Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENGERTIAN, TUJUAN, RUANG LINGKUP DAN SASARAN SUPERVISI


PENDIDIKAN. PENGERTIAN, CIRI-CIRI, KRITERIA, FUNGSI DAN TUJUAN
EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN

Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah “Supervisi Pendidikan”

Dosen Pengampu: Dr. Junaidah, S.Ag, MA

Dibuat Oleh

Kelompok 2:

1. Daviq Surya Farhan 2111030191


2. Dewi Ariyanti 2111030193
3. Kholimafi Nestiana 2111030145

Kelas E

PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
KATA PENGANTAR

Assalamua’alaikum Wr.Wb

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda
tercinta yakni Nabi Muhammaad SAW yang kita nanti-nantikan syafaatnya di akhirat
nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat,
baik itu berupa sehat jasmani atau rohani, sehingga penulis mampu menyelesaikan
pembuatan makalah. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu
Ibu Dr. Junaidah, S.Ag, MA yang telah membimbing kami dalam mata kuliah
Supervisi Pendidikan.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khusunya
kepada dosen kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.

Bandar Lampung, 21 September 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………..

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….

BAB I

PENDAHULUAN..............................................................................................................

A. Latar Belakang......................................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................................
C. Tujuan ....................................................................................................................

BAB II

PEMBAHASAN.................................................................................................................

A. Pengertian Supervisi Pendidikan.........................................................................


B. Tujuan Supervisi Pendidikan...............................................................................
C. Ruang Lingkup Supervisi Pendidikan.................................................................
D. Sasaran Supervisi Pendidikan..............................................................................
E. Pengertian Evaluasi Program Pendidikan..........................................................
F. Ciri-ciri Evaluasi Program Pendidikan...............................................................
G. Kriteria Evaluasi Program Pendidikan...............................................................
H. Fungsi Evaluasi Program Pendidikan.................................................................
I. Tujuan Evaluasi Program Pendidikan................................................................

BAB III

PENUTUP..........................................................................................................................

A. Kesimpulan.............................................................................................................
B. Saran ......................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sekarang ini, posisi pendidikan amat penting untuk diperhatikan pendidikan
juga wajib berlaku bagi semua orang dari anak kecil sampai tua, semua pernah dan
masih berjalan untuk mengenyam dunia pendidikan pendidikan itu bentuk sangat
beragam, ada pendidikan resmi, non resmi serta tidak resmi. Pendidikan yang sangat
digalakkan pemerintah saat ini adalah pendidikan formal, dimana para belajar
menuntut ilmu pada sebuah lembaga pendidikan pendidikan resmi tersebut
dilaksanakan begitu, dengan tujuan untuk mencerdaskan anak bangsa. Hal tersebut
tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional di dalam
penyelenggaraannya sistem pendidikan juga harus dalam suatu proses pembudayaan
dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat dengan memberi
keteladanan, membangun kemauan (niat, hasrat),dan
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran melalui
mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung bagi segenap warga
masyarakat dan memberdayakan semua komponen masyarakat melalui peran serta
dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan.
Untuk mencapai tujum tersebut, peningkatan kualitas pendidikan perlu
ditingkatkan selain para siswa yang hans memotivasi din mereka sendin, gunu juga
berperan penting dalam peningkatan kualitas pendidikan Guru juga menjadi penentu
berhasil atau tidaknya pendidikan yang ia jalankan tetapi tidak semua guru bisa.
Banyak sekali hal hal yang menyebelkan seorang guru tidak profesional dalam
mengajar Itulah masalah yang dihadapi oleh bangsa Indonesia Sapa yang bertanggung
jawab bila seorang guru dak menjalankan dengan baik? Tentu saja peran dari guru
yang harya tembimbing das membing serta mengoreksi apa kekurangan guru tersebut.
Pembinaan terhadap guru tidak harus di lakukan oleh sebuah dinas yang dan
Melainkan seorang Kepala Sekolah. Seorang Kepala Sekolah memang berwenang
melakukan pembinaan atau istilahnya supervisi terhadap guru. Bagi Kepala sekolah
yang melakukan pembinaan atau superves akan terlihat perbedaanya jika
dibandingkan dengan yang tidak melakukan pembinaan atau supervise. Karena
dengan adanya pembinaan atau supervis tersebut. Kepala Sekolah dapat menyatakan
dan mengorekasi apa saja yang dilakukan olah seorang guru ketika melakukan proses
belajar mangajar. Dengan manfaat dan pembinaan atau supervisi itulah, kekurangan-
kekuranag guru mu dapat searah sehingga pembelajaran berjalan sempurna dan bisa
mencapai tujuan awal yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan supervisi pendidikan?
2. Apa tujuan dari supervisi pendidikan?
3. Apa yang diamksud dengan ruang lingkup supervisi pendidikan?
4. Apasaja sasaran supervisi pendidikan?
5. Apa yang dimaksud dengan evaluasi program pendidikan?
6. Apa ciri-ciri evaluasi program pendidikan?
7. Apasaja kriteria evaluasi program pendidikan?
8. Apasaja fuungsi dari evaluasi program pendidikan?
9. Apa tujuan dari evaluasi program pendidikan?

C. Tujuan
1.

BAB II

PEMBAHASAN
A. Supervisi Pendidikan
1. Pengertian Supervisi Pendidikan
Istilah supervisi pendidikan dibangun dari dua kata: supervisi dan
pendidikan. Dalam uraian-uraian berikut hanya istilah supervisi yang lebih
banyak diberbicarakan dari pendidikan, karena istilah pendidikan (education)
lebih lengkap telah dikupas habis dalam mata kuliah Dasar-Dasar
Kependidikan. Supervisi adalah istilah yang relatif baru dikenal di dunia
pendidikan di Indonesia (lihat sejarah supervisi), karena itu perlu uraian secara
lengkap tentang pengertiannya, yang akan dilihat dari tiga sudut pandang,
yaitu dari sudut etimologis, morfologis, dan semantik.1
Supervisi secara etimologis berasal dari bahasa inggris “to supervise”
atau mengawasi. Menurut Merriam Webster’s Colligate Dictionary disebutkan
bahwa supervisi merupakan „A critical watching and directing”. Beberapa
sumber lainnya menyatakan bahwa supervisi berasal dari dua kata, yaitu
“superior” dan “vision”. Hasil analisis menunjukkan bahwa kepala sekolah
digambarkan sebagai seorang “expert” dan “superior” , sedangkan guru
digambarkan sebagai orang yang memerlukan kepala sekolah. Supervisi ialah
suatu aktifitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan
pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan secara
efektif(Purwanto,2000). Manullang (2005) menyatakan bahwa supervisi
merupakan proses untuk menerapkan pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan,
menilainya dan bila perlu mengkoreksi dengan maksud supaya pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan rencana semula. Supervisi merupakan usaha memberi
pelayanan agar guru menjadi lebih profesional dalam menjalankan tugas
melayani peserta didik.2
Supervisi adalah segala bantuan dari para pemimpin sekolah, yang
tertuju kepada perkembangan kepemimpinan guru-guru dan personel
sekolah lainnya di dalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan. la berupa
dorongan, bimbingan, dan kesempatan bagi pertumbuhan keahlian dan
kecakapan guru-guru, seperti bimbingan dalam usaha dan pelaksanaan

1
Said Suhil Achmad, Profesi Kependidikan, Kegiatan 5. Hal.2
2
Donni Juni Priansa, Manajemen Supervisi & Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Bandung : Alfabeta ),
h. 84
pembaharuan-pembaharuan dalam pendidikan dan pengajaran, pemilihan
alat-alat pelajaran dan metode - metode mengajar yang lebih baik, cara-cara
penilaian yang sistematis terhadap fase seluruh proses pengajaran, dan
sebagainya. 3Dengan kata lain , Supervisi ialah suatu aktivitas pembinaan
yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya
dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif.
Supervisi merupakan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan
teknis edukatif di sekolah, bukan sekedar pengawasan fisik terhadap fisik
material. Supervisi merupakan pengawasan terhadap kegiatan akademik yang
berupa proses belajar mengajar, pengawasan terhadap guru dalam mengajar ,
pengawasan terhadap situasi yang menyababkannya. 4 Aktivitas dilakukan
dengan mengidentifikasi kelemahan-kelemahan pembelajaran untuk
diperbaiki, apa yang menjadi penyebabnya dan mengapa guru tidak berhasil
melaksanakan tugasnya baik. Berdasarkan hal tersebut kemudian diadakan
tindak lanjut yang berupa perbaikan dalam bentuk pembinaan.
Fungsi pengawasan atau supervisi dalam pendidikan bukan hanya
sekadar kontrol melihat apakah segala kegiatan telah dilaksanakan sesuai
dengan rencana atau program yang telah digariskan, tetapi lebih dari itu.
Supervisi dalam pendidikan mengandung pengertian yang luas. Kegiatan
supervisi mencakup penentuan kondisi-kondisi atau syarat-syarat personel
maupun material yang diperlukan untuk terciptanya situasi belajar-rnengajar
yang efektif, dan usaha memenuhi syarat-syarat itu.
Seperti dikatakan oleh Nealey dan Evans dalam bukunya, “Hand
book for Effective Supervision of Instruction", seperti berikut: " ... the
term 'supervision' is used to describe those activities which are primarily and
directly concerned with studying and improving the conditions which
surround the learning and growth of pupils and teachers. "
Dalam dunia pendidikan di Indonesia, perkataan supervise belum
begitu populer. Sejak zaman penjajahan Belanda hingga sekarang orang lebih
mengenal kala "inspeksi" daripada supervisi. Pengertian "inspeksi"
sebagai warisan pendidikan Belanda dulu, cenderung kepada pengawasan

3
Ngalim Purwanto, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2010),
h.76
4
Dadang suhardan, supervisi profesional, (Bandung : Alfabeta , 2010 ) h. 39
yang bersifat otokratis, yang berarti "mencari kesalahan-kesalahan guru
dan kemudian menghukumnya".
Sedangkan supervisi mengandung pengertian yang lebih
demokratis. Dalam pelaksanaannya, supervisi bukan hanya
mengawasi apakah para guru/pegawai menjalankan tugas dengan
sebaik-baiknya sesuai dengan instruksi atau ketentuanketentuan yang
telah digariskan, tetapi juga berusaha bersama guruguru, bagaimana
cara- cara memperbaiki proses belajar-mengajar. Jadi dalam kegiatan
supervisi, guru-guru tidak dianggap sebagai pelaksana pasif, melainkan
diperlakukan sebagai partner bekerja yang memiliki ide-ide,
pendapat-pendapat, dan pengalaman-pengalaman yang perlu didengar
dan dihargai serta diikutsertakan di dalam usaha-usaha perbaikan
pendidikan. Sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Burton dalam
bukunya, "Supervision a Social Process", sebagai berikut: "Supervision is
an expert technical service primarily aimed at studying and improving
cooperatively all factors which affect child growth and development". Sesuai
dengan rumusan Burton tersebut, maka:
a. Supervisi yang baik mengarahkan perhatiannya kepada
dasar-dasar pendidikan dan cara-cara belajar serta
perkembangannya dalam pencapaian tujuan umum
pendidikan.
b. Tujuan supervisi adalah perbaikan dan perkembangan
proses belajar- mengajar secara total; ini berarti bahwa tujuan
supervisi tidak hanya untuk memperbaiki mutu mengajar
guru, tetapi juga membina pertumbuhan profesi guru dalam
arti luas terrnasuk di dalamnya pengadaan fasilitas yang
menunjang kelancaran proses belajar mengajar, peningkatan
mutu pengetahuan dan keterampilan guru-guru,
pemberian bimbingan dan pembinaan dalam hal
implementasi .kurikulum, pemilihan dan penggunaan metode
mengajar, alat-alat pelajaran, prosedur dan teknik evaluasi
pengajaran, dan sebagainya.
c. Fokusnya pada setting jor learning.. bukan pada seseorang
atau sekelompok orang. Semua orang, seperti guru-guru,
kepala sekolah, dan pegawai sekolah lainnya, adalah ternan
sekerja (coworkers) yang sama-sama bertujuan
mengembangkan situasi yang memungkinkan terciptanya
kegiatan belajar-mengajar yang baik.

Supervisi pendidikan menurut Ametembun adalah


pembinaan kearah perbaikan situasi pendidikan atau
peningkatan mutu pendidikan.5
Supervisi menurut Sahertian telah berkembang dari
yang bersifat tradisional menjadi supervisi yang bersifat
ilmiah, sebagai berikut :
1) Sistematis, artinya dilaksanakan secara teratur,
berencana dan secara kontinu.
2) Objek, artinya ada data yang didapat
berdasarkan observasi nyata, bukan berdasarkan
tafsiran pribadi.
3) Menggunakan alat pencatat yang dapat
memberikan informasi sebagai umpan balik
untuk mengadakan umpan balik untuk
mengadakan penilaian terhadap proses
pembelajaran di kelas.6

Dari beberapa pengertian diatas,


supervisi secara sederhana bahwa supervisi
merupakan upaya kepala sekolah dalam
pembinaan guru untuk meningkatkan mutu
pendidikan dan pengajaran di sekolah.

Ditinjau dari objek yang di supervisi, ada


tiga macam supervisi yaitu :
a) Supervisi Akademik Yaitu yang menitik
beratkan pengamatan supervisor pada

5
N.A. Ametembun, Supervisi Pendidikan Disusun Secara Berprogam ( Bandung: Suri, 2007 ), h. 3
6
Piet sahertian, Konsep Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan ( Jakarta : Rineka Cipta , 2008), h. 16
masalahmasalah akademik, yaitu hal-hal
yang langsung berada dalam lingkungan
kegiatan pembelajaran pada waktu siswa
sedang dalam proses pembelajaran.
b) Supervisi Administrasi Yang menitik
beratkan pengamatan supervisor pada
aspek-aspek administrasi yang berfungsi
sebagai pendukung dengan pelancar
terlaksanannya pembelajaran.
c) Supervisi Lembaga. Yang menitik
beratkan pengamatan supervisor pada
aspek-aspek yang berada di sentral
madrasah. Jika supervisi akademik
dimaksudkan untuk meningkatkan
pembelajaran, maka supervisi lembaga
dimaksudkan untuk meningkatkan nama
baik madrasah atau kinerja madrasah.7

Untuk mencapai tujuan


pendidikan tersebut peran kepala
madrasah sebagai supervisor sangatlah
penting, karena supervisi adalah suatu
kegiatan-kegiatan pengawas kepala
madrasah untuk memperbaiki kondisi
baik fisik maupun Non fisik untuk
mencapai proses pembelajaran yang
lebih baik. Dari uraian diatas dapat
difahami bahwa supevisi bukan suatu
perintah , akan tetapi merupakan
bimbingan, pembinaan dan arahan
kepada guru. Dalam penelitian ini
peneliti fokus pada supervisi akademik.

7
Dadang suhardan, supervisi profesional, ( Bandung : Alfabeta,2010) , h. 47
2. Tujuan Supervisi Pendidikan
Menurut Piet A. Sahertian dalam bukunya menjelaskan bahwa tujuan
supervisi ialah memberikan layanan dan bantuan untuk meningkatkan kualitas
mengajar guru dikelas yang pada gilirannya untuk meningkatkan kualitas
belajar siswa. 8
Dengan demikian jelas bahwa tujuan supervisi ialah
memberikan layanan dan bantuan untuk meningkatkan kualitas belajar siswa,
bukan saja memperbaiki kemampuan mengajar tapi juga mengembangkan
potensi kualitas guru.
Pendapat lain dikemukakan oleh Made pidarta, tujuan supervisi ialah
1) membantu menciptakan lulusan optimal dalam kuantitas dan kualitas.2)
membantu mengembangkan pribadi, kompetensi,dan sosialnya.3) membantu
kepala sekolah mengembangkan program yang sesuai dengan kondisi
masyarakat setempat. 4) ikut meningkatkan kerjasama dengan masyarakat atau
komite sekolah. 9

Tujuan supervisi pendidikan adalah perbaikan dan perkembangan


proses belajar mengajar secara total, ini berarti bahwa tujuan supervisi
pendidikan tidak hanya untuk memperbaiki mutu mengajar guru, tetapi juga
membina pertumbuhan profesi guru termasuk di dalamnya pengadaan fasilitas
yang menunjang kelancaran proses belajar mengajar, peningkatan mutu
pengetahuan dan keterampilan guru-guru, pemberian bimbingan dan
pembinaan dalam hal implementasi kurikulum, pemilihan dan penggunaan
metode mengajar, alat-alat pelajaran, prosedur dan teknik evaluasi pengajaran.
Supervisi yang baik mengarahkan perhatiannya pada dasardasar pendidikan
dan cara-cara belajar serta perkembangannya dalam pencapaian tujuan umum
pendidikan.

Secara nasional tujuan konkrit dari supervisi pendidikan adalah:


a. Membantu guru melihat dengan jelas tujuantujuan pendidika.
b. Membantu guru dalam membimbing pengalaman belajar
murid.
c. Membantu guru dalam menggunakan alat pelajaran modern.

8
Piet A. Sahertian, Op. Cit., h. 19
9
Pidarta made, Supevisi Pendidikan Kontekstual, ( Jakarta : Rineka Cipta,2009) , h. 4
d. Membantu guru dalam menilai kemajuan muridmurid dan hasil
pekerjaan guru itu sendiri.
e. Membantu guru dalam menggunakan sumbersumber
pengalaman belajar.
f. Membantu guru dalam memenuhi kebutuhan belajar murid.
g. Membantu guru dalam membina reaksi mental atau moral kerja
guru dalam rangka pertumbuhan pribadi dan jabatan mereka.
h. Membantu guru baru di sekolah sehingga mereka merasa
gembira dengan tugas yang diperolehnya.
i. Membantu guru agar lebih mudah mengadakan penyesuaian
terhadap masyarakat dan cara-cara menggunakan sumber-
sumber yang berasal dari masyarakat.
j. Membantu guru-guru agar waktu dan tenaganya tercurahkan
sepenuhnya dalam pembinaan sekolah.10

3. Ruang Lingkup Supervisi Pendidikan


Seperti yang dijelaskan di atas, bahwa materi supervisi pendidikan
telah mulai diperkenalkan mata kuliah Dasar-Dasar Administrasi Pendidikan,
yang menunjukkan bahwa materi supervisi tidak terlepas dari Administrasi
Pendidikan pada umumnya. Rifai (1982: 124) mengatakan, bahwa di mana
ada administrasi harus ada supervisi, dan jika ada supervisi tentu ada suatu
yang dilaksanakan, ada administrasi sesuatu.
Dengan demikian, kedudukan supervisi pendidikan sama pentingnya
dengan administrasi pendidikan, namun secara hirarkis supervisi merupakan
salah satu fase atau tahap dari administrasi. Thomas H Briggs dalam Rifai
(1982: 225) menegaskan, bahwa supervisi merupakan bagian atau aspek dari
administrasi. Khususnya yang mengenai usaha peningkatan guru sampai
kepada taraf penampilan tertentu.
Sarwoto (1985: 104) menjelaskan bahwa secara teoritis yang menjadi objek
supervisi ada dua aspek, yaitu:

10
Chenrika Arabella Tjeriawan, Administrasi Supervisi Pendidikan, Universitas Negeri Padang
Indonesia
1. Aspek manusianya, seperti sikap terhadap tugas, disiplin kerja, moral
kerja, kejujuran, ketaatan terhadap peraturan organisasi, kerajinan,
kecakapan kerja, kemampuan dalam bekerja sama, watak.
2. Aspek kegiatannya, seperti cara bekerja kerja (cara mengajar), metoda
pendekatan terhadap siswa, efisiensi kerja, dan hasil kerja. Pendapat
Sarwoto ini secara jelas membedakan apa yang menjadi objek pengawasan
(controlling) dan supervisi (supervision).

4. Sasaran Supervisi Pendidikan


Sasaran atau ruang lingkup yang dimaksud disini adalah wilayah,
daerah atau tepatnya sasaran yang menjadi objek untuk dilakukan supervisi.
Perlu diingat kembali bahwa kegiatan pokok supervisi bertujuan untuk
melakukan pembinaan dan pengembangan kepada seluruh staf sekolah
khususnya guru.

Menurut Olive dalam Sahertian (2000:19), sasaran dari pelaksanaan


supervisi adalah;
a. Pertama, mengembangkan kurikulum yang sedang dilaksanakan
sekolah.
b. Kedua, meningkatkan proses pembelajaran di sekolah.
c. Ketiga, mengembangkan seluruh staf di sekolah.11

B. Evaluasi Program Pendidikan


1. Pengertian Evaluasi Program Pendidikan

2. Ciri-ciri Evaluasi Program Pendidikan


3. Kriteria Evaluasi Program Pendidikan
4. Fungsi Evaluasi Program Pendidikan
5. Tujuan Evaluasi Program Pendidikan

11
https://www.haidunia.com/supervisi-pendidikan/

Anda mungkin juga menyukai