Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

SUPERVISI PENDIDIKAN

(Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Pendidikan )

Dosen Pengampu : Dr. Ratu Vina Rohmatika, M.Pd

Disusun Oleh:

Kelompok 3

1. Fajar Shodiq Ibrahim (2301072004)


2. Lukman Hakim (2301072006)
3. Muhammad Rifqi (2301070018)

PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO

TAHUN AKADEMIK 2023/2024


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. Dzat Pemberi Rahmat

diseluruh alam untuk semua hamba-Nya. Shalawat beserta salam senantiasa tercurah

limpahkan kepada Nabi Muhammad Shallahu’alaihi wasallam yang telah membawa

kita semua dari zaman yang dipenuhi gelap gulita sampai zaman terang benderang

seperti sekarang.

Penyusunan tugas makalah yang berjudul “Supervisi Pendidikan” ini merupakan

salah satu bentuk tanggung jawab terhadap tugas yang telah diamatkan oleh Dosen

Pengampu Mata Kuliah Manajemen Pendidikan. Makalah ini tidak akan selesai tanpa

adanya kerja sama dari banyak pihak, terkhusus Dosen Pengampu yang memberikan

amanat dalam bentuk penugasan makalah, juga seluruh anggota kelompok yang sudah

saling membantu dalam penyelesaian tugas makalah ini.

Penulis menyadari akan kekurangan pada makalah ini, namun dengannya semoga

tetap dapat memberikan manfaat baik bagi penulis maupun masyarakat. Penulis

berharap besar pada kritik dan saran yang sekiranya dapat membangun dan

memperbaiki penulisan makalah ini.

Metro, 29 Februari 2024

Kelompok 3
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................

A. Latar Belakang...............................................................................................
B. Rumusan Masalah..........................................................................................
C. Tujuan............................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................

A. Pengertian Supervisi Pendidikan....................................................................


B. Prinsip dan Tujuan Supervisi Pendidikan......................................................
C. Jenis-jenis Supervisi Pendidikan....................................................................
D. Fungsi Utama Supervisi Pendidikan..............................................................
E. Sasaran Supervisi...........................................................................................

BAB III PENUTUP..................................................................................................

A. Simpulan .......................................................................................................
B. Saran...............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Istilah supervisi baru muncul kurang lebih tiga dasawarsa terakhir ini.
Kegiatan serupa yang dahulu banyak dilakukan adalah Inspeksi, pemeriksaan,
pengawasan atau penilikan. Supervisi merupakan suatu layanan dari atasan kepada
bawahan dengan memberikan pengarahan guna mengembangkan kinerja menjadi
lebih baik.
Kegiatan supervisi disebut pula sebagai kegiatan mengawasi atau
pengawasan. Pengawasan dalam rangka pengembangan di lembaga sekolah baik
adanya. Karena dengan adanya pengawasan (supervisi), diharapkan lembaga
pendidikan akan semakin berkembang. Supervisi mempunyai peran
mengoptimalkan tanggung jawab dari semua program. Supervisi bersangkut paut
dengan semua upaya penelitian yang tertuju pada semua aspek yang merupakan
factor penentu keberhasilan.
Mempelajari pengertian, prinsip dan tujuan supervisi, prinsip, fungsi,
sasaran, teknik dan pendekatan supervisi, pelaksanaan supervisi, proses supervisi
serta format instrumen supervisi dalam supervisi pendidikan menjadi penting dan
wajib. Karena tanpa mengetahui hal dasar di atas, supervisi pendidikan tidak akan
bisa diaplikasikan dengan baik.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian supervisi pendidikan?
2. Apa prinsip dan tujuan supervisi pendidikan?
3. Apa jenis supervisi pendidikan?
4. Apa fungsi utama supervisi pendidikan?
5. Apa Tujuan Supervisi ?
6. Apa sasaran supervisi ?
C. Tujuan Penulisan
Secara umum tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mendeskripsikan
supervisi pendidikan. Namun secara khusus tujuan penulisan makalah ini adalah
untuk mendeskripsikan :
1. Pengertian supervisi pendidikan?
2. Prinsip dan tujuan supervisi pendidikan?
3. Jenis supervisi pendidikan?
4. Fungsi utama supervisi pendidikan?
5. Sasaran supervisi?
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SUPERVISI PENDIDIKAN


Secara umum, istilah supervisi berarti mengamati, mengawasi atau
membimbing dan menstimulir kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh orang lain
dengan maksud untuk melaksanakan perbaikan. Supervisi adalah kegiatan yang
ditujukan untuk memperbaiki dan meningkatan proses dan prestasi pendidikan,
atau bantuan yang diberikan kepada guru dan seluruh staf untuk
mengembangkan situasi pembelajaran yang lebih baik.
Menurut Sudjana (2004: ) supervisi merupakan upaya untuk membantu
pembinaan dan peningkatan kemampuan pihak yang di supervisi agar mereka
dapat melaksanakan tugas kegiatan yang telah ditetapkan secara efisien dan
efektif.
Menurut Daryanto dan Tutik (2015:21), arti supervisi secara morfologis,
emantik dan etimologi adalah :
a. Secara morfologis (bentuk perkataannya) supervisi berasal kata “super”
berarti di atas dan kata “vision” berarti melihat, dalam arti kegiatan yang
dilakukan oleh atasan terhadap hal-hal yang ada di bawahnya.
b. Secara semantik (isi perkataan) supervisi pendidikan adalah pembinaan
yang berupa bimbingan atau tuntunan ke arah perbaikan situasi pada
umumnya dan peningkatan mutu mengajar dan belajar pada khususnya.
c. Secara etimologi (asal-usul) supervisi diambil dalam perkataan bahasa
Inggris “Supervision” artinya pengawasan di bidang pendidikan.
Selain itu, Piet A. Sehertian (dalam Daryanto dan Tutik, 2015:24)
mendefinisikan supervisi sebagai suatu usaha memberi layanan kepada guru-
guru baik secara individual maupun secara kelompok dalam usaha memperbaiki
pengajaran.

B. PRINSIP DAN TUJUAN SUPERVISI


A. Prinsip Supervisi
Sugiyanto (1988:2) prinsip Supervisi sebagai berikut :
1) Ilmiah, mencakup unsur :
a) Sistimatis berarti dilaksanakan secara teratur, berencana, dan
kontinyu.
b) Obyektif artinya data yang didapatkan berdasarkan pada observasi
nyata.
c) Menggunakan instrumen yang dapat memberikan informasi tentang
proses belajar mengajar yang sebenarnya.
2) Demokratis
Supervisor bukan bersifat hirarkis yang memposisikan atasan dengan
bawahan, namun hubungan kesejajaran, saling percaya.
3) Kooperatif
Pembinaan yang diberikan supervisor sebagai sharing of idea.
Supervisor dan yang disupervisi saling memberikan umpan balik.
4) Konstruktif dan kreatif
Hubungan yang demokratis bukan otokratis menumbuhkan krativitas
dari para guru.
B. Tujuan Supervisi
Tujuan Supervisi adalah mengembangkan situasi belajar mengajar
yang lebih baik melalui pembinaan dan peningkatan profesi belajar yaitu
dengan memberikan bimbingan agar guru yang di supervisi dapat
mengalami peningkatan dalam hal keterampilan mengajarnya.
Daryanto (2015:22), dalam buku pedoman pelaksanaan supervisi
pendidikan disebutkan bahwa tujuan supervisi pendidikan adalah perbaikan
dan perkembangan proses belajar mengajar secara total, ini berarti bahwa
tujuan supervisi tidak hanya memperbaiki mutu guru, tetapi juga membina
pertumbuhan profesi guru dalam arti luas termasuk di dalamnya pengadaan
fasilitas-fasilitas, pelayanan, kepemimpinan dan pembinaan human relation
yang baik kepada semua pihak terkait.
Broadmab dalam Arikunto (2004,12) Supervisi bertujuan
membentuk moral yang kuat dan mempersatukan guru dalam satu tim yang
efektif, bekerja sama secara akrab dan bersahabat serat saling menghargai
satu dan lainnya.
Sergiovanni (1980) dalam Arikunto (2004,13) menyatakan tujuan
supervisi adalah meningkatkan kualitas pembelajaran yang harapan
akhirnya juga pada prestasi belajar peserta didik.
Tujuan supervisi dalam meningkatkan mutu kinerja guru antara lain :
a) Membantu guru dalam memahami tujuan pendidikan dan apa peran
sekolah dalam mencapai tujuan tersebut.
b) Membantu guru dalam melihat secara lebih jelas dalam memahami
keadaan dan kebutuhan peserta didiknya.
c) Membentuk moral kelompok yang kuat dan mempersatukan guru dalam
satu tim yang efektif, bekerja sama secara akrab dan bersahabat serta
saling menghargai satu dengan lainnya.
d) Meningkatkan kualitas pembelajaran yang pada akhirnya meningkatkan
prestasi belajar peserta didik.
e) Meningkatkan kualitas pengajaran guru baik itu dari segi strategi,
keahlian dan alat pengajaran.
f) Menyediakan sebuah sistem yang berupa penggunaan teknologi yang
dapat membantu guru dalam pengajaran.
g) Sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan bagi kepala sekolah
untuk reposisi guru.

C. JENIS SUPERVISI PENDIDIKAN


Briggs mengemukakan empat jenis supervisi dari pelaksanaannya :
a) Corective Supervision
Kegiatan supervisi lebih dalam bentuk mencari kesalahan orang yang
disupervisi.
b) Preventive Supervision
Kegiatan supervisi lebih pada usaha untuk melindungi guru dari berbuat
kesalahan, sehingga guru kurang memilki kepercayaan pada diri sendiri.
c) Courtructive Supervision
Supervisi yang berorientasi kepada masa depan, dengan melihat kesalahan
dan membangunnya agar lebih baik dan melihat hal baru dan berusaha
untuk mengembangkannya.
d) Creative Supervision
Supervisi ini lebih mengusahakan perbaikan proses belajar mengajar, dan
usaha memperbaikinya diserahkan pada guru sendiri, supervisor atau kepala
sekolah hanya menciptakan situasi yang dapat menimbulkan daya kreatif
guru.
Johany Windon, ada 4 jenis model supervisi yang dapat dipakai :
a) Supervisi terbuka. Guru dan kepala sekolah tahu masalah yang dihadapinya.
b) Supervisi direktif. Guru tidak tahu masalah yang dihadapi, tetapi kelapa
sekolah mengetahuinya.
c) Supervisi klinis. Guru mengetahui permasalahannya namun kepala sekolah
tidak tahu.
d) Mendatangkan pihak ketiga, jika guru dan kepala sekolah sama-sama tidak
mengetahui pemasalahannya.

D. FUNGSI UTAMA SUPERVISI


Fungsi supervisi menyangkut dalam bidang kepemimpinan, hubaungan
kemanusiaan pembinaan proses kelompok , administrasi personil dan bidang
evaluasi. Menurut Mukhtar dan Iskandar (2009 : 45), fungsi supervisi
pendidikan yaitu :
a. Sebagai suatu kegiatan untuk meningkatkan mutu pendidikan
b. Sebagai pemicu atau penggerak terjadinya perubahan pada unsur-unsur
yang terkait dengan pendidikan
c. Sebagai kegiatan memimpin dan membimbing
Franseth Jane, Ayer (dalam Daryanto dan Tutik, 2015:31),
mengemukakan bahwa fungsi utama supervisi ialah membina program
pengajaran yang sebaik-bainya sehingga selalu ada usaha perbaikan. Fungsi
utama supervisi modern ialah menilai dan memperbaiki faktor-faktor yang
mempengaruhi proses pembelajaran peserta didik.
Sedangkan Briggs (dalam Daryanto dan Tutik, 2015:32) mengungkapkan
bahwa fungsi utama supervisi bukan perbaikan pembelajaran saja, tapi untuk
mengkoordinasi, menstimulasi, dan mendorong ke arah pertumbuhan profesi
guru. Swearingen dalam bukunya Supervision of instruction-foundation and
Dimension (1961) mengemukakan delapan fungsi supervisi :
a. Mengkoordinasi semua usaha sekolah.
b. Memperlengkapi kepemimpinan sekolah.
c. Memperluas pengalaman-pengalaman guru.
d. Menstimulasi usaha-usaha yang kreatif.
e. Memberi fasilitas dan penilaian yang terus-menerus.
f. Menganalisis situasi belajar-mengajar.
g. Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada setiap anggota staf.
h. Memberi wawasan yang lebih luas dan terintegrasi dalam merumuskan
tujuan- tujuan pendidikan dan meningkatkan kemampuan mengajar guru-
guru.

E. TUJUAN SUPERVISI
Tujuan umum supervisi dalam pendidikan adalah memberikan bantuan
teknis dan bimbingan kepada guru dan staf agar personil tersebut mampu
meningkatkan motivaasi dan kualitas kinerjanya, dalam melaksankan tugas dan
melaksanakan proses belajar mengajar.
Menurut Supandi (dalam Daryanto, 2015: 32-33),terdapat dua hal yang
mendasari pentingnya supervisi, yaitu:
a) Perkembangan kurikulum merupakan gejala kemajuan pendidikan.
Pelaksanaan kurikulum memerlukan penyesuaian terus menerus dengan
keadaan nyata di lapangan. Hal ini berarti bahwa guru-guru senantiasa harus
berusaha mengembangkan kreativitasnya agar daya upaya pendidikan
berdasarkan kurikulum dapat terlaksana dengan baik.
b) Pengembangan personel, pegawai atau karyawan senantiasa merupakan
upaya terus menerus dalam suatu organisasi.
Pengembangan personel dapat dilakukan secara formal ataupun informal.
Pengembangan formal merupakan tanggung jawab lembaga yang
bersangkutan. Sedangkan pengembangan informal merupakan tanggung
jawab pegawai itu sendiri dan dilaksanakan secara mendiri atau bersama
dengan rekan kerjanya.
Sergiovanni (dalam Daryanto dan Tutik, 2015: 33-34), terdapat tiga
tujuan supervisi pengajaran yaitu :
a) Pengawasan berkualitas.
Dalam supervisi pengajaran supervisor bisa memonitor kegiatan proses
belajar mengajar di kelas.
b) Pengembangan profesional.
Dalam supervisi pengajaran, supervisor bisa membantu guru
mengembangkan kemampuannya melalui teknik-teknik tertentu.
c) Peningkatan motifasi guru.
Dalam supervisi pengajaran supervisor bisa mendorong guru menerapkan
kemampuannya dalam melaksanakan tugas-tugas mengajarnya. Supervisor
bisa menumbuhkan motivasi kerja guru.
Secara operasional tujuan konkrit dari supervisi pendidikan yaitu :
a) Meningkatkan mutu kinerja guru dengan cara :
 Membantu guru dalam memahami tujuan pendidikan dan apa peran
sekolah dalam mencapai tujuan tersebut.
 Membantu guru dalam melihat secara lebih jelas dalam memahami
keadaan dan kebutuhan peserta didiknya.
 Membantu moral kelompok yang kuat dan mempersatukan guru dalam
satu tim yang efektif, bekerjasama secara akrab dan bersahabat serta
saling mengahrgai satu dengan lainnya.
 Meningkatkan kualitas pembelajaran yang pada akhirnya meningkatkan
prestasi belajar peserta didik.
 Meningkatkan kualitas pengajaran guru dari segistrategi, keahlian, dan
alat pengajaran.
 Menyediakan sebuah sistem yang berupa penggunaan teknologi yang
dapat membantu guru dalam pengajaran.
 Sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan bagi kepala sekolah
untuk reposisi guru.
b) Meningkatkan keefektifan kurikulum sehingga berdaya guna dan terlaksana
dengan baik.
c) Meningkatkan keefektifan dan keefisiensian sarana dan prasarana yang ada
untuk dikelola dan dimanfaatkan dengan baik sehingga mampu
mengoptimalkan keberhasilan peserta didik.
d) Meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah khususnya dalam mendukung
terciptanya suasanya kerja yang optimal yang selanjutnya peserta didik
dapat mencapai prestasi belajar sebagaimana yang diharapkan.
e) Meningkatkan kualitas situasi umum sekolah sehingga tercipta situasi yang
tenang dan tentram serta kondusif yang akan meningkatkan kualitas
pembelajaran yang menunjukkan keberhasilan lulusan.

F. SASARAN SUPERVISI
Sasaran utama dari pelaksanaan kegiatan supervisi adalah peningkatan
kemampuan profesional guru. Sasaran supervisi ditinjau dari objek yang
disupervisi ada beberapa macam bentuk, diantaranya :
a) Supervisi Akademik
Supervisi akademik merupakan serangkaian kegiatan yang
membantu guru utnuk mengembangkan keahliannya mengelola proses
pembelajaran demi tercapainya tujuan pembelajaran (Glickman, 1981).
Daresh (1989) menyatakan bahwa Supervisi Akademik yaitu suatu upaya
membantu para guru mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan
pembelajaran, sehingga esensi supervisi akademik itu sama sekali bukan
untuk menilai kinerja guru dalam mengelola proses pembelajaran, tetapi
untuk membantu guru mengembangkan kemampuan personalitasnya.
Sasaran supervisi akademik yaitu untuk meningkatkan proses
pembelajaran serta untuk meningkatkan mutu proses dan hasil belajar
(Djam’an Satori, 1997). Supervesor dari supervisi akademik yaitu kepala
sekolah. Permendiknas No. 13 tahun 2007, salah satu dimensi kompetensi
kepala sekolah adalah Kompetensi Supervisi, yaitu :
1) Merencanakan program supervisi akademik
2) Melaksanakan supervisi akdemik terhadap guru
3) Menindak lanjuti hasil supervisi akademik.
Tujuan supervisi akademik adalah membantu guru mengembangkan
kemampuannya mencapai tujuan pembelajaran yang dicanangkan bagi
murid-muridnya (Gickman, 1981). Melalui supervisi akademi diharapkan
kualitas akademik yang dilakukan oleh guru semakin meningkat (Neagley,
1980).
Sergiovanni (1987), ada tiga tujuan supervisi akademik, yaitu :
1) Membantu guru mengembangkan kemampuan profesionalnya dalam
memahami akademik, kehidupan kelas, mengembangkan keterampilan
mengajarnya dan menggunakan kemampuannya melalui teknik-teknik
tertentu.
2) Memonitor kegiatan belajar mengajar di sekolah.
3) Mendorong guru menerapkan kemampuannya dalam melaksanakan
tugas-tugas mengajarnya, mendorong guru mengembangkan
kemampuannya sendiri, serta mendorong guru agar ia memiliki
perhatian yang sungguh-sungguh (commitment) terhadap tugas dan
tanggung jawabnya.
Objek supervisi akademik ada 6 macam, yaitu :
1) Peserta didik
- Perhatian peserta didik dalam pembelajaran
- Cara peserta didik menjawab pertanyaan guru
2) Ketenagaan
- Gaya mengajar guru ketika melakukan demonstrasi IPA
- Kemampuan guru dalam memberikan contoh
3) Kurikulum
- Ketetapan metode dengan pokok bahasan
- Urutan materi yang disajikan kepada peserta didik
4) Sarana dan prasarana
- Pemanfaatan alt peraga dalam proses pembelajaran
- Banyaknya buku sumber penunjang pokok bahasan tertentu
5) Pengelolaan
- Pengaturan tempat duduk peserta didik di kelas
- Pengelompokan peserta didik dalam mengerjakan tugas
6) Lingkungan dan situasi umum
- Ketertiban peserta didik selama mengikuti pelajaran
- keteraturan peserta didik selama mengikuti praktikum.
b) Supervisi Administrasi
Supervisi administrasi menitikberatkan pengamatan supervisor pada
aspek-aspek administrasi yang fungsinya sebagai pendukung terlaksananya
kegiatan pembelajaran.
Supervisi administratif adalah supervisi yang ditujukan pada
pembinaan dalam pemanfaatan setiap sarana dan prasarana bagi keperluan
kegiatan pembelajaran. Supervisi administratif bertujuan untuk
meningkatkan mutu pembelajaran karena tersedianya segala aspek yang
mendukung kemudahan pembelajaran di sekolah. Pelaksana dari kegiatan
supervisi administrasi yaitu tenaga administratif seperti pegawai tata usaha.
Objek supervisi administrasi, yaitu :
1) Kurikulum : pengisian buku catatan pelaksana pelajaran, jadwal
pelajaran untuk kelas tertentu
2) Peserta didik : daftar presensi peserta didik , denah kepengurusan kelas.
3) Ketenagaan : kualitas persiapan mengajar, ketepatan waktu guru hadir
di kelas.
4) Pengelolaan : penunjukan wali kelas, jadwal pelajaran kelas tertentu.
5) Sarana dan prasarana : kenyamanan ruang kelas, banyaknya bu per-
bidang studi.
6) Lingkungan dan situasi umum : suasana di luar kelas ketika
berlangsung ulangan umum, kenyamanan ruang ujian.
c) Supervisi Lembaga
Supervisi lembaga (institusional) berorientasi pada pembinaan aspek
organisasi dan magement sekolah. Supervisi kelembagaan dalam rangka
mensukseskan mutu sekolah dalam proses pembelajaran meliputi berbagai
aspek pelaksana, diantaranya :
1) Kepala Sekolah
2) Pendidik
3) Staf Sekolah
4) Peserta Didik
5) Sarana dan Prasarana
d) Supervisi Kebijakan
e) Supervisi Sumber Daya Manusia
BAB III
PENUTUP

A. SIMPULAN
Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa supervisi
pendidikan adalah kegiatan mengawasi atau pengawasan. Pengawasan dalam rangka
pengembangan di lembaga sekolah baik adanya. Karena dengan adanya pengawasan
(supervisi), diharapkan lembaga pendidikan akan semakin berkembang. Supervisi
mempunyai peran mengoptimalkan tanggung jawab dari semua program. Supervisi
bersangkut paut dengan semua upaya penelitian yang tertuju pada semua aspek yang
merupakan factor penentu keberhasilan.
Mempelajari pengertian, prinsip dan tujuan supervisi, prinsip, fungsi, sasaran,
teknik dan pendekatan supervisi, pelaksanaan supervisi, proses supervisi serta
format instrumen supervisi dalam supervisi pendidikan menjadi penting dan wajib.
Karena tanpa mengetahui hal dasar di atas, supervisi pendidikan tidak akan bisa
diaplikasikan dengan baik

B. SARAN
Sebagai seorang pelaksana pendidikan kita harus mempunyai semangat
pembaharuan dalam proses pembelajaran, saat kita mengalami kendala dan masalah
kita harus mampu mengatasinya dengan baik, salah satunya dengan melakukan
supervisi pendidikan
DAFTAR PUSTAKA

Mukhtar dan Iskandar. 2009. Orientasi Baru Supervisi Pendidikan. Jambi : GP Press

Daryanto dan Tutik Rachmawati. 2015. Supervisi Pembelajaran Meliputi Controlling,


Correcting, judging, Directing and Demonstration. Malang : Gaya Media

Anda mungkin juga menyukai