Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

SUPERVISI PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN USIA DINI

Dosen Pengampu :
Novi Suma Setyawati, M.Pd

Disusun oleh :
Berlian
Naily Aridah
Jumaisari
Fauziah
Diana Apriani
Entris Anugerahni

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

STKIP ISLAM SABILAL MUHTADIN BANJARMASIN

2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT. Yang Maha Pengasih lagi maha Penyayang, kami panjatkan
puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat ,hidayah, dan inayah-Nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mengenai “ Supervisi Penyelenggaraan pada
Pendidikan Usia Dini " ini dengan baik.

Makalah ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin dan mendapat bantuan dari berbagai
pihak dan sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari itu semua, kami menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam pembuatan makalah
ini, baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya kami dengan hati yang
lapang menerima semua kritik dan saran dari pembaca agar kedepannya kami dapat memperbaiki
makalah ini.

Akhir kata kami berterima kasih dan berharap semoga makalah kami dengan judul “Supervisi
Penyelenggaraan Pendidikan Usia Dini” dapat memberikan manfaat kepada para pembaca
sekalian.

Banjarmasin,Januari 2024

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................3
A. Definisi dan tujuan Supervisi Pendidikan....................................................3
B. Prinsip-prinsip supervisi pendidikan............................................................5
C. Pendekatan Supervisi Pendidikan................................................................7
D. Proses Pelaksanaan Supervisi di Lembaga PAUD.......................................10
E. Siapa saja yang terlibat dan kapanwaktu Pelaksanaan Supervisi
di Lembaga PAUD.........................................................................................10
F. Analisis dan Pelaporan serta Tindak Lanjut Hasil Supervisi
diLembagaPAUD..........................................................................................10
BAB III PENUTUP..................................................................................................13
A. Kesimpulan...................................................................................................13
B. Saran.............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di dunia pendidikan kepala sekolah dan pengawas–pengawas yang lain dikenal
sebagai supervisi pendidikan atau yang sering disebut dengan pengawas pendidikan. adanya
pengawasan ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja para pendidik dan pegawai pendidik
lainnya dengan cara memberi masukan dan bimbingan tentang cara dan metode yang baik
serta profesional dalam melaksanakan pembelajaran.
Dengan berkembangnya supervisi di dunia pendidikan, tentu saja akan memberi
pengaruh yang signifikan bagi dunia pendidikan di Indonesia, sehingga pendidik memiliki
kompeten dalam mengembangkan pendidikan yang kreatif, aktif, efektif dan inovatif. Agar
bisa membawa daya saing lembaga pendidikan tersebut di kancah internasional. Sebagai
petugas sekolah seperti halnya guru yang merupakan pelaku dalam kegiatan sekolah
dituntut untuk dapat mengenal tempat bekerjanya seperti tentang apa yang terjadi disekolah
atau lembaga tersebut. Hal tersebut tentu akan membantu mereka dalam memperlancar
tugasnya sebagai pengelola langsung proses belajar mengajar. Oleh karena itu guru harus
memahami faktor langsung maupun tidak langsung dalam proses belajar-mengajar.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka muncul beberapa rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apa definisi dan tujuan dari penyelenggaraan supervisi pendidikan?
2. Apa saja prinsip – prinsip penyelenggaraan supervisi pendidikan?
3. Apa saja pendekatan – pendekatan yang terdapat pada supervisi di lembaga PAUD?
4. Bagaimana proses pelaksanaan supervisi di lembaga PAUD?
5. Siapa saja yang terlibat dalam penyelenggaraan supervisi pendidikan dan kapan
pelaksanaan dari supervisi pendidikan tersebut ?
6. Bagaimana analisis dan pelaporan serta tindak lanjut hasil supervisi di lembaga PAUD?
1
C. Tujuan Makalah
Dari rumusan masalah di atas, maka terdapat tujuan dari pembuatan makalah,
sebagai berikut:
1. Untuk menjelaskan definisi dan tujuan penyelenggaraan supervisi pendidikan.
2. Untuk menjelaskan prinsip – prinsip penyelenggaraan supervisi pendidikan.
3. Untuk menjelaskan apa saja pendekatan – pendekatan supervisi di lembaga PAUD.
4. Untuk menjelaskan bagaimana proses pelaksanaan supervisi di lembaga PAUD.
5. Untuk menjelaskan siapa saja yang terlibat dalam pelaksanaan supervisi pendidikan dan
menjelaskan kapan pelaksanaan supervisi pendidikan tersebut.
6. Untuk menjelaskan bagaimana analisis dan pelaporan serta tindak lanjut hasil supervisi
di lembaga PAUD.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Supervisi Pendidikan


Supervisi secara etimologi berasal dari kata “super” dan “visi” yang mengandung
arti melihat dan meninjau dari atas atau menilik dan menilai dari atas yang dilakukan oleh
pihak atasan terhadap aktivitas, kreativitas, dan kinerja bawahan. Terdapat beberapa istilah
yang hampir sama dengan supervise, bahkan dalam pelaksanaannya istilah-istilah tersebut
sering digunakan secara bergantian. Istilah-istilah tersebut antara lain: pengawasan,
pemeriksaan, dan inspeksi. Pengawasan mengandung arti suatu kegiatan untuk melakukan
pengamatan agar pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan ketentuan. Pemeriksaan
dilakukan untuk melihat bagaimana kegiatan yang dilaksanakan telah mencapai tujuan.
Inspeksi dimaksudkan untuk mengetahui kekurangan-kekurangan atau kesalahan yang perlu
diperbaiki dalam suatu pekerjaan. Untuk memperoleh pemahaman dan wawasan tentang
supervisi, berikut dikemukakan beberapa pengertian supervise dari para ahli. Charter
Good’s Dictionary of Education mendefinisikan supervise sebagai suatu usaha pejabat
sekolah dalam memimpin guru-guru dan tenaga kependidikan lainnya, untuk memperbaiki
pengajaran, termasuk mensimulasi, menyeleksi pertumbuhan dan perkembangan jabatan
guru-guru, menyeleksi dan merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan pengajaran, dan
metode-metode mengajar serta evaluasi pengajaran (Sherly, 2020).
Istilah supervisi pendidikan dibangun dari dua kata yaitu supervisi dan juga
pendidikan titik dalam uraian berikut hanya istilah supervisi yang lebih banyak dibicarakan
dari pendidikan, karena istilah pendidikan atau education lebih lengkap telah dikupas habis
dalam mata kuliah dasar-dasar ilmu pendidikan titik supervisi adalah istilah yang relatif
baru dikenal di dunia pendidikan di Indonesia karena itu perlu uraian secara lengkap tentang
pengertiannya (Shulhan, 2012).
Dalam pengertian lain, Supervisi merupakan suatu proses yang terorganisir dengan
baik dan dilakukan secara sistematis untuk mengawasi, memberikan panduan, serta
meningkatkan kinerja individu atau kelompok dalam suatu lingkungan atau konteks
tertentu, seperti dalam dunia pendidikan atau dunia kerja.

3
Supervisi dalam dunia pendidikan ialah aktivitas dan kegiatan pembinaan yang
direncanakan, dilakukan oleh seorang profesional untuk membantu guru dan tenaga
kependidikan lainnya dalam memperbaiki bahan, metode dan evaluasi pengajaran dengan
melakukan stimulasi, koordinasi dan bimbingan secara kontinyu agar guru menjadi lebih
profesional dalam meningkatkan pencapaian tujuan sekolah. Supervisi juga merupakan
upaya peningkatan mutu layanan pendidikan pada satuan PAUD yang mengacu pada
kriteria minimal Standar Pendidikan Nasional.

Pelaksanaan supervisi bertujuan :

 Membina guru untuk lebih memahami tujuan pendidikan yang sebenarnya dan memahami
peranan sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut

 meningkatkan mutu kinerja pendidik dan tenaga kependidikan sehingga berhasil


membantu dan membimbing peserta didik dalam mencapai prestasi belajar yang
diharapkan;

 meningkatkan keefektifan kurikulum, proses, dan materi pembelajaran sehingga


berdaya guna dan terlaksana dengan baik dalam proses pembelajaran di setiap satuan
pendidikan;

 meningkatkan keefektifan dan keefisiensian sarana dan prasarana yang ada untuk
dikelola dan dimanfaatkan dengan baik;

 meningkatkan kualitas pengelolaan satuan pendidikan, khususnya dalam mendukung


terciptanya suasana kerja yang optimal.

 meningkatkan kemampuan satuan pendidikan agar dapat memenuhi seluruh indikator


standar nasional pendidikan sehingga dapat diakreditasi oleh BAN PAUD dan PNF.

4
B. Prinsip – prinsip Supervisi Pendidikan Anak Usia Dini.
Dalam penyelenggaraan supervisi pendidikan, ada dua prinsip yang harus diperhatikan
yaitu :
1) Prinsip – prinsip positif.

Berikut adalah beberapa prinsip – prinsip positif untuk penyelenggaraan supervise


pendidikan pada lembaga PAUD :

a. Supervisi harus dilaksanakan secara demokratis dan kooperatif.


Kepala Sekolah sebagai seseorang yang berperan penting harus menghargai kepribadian guru.
Dalam pembicaraan-pembicaraan bersama ia memberi kesempatan kepada guru-guru untuk
melahirkan pikiran, perasaan dan pendapatnya. Keputusan-keputusan diambil dengan jalan
musyawarah. Tujuan-tujuan yang hendak dicapai adalah tujuan bersama. Dalam suasana yang
demikian terpupuklah kerja sama yang baik antara pimpinan dengan yang dipimpin. Guru-
guru saling membantu dalam melaksanakan tugasnya di sekolah.

b. Supervisi harus kreatif dan konstruktif


Supervisor harus menyadari bahwa setiap guru pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan,
oleh karena itu hendaklah ia berusaha memberikan dorongan kepada guru-guru untuk
mengembangkan kelebihan-kelebihan itu dan menciptakan sesuatu yang baru demi
kepentingan anak didik mereka. Kekurangan-kekuranganya dibicarakan dengan guru yang
bersangkutan atau dalam kelompok bersama mereka mencari jalan keluar untuk memperbaiki
kekurangan-kekurangan itu.

c. Supervisi harus scientific dan efektif.

Dalam menghadapi masalah hendaknya kepala sekolah bersikap “scienti berarti bahwa ia
harus mendengarkan masalah yang dihadapi guru dengan penuh perhatian, mengumpulkan
data, kemudian mengolahnya dan akhirnya menarik kesimpulan serta mengambil keputusan.
Supervisi membantu guru-guru dalam mempersiapkan pelajaran yang diberikan, dalam
menggunakan alat pelajaran, serta menyusun tes bagi siswa secara efektif. Supervisi
mengkoordinir teori dan praktik sambil menolong guru-guru mengerti teori dan praktik sambil
menolong guru-guru mengerti teori supervisor, menolong mereka untuk menerapkan di dalam
pelaksanaan tugasnya di sekolah. Ia dengan setia berusaha memperbaiki metode dan cara
penggunaanya, sehingga teori itu dapat menjadi efektif.

5
d. Supervisi harus dapat memberi persamaan aman kepada guru-guru.
Kepala sekolah yang merangkap sebagai bapak atau ibu bagi mereka yang
senantiasa siap membantu mereka dalam memecahkan masalah yang mereka
hadapi. Dengan demikian terpupuklah rasa aman pada guru-guru dan mereka
tidak tertekan serta bebas untuk mengeluarkan kenyataan.

e. Supervisi harus berdasarkan kenyataan.


Supervisi yang dilakasanakan kepala sekolah hendaklah didasarkan atas keadaan
yang sebenarnya yang dapat dilihat, disaksikan dan diketahui oleh kepala
sekolah itu sendiri dari dekat. Data yang diperoleh data yang sebenarnya yaitu
keadaan murid, lingkungan belajar mengajar, keadaan alat-alat pelajaran yang
sebenarnya.

f. Supervisi harus memberi kesempatan kepada kepala sekolah dan guru-


guru untuk mengadakan self evaluation.(evaluasi diri/mengukur diri).
Supaya pelayanan supervisi mendatangkan manfaat serta menjadi mantap, baik bagi kepala
sekolah maupun bagi guru-guru, maka hendaknya kepala sekolah dapat mengembangkan
dirinya terlebih dahulu. Agar supaya ia dapat mengembangkan dirinya sendiri, maka perlu
sekali ia berusaha mengadakan self evaluation setiap kali. Melalui self evaluation setiap kali.
Melalui self evaluation ini ia dapat mengetahui kelebihan-kelebihan, juga kekurangan-
kekurangan dan kelemahanya. Kemudian ia akan berusaha juga untuk memperbaiki
kekuranganya. Demikian pula ia dapat membantu guru-guru dalam self evaluation demi
kepentingan anak didiknya.

2) Prinsip-Prinsip Negatif

Prinsip-prinsip negatif ini merupakan larangan bagi kepala sekolah , adalah sebagai berikut:

a. Seorang kepala sekolah tidak boleh bersikap otoriter.(berbuat


sewenang-wenang)

b. Seorang kepala sekolah tidak boleh mencari kesalahan pada guru-guru.

6
c. Seorang kepala sekolah bukan inspektur yang ditugaskan untuk
memeriksa apakah peraturan-peraturan dan instruksi-instruksi yang telah
diberikan dilaksanakan atau tidak.
d. Seorang kepala sekolah tidak boleh menganggap dirinya lebih dari guru-guru
oleh karena jabatanya.
e. Seorang kepala sekolah tidak boleh terlalu banyak memperhatikan hal-hal kecil
dalam cara-cara guru mengajar.
f. Seorang kepala sekolah tidak boleh lekas kecewa, bila ia mengalami kegagalan.

C. Pendekatan – pendekatan Supervisi di Lembaga PAUD.


Dalam pelaksanaan supervise pendidikan, ada beberapa pendekatan yang harus diperhatikan
antara lain :
1) Supervisi formatif adalah pendekatan supervisi pendidikan yang berfokus pada
pengembangan dan peningkatan kinerja guru.
Supervisi formatif melibatkan proses kolaboratif di mana supervisior dan guru bekerja
bersama untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, serta area yang perlu diperbaiki dalam
praktik pengajaran.
Melalui umpan balik yang konstruktif dan rekomendasi pembimbingan, guru diberi
kesempatan untuk merancang perubahan yang dibutuhkan dalam metode pengajaran mereka,
mengikuti perkembangan terbaru dalam pendidikan, dan menghasilkan hasil pembelajaran
yang lebih efektif. Pendekatan supervisi ini mempromosikan pertumbuhan profesional guru
dan meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan.
2) Supervisi inspektif adalah pendekatan dalam supervisi pendidikan yang lebih menekankan
pada pengawasan dan penilaian kinerja guru dengan tujuan memastikan kepatuhan
terhadap standar dan kebijakan pendidikan yang telah ditetapkan. Dalam konteks supervisi
ini, supervisior berperan sebagai penilai yang mengobservasi kegiatan pembelajaran,
mengumpulkan data tentang kinerja guru, dan menilai sejauh mana guru memenuhi
persyaratan yang telah ditetapkan.

7
Umpan balik yang diberikan cenderung bersifat evaluatif dan seringkali mengarah
pada tindakan korektif jika ada pelanggaran terhadap aturan atau standar yang berlaku.
Meskipun supervisi inspektif dapat membantu memastikan kualitas pendidikan dengan
memeriksa kepatuhan terhadap regulasi, pendekatan ini kadang-kadang dianggap kurang
mendukung pertumbuhan profesional guru karena kurangnya fokus pada pengembangan
pribadi dan pembaruan metode pengajaran
3) Supervisi kolaboratif adalah pendekatan supervisi pendidikan yang berpusat pada kerja sama
dan keterlibatan aktif antara supervisior (pengawas) dan guru. Dalam supervisi ini, hubungan
kolaboratif dibangun di mana kedua belah pihak saling mendengarkan, berbagi pengetahuan,
dan berdiskusi tentang praktik pengajaran. Tujuan utamanya adalah untuk bersama-sama
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam kinerja guru, serta mencari solusi bersama
untuk meningkatkannya. Supervisor berperan sebagai fasilitator yang mendukung guru
dalam merancang perubahan yang lebih baik dalam metode pengajaran mereka. Pendekatan
ini mempromosikanpertumbuhan profesional yang positif, pengembangan kreativitas dalam
pengajaran, dan penerapan praktik terbaik di ruang kelas. Supervisi kolaboratif menciptakan
lingkungan yang inklusif di mana guru merasa didukung dan memiliki kontribusi aktif dalam
proses perbaikan Pendidikan.
4) Supervisi diri adalah pendekatan dalam pengembangan profesional yang memberi guru
kendali penuh atas pemantauan dan evaluasi kinerja mereka sendiri. Dalam supervisi ini, guru
secara mandiri merefleksikan praktik pengajaran mereka, mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan, serta mengevaluasi pencapaian tujuan pembelajaran. Guru membuat rencana
perbaikan pribadi berdasarkan hasil evaluasi diri mereka sendiri, dengan fokus pada
pengembangan keterampilan dan peningkatan kualitas pengajaran. Supervisi diri memerlukan
tingkat otonomi yang tinggi, motivasi diri, dan kemampuan untuk melakukan introspeksi
kritis. Ini adalah alat yang efektif untuk pertumbuhan profesional guru, karena guru dapat
secara aktif mengarahkan perkembangan mereka sendiri sesuai dengan kebutuhan dan tujuan
mereka sendiri dalam konteks Pendidikan
Melalui proses evaluasi dan umpan balik, supervisi membantu individu atau
organisasi untuk mengidentifikasi area-area yang perlu diperbaiki dan mengembangkan
rencana perbaikan. Ini berkontribusi pada peningkatan kualitas kinerja dan pencapaian tujuan
yang lebih baik.

8
Secara keseluruhan, berbagai pendekatan supervisi dalam dunia pendidikan, seperti
supervisi formatif, inspektif, kolaboratif, dan supervisi diri, memiliki peran dan karakteristik
masing-masing. Pilihan pendekatan supervisi yang tepat harus disesuaikan dengan konteks
dan tujuan pendidikan yang diinginkan. Meskipun ada perbedaan dalam pendekatan ini,
penting untuk diingat bahwa tujuan utama dari supervisi pendidikan adalah meningkatkan
kualitas pembelajaran dan kinerja guru, sehingga dapat memberikan dampak positif pada
hasil pendidikan siswa

Kombinasi pendekatan supervisi yang cermat dan sesuai dengan konteks pendidikan
yang spesifik merupakan strategi yang sangat efektif dalam meningkatkan kualitas
pendidikan. Dengan pendekatan yang tepat, supervisi dapat membantu guru untuk terus
tumbuh profesional, memahami kebutuhan unik siswa mereka, dan beradaptasi
denganperubahan dalam metode pengajaran dan teknologi. Hal ini pada akhirnya akan
menciptakan sistem pendidikan yang lebih efektif, yang akan memberikan dampak positif
pada hasil belajar siswa. Supervisi bukan hanya tentang mengawasi, tetapi juga tentang
mendukung perkembangan pendidikan yang berkualitas dan membantu membentuk masa
depan pendidikan yang lebih baik dan lebih relevan bagi kebutuhan masyarakat dan siswa.
Indikator – indikator dari supervisi pendidikan adalah :
a. Pengarahan .
b. Membantu memecahkan masalah guru.
c. Melaksanakan pengawasan.
d. Menciptakan hubungan antar pribadi.
e. Penilaian hasil kerja.

9
D. Proses Pelaksanaan Supervisi di lembaga PAUD.
Kegiatan supervisi bisa dilakukan secara efektif, seperti kunjungan kelas, diskusi kelompok,
pembinaan individual, serta simulasi pembelajaran.

Prosedur pelaksanaan supervisi pembelajaran terdiri atas:

1) Tahap Persiapan, meliputi menyiapkan instrumen dan menyiapkan jadwal


bersama, melakukan Pertemuan awal / perencanaan (planning conference).
2) Tahap Pelaksanaan, yaitu pelaksanaan observasi supervisi baik secara langsung
maupun tidak langsung dengan melakukan Observasi kelas (classroom observation).
3) Melakukan Pertemuan balikan (feedback conference).
4) Tahap Pelaporan,meliputi:mengidentifikasi hasil pengamatan, menyusun rekomendasi
dan menentukan tindak lanjut.

E. Siapa yang terlibat dalam Pelaksanaan Supervisi Pendidikan dan Kapan Waktu
pelaksanaan supervisi.
Orang yang melakukan supervise disebut supervisor. Dibidang pendidikan disebut supervisor
pendidikan. Menurut keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 0134/0/1977,
temasuk kategori supervisor dalam pendidikan adalah kepala sekolah, penelik sekolah, dan
para pengawas ditingkat kabupaten/kotamadya, serta staf di kantor bidang yang ada di tiap
provinsi.

Idealnya setiap semester dilakukan. Tapi ada juga sekolah yang melakukan supervisi satu
tahun sekali.

F. Analisis dan Pelaporan serta tindak lanjut hasil supervisi di lembaga PAUD.

Memiliki kompetensi kepala lembaga PAUD salah satu kompetensi yang perlu
dimiliki adalah supervisi. Supervisi yang dijalankan oleh seorang kepala sekolah yaitu
supervisi akademik terhadap guru TK dalam manajemen pembelajaran. Artinya, kepala
sekolah harus mensupervisi pekerjaan yang dilakukan tenaga kependidikan dan tenaga
pendidik dengan tujuan utama dari supervisi akademik adalah untuk meningkatkan dan
mengembangkan kompetensi, memperbaiki atau meningkatkan metode pengajaran yang
digunakan oleh guru sehingga guru tersebut layak dipandang sebagai guru ideal.

10
Sebelum melakukan penyusunan laporan, tentunya perlu melakukan tahap pelaksanaan
supervisi terlebih dahulu. Dan adapun tahapan dalam pelaksanaan supervisi, diantaranya yaitu
sebagai berikut :

1. Tim mengunjungi satuan pendidikan dan/atau mengumpulkan pendidik dan tenaga


kependidikan di salah satu satuan pendidikan.
2. Tim menjabarkan SNP (Standar Nasional Pendidikan) dan hasil pemetaan terhadap hal-hal
yang belum tercapai di setiap satuan pendidikan dan memberikan solusi bagaimana cara
mencapainya.
3. Tim memberi contoh lalu melatih dan menugasi tenaga pendidik/kependidikan untuk
membuat/mengerjakan hal-hal yang diperlukan dalam upaya pemenuhan.
4. Indikator dalam standar nasional yang belum tercapai (pelaksanaan dapat dilakukan dalam
beberapa hari).
5. Tim memberikan arahan akhir terkait dengan hal-hal yang belum terselesaikan.
Selanjutnya tim meminta para penilik untuk memberikan pembinaan berkelanjutan dan
melaporkan hasilnya ke Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala UPT.

Setelah tahapan pelaksanaan supervisi diatas telah dilakukan, maka langkah


selanjutnya baru lah melakukan tahap penyusunan laporan pelaksanaan supervisi, diantaranya
yaitu sebagai berikut :

1. Tim menyusun aktivitas supervisi disertai hal-hal yang belum terselesaikan dan yang
masih perlu dibina oleh Dinas Pendidikan agar mencapai SNP.
2. Laporan disampaikan ke Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota agar mendapatkan perhatian
dan pembinaan lanjutan.
3. Hasil pembinaan terkait dengan kondisi satuan pendidikan yang telah disupervisi akan
disimpan dalam sistem daring (online).

11
Berikut adalah Format Laporan Untuk Hasil Supervisi pada Satuan Pendidikan PAUD
dan Dikmas :

Laporan Hasil Pelaksanaan Supervisi Dalam Rangka Pengembangan Mutu Satuan


Pendidikan PAUD Dan Dikmas

 Nama Satuan Pendidikan


 Alamat
 Nama Guru yang disupervisi
 Waktu Pelaksanaan Supervisi

Rekap Hasil Pelaksanaan Supervisi :

No Standar Indikator Hasil Pemetaan Catatan

Tercapai Tidak Tercapai


1 Standar
kompetensi
lulusan
2 Standar isi
3 Standar proses
4 Standar PTK
5 Standar
pengelolaan
6 Standar sarpras
7 Standar
pembiayaan
8 Standar penilaian
pendidikan
Jumlah

Mengetahui, Banjarmasin, 12 Juni 2023

Pengawas TK/Penilik PAUD DIKMAS Kepala Sekolah PAUD………………

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada lembaga pendidikan anak usia dini yang menjadi supervisor adalah kepala
sekolah. Kepala sekolah mengarahkan dan membimbing guru dalam sekolah atau
mensupervisi guru. Supervisi merupakan bantuan yang diberikan kepada seluruh staf dan guru
untuk mengembangkan situasi belajar mengajar yang baik. Tujuan supervisi ialah membantu
memperbaiki dan meningkatkan pengelolaan sekolah sehingga tercapai kondisi belajar
mengajar yang baik. berlandaskan tujuan supervisi tersebut diharapkan guru dapat bekerja
keras, demokratis komaramah, sabar, luas pandangan sopan santun, jujur, suka humor,
konsisten, fleksibel, dan lain-lain.
Agar supervisi dapat mendapatkan hasil yang baik hendaknya supervisor bersikap
bersahabat, mendengarkan pembicaraan, berusaha meningkatkan partisipasi, ikut
menyumbang teknik menganalisis permasalahan, memberi saran-saran, mencatat rencana,
membuat ringkasan dan membuat penilaian. Supervisor dalam melakukan supervisi perlu
membuat instrumen yang meliputi instrumen penerimaan dan orientasi peserta didik baru,
instrumen pengendali jadwal pelajaran, instrumen pemantauan ulang umum, instrumen
pemantauan ujian akhir, instrumen supervisi administrasi sekolah dan kelas instrumen
observasi kelas.

B. Saran
Dalam menyusun makalah ini penulis menyadari bahwa banyak kesalahan dan
kekurangan yang terdapat didalamnya. Inilah yang dapat penulis presentasikan pada penulisan
makalah kelompok meskipun penulisan ini masih jauh dari kata sempurna, dan masih banyak
kesalahan dari penulisan makalah kelompok, namun penulis berharap semoga makalah ini
bermanfaat bagi pembaca dan penulis juga berharap pembaca memberikan kritik dan saran
yang membangun agar bisa menjadi motivasi untuk masa depan yang lebih baik lagi dari pada
sebelumnya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Azis, R. (2016). SUPERVISI PENDIDIKAN. Yogyakarta: Penerbit SIBUKU.

Harimurti Eka Rista. (2019). Supervisi Akademik Dalam Upaya Pembinaan Kompetensi
Profesional Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Paud). Jurnal Buah Hati. Vol 6, No 2. Hal
78-85.

Nurmalina, N. (2017). Pembinaan Profesional Guru Taman Kanak-kanak Melalui Supervisi.


Bunayya: Jurnal Pendidikan Anak, 3(2), 1–17.

Ramayulis, R. (2017). Pelaksanaan Supervisi Pengajaran Oleh Kepala Taman Kanak-kanak Dalam
Peningkatan Profesional Guru Di TK CUT MEUTIA Kota Banda Aceh. Jurnal Media
Inovasi Edukasi (JMIE), 3(3), 17–25.

Sherly, Numiyanti, L., & dkk. (2020). MANAJEMEN PENDIDIKAN Tinjauan Teori dan Praktis.
Bandung: WIDINA BHAKTI PERSADA BANDUNG.

Shulhan, M. (2012). SUPERVISI PENDIDIKAN (TEORI DAN PRAKTEK DALAM


MENGEMBANGKAN SDM GURU). Surabaya: Acima Publishing.

Suryana, D., & Rizka, N. (2019). Manajemen Pendidikan Anak Usia Dini Berbasis Akreditasi
Lembaga. Jakarta: Pramedia Group.

Supervisi dan Evaluasi pendidikan ….id.scribd.com

Supervisi Lembaga PAUD…dinaspadank.wonogirikab.co.id

14

Anda mungkin juga menyukai