Anda di halaman 1dari 15

KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DALAM PENDIDIKAN ISLAM

MAKALAH

Dibuat untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Manajemen Lembaga Pendidikan Islam

Dosen Pengampu :

Dr. H. Septuri, M.Ag

Disusun Oleh :

Kelompok 2

Kelas : 4E

Nurul Safira : 2111030162

Sinta Susilawati : 2111030178

PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda tercinta yakni Nabi Muhammaad SAW yang
kita nanti-nantikan syafaatnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat, baik itu
berupa sehat jasmani atau rohani, sehingga penulis mampu menyelesaikan pembuatan
makalah. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu Bapak Dr. H.
Septuri, M.Ag yang telah membimbing kami dalam mata kuliah Manajemen Lembaga
Pendidikan Islam

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini,
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khusunya kepada dosen
kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.

Bandar Lampung, 21 Februari 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1

B. Pokok Bahasan.................................................................................................................. 2

C. Tujuan ............................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 3

A. Pengertian Kepemimpinan Pendidikan ........................................................................... 3

B. Keterampilan Kepemimpinan ......................................................................................... 3

C. Fungsi Pemimpin Pendidikan ......................................................................................... 6

D. Type-type Kepemimpinan .............................................................................................. 6

E. Syarat Pemimpin Pendidikan .......................................................................................... 7

F. Metode Kepemimpinan dalam Pendidikan Islam ........................................................... 9

BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 11

A. Kesimpulan ................................................................................................................... 11

B. Saran ............................................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai suatu organisasi, lembaga pendidikan memerlukan tidak hanya seorang
manajer untuk mengelola sumber daya lembaga pendidikan yang lebih banyak
berkonsentrasi pada permasalahan anggaran dan persoalan administratif lainnya, tetapi
juga memerlukan pimpinan yang mampu menciptakan sebuah visi dan semua
komponen individu yang terkait dengan lembaga pendidikan. Pemimpin maupun
manajer diperlukan dalam pengelolaan lembaga pendidikan. Berbeda dengan
organisasi lain, lembaga pendidikan merupakan bentuk organisasi moral yang berbeda
dengan bentuk organisasi lainnya. Sebagai suatu organisasi, kesuksesan lembaga
pendidikan,tidak hanya di tentukan oleh kepemimpinan pendidikan, tetapi juga oleh
tenaga kependidikan lainnya dan proses lembaga pendidikan itu sendiri.
Kepemimpinan pendidikan berkewajiban untuk mengkoordinasikan ketenagaan
pendidikan di lembaga pendidikan untuk menjamin teraplikasinya peraturan pada
lembaga pendidikan. Kepemimpinan pada hakikatnya merupakan kemampuan yang
dimiliki seseorang untuk membina, membimbing, mengarahkan dan mengerakkan
orang lain agar dapat bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk
mewujudkan tujuan tersebut, pemimpin perlu melakukan serangkaian kegiatan
diantaranya adalah mengarahkan orang-orang yang terlibat dalam organisasi yang
dipimpinnya. Dengan kata lain tercapai atau tidak tujuan suatu organisasi sangat
tergantung pada pimpinannya.
Kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan
atau kelompok, memiliki keahlian khusus dalam bidang yang khusus untuk mencapai
tujuan organisasi atau suatu kelompok. Sedangkan kepemimpinan pendidikan adalah
suatu kemampuan dan proses mempengaruhi, membimbing, mengkoordinir, dan
menggerakkan orang lain yang ada hubungannya dengan pengembangan ilmu
pendidikan dan pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, agar kegiatan-kegiatan yang
dijalankan dapat lebih efisien dan efektif di dalam pencapaian tujuan-tujuan pendidikan
serta pengajaran.
Pemimpin mempunyai kekuasaan untuk mengatur anggotanya tetapi kekuasaan
yang diberikan harus digunakan secara bertanggung jawab. Bertanggung jawab
maksudnya adalah tidak menggunakan kekuasaan yang telah diberikan untuk
kepentingan dirinya sendiri atau individu, tidak otoriter atau semua keputusan harus
berdasarkan keputusannya tetapi bukan hasil musyawarah anggotanya. 1
Berdasarkan pembahasan diatas, maka penulis akan membahas apa pengertian
kepemimpinan pendidikan, bagaimana keterampilan kepemimpinan, bagaimana fungsi
pemimpin pendidikan, apa saja type-type kepemimpinan, syarat menjadi pemimpin
pendidikan, serta metode kepemimpinan dalam pendidikan islam.

B. Pokok Bahasan
1. Apa pengertian kepemimpinan pendidikan?
2. Bagaimana keterampilan kepemimpinan?
3. Bagaimana fungsi pemimpin pendidikan?
4. Apa saja type-type kepemimpinan?
5. Bagaimana syarat pemimpin pendidikan?
6. Mengapa metode kepemimpinan dalam pendidikan islam diperlukan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kepemimpinan pendidikan.
2. Untuk mengetahui bagaimana keterampilan kepemimpinan.
3. Untuk mengetahui bagaimana fungsi pemimpin pendidikan.
4. Untuk mengetahui type-type kepemimpinan.
5. Untuk mengetahui syarat pemimpin pendidikan.
6. Untuk mengetahui metode kepemimpinan dalam pendidikan islam.

1
Rohmat Rohmat, “Kepemimpinan Pendidikan,” INSANIA : Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan
11, no. 1 (1970): 19–33, https://doi.org/10.24090/insania.v11i1.93.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kepemimpinan Pendidikan


Kepemimpinan merupakan terjemahan dari “leadership” yang berasal dari
leader yang artinya pemimpin, ketua, kepala.2
Menurut Goetsch dan Stanley, kepemimpinan adalah kemampuan untuk
menginspirasi orang guna menciptakan satu komitmen total, diinginkan dan sukarela
terhadap pencapaian tujuan organisasional atau melebihi pencapaian tersebut.3
Syafaruddin menjelaskan bahwa kepemimpinan pendidikan sebagai suatu
kemampuan dan proses mempengaruhi, mengkoordinir dan menggerakkan orang lain
yang ada hubungan dengan pengembangan ilmu pendidikan dan pelaksanaan
pendidikan dan pengajaran agar supaya kegiatan-kegiatan yang dijalankan dapat lebih
efisien dan efektif di dalam pencapaian tujuan-tujuan pendidikan dan pengajaran.4
Berdasarkan pendapat dari goest dan stanley serta syafarrudin, kepemimpinan
pendidikan dapat diartikan sebagai usaha Kepala Sekolah dalam memimpin,
mempengaruhi dan memberikan bimbingan kepada para personil pendidikan sebagai
bawahan agar tujuan pendidikan dan pengajaran dapat tercapai melalui serangkaian
kegiatan yang telah direncanakan.

B. Keterampilan Kepemimpinan
Sebagai seorang pemimpin harus memiliki keterampilan kepemimpinan.
Keterampilan dimaksud adalah keterampilan untuk melaksanakan tugas kepemimpinan
yang efektif dan efisien. Keterampilan yang harus dimiliki oleh administrator yang
efektif adalah keterampilan teknis (technical skill), keterampilan hubungan manusia
(human relation skill), dan keterampilan konseptual (conceptual skill). Menurut Prof
Dr. Sudarwan Danim ketiga jenis keterampilan yang dimaksud dijelaskan sebagai
berikut: 5

2
Ach Mohyi. 1999. Teori dan Perilaku Organisasi. Malang: UMM Press
3
David L. Goetsch dan Stanley B. Davis. 2002. Manajemen Mutu Total, alih Bahasa Benjamin Molan.
Jakarta: PT. Prenhallindo
4
Syafaruddin dan Nurmawati. 2011. Pengelolaan Pendidikan. Medan: Perdana Publishing
5
Prof. Dr. Sudarwan Danim. (2015). Visi Baru Manajemen Sekolah Dari Unit Birokrasi Ke Lembaga
Akademik. Jakarta PT. Bumi Aksara

3
1. Keterampilan Teknis
Keterampilan teknis adalah keterampilan menerapkan pengetahuan teoritis
kedalam tindakan praktis, kemampuan memecahkan masalah melalui taktik yang
baik atau kemampuan menyelesaikan tugas secara sistematis. Keterampilan ini erat
kaitannya dengan gerak motoris atau keterampilan tangan (manual). Keterampilan
yang dimaksud adalah :
a. Keterampilan menyusun laporan pertanggungjawaban.
b. Keterampilan menyusun program tertulis.
c. Keterampilan membuat data statistic.
d. Keterampilan membuat keputusan dan merealisasikannya.
e. Keterampilan mengetik.
f. Keterampilan menata ruang.
g. Keterampilan membuat surat.

2. Keterampilan Hubungan Manusiawi.


Keterampilan hubungan manusiawi adalah keterampilan untuk
menempatkan diri didalam kelompok kerja dan keterampilan menjalin komunikasi
yang mampu menciptakan kepuasan kedua belah pihak antara lain:
a. Keterampilan menempatkan diri dalam kelompok.
b. Keterampilan menciptakan kepuasan pada diri bawahan.
c. Sikap terbuka terhadap kelompok kerja.
d. Kemampuan mengambil hati melalui keramahtamahan.
e. Penghargaan terhadap nilai-nilai etis.
f. Pemetaan tugas dan tanggung jawab.
g. Itikad baik, adil, menghormati, dan menghargai orang lain.

3. Keterampilan Konseptual.
Keterampilan konseptual adalah kecakapan untuk memformulasikan
pikiran, memahami teori-teori, melakukan aplikasi, melihat kecenderungan
berdasarkan kemampuan teoritis dan yang dibutuhkan didalam dunia kerja.6

6
Prof. Dr. Sudarwan Danim. (2015). Visi Baru Manajemen Sekolah Dari Unit Birokrasi Ke Lembaga
Akademik. Jakarta PT. Bumi Aksara

4
Pemimpin harus menguasai cara-cara kepemimpinan, memiliki keterampilan
memimpin supaya dapat bertindak sebagai seorang pemimpin yang baik. Untuk itu
harus memiliki kemampuan bagaimana caranya: menyusun rencana bersama, mengajak
anggotanya berpartisipasi, memberi bantuan kepada anggota kelompok, memupuk
moral kelompok, bersama-sama membuat keputusan. Pemimpin tidak hanya tahu,
tetapi harus dapat melaksanakan. Dalam jurnal Kepemimpinan Pendidikan yang ditulis
oleh Putri dan Hade, berikut beberapa keterampilan yang harus dimiliki pemimpin
yaitu:
1. Keterampilan dalam hubungan insani
Hubungan insani merupakan hubungan antar manusia. Ada tiga jenis hubungan
insani yaitu :
a. Hubungan karna tugas resmi
b. Hubungan kekeluargaan
c. Keterampilan dalam proses kelompok

Maksud utama adalah meningkatkan partisipasi anggota kelompok sehingga dapat


mengefektifkan potensi. Pemimpin sebagai penengah, pendamai, dan bukan
menjadi hakim.

2. Keterampilan dalam proses administrasi personil


Kegiatan ini mencakup segala usaha yang menggunakan keahlian yang dimiliki
petugas secara efektif. Kegiatannya meliputi seleksi, pengangkatan, penempatan,
penugasan, orientasi, pengawasan, bimbingan, dan pengembangan, serta
kesejahteraan.

3. Keterampilan dalam menilai


Merupaka usaha untuk mengetahui sejauh mana tujuan sudah tercapai. Teknik dan
prosedur evaluasi : menentukan tujuan penilaian, menetapkan norma/ ukuran yang
akan dinilai, mengumpulkan data-data, pengolahan data, menyimpulkan hasil
penilaian.7

7
Putri Asifa, Hade Afriansyah. Kepemimpinan Pendidikan. 2020. Universitas Negeri Padang.

5
C. Fungsi Pemimpin Pendidikan
Menurut Rohmat, fungsi utama pemimpin pendidikan adalah kelompok untuk
belajar memutuskan dan bekerja, antara lain :
1. Pemimpin membantu terciptanya suasana persaudaraan, kerjasama dengan penuh
rasa kebebasan
2. Pemimpin membantu kelompok untuk mengorganisir diri yaitu ikut serta dalam
memberikan rangsangan dan bantuan kepada kelompok dalam menetapkan dan
menjelaskan tujuan
3. Pemimpin membantu kelompok dalam menetapkan prosedur kerja, yaitu membantu
kelompok dalam menganalisis situasi untuk kemudian menetapkan prosedur mana
yang paling efektif dan efisien
4. Pemimpin bertanggungjawab dalam mengambil keputusan bersama dengan
kelompok
5. Pemimpin bertanggung jawab dalam mengembangkan dan mempertahankan
eksistensi organisasi.8

D. Type-type Kepemimpinan
Mulyasa menjelaskan perilaku pemimpin dalam memimpin kelompok
organisasiannya dapat dikelompokkan dengan berbagai macam tipe-tipe
kepemimpinan yang masing-masing memiliki ciri-ciri tersendiri. Adapun tipe-tipe
kepemimpinan tersebut, adalah sebagai berikut:
1. Tipe Otoriter/ Tipe authoritarian
Seperti yang kita ketahui, bahwa kekuasaan otoriter gaya kepemimpinan
berdasarkan pada kekuasaan yang mutlak dan penuh. Dalam kepemimpinan yang
otoriter, pemimpin bertindak sebagai diktator terhadap anggota kelompok. Artinya
segala ketentuan dan keputusan berada di tangan si pemimpin.
David Krech, Richard S. Crutchfield, Egerton L. Ballachey, menggambarkan
mengenai kepemimpinan ini: bahwa dalam suatu kelompok yang sangat kecil,
antara pemimpin dan pengikut terjadi kontak pribadi karena komunikasi
berlangsung secara interpersonal, namun ketika kelompok menjadi besar, maka
hubungan antara pemimpin menjadi semakin jauh dan melalui peringkat peringkat.

8
Rohmat Rohmat, “Kepemimpinan Pendidikan,” INSANIA : Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan
11, no. 1 (1970): 19–33, https://doi.org/10.24090/insania.v11i1.93

6
2. Tipe Laissez-faire/ Kepemimpinan Bebas
Pemimpin tidak memberikan kepemimpinannya, melainkan membiarkan
bawahannya berbuat sekehendaknya. Keberhasilan lembaga ditentukan atas
kesadaran dan dedikasi anggota kelompok. Struktur organisasinya kabur, segala
kegiatan dilakukan tanpa rencana dan tanpa pengawasan dari pimpinan.

3. Tipe Demokratis
Yang dimaksud dengan tipe kepemimpinan demokratis adalah gaya atau cara
memimpin yang demokratis, dan bukan karena dipilihnya si pemimpin secara
demokratis. Tipe yang demokratis seperti ini misalnya saja si pemimpin
memberikan kebebasan dan keleluasaan kepada para bawahan dan pengikutnya
untuk mengemukakan pendapatnya, saran dan kritikkannya dan selalu berpegang
pada nilai-nilai demokrasi pada umumnya. Pemimpin berusaha menstimulus
anggotanya agar bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan bersama.
Pemimpin selalu berpangkal pada kepentingan dan kebutuhan anggotanya.9

E. Syarat Pemimpin Pendidikan


Menurut Norhasanah, adapun persyaratan-persyaratan untuk menjadi
pemimpin pendidikan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Pemimpin menghargai stafnya tidak
hanya sebagaimana adanya tetapi manusia sebagaimana makhluk Tuhan.
2. Memiliki Intelegensi yang tinggi. Kemampuan analisis yang tinggi adalah syarat
mutlak bagi kepemimpinan yang efektif dan suatu organisasi yang makin membesar
menuntut seorang pemimpin dapat berpikir secara luas, mendalam, dan dapat
memecahkan masalah dalam waktu relatif singkat.
3. Memiliki fisik yang kuat. Tidak jarang seorang pemimpin harus bekerja dalam
waktu yang lama dan sangat melelahkan karena banyak pekerjaan organisasi yang
menuntut kekuatan dan ketahanan fisik dalam waktu lama.
4. Berpengetahuan luas, baik teoritis maupun praktis. Seorang pemimpin yang
professional harus memiliki kemampuan dalam teoritis dan praktis.

9
Mulyasa.2004. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung:Remaja Rosda Karya

7
5. Percaya diri. Sikap seseorang terhadap konsep dan keyakinan dirinya (self
confidence) adalah factor penentu kesuksesan kerjaseorang pemimpin.
6. Dapat menjadi anggota kelompok. Seorang pemimpin selalu bekerja dengan
melalui anggota kelompok.Karena dengan adanya perpaduan antara pemimpin dan
anggota kelompoklah,tujuan organisasi akan dapat dicapai secara efektif dan
efisien.
7. Adil dan bijaksana. Seorang pemimpin harus membuat kebijakan dan sekaligus
melakukan kebajikan. Keadilan mengandung makna kesesuaian antara hak dan
kewajiban, posisi dan tugas dan prinsip keseimbangan lain.
8. Tegas dan berinisiatif. Ketegasan adalah kemampuan mengambil keputusan atas
dasar keyakinan tertentu, dengan didukung oleh data yang kuat atau naluri intuitif
yang tepat. sedangkan berinisiatif bahwa seorang yang menduduki posisi
pemimpin mampu membuat gagasan baru,inovasi baru,atau tindakan lain yang
memberikan pencerminan bahwa dia mempunyai pemikiran tertentu atas suatu
subjek.
9. Berkapasitas membuat keputusan. Organisasi yang baik adalah organisasi yang
dapat menyalurkan keputusan dengan baik.
10. Memiliki kestabilan emosi. Pemimpin harus mampu mengendalikan emosi dan
berpikir rasional pada situasi yang berbeda.
11. Sehat jasmani dan rohani. Sehat jasmani dan rohani syarat mutlak seorang
pemimpin.
12. Bersifat prosfektif. Organisasi beroperasi dengan memamfaatkan tiga kondisi
yaitu pengalaman masa lalu, kearifan masa kini, dan harapan masa depan.10

Sedangkan menurut Putri dan Hade, syarat-syarat yang harus dimiliki oleh
pemimpin pendidikan antara lain: 11
1. Rendah hati dan sederhana
2. Bersifat suka menolong
3. Sabar dan memiliki kestabilan emosi
4. Percaya kepada diri sendiri
5. Jujur, adil, dan dapat dipercaya

10
Norhasanah, “Kepemimpinan Dan Keterampilan Kepemimpinan Dalam Organisasi Pada Pendidikan,”
Angewandte Chemie International Edition 6, no. 11 (2020): 951–52.
11
Putri Asifa, Hade Afriansyah. Kepemimpinan Pendidikan. 2020. Universitas Negeri Padang

8
6. Keahlian dalam jabatan
7. Keterampilan dalam memimpin

F. Metode Kepemimpinan dalam Pendidikan Islam


Metode kepemimpinan dalam pendidikan islam dapat dilakukan melalui gaya
kepemimpinan, sebagaimana Olifiansyah dalam H Veithzal Rivai mengemukakan
bahwa ada lima gaya kepemimpinan diantaranya :
1. Birokratis, yaitu gaya kepemimpinan yang ditandai dengan keterikatan terus
menerus kepada aturan-aturan organisasi. Pada gaya kepemimpinan ini
menganggap bahwa kesulitan akan bisa diatasi apabila orang-orangnya sadar akan
peraturan. Kompromi merupakan suatu dalam mengambil keputusan
2. Permisif, yaitu pemimpin mempunyai keiginan agar yang berada pada kelompok
tersebut semuanya merasa puas. Membuat orang-orang senang adalah aturan
mainnya. Gaya mu menganggap bahwa orang-orang yang merasa puas dengan
dirinya ataupun kinerjanya, maka organiasi tersebut akan berfungsi dengan baik.
Koordinasi merupakan hal utama dalam gaya ini
3. Partisipatif, yatu kepemimpinan yang ditandai balrwn cara untuk memotivasi
seseorang adalah dengan melibatkan langsung orang tersebut dalam mengambil
keputusan. Hal ini diharapkan akan menciptakan rasa memiliki sasaran dan tujuan
bersama, Masalahnya adalah kemungkinan lambatnya tindakan dalam menangani
masa masa krisis
4. Laissez faire, gaya ini sama sekali bukan merupakan kepemimpinan. Gaya ini
membiarkan segala sesuatunya berjalan dengan sendirinya, pemimpin hanya
melaksanakan fungsi pemeliharaan saja. Gaya ini kadang-kadang dipakai oleh
pemimpin yang sering bepergian atau yang hanya bertugas.
5. Otokratis, gaya ini ditandai dengan ketergantungan kepada yang berwenang dan
biasanya menganggap bahwa orang-orang tidak akan melakukan apa-apa kecuali
jika diperintahkan.12

Sebagaimana yang kita yakini bahwa Nabi Muhammad adalah suri tauladan
yang baik Hal ini sudah dijelaskan oleh Allah lewat firmannya bahwa Rasulullah adalah

12
Muhammad Olifiansyah et al., “Kepemimpinan Dalam Perspektif Islam,” At-Tajdid : Jurnal
Pendidikan Dan Pemikiran Islam 4, no. 01 (2020): 102, https://doi.org/10.24127/att.v4i01.1205.

9
suri tauladan bagi umat manusisa. Di dalam hadits juga dijelaskan yang artinya:
"Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang sholeh" (HR.
Bukhari).
Nabi Muhammad pada saat itu tumbuh dan besar di tanah arab pada saat
keadaan masyarakat arab sangat buruk atau yang dikenal dengan zaman jahiliah.
Masyarakat tersebut suka minum minuman keras, berjudi, mengubur bai perempuan
hidup-hidup, zina, menyembah berhala dan sanagi jauh dari petunjuk Allah. Sehingga
nabi ditus oleh Allah pada masyarakat arab tersebut untuk merubah keadaan mereka.
Sungguh tidak mudah bagi Rasulullah, berdakwah di masa tersebut karena sangat
banyak ancaman dan hinaan yang dilontarkan. Bahkan nabi Muhammad dianggap
orang gila karena menyebarkan ajaran yang bertolak belakang dengan yang diyakini
masyarakat Arab pada saat itu. Tetapi beliau berhasil merubah umatnya dari zaman
jahiliah menjadi manusia yang memiliki adab dan akhlak, dengan kepemimpinan dan
teladan yang dimiliki olehnya. Ada 4 sifat rasulullah yang membuatnya sukses dan
dipercaya oleh banyak orang, dan juga harus dimiliki dan dijadikan contoh oleh
pemimpin yaitu Siddiq (jujur), Amanah (Dapat dipercaya, Tabligh (menyampaikan),
dan Fatanah (cerdas).
Dalam memimpin suatu organisasi pemimpin memiliki pengaruh besar dalam
kesuksesan suatu organisasi. Jadi kita harus pandai dalam memilih seorang pemimpin.
Pemimpin harus memiliki pengaruh dan metode seperti berikut :
1. Power eksekutif (pelaksanaan), yaitu pengaruh yang dapat menimbulkan
kharisma dan wibawa untuk mengatur anggota kelompok atau untuk mengatur
orang lain
2. Power legislatif (pembuat hukum) yaitu pengaruh untuk mengayur hubungan
antar kelompok.
3. Power pembuat keputusan yaitu pengaruh untuk melerai perselisihan yang terjadi
dalam penerapan hukum.13

13
Ali Muhammad Taufik, Praktik Manajemen Berbasis Al-Qur’an (Jakarta:Gema Insani, 2004), hlm.
35-36

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kepemimpinan pendidikan merupakan kemampuan untuk menggerakkan
pelaksanaan pendidikan, sehingga tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat
tercapai secara efektif dan efisien.
Fungsi kepemimpinan pendidikan adalah untuk membina persaudaraan dan
bertanggung jawab dalam mengambil keputusan, mengembangkan, dan
mempertahankan eksistensi organisasi.
Tipe-tipe kepemimpinan pendidikan antara lain otoriter, Laissez-faire,
Demokratis, dan Pseudo-demokratis. Keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang
pemimpin antara lain keterampilan dalam memimpin, dalam hubungan insane, dan
dalam menilai.
Syarat-syarat yang harus dimiliki oleh pemimpin pendidikan antara lain: rendah
hati dan sederhana, bersifat suka menolong, sabar dan memiliki kestabilan emosi,
percaya kepada diri sendiri, jujur, adil, dan dapat dipercaya, keahlian dalam jabatan,
keterampilan dalam memimpin.
Dalam memimpin suatu organisasi pemimpin memiliki pengaruh besar dalam
kesuksesan suatu organisasi. Jadi kita harus pandai dalam memilih seorang pemimpin.
Pemimpin harus memiliki pengaruh dan metode seperti (1) Power eksekutif
(pelaksanaan), (2) Power legislatif (pembuat hukum), (3) Power pembuat keputusan.

B. Saran
Demikian makalah yang kami susun semoga apa yang kita rumuskan dan kita
pelajari bermanfaat bagi kita semua. Apabila banyak kesalahan kami memohon kritik
dan saran dari para pembaca agar makalah ini dapat lebih baik.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ach Mohyi. 1999. Teori dan Perilaku Organisasi. Malang: UMM Press

Ali Muhammad Taufik, 2004. Praktik Manajemen Berbasis Al-Qur’an (Jakarta:Gema Insani)

David L. Goetsch dan Stanley B. Davis. 2002. Manajemen Mutu Total, alih Bahasa Benjamin
Molan. Jakarta: PT. Prenhallindo

Mulyasa.2004. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: Remaja Rosda Karya

Norhasanah. “Kepemimpinan Dan Keterampilan Kepemimpinan Dalam Organisasi Pada


Pendidikan.” Angewandte Chemie International Edition 6, no. 11 (2020): 951–52.

Olifiansyah, Muhammad, Wahyu Hidayat, Bimansyah Putra Diaying, and Muhammad


Dzulfiqar. “Kepemimpinan Dalam Perspektif Islam.” At-Tajdid : Jurnal Pendidikan Dan
Pemikiran Islam 4, no. 01 (2020): 102. https://doi.org/10.24127/att.v4i01.1205.

Putri Asifa, Hade Afriansyah. Kepemimpinan Pendidikan. 2020. Universitas Negeri Padang.

Prof. Dr. Sudarwan Danim. (2015). Visi Baru Manajemen Sekolah Dari Unit Birokrasi Ke
Lembaga Akademik. Jakarta PT. Bumi Aksara

Rohmat, Rohmat. “Kepemimpinan Pendidikan.” INSANIA : Jurnal Pemikiran Alternatif


Kependidikan 11, no. 1 (1970): 19–33. https://doi.org/10.24090/insania.v11i1.93.

Syafaruddin dan Nurmawati. 2011. Pengelolaan Pendidikan. Medan: Perdana Publishing

12

Anda mungkin juga menyukai