Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MAKHARAJ HURUF

Mata Kuliah : Qiro’at Qur’an

Dosen Pengampu:

Sugianto, M. Pd. I

disusun oleh kelompok 4


1. Dafiq Surya Farhan: 211030191
2. Erlangga Dewantoro: 2111030137
3. Murti Sari Dewi : 2111030153

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

hidayahNya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul

Makharaj Huruf ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas

kuliah pada Qiro’at Qur’an selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah

wawasan Makharaj Huruf bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Sugianto, M.Pd.I selaku Dosen

Pengampu Qiro’at Qur’an yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah

pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.

Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi

kesempurnaan makalah ini.

Bandar Lampung, 14 Maret 2022

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Al-Qur’an sebagai kitab yang berisi firman-firman Allah SWT. Sebagai umat islam
sudah seharusnya kita menjaga kitab yang menjadi pedoman umat islam. Al-Qur’an
merupakan kalamullah maka dalam segi pembacaannya mempunyai tatacara
membacanya dalam arti kata kita mengetahui ilmunya agar tidak terjadi salah arti dalam
membaca Al-Qur’an serta bacaannya haruslah tartil. Atas dasar tersebut para ulama
menciptakan sebuah disiplin ilmu dalam membaca Al-Qur’an yaitu Ilmu Tajwid.

Ilmu Tajwid didalamnya menerangkan hukum-hukum bacaan yang terdapat dalam


Al-Qur’an. Dalam ilmu tajwid juga dibahas mengenai makhorijulhuruf agar dalam segi
pembacaannya ada perbedaan dalam semua huruf hijaiyah. Huruf hijaiyah mempunyai
sifatul huruf dan sifat itulah yang membedakan masing-masing huruf Hijaiyah.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian Makharijul Huruf ?
2. Apa Pengertian Harakat?
3. Dimana Tempat-Tempat keluarnya huruf dan cara pelafalannya ?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian Makharijul Huruf.
2. Untuk mengetahui Pengertian Harakat.
3. Untuk mengetahuiTempat-Tempat Keluarnya huruf dan cara pelafalannya..
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Makhorijul Huruf


Makhorijul huruf adalah tempat keluarnya huruf,yakni terdengarnya huruf
dengan jelas yang ditentukan oleh bunyi pengucapannya. Perbedaan makhraj menjadi
pembeda bunyi satu huruf dari huruf yang lain. 1 Tujuan makhorijul huruf ada dua
yaitu Pertama, dengan menguasai makhorijul huruf, kita terhindar kesalahan
pengucapan huruf.Kedua, dengan menguasai makhorijul huruf, kita bisa membedakan
bunyi huruf yang satu dengan huruf yang lain.2
B. Harakat
1. Pengertian Harakat
Yang dimaksud dengan harakat adalah semacam simbol (tanda baca) yang
ditulis di atas atau di bawah huruf Arab guna memperjelas gerakan pengucapan
huruf tersebut dan menandainya apakah ia berbunyi a atau u atau i.
Sebelum simbol/harakat ini ditulis maka huruf-huruf itu masih sebatas nama huruf
saja dan belum bisa dibaca sampai diketahui harakatnya, misalnya huruf alif dan
ba masih sebatas huruf dan belum bisa dibaca a, i, u, ba, bi, bu sampai ada tanda
baca/harakat di atas/bawahnya.3
Harakat dipakai untuk mempermudah cara membaca huruf Arab bagi orang
awam, pemula atau pelajar dan biasanya dituliskan pada buku-buku pendidikan,
buku anak-anak, dan kitab suci al-Quran, walaupun dalam penulisan sehari-hari
tidak menggunakan harakat, karena pada umumnya orang Arab sudah paham dan
mengerti akan tulisan yang mereka baca, tetapi kadang juga digunakan sebagai
penekanan dari suatu kata terutama pada kata-kata yang kurang umum digunakan
agar menghindari kesalahaan pembacaan.
2. Macam-Macam harakat
a. Harakat Fathah
Harakat fathah (‫ )فتحة‬adalah harakat yang berbentuk layaknya garis
horizontal kecil ( َ ) yang berada di atas suatu huruf Arab, Harakat fathah
berbunyi dasar “a”. Secara harfiah, fathah itu sendiri berarti membuka,

1
Muhammad Isham Muflim al-Qudhat, Panduan Lengkap Ilmu Tajwid, (Jakarta Selatan : Turos
Khazanah Pustaka Islam, 2015) hlm.39
2
Raisya Maula ibnu rusyid, Tahsin Tajwid, Tahfiz, (Yogyakarta, laksana , 2019) hlm. 55

3
Abdurrauf, Modul 1 Pengenalan, Penulisan dan Tandayu Baca Huruf Arab, hlm.26
layaknya membuka mulut saat mengucapkan fonem /a/. Ketika suatu huruf
diberi harakat fathah, maka huruf tersebut akan berbunyi /-a/, contonya huruf
lam (‫ )ل‬diberi harakat fathah menjadi /la/ (‫) َل‬.
b. Kasrah
Kasrah (‫ )كسرة‬adalah harakat yang berbentuk layaknya garis horizontal
kecil ( ِ ) yang diletakkan di bawah suatu huruf arab, harakat kasrah berbunyi
dasar “i”. Secara harfiah, kasrah bermakna melanggar. Ketika suatu huruf
diberi harakat kasrah, maka huruf tersebut akan berbunyi /-i/, contonya huruf
lam (‫ )ل‬diberi harakat kasrah menjadi /li/ ( ‫) ِل‬. Sebuah huruf yang berharakat
kasrah jika bertemu dengan huruf ya (‫ ) ي‬maka akan melambangkan fonem /-i/
yang dibaca panjang. Contohnya pada kata /lii/ ( ‫)لي‬
c. Dammah
Dammah (‫ )ضمة‬adalah harakat yang berbentuk layaknya huruf waw (‫)و‬
kecil yang diletakkan di atas suatu huruf arab ( ُ ), harakat dammah berbunyi
dasar “u”. Ketika suatu huruf diberi harakat dammah, maka huruf tersebut
akan berbunyi /-u/, contonya huruf lam (‫ )ل‬diberi harakat dammah menjadi
/lu/ (‫) ُل‬. Sebuah huruf yang berharakat dammah jika bertemu dengan huruf
waw (‫ ) و‬maka akan melambangkan fonem /-u/ yang dibaca panjang.
Contohnya pada kata /luu/ (‫)لـُو‬.
d. Alif Khanjariah
Fathah juga ditulis layaknya garis vertikal seperti huruf alif kecil ( ٰ )
yang disebut dengan mad fathah atau alif khanjariah yang melambangkan
fonem /a/ yang dibaca agak panjang. Sebuah huruf berharakat fathah jika
diikuti oleh Alif (‫ )ا‬juga melambangkan fonem /-a/ yang dibaca panjang.
Contohnya pada kata /laa/ (َ‫)ال‬
e. Tanwin
Tanwin (bahasa Arab: ‫التنــوين‬, "at tanwiin") adalah tanda baca yang
berbunyi “an”, “in” atau “un” harakat tanwin ada tiga macam yaitu fathah
dengan dua baris diatas huruf, tanwin kasrah dengan dua baris di bawah huruf
dan tanwin dhammah dengan dua dhammah di atas huruf.
f. Sukun
Sukun (‫ )ســکون‬adalah harakat yang sukun yang diberi tanda seperti
bulat diatas huruf arab (‫)ه‬. Harakat sukun tidak dibaca artinya hurufnya mati.
misalkan pada kata mad ( ‫ )مـ َ ْد‬yang terdiri dari huruf mim yang berharakat
fathah (‫ ) َم‬sehingga menghasilkan bunyi /ma/, dan diikuti dengan huruf dal
yang berharakat sukun (‫ ) ْد‬yang menghasilkan konsonan /d/ sehingga
menjadi /mad/.
Harakat sukun juga bisa menghasilkan bunyi diftong, seperti /au/
dan /ai/, contohnya pada kata (‫ )نـَوْ ُم‬yang berbunyi /naum(u)/ yang berarti tidur,
dan juga pada kata (‫ )لَـيْن‬yang berbunyi /lain/ yang berati lentur, santai atau
lembut.4
g. Tasydid
Tasydid ( ‫ )تشديد‬atau syaddah ( ‫ )شــدة‬adalah harakat yang berbentuk
layaknya huruf w atau seperti kepala dari huruf sin (‫ )س‬yang diletakkan di atas
huruf arab ( ّ ) . Harakat tasydid melambangkan penekanan pada suatu
konsonan yang dituliskan dengan simbol konsonan ganda, sebagai contoh
pada kata ( ٌ‫ )شـَـ َّدة‬yang berbunyi /syaddah/ yang terdiri dari huruf syin yang
berharakat fathah ( ‫ )ش‬sehingga menghasilkan bunyi /sya/, diikuti dengan
huruf dal yang berharakat tasydid fathah ( ‫ ) َّد‬yang menghasilhan bunyi /dda/,
diikuti pula dengan ta marbuta ( ٌ‫ )ة‬di akhir kata yang menghasilkan bunyi /h/,
sehingga menjadi /syaddah/.
h. Waqaf
Waqaf artinya berhenti pada suatu kata ketika membaca al-Qur’an baik
di akhir ayat maupun ditengah ayat. Berhenti saat membaca al-Qur’an tidak
boleh tergantung pada kemauan pembaca, namun ia membutuhkan
pengetahuan khusus agar bacaan menjadi bagus dan agar pemberhentian itu
tidak menyalahi makna kalimat.5
Berikut adalah tanda-tanda waqaf yang terdapat dalam al-Qur’an :
1. Tanda mim ( ‫ ) مـ‬disebut juga dengan Waqaf Lazim. yaitu menghentikan
bacaan tepat pada tanda tersebut. Waqaf Lazim disebut juga waqaf
"Tāmm" (sempurna) karena waqaf terjadi setelah kalimat sempurna dan
tidak ada kaitan lagi dengan kalimat sesudahnya. Tanda mim ( ‫) م‬,
memiliki kemiripan dengan tanda tajwid iqlab, tetapi sangat jauh berbeda
dengan fungsi dan maksudnya.
2. Tanda tha' ( ‫ ) ﻁ‬adalah tanda Waqaf Mutlak dan haruslah berhenti.

4
Raisya Maula Ibnu Rusyid, Tahsin, Tajwid, Tahfidhz untuk Pemula¸(Laksana : Yogyakarta, 2019), hlm.
48-53
5
Luthfi Yansyah, Aku Pintar Tajwid, (Jakarta Timur : IKAPI, 2014) hlm. 36
3. Tanda jim ( ‫ ) ﺝ‬adalah Waqaf Jaiz. Lebih baik berhenti seketika di sini
walaupun diperbolehkan juga untuk tidak berhenti.
4. Tanda dzal ( ‫ ) ﻇ‬bermaksud lebih baik tidak berhenti;
5. Tanda qaf ( ‫ ) ﻕ‬merupakan singkatan dari "Qīla ‘alaihil-waqf" yang
bermakna "telah dinyatakan boleh berhenti pada waqaf sebelumnya", maka
dari itu lebih baik meneruskan bacaan walaupun boleh diwakafkan;
6. Tanda lā ( ‫ ) ﻻ‬bermaksud "Jangan berhenti!". Tanda ini muncul
kadangkala pada penghujung maupun pertengahan ayat. Jika ia muncul di
pertengahan ayat, maka tidak dibenarkan untuk berhenti dan jika berada di
penghujung ayat, pembaca tersebut boleh berhenti atau tidak;
7. tanda kaf ( ‫ ) ﻙ‬merupakan singkatan dari "Kadzālik" yang bermakna
"serupa". Dengan kata lain, makna dari waqaf ini serupa dengan wakaf
yang sebelumnya muncul.6
C. Tempat-tempat Keluarnya Huruf dan Cara Pelafalannya
Dalam melafadzkan bacaan Al-Quran seseorang harus memperhatikan bunyi
lafadnya. Tapi tahukan kamu bahwa tempat keluarnya huruf hijaiyah itu beragam?
Dalam ilmu tajwid memang terdapat perbedaan tempat keluarnya kuruf.
Tempat keluarnya huruf hijaiyah itu ada 17 tempat, dan bila diringkas ada 5 tempat,
yaitu;

Al-Jauf (lubang /rongga mulut)


Al-Halqu (tenggorokan / kerongkongan)
Al-Lisanu (lidah)
Asy-Syafatain (dua bibir)
Al-Khoisyum (janur hidung)7

Penjelasan dari masing-masing makhorijul huruf tersebut adalah sebagai berikut :


makharijul huruf
a) Al-Jauf (‫)الجوف‬, artinya rongga mulut dan rongga tenggorokan
Yaitu tempat keluarnya huruf hijaiyah yang terletak pada rongga mulut dan rongga
tenggorokan. Bunyi huruf yang keluar dari rongga mulut dan rongga tenggorokan ada

6
Zaki Zamani, Tuntunan Belajar Tajwid, ( Tim Medpress : Yogyakarta, 2015), hlm. 83-84
7
Zaki Zamani, Tuntunan Belajar Tajwid, (Yogyakarta : Medpress Digital, 2014) hlm. 25
tiga macam, yaitu ; alif ( ‫) ا‬, wawu mati ( ْ‫ ) و‬dan ya’ mati ( ْ‫ ) ي‬dengan penjelasan
sebagai berikut :

 Alif dan sebelumnya ada huruf yang difathah Contoh : ‫َمااَل َغ َوى‬

 Waw mati dan sebelumnya ada huruf yang didhommah Contoh :‫قُوْ لُوْ ا‬

 Ya’ mati dan sebelumnya ada huruf yang dikasrah Contoh : َ‫َحا ِم ِد ْين‬

b) Al-Halqu (‫)الحلق‬, artinya tenggorokan / kerongkongan


Yaitu tempat keluar bunyi huruf hijaiyah yang terletak pada kerongkongan /
tenggorokan. Dan berdasarkan perbedaan teknis pelafalannya, huruf-huruf
halqiyah (huruf- huruf yang keluar dari tenggorokan) dibagi menjadi tiga bagian
yaitu :

 Aqshal halqiy (pangkal tenggorokan), yaitu huruf hamzah ( ‫) ء‬dan ha’ ( ‫) ه‬

 Wasthul halqiy (pertengahan tenggorokan), yaitu huruf ha’ ( ‫ ) ح‬dan ’ain ( ‫) ع‬

 Adnal halqiy (ujung tenggorokan), yaitu huruf ghoin ( ‫ ) غ‬dan kho’ ( ‫) خ‬8

c) Al-Lisan (‫)اللسان‬, artinya lidah


Bunyi huruf hijaiyah dengan tempat keluarnya dari lidah ada 18 huruf, yaitu :
Berdasarkan delapan belas huruf itu dapat dikelompokkan menjadi 10 makhraj,
yaitu sebagai berikut:

 Pangkal lidah dan langit-langit mulut bagian belakang, yaitu huruf Qof (‫)ق‬.
Maksudnya bunyi huruf qof ini keluar dari pangkal lidah dekat dengan
kerongkongan yang dihimpitkan ke langit-langit mulut bagian belakang.

 Pangkal lidah bagian tengah dan langit-langit mulut bagian tengah, yaitu huruf
Kaf (‫)ك‬. Maksudnya bunyi huruf kaf ini keluar dari pangkal lidah di depan
makhraj huruf qof, yang dihimpitkan ke langit-langit bagian mulut bagian
tengah. “Dua huruf tersebut ( ‫ ) ق‬dan ( ‫) ك‬, lazimnya disebut huruf
LAHAWIYAH ( ‫) لهويّة‬, artinya huruf-huruf sebangsa anak mulut atau sebangsa
telak lidah.”

8
Samsul Amin, Ilmu Tajwid, (Jakarta : el-Ameen, 2014) hlm. 14-16
 Tengah-tengah lidah, yaitu huruf Jim ( ‫) ج‬, Syin ( ‫ ) ش‬dan Ya’ ( ‫) ي‬.
Maksudnya bunyi huruf-huruf tersebut keluar dari tengah-tengah lidah tepat,
serta menepati langit-langit mulut yang tepat di atasnya. “Tiga huruf ini
lazimnya disebut huruf SYAJARIYAH ( ‫) شجريّة‬, artinya huruf-huruf sebangsa
tengah lidah.”

 Pangkat tepi lidah, yaitu huruf Dlod ( ‫) ض‬. Maksudnya bunyi huruf Dlod ( ‫) ض‬
keluar dari tepi lidah (boleh tepi lidah kanan atau kiri) hingga sambung dengan
makhrojnya huruf lam, serta menepati graham. “Huruf Dlod ( ‫ ) ض‬ini lazimnya
disebut huruf JAMBIYAH (‫)حنبيّة‬, artinya huruf sebangsa tepi lidah.”

 Ujung tepi lidah, yaitu huruf Lam (‫)ل‬. Maksudnya bunyi huruf Lam (‫ )ل‬keluar
dari tepi lidah (sebelah kiri/kanan) hingga penghabisan ujung lidah, serta
menepati dengan langit-langit mulut atas.

 Ujung lidah, yaitu huruf Nun (‫)ن‬. Maksudnya bunyi huruf Nun (‫ )ن‬keluar dari
ujung lidah (setelah makhrojnya Lam (‫)ل‬, lebih masuk sedikit ke dasar lidah
dari pada Lam (‫))ل‬, serta menepati dengan langit-langit mulut atas.

 Ujung lidah tepat, yaitu huruf Ro’ (‫)ر‬. Maksudnya bunyi huruf Ro’ (‫ )ر‬keluar
dari ujung lidah tepat (setelah makhrojnya Nun dan lebih masuk ke dasar lidah
dari pda Nun), serta menepati dengan langit-langit mulut atas. “Tiga huruf
tersebut di atas (Lam, Nun dan Ro’), lazimnya disebut huruf DZALQIYAH (
‫)ذلقية‬, artinya huruf-huruf sebangsa ujung lidah.”

 Kulit gusi atas, yaitu Dal (‫)د‬, Ta’ (‫ )ت‬dan Tho’ (‫)ط‬. Maksudnya bunyi huruf-
huruf tersebut keluar dari ujung lidah, serta menepat i dengan pangkal dua gigi
seri yang atas. “Tiga huruf tersebut lazimnya disebut NATH’IYAH (‫)نطغية‬,
artinya huruf-huruf sebangsa kulit gusi atas.”

 Runcing lidah, yaitu huruf Shod (‫)ص‬, Sin (‫ )س‬dan Za’ (‫)ز‬. Maksudnya bunyi
huruf-huruf tersebut keluar dari ujung lidah, serta menepati ujung dua gigi seri
yang bawah. “Tiga huruf tersebut lazimnya disebut huruf ASALIYAH (‫)أسلية‬,
artinya huruf-huruf sebangsa runcing lidah.”

 Gusi, yaitu huruf Dho’ (‫)ظ‬, Tsa’ (‫ )ث‬dan Dzal (‫)ذ‬. Maksudnya huruf-huruf
tersebut keluar dari ujung lidah, serta menepati dengan ujung dua gigi seri yang
atas. “Tiga huruf ini lazimnya disebut huruf LITSAWIYAH (‫)لثوية‬, artinyahuruf
sebangsa gusi.”

d) Al-Syafatain, artinya dua bibir


Yaitu tempat keluarnya huruf hijaiyah yang terletak pada kedua bibir.Yang
termasuk huruf-huruf syafatain ialah wawu (‫)و‬, fa’ (‫)ف‬, mim (‫ )م‬dan ba’ (‫)ب‬
dengan perincian sebagai berikut:

 Fa’ (‫ )ف‬keluar dari dalamnya bibir yang bawah, serta menepati dengan ujung
dua gigi seri yang atas.

 Wawu, Ba, Mim (‫ م‬, ‫ ب‬, ‫ )و‬keluar dari antara dua bibir (antara bibir atas dan
bawah). Hanya saja untuk Wawu bibir membuka, sedangkan untuk Ba dan
Mim bibir membungkam.

“Empat huruf tersebut di atas lazimnya disebut huruf SYAFAWIYAH, artinya


huruf-huruf sebangsa bibir
e) Al-Khaisyum, artinya pangkal hidung
Yaitu tempat keluarnya huruf hijaiyah yang terletak pada janur hidung. Dan jika
kita menutup hidung ketika membunyikan huruf tersebut, maka tidak dapat
terdengar. Adapun huruf-hurufnya yaitu huruf-huruf ghunnah mim dan nun
dengan ketentuan sebagai berikut:

 ّ
Nun bertasydid (‫)ن‬

 Mim bertasydid (‫) ّم‬

 Nun sukun yang dibaca idghom bigunnah, iqlab dan ikhfa’ haqiqiy

 Mim sukun yang bertemu dengan mim (‫ )م‬atau ba (‫)ب‬9

9
Zaki Zimani, Tajwid Pemula, (Yogyakarta : Medpress, 2014) hlm. 25-33
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Makhorijul huruf adalah tempat keluarnya huruf,yakni terdengarnya huruf dengan


jelas yang ditentukan oleh bunyi pengucapannya. Perbedaan makhraj menjadi pembeda
bunyi satu huruf dari huruf yang lain.

Sedangkan harakat adalah semacam simbol (tanda baca) yang ditulis di atas atau di
bawah huruf Arab guna memperjelas gerakan pengucapan huruf tersebut dan
menandainya apakah ia berbunyi a atau u atau i.

Tempat keluarnya huruf hijaiyah itu ada 17 tempat, dan bila diringkas ada 5
tempat,yaitu:

1. Al-Jauf (lubang/rongga mulut)


2. Al-Halqu (tenggorokan / kerongkongan)
3. Al-Lisanu (lidah)
4. Asy-Syafatain (dua bibir)
5. Al-Khoisyum (janur hidung)

B. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut
dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para
pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Muhammad Isham Muflim al-Qudhat, Panduan Lengkap Ilmu Tajwid, (Jakarta


Selatan : Turos Khazanah Pustaka Islam, 2015) hlm.39

Raisya Maula ibnu rusyid, Tahsin Tajwid, Tahfiz, (Yogyakarta, laksana , 2019) hlm.
55

Abdurrauf, Modul 1 Pengenalan, Penulisan dan Tanda Baca Huruf Arab, hlm.26

Luthfi Yansyah, Aku Pintar Tajwid, (Jakarta Timur : IKAPI, 2014) hlm. 36

Zaki Zamani, Tuntunan Belajar Tajwid, ( Tim Medpress : Yogyakarta, 2015), hlm. 83-
84

Samsul Amin, Ilmu Tajwid, (Jakarta : el-Ameen, 2014) hlm. 14-16

Anda mungkin juga menyukai