Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH SUPERVISI PENDIDIKAN

“Tujuan, Fungsi, dan Prinsip-Prinsip Supervisi


Pendidikan”

(Guna Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Supervisi


Pendidikan)

Dosen Pengampu:

Dr. Rifma, M.Pd.

Hendri Budi Utama, M.Pd.

Oleh:

Masaati Laoli 22002029

Beti Adriyani Dona 22002177

DEPARTEMEN ADMINISTRASI PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2024
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh

Segala puji bagi Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan kenikmatannya
sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah tugas kelompok mata kuliah SUPERVISI
PENDIDIKAN ini dengan tepat waktu. Karena tanpa pertolongan dari-Nyatentunya penulis
tidak sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Dan tidak lupa pula penulis
sampaikan sholawat beserta salam untuk nabi kita Nabi Muhammad SAW.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dr. Rifma, M.Pd. dan Bapak Hendri
Budi Utama, M.Pd. selaku dosen pembimbing mata kuliah Supervisi Pendidikan serta
ucapan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam mnyelesaikan
makalah ini baik secara langsung maupun tidak langsung. Sehingga penulis bisa
menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan judul “Tujuan, Fungsi, dan Prinsip-
Prinsip Supervisi Pendidikan”.

Penulis menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, diharapkan
sarandan kritik yang membangun dari pembaca untuk makalah ini sehingga makalah ini
dapat menjadi lebih baik nantinya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Padang, 21 Februari 2024

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1

C. Tujuan Penulisan ............................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3


A. Pengertian Supervisi Pendidikan .................................................................................... 3

B. Tujuan Supervisi Pendidikan .......................................................................................... 3

C. Fungsi Supervisi Pendidikan........................................................................................... 4

D. Prinsip-Prinsip Supervisi Pendidikan ............................................................................. 6

BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 8


A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 8

B. Saran .............................................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Supervisi pendidikan atau yang lebih dikenal dengan pengawasan pendidikan


memiliki konsep dasar yang saling berhubungan. Dalam konsep dasar supervisi
pendidikan dijelaskan beberapa dasar-dasar tentang konsep supervisi pendidikan itu
sendiri. Pendidikan berbeda dengan mengajar , pendidkan merupakan suatu proses
pendewasaan yang dilakukan oleh seorang pendidik kepada peserta didik dengan
memberikan stimulus positif yang mencakup kognitif, afektif dan psikomotor.
Sedangkan pengajaran hanya mencakup kognitif saja, artinya pengajaran adal;ah suatu
proses pentransferan ilmu pengetahuan tanpa membentuk sikap dan kreativitas peserta
didik.

Oleh karena itu, pendidikan haruslah diawasi atau disupervisi oleh supervisor
yang dapat disebut sebagai kepala sekolah dan pengawas-pengawas lain yang ada di
departemen pendidikan. Pengawasan disini adalah pengawasan yang bertujuan untuk
meningkatkan kinerja para pendidik dan pegawai sekolah lainnya dengan cara
memberikan pengarahan-pengarahan yang baik dan bimbingan serta masukan tentang
cara atau metode mendidik yang baik dan professional. Dalam perkembangan supervisi
pendidikan memberikan di Indonesia sehingga para pendidik memiliki kemampuan
mendidik yang kreatif, aktif, dan inovatif. Dan dengan adanya mata kuliah aministrasi
dan supervisi pendidikan yang bergerak dalam bidang pendidikan akan lebih menunjang
para mahasiswa untuk mengetahui bagaimana mengawasi atau mensupervisi pada
pendidikan yang baik. Dalam artikel ini akan dibahasa mengenai konsep dasar tentang
supervisi pendidikan beserta bagianbagiannya.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas dapat dirumuskan beberapa


masalah yaitu:

1. Apa yang dimaksud dengan supervisi pendidikan?

2. Apa tujuan dari supervisi pendidikan?

1
3. Apa fungsi dari supervisi pendidikan?

4. Apa saja prinsip-prinsip supervisi pendidikan?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain :
1. Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan supervisi pendidikan
2. Untuk mengetahui apa tujuan dari supervisi pendidikan
3. Untuk mengetahuui apa fungsi dari supervisi pendidikan
4. Untuk mengetahui apa prinsip-prinsip supervisi pendidkan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Supervisi Pendidikan


Supervisi ialah suatu aktifitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu
para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan secara efektif
(Purwanto,2000). Manullang (2005) menyatakan bahwa supervisi merupakan proses
untuk menerapkan pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan, menilainya dan bila perlu
mengkoreksi dengan maksud supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana
semula. Supervisi merupakan usaha memberi pelayanan agar guru menjadi lebih
profesional dalam menjalankan tugas melayani peserta didik. Jadi kebijakan itu
merupakan keputusan yang harus dipedomani dan diikuti dalam mengatur dan
melaksanakan kegiatan-kegiatan organisasi. Supervisi merupakan pengawasan
terhadap pelaksanaan kegiatan teknis edukatif di sekolah, bukan sekedar pengawasan
fisik terhadap fisik material. Supervisi merupakan pengawasan terhadap kegiatan
akademik yang berupa proses belajar mengajar, pengawasan terhadap guru dalam
mengajar, pengawasan terhadap situasi yang menyababkannya. (Dadang Suhardan,
2010)
Supervisi pendidikan menurut Ametembun adalah pembinaan kearah
perbaikan situasi pendidikan atau peningkatan mutu pendidikan (Ametembun, 2010).
Supervisi menurut Sahertian telah berkembang dari yang bersifat tradisional menjadi
supervisi yang bersifat ilmiah, sebagai berikut a. Sistematis, artinya dilaksanakan
secara teratur, berencana dan secara kontinu. b. Objek, artinya ada data yang didapat
berdasarkan observasi nyata, bukan berdasarkan tafsiran pribadi. c. Menggunakan alat
pencatat yang dapat memberikan informasi sebagai umpan balik untuk mengadakan
umpan balik untuk mengadakan penilaian terhadap proses pembelajaran di kelas (Piet
Sahertian, 2008).

B. Tujuan Supervisi Pendidikan


Tujuan supervisi pendidikan adalah perbaikan dan perkembangan proses
belajar mengajar secara total, ini berarti bahwa tujuan supervisi pendidikan tidak
hanya untuk memperbaiki mutu mengajar guru, tetapi juga membina pertumbuhan
profesi guru termassuk di dalamnya pengadaan fasilitas yang menunjang kelancaran
proses belajar mengajar, peningkatan mutu pengetahuan dan keterampilan guru- guru,

3
pemberian bimbingan dan pembinaan dalam hal implementasi kurikulum, pemilihan
dan penggunaan metode mengajar, alat- alat pelajaran, prosedur dan teknik evaluasi
pengajaran.
Menurut Piet A. Sahertian dalam bukunya menjelaskan bahwa tujuan
supervisi ialah memberikan layanan dan bantuan untuk meningkatkan kualitas
mengajar guru dikelas yang pada gilirannya untuk meningkatkan kualitas belajar
siswa. Dengan demikian jelas bahwa tujuan supervisi ialah memberikan layanan dan
bantuan untuk meningkatkan kualitas belajar siswa, bukan saja memperbaiki
kemampuan mengajar tapi juga mengembangkan potensi kualitas guru secara baik.
Secara nasional tujuan konkrit dari supervisi pendidikan adalah:
1. Membantu guru melihat dengan jelas tujuan-tujuan pendidikan.
2. Membantu guru dalam membimbing pengalaman belajar murid.
3. Membantu guru dalam menggunakan alat pelajaran modern.
4. Membantu guru dalam menilai kemajuan muridmurid dan hasil pekerjaan guru
itu sendiri.
5. Membantu guru dalam menggunakan sumbersumber pengalaman belajar.
6. Membantu guru dalam memenuhi kebutuhan belajar murid.
7. Membantu guru dalam membina reaksi mental atau moral kerja guru dalam
rangka pertumbuhan pribadi dan jabatan mereka.
8. Membantu guru baru di sekolah sehingga mereka merasa gembira dengan tugas
yang diperolehnya.
9. Membantu guru agar lebih mudah mengadakan penyesuaian terhadap
masyarakat dan cara-cara menggunakan sumber-sumber yang berasal dari
masyarakat.
10. Membantu guru-guru agar waktu dan tenaganya tercurahkan sepenuhnya dalam
pembinaan sekolah.
Adapun tujuan utama supervisi adalah memperbaiki pengajaran. Sedangkan
tujuan umum supervisi adalah memberikan bantuan teknis dan bimbingan kepada
guru dan staf agar personil tersebut mampu meningkatkan kualitas kinerjanya, dalam
melaksanakan tugas dan melaksanakan proses belajar mengajar.

C. Fungsi Supervisi Pendidikan


Fungsi utama supervisi pendidikan ditujukan pada perbaikan dengan
meningkatkan situasi belajar mengajar. Menurut Suharsimi Arikunto (2004: 13),

4
setidaknya ada 3 fungsi yang melekat pada supervisi pendidikan, yaitu: a) sebagai
kegiatan meningkatkan mutu pembelajaran, b) sebagai pemicu atau pengerak
terjadinya perubahan pada unsur-unsur yang terkait dengan pembelajaran dan c)
sebagai kegiatan memimpin dan membimbing.
Piet A. Sahertian memberikan 8 fungsi supervisi sebagai berikut:
a. Mengkoordinir semua usaha sekolah.
b. Memperlengkap kepemimpinan sekolah.
c. Memperluas pengalaman guruguru.
d. Menstimulasi usaha-usaha yang kreatif.
e. Memberi faslitas dan penilaian yang terus-menerus.
f. Menganalisis situasi belajar-mengajar.
g. Memberikan pengetahuan ddan keterampilan kepada setiap anggota
staf
h. Memberikan wawasan yang lebih luas dan terintegerasi dalam
merumuskan tujuan-tujuan pendidikan dan meningkatkan kemampuan
mengajar guru-guru.
Dilihat dari fungsi utama supervisi adalah di tujukan pada perbaikan dan
peningkatan kualitas, agar sasaran supervisi terlaksana dalam peningkatan kinerja
secara efektif, maka kemampuan guru perlu ditingkatkan, maka fungsi supervisi
menurut Ametembun terdiri dari:
a. Penelitian
Yaitu fungsi yang harus dapat mencari jalan keluar dari masalah yang
dihadapi.
b. Penilaian
Fungsi penilaian adalah untuk mengukur tingkat kemajuan yang
diinginkan, seberapa besar yang telah dicapai, dan penilaian ini dilakukan
dengan berbagai cara seperti tes, penetapan standar, penilaian kemajuan
belajar sisiwa, melihat perkembangan hasil penilaian sekolah, serta
prosedur lain yang berorientasi pada peningkatan mutu pendidikan.
c. Perbaikan
Fungsi perbaikan adalah sebagai usaha untuk mendorong guru baik
secara perseorangan maupun kelompok agar mereka mau melakukan
berbagai perbaikan dalam menjalankan tugas mereka. Perbaikan ini dapat
dilakukan dengan bimbingan, yaitu dengan cara membangkitkan

5
kemauan, memberi semangat, mengarahkan dan merangsang untuk
melakukan percobaan, serta membantu menerapkan sebuah prosedur
mengajar yang baru.
d. Pembinaan
Fungsi pembinaan merupakan salah satu usaha untuk memecahkan
masalah yang sedang dihadapi, yaitu dengan melakukan pembinaan atau
pelatihan kepada guru-guru tentang cara-cara baru dalam melaksanakan
suatu proses pembelajaran, pembinaan ini dapat dilakukan denagan cara
demonstrasi mengajar, workshop, seminar, observasi, konferensi
individual dan kelompok, serta kunjungan sepervisi.

D. Prinsip-Prinsip Supervisi Pendidikan

Kepala sekolah sebagai supervisor dalam melaksanakan tugasnya harus


memperhatikan prinsipprinsip supervisi agar dalam pelaksanaan supervisi dapat
berjalan dengan baik dan lancar.

a. Prinsip Ilmiah

Prinsip ilmiah mengandung ciri-ciri sebagai berikut.

1) Kegiatan supervisi dilaksanakan berdasarkan data obyektif yang


diperoleh dalam kenyataan pelaksanaan proses belajar mengajar.

2) Untuk memperoleh data perlu diterapkan alat perekam data seperti


angket, observasi, percakapan pribadi, dan seterusnya.

3) Setiap kegiatan supervise dilaksanakan secara sistematis terencana.

b. Prinsip Sistematis, Berarti dilaksanakan secara teratur, berencana dan


berkelanjutan.

c. Prinsip Objektif, berarti data yang didapat berdasarkan hasil observasi


nyata. Kegiatan- kegiatan perbaikan atau pengembangan berdasarkan hasil
kajian kebutuhan-kebutuhan guru atau kekurangan guru, bukan
berdasarkan tafsiran pribadi.

d. Prinsip Kooperatif, berarti kerja sama seluruh staf dalam kegiatan


pengumpulan data, analisa data dan perbaikan serta pengembangan proses

6
belajar mengajar hendaknya dilakukan dengan cara kerja sama seluruh staf
sekolah.

e. Prinsip Demokratis, berarti menjunjung tinggi azas musyawarah,


memiliki jiwa kekeluargaan yang kuat serta sanggup menerima pendapat
orang lain. Prinsip Kerjasama

f. Prinsip konstruktif dan kreatif

Membina inisiatif guru dan mendorong guru untuk aktif menciptakan


suasana dimana tiap orang merasa aman dan bebas menggunakan potensi-
potensinya. Setiap guru akan merasa termotivasi dalam mengembangkan potensi
kreativitas kalau supervisi mampu menciptakan suasana kerja yang
menyenangkan, bukan melalui cara-cara menakutkan (Piet Sahertian, 2008).

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Supervisi merupakan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan teknis


edukatif di sekolah, bukan sekedar pengawasan fisik terhadap fisik material. Supervisi
merupakan pengawasan terhadap kegiatan akademik yang berupa proses belajar
mengajar, pengawasan terhadap guru dalam mengajar, pengawasan terhadap situasi
yang menyababkannya. Kegiatan yang paling penting dan paling utama dari supervisi
adalah pembinaan dan pengembangan yang diberikan kepada seluruh guru dan
pegawai serta staf sekolah lainnya. Untuk mencapai atau memperoleh kualitas
pembelajaran yang lebih baik maka sangat perlu dilakukannya supervisi. Jika
supervisi dapat terlaksana dengan baik maka akan dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran di sekolah. Dengan meningkatnya kualitas pembelajaran diharapkan
hasil belajar siswa juga ikut meningkat, sehingga untuk lulusan sekolah juga akan
meningkat pula.

B. Saran

Penulis menyadari bahwa dalam makalah penulis masih terdapat beberapa


kesalahan, baik dari sistematika, cara penulisan ataupun kekurangan materi. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca agar kami
dapat mengetahui kesalahan kami, untuk perbaikan dimasa yang akan datang.

8
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, 2004, Dasar-dasar Supervisi. Jakarta; PT. Rineka Cipta


Dadang suhardan. 2010. Supervisi Profesional. Bandung : Alfabeta.

N.A. Ametembun. 2007. Supervisi Pendidikan Disusun Secara Berprogram. Bandung: Suri.

Piet sahertian. 2008. Konsep Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta

Piet A. Sahertian. 2008. Konsep Dasar dan Tehnik Supervisi Pendidikan dalam Rangka
Mengembangkan SDM. Jakarta : Rineka Cipta

Purwanto, M. Ngalim, 2008, Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya

Risnawati. 2011. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

Anda mungkin juga menyukai