya, dan dilaksakan secara terprogram.
Namun dalam pelaksanaan pengelolaan supervisi pendidikan masih dipandang perlu
memantapkan lagi tentang tata cara pelaksanaanya agar dapat meningkatkan mutu pendidikan.
Selanjutnya, untuk menjaga dan meningkatkan mutu pendidikan seorang guru harus mengetahui
bagaimana cara mengelola mutu pendidikan.
Oleh karena itu, pemakalah akan membahas mengenai fungsi, prinsip-prinsip, dan ruang
lingkup supervisi pendidikan.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas kita dapat mengambil beberapa permasalahan antara lain:

1. Bagaimana fungsi dari supervisi pendidikan?


2. Apa prinsip-prinsip dari supervisi pendidikan?
3. Bagaimana ruang lingkup supervisi pendidikan?

C. Tujuan Pembahasan
Tujuan dibuatnya makalah ini yaitu untuk mengetahui Supervisi pendidikan baik dari segi
fungsi, prinsip dan ruang lingkup supervisi pendidikan tersebut.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Fungsi Supervisi Pendidikan


Fungsi utama supervisi pendidikan ditujukan pada perbaikan dengan meningkatkan situasi
belajar mengajar. Sehubungan hal tersebut diatas, maka piet A. Sahertian memberikan 8 fungsi
supervisi sebagai berikut:
1. Mengkoordinir semua usaha sekolah.
2. Memperlengkap kepemimpinan sekolah.
3. Memperluas pengalaman guru-guru.
4. Menstimulasi usaha-usaha yang kreatif.
5. Memberi faslitas dan penilaian yang terus-menerus.
6. Menganalisis situasi belajar-mengajar.
7. Memberikan pengetahuan ddan keterampilan kepada setiap anggota staf
8. Memberikan wawasan yang lebih luas dan terintegerasi dalammerumuskan tujuan- tujuan
pendidikan dan meningkatkan kemampuan mengajar guru-guru.1
Dilihat dari fungsi utama supervisi adalah ditujukan pada perbaikan dan peningkatan kualitas,
agar sasaran supervisi terlaksana dalam peningkatan kinerja secara efektif, maka kemampuan guru
perlu ditingkatkan, maka fungsi supervisi menurut Ametembun terdiri dari:

a. Penelitian
Yaitu fungsi yang harus dapat mencari jalan keluar dari masalah yang dihadapi.
b. Penilaian
Fungsi penilaian adalah untuk mengukur tingkat kemajuan yang diinginkan, seberapa besar
yang telah dicapai, dan penilaian ini dilakukan dengan berbagai cara seperti tes, penetapan
standar, penilaian kemajuan belajar sisiwa, melihat perkembangan hasil penilaian sekolah,
serta prosedur lain yang berorientasi pada peningkatan mutu pendidikan.
c. Perbaikan
Fungsi perbaikan adalah sebagai usaha untuk mendorong guru baik secara perseorangan
maupun kelompok agar mereka mau melakukan berbagai perbaikan dalam menjalankan tugas
mereka. Perbaikan inidapat dilakukan dengan bimbingan,

1
Piet .a sahertian, Konsep Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan : dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia,
( Jakarta : Rineka Cipta, 2008), h.21

2
yaitu dengan cara membangkitkan kemauan, memberi semangat, mengarahkan dan
merangsang untuk melakukan percobaan, serta membantu menerapkan sebuah
prosedurmengajar yang baru.
d. Pembinaan
Fungsi pembinaan merupakan salah satu usaha untuk memecahkan masalah yang sedang
dihadapi, yaitu dengan melakukan pembinaanatau pelatihan kepada guru-guru tentang cara-
cara baru dalam melaksanakan suatu proses pembelajaran, pembinaan ini dapat dilakukan
denagan cara demonstrasi mengajar, workshop, seminar, observasi, konferensi individual dan
kelompok, serta kunjungan sepervisi.2

B. Prinsip – Prinsip Supervisi Pendidikan


Menurut Sahartian mengemukakan prinsip-prinsip supervisi pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Ilmiah, yang mencakup unsur-unsur:
a. Sistematika, artinya dilaksanakan secara teratur, berencana dan kontinyu.
b. Objektif, artinya data yang didapat pada observasi yang nyata bukan tafsiran pribadi.
c. Menggunakan alat (instrument) yang dapat memberi informasi sebagai umpan balik untuk
mengadakan penilaian terhadap proses belajar-mengajar.
d. Demokratis, yaitu menjunjung tinggi azas musyawarah, memiliki jiwa kekeluargaan yang
kuat serta sanggup menerima pendapat orang lain.
e. Kooperatif, seluruh staff dapat bekerja sama, mengembangkan usaha bersama dalam
menciptakan situasi belajar-mengajar yang lebih baik.
f. Konstruktif dan kreatif yaitu membina inisiatif guru serta mendorongnya untuk aktif
menciptakan suasana dimana tiap orang merasa aman dan dapat menggunakan potensi-
potensinya.3
Bila prinsip-prinsip diatas diterima dan diterapkan maka perlu diubah sikap para pemimpin
pendidikan yang hanya memaksa bawahannya, menakut-nakuti dan melumpuhkan kreatifitas dari
anggota staff. Sikap korektif harus diganti dengan sikap kreatif yaitu sikap yang menciptakan situasi
dan relasi dimana orang merasa aman dan tenang untuk mengembangkan kreatifitasnya.
Kepala sekolah sebagai supervisor dalam melaksanakan tugasnya harus memperhatikan
prinsip-prinsip supervisi agar dalam pelaksanaan supervisi dapat berjalan

2
4 Maryono, Op, Cit, h. 23
3
Piet A. Sahertian, Op. Cit., hlm: 30-31.

3
dengan baik dan lancar.

1) Prinsip Ilmiah.

Prinsip ilmiah mengandung ciri-ciri sebagai berikut.

a) Kegiatan supervisi dilaksanakan berdasarkan data obyektif yang


diperoleh dalam kenyataan pelaksanaan proses belajar mengajar.

b) Untuk memperoleh data perlu diterapkan alat perekam data seperti angket,
observasi, percakapan pribadi, dan seterusnya

c) Setiap kegiatan supervise dilaksanakan secara sistematis terencana.

2) Prinsip Demokratis

Servis dan bantuan yang diberikan kepada guru berdasarkan hubungan


kemanusian yang akrab dan kehangatan sehingga guru-guru merasa aman untuk
mengembangkan tugasnya. Demokratis mengandung makna menjunjung tinggi
harga diri dan martabat guru, bukan berdasarkan atasan dan bawahan.

3) Prinsip Kerjasama

Mengembangkan usaha bersama atau menurut istilah supervisi “ sharing of


idea, sharing of experience ” memberi support mendorong, menstimulasi guru,
sehingga mereka merasa tumbuh bersama.

4) Prinsip konstruktif dan kreatif

Setiap guru akan merasa termotivasi dalam mengembangkan potensi


kreativitas kalau supervisi mampu menciptakan suasana kerja yang
menyenangkan, bukan melalui cara-cara menakutkan.4

Dari uraian diatas dapat kita ketahui, bahwa betapa banyak dan besarnya tanggung
jawab seorang kepala sekolah sebagai supervisor. Oleh karna itu uraian diatas sejalan
dengan yang uraikan oleh Ngalim Purwanto dalam bukunya Administrasi dan Supervisi
Pendidikan bahwa Moh. Rifai, M. A., untuk menjalanlkan tindakan-tindakan supervisi
sebaik-baiknya kepala sekolah hendaklah memperhatikan prinsip-prinsip berikut :

4
Piet A. Sahertian, Konsep Dasar dan Tehnik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Mengembangkan SDM, ( Jakarta :
Rineka Cipta ,2008), h. 19

4
a. Supervisi hendaknya bersifat konstruktif dan kreatif, yaitu pada yang
dibimbing dan diawasi harus dapat menimbulkan dorongan untuk bekerja

b. Supervisi harus didasarkan atas keadaan dan kenyataan yang sebenar- benarnya
( reslistis, mudah dilaksanakan ).

c. Supervisi harus sederhana dan informal dalam melaksanakannya.

d. Supervisi harus dapat memberikan perasaan aman kepada guru-guru dan


pegawai-pegawai sekolah yang disupervisi.

e. Supervisi harus didasarkan atas hubungan professional, bukan atas dasar


hubungan pribadi.

f. Supervisi harus selalu memperhitungkan kesanggupan, sikap, dan mungkin


prasangka guru-guru dan pegawai.

g. Supervisi tidak bersifat mendesak ( otoriter ) karena dapatmenimbulkan


perasaaan gelisah atau bahkan antipasi dari guru-guru.

h. Supervisi tidak boleh didasarkan atas kekuasaaan pangkat, kedudukan atau


kekuasaan pribadi.

i. Supervisi tidak boleh bersifat mencari-cari kesalahan dan kekurangan.

j. Supervisi tidak dapat terlalu cepat mengharapkan hasil, dan tidak boleh lekas
merasa kecewa.

k. Supervisi hendaknya juga bersifat preventif, korektif, dan kooperatif. Preventif


berarti berusaha mencegah jangan sampai timbul hal-hal yang negatif.
Sedangkan korektif yaitu memperbaiki kesalahan-kesalahan yang telah di
perbuat. Dan kooperatif berarti bahwa mencari kesalahan- kesalah atau
kekurangan-kekurangan dan usaha memperbaikinya dan dilakukan bersama-
sama oleh supervisor dan orang-orang yang diawasi.5

Jika hal-hal tersebut di atas di perhatikan dan benar-benar dilaksanakan


oleh kepala sekolah, agaknya dapat diharapkan setiap sekolah akan berangsur-
angsur maju dan berkembang sehingga tercapai tujuan pendidikan yang
diharapkan

5
Ngalim Purwanto, Op. Cit., h. 117
5
Dalam pelaksanaan supervisi, terdapat prinsip-prinsip yang harus dipenuhi dalam program
supervisi. Prinsip yang harus dipenuhi ialah demokratis yang artinya semua guru berhak
menyatakan pendapatnya dalam penyusunan program supervisi. Prinsip kerajasama juga harus
dipenuhi karena tanpa kerjasama yang baik maka program tersebut tidak akan berjalan sesuai
dengan yang diharapkan.

Dalam toeri lain juga menyebutkan tentang prinsip yang harus dipenuhi dalam program
supervisi. Pelaksanaan supervisi akademik perlu mengacu pada prinsip-prinsip yang ada dalam
supervisi akademik. Menurut Dodd dalam buku Panduan Supervisi Akademik Dirjen PMPTK
(2010) dinyatakan bahwa sejumlah prinsip dalam supervisi akademik meliputi :6

1) Praktis
Berkaitan dengan kemudahan dalam melaksanakankegiatan supervisi sesuai dengan kondisi
sekolah.
2) Sistematis
Berkaitan dengan perencanaan program supervisi yang matang dan tujuan pembelajaran.
3) Objektif
Berkaitan dengan masukan sesuai aspek-aspek instrumenyang akan digunakan dalam supervisi.
4) Realitis
Berkaitan dengan kenyataan sebenarnya dalam melakukansupervisi.
5) Antisipatif
Berkaitan dengan kemampuan dalam menghadapi masalah- masalah yang mungkin akan terjadi.
6) Konstruktif
Berkaitan dengan pengembangan kreativitas dan inovasiguru dalam mengembangkan proses
pembelajaran.
7) Kooperatif
Berkaitan dengan kerja sama yang baik antara supervisor dan guru dalam
mengembangkan pembelajaran.
8) Kekeluargaan

6
Donni Juni Priansa Rismi Somad, Manajemen Supervisi dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Bandung : Alfabeta) ,
h.110

6
Berkaitan dengan pertimbangan saling asah,asih, dan asuhdalam mengembangkan
pembelajaran
9) Demokrasi
Berkaitan dengan pemahaman bahwa supervisor tidak bolehmendominasi pelaksanaan supervisi
akademik.
10) Aktif
Berkaitan dengan keaktifan guru dan supervisor untukberpartisipasi
11) Humanis
Berkaitan dengan kemampuan guru menciptakan hubungan kemanusiaan yang
harmonis, terbuka,jujur, ajeg, sabar, antusias,dan penuh humor.
12) Berkesinambungan
Berkaitan dengan kesinambungan kegiatan supervisi akademik oleh kepala sekolah
13) Terpadu
Berkaitan dengan kesatuan dengan program pendidikan
14) Komprenhensif
7
Berkaitan dengan pemenuhan ketiga tujuan supervisi akademik.

7
Ibid, h.111
7
C . Ruang Lingkup Supervisi Pendidikan

Supervisi merupakan aktivitas menentukan yang esensial, yang akan menjamin tercapainya
tujuan-tujuan pendidikan Orientasi supervisi dapat ditentukan sebagai proses pembantuan. Dengan
kata lain, pembantuan dalam pengembangan situasi belajar mengajar agar memperoleh kondisi
yang lebih baik. Supervisi tertuju pada perkembangan guru-guru dan personel sekolah lainnya
dalam usaha mencapai tujuan pendidikan Dalam hal ini supervisi dapat dilakukan melalui
dorongan, bimbingan dan pemberian kesempatan. Adapun ruang lingkup supervisi pendidikan
yaitu.

1. Supervisi Bidang Kurikulum

2. Supervisi Bidang Kesiswaan

3. Supervisi Bidang Kepegawaian

4. Supervisi Bidang Sarana Dan Prasarana

5. Supervisi Bidang Keuanganis

6. Supervisi Bidang Humas Dan

7. Supervisi Bidang Ketatausahaan

Ruang lingkup supervisi dalam tujuan bidang ini mengaruskan supervisor mempelajari semua
bidang ini tanpa terkecuali Sebab, melakukan supervisi tanpa memahami bidang yang disupervisi
tidak efektif, karena tidak jelas, semua bidang ini disupervisi karena satu dengan yang lain saling
berkaitan, sehingga Terjadi satu sistem yang terpadu yang tidak bisa dipisahkan.8

a. Supervisi Bidang Kurikulum

Bidang kurikulum menjadi ini karena proses belajar mengajar adalah kegiatan utama
sekolah. Kurikulum merupakan hal yang harus diantisipasi dan dipahami oleh berbagai pihak,
karena kurikulum sebagai rancangan pembelajaran yang memiliki kedudukan yang sangat
strategis, yang menentukan keberhasilan pembelajaran secara keseluruhan, baik proses maupun
hasil Sekolah sebagai pelaksanaan pendidikan, baik supervisor, guru maupun peserta didik
sangat berkepentingan dan akan terkena dampak langsung dari setiap perubahan kurikulum.9

8
Jamal Ma’mur Asmani,Tips Efektif Supervisi Pendidikan Sekolah, ( Jogjakarta: DivaPress,2012). hlm.38
9
E. Mulyasa,Kurikulum Yang Sempurna, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2006),hlm.4

8
Guru juga dituntut untuk senantiasa menyempurnakan dan menyesuaikan kurikulum dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, serta kebutuhan- kebutuhan lokal, nasional
dan global sehingga kurikulum yang dikembangkan di sekolah betul-betul dikembangkan peserta
didik sesuai dengan kebutuhan lingkungan, perkembangan zaman dan tuntunan dan beban tugas
yang akan dilakukan setelah mengikuti pembelajaran Perubahan kurikulum mengisyaratkan
bahwa pembelajaran bukan semata-mata tanggung jawab guru, tetapi merupakan tanggungjawab
bersama antara guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah bahkan komite sekolah, dan dewan
pendidikan

b. Supervisi Bidang Kesiswaan

Bidang kesiswaan menjadi penting karena tujuan pendidikan adalah melahirkan siswa siswi
yang kreatif, mandiri, kompetitif Sehingga pengembangan kognitif, afektif dan psikomotorik
siswa yang diperlukan Bidang kesiswaan menjadi dominan karena tangan gurulah pembelajaran
dipertaruhkan Dalam bidang kesiswaan, supervisor mempunyai peran yang signifikan dan sangat
mendasar mulai dari penerimaan siswa baru, pembinaan siswa, atau pengembangan din sampai
proses kelulusan siswa Supervisi bidang kesiswaan bertujuan untuk mengatur berbagai kegiatan
dalam bidang kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di sekolah berjalan dengan lancar, tertib,
serta mencapai tujuan pendidikan sekolah.10

Hal-hal pokok yang harus disupervisi terhadap siswa :

1). Motivasi belajar siswa

2). Tingkat kesulitan yang dialami siswa

3). Keterlibatan siswa dalam berbagai kegiatan intra dan ektra kurikuler 4).

Pengembangan organisasi siswa

5). Sikap guru dan kepala sekolah terhadap siswa

6). Keterlibatan orang tua siswa dalam berbagai kegiatan sekolah 7).

Kesempatan memperoleh pelayanan secara prima dari sekolah.

10
Sri Minarti, Manajemen Sekolah:Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri, (Jogjakarta:Ar-Ruzz
Media,2012), hlm.157

9
c. Supervisi Bidang Kepegawaian

Tujuan supervisi bidang kepegawaian berbeda dengan sumber daya manusia pada konteks
bisnis, di dunia pendidikan tujuan supervisi bidang kepegawaian lebih mengarah pada
pembangunan pendidikan yang bermutu, membentuk sumber daya manusia yang handal,
produktif, kreatif, dan berprestasi. Selain itu dalam bidang kepegawaian atau personalia
pendidikan islam bertujuan untuk mendayagunakan tenaga kependidikan islam secara efektif dan
efesien untuk mencapai hasil yang optimal. Namun tetap dalam kondisi yang menyenangkan.
Jika guru inovatif, kreatif, dan dinamis maka pembelajaran berjalan secara menyenangkan.
Namun, jika guru pasif, monoton, dan sentralistik maka pembelajaran akan membosankan, tidak
menarik dan membuat siswa tidak bisa menangkap materi yang disampaikan. Akhirnya, proses
belajar mengajar tidak efektif. Hal-hal pokok yang perlu disupervisi terhadap guru yaitu:

1. Masalah wawasan dan kemampuan

2. Masalah kehadiran dan aktivitas guru

3. Masalah persiapan mengajar guru, mulai dari penyusunan analisis materi pelajaran, program
tahunan, program semster, program satuan pelajaran sampai dengan persiapan mengajar
harian atau perencanaan pengajaran

4. Masalah pencapaian target kurikuler dan ektra kulikuler

5. Masalah kerja sama guru dengan siswa, dengan sesama guru, dengan tata usaha dan dengan
kepala sekolah

6. Masalah tri pusat pendidikan yang terdiri atas sekolah, keluarga dan masyarakat

7. Masalah kemampuan belajar siswa

8. Supervisi Bidang Sarana Dan Prasarana Tujuan anak sekolah yaitu agar dia menjadi baik,
pintar dan terampil Dibutuhkan proses yang tidak sederhana dan panjang agar tujuan ini
berhasil dicapai sekolah Sekolah menyediakan sarana untuk pengembangan rasa, piker, dan
raga siswa, seperti masjid, perpustakaan, laboratorium, internet, dan tempat olaraga Tanpa
sarana yang baik sekolah sulit melahirkan keluaran yang kompoten Sarana merupakan media
atau alat untuk belajar agar pendidikan berjalan efektif.

Sarana sekolah diperlukan untuk keseimbangan perkembangan fisik dan psikis siswa.Sarana
dan prasarana seperti ruang gedung yang representative, labotorium, lapangan olaraga, taman
bunga dan lainnya membuat suasana belajar yang menyenangkan, sejuk, damai, dan penuh
semangat. Jika saranaya terbatas maka skill

10
siswa tidak dapat dikembangkan dengan baik. Sebagai Tembaga pendidikan, sekolah
menentukan dukungan sarana dan prasaran pendidikan yang sangat penting. Banyak sekolah
yang memiliki sarana dan prasarana yang lebih lengkap sehingga sangat menunjang proses
pendidikan di sekolah Baik guru maupun siswa merasa terbantu dengan adanya fasilitas
tersebut. Namun sayangnya kondisi tersebut tidak berlangsung lama. Tingkat kualitas dan
kuantitas sarana tidak dapat dipertahankan secara terus menerus. Sementara itu, bantuan saran
dan prasaranapun tidak datang setiap saat. Oleh karena itu dibutuhkan untuk mengawasai
sarana dan prasarana itu secara baik agar kualitas dan kuantitas sarana da prasarana dapat
dipertahakan dalam waktu yang relatif lebih lama.

d. Supervisi Bidang Keuangan

Biaya menempati posisi yang sangat penting dalam proses pendidikan dipastikan bahwa
lembaga pendidikan yang bagus ditopang oleh biaya yang memadai Setiap lembaga pendidikan
membtuhkan dana untuk menopang proses pendidikan, mulai dari biaya rutin, biaya kegiatan
hingga biaya perawatan atau perbaikan Dalam bidang pendanaan dan keuangan pendidikan
merupakan aktivitas utama yang harus dilakukan oleh mereka yang bertanggunjawab dalam
bidang perolehan pendapatan, pemanfaatan dan pertangungjawaban dana.

Keuangan menjadi ruh lembaga karena program harus didukung oleh sumber
keuangan yang memadai, baik untuk menggaji guru, karyawan, manajemen, mengadakan
kegiatan, maupun untuk melengkapi sarana dan prasarana

e. Supervisi Bidang Humas

Secara etimologis, "Hubungan Masayarakat" diterjemahkan dari perkataan bahasa inggris


public relation, yang berarti hubungan sekolah dengan masyarakat ialah sebagai hubungan
timbal balik suatu antara organisasi(sekolah) dan masyarakatnya. Artinya hubungan sekolah
dengan masyarakat adalah suatu proses komunikasi antar sekolah dengan masyarakat untuk
berusaha untuk menanamkan pengertian warga tentang kebutuhan dari karya pendidikan serta
pendorong dan minat dan tanggungjawab masyarakat dalam usaha memajukan sekolah. Untuk
mencapai hal tersebut yaitu dengan jalan komunikasi yang baik dan luas secara timbal balik
Humas dibutuhkan untuk sosialisasi program dan prestasi sekolah kepada masyarakat juga untuk
menetralisasi berita-berita negatif yang terkadang dihembuskan oleh pihak luar.

11
f. Supervisi Bidang Ketatausahaan

Bidang tata usaha sekolah adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan
dilaksanakan atau diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh, serta membina kegiatan-
kegiatan yang bersifattulis menulis disekolah, agar proses belajar mengajar semakin efektif dan
efesien untuk membatu tercapaianya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Tidak hanya
terhadap bidang-bidang yang disebutkan di atas, tetapi pada kegiatan supervisi pendidikanpun
selalu mendapat tunjangan yang tidak sedikit dari kegiatan ketatausahaan Tiada kegiatan yang
tak lupa ditulis atau diketik, diproses, digandakan, dan sebagainya Juga pembuatan format-
format supervisi undangan rapat, dan penempelan pengguna atau instruksi dan sebagainya.

Implementasi di lapangan sendiri, hal yang dapat dilakukan oleh supervisor dalam rangka
perbaikan situasi belajar untuk menciptakan kualitas belajar.Maka yang termasuk bidang garapan
atau ruang lingkup supervisi adalah sebagai berikut:

a. Memfasilitasi pengembangan sumber daya manusia

Manusia sebagai modal lembaga dalam mencapai tujuan perlu dipelihara dan
diberdayakan dengan baik. Efektifitas dan efisiensi tujuan kelembagaan pendidikan akan sangat
tergantung pada faktor modal yang satu ini. Berharganya sumber daya manusia diukur dari
kinerja yang dihasilkannya.Salah satu penentu level kinerja manusia adalah pengetahuan,
keterampilan, dan nilai yang dimiliki.Dalam hal ini,supervisi sebagai suatu upaya layanan
profesional dalam bidang pendidikan, harus berupaya mampu menciptakan suatu kondisi yang
kondusif bagi pengembangan sumber daya manusia. Tanpa itu,efektivitas tujuan pendidikan
akan terganggu.

Ada Banyak bentuk upaya pengembangan sumber daya manusia :

Pendidikan yang bisa digunakan untuk memberdayakan sumber daya manusia. Mulai dari yang
sifatnya pendidikan dan latihan, sampai dengan pendidikan moral dan motivasi serta perlakuan
humanis bisa digunakan dalam upaya pengembangan manusia. Supervisor harus memiliki visi
yang jauh ke depan tentang pendidikan. Visi yang dikembangkan, harus diikuti dengan
persiapan-persiapan yang dirasa perlu mengantisipasi segala kemungkinan di masa akan
datang.Dalam hal ini, supervisor harus mampu mempersiapkandan memilih upaya yang efektif
dalam mengembangkan sumber daya manusia dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan.

12
b. Mendesain dan mengembangkan kurikulum

Kurikulum sebagai pedoman pelaksanaan layanan dan produksi pendidikan memiliki


peranan yang penting dalam penciptaan produk pendidikan yang berkualitas, marketable,
kompatibel, inovatif, kompetitif, dan produktif.Upaya supervisi diharapkan harus mampu
memberikan jalan yang lurus untuk pecapaian hal diatas dengan cara mendesain dan
mengembangkan kurikulum secara baik dan benar.

c. Meningkatkan kualitas pembelajaran kelas

Sebagai tujuan pokok dan upaya supervisi pendidikan, kualitas pembelajaran di kelas
haruslah menjadi tujuan utama. Seorang supervisor ditantang untuk melakukan perubahan-
perubahan proporsional dan inovatif dalam rangka perbaikan kualitas pembelajaran yang
diselenggarakan guru. Ia harus bersedia memfasilitasi bahan dan sarana/prasarana pembelajaran
sampai quality, control, layanan pendidikan. Semua aktivitas supervisi harus condong ke upaya
peningkatan kualitas pembelajaran.

d. Menggairahkan interaksi humanis

Interaksi antar sesama di sekolah akan sangat berpengaruh terhadap kinerja para staf
sekolah.Dalam hal ini, interaksi yang humanis dituntut tercipta di lingkungan sekolah. Suasana
yang harmonis dan humanis diantara staf akan mendukung produktivitas, efektivitas dan efisiensi
capaian. Dalam hal ini, seorang pengawasan harus berupaya menciptakan kondisi ideal seperti
diatas.Diharapkan, ia tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan upaya tersebut. Seorang
supervisor jangan menjadi sumber konflikdiantara staf, memecah belah suasana
persaudaraan.Jikalau suasana tidak harmonis tercipta diantara staf sekolah, supervisor harus
berupaya kuat untuk menciptakan jembatan-jembatan kesenjangan komunikasi humanis diantara
staf sekolah. Ia harus memiliki inisiatif untuk menciptakan jalinan komunikasi yang efektif dan
humanis diantara warga sekolah.

e.Melaksanakan fungsi-fungsi administratif

Pada intinya, peran supervisibuilt indengan kepemimpinan.Supervisi merupakan mesin


yang menggerakkan semua aspek-aspek administratif pencapaian tujuan. Mulai dari
merencanakan,mengorganisir, sampai dengan pengawasan harus ia jalankan. Seorang pemimpin,
manajer harus memiliki peran supervisi. Ia memiliki otoritas dan kewenangan untuk melakukan
upaya-upaya supervisi. 11

11
Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana,Manajemen Pendidikan,(Yogyakarta:Aditya Media, 2012), Cet-1, hlm: 302-303.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Fungsi utama supervisi pendidikan ditujukan pada perbaikan dengan meningkatkan situasi
belajar mengajar. Sehubungan hal tersebut diatas, maka piet A. Sahertian memberikan 8 fungsi
supervise sebagai berikut seperti mengkoordinir semua usaha sekolah, memperlengkap
kepemimpinan sekolah, memperluas pengalaman guru-guru, menstimulasi usaha-usaha yang
kreatif, memberi faslitas dan penilaian yang terus- menerus, menganalisis situasi belajar-
mengajar, memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada setiap anggota staf, memberikan
wawasan yang lebih luas dan terintegerasi dalam merumuskan tujuan-tujuan pendidikan dan
meningkatkan kemampuan mengajar guru-guru.

Kepala sekolah sebagai supervisor dalam melaksanakan tugasnya harus memperhatikan


prinsip-prinsip supervisi agar dalam pelaksanaan supervisi dapat berjalan dengan baik dan
lancar, diantaranya terdapat Prinsip Ilmiah dan prinsip demokratis.

Dan implementasi di lapangan sendiri, hal yang dapat dilakukan oleh supervisor dalam
rangka perbaikan Situasi belajar untuk menciptakan kualitas belajar.Maka yang termasuk bidang
garapan atau ruang lingkup supervisi seperti memfasilitasi pengembangan sumber daya manusia,
mendesain dan mengembangkan kurikulum, meningkatkan kualitas pembelajaran kelas,
menggairahkan interaksi humanis dan melaksanakan fungsi-fungsi administratif.

B. Saran

Demikian makalah ini kami susun, mohon maaf apabila masih banyak kekurangan dan
kesalahan, baik dari tulisan maupun bahasa yang kami sajikan, oleh karna itu kami
mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca, khususnya ibu Hamathilda selaku dosen
pengampu mata kuliah Supervisi Pendidikan ini, supaya makalah ini bisa lebih baik lagi
kedepannya dan bisa menjadi acuan serta motivasi untuk meningkatkan tugas makalah
selanjutnya, yang semoga bermanfaat bagi para pembaca khususnya kami selaku penulis. sekian,
terimakasih.

14
DAFTAR PUSTAKA

P i e t A. S a h e r t i a n . 1 9 8 1 . Prinsip dan Tehnik Supervisi Pendidikan.


Surabaya:Usaha Nasional.
A m e t e m b u n , N . A . 2 0 0 7 . Supervisi Pendidikan Disusun Secara Berprog
am.Bandung: Suri.
Minarti,Sri.2012. Manajemen Sekolah:Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri.
Yogyakarta : Ar-Ruzz Media.
A s m a n i , J a m a l M a ’ m u r . 2 0 1 2 . Tips E f e k t i f S u p e r v i s i P e n d i d i k a n S
ekolah Jogjakarta: Diva Press.
Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Yang Sempurna. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Arikunto Suharsimi & Yuliana Lia. 2012. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta :A

15

Anda mungkin juga menyukai