Anda di halaman 1dari 12

Makalah

HAMZAH WASHAL DAN HAMZAH QATHA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Tahsinul Qiro‟ah

Dosen Pengampu : Abdul Basith,M.PD.I

Di susun oleh

Intan Erliana ( 2011090032)

Ade Zahra Eltsani (2011090154)

Kelompok 13

Kelas : Fisika 2A

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,kami
sebagai penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul " Hamzah Washal Dan
Hamzah Qatha " dengan tepat waktu.Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Tahsinul Qiroah. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan bagi para pembaca
dan juga bagi kami sebagai penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Abdul Basith selaku Dosen Mata
Kuliah Tahsinul Qiroah. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab
itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Bandar Lampung,22 Mei 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii

DAFTAR ISI............................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulis ........................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hamzah Washal...................................................................... 2

2.2 Pengertian Hamzah Qatha ........................................................................ 4

2.3 Karakteristik Hamzah Washal dan Hamzah Qatha .............................. 6

2.4 Kaidah Hamzah Washal dan Hamzah Qatha ......................................... 6

2.5 Tempat tempat Hamzah Washal dan Qatha ......................................... 7

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 8

3.2 Saran ........................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hamzah Washal dan Qatha merupakan bagian penting yang harus diketahui oleh setiap
pembaca Alquran untuk mencapai tilawah yang baik dan benar. Pembahasan ini menjadi
let,dibutuhkan karena adanya perbedaan cetakan mush-haf antara satu negeri dengan
negeri yang lain, khususnya pada penulisan hamzah washol di awal kalimat. Mush-haf
cetakan Indonesia dalam penulisan semua hamzah telah dilengkapi dengan harokat-
harokatnya, sedangkan mush-haf cetakan timur tengah, yang juga banyak beredar di
masyarakat Indonesia, tidak dilengkapi dengan harokat karena mengikuti kaidah
penulisan yang aslinya, sehingga menimbulkan masalah bagi pembaca Alquran yang
tidak faham bahasa Arab.

1.2 Rumusan Masalah


1. Pengertian hamzah washal ?
2. Pengertian hamzah qatha ?
3. Karakteristik hamzah washal dan qatha ?
4. Kaidah hamzah washal dan qatha ?
5. Tempat-tempat hamzah Washal dan Qatha
1.3 Tujuan
1.Untuk mengetahui pengertian hamzah washal
2.Untuk mengetahui pengertian hamzah qatha
3.Dapat mengetahui karakteristik hamzah washal dan qatha
4.Mengetahui kaidah hamzah washal dan qatha
5.Mengetahui tempat-tempat hamzah washal dan qatha

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hamzah Washal

Hamzah washal adalah hamzah yang tetap (dibaca) pada permulaan dan gugur (tidak
dibaca) ketika washal. Dalam kaidah ialah : alif yang ditulis pada awal kalimat, akan
tetapi hamzah itu huruf tambahan dan bukan huruf asli.

Hamzah washal adalah hamzah tambahan yang harus dibaca pada awal kalimat dan tidak
dibaca ditengah kalimat atau apabila sebelumnya terdapat huruf hidup. Hamzah washal
yang terdapat di dalam mushaf timur tengah adalah hamzah yang ditulis dengan huruf
alif di atas adalah kepalahuruf shad kecil.

Hamzah washal berada pada:

1. Hamzah pada fi‟il amar dari fi‟il tsulatsi


Contoh :

ْ‫ اجْ لِس‬- ْ‫ا ْكتُةْ – ا ْفتَح‬

2. Hamzah pada “Al” tambahan pada awal isim


Contoh :

ُ‫ ْال ِكتَاب‬- ُ‫ الضَّشْ ب‬- ‫ال َّش ُج ُل‬

3. Hamzah pada fi‟il madhi dan fi‟il amar khumasi dan sudasi serta mashdarnya
Contoh :

‫ ا ًْطَ ََلقًا‬- ‫ ا ًْطَلِ ْق‬- ‫ق‬


َ َ‫ا ًْطَل‬

‫ ا ْستِ ْخ َشا ًجا‬- ْ‫ ا ْست َْخ ِشج‬، ‫ا ْست َْخ َش َج‬

4. Isim asyrah
Yaitu:

‫َاى‬ ِ ‫ ا ْه َشأَت‬- ‫َاى‬


ِ ‫ ا ْه َشئ‬- ‫َاى‬ ِ ٌ‫ ا ْت‬- ‫ ا ْه ُش ٌؤ‬- ٌ‫ ا ْه َشأَج‬- ‫َاى‬
ِ ‫ ْاثٌَت‬- ‫َاى‬
ِ ٌ‫ ْاث‬- ٌ‫ ا ْتٌَح‬- ‫ا ْس ٌن – ات ٌْي‬

Cara membaca hamzah washal ada 4 macam dalam dua keadaan:

2
 Apabila ada hamzah washal berada di awal kalimat atau bacaan maka ada 3 cara
baca:
1. Dhammah

Yaitu hamzah washal yang terdapat pada fi‟il dan huruf ketiga dari fi‟il
tersebut berharakat dhammah. Contoh:

ْ‫ اُ ًْصُش‬- ‫ُخ‬
ْ ‫اُ ْد ُخلُوْ ا – اُ ْخش‬

2. Fathah

Yaitu hamzah washal pada isim yang diawali alif lam ta‟rif. Contoh:

‫ اَ ْل ِع ْل ُن‬- ُ‫اَ ْلثَقَ َشجُ – اَلٌَّاس‬

3. Kasrah
 Hamzah washal yang terdapat pada fi‟il dan huruf ketiga dari fi‟il
tersebut berharakat fathah atau kasrah. Contoh:

‫ اِجْ تَ َو َع‬- ْ‫اِضْ ِشبْ – اِ ْفتَح‬

 Hamzah washal yang terdapat pada isim-isim musytaq. Contoh:

‫ اِ ْستِ ْخ َشا ٌج‬- ‫ع‬


ٌ ‫اِ ْستِ ْغفَا ٌس – اِجْ تِ َوا‬

 Hamzah washal yang terdapat pada isim-isim jamid. Contoh:

ِ ‫ ا ْه‬- ٌ‫ ا ْهـ َشأج‬- ‫ ْاثـــٌَـــتَا ِى‬- ‫ ْاثـــٌَا ِى‬- ٌ‫ ا ْتٌَح‬- ‫ات ٌْي‬
ٌ ‫ـش‬
‫ اسْــ ٌن‬- ‫ئ‬

 Ditengah kalimat/bacaan

 Apabila ada hamzah washal berada tengah kalimat atau bacaan maka cara
bacanya seperti halnya alif namun tidak menjadikannya bacaan mad.
Contoh:

ْ‫ـشأتُهُ – ِهيَ ْال َو ََلئِ َك ِح – فَا ًْصُش‬


َ ‫َوا ْه‬

 Apabila hamzah washal terletak setelah alif lam maka hamzahnya tetap
berharakat. Contoh:

‫ اَ ْ ِْلجْ تِ َوا ُع‬- ‫اَ ْ ِْل ْس ُن – اَ ْ ِْل ْستِ ْغفَا ُس‬

3
2.2 Pengertian Hamzah Qatha’

Hamzah yang ditetapkan atau dibaca pada saat memulai, menyambung dan menulis.
Dinamakan hamzah qath‟i oleh karena memotong sebagian huruf dari sebagian yang
lain ketika mengucapkan. Dapat disimpulkan hamzah qath‟i adalah hamzah yang
selamanya tetap dibaca dan ditulis diawal, di tengah, maupaun di akhir sebuah kalimat
(kata) isim, fiil dan huruf.

Hamzah Qatha‟ berupa Hamzah yang selalu diucapkan dengan ber-harkah fathah,
dhammah atau kasrah. Tidak gugur pengucapannya baik di awal permulaan kalimat atau
di tengah-tengah kalimat. Dan tidak gugur sekalipun berada diantara dua kalimah yang
tersambung. tertulis di atas Alif bilamana berharkah fathah atau dhammah, dan dibawah
Alif bilamana berharkah kasrah. Bentuknya seperti bentuk kepala Ain (‫)ء‬.

 Hamzah qath‟i yang terdapat pada kalimah fi‟il:


 Terdapat fi‟il madhi 4 huruf yang berwazan ‫أَ ْف َع َل‬
 Terdapat pada fi‟il mudhari‟ yang diawali hamzah mudhara‟ah (tanda
mutakallim / orang pertama tunggal)
 Terdapat fi‟il amar 4 huruf yang berwazan ‫أَ ْف َع َل‬

FI‟IL AMAR RUBA‟I

‫أَ ْك ِش ْم‬

SEMUA FI‟IL MUDHARI‟ DG HAMZAH MUDHARA‟AH

‫أَ ْفتَ ُح – أُ ْك ِش ُم – أَتَ َعلَّ ُن – أَ ْست َْخ ِش ُج‬

FI‟IL MADHI RUBA‟I

‫أَ ْك َش َم‬

 Terdapat pada fi‟il madhi tsulatsi bina‟ mahmuz

FI‟IL MADHI TSULATSI MAHMUZ

‫أَ َد َم‬-‫أَخَ َز‬

‫أَ َه َش‬-‫أَثَ َش‬

‫أَثِ َن‬

4
َ ‫أَد‬
‫ُب‬

 Hamzah qath‟i yang terdapat pada kalimah huruf :

Semua kalimah huruf yang berwalah hamzah, tentunya hamzah qath‟i, kecuali
huruf “AL” pema‟rifah

KALIMAH HURUF

َّ‫إِْل‬-,‫إِلَى‬

,‫ إِ ْر‬-‫إِ َر ْى‬

َ ‫إِ ْرها‬- ْ‫أَو‬

‫إِ َّى‬-‫إِ ْى‬

َ ‫أَها‬-‫أَ ْم‬

 Hamzah qath‟i yang terdapat pada kalimah isim:

Semua kalimah isim yang berwalah hamzah, tentunya hamzah qath‟i, selain pada
“isim sepuluh” dan isim masdar dari kalimah

IDZA SYARAT

‫إ َرا‬

ISIM DHAMIR

َ‫أ ًْت‬,‫أًَا‬

ISIM ZHAHIR

‫أَحْ َو ُذ‬,‫إت َشا ِه ْي ُن‬

5
2.3 Karakteristik hamzah washal dan qatha’
1. Karakteristik Hamzah Washal
 Hamzah washal berfungsi sebagai perantara atau penyambung kepada
pengucapan huruf mati (harf saakin) yang berada diawal kalimat agar dapat
dibaca.
 Hamzah Washal ditulis dalam bentuk huruf Alif ( ‫ ) ا‬dan tidak boleh meletakkan
tanda Qatha‟ (‫ )ء‬baik diatas maupun dibawah huruf Alif tersebut .
 Hamzah washal dapat dibaca jika tidak didahului oleh kalimat lain.
2. Karakteristik Hamzah Qatha‟
 Hamzah Qatha‟ ditulis dengan meletakkan tanda Qatha‟ (‫) ء‬.
 Hamzah qatha‟ dapat dibaca ketika diawal kalimat dan tetap dapat dibaca ketika
didahului oleh kalimat lain.

2.4 Kaidah hamzah washal dan qatha’


 Hamzah Washal dan Hamzah Qatha‟ ditulis dengan alif pada awal kalimat,
 Hamzah Washal ditulis dan dibaca apabila terdapat pada awal kalimat, tetapi tidak
ditulis dan dibaca apabila berada di tengah-tengah, misalnya: ، ‫ واعتصن‬، ‫فاستعول‬
‫ واستفاد‬.kecuali apabila dimasuki hamzah istifhamiyah. Hamzah washal ditulis dan
dibaca pada awal kalimat yang diawali dengan huruf mati agar huruf mati
sesudahnya bisa dibaca, sebab apabila hamzahnya juga tidak dibaca maka kita
kesulitan membacanya. Sebagian diberi tanda “ ‫ “ صـ‬kecil di atas alif.
 Hamzah Qatha‟ dibaca dimana pun tempatnya baik di awal, di tengah, maupun di
akhir kalimat dan ditulis di atas alif dengan tanda ” ‫ “ عـ‬kecil sehingga tertulis
menjadi ” ‫“ أ‬

6
2.5 Tempat-tempat Hamzah Washal dan Hamzah Qatha

A) Hamzah Washal:

1. Pada isim-isim: : ‫ ا سى‬، ٍ ‫ ات‬، ‫ ات ُة‬، ‫ ات ُى‬، ‫ ايرؤ‬، ‫ ايرأة‬، ٌ‫ اث ُا‬، ٌ‫ اث ُ تا‬، ‫ اي ى‬، ًٍ ‫ هللا اي‬، ‫ا ست‬
khusus ًٍ ‫ اي‬hanya untuk makna sumpah dan sebaiknya ditambah dengan alif lam.
Sedangkan ‫ ات ُى‬berasal dari ٍ ‫ ات‬yang ditambahi ‫و‬

2. Pada fi‟il Madhi, fi‟il Amar, dan isim Mashdar fi‟il Khumasi dan Sudasi. Fi‟il Madhi
seperti: ‫ اَ ت صر‬، ‫ اَ تهى‬، ٌ‫ ا س ت عا‬، ‫ ا س ت عًم‬fi‟il Amar seperti: ‫ اَ ت صر‬، ‫ اَ ته‬، ٍ‫ ا س ت ع‬،
‫ا س ت عًم‬d dan Mashdar seperti: ‫ اَ ت صار‬، ‫ اَ تهاء‬، ‫ ا س ت عاَ ة‬، ‫ا س ت عًال‬K Kemudian fi‟il Amar
Tsulatsi seperti: ‫ ار سى‬، ‫ اك تة‬، ‫ اج هس‬dan hamzah al ta‟rif apabila bersambung dengan kata
seperti: ‫ ان ك تاب‬، ‫ان صدق‬

b) Hamzah Qatha

1.Pada semua isim (kecuali yang tertulis dengan hamzah washal seperti yang telah dijelaskan
di atas) dan dhamir yang diawali dengan huruf hamzah dan ‫ إذا‬syartiyyah. Contoh: ‫ إت راه يى‬،
‫ أحًد‬، ‫ أَ ا‬، ‫ أَ ت‬، ‫إذا‬

2.Pada Fi‟il Madhi, fi‟il Amar, dan Mashdar dari fi‟il Ruba‟ie seperti: ‫ إك راو ـ أكرو ـ أك رو‬، ٍ‫أح س‬
‫ إح ساٌ ـ أحسٍ ـ‬Fi‟il Mudhari‟ yang diawali dengan hamzah (mengandung dhamir ‫ ) أَ ا‬seperti: :
‫ـ أستعيٍ ـ أستعًم‬ ‫ أ عهى ـ أست ير ـ أَع‬dan semua huruf yang diawali hamzah (selain huruf “ ‫” أل‬
seperti yang telah dijelaskan di bab hamzah washal) seperti: : ‫يا إذ ـ أٌ ـ إٌ ـ أٌ ـ إٌ ـ إَ ًا ـ إن ى‬

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari keterangan diatas, dapat kami simpulkan sebagai berikut:

a. Pengertian Hamzah Washal

Hamzah washal ialah hamzah yang dibaca ketika berada di awal kalimat dan gugur (tidak
terbaca) ketika berada di tengah-tengah kalimat. Hamzah Washal ditulis dalam bentuk huruf
Alif ( ‫ ) ا‬dan tidak boleh meletakkan tanda Qatha‟ (‫ )ء‬baik diatas maupun dibawah huruf
Alif tersebut. Hamzah washal yang terdapat pada kalimah fi‟il, yaitu terdapat pada fi‟il madhi
dan fi‟il amar dari fi‟il 5 huruf, terdapat pada fi‟il madhi dan fi‟il amar dari fi‟il 6 huruf dan
terdapat pada fi‟il amar dari fi‟il 3 huruf.

b. Pengertian Hamzah Qatha‟

Hamzah qatha‟ ialah hamzah yang dibaca ketika di awal kalimat maupun di tengah-tengah
kalimat. Hamzah Qatha‟ ditulis dengan meletakkan tanda Qatha‟ (‫) ء‬. Hamzah qatha‟ yang
terdapat pada kalimah fi‟il, yaitu Terdapat pada fi‟il madhi dari fi‟il 3 huruf bina‟ mahmuz
dan Terdapat pada fi‟il madhi dan fi‟il amar dari fi‟il 4 huruf yang ikut wazan ‫أَ ْف َع َل‬.

3.2 Saran

Menydari bahwa kata penulisan jauh dari kata sempurna,kedepannya penulisan akan lebih
focus dan detail dalam menjelaskan makalah

8
DAFTAR PUSTAKA

Ali Sulaiman, Abdurrahman. Taudiih al-Maqoosid wa al-Masaalik biSyarhi Alfiyah Ibn


Malik. Madinah: Darul Fikr al-„Arobiy. 2001.
Jamil Al-Zu‟by, Yusuf. Al-Mu’jam Al-Waafii fii Adawaat An-Nahwi Al-‘Aroby. Mesir: Darul
Amal. 1993.
Yusuf Jamil Al-Zu‟by, Al-Mu’jam Al-Waafii fii Adawaat An-Nahwi Al-‘Aroby, (Mesir: Darul
Amal, 1993), Ibid. Hlm. 17
Abdurrahman Ali Sulaiman, Taudiih al-Maqoosid wa al-Masaalik biSyarhi Alfiyah Ibn
Malik, (Madinah: Darul Fikr al-„Arobiy, 2001), Hlm. 1.551
Jamil Al-Zu‟by, Yusuf. Op. Cit., Hlm. 17
Ali Sulaiman, Abdurrahman. Op. Cit., Hlm. 1550
Abdur Rouf Abdul Aziz. 2000. kiat sukses menjadi Tahfidz Al Qur’an Da’iyah : Bandung, As
Syamil.
Abu Hurri Al Qosimi. 2010. Cepat dan Kuat Hafal Juz ‘Amma, Solo : Al Hurri ‘Adhim Irfan
Abdul, 2009. Agar Bacaan Al Qur’an Anda Tidak Sia-Sia, Kartasura, Solo.
Pustaka Iltizam
Agus Sugiyanto Ilham.2003. Kiat praktis menghafal Al Qur’an, Bandung
Al Ghautsani Yahya Abdurrazaq. 2010. Cara Mudah Dan Cepat Menghafal Al Qur’an.
Jakarta: Pustaka Imam
Asy Syafi’ Ar Rasyid Haya. 2004. Kiat mengatasi Kendala Membaca dan menghafal Al
Qur’an, Jakarta : Al Sofwa

Anda mungkin juga menyukai