Qawaidh Al Arobiyah
2. Fikri
BOGOR 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena dengan rahmat, karunia serta
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “MENGENAL KALIMAT PEMBAGIAN
KALIMAT DAN TANDA TANDA KALIMAT ISIM, FI’IL DAN HURUF ” dengan lancar
meskipun masih ada kekurangan didalamnya. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Agus Ali, M. Pd. Selaku dosen mata kuliah Qawaidh Al Arobiyah yang telah memberikan tugas ini
kepada kami.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran demi perbaiki makalah yang baik kedepannya,
mengingat tidak ada yang sempurna tanpa kritik dan saran yang membangun.
Semoga makalah ini dapat di pahami bagi siapapun yang membacanya dan bermanfaat bagi
kami sendiri selaku penulis maupun pembaca. Demikian yang dapat kami sampaikan. Apabila ada
kata-kata yang kurang berkenan dalam penulisan makalah ini, kami mohon maaf.
ii
ii
DAFTAR ISI
Cover........................................................................................................................................i
Kata Pengantar........................................................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................................iii
BAB 1 Pendahuluan................................................................................................................4
A. Latar Belakang.............................................................................................................4
B. Rumsuan Masalah........................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................................4
D. Manfaat Penulisan........................................................................................................4
BAB 2 Pembahasan.................................................................................................................5
A. Pengertian Kalam.........................................................................................................5
B. Syarat Kalam................................................................................................................6
BAB 3 Penutup......................................................................................................................14
A. Kesimpulan.................................................................................................................14
B. Saran...........................................................................................................................14
C. Daftar Pustaka............................................................................................................15
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nahwu Shorof adalah suatu cara agar kita bisa berbahasa arab dan berbicara bahasa
arab serta kita bisa membaca kitab kuning ( gundul ) dan mengerti arti dan makna kalimat
bahasa arab tersebut , karena dengan ilmu nahwu shorof kita dapat memahami isi kandungan
kalimat bahasa arab tersebut.
B. Rumusan Masalah
B. Tujuan Penulisan
Tujuan utama dari nahwu shorof adalah agar kita semua mengerti dan memahami
kalimat bahasa arab dan dapat menggunakan bahasa arab dengan baik.
C. Manfaat Penulisan
Kita dapat mengetahui isi dan makna bahasa arab dengan baik serta dapat berbicara
dan memahami dengan memakai ilmu nahwu shorof.
4
Bab 2
(Pembahasan)
A. Pengertian kalam
ال
ٍ ان َح
ٍ أو لِ َس
ْ بٍ ص ْ أو ُعقـ َ ٍد
َ ُ أو نـ ْ ار ٍة ْ ُكلُّ َما أفا َد ِم ْن ِكتابَ ٍة
َ أو إ َش
“Segala sesuatu yang berfaidah, baik yang berasal dari tulisan, isyarat, tanda
dengan benda mati, maupun ucapan.”
ع ِم َن
ِ الوقايَ ِة َو
ِ كق ِم َن
ِ ف ُمف ِه ٍم َ ُكلُّ َما أب
ٍ ْْطل الصَّالةـ َ ِم ْن َحر
ْ أو َحرْ في ِْن َو
إن ل ْم يُفهَ َما ْ الو َعايَ ِة
ِ
“Segala sesuatu yang membatalkan shalat yang berupa ucapan dari satu huruf
yang difahami seperti ق
ِ dari lafadz وقايةdan عdari lafadz وعايةatau dua huruf
meskipun tidak dapat difahami.”
ْ ْج ُز َو
لو َ اللـَّفظـ ُال ُمن َّز ُل َعلى ُم َح َّم ٍد
ِ صلـَّى هللاُ َعل ْي ِه َو َسلـ َّ َم ال ُمع
َ ِبأقص ِر س ُْو َر ٍة ال ُمت َعبَّ ُد بت
الوتِ ِه َ
5
“Lafadz yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang berupa mu’jizat
meskipun merupakan surat terpendek dari seluruh surat, dan bernilai ibadah
dalam membacanya.”
Dalam ilmu tauhid, kalam merupakan salah satu sifat wajib Allah.
5. Kalam Menurut Nahwu
َما اجْ ت َم َع فِ ْي ِه قي ُْو ُد األرْ بَ َع ِة الـَّتِ ْي ِه َي اللـَّفظ ُال ُم َر َّكبُ ال ُمفِ ْي ُد
بالوضْ ِع
َ
“Sesuatu yang padanya terkumpul qoyyid yang empat, yaitu Lafadz, Murokkab,
Mufid, dan Wadho.”
B. Syarat Kalam
1. Lafadz
ُ َ لـ
Secara etimologi berarti الطـُّرْ ُح َوال َّر ْم ُي, artinya melempar. Contoh : فظت
ال َح َج َر, artinya Saya melempar Batu.
6
Apabila ada suara yang mencakup terhadap huruf hijaiyyah yang berasal
dari suara hewan atau benda mati disebut Isim Shout ()إسم صوت.
2. Murokkab/Musnad
Secara bahasa berarti َوضْ ُع َشي ٍْئ عَلى َشي ٍْئ آ َخ َر, artinya menempatkan sesuatu
terhadap sesuatu yang lain. Sedangkan dalam hal ini, murokkab artinya ب ِم ْن َ َما ت َر َّك
َ َكلِ َمتي ِْن فأ ْك, artinya "Sesuatu yang tersusun dari 2 kalimat atau lebih." Contoh : زَ ْي ٌد
ثر
قائِ ٌم
a. Murokkab Isnadi :
7
b. Murokkab Idhofi :
ِ أو تَع
ْر ْيفِ ِه ْ ْص ِه ِ ض ُّم اس ٍْم إلى اس ٍْم بقصْ ِد تَ ْخ
ِ صي َ
Artinya: “Mengumpulkan Isim terhadap Isim yang lain dengan tujuan
takhsis (pengkhususan) dan ta’rif (pengertian).”
Murokkab Idhofi disebut juga tarkib idhofah seperti susunan pada lafadz
basmalah.
c. Murokkab Mazji :
3. Mufid
Secara bahasa berarti َما ا ْستُفِ ْي َد ِم ْن ِع ٍلم أوْ ِم ْن َما ٍل, artinya sesuatu yang diambil
faidahnya, baik berupa ilmu maupun harta.
8
Deskripsi dari mufid :
Mufid atau faedah sendiri hanya dapat diperoleh dari susunan kalimah
yang berupa jumlah fi’liyah, jumlah ismiyah, atau jumlah syarthiyah.
4. Wadho
ج ْع ُل اللـ َّ ِـ,
فظ َدلِيْال َعلى ال َمعْنـَى َ
Artinya, “Menjadikan lafadz menunjukkan sebuah ma’na.”
Dengan kata lain, wadho’ adalah unsur kesengajaan dalam mengeluarkan kalam
itu sendiri.
a. Pengertian Isim
Isim adalah semua kata dalam bahasa arab yang menunjukkan arti sebuah
benda. Atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan kata benda. Dan dalam
bahasa Inggris disebut dengan noun. Karena merupakan sebuah kata benda, maka
isim tidak mungkin mengandung pengertian waktu di dalamnya. Contoh: (buku)
ٌ ِكتَاب، (Pena) ( قَلَ ٌمKursi) ُكرْ ِس ٌّيdan sebagainya.
9
dikatakan telah kursi (menunjukkan pekerjaan yang telah dilakukan/lampau), akan
kursi (menunjukkan pekerjaan yang akan dilakukan), dan sedang kursi
(menunjukkan pekerjaan yang sedang dilakukan).
Demikian pula kata: ( قَلَ ٌمPena) tidak bisa dikatakan telah pena, akan pena atau
sedang pena. Begitu juga kata: ٌ( ِكتَابbuku), tidak bisa dikatakan telah buku, akan
buku atau sedang buku.
Sedangkan kata telah, sedang dan akan itu ada kaitannya dengan waktu. Telah
menunjukkan waktu yang telah lampau (pastens), sedang menunjukkan waktu
yang sekarang, akan menunjukkan waktu masa depan.
Itulah mengapa isim dikatakan tidak mengandung arti waktu dalam dirinya
sendiri. Berbeda dengan fiil, yang bisa mengandung arti waktu, seperti: kata;
(تَ َعلَّ َمtelah belajar), ( يَتَ َعلَّ ُمsedang/akan belajar).
b. Tanda-tanda Isim
Untuk mengetahui sebuah kata adalah isim, bisa dilihat dari tanda-tandanya.
Tanda-tanda isim ada 5 (lima) tanda-tanda isim itu adalah:
ِ ْ ْالقَوmerupakan isim karena bisa dimasuki huruf jer berupa َع ِن
س
ِ ْْت َعلَى ْالفَر
4. َعلَىcontoh : س ِ ْ ْالفَرmerupakan isim
ُ ( َر ِكبsaya meniki kuda) kata س
karena bisa dimasuki huruf jer berupa َعلَى
5. فِىcontoh :( ْال َما ُء فِى ْال ُكوْ ِزair ada dalam kendi) kata ـوز
ِ ْال ُكـmerupakan isim
karena bisa dimasuki huruf jer berupa فِى
6. َّ رُبcontoh : ُ( رُبَّ َر ُج ٍل َك ِري ٍْم لَقِ ْيتُهbanyak orang laki-laki terhormat yang saya
temui) kata َر ُج ٍلmerupakan isim karena bisa dimasuki huruf jer berupa َّرُب
ُ ْ( َم َررsaya berjlan bertemu dengan zaid) kata زَ ْي ٍدmerupakan
7. بِـcontoh : ت بِ َز ْي ٍد
isim karena bisa dimasuki huruf jer berupa ب
ِ
8. َ كcontoh : ( َز ْي ـ ٌد َك ْالبَ ـ ْد ِرZaid seperti rembulan) kata البَ ـ ْد ِرmerupakan isim
karena bisa dimasuki huruf jer berupa ك َ
9. الالمcontoh :( ْال َما ُل لِ َز ْي ٍدharta itu milik zaid) kata زَ ْي ٍدmerupakan isim karena
bisa dimasuki huruf jer berupa ِل
ْ ِتاهلل،ِ َوهللاِ باهلل،.
5) Bisa dimasuki huruf qosam (huruf sumpah) seperti kata : وال َعصْ ِر،
c. Pengertaian Fi’il
Fi’il adalah : Kata dalam bahasa arab yang menunjukkan arti sebuah
pekerjaan. Atau dalam bahasa indonesia disebut dengan kata kerja. Dan dalam
bahasa Inggris disebut verb. Karena menunjukkan sebuah pekerjaan, maka fi’il
dengan sendirinya di dalamnya mengandung arti waktu.
Dikatakan mengandung arti waktu karena setiap kita mengatakan kata kerja
pasti di dalamnya ada waktunya. Seperti kata : ‘telah Belajar’: تَ َعلَّ َمdan kata ‘telah
makan’: أَ َكلkedua kata tersebut mengandung arti pekerjaan yang telah dilakukan
(lampau). Atau kata : ( يَتَ َعلَّ ُمSedang/akan belajar), dan ( يَأْ ُك ُلsedang / akan makan),
keduanya menunjukkan pekerjaan yang sedang/akan dikerjakan. Juga
kata :‘belajarlah’: تَ َعلَّ ْمdan kata ‘makanlah’: ْ ُكلkedua kata tersebut mengandung
arti perintah untuk melakukan sesuatu (akan dikerjakan).
Pembagian waktu ada 3 (tiga). 1) Waktu yang telah lampau (madli), 2) Waktu
sekarang / sedang berlangsung (hal), dan 3) Waktu yang akan datang (mustaqbal).
11
d. Tanda-tanda Fi’il
Fi’il memiliki beberapa tanda. Sehingga kita dapat mengetahui sebuah fi’il
melalui tanda-tanda tersebut. Tanda-tanda tersebut adalah sebagai berikut :
Jika tidak ada tanda-tanda isim, maka kata tersebut adalah fi’il. Meskipun
tanda fi’il tidak ada dalam kata itu. Contoh: kata فَ َع َل, meskipun tidak ada tanda-
tanda fi’il tidak ada pada kata tersebut, akan tetapi karena di dalamnya tidak ada
tanda-tanda isim, maka kata tersebut adalah fi’il.
12
e. Pengertian huruf
Dengan menyebut huruf dalam bab ini, bukan berarti yang dimaksud adalah
huruf hijaiyah dari alif sampai ya’. Melainkan adalah huruf yang memiliki makna.
Akan tetapi maknanya tidak menjadi sempurna jika tidak disambungkan dengan
kata yang lain. Sepert kata depan, kata sambung dan lain-lain.
Contoh : ِمن (dari), إِىَل (ke-), َعلَى (di atas), ىِف (di dalam) dan sebagainya.
Kesemuanya itu memang memiliki arti, akan tetapi maknanya tidak menjadi jelas
dan tidak bisa dipahami kecuali disandingkan dengan kata lain. Contoh :
f. Tanda-tanda huruf
Huruf adalah lafdz yang tidak bisa dimasuki tanda isim maupun fi’il. Seperti
Semuanya tidak bisa dimasuki tanda-tanda isim, seperti diberi ‘tanwin’, alif dan
lam, dan lain sebagainya sebagainya.
13
BAB III
PENUTUP
B. Saran
14
bab-kalam-patokan-kalam.html
http://suarr.id/jurumiyah-kalam-1/
DAFTAR http://www.kangnahwu.com/2017/01/bab-1-
pengertian-kalam-dan-pembagian-kalam-lengkap.html
PUSTAKA
Kitab
Jurumiyah,
Syekh Ahmad
Shonhaji
Kitab Imrity,
Syaikh
Syarifudin
Yahya Al -
Imrity
Kitab Alfiyah
Ibn Malik,
Syaikh
Jamaludin bin
Ahmad bin
Malik
https://www.nu.o
r.id/post/read/93
925/kisah-syekh-
ahmad-shonhaji-
membuang-
kitab-jurumiyah
https://www.isla
midina.id/2019/1
1/pembahasan-
15