Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

SUPERVISI PENDIDIKAN
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Profesi Kependidikan

Dosen pengampu : Soeparlan Kasyadi, Dr.,M.M.

Disusun oleh:
Kelas: R2D
Kelompok 6
Burhanudin (201913500274)
Cantika Indah Rahmawati (201913500294)
Erica Chandra Puspitasari (201713500346)
Muhamad Nur Fadli (201913500324)
Prillian Nururidho (201913500233)

Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam


Unirvesitas Indraprasta PGRI
2020
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
petunjuk dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat merampungkan
penulisan makalah tentang Supervisi Pendidikan.
Selanjutnya, ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Bapak
soeparlan kasyadi, Dr.,M.M. selaku dosen pengampu mata kuliah profesi
kependidikan, yang senantiasa membimbing penulis dalam penyusunan makalah
ini, tanpa adanya bimbingan dari beliau, penulis kiranya tidak akan mampu
menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini disusun dengan harapan dapat bermanfaat bagi para pembaca,
khususnya bagi penyusun sendiri karena makalah ini juga disusun sebagai evaluasi
pembelajaran.
Akhirnya, penyusun menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna,
untuk itu penulis harapkan akan kritik dan saran yang membangun untuk
kesempurnaan penyusunan makalah yang berikutnya.

Jakarta, Maret 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................ i


DAFTAR ISI ...................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................. 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................... 3
A. Pengertian, Fungsi dan Peran Supervisi .............................. 3
B. Pelaksanaan Supervisi ........................................................ 5
C. Tujuan, Sasaran, dan Prinsip-prinsip Supervisi ................... 6
D. Teknik Supervisi................................................................. 8
E. Langkah-Langkah Supervisi ............................................... 10

BAB III PENUTUP ............................................................................ 15


A. Kesimpulan ........................................................................ 15
B. Saran .................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 16

ii
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam perkembangannya, pengawas satuan pendidikan lebih diarahkan


untuk memiliki serta memahami bahkan dituntut untuk dapat mengamalkan
apa yang tertuangdalam peraturan menteri tentang kepengawasan. Tuntutan
tersebut salah satunya tentang kompetensi dalam memahami metode dan
teknik dalam supervisi. Seorang supervisor adalah orang yang profesional
ketika menjalankan tugasnya, ia bertindak atas dasar kaidah-kaidah ilmiah
untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Guru adalah salah satu komponen sumber daya pendidikan memerlukan
pelayanan supervisi. Pentingnya bantuan supervisi pendidikan terhadap
guru berakar mendalam dalam kehidupan masyuarakat. Untuk menjalankan
supervisi diperlukan kelebihan yang dapat melihat dengan tajam terhadap
permasalahan dalam peningkatan mutu pendidikan, menggunakan kepekaan
untuk memahaminya dan tidak hanya sekedar menggunakan penglihatan
mata biasa, sebab yang diamatinya bukanmasalah kongkrit yang tampak,
melainkan memerlukan kepekaan mata batin.
Seorang supervisor membina peningkatan mutu akademik yang
berhubungandengan usaha-usaha menciptakan kondisi belajar yang lebih
baik berupa aspek akademis, bukan masalah fisik material semata. Ketika
supervisi dihadapkan pada kinerja dan pengawasan mutu pendidikan oleh
pengawas satuan pendidikan, tentu memiliki misi yang berbeda dengan
supervisi oleh kepala sekolah. Hal ini bertujuan untuk memberikan
pelayanan kepada kepala sekolah dalam mengembangkan mutu
kelembagaan pendidikandan memfasilitasi kepala sekolah agar dapat
melakukan pengelolaan kelembagaan secaraefektif dan efisien.
Dalam makalah supervisi pendidikan ini akan dibahas mengenai
pengertian supervisi pendidikan, tujuan supervisi pendidikan, fungsi
2

supervisi pendidikan, prinsip dasar supervisi dan tipe-tipe supervisi


pendidikan.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian, fungsi dan peran Supervisi Pendidikan?
2. Bagaimana pelaksanaan supervisi pendidikan?
3. Apa sajakah tujuan, sasaran dan prinsip Supervisi Pendidikan?
4. Bagaimana teknik Supervisi Pendidikan?
5. Bagaimana langkah-langkah supervisi pendidikan?
C. Tujuan Makalah
1. Memahami pengertian fungsi dan peran Supervisi pendidikan
2. Memahami pelaksanaan supervisi pendidikan
3. Memahami tujuan, sasaran dan prinsip Supervisi pendidikan
4. Memahami teknik Supervisi pendidikan
5. Memahami langkah-langkah pelaksanaan supervisi pendidikan
D. Manfaat Makalah
1. Dapat dijadikan sebagai sumber referensi belajar bagi Mahasiswa
2. Dapat dijadikan sebagai sumber referensi kajian bagi pembaca tentang
Supervisi Pendidikan
3

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian, Fungsi dan Peran Supervisi


1. Pengertian Supervisi
Berdasarkan etimologi “supervisi” berasal dari kata “super” dan
“vision” yang artinya “atas” dan “penglihatan”. Jadi supervisi terkait
dengan masalah, supervisi dapat diartikan menilik, mengontrol, atau
mengawasi. Supervisi ialah pembinaan yang diberikan kepada seluruh staf
sekolah agar mereka dapat meningkatkan kemampuan untuk
mengembangkan situasi belajar-mengajar yang lebih baik. Orang yang
melakukan supervisi disebut dengan supervisor.. Daresh (1989)
mendefinisikan supervisi sebagai suatu proses mengawasi kemampuan
seseorang untuk mencapai tujuan organisasi. Wiles (1955)
mendefinisikannya sebagai bantuan dalam pengembangan situasi belajar
mengajar. Lucio dan McNeil (1974) mendefinisikan tugas supervisi, yang
meliputi:
a. Tugas perencanaan, yaitu untuk menetapkan kebijaksanaan dan
program
b. Tugas administrasi, yaitu pengambilan keputusan serta
pengkoordinasian melalui konferensi dan konsultasi yang dilakukan
dalam usaha mencari perbaikan kualitas pengajaran
c. Partisipasi secara langsung dalam pengembangan kurikulum, yaitu
dalam kegiatan merumuskan tujuan, membuat penuntun mengajar
bagi guru, dan memilih isi pengalaman belajar.
d. Melaksanakan demonstrasi mengajar untuk guru-guru.
e. Melaksanakan penelitian.

Dalam buku Kimball yang direvisi oleh T.Lovel "Supervisi


pengajaran dianggap sebagai sistem tingkah laku formal yang
dipersiapkan oleh lembaga untuk menyiapkan interaksi dengan sistem
4

perilaku pengajar dengan cara memelihara, mengubah dan memperbaiki


rencana serta aktualisasi kesempatan belajar siswa.". Dalam uraian
tentang supervisi di atas berfokus pada:
a. Perilaku supervisor;
b. Dalam membantu guru; dan
c. Dan tujuan akhirnya untuk mengangkat harapan belajar siswa.
Menurut Prof. Dr. Piet Suhertian "Supervisi adalah usaha memberi
layanan kepada guru-guru baik secara individual maupun secara
berkelompok dalam usaha memperbaiki pengajaran. Menurut beliau kata
kunci supervisi adalah pemberian layanan dan bantuan."
Pedoman Supervisi dari Depdikbud mengatakan bahwa "Supervisi
yang dimaksud adalah pembinaan yang diberikan kepada seluruh staf
sekolah agar mereka dapat meningkatkan kemampuan untuk
mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih baik."

2. Fungsi dan Peran Supervisi


Kegiatan supervisi dilaksanakan melalui berbagai proses pemecahan
masalah pengajaran. Fungsinya adalah untuk meningkatkan efektivitas
dan efisiensi proses belajar mengajar. Dengan demikian, ciri utama
supervisi adalah perubahan, dalam pengertian peningkatan ke arah
efektivitas dan efisiensi proses belajar-mengajar secara terus menerus.
Menurut Maryono, fungsi supervisi pendidikan terdiri dari Penelitian,
Penilaian, Perbaikan, dan Pembinaan. Ada dua jenis supervisi dilihat dari
peranannya dalam perubahan itu, yaitu:
a. Supervisi traktif yaitu supervisi yang hanya berusaha melakukan
perubahan kecil karena menjaga kontinuitas. Misalnya dapat dilihat
dari kegiatan seperti pertemuan dengan guru-guru, memberikan
informasi dan arahan tentang prosedur dalam suatu kegiatan.
b. Supervisi dinamik, yaitu supervisi yang diarahkan untuk mengubah
secara lebih intensif praktik-praktik pengajaran tertentu. Tekanan
5

dalam perubahan ini di letakkan kepada diskontinuitas, gangguan


terhadap praktek yang ada sekarang untuk diganti dengan yang baru.
Menurut Swearingen terdapat 8 fungsi supervisi sebagai berikut:
a. Mengkoordinasi semua usaha sekolah meliputi:
1) Usaha tiap guru
Guru ingin mengemukakan ide dan menguraikan materi pelajaran
menurut pandangannya ke arah peningkatan. Usaha-usaha yang
bersifat individu tersebut perlu dikoordinasi. Itulah fungsi
supervisi.
2) Usaha-usaha sekolah
Sekolah dalam menentukan kebijakan, merumuskan tujuan-
tujuan atas setiap kegiatan sekolah, termasuk program-program
sepanjang tahun ajaran, perlu ada koordinasi yang baik.
3) Usaha-usaha bagi pertumbuhan jabatan
Setiap guru ingin bertumbuh dalam jabatannya. Oleh karena itu,
guru selalu belajar terus menerus, mengikuti seminar, workshop,
dan lain-lain. Mereka berusaha meningkatkan diri agar lebih baik.
Untuk itu, perlu ada koordinasi yang merupakan tugas dari
supervisi.
b. Memperlengkapi kepemimpinan sekolah
Kepemimpinan merupakan suatu ketrampilan yang harus dipelajari
dan membutuhkan latihan yang terus-menerus. Salah satu fungsi
supervisi adalah melatih dan memperlengkapi guru-guru agar
mereka memiliki ketrampilan dalam kepemimpinan di sekolah.
c. Memperluas pengalaman guru
Supervisi harus dapat memotivasi guru-guru untuk mau belajar dari
pengalaman nyata dilapangan. Melalui pengalaman baru ini mereka
dapat belajar untuk memperkaya pengetahuan mereka.
d. Menstimukasi usaha-usaha sekolah yang kreatif
6

Seorang supervisi harus bisa memberikan stimulus agar guru-guru


tidak hanya berdasarkan instruksi atasan, tetapi mereka adalah
pelaku aktif dalam proses belajar mengajar.
e. Memberi fasilitas dan penilaian yang terus menerus
Penilaian yang diberikan harus bersifat menyeluruh dan kontinu.
Mengadakan penilaian secara teratur merupakan suatu fungsi utama
dari supervisi pendidikan.
f. Menganalisis situasi belajar mengajar
Tujuan dari supervisi adalah untuk memperbaiki situasi belajar
mengajar. Penganalisisan memberi pengalaman baru dalam
menyusun strategi dan usaha ke arah perbaikan.
g. Memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada setiap anggota
staf supervisi berfungsi untuk memberikan dorongan stimulasi dan
membantu guru agar dapat mengembangkan pengetahuan dalam
ketrampilan mengajar.
h. Memberi wawasan yang lebih luas dan terintegrasi dalam
merumuskan tujuan-tujuan pendidikan dan meningkatkan
kemampuan mengajar guru-guru.
B. Pelaksanaan Supervisi
Dalam usaha mempertinggi efisiensi dan efektivitas proses pelaksanaan
supervisi pendidikan, kegiatan supervisi tersebut perlu dilandasi oleh hal-hal
berikut:
1. Kegiatan supervise pendidikan harus dilandaskan atas dasar filsafat
Pancasila.
2. Pemecahan masalah supervisi harus dilandaskan kepada pendekatan
ilmiah dan dilakukan secara kreatif.
3. Keberhasilan supervisi harus dinilai dari sejauh mana kegiatan tersebut
menunjang prestasi belajar siswa dalam proses belajar mengajar.
4. Supervisi harus dapat menjamin kontinuitas perbaikan dan perubahan
program pengajaran.
7

5. Supervisi bertujuan mengembangkan keadaan menyenangkan untuk


terjadinya proses belajar-mengajar yang efektif.

Dalam kaitannya dengan perbaikan situasi belajar mengajar ini, tugas


seorang supervisor adalah membantu guru dalam hal:
a) Pengembangan Kurikulum
b) Pengorganisasian pengajaran
c) Pemenuhan fasilitas sesuai dengan rancangan proses belajar-mengajar
d) Perancangan dan perolehan bahan pengajaran sesuai dengan rancangan
kurikulum;
e) Perencanaan dan implementasi dalam meningkatkan pengalaman belajar
dan untuk kerja guru dalam melaksanakan pengajaran
f) Pelaksanaan orientasi tentang suatu tugas atau cara baru dalam proses
belajar mengajar
g) Pengkoordinasian antara kegiatan belajar-mengajar dengan kegiatan
layanan lain yang diberikan sekolah kepada siswa
h) Pengembangan hubungan dengan masyarakat
i) Pelaksanaan evaluasi pengajaran

C. Tujuan, Sasaran, dan Prinsip-prinsip Supervisi


1. Tujuan Supervisi
Tujuan supervisi adalah mengembangkan antusias belajar mengajar yang
lebih baik melalui pembinaan dan peningkatan profesionalisme guru & kepala
sekolah.

2. Sasaran Supervisi
a. Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar meliputi :
1) Penyusunan program pengajaran;
2) Pelaksanaan proses belajar mengajar;
3) Pelaksanaan program penilaian;
4) Menganalisis hasil penilaian;
5) Pelaksanaan program tindak lanjut;
8

b. Hal-hal yang menunjang pelaksanaan kegiatan belajar mengajar


seperti:
1) Pengelolaan kelas;
2) Pengelolaan sekolah;
3) Pengelolaan administrasi;
4) Pelaksanaan BK;
5) Kebersihan;
6) Ketertiban; dan
7) Pelaksanaan ekstrakurikuler seperti UKS, Pramuka, dsb.

3. Prinsip-Prinsip Supervisi
a. Ilmiah (Scientific). Dalam melaksanakan supervisi hendaknya
dilaksanakan secara ilmiah. Pelaksanaannya harus:
1) Sistematis, teratur, terprogram, dan kontinyu;
2) Objektif, berdasarkan pada data informasi; dan
3) Menggunakan instrumen (alat) yang dapat memberikan data
informasi yang akurat, dapat dianalisis, dan dapat mengukur ataupun
menilai terhadap pelaksanaan proses belajar mengajar.
b. Demokratis. Dalam melaksanakan supervisi hendaknya dapat
menjunjung tinggi azas musyawarah, memiliki jiwa kekeluargaan yang
kuat serta menghargai dan sanggup menerima pendapat orang lain.
c. Kooperatif. Dalam melaksanakan supervisi hendaknya dapat
mengembangkan usaha bersama untuk menciptakan situasi belajar
mengajar yang lebih baik.
d. Konstruktif dan Kreatif. Dalam melaksanakan supervisi hendaknya
dapat membina inisiatif guru sena mendorong untuk aktif dalam
menciptakan situasi belajar mengajar yang lebih baik.

D. Teknik Supervisi
1. Kunjungan Kelas
9

Kunjungan kelas dapat dilaksanakan secara berencana untuk


memperoleh gambaran tentang proses belajar mengajar dan
pengelolaan kelas yang dilaksanakan guru. Kunjungan kelas ini dapat
dilaksanakan dengan cara:
a. Memberitahukan terlebih dulu;
b. Tanpa memberitahukan terlebih dulu; dan
c. Atas undangan guru.

Pada kunjungan kelas ini supervisor dapat melihat:


1) Pelaksanaan KBM2
2) Pengelolaan kelas;
3) Melihat hasil belajar siswa; dan
4) Hal-hal yang menunjang pelaksanaan KBM.
2. Observasi kelas (Classroom Observation)
Observasi kelas dapat dilaksanakan untuk mengetahui usaha serta
kegiatan siswa dan guru. Dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar
mencakup:
a. penguasaan bahan/materi
b. penguasaan metode
c. pengorganisasian kelas
d. penggunaan media/alat peraga, dan
e. Faktor penunjang yang lain.
3. Percakapan pribadi
Percakapan pribadi dilaksanakan pada waktu tertentu dan untuk
masalah khusus. Bertujuan untuk:
a. Mengembangkan segi-segi positif kegiatan guru.
b. Mendorong guru mengatasi kelemahan dalam mengajar dan
mengelola kelasnya
c. Mengurangi keragu-raguan guru dalam menghadapi masalah pada
waktu mengajar.
4. Kunjungan antar kelas atau antar sekolah
10

Dengan tujuan untuk menukar pengalaman serta hal-hal lain yang


menyangkut usaha untuk menunjang pelaksanaan interaksi belajar
mengajar untuk menambah pengalaman mengajar atau mengikuti rekan
guru lain yang sedang memberi contoh mengajar yang baik.
5. Rapat Rutin
Kegiatan ini dilaksanakan pembina dengan para guru dalam rangka
menyampaikan informasi yang bersifat umum.
6. Pertemuan Gugus/KKG
Dilaksanakan pada kelompok kerja seperti KKG, KKKS, KKPS,
dan Pertemuan di PKG. Pertemuan tersebut dapat dilaksanakan oleh
masing-masing kelompok atau gabungan dari beberapa kelompok kerja.
Bertujuan untuk menginventarisasi dan merumuskan masalah yang
ditemukan guna mencari alternatif pemecahannya.
7. Kunjungan antar KKG, KKKS, KKPS
8. Sistem Magang
9. Penataran
10. Karya Wisata
11. Melalui Pengumuman, Brosur, Edaran, Media Masa (Surat Kabar,
Majalah, Buletin, R121, TV, dsb.)

E. Langkah-Langkah Supervisi
1. Perencanaan
a. Kepala Sekolah sebelum mengadakan supervisi perlu membuat
perencanaan yang baik.
b. Tujuan memuat: materi, teknik yang digunakan, sasaran dan
pelaksanaanya
c. Berfungsi sebagai pedoman kerja bagi kepala sekolah dalam
melaksanakan supervisi di kelas.
d. Sebagai penjabaran program supervisi tahunan tersebut disusun
program supervisi yang lebih operasional.
2. Persiapan
11

Hal-hal yang harus dipersiapkan yaitu :


a. Format/Instrumen supervisi;
1) Materi Pembinaan/Supervisi;
2) Buku catatan; dan
3) Data supervisi sebelumnya dan lain-lain.
3. Pelaksanaan
Pelaksanaan supervisi diarahkan pada kegiatan belajar mengajar
dalam rangka pencapaian kompetensi yang ditetapkan dalam,
kurikulum. Pelaksanaan supervisi disesuaikan dengan teknik-teknik
supervisi sebagaimana diterangkan di atas. Langkah-langkah
pelaksanaannya sebagai berikut:
a. Temu awal
Kepala sekolah mengadakan rapat untuk menyampaikan hal-hal
yang akan disupervisi kepada guru. Supervisi bisa dilaksanakan
oleh pengawas maupun oleh kepala sekolah.
b. Observasi administrasi terdiri dari :
1) Observasi administrasi kesiswaan
2) Observasi administrasi perlengkapan barang
3) Observasi administrasi program pengajaran
4) Observasi administrasi keuangan, dll.
c. Observasi PBM
1) Program (tahunan, semester, bulanan).;
2) Persiapan mengajar dan pelaksanaannya;
3) Hasil belajar/prestasi siswa klasikal/individual;
4) Program BK; dan
5) Program tindak lanjut, perbaikan dan pengayaan.
d. Observasi UAS
1) Kepanitiaan UAS;
2) Pengaturan ruangan;
3) Denah kelas;
4) Daftar peserta;
12

5) Kartu peserta;
6) Daftar Pengawas;
7) Daftar Korektor;
8) Tata tertib pengawas/peserta;
9) Jadwal; dan
10) Kesekretariatan.
e. Wawancara
Guna melengkapi informasi tentang semua masalah yang
dihadapi untuk mencari alternatif pemecahan dan pembinaan lebih
lanjut. Setelah pelaksanaan supervisi perlu diselingi atau dilengkapi
dengan wawancara.

f. Temu Akhir
1) Setiap kegiatan supervisi diakhiri dengan menyampaikan
laporan temuan dan mencari alternatif pemecahannya.
2) Hasil akhir supervisi perlu ditandatangani oleh supervisor,
kepala sekolah dan guru yang disupervisi.
3) Temuan-temuan umum disampaikan secara umum/rapat
sekolah.
4) Temuan teknis khusus dibicarakan langsung dengan guru yang
disupervisi/pertemuan pribadi.
g. Tindak Lanjut
Tindak lanjut merupakan pembinaan dan perbaikan dari hasil
temuan pada waktu melaksanakan supervisi. Temuan-temuan
tersebut berkaitan dengan:
1.) Siswa
Temuan yang berhubungan dengan kesiswaan dalam KBM
misalnya:
a) Siswa yang kurang pandai disarankan agar diberikan:
 Bimbingan baik individual/kelompok.
 Latihan-latihan/pekerjaan rumah.
13

 Perbaikan pengajaran (remedial).


b) Siswa yang pandai diberikan pengayaan baik secara
individu/kelompok.
2.) Guru
Temuan yang diperoleh tentang guru:
a) Guru yang profesional dijadikan sebagai:
 Pemandu Mapel (Mata Pelajaran)
 Narasumber dalam kegiatan KKG
b) Guru yang belum prosefional
Perlu mendapat pembinaan dan penangan khusus agar
menjadi guru yang profesional. Untuk itu perlu dilibatkan
dalam:
 Pelatihan-pelatihan;
 Penataran-penataran;
 Membuat dan mempergunakan alat peraga;
 Studi banding; dan
 Rapat, pertemuan lainnya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari pembahasan yang telah diuraikan dapat ditarik
beberapa kesimpulan, yaitu:
1. Supervisi ialah pembinaan yang diberikan kepada seluruh staf sekolah
agar mereka dapat meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan
situasi belajar-mengajar yang lebih baik. Fungsinya adalah untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses belajar mengajar.
2. Pelaksanaan supervisi pendidikan dalam kegiatan belajar mengajar
dilakukan untuk membantu guru dalam hal kelengkapan perangkat
mengajar, strategi mengajar, metode yang dilakukan, dan lain
sebagainya.
3. Tujuan supervisi adalah mengembangkan antusias belajar mengajar yang
lebih baik melalui pembinaan dan peningkatan profesionalisme guru &
kepala sekolah.
Sasaran supervisi adalah tenaga pengajar untuk memperbaiki proses
belajar mengajar.Prinsip supervisi meliputi , Ilmiah (Scientific),
Demokratis, Kooperatif, Konstruktif dan Kreatif.
4. Teknik supervisi yang dilakukan nelalui beberapa tahap
yaitu,kunjungan kelas, observasi kelas, percakapan pribadi,kunjungan
antar kelas atau antar sekolah,rapat rutin, pertemuan
Gugus/KKG,kunjungan antar KKG, KKKS dan KKPS,sistem
magang,penataran karya wisata melalui pengumuman, brosur, edaran,
media masa (surat kabar, majalah, buletin, R121, TV, dsb).
5. Langkah-langkah dalam pelaksanaan supervisi pendidikan yaitu,
perencanaan, persiapan, pelaksanaan, wawancara, temu akhir
dantindak lanjut.

14
B. Saran
Terkait dengan penulisan makalah ini, kami menyarankan beberapa hal
untuk diperhatikan sebagai berikut:
1. Kerapihan dan ketelitian dalam proses penulisan makalah ini, perlu
ditingkatkan guna menunjang kesempurnaan dalam penulisan makalah.
2. Dalam penulisan makalah ini diperlukan waktu yang cukup, agar
materi yang akan disampaikan terpenuhi.
3. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran dalam penulisan makalah
dikemudian hari.

15
DAFTAR PUSTAKA

Kasyadi, Soeparlan., Achdiyat, Maman., Barata, Suteno. 2018. Etika dan Profesi

Kependidikan. Tangerang: Pustaka Mandiri.

“Pengertian, Tujuan, Fungsi, Jenis, Prinsip, dan Pendekatan dalam Supervisi

Pendidikan”, dalam https://www.pelajaran.co.id/2019/26/pengertian-

supervisi-pendidikan-tujuan-fungsi-jenis-prinsip-dan-pendekatan-dalam-

supervisi-pendidikan.html, diakses pada 13 Maret 2020.

“Makalah Supervisi Pendidikan”, dalam

https://setiawidanti.blogspot.com/2012/10/makalah-supervisi-

pendidikan.html, diakses pada 21 Maret 2020

16
17

Anda mungkin juga menyukai