SUPERVISI PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN USIA DINI
Dosen Pengampu :
Novi Suma Setyawati, M.Pd
Disusun oleh :
Berlian
Naily Aridah
Jumaisari
Fauziah
Diana Apriani
Entris Anugerahni
PROGRAM STUDI
2023
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT. Yang Maha Pengasih lagi maha Penyayang, kami panjatkan
puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat ,hidayah, dan inayah-Nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mengenai “ Supervisi Penyelenggaraan pada
Pendidikan Usia Dini " ini dengan baik.
Makalah ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin dan mendapat bantuan dari berbagai
pihak dan sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari itu semua, kami menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam pembuatan makalah
ini, baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya kami dengan hati yang
lapang menerima semua kritik dan saran dari pembaca agar kedepannya kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Akhir kata kami berterima kasih dan berharap semoga makalah kami dengan judul “Supervisi
Penyelenggaraan Pendidikan Usia Dini” dapat memberikan manfaat kepada para pembaca
sekalian.
Banjarmasin,Januari 2024
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................3
A. Definisi dan tujuan Supervisi Pendidikan....................................................3
B. Prinsip-prinsip supervisi pendidikan............................................................5
C. Pendekatan Supervisi Pendidikan................................................................7
D. Proses Pelaksanaan Supervisi di Lembaga PAUD.......................................10
E. Siapa saja yang terlibat dan kapanwaktu Pelaksanaan Supervisi
di Lembaga PAUD.........................................................................................10
F. Analisis dan Pelaporan serta Tindak Lanjut Hasil Supervisi
diLembagaPAUD..........................................................................................10
BAB III PENUTUP..................................................................................................13
A. Kesimpulan...................................................................................................13
B. Saran.............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dunia pendidikan kepala sekolah dan pengawas–pengawas yang lain dikenal
sebagai supervisi pendidikan atau yang sering disebut dengan pengawas pendidikan. adanya
pengawasan ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja para pendidik dan pegawai pendidik
lainnya dengan cara memberi masukan dan bimbingan tentang cara dan metode yang baik
serta profesional dalam melaksanakan pembelajaran.
Dengan berkembangnya supervisi di dunia pendidikan, tentu saja akan memberi
pengaruh yang signifikan bagi dunia pendidikan di Indonesia, sehingga pendidik memiliki
kompeten dalam mengembangkan pendidikan yang kreatif, aktif, efektif dan inovatif. Agar
bisa membawa daya saing lembaga pendidikan tersebut di kancah internasional. Sebagai
petugas sekolah seperti halnya guru yang merupakan pelaku dalam kegiatan sekolah
dituntut untuk dapat mengenal tempat bekerjanya seperti tentang apa yang terjadi disekolah
atau lembaga tersebut. Hal tersebut tentu akan membantu mereka dalam memperlancar
tugasnya sebagai pengelola langsung proses belajar mengajar. Oleh karena itu guru harus
memahami faktor langsung maupun tidak langsung dalam proses belajar-mengajar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka muncul beberapa rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apa definisi dan tujuan dari penyelenggaraan supervisi pendidikan?
2. Apa saja prinsip – prinsip penyelenggaraan supervisi pendidikan?
3. Apa saja pendekatan – pendekatan yang terdapat pada supervisi di lembaga PAUD?
4. Bagaimana proses pelaksanaan supervisi di lembaga PAUD?
5. Siapa saja yang terlibat dalam penyelenggaraan supervisi pendidikan dan kapan
pelaksanaan dari supervisi pendidikan tersebut ?
6. Bagaimana analisis dan pelaporan serta tindak lanjut hasil supervisi di lembaga PAUD?
1
C. Tujuan Makalah
Dari rumusan masalah di atas, maka terdapat tujuan dari pembuatan makalah,
sebagai berikut:
1. Untuk menjelaskan definisi dan tujuan penyelenggaraan supervisi pendidikan.
2. Untuk menjelaskan prinsip – prinsip penyelenggaraan supervisi pendidikan.
3. Untuk menjelaskan apa saja pendekatan – pendekatan supervisi di lembaga PAUD.
4. Untuk menjelaskan bagaimana proses pelaksanaan supervisi di lembaga PAUD.
5. Untuk menjelaskan siapa saja yang terlibat dalam pelaksanaan supervisi pendidikan dan
menjelaskan kapan pelaksanaan supervisi pendidikan tersebut.
6. Untuk menjelaskan bagaimana analisis dan pelaporan serta tindak lanjut hasil supervisi
di lembaga PAUD.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Supervisi dalam dunia pendidikan ialah aktivitas dan kegiatan pembinaan yang
direncanakan, dilakukan oleh seorang profesional untuk membantu guru dan tenaga
kependidikan lainnya dalam memperbaiki bahan, metode dan evaluasi pengajaran dengan
melakukan stimulasi, koordinasi dan bimbingan secara kontinyu agar guru menjadi lebih
profesional dalam meningkatkan pencapaian tujuan sekolah. Supervisi juga merupakan
upaya peningkatan mutu layanan pendidikan pada satuan PAUD yang mengacu pada
kriteria minimal Standar Pendidikan Nasional.
Membina guru untuk lebih memahami tujuan pendidikan yang sebenarnya dan memahami
peranan sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut
meningkatkan keefektifan dan keefisiensian sarana dan prasarana yang ada untuk
dikelola dan dimanfaatkan dengan baik;
4
B. Prinsip – prinsip Supervisi Pendidikan Anak Usia Dini.
Dalam penyelenggaraan supervisi pendidikan, ada dua prinsip yang harus diperhatikan
yaitu :
1) Prinsip – prinsip positif.
Dalam menghadapi masalah hendaknya kepala sekolah bersikap “scienti berarti bahwa ia
harus mendengarkan masalah yang dihadapi guru dengan penuh perhatian, mengumpulkan
data, kemudian mengolahnya dan akhirnya menarik kesimpulan serta mengambil keputusan.
Supervisi membantu guru-guru dalam mempersiapkan pelajaran yang diberikan, dalam
menggunakan alat pelajaran, serta menyusun tes bagi siswa secara efektif. Supervisi
mengkoordinir teori dan praktik sambil menolong guru-guru mengerti teori dan praktik sambil
menolong guru-guru mengerti teori supervisor, menolong mereka untuk menerapkan di dalam
pelaksanaan tugasnya di sekolah. Ia dengan setia berusaha memperbaiki metode dan cara
penggunaanya, sehingga teori itu dapat menjadi efektif.
5
d. Supervisi harus dapat memberi persamaan aman kepada guru-guru.
Kepala sekolah yang merangkap sebagai bapak atau ibu bagi mereka yang
senantiasa siap membantu mereka dalam memecahkan masalah yang mereka
hadapi. Dengan demikian terpupuklah rasa aman pada guru-guru dan mereka
tidak tertekan serta bebas untuk mengeluarkan kenyataan.
2) Prinsip-Prinsip Negatif
Prinsip-prinsip negatif ini merupakan larangan bagi kepala sekolah , adalah sebagai berikut:
6
c. Seorang kepala sekolah bukan inspektur yang ditugaskan untuk
memeriksa apakah peraturan-peraturan dan instruksi-instruksi yang telah
diberikan dilaksanakan atau tidak.
d. Seorang kepala sekolah tidak boleh menganggap dirinya lebih dari guru-guru
oleh karena jabatanya.
e. Seorang kepala sekolah tidak boleh terlalu banyak memperhatikan hal-hal kecil
dalam cara-cara guru mengajar.
f. Seorang kepala sekolah tidak boleh lekas kecewa, bila ia mengalami kegagalan.
7
Umpan balik yang diberikan cenderung bersifat evaluatif dan seringkali mengarah
pada tindakan korektif jika ada pelanggaran terhadap aturan atau standar yang berlaku.
Meskipun supervisi inspektif dapat membantu memastikan kualitas pendidikan dengan
memeriksa kepatuhan terhadap regulasi, pendekatan ini kadang-kadang dianggap kurang
mendukung pertumbuhan profesional guru karena kurangnya fokus pada pengembangan
pribadi dan pembaruan metode pengajaran
3) Supervisi kolaboratif adalah pendekatan supervisi pendidikan yang berpusat pada kerja sama
dan keterlibatan aktif antara supervisior (pengawas) dan guru. Dalam supervisi ini, hubungan
kolaboratif dibangun di mana kedua belah pihak saling mendengarkan, berbagi pengetahuan,
dan berdiskusi tentang praktik pengajaran. Tujuan utamanya adalah untuk bersama-sama
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam kinerja guru, serta mencari solusi bersama
untuk meningkatkannya. Supervisor berperan sebagai fasilitator yang mendukung guru
dalam merancang perubahan yang lebih baik dalam metode pengajaran mereka. Pendekatan
ini mempromosikanpertumbuhan profesional yang positif, pengembangan kreativitas dalam
pengajaran, dan penerapan praktik terbaik di ruang kelas. Supervisi kolaboratif menciptakan
lingkungan yang inklusif di mana guru merasa didukung dan memiliki kontribusi aktif dalam
proses perbaikan Pendidikan.
4) Supervisi diri adalah pendekatan dalam pengembangan profesional yang memberi guru
kendali penuh atas pemantauan dan evaluasi kinerja mereka sendiri. Dalam supervisi ini, guru
secara mandiri merefleksikan praktik pengajaran mereka, mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan, serta mengevaluasi pencapaian tujuan pembelajaran. Guru membuat rencana
perbaikan pribadi berdasarkan hasil evaluasi diri mereka sendiri, dengan fokus pada
pengembangan keterampilan dan peningkatan kualitas pengajaran. Supervisi diri memerlukan
tingkat otonomi yang tinggi, motivasi diri, dan kemampuan untuk melakukan introspeksi
kritis. Ini adalah alat yang efektif untuk pertumbuhan profesional guru, karena guru dapat
secara aktif mengarahkan perkembangan mereka sendiri sesuai dengan kebutuhan dan tujuan
mereka sendiri dalam konteks Pendidikan
Melalui proses evaluasi dan umpan balik, supervisi membantu individu atau
organisasi untuk mengidentifikasi area-area yang perlu diperbaiki dan mengembangkan
rencana perbaikan. Ini berkontribusi pada peningkatan kualitas kinerja dan pencapaian tujuan
yang lebih baik.
8
Secara keseluruhan, berbagai pendekatan supervisi dalam dunia pendidikan, seperti
supervisi formatif, inspektif, kolaboratif, dan supervisi diri, memiliki peran dan karakteristik
masing-masing. Pilihan pendekatan supervisi yang tepat harus disesuaikan dengan konteks
dan tujuan pendidikan yang diinginkan. Meskipun ada perbedaan dalam pendekatan ini,
penting untuk diingat bahwa tujuan utama dari supervisi pendidikan adalah meningkatkan
kualitas pembelajaran dan kinerja guru, sehingga dapat memberikan dampak positif pada
hasil pendidikan siswa
Kombinasi pendekatan supervisi yang cermat dan sesuai dengan konteks pendidikan
yang spesifik merupakan strategi yang sangat efektif dalam meningkatkan kualitas
pendidikan. Dengan pendekatan yang tepat, supervisi dapat membantu guru untuk terus
tumbuh profesional, memahami kebutuhan unik siswa mereka, dan beradaptasi
denganperubahan dalam metode pengajaran dan teknologi. Hal ini pada akhirnya akan
menciptakan sistem pendidikan yang lebih efektif, yang akan memberikan dampak positif
pada hasil belajar siswa. Supervisi bukan hanya tentang mengawasi, tetapi juga tentang
mendukung perkembangan pendidikan yang berkualitas dan membantu membentuk masa
depan pendidikan yang lebih baik dan lebih relevan bagi kebutuhan masyarakat dan siswa.
Indikator – indikator dari supervisi pendidikan adalah :
a. Pengarahan .
b. Membantu memecahkan masalah guru.
c. Melaksanakan pengawasan.
d. Menciptakan hubungan antar pribadi.
e. Penilaian hasil kerja.
9
D. Proses Pelaksanaan Supervisi di lembaga PAUD.
Kegiatan supervisi bisa dilakukan secara efektif, seperti kunjungan kelas, diskusi kelompok,
pembinaan individual, serta simulasi pembelajaran.
E. Siapa yang terlibat dalam Pelaksanaan Supervisi Pendidikan dan Kapan Waktu
pelaksanaan supervisi.
Orang yang melakukan supervise disebut supervisor. Dibidang pendidikan disebut supervisor
pendidikan. Menurut keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 0134/0/1977,
temasuk kategori supervisor dalam pendidikan adalah kepala sekolah, penelik sekolah, dan
para pengawas ditingkat kabupaten/kotamadya, serta staf di kantor bidang yang ada di tiap
provinsi.
Idealnya setiap semester dilakukan. Tapi ada juga sekolah yang melakukan supervisi satu
tahun sekali.
F. Analisis dan Pelaporan serta tindak lanjut hasil supervisi di lembaga PAUD.
Memiliki kompetensi kepala lembaga PAUD salah satu kompetensi yang perlu
dimiliki adalah supervisi. Supervisi yang dijalankan oleh seorang kepala sekolah yaitu
supervisi akademik terhadap guru TK dalam manajemen pembelajaran. Artinya, kepala
sekolah harus mensupervisi pekerjaan yang dilakukan tenaga kependidikan dan tenaga
pendidik dengan tujuan utama dari supervisi akademik adalah untuk meningkatkan dan
mengembangkan kompetensi, memperbaiki atau meningkatkan metode pengajaran yang
digunakan oleh guru sehingga guru tersebut layak dipandang sebagai guru ideal.
10
Sebelum melakukan penyusunan laporan, tentunya perlu melakukan tahap pelaksanaan
supervisi terlebih dahulu. Dan adapun tahapan dalam pelaksanaan supervisi, diantaranya yaitu
sebagai berikut :
1. Tim menyusun aktivitas supervisi disertai hal-hal yang belum terselesaikan dan yang
masih perlu dibina oleh Dinas Pendidikan agar mencapai SNP.
2. Laporan disampaikan ke Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota agar mendapatkan perhatian
dan pembinaan lanjutan.
3. Hasil pembinaan terkait dengan kondisi satuan pendidikan yang telah disupervisi akan
disimpan dalam sistem daring (online).
11
Berikut adalah Format Laporan Untuk Hasil Supervisi pada Satuan Pendidikan PAUD
dan Dikmas :
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada lembaga pendidikan anak usia dini yang menjadi supervisor adalah kepala
sekolah. Kepala sekolah mengarahkan dan membimbing guru dalam sekolah atau
mensupervisi guru. Supervisi merupakan bantuan yang diberikan kepada seluruh staf dan guru
untuk mengembangkan situasi belajar mengajar yang baik. Tujuan supervisi ialah membantu
memperbaiki dan meningkatkan pengelolaan sekolah sehingga tercapai kondisi belajar
mengajar yang baik. berlandaskan tujuan supervisi tersebut diharapkan guru dapat bekerja
keras, demokratis komaramah, sabar, luas pandangan sopan santun, jujur, suka humor,
konsisten, fleksibel, dan lain-lain.
Agar supervisi dapat mendapatkan hasil yang baik hendaknya supervisor bersikap
bersahabat, mendengarkan pembicaraan, berusaha meningkatkan partisipasi, ikut
menyumbang teknik menganalisis permasalahan, memberi saran-saran, mencatat rencana,
membuat ringkasan dan membuat penilaian. Supervisor dalam melakukan supervisi perlu
membuat instrumen yang meliputi instrumen penerimaan dan orientasi peserta didik baru,
instrumen pengendali jadwal pelajaran, instrumen pemantauan ulang umum, instrumen
pemantauan ujian akhir, instrumen supervisi administrasi sekolah dan kelas instrumen
observasi kelas.
B. Saran
Dalam menyusun makalah ini penulis menyadari bahwa banyak kesalahan dan
kekurangan yang terdapat didalamnya. Inilah yang dapat penulis presentasikan pada penulisan
makalah kelompok meskipun penulisan ini masih jauh dari kata sempurna, dan masih banyak
kesalahan dari penulisan makalah kelompok, namun penulis berharap semoga makalah ini
bermanfaat bagi pembaca dan penulis juga berharap pembaca memberikan kritik dan saran
yang membangun agar bisa menjadi motivasi untuk masa depan yang lebih baik lagi dari pada
sebelumnya.
13
DAFTAR PUSTAKA
Harimurti Eka Rista. (2019). Supervisi Akademik Dalam Upaya Pembinaan Kompetensi
Profesional Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Paud). Jurnal Buah Hati. Vol 6, No 2. Hal
78-85.
Ramayulis, R. (2017). Pelaksanaan Supervisi Pengajaran Oleh Kepala Taman Kanak-kanak Dalam
Peningkatan Profesional Guru Di TK CUT MEUTIA Kota Banda Aceh. Jurnal Media
Inovasi Edukasi (JMIE), 3(3), 17–25.
Sherly, Numiyanti, L., & dkk. (2020). MANAJEMEN PENDIDIKAN Tinjauan Teori dan Praktis.
Bandung: WIDINA BHAKTI PERSADA BANDUNG.
Suryana, D., & Rizka, N. (2019). Manajemen Pendidikan Anak Usia Dini Berbasis Akreditasi
Lembaga. Jakarta: Pramedia Group.
14