Anda di halaman 1dari 15

PRINSIP PENGAWASAN PENDIDIKAN

Dosen Pembimbing
Mhd. Subhan, S.Pd, M.Ed, Chat

Mata kuliah
Pengawasan Pendidikan

Oleh:
Kelompok VI

SAVIRA OKTAVIANI
11810322658
ZAINUL THOIBA ROHANI
11810320788

KELAS: AP 5 C

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhu.


Puji syukur dipersembahkan kehadirat Allah SWT yang telah mengutus
rasul nya nabi Muhammad SAW membawa agama islam yang dapat
mengantarkan manusia kepada kehidupan bahagia di dunia dan akhirat. Dalam
kesempatan izin kan kami untuk dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
yang berjudul “Prinsip Pengawasan Pendidikan”. Shalawat beriring salam tak
lupa kita hadiahkan kepada junjungan alam yakni nabi besar Muhammad SAW,
yang telah membawa kita dari alam kebodohan hingga menuju kealam yang
penuh dengan ilmu pengetahuan seperti yang tengah kita rasakan saat ini.
Dalam penyusunan makalah ini tidak luput dari kesalahan, untuk itu kami
mohon maaf atas kesalahan dalam penyusunan makalah ini, dan demi
menghasilkan makalah yang lebih baik, saya mengharapkan kritik dan saran dari
para pembaca terutama kepada dosen pengampuh.
Demikianlah makalah ini saya susun dengan sebaik-baik nya, semoga bisa
bermanfaat dalam menambah wawasan pembaca.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabaraktuhu.

Pekanbaru, 24 Oktober 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2

C. Tujuan Masalah ......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 3

A. Pengertian Prinsip Pengawasan Pendidikan ............................................... 3

B. Prinsip-prinsip pengawasan pendidikan pendidikan ................................... 3

BAB III PENUTUP .......................................................................................... 11

A. Kesimpulan ............................................................................................. 11

B. Saran ....................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi
manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya
pribadi manusia menurut ukuran normatif. Menyadari akan hal tersebut,
pemerintah sangat serius menangani bidang pendidikan, sebab dengan sistem
pendidikan yang baik diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang
berkualitas dan mampu menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
Pendidikan dikatakan sebagai salah satu unsur paling penting dalam
kehidupan manusia. Pendidikan merupakan proses pendewasaan diri manusia
serta proses pembentukan pribadi dan karakter manusia. Manusia diberikan
dasar-dasar pengetahuan sebagai pegangan dalam menjalani hidup dan
menghadapi kenyataan hidup. Dalam pendidikan formal, sekolah menjadi
suatu jenjang yang sudah selayaknya dilalui dalam proses kehidupan
manusia. Karena pendidikan sekolah tidak hanya bertujuan melatih
kedewasaan tetapi juga mengasah intelektualitas, kompetensi, tanggung
jawab dan kesadaran.
Agar proses pendidikan berlangsung dengan baik diperlukan sumber
daya manusia yang handal untuk melaksanakan tugas sebagai pendidik.
Perencanaan atau kurikulum pendidikan yang sesuai juga sangat
mempengaruhi agar tujuan pendidikan tersebut tercapai. Kurikulum tersebut
berisi standar-standar pembelajaran dan pengembangan intelektualitas
manusia. Untuk itu, berkembangnya sebuah sekolah atau lembaga
pendidikan, dengan hasil output yang bagus, kinerja guru yang profesional,
serta prestasi sekolah yang membanggakan tentu tidak terlepas dari peran
seorang supervisor. Supervisor adalah orang yang bertugas mengawasi setiap
pelaksanaan program pendidikan di suatu lembaga pendidikan. Supervisor

1
mengadakan pengawasan dan bertanggung jawab tentang keefektifan
program tersebut. Supervisor meneliti ada atau tidaknya kondisi-kondisi yang
memungkinkan tercapainya tujuan-tujuan pendidikan. Pastinya dalam
mengadakan supervisi pendidikan harus berpegang pada prinsip-prinsip. Apa
sajakah prinsip-prinsip supervisi pendidikan? Akan dibahas lebih lanjut
dalam makalah ini.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka dapat diperoleh
suatu rumusan masalah, yaitu:
1. Apa Pengertian Prinsip Pengawasan Pendidikan
2. Bagaimana Prinsip Pengawasan Pendidikan

C. Tujuan Masalah
Dari rumusan masalah di atas dapat diuraikan tujuan makalah ini, sebagai
berikut:
1. Untuk Mengetahui Apa Pengertian Prinsip Pengawasan Pendidikan
2. Untuk Mengetahui Apa Saja Prinsip Pengawasan Pendidikan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Prinsip Pengawasan Pendidikan


Pengertian prinsip adalah suatu pernyataan fundamental atau
kebenaran umum maupun individual yang dijadikan oleh seseorang atau
kelompok sebagai sebuah pedoman untuk berpikir atau bertindak. Dalam
pengertian umum prinsip adalah suatu pegangan hidup yang diyakini
seseorang mampu membantu dirinya mencapai tujuan hidup yang dia
inginkan atau diprogramkan.
Sementara pengawas pendidikan diartikan sebagai bimbingan
profesional bagi guru-guru. Bimbingan profesional yang dimaksud adalah
segala usaha yang memberikan kesempatan bagi guru-guru untuk
berkembang secara profesional, agar lebih maju lagi dalam melaksanakan
tugas pokok yaitu memperbaiki dan meningkatkan proses belajar murid-
murid. Oleh karena itu suatu pengajaran sangat tergantung pada kemampuan
mengajar guru, maka kegiatan pengawasan menaruh perhatian utama pada
peningkatan kemampuan profesional guru, sehingga diharapkan dapat
meningkatkan mutu proses belajar mengajar. Dalam analisis terakhir, kualitas
pengawas akan direfleksikan pada peningkatan hasil belajar murid.

B. Prinsip-prinsip pengawasan pendidikan pendidikan


Konsep dan tujuan kepengawasan dalam pendidikan sebagaimana
yang dikemukaakn oleh para teoritis terkesan idealis bagi para praktisi
pengajaran. Secara normatif konsep dasar ide memang harus seperti itu, para
supervisor baik suka maupun tidak suka harus siap menghadapi prblem
kendala dalam melaksanakan pengawas pendidikan. Adanya problem dan
kendala tersebut sedikit banyak bisa diatasi apabila dalam pelaksanaan tugas
pengawas pendidikan menerapkan prinsip kepengawasan secara utuh.

3
Berikut ini dikemukaakan beberapa prinsip yang harus diperhatikan
dan direalisasikan oelh supervisor atau pengwas dalam melaksanakan
supervisi pengajaran atau supervisi pendidikan. Yaitu diantaranya sebagai
berikut:1
1. Supervisi pengajaran harus mampu menciptakana hubungan kemanusiaan
bersifat terbuka, kesetiakawanan, dan informal.
2. Supervisi pengajaran harus dilakukan secara berkesinambungan, supervisi
pengajaran bukan bertugas bersifat sambilan yang hanya dilakukan
sewkatu-waktu jika ada kesempatan. Perlu dipahami bahwa supervisi
peengajaran merupakan salah satu essential function dalam keseluruhan
progrm sekolah.
3. Supervisi pengajaran harus demokratis, supervisi tidak boleh mendominasi
dalam pelaksanaan supervisi pengajarannya tetapi penekanan supervisi
pengajaran yang demokratis adalah aktif dan kooperatif.
4. Program supervisi pengajaran harus integral dengan program pendidikan,
di dalam setiap organisasi pendidikan terdapat bermacam-macam sistem
perilaku dengan tujuan sama yaitu tujuan pendiidkan.
5. Supervisi pengajaran harus konfrehensif, program supervisi pengajaran
harus mencakup keseluruhan aspek pengembangan pengajaran walaupun
mungkin saja ada penekanan pada aspek tertentu berdasarkan hasil analisis
kebutuhan pengembangan pengajaran sebelumnya.
6. Supervisis pengajaran harus konstruktif, supervsiis pengajaran bukanlah
sekali-kali untuk mencari kesalahan guru, memang dalam proses
pelaksanaan supervisi pengajaran itu terdapat kegiatan penilaian
performansi guru tetapi tujuannya bukan untuk mencari kesalahan
supervisis pengajaran akan mengembangkan pertumbuhan dan kreativitas
guru dalam memahami dan memecahkan problem pengajaran yang
dihadapi.

1
Amiruddin Siahaan, Manajemen Pengawas Pendidikan, Quantum Teacing: Ciputat,
2006, hlm. 18-21

4
7. Supervisi pengajaran harus obyektif, dalam menyusun, melaksanakan, dan
mengevaluasi keberhasilan program supervisis pengajaran harus obyektif,
yaitu berarti bahwa program supervisi itu harus disusun berdasarkan
kebutuhan pengembangan profesionanl guru. Namun demikian harus
disadari bahwa persoalan supervisi bukanlah personal dunia pendidikan
semata. Perlu disadari bahwa supervisi dilembaga pendidikan atau
disekolah tidak selamanya dapat berjalan dengan baik, karena persoalan
supervisi menyangkut kebijkakan politik negara.

Selain ini juga ada prinsip supervisi menurut Gunawan yaitu : 2


1. Prinsip Fundamental atau dasar.
Setiap pemikiran supervisor harus berdasar atau berlandaskan pada sesuatu
yang kukuh dan kuat. Supervisi dipandang sebagai bagian dari
keseluruhan proses pendidikan yang tidak terlepas dari dasar-dasar
pendidikan nasional. Supervisi ini berlandaskan dengan pancasila sila 1-5
dan jiwa dari kegiatan supervisi.
2. Prinsip Praktis. Dalam pelak-sanaannya seharihari seorang supervisor
berpedoman pada prinsip positif dan prinsip negatif. positif dan prinsip
negatif.
Prinsip positif supervisor antara lain yaitu :3
a. Supervisi harus dilaksanakan secara demokratis dan kooperatif.
Kepala Sekolah sebagai supervisor harus menghargai kepribadian
guru. Dalam pembicaraan-pembicaraan bersama ia memberi
kesempatan kepada guru-guru untuk melahirkan pikiran, perasaan dan
pendapatnya. Keputusan-keputusan diambil dengan jalan musyawarah.
Tujuan-tujuan yang hendak dicapai adalah tujuan bersama. Dalam
suasana yang demikian terpupuklah kerja sama yang baik antara
pimpinan dengan yang dipimpin. Guru-guru saling membantu dalam
melaksanakan tugasnya di sekolah.

2
Eka Fitry dan Hade Afriansyah, Konsep Dasar Supervisi Pendidikan, Universitas
Negeri Padang, 2020, hlm. 4
3
Ari Gunawan, Administrasi Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta, 2002, hlm. 196-197.

5
b. Supervisi harus kreatif dan konstruktif
Supervisor harus menyadari bahwa setiap guru pasti mempunyai
kelebihan dan kekurangan, oleh karena itu hendaklah ia berusaha
memberikan dorongan kepada guru-guru untuk mengembangkan
kelebihan-kelebihan itu dan menciptakan sesuatu yang baru demi
kepentingan anak didik mereka. Kekurangan-kekuranganya
dibicarakan dengan guru yang bersangkutan atau dalam kelompok
bersama mereka mencari jalan keluar untuk memperbaiki kekurangan-
kekurangan itu.
c. Supervisi harus scientific dan efektif.
Dalam menghadapi masalah hendaknya supervisor bersikap
“scientivic”. Ini berarti bahwa ia harus mendengarkan masalah yang
dihadapi guru dengan penuh perhatian, mengumpulkan data, kemudian
mengolahnya dan akhirnya menarik kesimpulan serta mengambil
keputusan. Supervisi membantu guru-guru dalam mempersiapkan
pelajaran yang diberikan, dalam menggunakan alat pelajaran, serta
menyusun tes bagi siswa secara efektif. Supervisi mengkoordinir teori
dan praktik sambil menolong guru-guru mengerti teori dan praktik
sambil menolong guru-guru mengerti teori supervisor, menolong
mereka untuk mengetrapkan di dalam pelaksanaan tugasnya di
sekolah. Ia dengan setia berusaha memperbaiki metode dan cara
penggunaanya, sehingga teori itu dapat menjadi efektif.
d. Supervisi harus dapat memberi persamaan aman kepada guru-guru.
Kepala sekolah yang merangkap sebagai supervisor bagaikan
bapak atau saudara bagi mereka yang senantiasa siap membantu
mereka dalam memecahkan masalah yang mereka hadapi. Dengan
demikian terpupuklah rasa aman pada guru-guru dan mereka tidak
tertekan serta bebas untuk mengeluarkan kenyataan.
e. Supervisi harus berdasarkan kenyataan.
Supervisi yang dilakasanakan kepala sekolah hendaklah didasarkan
atas keadaan yang sebenarnya yang dapat dilihat, disaksikan dan

6
diketahui oleh kepala sekolah itu sendiri dari dekat. Data yang
diperoleh bukan data yang sebenarnya yaitu keadaan murid,
lingkungan belajar mengajar, keadaan alat-alat pelajaran yang
sebenarnya, semua ini merupakan bahan-bahan yang nyata bagi
supervisor untuk melaksanakan tugasnya sebaik mungkin.
f. Supervisi harus memberi kesempatan kepada supervisor dan guru-guru
untuk mengadakan self evaluation. Supaya pelayanan supervisi
mendatangkan manfaat serta menjadi mantap, baik bagi kepala sekolah
maupun bagi guru-guru, maka hendaknya kepala sekolah dapat
mengembangkan dirinya terlebih dahulu. Agar supaya ia dapat
mengembangkan dirinya sendiri, maka perlu sekali ia berusaha
mengadakan self evaluation setiap kali. Melalui self evaluation setiap
kali. Melalui self evaluation ini ia dapat mengetahui kelebihan-
kelebihan, juga kekurangan-kekurangan dan kelemahanya. Kemudian
ia akan berusaha juga untuk memperbaiki kekuranganya. Demikian
pula ia dapat membantu guru-guru dalam self evaluation demi
kepentingan anak didiknya.

Prinsip negatif supervisor antara lain yaitu :


a. Seorang supervisor tidak boleh bersikap otoriter.
b. Seorang supervisor tidak boleh mencari kesalahan pada guru-guru.
c. Seorang supervisor bukan inspektur yang ditugaskan untuk memeriksa
apakah peraturan-peraturan dan instruksi-instruksi yang telah
diberikan dilaksanakan atau tidak.
d. Seorang supervisor tidak boleh menganggap dirinya lebih dari guru-
guru oleh karena jabatanya.
e. Seorang supervisor tidak boleh terlalu banyak memperhatikan hal-hal
kecil dalam cara-cara guru mengajar.
f. Seorang supervisor tidak boleh lekas kecewa, bila ia mengalami
kegagalan.

7
Masalah-masalah yang dihadapi supervisor banyak sekali macamnya
dengan alasan yang berlainan dan gejala-gejala yang lain pula, untuk itu
seorang supervisor harus dapat menyesuaikan sikap dan tindakannya
sesuai dengan situasi, tempat, waktu, dan individu-individu yang
dihadapinya.
Disinilah seorang supervisor memerlukan pegangan dan pedoman
dalam menentukan sikap dan tindakannya. Pegangan dan pedoman itu
dinamakan prinsip-prinsip supervisi yang mendasari sikap dan tindakan
supervisor.
Kepala sekolah sebagai supervisor dalam melaksanakan tugasnya
harus memperhatikan prinsip supervisi agar dalam pelaksanaan supervisi
dapat berjalan dengan baik dan lancar :4
1. Prinsip ilmiah
Kegiatan supervisi dilakukan berdasarkan data obyektif yang diperoleh
dalam kenyataan pelaksanaan proses belajar mengajar
2. Prinsip demokratis
Servise dan bantuan yang diberikan kepada guru berdasarkan
hubungan kemanusiaan yang akrap dan kebahagiaan sehingga guru-
guru merasa aman untuk mengembangkan tugasnya.
3. Prinsip kerja sama
Mengembangkan usaha bersama atau menurut istilah supervisi
memberi suport mendorong, menstimulasi guru sehingga mereka
merasa tumbuh bersama.
4. Prinsip konstruktif dan kreatif
Setiap guru akan merasa termotivasu dalam mengembangkan potensi
kreativitas kalau supervisi mampu menciptakan suasana kerja yang
menyenangkan bukan melalui cara yang menakutkan.
Adapun prinsip pengawasan menurut Handayaningrat antara lain
sebagai berikut :5

4
Piet A. Sahertina, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka
Mengembangkan SDM, Jakarta : Rineka Cipta, 2008, hlm. 19

8
1. Pengawasan berorientasi pada tujuan organisasi
2. Pengawasan harus objektif, jujur dan mendahulukan kepentingan
umum
3. Pengawasan harus berorientasi terhadap kebenaran menurut peraturan
yang berlaku
4. Pengawasan harus menjamin sumber daya dan hasil guna pekerjaan
5. Pengawasan harus berdasarkan atas standar yang objektif, teliti, dan
tepat
6. Pengawasan harus bersifat terus-menerus
7. Hasil pengawasan harus dapat menghasilkan umpan balik terhadap
perbaikan dan penyempurnaan dalam pelaksanaan, penyempurnaan
dalam pelaksanaan, perencanaan serta kebijakan waktu yang akan
datang.
Sedangkan menurut Abdurrahman prinsip pengawasan antara lain
sebagai berikut :6
1. Prinsip menjamin sasaran
Pengawasan pekerja ditunjukkan untuk menjamin terciptanya tujuan
yaitu apabila menemukan perubahan dari rencana maka tindakan
perbaikan harus dilakukan.
2. Prinsip efisiensi
Pengawasan pekerja harus dapat dilakukan dengan baik oleh manajer
yang bertanggung jawab atas pelaksanaan rencana, dalam hal ini
ditunjukkan agar semua sumber daya yang ada baik sumber daya
manusia maupun modal yang dapat digunakan sesuai dengan yang
dibutuhkan.
3. Prinsip penglihatan ke muka
Pengawawan pekerja harus bersifat preventif yang berarti proses
pengawasan itu dilakukan untuk mencagah terjadinya penyimpangan

5
Handayaningrat, Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen, Jakarta: Haji
Masagung, 1997, hlm. 15-17
6
Abdurrahman Oemi, Dasar-dasar Public Relation, Bandung: PT. Cipta Aditya Bakti, ,
1995, hlm. 10-11

9
dari rencana yang telah ditentukan baik pada saat sekarang maupun
dimasa yang akan datang.
4. Prinsip pengawasan secara langsung
Pengaawasan pekerja dilakukan oleh manajer secara langsung ke
tempat pelaksanaan pelaksanaan pekerja baik dengan sistem insfektif,
verifikasi, maupun dengan sistem investiatif.
Prinsip-prinsip diatas digunakan pengawas dalam rangka melakukan
tugas pokoknya sebagai seorang pengawas atau supervisor pendidikan
pada sekolah yang dibinanya. Dengan demikian kehadiran pengawas
disekolah bukan untuk mencari kesalahan sebagai dasar untuk memberi
hukuman akan tetapi harus menjadi mitra sekolah yang membina dan
mengembangkan mutu pendidikan disekolah.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pengertian prinsip pengawasan pendidikan adalah suatu pedoman yang
dipakai oleh seorang pengawas untuk melakukan pekerjaan yaitu
meningkatkan mutu guru dan memperbaiki proses prmbelajaran di
sebuah sekolah.
2. Prinsip pengawasan pendidikan
a. Prinsip fundamental
b. Prinsip praktis

B. Saran
Kami menyadari bahwasanya dalam makalah ini terdapat banayk
kesalahan baik dalam segi isi, penulisan maupun sumber. Oleh karena itu
kami berharap kepada pembaca untuk dapat memberikan saran yang
membangun agar kedepannya kami bisa membuat makalah yang lebih baik
lagi.

11
DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Oemi, 1995. Dasar-dasar Public Relation. Bandung: PT. Cipta


Aditya Bakti
A. Sahertina, Piet. 2008. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam
Rangka Mengembangkan SDM. Jakarta: Rineka Cipta.
Fitry, Eka dan Hade Afriansyah. 2020. Konsep Dasar Supervisi Pendidikan,
Universitas Negeri Padang
Gunawan, Ari. 2002. Administrasi Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta
Handayaningrat. 1997. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen.
Jakarta: Haji Masagung
Siahaan, Amiruddin. 2006. Manajemen Pengawas Pendidikan. Quantum Teacing:
Ciputat

12

Anda mungkin juga menyukai