Di susun :
FAKULTAS USHULUDDIN
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt.,karena atas limpahan rahmat dan karunia–
Nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Tahsin ini sesuai waktunya.
Kami mencoba berusaha menyusun makalah ini sedemikian rupa dengan harapan
dapat membantu pembaca dalam memahami mata kuliah Tahsin, Kami menyadari bahwa
didalam pembuatan Makalah ini masih ada kekurangan sehingga kami berharap saran
dan kritik dari pembaca sekalian khususnya dari Dosen mata pelajaran Tahsin agar
dapat meningkatkan mutu dalam penyajian berikutnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukafif. Nilai edukatif
mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik. Interaksi yang bernilai
edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk
mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan.
Harapan yang tidak pernah sirna dan selalu dituntut adalah, bagaimana bahan
pelajaran yang disampaikan dapat dikuasai oleh anak didik secara tuntas.Ini
merupakan masalah yang cukup sulit yang dirasakan oleh pendidik. Kesulitan itu
dikarenakan anak didik bukan hanya sebagai individu dengan segala keunikan tetapi
mereka juga sebagai makhluk social dengan latar belakang yang berbeda.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
a. Aktifitas siswa dalam membaca al-Qur’an dihadapan guru belum maksimal.
b. Kedisiplinan siswa dalam membaca al-Qur’an masih rendah.
c. Rendahnya kemampuan siswa dalam melafazkan ayat al-Qur’an dengan baik dan
benar, sedangkan guru telah mengajarkannya membaca al-Qur’an.
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut imam Asy-Syatibi, mad adalah memanjangkan bunyi huruf atau huruf layyin
ketika ia bertemu Hamzah atau huruf mati. Lebih lanjut Asy-Syatibi mendifinisikan mad
dengan menisbatkankan mad dalam suatu kata.
B. Huruf-huruf Mad
Sebelumnyaperludiketahuibahwahurufmadhanyaadatiga,yakni ا (alif), ي (ya’) dan و
(wawu). Jika kita kesulitan dalam menghafal huruf mad ini, maka disingkat saja menjadi ‘ َا
( ’يُ ْوayuw).
Huruf Alifyangdidahuluiharakatfathah,baikadarasmnya(tulisan/tertulismaupuntidak
ada rasmnya.
Huruf Ya Mati yang didahului harakat Kasrah, baik ada rasmnya maupun tidak ada
rasmnya.
Huruf Wawu Mati ysng didahului harakat Dhammah, baik ada rasmnya maupun tidak
ada rasmnya.
Itulah tiga huruf yang menyebabkan bacaan menjadi panjang, yang harus dipahami betul oleh
para pembaca Al-Qur’an.
Mad Thabi’I Harfi, yaitu mad thabi’I yang berupa huruf pada pembuka
surah/awal surah. Hurufnya ada 5 huruf, yakni “Hayyu Thohuro ”حي طهر. Jika
ada huruf-huruf tersebut pada pembuka surah, harus dibaca panjang 2 harakat.
Misalnya: Thoo Haa-awal surah thoo ha, dan lain-lain.
Mad Thabi’I Hukmi, yaitu mad thabi’I yang berupa Ha
Kinayah/Dhamir/pengganti, yang terkandung pada kata-kata “Bihii ‘Ilmun,
Lahuu Maa, له ما- به علم …” huruf Ha tersebut dibaca panjang 2 harakat ketika
menyambung bacaan dan ketika berhenti dibaca pendek.
Mad Thabi’I Haqiqi, yaitu Mad Thabi’I yang huruf Madnya tertulis dengan
huruf Mad yang asli, yakni “Alif yang didahului harakat fathah, Ya Mati yang
didahului harakat Kasrah, Wawu Mati yang didahului harakat Dhammah”
sesudahnya berupa huruf hidup selain Hamzah. Maka, harus dibaca panjang 2
harakat ketika washal (menyambung bacaan) dan ketika waqaf (berhenti)
dibaca 2/4/6 harakat
Mad Wajib Muttashil (َّصل ِ اج ْب ُمتِ َم ّد َو ). Mad ini adalah ketika huruf mad
bertemu dengan huruf hamzah, dan terletak dalam satu kalimat. Cara
membaca mad ini adalah dibaca panjang dengan panjang lima harakat.
ُ ,ُحنَفَٓا َء
Contoh: ِج ْي َء, س ْو ٌء
Mad Jaiz Munfasil ()مد جائز منفصل Mad Jaiz Munfasil ialah apabila ada
Huruf Mad yang sesudahnya berupa Hamzah dan terletak dilain kata.
Cara membaca kepanjangannya adalah 4 atau 5 harakat ketika
bersambung (wasal), 2 harakat ketika waqaf (berhenti).
Mad ‘Aridh Lis-sukuun (س ُك ْو ِن ُّ ض للْ ) َم ّد عَا ِر. Mad aridh lissukun adalah
bacaan panjang karena terdapat pertemuan antara huruf mad dengan huruf
yang dimatikan (sukun) setelah diwaqafkan. Adapun panjang mad ini
ٰ
adalah dua sampai enam harkat. Contoh: س ِ ۡٱل ٰ َخ
ِ ۡٱل َخنَّا, َ ٱلظَّلِ ِمين, َسرُون
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Tahsin adalah memperbaiki,meningkatkan, atau membagus kan bacaan Al-qur’an.
Manfaat mempelajari tahsin al-qur’an adalah untuk meransang hati untuk melakukan
tadabbur ayat yang sedang dibaca. Seorang muslim wajib bisa membaca Al-qur’an dengan
baik dan benar. Karena ketika sholat kita pasti membaca surat pendek dalam juz amma.
Dalam membaca Al-qur’an ada beberapa kesalahan yang sering kita alami baik yang kita
sadari atau pun tidak, misalnya tidak konsisten dalam membaca huruf huruf yang memiliki
tanda panjang.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Rauf Al-Hafizh, Abdul Aziz. Panduan Ilmu Tajwid Aplikatif Jakarta:Markaz Al-
Qur’an, 2017
Fathoni, Ahmad. Petunjuk Praktis Tartil Al-Qur’an Metode Maisura, Jakarta: Munash Press
Jakarta, 2017
Sulaimanasyyahibiyah.2020.almadwaalqash,https://sulaimanassyathibiyyah.blogspot.com/20
20/01/al-mad-wal-qashr.html.diakses pada 16 September 2021
https://tajwid.web.id/hukum-bacaan-mad-dan-qashar.diaksespada 16 September2021