Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

NAHWU AL-MAJRURAT
TENTANG

‫االضافة اللفظية‬

Disusun Oleh : kelompok 4

Intan Adawia Ritonga 2011010072

Masrobiah Dongoran 2011010042

Dosen Pembimbing:
Delami, SS, MA, M.Hum
Ferry Saputra, M.Hum, M.Pd

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA ARAB


FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
IMAM BONJOL PADANG

1443 H/2022 M
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan segala kenikmatan
dan kesempurnaan kepada kita. Shalawat rangkaian salam kepada junjungan Nabi Muhammad
SAW yang telah merubah pola-pikir manusia menjadi pola-pikir yang islami. Adapun makalah
ini disusun sebagai tugas mata kuliah Nahwu Al-Majrurat dengan judul ‫ االضافة اللفظية‬di Jurusan
Bahasa dan Sastra Arab, Fakultas Adab dan Humaniora UIN imam bonjol padang Penyusun
menyadari sepenuhnya dalam penulisan makalahl ini masih begitu banyak kekurangan dan jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis butuhkan untuk perbaikan
penulisan agar lebih baik lagi nantinya.

.
PENDAHULUAN

Bahasa Arab adalah bahasa Al-Qur’an dan setiap orang muslim yang ingin mempelajari
ajaran Islam maka harus menyelaminya lebih mendalam, tiada lain kecuali harus menggali
sumber dari asalnya yaitu Al-Qur’an dan Hadits. Umat Islam juga harus mampu memahami
kandungan-kandungan yang terdapat dalam ayat maupun hadits baik struktur kalimatnya, bentuk
kalimat, kosa kata dan lain-lain. Salah satunya adalah Idhofah. Idhofah merupakan penyandaran
suatu isim kepada isim yang lain sehingga menimbulkan makna yang spesifik. Idhofah terdiri
dari mudhof dan mudhof ilaih. Pada pembahasan idhofah secara otomatis juga akan membahas
ciri-ciri idhofah, cara membuat idhofah dan pembagian idhofah. Pada pembahasa kali ini,
pemakalah akan membahas tentang pembagian idhofah yaitu idhofa h lafdziyah.

Maka pada kesempatan kali ini, pemakalah akan lebih mengkhususkan pembahasan Isim
Majrurat pada bagian Majrur bil Idhofah. Pembahasan ini pun sebenarnya terbagi menjadi dua
bagian yaitu pembahasan berupa Idhofah Maknawiyah dan pembahsan berupa Idhofah Lafziyyah.
Dan Alhamdulillah pada presentasi sebelumnya telah menjelaskan bagaimana pembahasan
tentang Idhofah Maknawiyah, maka pada kesempatan kali ini pemakalah akan menampilkan dan
menjelaskan pembahasan Idhofah bagian yang kedua yang mana pemakalah beri judul makalah
ini dengan "Idhofah Lahziyyah"
PEMBAHASAN

A.Pengertian idhofah

‫االضافة هي نسبة تقييدية بني اليييني تجب لباانيماا باا ابدا‬

"Idhofah adalah menjalin hubungan antara dua isim (mudhaf dan mudhaf Ilaih) yang
menyebabkan isim yang kedua berharkat jar selamanya.)1

Menurut Akhmad Munawari, Idhofah adalah penyandaran suatu kalimah kepada kalimah yang
lain sehingga menimbulkan pengertian yang lebih spesifik. Adapun menurut Aunur Rofiq Ibnu
Ghufran, Idhofah adalah isim jar karena disambung dengan isim sebelumnya. Isim yang
disambung disebut Mudhof, dii rab sesuai dengan letaknya dalam jumlah (kalimat), bisa rafa'
nasab dan jar.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan, Idhofah adalah suatu kalimat
yang dibaca jar (mudofun ilaihi) karena disambung atau disandarkan dengan kalimat isim
sebelumnya (mudof) sehingga menimbulkan pengertian yang lebih spesifik.

B.Pengertian idhofah Lafdziyah

.‫إضافة اللفظية هي أن يكون المضاف صفة مضافة إلى ماكان معموال لها‬

Yaitu idhofah yang mudhofnya berupa isim sifat (isim fail, isim maf’ul, isim sifat
musybihat ), sedangkan mudhof ilaihnya merupakan ma’mulnya.2

Contoh : ‫س ُن الْ َو ْجه‬


َ ‫َح‬

1
Judah Mabruk Muhammad, Al kunnas fi an-nahwi wa at-tashrif, (Al qahirah: Maktabatul Adab, 2005), hlm. 149-15
2
Ahmad lubis,jami durus al-arabiyah.juz 2. Lebanun: matba’ah 1974 M
Idhafah lafdziyah secara lafal cocok, artinya jika dipasangkan pas, secara makna khusus
idhafah murni. Idhafah Lafdhiyah adalah idhafah yang tidak mema'rifatkan dan mentakhsiskan
(menentukan) mudhof. Idhafah lafdhiyah bisa juga disebut ‫ إضافة غري حمضة‬,Idhofah lafdziyah ciri-

cirinya berupa isim sifat seperti isim fai’il yang di idhofahkan pada mafulumbihnya, isim maf’ul
yang di idhofahkan pada naibul fai’ilnya,sifat musyabbihat yang di idofahkan pada fai;ilnya.
Contoh: ‫ (هذ الرجل طالب علم‬ini laki-laki pencari ilmu) lafadz ‫ علم‬menjadi mafulumbih secara

makna, jadi di baca jer tetapi mahal nashob.

‫ا ا ا اللني ا ا ا‬ ‫م ا ا ااه إا ا ا اا الغ ا ا اارا ا ف ا ا ااا ال نيم ا ا ا‬ ‫اص‬ ‫اإلض ا ا ااافة اللني م ا ا ااة ت ا ا اال ا ا ا ااا اص نيم ا ا ا تر ا ا ا ا لض ا ا ااا‬

‫حبذ ال و ن أ نو ن ال ث مة اجلمع‬

“Idhofah Lafziyyah adalah idhofah yang tidak berfungsi menjelaskan Mudhof dan tidak
pula mengkhususkannya dan sesungguhnya tujuan dari (idhofah lafziyyah) ini adalah
meringankan bacaan saja (sesuai keadaan mulut orang arab) pada suatu lafaz yaitu dengan cara
menghapuskan tanwin atau menghapuskan nun pada tasniyah dan pada jamak”

Dari pengertian tersebut, kita pahami dulu, Idhofah Lafdziyyah adalah idhofah yang tidak
berfungsi menjelaskan mudhof dan tidak pula mengkhusukan mudhafnya, hal ini berbeda dengan
Idhofah Maknawiyah,contohnya:

.‫ هذا ك اب ال لممذ‬Mudhaf pada Idhofah Maknawiyah itu bersifat nakirah (umum) yaitu:

‫ ك اب‬diperlukanlah sandaran untuk menjelaskan “buku apa?”, sehingga dibentuklah

sebuah idhofah maknawiyah ‫ (ك اب ال لممذ‬buku siswa) bukan buku guru, buku nahwu, buku lain-

lain akan tetapi yang dimaksudkan adalah buku siswa, jadi idhofah maknawiyah itu berfungsi
menjelaskan dan mengkhususkan mudhaf. Serta idhofah maknawiyah itulah yang membentuk
dua kata menjadi satu makna sehingga dikenal sebagai idhofah mahdoh (idhofah murni)
Ciri-ciri idhofah lafdziyyah (ghairu mahdhoh ) :

a. Mudhof berupa isim tatsniyah contohnya: 3 ‫ اكراا سلمم اى اكراان‬: dua orang telah memuliakan

dengan ucapan salam

b. Mudhof berupa jamak mudzakkar salim contohnya: ‫ اكراوا سلمم اى اكراون‬: merreka

memuliakan denagn ucapan salam

c. Mudhof berupa isim yang di idhofah kan pada lafadz yang kemasukan contohnya: ‫جغ‬

‫ الشتر‬: rambut keriting

d. Mudhof berupa isim yang di idhofah kan pada lafadz yang lafadz tersebut di idhofah kan
lagi pada lafadz yang kemasukan. Contohnya: ‫ الك اب رس ال حو‬: mempelajari cara menulis

dan mempelajari nahwu

e. Mudhof berupa isim yang di idhofah kan pada lafadz yang bersamaa dhomir yang
dirujukan pada AL-nya mudhof. Contohny: ‫ انت املس حقة صنيوه اىن ان مل أرج ا ك نواال‬. ‫ الو‬: wah,

kamu adalah masa depan. Gambarkan dia kapan dan jika aku tidak melihatmu.

3
K.H. Misbah mustafa. Alfiyah bin malik. Surabaya: al-hidayah, 1986
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan makalah kami ini yang pertama idhofah adalah menjalin
hubunganantardua isim (mudhaf dan mudhaf Ilaih) yang menyebabkan isim yang kedua
berharkat jar selamanya. Yang kedua idhofah lafdziyah Yaitu idhofah yang mudhofnya berupa
isim sifat (isim fail, isim maf’ul, isim sifat musybihat ), sedangkan mudhof ilaihnya merupakan
ma’mulnya. Yang terakhir ialah Hukum – hukum idhofah lafdziyah yang telah di paparkan di
atas.
DAFTAR PERPUSTAKAAN
1
Judah Mabruk Muhammad, Al kunnas fi an-nahwi wa at-tashrif, (Al qahirah: Maktabatul Adab,
2005), hlm. 149-15
1
Ahmad lubis,jami durus al-arabiyah.juz 2. Lebanun: matba’ah 1974 M
1
K.H. Misbah mustafa. Alfiyah bin malik. Surabaya: al-hidayah, 1986

Mustafa. Syekh al-ghulainy. Jami’Durus al- arabiyah . juz 2.lebanon : matba’ah. 1974 M

https://infowowbangetdotcom.blogspot.com/2014/12/ilmu-nahwu-idhofah.html?m=1

Zakaria, Aceng, 1436 H, Al-Muyassar fii „ilmin Nahwi (Dar Ibnu Azka : Garut)

Anda mungkin juga menyukai