Anda di halaman 1dari 11

‫الفعل الجامد و الفعل المتصرف‬

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Pada Mata Kuliah Sharaf III
Dosen Pengampu: Tri Yanti Nurul Hidayati, S.S., MA.

Disusun oleh :
Kelompok VIII
Dina Rochmaningsih (B0519012)
Diva Kristiya Ayunissa (B0519013)
Putri Widya Pangesti (B0519047)
Shabrina Farah Azizah (B0519057)

PROGRAM STUDI SASTRA ARAB


FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah
melimpahkan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
makalah yang berjudul “ Fi’l Jamid dan Fi’l Mutasharrif” dengan tepat waktu.
Makalah ini berisikan informasi tentang pengertian dan pembagian fi’l jamid dan fi’l
mutasharrif. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang
makna fi’l jamid dan fi’l mutasharrif serta pembagian fi’l jamid ke dalam fi’l mutasharrif.
Tak lupa, Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah
Sharaf III yaitu Ibu Tri Yanti Nurul Hidayati, S.S, M.A. atas dukungan materi yang telah
diberikan.
Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan Makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak
yang telah berperan serta dalam penyusunan Makalah ini. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Aamiin.

Surakarta, 6 November 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

HalamanJudul ............................................................................................................ 1
Kata Pengantar ........................................................................................................... 2
Daftar Isi..................................................................................................................... 3
Pembahasan..................................................................................................................4
A. Fi’l Jamid.............................................................................................. 4
B. Fi’l Mutasharrif......................................................................................8
Kesimpulan .................................................................................................................9
Daftar Pustaka ............................................................................................................10
PEMBAHASAN

Fi’l yang maknanya berkaitan dengan zaman atau tidak dibagi menjadi dua yaitu, fi’l
jamid dan fi’l mutasharrif.
A. Fi’l Jamid
ِ
‫الف ْع ُل اجلَ ِام ٌد ٌهو ما أشبه احلرف من حيث أداؤه معىن جمردا عن الزمان و احلدث املعتربين يف األفعال‬
Fi’l Jamid adalah fi’l yang menyerupai harf ditinjau dari segi bahwa fi’l itu
terlepas dari makna waktu dan peristiwa yang seharusnya ada pada kata kerja (fi’l). (Al-
Ghulayaini, 2009:41)
Fi’l jamid dibagi menjadi tiga:

1. ‫( األفعال اليت تلزم صورة املاضي‬Fi’l yang selalu dalam bentuk madhi)
Fi’l-fi’l yang selalu dalam bentuk madhi saja adalah:
 ‫س‬
َ ‫َما َد َام و لَْي‬ : Termasuk ‫( أخوات كان‬Ni’mah, 1998:83)

ِ
‫ك‬ َ ‫ك َما َد َام اهلَُدى ُمَتَرد ًدا إِلَْي‬
َ ُ‫َص َحب‬
ْ ‫(اَل أ‬Aku tidak mau menemanimu selama Huda
masih ragu padamu) (Huda, 2015: 160)
 ‫اح َس ْهاًل‬
ُ ‫َّج‬
َ ‫س الْن‬
َ ‫( لَْي‬Kesuksesan itu tidaklah gampang) (Huda, 2015:160)
 ‫ب‬
َ ‫َكَر‬ : Termasuk fi’l Muqarabah( ‫() أفعال املقاربة‬
Ni’mah, 1998:83)
Contoh:
 ‫ب الْ َمطَُر َيْن ِز ُل‬
َ ‫( َكَر‬Hujan itu hampir turun)
 ‫ َحَرى و اِ ْخلَ ْولَ َق‬، ‫َع َسى‬ : Termasuk fi’l Raja’ ( ‫( ) أفعال الرجاع‬Ni’mah, 1998:83)

Contoh:
ِ ‫االمتِح‬ ِ ِ ِ
 ‫ان‬ َ ْ ‫(ا ْخلَ ْولَ َق الْ ُم ْهم ُل أَ ْن َيْن َج َح يِف‬Semoga orang lalai akan lulus dalam ujian)
 ‫ك‬
َ َ‫( َع َسى اللّهُ َي ْفتَ ُح َقْبل‬Moga-moga Allah membukakan hatimu)
 ‫ض أَ ْن يَ ْش َفى‬ ُ ْ‫( َحَرى الْ َم ِري‬Mudah-mudahan orang yang sakit akan sembuh)
‫ َحبَّ َذا و اَل َحبَّ َذا‬، ‫ئس‬ ِ ِ

َ ‫ ب‬، ‫ ن ْع َم‬: Termasuk fi’l yang mengandung makna pujian dan
celaan ‫) ) أفعاالملدح و الذم‬ (Ni’mah, 1998:83)

‫س‬ ِ
ُ ‫الر ُج ُل َم ْن اَل يَ َد ُر‬
َّ ‫س‬َ ‫(بْئ‬Sejelek-jelek lelaki adalah yang tidak mau belajar)
(Huda, 2015:241)
 ‫( نِ ْع َم الفاتح عمرو‬Sebaik-baiknya penakluk adalah Amru)
 ‫س اَلقول شهادة الزور‬ ِ
َ ‫( بْئ‬Sejelek-jelek perkataan adalah kesaksian palsu)
 ‫َخاَل و َع َدا‬ : Termasuk fi’l Istisna’( ‫( ) أفعال االستثناع‬Ni’mah,
1998:83)
 ِ ‫( قَام احل‬Para hadirin telah berdiri kecuali Zaid) (Huda, 2015:210)
‫ضُر ْو َع َدا َزيْ ًدا‬ َ َ
‫اح ًدا‬ِ ‫اج َد املـ ِدينَ ِة خاَل و‬
ِ ‫(زرت مس‬Masjid-masjid kota telah saya kunjungi kecuali
 َ َ َْ َ َ ُ ُْ
satu) (Nurul Huda, 2015:210)
َ ‫( َذه‬Sekumpulan kaum pergi meninggalkan Zaid)
 ‫َب القَوْ ُم خَاَل َز ْيدًا‬
 َ ‫ أَنْ َشأَ و َشَر‬، ‫َخ َذ‬
‫ع‬ َ‫أ‬ : Termasuk fi’l syuru’ ( ‫() أفعال الشروع‬Ni’mah,
1998:83)
 ‫َخ َذ األواَل د َيْل َعبٌو َن‬َ ‫(أ‬Mereka mulai membaca Al-Qur’an)
 ‫ب يَ ْستَ ِمعُ ْو َن إىَل الد َّْر ِس‬ُ َّ‫( أَنْ َشأَ الطُّال‬Para siswa itu mulai mendengarkan pelajaran)
‫ب‬ ِ
َ ‫ب الْ َواج‬ ُ ُ‫ع َزيْ ٌد يَكْت‬ َ ‫( َشَر‬Zaid muali menulis PR)
Fi’l-fi’l yang jarang digunakan:
a. ‫ قَ َّل‬digunakan untuk makna nafyi saja. Ia merafa’kan fa’il yang disifati seperti
‫ك‬ ِ
َ ‫قَ َّل َر ُج ٌل َي ْف َع ُل ذَل‬
ِ
‫ك‬َ ‫قَ َّل َر ُجاَل ِن َي ْف َعاَل ِن ذَل‬
Artinya sama dengan :
‫ك‬ ِ
َ ‫( َما َر ُج ٌل َي ْف َع ُل َذل‬tak ada seorang lelakipun yang melakukan hal itu)
Imam As-Suyuti mengatakan, penggunaan ‫ل‬ َّ َ‫ ق‬untuk makna nafyi ini jika dengan
ditambahkan dengan ‫ َما‬zaidah setelahmya menjadi ‫ َقلَّ َما‬. Jika ditambahkan ‫َما‬
zaidah maka tidak boleh ada kata setelahnya selain fi’il dan tidak ada fail baginya
karena dalam keadaan itu ‫ل‬
َّ َ‫ ق‬diposisikan seperti huruf nafyi. Contoh:
ُ ‫َقلَّ َما َف َع ْل‬
‫ت َه َذا‬

ُ‫َقلَّماَ أَْف َعلُه‬


Artinya sama dengan:
‫ت‬
ُ ‫( َما َف َع ْل‬Aku tidak mengerjakan)
Diantara indikasi bahwa ‫ َقلَّ َما‬bermakna nafyi adalah karena:

a) Bisa dirubah dengan ‫ َما‬atau ‫ اَل‬nafyi.


b) Jika terletak sebagai syarat, lalu fi’l jawabnya dimasuki ‫ ف‬sababiyah atau

‫و‬maiyah, ‫قَ َّل‬ menasabkan fi’l jawab tersebut.

‫( قَ َّل َر ُج ٌل َي ْه َم ُل َفَيْن َج َح‬


c) Boleh dimasuki istisna’ setelahnya.

ٌ‫َقلَّ َما َي ْف َع ُل إِالَّ َك ِرمْي‬


Artinya sama dengan:

ٌ‫اَل َي ْف َع ُل إِالَّ َك ِرمْي‬


Lafadz ini pun digunakan dalam menafyikan asal fi’l seperti firman Allah
dalam Q.S. Al-Baqarah : 88
‫َف َقلِْياًل َما يُ ْؤ ِمُن ْو َن‬
Artinya sama dengan :
‫َف ُه ْم اَل يُ ْؤ ِمُن ْو َن‬

(Al-Ghulayaini, 2009:41-42)

b. Fi’l yang semakna dengan ‫ َقلَّما‬ada ‫َّما‬


َ ‫ َشد‬، ‫صَر َما‬
ُ َ‫ ق‬، ‫ َك ُثَر َما‬، ‫طَالَ َما‬
َ
Karena ‫ َما‬dalam fi’l-fi’l tersebut adalah ‫ َما‬zaidah dan digunakan untuk penegasan,
maka tidak ada fail baginya dan tidak ada kata setelahnya kecuali fi’l. (Al-
Ghulayaini, 2009:43-44)
c. ‫ ُس ِقطَِفيييَ ِد ِه‬kata ‫ط‬
َ ‫ ُس ِق‬menurut orang arab adalah termasuk fi’l jamid yang memiliki
makna (menyesal) ‫نَ ِد َم‬، (dibingungkan) ، ‫( حَتََّير‬terpeleset) ، ‫( َز َّل‬melakukan
َ
kesalahan)‫َخطَأ‬ ْ ‫َ أ‬
Yang menggambarkan majhulnya fi’l madhi. Contoh:
‫ط يِف أَيْ ِديْ ِه ْم‬
َ ‫اس ِق‬
ُ ‫ َولَ َّم‬... (Dan setelah mereka menyesali perbuatannya ...) (Al-
Ghulayaini, 2009:43-44)
d. ‫ َه َّد‬yang artinya sama dengan ‫( َك َفا‬Mencukupi)
‫َّك ِم ْن َر ُج ٍل‬
َ ‫( َه َذا َر ُج ٌل َهد‬ini adalah lekaki yang mencukupimu dari yang lainnya)
((Al-Ghulayaini, 2009:44)
e. ‫ب‬
َ ‫َك َذ‬ yang digunakan untuk memotivasi. Jadi yang dimaksud dengan kata tesebut
dalam kondisi ini adalah perintah untuk melakukan sesuatu, bukan memberitakan
‘berbohong’.
‫ك‬
َ ‫ب َعلَْي‬
َ ‫ب َكاأل َْمُر َو َك َذ‬
َ ‫( َك َذ‬Kamu harus melakukannya)
Pada asalnya arti ‫ب‬
َ ‫ َك َذ‬ini sebagaimana yang anda ketahui yaitu berbohong. Ibnu
As-Sakkit mengatakan, “Jika menyuruh dan memotivasi seseorang, kamu berkata

َ ‫ َك َذ َب َعلَْي َك َك َذاو‬yang artinya ‫( َعلَْي َكبِ ِه‬Kamu harus


padanya dengan kalimat : ‫ك َذا‬
َ
melakukannya). Namun ini adalah ungkapan yang sangat jarang digunakan. (Al-
Ghulayaini, 2009:44-46)

2. ‫األفعال اليت تلزم صورة املضارع‬ (Fi’l yang selalu dalam bentuk Mudhari’)

ُ ‫يَ ِهْي‬
‫ط‬ yang semakna dengan ‫ح‬ ِ ِ
a. ُ ‫ يَصْي‬atau ‫ يَض ُّج‬yakni berkokok, berteriak atau
bersorak. (Al-Ghulayaini, 2009:42)

3. ‫(األفعال اليت تلزم صورة األمر‬Fi’l yang selalu dalam bentuk Amr)
Fi’l-fi’l yang selalu dalam bentuk amr saja adalah:
a. ‫ب‬
ْ ‫ َه‬bermakna ‫( ظُ َّن‬Menyangkalah) (Ni’mah, 1998:83)
ً‫ت أ َِج ْزيِن اَباَ َخالِ ٍد * َو إِالَّ َف َهْبيِن ْامَرءاً هاَلِكا‬
ُ ‫َف ُق ْل‬
(Aku berkata: “Selamatkanlah diriku, Abu Khalid ! Jika kamu tidak mau
menyelamatkan aku, maka sangkalah diriku adalah ornag yang pasti akan binasa”)
(Al-Ghulayaini, 2009:31).
b. ‫ َت َعلَّ ْم‬bermakna ‫( اِ ْعلَ ْم‬Ketahuilah) (Ni’mah, 1998:83)

َ َ‫َت َعلَّ ْم ِش َفاء‬


ِ ‫الن ْف‬
‫س َق ْهَر َع ُد ِّو َها‬
Ketahuilah! Obat nafsu adalah memerangi musuhnya((
(Al-Ghulayaini, 2009:27)

Menurut Lughah Bani Tamim fi’l yang selalu dalam bentuk amr termasuk ‫َهلُم‬
َ
alasannya karena ‫ َهلُم‬ini menerima perubahan tatkala dimasuki dhamir, seperti :
َ

َ ‫هلُ ِّمنْي‬-
َ ‫َهلُ َم – َهلُ َما – َهلُ ُّموا – َهلُ ِّمي – َهلُ َّما‬
Sedangkan menurut Lughah Hijaz ‫ هَلُ َم‬adalah ism fi’l amr karena kata tersebut
digunakan untuk semua bentuk baik mufrad, tasniyyah, jamak mudzakkar maupun
muannatsnya. Orang Hijaz berargumen dengan ayat Al-Qur’an surat Al-An’am :150.

‫ َهلُّ َم ُش َه َدآءَ ُك ْم‬... ...


“... bawalah saksi-saksimu...”
(Al-Ghulayaini, 2009:42)

B. Fi’l Mutasharrif
‫ يف لزومه طريقة واحدة يف التعبري؛ ألنه يدل على‬: ‫ أي‬،‫الفعل املتصرف هو ما مل يشبه احلرف يف اجلمود‬
‫ فهو يقبل التحول من صورة إىل صورة ألداء املعاين يف أزمنتها املختلفة‬.‫حدث مقرتن بزمان‬.
Fi’l Mutasharrif adalah fi’l yang tidak menyerupai harf dalam kejamidannya, yang
mempunyaisatu bentuk karena menunjukkan pada peristiwa yang berkaitan dengan waktu.
Fi’l mutasharrif ini bisa berubah dari bentuk satu ke bentuk yang lain demi makna yang
dinginkan berupa waktu yang berbeda-beda. (Al-Ghulayaini, 2009:47)

Fi’l Mutasharrif dibagi menjadi dua:


1. ‫(تام التصرف‬Kemutasharrifan yang sempurna)
Yaitu, fi’l yang ketiga bentuk fi’lnya lengkap (fi’l madhi, mudhari, amr).
Contoh : ‫ب‬
ْ ُ‫آُ ْكـت‬ –‫ب‬
ُ ُ‫ب – يَكْت‬
َ َ‫َكت‬ (telah menulis – sedang menulis – tulislah!) (Al-
Ghulayaini, 2009:47)
2. ‫( ناقص التصرف‬Kemutasharrifannya tidak sempurna atau kurang)
Yaitu, fi’il yang memiliki dua bentuk fi’il.
a. Hanya berlaku fi’il madhi dan fi’il mudharinya saja.
Contoh: (termasuk Fi’il Muqorobah) ‫ك‬ُ ‫ك – يُ ْو ِش‬ َ ‫ أ َْو َش‬،‫اد‬ُ ‫َك َاد – يَ َك‬
( termasuk saudara Kana) ‫ح‬
ُ ‫ِح – َما َيْبَر‬
َ ‫ َما بَر‬، ‫ك‬ُّ ‫ك – َما َيْن َف‬َّ ‫ َما ا ْن َف‬، ‫َما َز َال – َما َيَز ُال‬
(Al-Ghulayaini, 2009:47)
I. ‫ك‬
ُّ ‫ك – َما َيْن َف‬
َّ ‫ َما ا ْن َف‬،‫ِح – َما َيْبَر ُح‬
َ ‫ َما بَر‬،‫َما َز َال – َما َيَز ُال‬ : Termasuk ‫كان‬ ‫أخوات‬
Contoh
 ‫ب َجالِ ًسا‬ ِ َّ ‫( ما ا ْن َف‬Mahasiswa itu masih duduk)
ُ ‫ك الطَّال‬ َ
 ‫ض نَائِ ًما‬ُ ْ‫ِح الْ َم ِري‬
َ ‫( َما بَر‬Orang yang sakit itu masih tidur)
 ‫( َما َز َال احْلَُّر َش ِديْ ًدا‬Panas itu masih kuat)
II. ُ ‫ك – يُ ْو ِش‬
‫ك‬ َ ‫ أ َْو َش‬،‫اد‬
ُ ‫ َك َاد – يَ َك‬: Termasuk fi’l Muqarabah( ‫) أفعال املقاربة‬
Contoh:
 ‫( َك َاد املـَطَ ُـر َي ْه ِط ُل‬Hujan hampir turun lebat) (Huda, 2015:160)
 ‫ك الْ َماءُ أَ ْن َيْنتَ ِهى‬ َ ‫( أ َْو َش‬Air hampir habis)

b. Hanya berlaku fi’il mudhari dan fi’il amrnya saja.


Contoh: ‫َذ ْر‬ – ‫ يَ َذ ُر‬، ‫يَ َدعُ – َد ْع‬
(Al-Ghulayaini, 2009:47)

KESIMPULAN

Fi’l Jamid adalah fi’il yang menyerupai harf ditinjau dari segi bahwa fi’il itu terlepas
dari makna waktu dan peristiwa yang seharusnya ada pada kata kerja (fi’il). Fi’il jamid
dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Fi’l yang selalu dalam bentuk madhi.
2. Fi’l yang selalu dalam bentuk mudhari.
3. Fi’l yang selalu dalam bentuk amr.
Fi’l Mutasharrif adalah fi’l yang tidak menyerupai harf dalam kejamidannya, yang
mempunyai satu bentuk karena menunjukkan pada peristiwa yang berkaitan dengan
waktu. Fi’l mutasharrif dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Kemutasharrifan yang sempurna.
2. Kemutasharrifan yang tidak sempurna atau kurang.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Ghulayaini, Mushthafa. 2009. Jami’ud Durus Al-‘Arabiyyah. Kairo : Daar Ibnu Al-Jauzy.
Arsyad, Azhar. 2014. Menguasai Kata Kerja Populer dan Preposisi Bahasa Arab Beserta
Contohnya dalam Kalimat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Huda, Nurul. 2015. Mudah Belajar Bahasa Arab. Jakarta: AMZAH.

Ni’mah, Fuad. 1998. Mulakhkhash Qawa’idul Lughah Al-‘Arabiyyah. Beirut : Darul


Tsaqafah Al-Islamiyyah.

Munawwir, Ahmad Warson. 1997. Al-Munawwir: Kamus Arab-Indonesia Terlengkap.


Surabaya :PustakaProgressif.

Munawwir, Ahmad Warson. 2007. Kamus Al-Munawwirversi Indonesia-Arab.


Surabaya:PustakaProgressif.

Anda mungkin juga menyukai