Anda di halaman 1dari 22

Profesi Kependidikan

Konsep Dasar Supervisi Pendidikan (Supervisi Manajerial Sekolah


Superfisi Akademik ,Tujuan, Fungsi,Perinsip Supervisi pendidikan)

Dosen pengampu: Ananda Leo Virganta, S Pd ,M.Pd

Oleh:

Adolf Tarigan (3233121005)

Desta Riani Br Perangin-angin (3231121013)

Diraningsih Zai (3232421004)

Risky Dwi Ananda (3231121033)

Irvan Zebua (3233121006)

Santa Hoky br Sembiring (3232421011)

PENDIDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang maka Esa atas berkat ,rahmat dan
hidaya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Konsep Dasar
Supervisi Pendidikan (Supervisi Manajerial Sekolah Superfisi Akademik ,Tujuan,
Fungsi,Perinsip Supervisi pendidikan)

Pada kesempatan ini kami mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
berbagai pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini kepada

1. Bapak Ananda Leo Virganta, S Pd ,M.Pd .selaku dosen pengampu mata kuliah
Profesi Kependidikan

2.Orang tua yang selalu memberikan dukungan kepada kami

3.Rekan-rekan kampus yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu,yang telah memberikan
dorongan dan semangat kepada kami.

Kami yang membuat makalah ini menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan.Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca yang Budiman demi perbaikan makalah ini untuk
kedepannya. Bisa lebih baik lagi, akhir kata penulis mengucapkan sekian dan terimakasih.

Medan, Maret
2024

Kelompok
5
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULIAN........................................................................................1
1.1. Latar Belakang..........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................1
1.3 Tujuan Dan Manfaat..................................................................................2
BAB II PEMBAHASAAN..................................................................................3
1.1 Supervisi Pendidikan..................................................................................3
1.2 Supervisi Material Sekolah........................................................................5
1.3 Konsep Supervisi Akademik......................................................................7
1.4 Tujuan dan Fungsi Konsep Dasar Supervisi Pendidikan..........................11
1.5 Lima Perinsip Supervisi Pendidikan.........................................................14
BAB III PENUTUP................................................................................................17

1.1 Simpulan...................................................................................................17
1.2 Saran.........................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu usaha sadar yang dilakukan untuk meningkatkan
sumber daya manusia. Salah satu sarana pendidikan yang bertujuan meningkatkan kualitas
sumber daya manusia adalah sekolah. Guru sebagai tenaga pengajar di sekolah merupakan
komponen sumberdaya manusia yang harus dibina dan dikembangkan secara terus-menerus.
Hal ini berkaitan dengan tugas gurı yaitu mendidik atau membantu peserta didik dengan
penuh sadar, baik dengan alat atau tidak.

Namun di lapangan, tidak semua guru yang dididik di lembaga pendidikan terlatih
dengan baik dan kualified (well training dan well qualified) (Jacobson, 1954). Oleh karena itu
diperlukan adanya supervisi pendidikan untuk mengawasi dan memperbaiki proses belajar
mengajar yang dilakukan oleh guru Terdapat beberapa macam supervisi, salah satunya yaitu
supervisi akademik. Supervisi akademik merupakan kegiatan pembinaan yang direncanakan
dengan memberi bantuan teknis kepada guru dan pegawai lainnya dalam melaksanakan
proses pembelajaran, atau mendukung proses pembelajaran yang bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan profesional guru dan meningkatkan kualitas pembelajaran secara
efektif. Berdasarkan penjelasan tersebut, dalam makalah ini akan dibahas tentang Konsep
Dasar Supervisi Pendidikan (Supervisi Manajerial Sekolah Superfisi Akademik ,Tujuan,
Fungsi,Perinsip Supervisi pendidikan).

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep supervisi pendidikan?

2. Bagaimana konsep supervisi material sekolah?

3. Bagaimana konsep supervisi akademik?

4. Apakah tujuan dan fungsi konsep dasar supervisi pendidikan?

5. Bagaimana prinsip supervisi pendidikan?


1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan

- Untuk mengetahui bagaimana konsep supervisi pendidikan

- Untuk mengetahui bagaimana konsep supervisi material sekolah

- Untuk Mengetahui bagaimana konsep supervisi akademik

- Untuk mengetahui tujuan dan fungsi konsep dasar supervisi pendidikan

- Untuk Mengetahui Bagaimana prinsip supervisi pendidikan


BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Konsep Suvervisi Pendidikan

Secara etimologis, konsep supervisi berarti "melihat dari atas" atau "melihat kelebihan",
berdasarkan arti kata Inggris "supervision", yang terdiri dari dua suku kata, "super" dan
"vision". Oleh karena itu, kata "supervisi" tidak sama dengan kata "mengawasi", yang
digunakan dalam bahasa Inggris untuk menggambarkan "pengendalian". Dalam kehidupan
sehari-hari guru, supervisi sering disamakan dengan pengawasan, sehingga pengawas
pendidikan disebut sebagai pengawas. Namun, pengawas tidak secara otomatis dapat disebut
sebagai pengawas. Sesungguhnya, konsep supervisi awalnya adalah kebutuhan akan landasan
pembinaan situasi pembelajaran untuk membantu guru memilih metode mengajar yang tepat
dan pentingnya mempersiapkan guru yang mampu melaksanakan tugasnya dengan kreativitas
yang tinggi yang didasari oleh otonom sebagai guru, sehingga guru dapat terus berkembang.
Menurut Sergiovani (1990), teori supervisi telah berkembang secara historis dengan landasan
teori yang kurang fokus pada perbaikan pembelajaraan. Akibatnya, praktisi tidak banyak
menggunakan teori ini.

Pada dasarnya, supervisi berarti "membantu dan turut serta dalam usaha-usaha
perbaikan dan peningkatan mutu." Menurut Dictionary of Education of Carter Good,
supervisi adalah segala upaya para pejabat sekolah yang diangkat yang diarahkan untuk
memberikan kepemimpinan bagi para guru dan tenaga pendidikan lain dalam meningkatkan
pengajaran. Ini termasuk mendorong pertumbuhan profesional dan perkembangan guru,
memilih dan merevisi tujuan pendidikan, bahan dan metode pengajaran, dan evaluasi
pengajaran. Dari perspektif manajemen, supervisi adalah upaya untuk mendorong,
mengkoordinasi, dan membimbing guru secara konsisten baik secara individu maupun
kolektif untuk memahami secara efektif pelaksanaan aktivitas mengajar dalam rangka
pertumbuhan kontiniu murid (Boardman, 1953). Selanjutnya, supervisi pendidikan
mengkoordinasi, menstimulir, dan mengarahkan perkembangan guru (Brigs, 1938). Untuk
melakukan tugas profesionalnya sebagai pendidik, guru harus memahami jalan usaha,
kelemahan dan kelebihan, serta metodenya (Rifai, 1989). Supervisor harus melakukan
penelitian untuk mengetahui semua hal itu. Barulah ditemukan cara untuk memperbaiki dan
meningkatkan situasi belajar mengajar jika kelemahan telah diketahui. Jadi, menurut Ben
Haris (1975) supervisi didefinisikan sebagai tindakan yang dilakukan oleh karyawan sekolah
terhadap orang dewasa atau objek untuk mempertahankan atau mengubah operasi sekolah
sehingga dapat secara langsung mengubah dan mempengaruhi proses pengajaran untuk
meningkatkan kualitas belajar siswa. Jadi, supervisi adalah seni dan ilmu yang mempelajari
cara mengubah situasi yang ada dalam situasi yang diharapkan.

Berlandaskan istilah-istilah di atas, supervisi pengajaran didefinisikan sebagai (1)


seluruh upaya yang dilakukan oleh petugas sekolah untuk menyediakan kepemimpinan bagi
guru-guru dan pekerja sekolah lainnya; dan (2) supervisi berfokus pada peningkatan jabatan,
pengembangan guru, revisi bahan pengajaran, dan tujuan pendidikan. Kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa Neagly dan Evan menggambarkan supervisi sebagai kumpulan kegiatan
pembinaan bukan kegiatan administratif yang dilakukan oleh supervisor. Ini menunjukkan
bahwa tujuan supervisi adalah untuk meningkatkan pengajaran guru dan memastikan bahwa
prestasi belajar siswa semaksimal mungkin. Alfonso, et.al (1981) mengemukakan perilaku
supervisi yang dirancang oleh organisasi secara langsung mempengaruhi perilaku guru dalam
memfasilitasi belajar siswa guna mencapai tujuan organisasi. Untuk melaksanakan supervisi,
kepala sekolah harus memahami secara menyeluruh apa yang harus diawasi. Sekolah
berfokus pada pembelajaran. Oleh karena itu, komponen yang paling penting untuk diawasi
dan dievaluasi adalah yang berkaitan dengan pembelajaran. Pasal 63 ayat 1 PP No. 19 tahun
2005 menyatakan bahwa evaluasi pendidikan di sekolah dasar dan menengah terdiri dari (1)
evaluasi hasil belajar oleh pendidik; (2) evaluasi hasil belajar oleh satuan pendidikan; dan (3)
evaluasi hasil belajar oleh pemerintah.

Statemen ini menunjukkan bahwa supervisi pengajaran merupakan salah satu aspek
penting yang dapat meningkatkan kualitas pembela-jaran. membuktikan bahwa peningkatan
kualitas pembelajaran tidak hanya ditentukan oleh diri guru sendiri, akan tetapi harus
diupayakan bersama antara guru dan supervisor. Hal penting yang harus dilakukan adalah
memberdayakan supervisor.
1.2 Konsep Suvervisi Material Sekolah

Supervisi ialah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru
dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif. Supervisi
merupakan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan teknis edukatif di sekolah, bukan
sekedar pengawasan fisik terhadap fisik material.

Kepala sekolah adalah supervisor pendidikan di sekolah ia memiliki kewajiban


membimbing serta membina guru dan staf lainnya yang berhubungan dengan
penyelenggaraan, pengembangan pendidikan dan pengajaran untuk menciptakan situasi
pembelajaran yang lebih baik. Supervise penting diadakan oleh kepala sekolah karena dapat
meningkatkan kemampuan professional dan proses pendidikan di sekolah agar dapat lebih
baik dan berkualitas. Upaya yang bias dilakukan oleh kepala sekolah adalah dapat
memfasilitasi guru untuk mengikuti pelatihan, menugaskan guru untuk dapat mengikuti
musyawara guru mata pelajaran. Mengupayakan satana untuk musyawarah guru mata
pelajaran (MGMP), Mengupayakan sarana dan prasarana yangmemadai, Memaksimalkan
kedisiplinan guru, Pembinaankompetensi kepala sekolah dari pengawas, dan Pihak
yayasanmendatangkan narasumber.

Beberapa bentuk supervisi materi sekolah yang umum meliputi:

1.Pengamatan langsung: Pengawas atau administrator mengunjungi kelas untuk mengamati


guru mengajar dan memeriksa bagaimana materi pelajaran disampaikan.

2.Analisis kurikulum: Mengkaji isi kurikulum untuk memastikan bahwa materi pelajaran
yang diajarkan sesuai dengan standar pendidikan dan kebutuhan siswa.

Penilaian pembelajaran: Mengevaluasi hasil pembelajaran siswa untuk memastikan bahwa


materi pelajaran telah efektif disampaikan dan dipahami oleh siswa.

3.Pelatihan dan dukungan: Memberikan bimbingan dan pelatihan kepada guru untuk
membantu mereka meningkatkan kualitas pengajaran dan memperbaiki materi pelajaran.
4.Umpan balik dan evaluasi: Memberikan umpan balik konstruktif kepada guru berdasarkan
hasil pengamatan dan evaluasi untuk membantu mereka dalam meningkatkan kinerja
mengajar dan materi pelajaran.

Beberapa manfaat dari supervisi materi sekolah termasuk:

A.Peningkatan kualitas pengajaran: Dengan memberikan umpan balik dan dukungan kepada
guru, supervisi materi sekolah membantu meningkatkan kualitas pengajaran dan
pembelajaran di kelas.

B.Pemantauan standar pendidikan: Supervisi materi sekolah memastikan bahwa materi


pelajaran yang diajarkan sesuai dengan standar pendidikan yang ditetapkan oleh kurikulum
nasional atau lokal.

C.Identifikasi kebutuhan siswa: Melalui pengamatan langsung dan evaluasi pembelajaran


siswa, supervisi materi sekolah membantu mengidentifikasi kebutuhan individu siswa dan
merancang strategi pembelajaran yang sesuai.

D.Pengembangan profesionalisme guru: Dengan memberikan pelatihan dan dukungan yang


tepat, supervisi materi sekolah membantu dalam pengembangan profesionalisme guru dan
memperkuat kompetensi mereka dalam mengajar.

E.Meningkatkan efektivitas sekolah: Dengan memastikan bahwa materi pelajaran yang


diajarkan efektif disampaikan dan dipahami oleh siswa, supervisi materi sekolah dapat
berkontribusi pada peningkatan keseluruhan efektivitas sekolah dalam mencapai tujuan
pendidikan mereka.
1.3 Konsep Suvervisi Akademik

1. Pengertian Supervisi Akademik

Secara etimologis kata supervisi berasal dari Bbhasa inggris yaitu supervision yang
berarti pengawasan. Kata ini berasal dari dua kata yaitu super dan vision yang berarti
melihat dengan teliti pekerjaan secara keseluruhan.Sedangkan kata akademik berasal dari
Bahasa inggris yaitu academy, kata akademik dalam konteks sekolah dipertautkan dengan
segala hal yang berhubungan dengan penguasaan ilmu pengetahuan yang harus dikuasai
oleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran dan hal hal lain yang terkait dengan itu,
misalnya penyusunan jadwal akademik pembelajaran dan silabus.Seiring dijumpai adanya
seorang kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi akademik hanya datang ke sekolah
dengan membawa instrumen pengukuran unjuk kerja. Kemudian masuk ke kelas
melakukan pengukuran terhadap kerja guru yang sedang mengajar.

2. Tujuan Supervisi Akademik

Tujuan supervisi akademik adalah membantu guru dalam mengembangkan


kemampuannya mencapai tujuan pembelajaran yang direncanakan bagi murud muridnya
(Glickman, 1981). Melalui supervisi akademik diharapkan kualitas akademik yang
dilakukan oleh guru semakin meningkat semata-mata ditekankan pada peningkatan
pengetahuan dan keterampilan mengajar guru, melainkan juga pada peningkatan
komitmrn (commitmen), kemauan (willingness), dan motivasi (motivation) sebab dengan
meningkatkan kemampuan dan motivasi kerja guru, kualitas pembelajaran akan
meningkat. Sedangkan menurut Sergiovanni (1987) ada tiga tujuan supervisi akademik,
yaitu :

1. Supervisi akademik diselanggarakan dengan maksud membantu guru dalam


mengembangkan kemampuan profesional dalam memahami akademik, kehidupan
kelas, mengembangkan keterampilan mengajarnya dan menggunakan kemampuannya
melalui teknik teknik tertentu.
2. Supervisi akademik diselanggarakan dengan maksud untuk memonitor kegiatan
belajar mengajar di sekolah. Kegiatan memonitor ini bisa dilakukan melalui
kunjungan kepala sekolah ke kelas-kelas disaat guru sedang mengajar, percakapan
pribadi dengan guru.
3. Supervisi akademik diselenggarakan untuk mendorong guru untuk menerapkan
kemampuannya dalam melaksanakan tugas tugas mengajarnya, mendorong guru
mengembangkan kemampuannya sendiri, serta mendorong guru agar ia memiliki
perhatian yang sungguh sungguh terhadap tugas dan tanggung jawabnya.

Menurut cogan (1973), supervisi akademik bertujuan untuk meningkatkan


pertumbuhan, pengembangan, interaksi, penyelesaian masalah dan komitmen untuk
membangun kapasitas guru. Sedangkan Glickman (2007), mengatakan bahwa
supervisi akademik bertujuan untuk pengembangkan profesional guru dengan cara
membantu guru meningkatkan kompetensinya, mengembangkan kurikulum dan
mengembangkan penelitian Tindakan kelas.

Dapat diimpulkan bahwa supervisi akademik bertujuan untuk membantu guru


dalam hal meningkatkan mutu kegiatan akademik, berupa pembelajaran baik di dalam
kelas maupun di luar kelas.

3. Prinsip-Prinsip Supervisi Akademik

Konsep dan tujuan supervisi akademik, sebagaimana dikemukakan oleh para pakar
supervisi akademik di muka, memang tampak idealis bagi para praktisi supervis
akademik (kepala sekolah). Namun memang kenyataanya normative. Para guru sekolah
baik suka maupun tidak suka harus siap menghadapi prolema dan kendala dalam
melaksanakan supervisi akademik adanya prolema dan kendala tersebut sedikit banyak
bisa diatasi apabila dalam pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah menerapkan
prinsip prinsip supervisi akademik.

Menurut Dharma (2008) mengatakan bahwa ada beberapa prinsip lain yang harus di
perhatikan dan direalisasikan oleh supervisor dalam melaksanakan supervisi akademik
sebagai berikut:
a. Supervisi akademik harus mampu menciptakan hubungan kemanusiaan yang
harmonis.
b. Supervisi akademik harus dilakukan secara berkesinambungan.
c. Supervisi akademik harus demokratis, supervisor tidak boleh mendominasi
pelaksanaan supervisi akademiknya.
d. Program supervisi akademik harus integral dengan program pendidikan. Di setiap
organisasi pendidikan terdapat bermacam macam sistem perilaku dan tujuan sama.

4. Tahap-Tahap Supervisi Akademik

Tahapan pertama supervisi akademik ada empat perencanaan yang harus disiapkan
yaitu

1. Tujuan supervisi akademik yang dirumuskan berdasarkan kasus yang terjadi.

2. Jadwal supervisi akademik yang ditetapkan dalam memuat informasi seperti nama guru
yang disupervisi, mata pelajaran, hari dan tanggal pelaksanaan, jam pelajaran, kompetensi
dasar, dan pokok pembahasan/materi.

3. Teknik supervisi akademik yang dipilih merupakan keputusan yang diambil supervisor
setelah mengidentifikasi dan memilih teknik supervisi akademik yang tepat dengan kasus
yang ada.

4. Instrumen supervisi akademik yang dipilih berdasarkan hasil analisis dan identifikasi
instrumen yang akan digunakan.

Kedua, supervisi akademik harus dilaksanakan, setelah dilakukan sosialisasi dan


kesepakatan bersama guru yang akan di supervisi. Materi kesepakatan memuat waktu dan
aspek aspek dalam supervisi akademik.

Ketiga pelaksanaan supervisi akademik harus dianalisis. Hasil pelaksanaan supervisi


akademik akan menjadi bahan selanjutnya untuk melakukan analisis. Kegiatan ini kita
lakukan umpan balik, penyempurnaan instrumen, dan program tindak lanjut

Keempat hasil analisis supervisi akademik harus diberikan umpan balik, Bagian ini
dilakukan setelah analisis dan evaluasi supervisi akademik. Rencana umpan balik
dilakukan terhadap guru biasanya dilaksanakan bersamaan dengan kegitan tindak lanjut.
Sehingga langkah-langkah yang harus dilakukan sama.
Kelima supervisi akademik mesti dilengkapi dengan rencana tindak lanjut.
langkahlangkah yang dilakukan pada kegiatan umpan balik bersamaan dengan kegiatan
tindak lanjut.

Keenam menyusun laporan hasil supervisi akademik. Setelah kita melakukan tahapan
demi tahapan supervisi akademik di atas maka sampailah kita pada bagian akhir kegiatan.
Tahapan ini tidak kalah penting dengan tahapan sebelumnya.
1.4 Tujuan dan Fungsi konsep dasar Supervisi Pendidikan

1) Tujuan Konsep Dasar Supervise Pendidikan

Tujuan umum supervisi pendidikan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari tujuan
umum pendidikan, yaitu kedewasaan. Suatu proses supervisi diharuskan membantu guru agar
dapat membantu anak mencapai kedewasaan, yaitu membuat anak didik sanggup mengambil
keputusan sendiri dan bertanggung jawab sendiri. Tujuan supervisi pendidikan, harus tidak
terlepas dari arah tujuan pendidikan nasional. Seorang supervisor harus dapat membantu guru
agar dapat menciptakan situasi belajar mengajar yang mengarah kepada tercapainya tujuan
nasional. Seorang guru harus dibantu untuk dapat menciptakan situasi dan kondisi kelas yang
baik bagi murid, sehingga murid dapat berbuat sendiri dan berani bertanggung jawab atas
perbuatannya. Kepala sekolah harus berusaha membuat guru dapat menciptuakan situasi dan
kondisi itu, yaitu dengan supervisi.

Tujuan khusus supervisi pendidikan di sekolah (operasional) supervisi pendidikan


yang ingin dicapai melalui kegiatan nyata supervisi, yaitu membantu guru agar lebih
mengerti/menyadari tujuan-tujuan pendidikan di sekolah dalam usaha mencapai tujuan
pendidikan itu. Kenyataannya di lapangan, adalah masih banyaknya guru yang terpaku pada
tugas rutin, yaitu mengajar dari jam ke jam dan dari kelas ke kelas lain, tanpa sadar bahwa
apa yang dilakukannya adalah bagian dari tujuan yang besar, di mana mata pelajaran hanya
sebagai alat. Banyak guru yang hanya mengutamakan menyelesaikan tugas dengan tujuan-
tujuan jangka pendek, padahal jauh di depannya ada tujuan yang lebih utama, yaitu
pencapaian tujuan pendidikan. Misalnya, apakah guru tahu apa tujuan pengajaran tata bahasa
bagi hidup anak?

Selanjutnya membantu guru agar mereka lebih menyadari dan megerti kebutuhan dan
masalah-masalah yang dihadapi siswanya. Sistem klasikal memang mempunyai kelemahan,
namun itu bukanlahhambatan atau alasan guru tidak bisa berbuat banyak bagi siswanya.
Misalnya, menyamaratakan kemampuan siswa di satu kelas, mengabaikan hambatan-
hambatan yang bersifat pribadi. Anak pada usia sekolah, terutama di Indonesia banyak
menghadapi masalah, baik yang bersumber dari dirinya maupun dari keluarga dan
lingkungannya, karena itu mereka perlu diperhatikan secara khusus, sebab kalau tidak
demikian guru bisa menganggap siswa bodoh, padahal bukan itu masalahnya.Kemudian
membantu guru mengadakan diagnosa secara kritis, dan kesulitan-kesulitan mengajar dan
belajar murid, dan menolong mereka merencanakan perbaikan. Artinya apabila guru telah
menemukan pokok persoalan, apakah itu datang dari dirinya sendiri atau dari murid, dan
kalau guru sudah menemukan pokok persoalannya ia harus dapat secara tepat merencanakan
perbaikan pengajaran (remidial teaching). Memperbesar kasadaran guru terhadap tata kerja
yang demokratis dan kooperatif serta memperbesar kesediaan untuk tolong menolong. Di
sekolah masih banyak guru yang merasa bahwa tugasnya di muka kelas adalah miliknya
sendiri, yang tidak boleh diganggu gugat oleh orang lain dan tugas itulah yang harus
dikerjakannya selagi ia masih menjadi guru. Padahal tidaklah demikian, karena sekolah
adalah milik bersama yang harus dicapai dengan cara bersama. hal ini muncul karena masih
banyak guru yang tidak mengerti tentang tat kerja sekolah, karena itu perlu diciptakan situasi
dam kondisi yang menciptakan sikap terbuka, demokratif dan kooperatif, sehingga muncul
kebersamaan dalam kepemimpinan sekolah.

Membantu guru meningkatkan kemampuan penampilannya di muka kelas


Penampilan mengajar memang tidak semata ditentukan oleh penguasaan bahan, tapi apabila
guru sudah menguasai bahan adalah modal, namun tak sedikit guru yang mempunyai modal
tapi tak dapat mengembangkannya, karena ia tidak tahu bagaimana cara membelanjakannya,
apalagi ada guru yang kesaratan muatan (bahan), ia justru tenggelam dalam materi. Guru
yang begini sering tampak kacau du muka kelas, karena ia asyik dengan dirinya sendiri,
sedangkan murid tak tahu apa yang harus diperhatikan dan dipelajari. Membantu guru untuk
lebih memanfaatkan pengalamanpengalamannya sendiri Pengalaman adalah guru yang paling
berharga, dan akan menjadi suatu hal yang amat berharga apabila guru disadarkan dengan
pengalamannya sendiri memberikan petunjuk yang amat bijaksana dalam memecahkan
persoalan pengajaran di kelas, apalagi guru yang telah lama mengajar, pasti mempunyai
segudang pengalaman yang dapat dipilihnya untuk menghadapi persoalan yang baru.
Misalnya, guru yang berpengalaman menghadapi siswa yang nakal, akan lunak bagi
menghadapi siswa yang nakal berikutnya, karena ia sudah tahu salahnya. Dan
memperkenalkan guru atau karyawan baru kepada situasi dan kondisi sekolah dan profesinya.

2) Fungsi konsep dasar supervisi pendidikan


Fungsi dan tujuan supervisi pendidikan sangat erat kaitannya. Keduanya dapat
diibaratkan seperti mata rantai. Tujuan memberikan gambaran tentang apa yang harus
dicapai, sedangkan fungsi menunjukkan apa yang harus dilakukan, sehingga untuk mengukur
apakah tujuan telah dapat dicapai dengan baik dapat dilihat dari apakah semua yang harus
dilakukukan dapat dilaksanakan dengan baik, dengan kata lain: pencapaian tujuan supervisi
tergantung dengan berfungsi tidaknya supervisi pendidikan. Tujuan yang ingin dicapai sangat
kompleks, maka para ahli melihat fungsi supervisi dari berbagai pandangan yang beragam,
yang masingmasing mempunyai alasan-alasan tersendiri. Ada yang melihatnya dari fungsi
yang bersifat umum dan bersifat operasional atau yang lebih konkrit.

Menurut Rifai (1982: 49-54) fungsi supervisi itu terdiri atas 7 (tujuh) fungsi, yaitu
sebagai kepemimpinan, sebagai inspeksi, sebagai penelitian, sebagai latihan dan bimbingan,
sebagai sumber dan pelayanan, sebagai koordinasi, dan sebagai evaluasi. Dilihat dari fungsi
utama supervisi adalah ditujukan pada perbaikan dan peningkatan kualitas, agar sasaran
supervisi terlaksana dalam peningkatan kinerja secara efektif, maka kemampuan guru perlu
ditingkatkan. Menurut Ametembun yaitu terdiri dari penelitian, fungsi yang harus dapat
mencari jalan keluar dari masalah yang dihadapi, fungsi penilaian yaitu untuk mengukur
Tingkat kemajuan yang diinginkan, seberapa besar yang telah dicapai dan penilaian ini
dilakukan dengan berbagai cara seperti tes, penetapan standar, penilaian kemajuan belajar
siswa dan sebagainya. Selanjutnya fungsi perbaikan, yaitu sebagai usaha untuk mendorong
guru baik secara perorangan maupun kelompok agar mereka mau melakukan berbagai
perbaikan dalam menjalankan tugas mereka. Lalu fungsi pembinaan, yaitu merupakan salah
satu usaha untuk memecahkan salah satu usaha untuk memecahkan masalah pembinaan atau
pelatihan kepada guru-guru tentang cara-cara baru melaksanakan suatu proses pembelajaran.
1.5 Perinsip Supervisi Pendidikan

Sebagai seorang supervisor kita hendaknya harus memahami prinsip-prinsip atau azas
supervisi pendidikan yang dimana hal itu dapat di gunakan sebagai landasan melaksanakan
supervisi demi untuk mencapai kesuksesan. Terdapat 4 para ahli yang mengemukakan
pendapat nya tentang prinsip prinsip Supervisi Pendidikan diantaranya yaitu:

1. Menurut Risnawati prinsip prinsip Supervisi Pendidikan dapat dibagi menjadi 4


diantaranya yaitu:
A. Prinsip Ilmiah (scientific)

Dalam prinsip ilmiah Supervisi harus laksanakan secara berencana, teratur dan
berkelanjutan, yang dimana supervisi harus di rencanakan terlebih dahulu, dan
supervisi yang dilakukan harus berdasarkan data dan fakta apa adanya melalui
observasi atau pengamatan.

B. Demokratis

Dalam prinsip demokratis pelaksanaan supervisi harus menjunjung tinggi asas


musyawarah, dalam pengambilan keputusan, sehingga segala hambatan dan
permasalahan dapat di atasi dengan mudah. Dalam prinsip demokratis, Supervisor
tidak boleh bertindak egois, yang dapatmenyebabkan guru merasa terbebabani dengan
pelaksanaan kegiatan supervisi tersebut.

C. Kooperatif (Prinsip kerjasama).

Dalam prinsip kooperatif supervisior dan guru harus bisa Saling berbagi ide dan
saling berbagi pengalaman. Dalam prinsip kooperatif ini supervisior harus dapat
mendorong dan memberi semangat kepada guru, Agara para guru merasa termotifasi.

D. Konstruktif dan Kreatif


Dalam prinsip Konstruktif dan Kreatif seorang supervisior harus bisa Membina
inisiatif guru serta mendorongnya untuk aktif menciptakan suasana di mana setiap
orang merasa aman dan dapat menggunakan pontensinya.

2. Arikunto prinsip prinsip Supervisi yangi kemukakan oleh Arikunto sama dengan
prinsip yang dikemukakan oleh rismawati, namun Arikunto menambahakn satu
prinsip dari prinsip yang dikemukakan oelh Rismawati, yaitu:

A. Prinsip Keterbukaan.

Dalam prinsip Prinsip Keterbukaan Supervisi harus di lakukan dengan suasana


terbuka tidak sembunyi-sembunyi namun harus dilakukan secara terus terangan,
sehingga guru dapat informasikan terlebih dahulu mengenai jadwal supervisi yang
akan dilakukan. Dalam prinsip ini Supervisi bukan hanya mengarah pada satu unsur
yaitu guru tapi juga mencakup semua unsur yang ada di sekolah, seperti kepala
sekolah, pegawai tata usaha, bendahara sekolah, kurikulum, pembiayaan ,humas,
sarana prasarana,dan tata laksana.

3. Menurut Gunawan.
Prinsip prinsip yang dikemukan oleh Gunawan dapat dibagi menjadi dua yaitu:
A. Prinsip Fundamental / Dasar.

Dalam prinsip fundamental Pancasila merupakan dasar dari falsafah dan dasar negara,
hal ini harus ditanamkan oleh semua supervisior,sehingga bagi supervisor pancasila
merupakan prinsip dasarnya.seluruh supervisor harus menjalankan dan mengamalkan
ajaran pancasila secara murni, dan konsekwen.

B. Prinsip Praktis.

Prinsip praktis dapa dibagi menjadi dua yaitu prinsip positif dan negatif. Prinsip Positif
meliputi aspek berikut ini :

1. supervisi harus konstruktif dan kreatif.

2. Supervisi dilaksanakan berdasarkan hubungan professional bukan karena kedekatan


dan hubungan pribadi.
3. supervisi hendaklah progresif, tekun, sabar, tabah dan tawakkal.

4. supervisi hendaklah dapat mengembangkan potensi, bakat, dan kesanggupan, untuk


mencapai kemajuan.

5. supervisi hendaklah memperhatikan kesejahteraan serta hubungan baik yang


dinamis.

6. supervisi hendaklah bertolak dari keadaan yang nyata menuju sesuatu yang di cita-
citakan.Prinsip negatif meliputi:
1. Tidak boleh memaksakan kehendak (otoriter), sedapat mungkin tidak menonjolkan
jabatan ataukekuasaaan agar tidak menghambat kreativitas bawahan.
2. Supervisi tidak boleh dilakukan karena adanya hubungan pribadi, keluarga dan
perkoncoan.
3. Supervisi tidak menutup kemungkinan terhadap perkembangan bawahan untuk maju.
4. Tidak boleh mengekploitasi bawahan.
5. Supervisi tidak boleh menuntut prestasi di luar kemampuan bawahan.
6. Supervisi menjadi egois, tidak jujur dan menutup diri terhadap kritik dan saran dari
bawahan.

4. Menurut Sagala.

Prinsip prinsip yang dikemukakan oleh Sagala yaitu sebagai berikut:

A. Ilmiah, prinsip ilmiah pada dasarnya sama dengan pendapat para ahli situ rismawati
dan arikunto, yaitu tersusun secara sistematis dan objektif.
B. Kooperatif, berpegang pada satu prinsip yaitu prinsip kerjasama antara supervisor
dengan yang di supervisi.
C. Konstruktif dan kreatif, yaitu selalu berinisiatif dalam mengembangkan situasi
belajar.
D. Realistik, yaitu berhadapan dengan situasi dan kondisi yang benar-benar ada dan nyata
adanya, bukan situasi abstrak.
E. Progresif, yaitu apa yang dilakukan guru dapat melahirkan dan meciptakan
pembelajaran yang semakin maju sehingga mampu menghadapi arus globalisasi.
F. Inovatif, supervisi pendidikan selalu memberikan perubahan dengan penemuan
penemuan baru dalam rangka perbaikan dan peningkatan mutu.
Pendapat para ahli tentang prinsip supervisi ini dapat kita jadikan acuan dan pedoman
dalam pelaksanaan supervisi, agar supervisi dapat terlaksana dengan baik.
BAB III
PENUTUP

1.1 Simpulan

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat diambil simpulan Supervisi ialah suatu
aktifitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru danpegawai sekolah
lainnya dalam melakukan pekerjaan secara efektif dan lebih baik.Orang yang melakukan
supervisi disebutsupervisor, sasaran supervisi adalah guru danstaf sekolah lainnya.
Tujuan supervisi adalah sebagai pengendaliankualitas, pengembangan profesional, dan
untuk memotivasi guru. Prinsip dasar dari supervisi adalah prinsipilmiah, demokratis,
kerjasama dan prinsip konstruktif dan kreatif. Selain itu juga ada prinsip
fundamental/dasar dan prinsip praktis

1.2 Saran

Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki
kekurangan, baik dari segi isi maupun cara penulisannya. Oleh karena itu dengan segala
kerendahan hati, kami sangat berharap ada kritikan dan saran yang sifatnya membangun
agar kami kedepannya semakin baik dalam membuat makalah. Terakhir, kami harap
makalah ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membutuhkannya.
DAFTAR PUSTAKA

Pratiwi, D. (2020). Konsep Dasar, Fungsi dan Peranan Supervisi Pendidikan.

Achmad, S, S. Tujuan, Fungsi, Dan Manfaat Sepervisi Pendidikan.


Profesi Kependidikan. Hal 124-140.
Milasari, dkk.(2021). Prinsip-prinsip Supervisi, Tipe/Gaya Supervisi, Komunikasi dalam
Supervisi Pendidikan dan Supervisi Pendidikan Islam. Indonesian Journal of Islamic
Educational Management. Vol. 4, No. 2. Hal: 45-60.
Mansyur.2021.asupervisi Akademik.Jurnal Manajemen Pendidikan Islam.107-11
Budiarti,Wasmaini,Yusrizal,Usma,Nasir.2014.pelaksanaan supervisi akademik dalam ragka

meningkatkan kinerja guru kimia di SMA N 1 Teunom Aceh Jaya.jurnal administrqsi

pendidikan.22-30

Emas Kurnianingsih 2017, vol 1 no 1.peran kepala sekolah dalam meningkatkan kompetisi

guru
profesi kependidikan, Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd, 2022, penerbit Unimed Press Universitas

Negeri Medan, cetakan ke xi, ISBN : 978-602-7938-05-2,

Anda mungkin juga menyukai