Anda di halaman 1dari 15

PERENCANAAN DAN PROSEDUR TANGGUNG JAWAB

PENGAWASAN PENDIDIKAN

Dosen Pembimbing
Mhd. Subhan, S. Pd., M.Ed.Chat.
Mata kuliah
Pengawas Pendidikan
Oleh Kelompok 8:

NADIA ULFA
11810320669
NURKHOLILA HASIBUAN
11810320783

KELAS:AP5C

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhu.


Puji syukur dengan setulus-tulusnya dipersembahkan kehadirat Allah SWT
yang telah mengutus rasul nya nabi Muhammad SAW membawa agama islam
yang dapat mengantarkan manusia kepada kehidupan bahagia di dunia dan
akhirat. Dalam kesempatan izin kan saya agar dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini yang berjudul “PERENCANAAN DAN PROSEDUR
TANGGUNG JAWAB PENGAWASAN PENDIDIKAN”. Shalawat beriring
salam tak lupa kita hadiahkan kepada junjungan alam yakni nabi besar
Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari alam kebodohan hingga
menuju kealam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.
Dalam penyusunan makalah ini tak luput dari kesalahan, untuk itu saya
mohon maaf atas kesalahan dalam penyusunan makalah, dan demi
menghasilkan makalah yang lebih baik, saya mengharapkan kritik dan saran
dari para pembaca.
Demikianlah makalah ini kami susun dengan sebaik-baiknya, mudah-
mudahan bisa bermanfaat dalam menambah wawasan pembaca.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabaraktuhu.

Pekanbaru,23 Oktober
2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan Masalah ........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................ 3
A. Pengertian Pengawasan ................................................................................ 3
B. Perencanaan Pengawasan Pendidikan ............................................................ 3
C. Prosedur Pelaksanaan Pengawasan Pendidikan............................................... 7
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 11
A. Kesimpulan ............................................................................................... 11
B. Saran......................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Supervisi pendidikan atau yang lebih dikenal dengan pengawasan
pendidikan memiliki konsep dasar yang saling berhubungan. Dalam konsep
dasar supervisi pendidikan dijelaskan beberapa dasar-dasar tentang konsep
supervisi pendidikan itu sendiri. Pendidikan berbeda dengan mengajar,
pendidikan adalah suatu proses pendewasaan yang dilakukan oleh seorang
pendidik kepada peserta didik dengan memberikan stimulus positif yang
mencakup kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sedangkan pengajaran hanya
mencakup kognitif saja artinya pengajaran adalah suatu proses pentransferan
1
ilmu pengetahuan tanpa membentuk sikap dan kreatifitas peserta didik.
Oleh karena itu, pendidikan haruslah diawasi atau disupervisi oleh
supervisor yang dapat disebut sebagai kepala sekolah dan pengawas-pengawas
lain yang ada di departemen pendidikan. Pengawasan di sini adalah
pengawasan yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja para pendidik dan
pegawai sekolah lainnya dengan cara memberikan pengarahan-pengarahan
yang baik dan bimbingan serta masukan tentang cara atau metode mendidik
yang baik dan professional. Dan dengan adanya mata kuliah supervisi
pendidikan pada institusi yang bergerak dalan bidang pendidikan akan lebih
menunjang para mahasiswa untuk mengetahui bagaimana mengawasi atau
mensupervisi pada pendidikan yang baik. Dalam makalah ini akan kami
paparkan beberapa konsep dasar tentang supervisi pendidikan beserta sub-
subnya yang semuanya sudah kami sebutkan dalam rumusan masalah. 2
Sesuai dengan perkembangan masyarakat dan perkembangan
pendidikan di Indonesia maka paradigma tenaga kependidikan sudah
seharusnya mengalami perubahan pula, khususnya yang berkaitan dengan

1
Slameto, “ supervisi pendidikan oleh pengawas sekolah”, Jurnal Manajemen
pendidikan Vol 3 No. 2, 2016. Hlm 192
2
Ihsanuddin A, “implementasi supervisi pengawas pai dalam meningkatkan
kompetensi pedagogik guru PAI SD dikecamatan berbah sleman”, (doctoral dissertation, IAIN
surakarta) 2015. Hlm 188

1
supervisi atau kepengawasan pendidikan ini. Pengawasan seperti ini sering
disebut inspeksi atau memeriksa, orang yang melakukan pemeriksaan itu
sendiri disebut inspektur.
Supervisi pendidikan atau yang lebih dikenal dengan pengawasan
pendidikan memiliki konsep dasar yang saling berhubungan. Dalam
perkembangannya supervisi pendidikan memberikan pengaruh yang baik pada
perkembangan pendidikan di Indonesia sehingga para pendidik memiliki
kemampuan mendidik yang kreatif, aktif, efektif dan inovatif.

B. Rumusan Masalah
Bertumpu pada latar belakang masalah diatas, maka penulis
dapat merumuskan permasalahan yang berkaitan dengan kurikulum
pendidikan yaitu :
1. Apa pengertian pengawasan ?
2. Bagaimana perencanaan pengawasan pendidikan ?
3. Bagaimana prosedur tanggung jawab pengawasan pendidikan ?

C. Tujuan Masalah
Adapun tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian pengawasan.
2. Untuk mengetahui perencanaan pengawasan pendidikan.
3. Untuk mengetahui prosedur tanggung jawab pengawasan
pendidikan.

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengawasan
masing-masing fungsi pimpinan berhubungan erat satu sama lain. Hal
ini akan lebih jelas, bila kita ingat bahwa sesungguhnya fungsi manajerial yang
lima itu, yakni merencanakan, pengorganisasian, penyusunan, memberi
perintah dan pengawasan adalah prosedur atau urutan pelaksanaan dalam
merealisasi tujuan badan usaha. Dan fungsi pengawasan memiliki hubungan
dengan fungsi manajerial lainnya yaitu membantu penilaian apakah fungsi
manajerial lainnya tersebut telah dilaksanakan secara efektif atau sebaliknya.
Walaupun terdapat kenyataan demikian, umumnya para ahli lebih menonjolkan
3
hubungan erat antara perencanaan, memberi perintah, dan pengawasan.
Perencanaan berhubungan erat dengan fungsi pengawasan karena
dapat dikatakan rencana itulah sebagai standar atau alat pengawasan bagi
pekerjaan yang sedang dikerjakan. Demikian pula fungsi pemberian perintah
berhubungan erat dengan fungsi pengawasan karena sesungguhnya
pengawasan itu merupakan follow up dari perintah-perintah yang sudah
dikeluarkan. Apa yang sudah diperintah haruslah diawasi, agar apa yang
diperintahkan itu benar-benar dilaksanakan.
Mengingat hubungan-hubungan erat antara ketiga fungsi tersebut,
maka pengawasan dapat diartikan sebagai suatu proses untuk menerapkan
pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan, menilainya, dan bila perlu mengoreksi
dengan maksud supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula.

B. Perencanaan Pengawasan Pendidikan


Perencanaan pengawasan pendidikan adalah merupakan kegiatan
dari seorang supervisi tatap muka dengan pengawas sekolah setiap
minggunya dengann sasaran guru binaan baik secara individual maupun

3
Sudrajana, nana, dkk, “standar mutu pengawas”, (Jakarta : Dirjen PMPTK Direktorat
Tenaga Kependidikan Depdiknas, 2006) hlm 89

3
secara kelompok melalui pembinaanya, serta pembibingan untuk
pelatihan guru sesuai kompetensi dan tugas guru yang merupakn uraian
aspek atau materi program untuk semester pengawasan.
Perencanaan dalam pengawasan pendidikan ada dua bentuk
perencanaan pengawasan yaitu:
1. Rencana kepengawasan akademik (RKA)
RKA merupakan penjabaran dari program semseter yang rinci
dan sistematis, agar pengawasan lebih ter arah dengan menggunakan
kriteria SMART dari ruang lingkup supervisi akademik dan
sasarannya adalah guru, dan dirancang untuk dapat dilaksanakan
4
dalam satu kali pertemuan atau lebih.
2. Rencanaa kepengengawasan Manajerial ( RKM)
RKM merupakan penjabaran dari program semester pengawasan
sekolah yang rinci dan sistematis,agar pengawasan lebih terarah
dengan menggunakan kriteria smart dari ruag lingkup supervisi
manajerial dan sasarannya adalah kepala sekolah dan tenaga
kependidikan lainnya disekolah, serta dirancang untuk bisa
dilaksanakan dalam satu kali pertemua atau lebih. 5
Komponen-komponen dalam program tahunan, semester, RKA,
dan RKM sekurang-kurangnya memuat ; aspek/masalah,
tujuan/sasaran, indikator keberhasilan, strategi/ metode kerja (teknik
supervisi), skenario kegiatan, jadwal/ waktu yang diperlukan.
Berikut adalah contoh rencana kepengawasan manajerial (RKM)

Contoh :
RENCANA KEPENGAWASAN
ASPEK MANAJERIAL
No.3, Pembinaan program sekolah jangka Pendek (tahunan)
4
Suhardan, Dadang, “layanan dalam meninkatkan mutu pembelajaran diera otonomi
daerah”, (Bandung : Alfabeta, 2010) hlm 123.
5
Satori, D Jam’an, “supervisi akademik (teori dan praktek )” (Djakarta : Depdikbud,
2011) hlm 56

4
a. Aspek/masalah:
1) Pembina : penyusunan program sekolah jangka pendek
2) Memantau : proses penyusunan program sekolah jangka
pendek
3) Menilai : akuransi dan relevansi program jangka panjang,
jangka menengah dan jangka pendek.
b. Tujuan:
Tersusnnya program sekolah jangka pendek yang sesuai dengan
potensi da kebutuhan sekolah, menuju sekolah berstandar
nasional (SSN)
c. Indikator keberhasilan:
1) Mampu menyusun need assement kegiatan sekolah yang
akan dilaksanakan
2) Program sekolah berdasarkan program jangka panjang
dan jangka menengah
3) Seluruh stakeholder megetahui program sekolah jangka
pendek (transparansi)
4) Program sekolah jangka pendek mendapat dukungan dari
stakeholder.6
d. Strakegi/metode kerja (teknik supervisi manajerial):
1) Ekplorasipenguasaan peserta tentang program sekolah
jangka pendek.
2) Penyajian da diskusi substansi materi tentang program
sekolah jangka pendek
3) Analisis program jangka panjang dan menengah
4) Tanya jawab tentang kebutuhan sekolah
5) Review program sekolah jangka pendek sebelumnya.
6) Refkelasi dan rencana tindak lanjut
e. Skenario kegiatan:

6
Masaong, “supervisi pengajaran dan pengembangan kapasitas guru”, (Bandung :
Alfabeta, 2013) hlm 88

5
1) Pendahuluan:
a) Penjelasan tentang maksud pembinaan
b) Ekplorasi mengenai penguasaan tentang program
sekolah jangka pendek.
2) Inti:
 Penyajian pokok-pokok materi tentang program
sekolah jangka pendek.
 Menganalisa kebutuhan dan potensi sekolah
 Diskusi tentang Need assessmen sekolah.
 Menelaah kekurangan program sekolah jangka
pendek sebulumnya.
 Penyusunan program sekolah jangka pendek.
 Validasi program sekolah jangka pendek dengan
kebutuhan, kondisi da potensi sekolah.
3) Penutup:
a) Kesimpulan tntang program sekolah jangka pendek
yang telah dihasilkan.
b) Evaluasi, refleksi dan umpan balik.
c) Tindak lanjut sosialisasi program sekolah jangka
pendek kepada warga/ stake holder sekolah.
f. Sumber daya yang diperlukan (dana/fasilitas,dll)
1) Sumber belajar :
a) Buku tentang undang-undag, peraturan pemerintah dan
permendiknas
b) Buku, journal dan hasil penelitian yang relevan.
c) Kebijakan dan peraturan pemerintah yang relevan dan
aktual
d) Worksheet dan format-format.
2) Alat/media: leptop, LCD, dan alat tulis lainnya.
3) Dana: alokasi BOS

6
g. Penilaian dan instrumen
1) Penilaian: produk
2) Instrumen : daftar checklist dengan narasi
h. Rencana tindak lanjut
1) Aplikasi dan implementasi program sekolah jangka panjang
pendek dalam selurug aktifitas sekolah.
2) Menetapkan program sekolah jangka pendek sebagai acuan
dasar kesiswaan, sarana dan hubungan masyarakat.
3) Evaluasi keterlaksanaan program sekolah jangka pendek
dalam seluruh aktifitas sekolah.7

C. Prosedur Pelaksanaan Pengawasan Pendidikan


Kata supervise bersal dari bahasa inggris yaitu supervision, yang terdiri
dari dua kata super dan vision artinya melihat dengan cara teliti
pekerjaan secara keseluruhan. Dan orang yang melakukan supervisi
disebut supervisior. Suharsimi berpendapat bahwa supervisi terdari dua
kata yaitu “super” dan “vision”artinya melihat secara keseluruhan
supervisi diartikan sebagai melihat dari atas. 8
Pelaksanaan pengawas oleh pengawas sekolah ada 2 versi dalam
melaksanakan kepengawasan terhadap sekolah yang dibina oleh seorang
pengawas secara baik terhadap kepala sekolah maupun dari seorang
guru, versi yang pertama yaitu tidak terprogram, versi kedua sudah atau
telah terprogram. Jadi jka seorang pengawasan melaksanakan
supervisinya akan tetap blom meyusun program maka sekolah belum
meningkat karrena profesional seorang pengawasan belum ada dalam
diri seorang pengawas sekolah tersebut. Program dari seorang pengawas

7
Dewi nofrita,”maksimalisasi peran pengawas sekolah menengah atas dalam
meningkatkan profesionalisme guru PAI Studi kasus pada kementrian agajma dikota jayapura,
papua. Sekolah tinggi Agama islam negri “ (STAIN Al fatah jaya pura : papua, 2014) hlm 133.
8
Cut Suryani, Implementasi Supervisi Pendidikan Dalam Meningkatkn Proses
Pembelajaran Di MIN Sukadamai Kota Banda Aceh , Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA, Vol. 16, No.
1 2015. Hlm 13.

7
terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Pelaksanaan supervise yang dilakukan oleh seorang pengawas
sekolah yang berdasarkan program dan perencanaan yang sudah disusun
meliputi beberapa tahap yaitu: persiapan, pelaksanaan, penilaian dan
pelaporan. Teknik yang digunakan oleh seorang pengawas sekolah
dalam supervise sekolah merupakan teknik ndividual dan teknik
kelompok. Teknik individu meliputi sebagai berikut: kunjungan dan
observasi kelas, pertemuan individual: teknik kelompok yaitu: diskusi
kelompok, mengadakan kunjungan kelas, mengikut sertakan guru-guru,
diklat, seminar, dan rapat guru.semua ni yang bersifat umu dalam
menjalakan tugas untuk meningkatkan professionalism seorang guru.
Dan pelaksanaan supervise yang dilakukan oleh seorang pengawasa
secara singkat karena terbatas waktu. 9
Selain dari program dalam meningkatkan mutu pembelajaran
sangat erat kaitannya dengan prosedur pembelajaran yang akn dijalani.
Pembelajaran yang memiliki mutu tentu harus menggunakan prosedur
yang arahnya sudah jelas terarah. Dengan prosedur memegang akan
peranan yang penting dalam proses pembelajaran. 10
Program supervise yang dilakukan oleh seorang pengawas
sekolah yang sudah sesuai dengan buku kerja seorang pengawas sekolah
yang sudah ditetapkan oleh kemendikbud tahun 2015. Bahwa
perencanaan supervise akademk yang dilakukan oleh seorang pengawas
terhadap pendidik sudah bagus. Hal n terbukti karena adanya rencana
ataupun strategi supervise akademk yang sudah disusun oleh pengawas.
Penyusunan program pengawas oleh pengswas sekolah yang
dilaksanakan melalui tahapan-tahapan program semester dan rencana

9
Slameto, Supervisi Pendidikan Oleh Pengawas Sekolah , Jurnal Manajemen
Pendidikan, Vol. 3, No. 2 2016. Hlm 20.
10
Cucun Sunaengsih Dkk, Pengelolaan Pendidikan, (Sumedang :UPI Semedang Pers,
2017) Hlm. 14.

8
pengawasan akademik (RPA).11
Ada unsur yang harus diperhatikan oleh seorang pengawas
pendidikan yaitu antara lain:
1. Proses pengarahan, bantuan atau pertolongan dari pihak
atasan atau pihak yang lebih memahami.
2. Unsur guru-guru dan personalia sekolah yang lain yang
berhubungan langsung dengan belajar mengajar siswa
sebagai phak yang diberikan pertolongan siswa.
3. Unsur proses belajar mengajar atau situasi belajar mengajar
sebagai objek yang diperbaiki.

Untuk mejadi seorang pengawas pendidikan pada sekolah itu


bukan merupakan hal yang mudah ada beberapa aturan yang mengikat
yang tidak boleh dilanggar. Maka dari itu setiap pengawas yang ditunjuk
untuk menjalakan tugasnya maka ada keajiban tanggung jawab yang
harus dibebani. Tugas yang diberikan kepada seorang pengawas
merupakan tanggung jawab yang harus dilaksanakan oleh seorang
pengawas secara professional. Sebutan pengawas dalam dunia
pendidikan itu sangat dikenal dan familiar dibidang tenaga
kependidikan, dan di lembaga pendidikan sekolah. Dengan keberadaan
seorang pengawas sangat penting untuk melihat keberhaslan dari sebuah
lembaga pendidikan.12
Pengawasan pendidikan yang diharapakan oleh sebuah lembaga
pendidikan yang akan dikembangkan. Yang mempelajari tujuan, prinsip,
fungsi, dan objek yang ada dalam supervise pendidikan. Mc Nerney
memberi pengertian supervisi adalah suatu prosedur yang memberi arah

11
Nurmala, Murniati AR, Bahrun, Efektivitas Pelaksanaan Supervisi Oleh Pengawas
Dalam Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru IPA Pada Guru SMP Negeri 3 Ingin Jaya
Kabupaten Aceh Besar, Jurnal Magister Administrasi Pendidikan, Vol. 7, No. 1 2019. Hlm 22
12
Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Sumatera Utara, Jurnal Tarbiyah, Vol.
25, No. 2 2018. Hlm 33

9
serta mengadakan penilaian secara kritis terhadap proses pengajaran.13
Sistem pengawasan yang baik akan mendapatkan keuntungan dalam
pemeriksaan yang dilakukannya dengan melakukan pemeriksaan yang
terbatas. Dan pelaksanaan pengawasan yang lebh efektif yang harus
dilakukan dengan pertama adalah merumuskan tujuan yang akan
dicapai.14 Supervisi akademik kaitannya sangat erta dengan kegiatan-
kegiatan pengawas terhadap guru dalam proses belajar mengajar untuk
perbaikan kondisi pembelajaran lebih kearah yang lebih baik, supervisi
lebih fokus terhadap peningkatan kualiats pembelajaran supaya lebih
baik kedepannya. Karena prosedur pelaksanaan lebih ditekankan untuk
mencari-cari kelemahan yang terjadi dalam proses pembelajaran.
Supervisi lebih khusus pada penampilan mengajar sehingga supervisi
termasuk pada bagian supervisi pengajaran (akademik).15

13
Slameto, Model, Program, Evaluasi Beserta Tren Supervisi Pendidikan , (Jakarta:
CV. Penerbit QIARA MEDIA, 2020) hlm. 14.
14
Besse Marhawati, Pengantar Pengawasan Pendidikan, (Yogyakarta: CV BUDI
UTAMA, 2018) Hlm. 20.
15
Bardley Setiyadi, Supervisi Dalam Pendidikan, (Purwodadi: CV Sarnu Untung,
2020) Hlm 94.

10
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Perencanaan berhubungan erat dengan fungsi pengawasan karena
dapat dikatakan rencana itulah sebagai standar atau alat pengawasan
bagi pekerjaan yang sedang dikerjakan.
Perencanaan pengawasan pendidikan adalah merupakan kegiatan
dari seorang supervisi tatap muka dengan pengawas sekolah setiap
minggunya dengann sasaran guru binaan baik secara individual maupun
secara kelompok melalui pembinaanya, serta pembibingan untuk
pelatihan guru sesuai kompetensi dan tugas guru yang merupakn uraian
aspek atau materi program untuk semester pengawasan.
Perencanaan dalam pengawasan pendidikan ada dua bentuk
perencanaan pengawasan yaitu:
1. Rencana kepengawasan akademik (RKA)
2. Rencanaa kepengengawasan Manajerial ( RKM)
Prosedur pelaksanaan pengawas pendidikan adalah dengan
membuat program yang sudah direncanakan dan sudah mantap untuk
dijalankan dalam melaksanakan pengawasan pendidikan disebuah
lembaga sekolah, karena tugas dari seorang pengawas sekolah yaitu
untuk memajukan sekolah yang dalam binaanya. Maka dari itu seorang
pengawas memiliki tanggung jawab yang besar dalam melaksanakan
tugasnya dalam mengawas sebuah lembaga sekolah.

B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, ke
depannya penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan
tentang makalah di atas dengan sumber-sumber yang lebih banyak
yang tentunya dapat dipertanggungjawabkan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Bardley Setiyadi, Supervisi Dalam Pendidikan, (Purwodadi: CV Sarnu Untung,


2020)
Besse Marhawati, Pengantar Pengawasan Pendidikan, (Yogyakarta: CV BUDI
UTAMA, 2018)
Cucun Sunaengsih Dkk, Pengelolaan Pendidikan, (Sumedang :UPI Semedang
Pers, 2017)
Cut Suryani, Implementasi Supervisi Pendidikan Dalam Meningkatkn Proses
Pembelajaran Di MIN Sukadamai Kota Banda Aceh, Jurnal Ilmiah
DIDAKTIKA, Vol. 16, No. 1 2015.
Dewi nofrita,”maksimalisasi peran pengawas sekolah menengah atas dalam
meningkatkan profesionalisme guru PAI Studi kasus pada kementrian
agajma dikota jayapura, papua. Sekolah tinggi Agama islam negri “
(STAIN Al fatah jaya pura : papua, 2014)
Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Sumatera Utara, Jurnal Tarbiyah,
Vol. 25, No. 2 2018.
Ihsanuddin A, “implementasi supervisi pengawas pai dalam meningkatkan
kompetensi pedagogik guru PAI SD dikecamatan berbah sleman”,
(doctoral dissertation, IAIN surakarta) 2015.
Nurmala, Murniati AR, Bahrun, Efektivitas Pelaksanaan Supervisi Oleh
Pengawas Dalam Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru IPA
Pada Guru SMP Negeri 3 Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar, Jurnal
Magister Administrasi Pendidikan, Vol. 7, No. 1 2019.
Masaong, “supervisi pengajaran dan pengembangan kapasitas guru”,
(Bandung : Alfabeta, 2013)
Satori, D Jam’an, “supervisi akademik (teori dan praktek )” (Djakarta :
Depdikbud, 2011)
Slameto, “ supervisi pendidikan oleh pengawas sekolah”, Jurnal Manajemen
pendidikan Vol 3 No. 2, 2016.
Slameto, Supervisi Pendidikan Oleh Pengawas Sekolah, Jurnal Manajemen
Pendidikan, Vol. 3, No. 2 2016
Sudrajana, nana, dkk, “standar mutu pengawas”, (Jakarta : Dirjen PMPTK
Direktorat Tenaga Kependidikan Depdiknas, 2006)
Suhardan, Dadang, “layanan dalam meninkatkan mutu pembelajaran diera
otonomi daerah”, (Bandung : Alfabeta, 2010)

12

Anda mungkin juga menyukai