Anda di halaman 1dari 15

LATAR BELAKANG SUPERVISI

( Tugas ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Supervisi Pendidikan )

Dosen Pengampu : Dr. Ihsan Mustofa, M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 1:

1. Nadia Salsabila ( 2111010100 )

2. Selvie Adinda Putri ( 2111010135 )

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.


Puji syukur kami haturkan atas kehadiirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat
serta hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Latar
belakang Supervisi” sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Tujuan dari penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah
Supervisi Pendidikan yang di ampu oleh bapak Dr. Ihsan Mustofa, M.Pd Dalam
penyusunan makalah ini kami mengambil materi tersebut dari berbagai sumber, berupa
buku, dan jurnal. Kami dengan penuh kesadaran menyadari bahwa makalah ini masih
sangat jauh dari kata sempurna.

Maka dari itu kritik dan saran membangun sangatlah berarti bagi kami untuk
kedepannya dalam pembuatan makalah ini. Akhir kata penulis mengucapkan
permohonan maaf yang sebesar besarnya apabila ada kata kata yang kurang berkenan.
Sekian terimakasih.

Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Bandar Lampung, 20 Februari 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... ii


DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii
BAB 1 .......................................................................................................................... iv
PENDAHULUAN ....................................................................................................... iv
A. Latar Belakang..................................................................................................... iv
B. Rumusan Masalah ................................................................................................ iv
C. Tujuan .................................................................................................................. iv
BAB II ........................................................................................................................... v
PEMBAHASAN ........................................................................................................... v
A. Latar Belakang Supervisi...................................................................................... v
B. Latar Belakang Supervisi Pendidikan .................................................................. vi
BAB III ...................................................................................................................... xiv
PENUTUP .................................................................................................................. xiv
A. Kesimpulan ........................................................................................................ xiv

3
BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Supervisi adalah tahapan proses yang sangat penting bagi suatu organisasi
dalam mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan program yang telah direncanakan
demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Melalui supervisi seorang supervisor
dapat melakukan prediksi maupun evaluasi sedini mungkin terhadap hal yang menjadi
kendala dalam menjalankan suatu program kerja, sehingga supervisor tersebut dapat
mengambil tindakan strategis yang merupakan solusi atas kendala tersebut. Selain itu,
supervisor juga dapat menganalisa berbagai kemudahan dan kelebihan din sekolah
yang akan menjadi faktor potensial untuk dikembangkan dan dapat meningkatkan
kejuruanitas sekolah pada masa itu maupun dimasa yang akan datang. Sehingga pada
akhirnya seluruh unsur dalam sekolah tersebut dapat melakukan pekerjaannya sesuai
prosedur yang ditetapkan dan dapat mencapai tujuan penyelenggaraan pendidikan di
sekolah dengan efektif.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang melatarbelakangi supervisi
2. Apa yang melatarbelakangi supervisi Pendidikan

C. Tujuan
1. Mengetahui Apa yang melatarbelakangi supervisi
2. Mengetahui Apa yang melatarbelakangi supervisi Pendidikan

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Supervisi


Supervisi merupakan tahapan proses yang sangat penting bagi suatu organisasi
dalam mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan program yang telah direncanakan
demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Sergiovanni dan Starrat 1mengatakan
bahwa supervisi perlu dilakukan atas dasar perbaikan yang harus dilakukan terhadap
sumberdaya manusia yang ada, materi, dan sumberdaya keuangan. Hal ini sejalan
dengan yang dikemukakan oleh Ngalim Purwanto2 , bahwa untuk melaksanakan
rencana atau program sehingga tercapai hasil yang baik salah satunya adalah dengan
cara melakukan pengawasan atau supervisi yang kontinyu dan kosekuen.

Melalui supervisi seorang supervisor dapat melakukan prediksi maupun


evaluasi sedini mungkin terhadap hal yang menjadi kendala dalam menjalankan suatu
program kerja, sehingga supervisor tersebut dapat mengambil tindakan strategis yang
merupakan solusi atas kendala tersebut. Selain itu, supervisor juga dapat menganalisa
berbagai kemudahan dan kelebihan din sekolah yang akan menjadi faktor potensial
untuk dikembangkan dan dapat meningkatkan kejuruanitas sekolah pada masa itu
maupun dimasa yang akan datang. Sehingga pada akhirnya seluruh unsur dalam
sekolah tersebut dapat melakukan pekerjaannya sesuai prosedur yang ditetapkan dan
dapat mencapai tujuan penyelenggaraan pendidikan di sekolah dengan efektif.

1
Sergiovanni dan Starrat 1(1979:2)
2
Ngalim Purwanto (2009:14)
Hal yang mendasari pentingnya supervisi dalam proses pendidikan, yaitu
Kurikulum terus berkembang, perkembangan tersebut sering menimbulkan perubahan
struktur maupun fungsi kurikulum. Pelaksanaan kurikulum tersebut memerlukan
penyesuaian yang terus-menerus dengan keadaan nyata di lapangan.

B. Latar Belakang Supervisi Pendidikan


Supervisi pendidikan adalah pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan
ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar
dan belajar dan belajar pada khususnya.Supervisi berbeda dengan pengawas. Supervisi
lebih kepada memberikan bantuan sedangkan pengawas adalah membandingkan. Wiles
secara singkat telah merumuskan bahwa supervisi sebagai bantuan pengembangan
situasi mengajar belajar agar lebih baik. Adam dan Dickey merumuskan supervisi
sebagai pelayanan khususnya menyangkut perbaikan proses belajar mengajar Guru
perlu terus mengembangkan diri dan kemampuannya dalam mengajar, membaca
informasi terbaru dan mengembangkan ide-ide kreatif dalam pembelajaran agar
suasana belajar mengajar menggairahkan dan menyenangkan baik bagi guru apalagi
bagi peserta didik. Peningkatan sumber daya guru bisa dilaksanakan dengan bantuan
supervisor, yaitu orang ataupun instansi yang melaksanakan kegiatan supervisi
terhadap guru.

latar belakang perlunya supervisi berakar mendalam dalam kebutuhan


masyarakat dengan latar belakang sebagai berikut :

6
1. Latar Belakang Cultural

Sekolah sebagai salah satu pusat kebudayaan, bertugas dan bertanggungjawab


menyeleksi unsure-unsur negative dari pengaruh kebudayaan modern dan mengambil
sari pati, unsure-unsur positif berdasarkan norma-norma yang berlaku pada masa kini.

2. Latar Belakang Filosofis

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana


belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki ilmu pengetahuan, kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, akhlah mulia serta ketrampilan yang diperluakan
dirinya maupun masyarakat bangsa dan negara. Artinya pendidikan pada hakikatnya
adalah memanusiakan manusia agar menjadi insane yang beriman dan bertaqwa
terhadap Tuhan yang maha Esa, cerdas terampil dan berahklak mulia, berkepribadian
serta bertanggunng jawab atas kemajuan bangsa dan negara.

Hakikat manusia sebagai individu pada dasarnya memandang bahwa setiap


individu atau manusia memiliki potensi dan kemampuan yang berbeda satu sama lain.
Dalam konteks pendidikan peserta didik sebagai subyek sekaligus objek pendidikan
adalah manusia atau pribadi yang memiliki potensi atau kemampuan. Kemampuan atau
potensi tersebut bisa dikembangkan secara optimal melalui suatu proses pendidikan
baik pendidikan pada jalur formal/sekolah maupun pada jalur nonformal/luar sekolah.
Maka dari itu diperlukan adanya tenaga kependidikan yakni pendidik, pengelola,
pengawas dan tenaga kependidikan lainnnya untuk secar bersama-sama
mengembangkan potensi peserta didik melalui proses belajar dan latihan sesuai dengan
tugas dan tanggungjawabnya pada suatu satuan pendidikan.

7
Hakikat manusia sebagai makhluk berke-Tuhanan memandang manusia adalah
makhluk religi yang mengakui dan menyakini adanya sang pencipta yakni Tuhan Yang
Maha Esa. Pengakuan dan kenyakinan itu perlu ditumbuhkankembangkan pada semua
peserta didik pada setiap jalur jenjang dan tingkat pendidikan. Implementasinya dalam
proses pendidikan melalui pendidikan agama sebagaimana tertuang dalam kurikulum
pada setiap satuan pendidikan. Dalam konteks ini diperlukan tenaga kependidikan yang
taat melaksanakan tugas pendidikan, memegang teguh dan menghormati ajaran agama
bagi peserta didik.

Secara filosofis tenaga pendidik, pengelola pendidikan, pengawas sekolah


sekolah serta tenaga kependidikan lainnya penting memahami hakikat manusia sebagai
makhluk social maupun sebagai hamba Tuhan Yang Maha Esa.

3. Latar Balakang Psikologi

Dasar psikologis dari supervisi tak berakar di dalam pengalaman manusia.


Pengalaman merupakan dasar untuk tindakan selanjutnya. Pengalamn yang luas
memungkinkan kita memperoleh pengertian yang mendalam tentang sesuatu masalah,
sehingga memperbesar kemampuan kita untuk mempraktekkannya.

Salah satu pandangan psikologi modern didalam pendidikan ialah pentingnya


dorongan-dorongan emosional bagi anak waktu belajar, baik secara konkrit maupun
hanya merupakan lambang dalam kata-kata persetujuan misalnya senyum, memberi
hormat, tertawa, memberi semangat baru.

8
4. Latar Belakang Social

Kita hidup dalam masyarakat demokratis, berarti tata kehidupan juga


demokratis. Unsur-unsur demokratis itu menampakkan diri dalam seluruh tata
kehidupan misalnya:

 Menghargai martabat manusia sebagai makhluk yang mempunyai individu


yang unik.
 Tiap individu harus menghargai individu lain
 Menghargai cara berfikir orng lain walaupun bertentangan dengan pendapat
sendiri.
 Pengakuan kebebasan individu berarti mengakui bahawa diluar diri sendiri ada
juga orang lain.

Supervisi itu bersumber pada dasar kehidupan social, dimana masyarakat demokratis,
pemimpin juga demokratis.

5. Latar Belakang Sosiologis

Secara sosiologis perubahan masyarakat punya dampak terhadap tata nilai.


Supervisor bertugas menukar ide dan pengalaman tentang mensikapi perubahan tata
nilai dalam masyarakat secara arif dan bijaksana, sekolah dan masyarakat adalah dua
lingkungan hidup yang tidak dapat dipisahkan, sekolah tempat belajar sedangkan
masyarakat tempat mengaplikasikan dan memetik dari belajar itu, masyarakat sebagai
salah satu pemilik sekolah mendukung dan berpartisipasi dalam meningkatkan
pendidikan di sekolah, sekolah dan masyarakat mengadakan kontak hubungan secara
kontinu.

9
Supervisi sebagai salah satu piranti pendidikan, yang bertugas meningkatkan
efektivitas dan efesiensi belajar mengajar, sudah tentu juga merangkul aktivitas-
aktivitas yang menyangkut hubungan dengan masyarakat, namun keterlibatan para
supervisor dalam aktivitas-aktivitas ini terbatas kepada hal-hal yang menyangkut
proses belajar mengajar saja, termasuk peningkatan kualitas guru-guru dalam usaha
mereka membimbing siswa-siswanya, sekolah tidak boleh melupakan masyarakat,
tersendiri yang tertutup terhadap masyarakat sekitarnya, ia tidak boleh melaksanakan
idenya sendiri dengan tidak mau tahu akan aspirasi-aspirasi masyarakat, sekolah tidak
boleh bersikap dan berlaku demikian sebab pada hakekatnya ia adalah milik
masyarakat.

Masyarakat menginginkan sekolah itu berdiri didaerahnya untuk meningkatkan


perkembangan putra-putri mereka, masyarakat juga menginginkan agar sekolah bisa
memberi pengaruh positif terhadap perkembangan masyarakat baik langsung maupun
tidak langsung

Sekolah adalah merupakan sistem terbuka terhadap lingkungannya termasuk


masyarakat pendukungnya, sebagai sistem terbuka sudah jelas tidak dapat mengisolasi
diri, sebab bila hal ini dilakukan berarti ia menuju ambang kesulitan, akibat menentang
kewajaran hukum alam. Sebagai sistem terbuka, sekolah selalu membukakan pintu
terhadap kehadiran warga masyarakat, terhadap ide-ide mereka, terhadap kebutuhan
mereka dan terhadap nilai-nilai yang ada di masyarakat. Sebaliknya masyarakat juga
membuka diri untuk di masuki oleh aktivitas-aktivitas sekolah, sekolah juga dapat
belajar dari masyarakat guru-guru dan para siswa dapat mencari pengalaman, belajar
dan praktek dimasyarakat, antara sekolah dan masyarakat terjadi komunikasi dua arah
untuk bisa saling memberi dan menerima.

10
Dari uraian-uraian di atas dapat di pahami bahwa hubungan dengan masyarakat
bagi suatu sekolah adalah hubungan dua arah antara sekolah dengan masyarakat untuk
memusyawarahkan ide-ide dan informasi-informasi tertentu yang berguna bagi
peningkatan pendidikan. Hubungan ini didasarkan pada ketentuan bahwa:

 Masyarakat adalah salah satu penanggung jawab sekolah


 Proses belajar serta media pendidikan juga terjadi dan ada di masyarakat
 Masyarakat menaruh perhatian terhadap pendidikan putra-putrinya.

6. Latar Belakang Pertumbuhan Jabatan

Supervisi bertugas memelihara, merawat dan menstimulasi pertumbuhan


jabatan guru. Diharapkan guru menjadi semakin professional dalam mengemban
amanat jabatannya dan dapat meningkatkan posisi tawar guru di masyarakat dan
pemerintah, bahwa guru punya peranan utama dalam pembentukan harkat dan martabat
manusia. Roland Barth menyatakan kebutuhan intareksi supervisor dengan guru lebih
mendorong pertumbuhan jabatan, ia mengidentifikasikan pertumbuhan jabatan guru
dalam tiga kelompok:

1. Guru-guru yang tidak mampu mempelajari secara kritis praktik mengajar, orang
tua murid, dan lainnya tidak perduli terhadap apa dan bagai mana mereka
mengajar
2. Guru-guru yang memiliki kemampuan untuk meneliti secara
berkesinambungan menunjukan apa yang mereka kerjakan adalah untuk
melakukan perubahan-perubahan

11
3. Sedikit guru-guru yang mau dan mampu meneliti secara cermat dan kritis
mengenai praktik kerja mereka sendiri. Kemudian tidak banyak orang lain
paham mengenai kemampuan para guru dan sedikit masyarakat yang bersedia
memberikan penilaian baik terhadapa apa yang mereka (guru) kerjakan.

Permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan supervisi di lingkungan


pendidikan dasar adalah bagaimana cara mengubah pola pikir yang bersifat otokrat dan
korektif menjadi sikap yang konstruktif dan kreatif, yaitu sikap yang menciptakan
situasi dan relasi di mana guru-guru merasa aman dan diterima sebagai subjek yang
dapat berkembang sendiri. Untuk itu, supervisi harus dilaksanakan berdasarkan data,
fakta yang objektif3. Supandi4 menyatakan bahwa ada dua hal yang mendasari
pentingnya supervisi dalam proses pendidikan.

Perkembangan kurikulum merupakan gejala kemajuan pendidikan.


Perkembangan tersebut sering menimbulkan perubahan struktur maupun fungsi
kurikulum.

 Pelaksanaan kurikulum tersebut memerlukan penyesuaian yang terus-


menerus dengan keadaan nyata di lapangan. Hal ini berarti bahwa guru-guru
senantiasa harus berusaha mengembangkan kreativitasnya agar daya upaya
pendidikan berdasarkan kurikulum dapat terlaksana secara baik. Namun
demikian, upaya tersebut tidak selamanya berjalan mulus. Banyak hal
sering menghambat, yaitu tidak lengkapnya informasi yang diterima,

12

3
(Sahertian, 2000:20).
4
Supandi (1986:252)
keadaan sekolah yang tidak sesuai dengan tuntutan kurikulum, masyarakat
yang tidak mau membantu, keterampilan menerapkan metode yang masih
harus ditingkatkan dan bahkan proses memecahkan masalah belum
terkuasai. Dengan demikian, guru dan Kepala Sekolah yang melaksanakan
kebijakan pendidikan di tingkat paling mendasar memerlukan bantuan-
bantuan khusus dalam memenuhi tuntutan pengembangan pendidikan,
khususnya pengembangan kurikulum.

Pengembangan personel, pegawai atau karyawan senantiasa merupakan upaya


yang terus-menerus dalam suatu organisasi.

 Pengembangan personal dapat dilaksanakan secara formal dan informal.


Pengembangan formal menjadi tanggung jawab lembaga yang
bersangkutan melalui penataran, tugas belajar, loka karya dan sejenisnya.
Sedangkan pengembangan informal merupakan tanggung jawab pegawai
sendiri dan dilaksanakan secara mandiri atau bersama dengan rekan
kerjanya, melalui berbagai kegiatan seperti kegiatan ilmiah, percobaan
suatu metode mengajar, dan lain-lain

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Supervisi merupakan tahapan proses yang sangat penting bagi suatu organisasi
dalam mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan program yang telah direncanakan
demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
Melalui supervisi seorang supervisor dapat melakukan prediksi maupun
evaluasi sedini mungkin terhadap hal yang menjadi kendala dalam menjalankan suatu
program kerja, sehingga supervisor tersebut dapat mengambil tindakan strategis yang
merupakan solusi atas kendala tersebut.
Supervisi pendidikan adalah pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan
ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar
dan belajar dan belajar pada khususnya. Landasan Supervisi Pendidikan Ada 6 yaitu :
 Latar belakang Cultural
 Latar belakang Filosofis
 Latar belakang Psikologi
 Latar belakang Sosial
 Latar belakang Sosiologis
 Latar belakang Pertumbuhaan Jabatan
DAFTAR PUSTAKA

Syaiful Sagala, Supervisi Pembelajaran, Bandung: 2010, Alfabeta

Dadang Suhardan, Supervisi Profesional (Layanan dalam Meningkatkan Mutu


Pembelajaran di Era Otonomi Daerah), Bandung: 2010, Alfabeta,

Made pidarta (pemikiran tentang supervise pendidikan ) sarana press, cetakan 1


Surabaya

http://digilib.unimed.ac.id/1865/9/9.%20NIM.%208136132059%20CHAPTER%20I.
pdf
https://anomsblg.wordpress.com/profesi-
kependidikan/supervisipendidikan/#:~:text=Hal%20yang%20mendasari%20pentingn
ya%20supervisi,dengan%20keadaan%20nyata%20di%20lapangan.
https://armayant.blogspot.com/2014/04/makna-dan-latar-belakang-supervisi.html
http://yosiabdiantindaon.blogspot.com/2012/05/latar-belakang-pentingnya-
supervisi.html

Anda mungkin juga menyukai