Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH AL-KALIMAH WA AQSAMUHA( KALIMAT DAN

PEMBAGIANNYA)

Di susun oleh :
1. Shofwatin nisa (2210210006)
2. Angelina Shondaqh (2210210010)
3. Hanifa nisma hidaya(2210210016)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS


PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS TARBIYAH
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufiq dan hidayah-Nya sehingga makalah yang di buat untuk memenuhi tugas
kelompok mata kuliah Ilmu nahwu tamhidi dapat terselesaikan dengan lancar tanpa
halangan suatu apapun.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Miftahul huda.M.A selaku dosen
mata kuliah Ilmu nahwu tamhidi yang telah membimbing dalam penugasan membuat
makalah yang berjudul al-kalimah wa aqsamuha ini. Dan juga kami ucapkan pada
teman-teman yang sudah memebaca makalah ini.
Diharapkan dengan adanya makalah ini, dapat menambah pemahaman dasar
terhadap materi perkuliahan Ilmu nahwu tamhidi Dengan penuh kesadaran bahwa
makalah ini perlu disempurnakan lagi, sehingga kritik dan saran dibutuhkan untuk
penyajian serta isinya sangat diperlukan.

Kudus, 9 Maret
2023
Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Nahwu adalah bagian dari pelajaran bahasa Arab yang berkaitan dengan
kedudukan suatu kata. Dengan ilmu ini, insya Allah seseorang akan mampu
membaca kitab berbahasa Arab. Namun juga harus ditunjang dengan kaidah-kaidah
ilmu shorof.
Di dalam memulai penulisan ilmu nahwu, sudah lazim bagi para ulama
nahwiyyin memulainya dengan menguraikan nama kalam terlebih dahulu, sebab
dengan demikian itu akan mudah mengetahui isim, fi’il dan huruf sebagai mufrod
kalimah. Ilmu nahwu terbagi menjadi beberapa bagian. Salah satu bagian dari ilmu
nahwu yaitu kalam. Dalam makalah ini, kita akan membicarakan tentang pengertian
kalimah dalam kaidah bahasa Arab dan dilanjutkan dengan pembagian-pembagian
kalimah. Pembagian-pembagian dari kalimah tersebut meliputi kalimat isim, kalimat
fi’il, dan kalimat huruf. Dan disertai pembahasan tentang pengertian isim, fi’il, dan
huruf yang di tinjau dari beberapa jenis nya, macamnya, dan juga contoh penerapan
dalam sebuah kalimah. Jika dalam Bahasa Indonesia biasa di sebut kalimat.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari kalimah.?
2. Apa saja pembagian dari kalimah.?
3. Bagaimana penerapan dari setiap pembagian kalimah dalam sebuah kalimat?
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian kalimah.
2. Untuk mengetahui apa saja pembagian kalimah.
3. Untuk mengetahui bagaimana contoh dari setiap pembagian kalimah.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian kalimah
Kalimah(‫ )الكلمة‬dalam Bahasa arab diartikan dengan kata. Demikian dalam
Bahasa Indonesia, kata mempunyai arti gabungan yang terdiri dari beberapa huruf-
huruf yang mana kata yang akan membentuk sebuah kalimat. Dalama Bahasa arab
Kalimah(‫ )الكلمة‬di dalamnya terdiri dari huruf hijaiyah, dari gabungan kalimat(‫)الكلمة‬
yang akan menjadi struktur kalimat yang biasa di sebut dalam Bahasa arab yaitu
‫( الجملة‬al-jumlah). Sebagaimana definisi kalimat dalam kitab imrithi yang terdapat di
َ >‫ ْال ِك ْل َم> ةُ اَّلَل ْف>ظُ ْال ُمفِ ْي> ُد ْال ُم ْف‬. Definisi kalimat menurut kitab imrithi adalah
bait berikut ‫>ر ُد‬
lafadh yang berfaidah( mempunyai arti) dan mufrod.
Al- kalimat (‫ )الكلمة‬adalah ‫ ( لف ظ مف رد ل ه مع نى‬lafadz tunggal yang mempunyai
makna). Maksud dari lafadz ‫ لفظ‬adalah suara yang terdiri dari huruf hijaiyah. Semua
kata yang tidak terdiri dari huruf hijaiyah bukan dinamakan kalimat(‫)الكلمة‬.
Sebagiamana yang tertulis dan tidak terucapkan juga tidak dinamakan kalimat(
‫)الكلمة‬. Lalu ‫ مفرد‬bermakna satu atau tunggal.
Menurut amiruddin, kalimat dapat di definisikan sebagai berikut:
‫وحرف لمعنى‬,‫فعل‬,‫اسم‬:‫المفيدباالوضعواقسامه ثالثه‬,‫هواللفظالمركب‬:‫اللكالم‬
Artinya:
“ kalam adalah ucapanyang tersusun sehingga pendengar mendalami
maksudnya. Sesuai dengan objek pembicaraannya, maka ucapan tersebut harus
dalam Bahasa arab, yang terdiri dari isim, fiil, dan huruf”.
Menurut ulama nahwu bahwa kalam adalah:
‫ كالمهمم لفظ مفيد مسند‬0 ‫اللفظ المفيدالمفرد‬:‫والكلمة‬
Artinya: “ kalam menurut ulama nahwu adalah: lafadz yang berfaedah serta di
musnadkan dengan lafadz yang lain. Adapun kalimat adalah lafadz mufid yang
tunggal.”
B. Pembagian Kalimah menurut macamnya

Kalimah terbagi dalam 3 bagian, yaitu : isim, fi’il dan huruf.

1. Isim (kata benda)


a. Ta’rif isim yaitu:
‫وهو كلمة دلت على معنى فى نفسها ولم تقترن بزمن وضعا‬
“adalah kalimah yang menunjukkan pada arti dirinya sendiri tanpa tidak disertai
oleh waktu”
Fuad ni`mah mendefinisan isim sebagai berikut:
‫االسم هوكل كلمة تدل على انسان اوحيواناونبات اوجماد اومكاناوزماناوصفةاومعنى ممجردمنالزمان‬
Artinya : isim adalah setiap kata yang menunjukkan nama orang, hewan,
tumbuhan, benda, tempat, waktu, dan sifat yang tidak terikat oleh waktu.
Contoh : ‫ زيد‬، ‫( أنا‬saya, zaed)
b. Tanda-tanda isim
‫فاإلسم بالتنوين والخفض عرف وحرف خفض وبالم والف‬
“Isim dengan tanwin dan kasroh diketahui itu isim Dan huruf kasroh dan alif
lam”
Tanda-tanda isim dalam ilmu nahwu ada empat, yaitu:
1) Didahului huruf jer (‫ )حفض‬pada akhir kalimat
Contoh : ‫( مررت بزيد‬saya melewati zaed)
2) Tanwin, adapun ta’rif tanwin:

‫والتنوين هو نون سا كنة تلحق اخر االسم لفظا ال خطا‬

“Tanwin adalah nun sukun yang bertemu akhiran isim pelafalannya tidak pada
tulisannya”.

3) berakhiran kasroh, isim dapat berakhiran kasroh karena kemasukan huruf jer
dan huruf qasam( sumpah). Contoh: ‫انافي الفص ِل‬

4) di dahului huruf nida, contoh : ‫ يامحمد‬kata ‫ محمد‬dapat di kategorikan isim


karena termasuk nama dan juga di dahului huruf nida berupa ‫يا‬.
2. Fi’il (kata kerja)
a. Ta’rif fi’il, yaitu:

‫وهوكلمة دلت على معنى قى نفسها واقترنت بزمن وضعا‬


“kalimah yang menunjukan pada arti pada dirinya sendiri yang disertai oleh
waktu melakukannya”.
‫الفعل هوكل كلمة تدل على حدوث شيءفي زمن خاص‬
Artinya : fiil adalah setiap kata yang menunjukkan kejadian sesuatu peristiwa
pada waktu tertentu.
Tanda tanda kalimat fiil antara lain sebagai berikut:
ُ
a. Bertemunya dengan ta fail contoh: ‫شكرت‬, َ‫شكرت‬
b. Bertemunya dengan ta` ta`nist contoh : ‫تَ ْف ُع ُل‬,‫فعلت‬
ْ
c. Bertemu dengan ya mukhotobah contoh: ‫افعلى‬,‫تفعلين‬
ّ
d. Bertemu dengan nun taukid contoh:‫افعلن‬, ّ
‫ليفعلن‬
seperti bait di bawah ini:
‫والفعل يعرف بقد والسين وسوف وتاء التاءنيث الساكنة‬
“ Fi`il bisa di ketahui karena adanya ‫( قد‬bahwasanya), ‫(س‬nanti), ‫سوف‬
(nanti akan), ‫(تاءتاءنيث ساكنة‬pelaku perempuan).
Contoh: ‫(قام‬telah berdiri).
. Macam-macam fi’il, yaitu:
1) Fi’il madi, yaitu:
‫مادل على حدث مض وانقض‬
" sesuatu yang menunjukkan pada waktu yang sudah lewat”.
Contoh: ‫(قا م‬sudah berdiri).
2) Fi’il mudhori, yaitu:
‫مادل عتى حدث يقبل الحال واال ستقبال‬
“sesuatu yang menunjukan pada wktu sekarang dan waktu yang akan datang”.
Contoh: ‫( يقوم‬sedang/akan berdiri).
3) Fi’il amar, yaitu:
‫ما دل على حدث فى المستقبا ل‬
“sesuatu yang menunjukan pada waktu yang akan datang”.
contoh:‫( قم‬harus berdiri).
3. ‫( حرف‬huruf), yaitu:
‫وهوكلمة د لت على معنى فى غيرها‬
“Yaitu, kalimah yang menunjukan pada arti bukan pada dirinya sendiri”.
Contoh: ‫( هل و لم و الى‬apakah, tidak/belum, dan ke)
‫والحرف لم يصلح له عالمة اال انتفا قبوله العالمة‬
Huruf tidak mempunyai tanda kecuali merasa cukup dengan tanda1
‫والحرف ماال يصلح معه دليل اإلسم وال دليل الفعل‬
“Adapun Huruf adalah Lafadz Yang tidak bisa dimasuki Tanda-tandanya Isim
dan juga alamat (tanda) fi’il. Huruf merupakan kata yang tidak memiliki makna
tertentu, kecuali disandarkan pada kata benda.2
Pembagian kalimah menurut jenisnya
Dalam Bahasa arab, kalimah di golongkan ke dalam mudzakkar( laki
laki) dan muannast( perempuan). Adapila yang menggolongkan sesuai dengan
jenis kelamin dan secara bahasa saja( untuk benda dan lain-lain).
a. Mudzakkar
Mudzakkar biasanya diartikan sebagai laki-laki dengan lafadz isyarah
‫ هذ‬contoh: ‫ قمر‬bulan.
Isim mudzakkar terbagi menjadi 2 berupa mudzakkar haqiqi dan
mudzakkar majazi.
1) Mudzakkar haiqiqi merupakan lafadh yang menunjukkan
gender laki-laki.
Contoh: ‫ رجل‬orang laki-laki
2) Mudzakkar majazi merupakan lafadh yang menunjukkan
sesuatu yang bentuk kata seperti mudzakkar, namun
sebenarnya bersifat muannats
1
Amirudin, M., Tuntunan Tata Bahasa Arab, Surabaya : Al-Ihsan,1989
2
Moh. Toriquddin. Skularitas tasawuf, Membumikan Tasawuf Dalam Dunia Modren
. (UinMalang Press:2008) hlm. 15-16
Contoh :‫ باب‬pintu

Anda mungkin juga menyukai