Anda di halaman 1dari 11

MAF’UL MUTHLAQ

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah


“BIMBINGAN MEMBACA KITAB”

KELOMPOK 1
1. Muh. Hanif Azam
2. Bayu Anggoro
3. Choirul Anam

Dosen Pengampu :
BUDIONO, M.Pd.I

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MA’ARIF MAGETAN


KELAS MADIN SEMESTER 3 TAHUN 2021

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kepada hadirat Allah yang maha kuasa,
yang telah memberikan kepada kita nikmat yang begitu banyak.
Shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan kepada baginda nabi
Muhammad SAW yang kita nantikan syafaatnya di akhirat nanti, sehingga
penyusunan makalah yang berjudul “MAF’UL MUTHLAQ” dapat diselesaikan
dengan baik dan tepat waktu.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada makalah ini. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar
makalah ini menjadi lebih baik lagi. Kami berharap makalah ini memberikan manfaat
bagi kita semua.

Magetan, Oktober 2021

Penyusun

ii
DAFTAR
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan.....................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................2
A. Pengertian dan Fungsi Maf’ul Muthlaq.................................................................2
B. Pembagian Maf’ul Muthlaq dan Kedudukan Maf’ul Muthlaq............................3
C. Hukum Maf’ul Muthlaq.........................................................................................6
BAB III PENUTUPAN.......................................................................................................7
A. Kesimpulan.............................................................................................................7
B. Saran.......................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Para ahli Nahwu mengungkapkan bahwa al-maf’ul al-muthlaq
sebagai mashdar yang manshub yang disebut sesudah fi’il dan lafal al-
maf’ul al-muthlaq tersebut. Melihat kedua pendapat yang
dikemukakan di atas, dipahami bahwa Al-maf’ul al-muthlaq itu adalah
mashdar yang disebut untuk menguatkan ‘amil-nya, macamnya, serta
bilangannya.
Hal ini karena mashdar itu adalah kata majemuk yang
disandarkan kepada isim sesudah mashdar itu sendiri. Di samping itu,
seandainya tidak ada mashdar yang disebut di dalam suatu kalimat,
Jadi studi tentang mashdar pada al-maf’ul al-muthlaq dapat
diketemukan dari berbagai macam mashdarpengganti dan mashdar
yang mudhaf ilaih, sehingga tampaklah alimat tersebut bahwa ia
adalah al-maf’ul al-muthlaq.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, sbb:
1. Apa Pengertian dan fungsi maf’ul muthlaq?
2. Apa saja Pembagian maf’ul muthlaq dan kedudukan maf’ul muthlaq?
3. Apa Hukum maf’ul muthlaq?
C. Tujuan
Adapun tujuan penyusunan makalah ini, sbb:
1. Agar menetahui Pengertian dan fungsi maf’ul muthlaq
2. Agar menetahui Pembagian maf’ul muthlaq dan kedudukannya
3. Agar menetahui Hukum maf’ul muthlaq

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Fungsi Maf’ul Muthlaq

Maf’ul muthlaq adalah masdar yang disebutkan atau ditulis


sesudah fi’il1.

Maf’ul muthlaq adalah isim yang dinashabkan yang diambil


dari kata kerja (fi’il). Letaknya sesudah kata kerja dan gunanya untuk
menguatkan kata kerja2.

Maf’ul muthlaq adalah masdar dari lafadz fi’il yang


diceritakannya. Untuk memperkuat atau memperjelas bilanngan atau
jenisnya3.

Maf’ul muthlaq adalah kata keterangan yang ada didalam


susunan kalimat verbal (jumlah fi’liyah). Maf’ul muthlaq
menerangkan keadaan, jumlah atau memberi penekanan pada
pekerjaan yang dilakukan. Maf’ul muthlaq merupakan kata turunan
mashdar yang dibentuk dari kata kerja yang terdapat pada kalimat.
Misalnya, “saya menendang bola dengan keras”, atau “saya
menendang dengan satu tending”. Kata “dengan keras” dan “dengan
satu tendangan” adalah maf’ul muthlaq yang menjelaskan keadaan
dan jumlah tendangan “saya”4.
1
Nuha, M.Pd.I, Ulin. 2015.Buku Lengkap Kaidah-Kaidah Nahwu. Diva Press: Yogyakarta. Hal. 174,
2
A. Rahmat M.A, H. Salimudin. 2011. Tata Bahasa Arab Untuk Mempelajari Al-Qur’an. Sinar Baru
Algesindo: Bandung. Hal 200,
3
A. Zakaria. 2015. ‫الميسّر في علم النحو‬. Ibn Azka Press: Garut. Hal. 61,
4
Nikma, Fuad. 2016. Panduan Lengkap Belajar Bahasa Arab Otodidak, Penerjemah. Lc. Abdul
Majid. Cetakan Ke-2. Turos: Jakarta. Hal. 86,

2
Maf’ul muthlaq memilki beberapa fungsi, yaitu:

1. Sebagai penguat atas maknanya

Misal: ‫( وكلم اهلل موس تكليما‬Dan Allah telah berbicara kepada


Musa secara langsung)
2. Sebagai penjelas atas jumlahnya

Misal: ‫( وقفت وقفتني‬Aku berhenti sebanyak dua kali)


3. Sebagai penjelas atas jenisnya

Misal: ‫( سرت سري العقالء‬Aku berjalan sebagimana jalannya orang-


orang cerdas).

Disebut maf’ul muthlaq karena tidak dibatasi oleh huruf jar


atau semisalnya sebagaimana yang terjadi pada maf’ul bih, maf’ul fih,
maf’ul maah atau maf’ul liajlih.

B. Pembagian Maf’ul Muthlaq dan Kedudukan Maf’ul Muthlaq


Menurut thahir yusuf khatib, maf’ul muthlaq dibagi menjadi 2,
yaitu:
1. Maf’ul muthlaq lafdzi
Adalah maf’ul muthlaq yang lafalnya sesuai dengan fi’ilnya.

Misalnya: ‫ مجع – مجعا‬,‫ اندفع – اندفاعا‬,‫حفظ – حفظا‬

3
2. Maf’ul muthlaq ma’nawi
Adalah maf’ul yang mempunyai kesamaan dengan fi’ilnya dari
segi maknanya.

Misalnya: ‫ت َن ْو ًما‬
ْ ‫َرقَ َد‬ = kamu benar-benar tidur

Terkadang, kedudukan maf’ul muthlaq digantikan oleh sejumlah


kata yang menerangkan maknanya. Diantaranya:

1. kata ‫كل‬
ّ dan ‫بعض‬yaitu dengan mengidhofahkan keduanya
kepada mashdar. Misal:

‫ام‬,ِ َ ‫اال ْحرِت‬


ِ ‫ اَحرَتِ مه ُك ُّل‬aku menghormatinya dengan sepenuh
ُُ ْ
penghormatan

‫ض التََّر ُد ِّد‬ ِ
َ ‫ اََتَر َد َّد َعلَْيه َب ْع‬aku setengah meragukannya
2. Sinonim dari mashdar fi’il maf’ul muthlaq
Misal:

‫َد َف ْعتُهُ َح ْفًزا‬

‫ َح ْفًزا‬merupakan bentuk sinonim dari ‫( دفعا‬masdar ‫)دفع‬


Yang dimaksud dengan masdar fi’il maf’ul muthlaq adalah kat a
turunan (masdar) dari kata kerja yang hendak diterangkan. Kata
kerja yang hendak diterangkan itu biasanya terletak di awal
kalimat (jumlah). Mashdar inilah yang dimaksud dengan maf’ul

4
muthlaq. Maf’ul muthlaq tidak mesti berupa mashdar dari fi’il
bersngkutan. Maf’ul muthlaq bisa juga berupa sinonim atau sifat
dari mashdar fi’il maf’ul muthlaq, bisa juga berbentuk kata ganti
tunjuk atau kata-kata yang menunjukan jumlah dari mashdar fi’il
maf’ul muthlaq.

3. Sifat dari mashdar fi’il maf’ul muthlaq

‫ َتتَطََّو ُر احلَيَاةُ َس ِر ْي ًعا َتتَطََّو ُر احلَيَاةُ تَطَُّو ًرا َس ِر ْي ًعا‬: hidup bergulir
dengan cepat

Maf’ul muthlaq ‫ تَطَُّو ًرا‬dibuang dan diganti oleh sifat atau na’at

yaitu ‫س ِر ْي ًعا‬.
َ
4. Isim Isyarah sebelum mashdar fi’il maf’ul muthlaq
misal:

‫ك ا ِإل ْكَر ُام‬ ِ


َ ‫اَ ْكَر ْمتُهُ َذل‬

‫ك‬ ِ
َ ‫ ذَل‬isim isyarah mabni, manshub sebagai maf’ul muthlaq

‫ ا ِإل ْكَر ُام‬sebagai badal dari isim Isyarah


5. Kata yang menerangkan satuan jumlah mashdar fi’il maf’ul
muthlaq

ٍ ‫قَاب ْلتُه ِع َّد ًة مَّر‬


‫ات‬ َ ُ َ

5
‫ ِع َّد ًة‬pengganti maf’ul muthlaq

C. Hukum Maf’ul Muthlaq

Sebagaimana yang lainnya, maf’ul muthlaq mempunyai hukum-


hukumyang terdiri atas tiga macam, antara lain:

1. Maf’ul muthlaq wajib dibaca nashab.

Misal: ‫ورتل القرآن ترتيال‬


2. Maf’ul muthlaq harus diletakkan sesuadah amil jika berfungsi
menguatkan. Misal:

‫واذكر اسم ربك و تبتل إليه تبتيال‬


3. Jika maf’ul muthlaq berfungsi menjelaskan jumlah hitungan
atau menjelaskan jenis, maka amilnya boleh dibuang. Dengan
catatan, terdapat qarinah yang menunjukkan keberadaan amil
tersebut. Misal:

‫ سبحان اهلل‬maha suci allah

6
‫ = مفعول مطلق لفعل حمذوف تقديره اسبّح‬maf’ul muthlaq

dari fi’il yang dibuang susunan semulanya ‫اسبّح‬. Tasbih

bermakna menyucikan dan membebaskan. ‫سبحان اهلل‬


mengandung arti “saya menyucikan allah dari segala
keburukan”.

BAB III
PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Maf’ul muthlaq adalah isim yang dinashabkan yang letaknya sesudah
kata(fi’il). Fungsi maf’ul muthlaq, sbb:
a. Menguatkan atas maknanya
b. Memperjelas jenisnya
c. Memperjelas bilangannya
Maf’ul muthlaq memiliki dua jenis yaitu maf’ul muthlaq lafzdi dan
maf’ul muthlaq maknawi.
Hukum maf’ul muthlaq wajib dibaca nashab, Maf’ul muthlaq harus
diletakkan sesudah amil jika berfungsi menguatkan, maf’ul muthlaq berfungsi
menjelaskan jumlah hitungan atau menjelaskan jenis, maka amilnya boleh

7
dibuang. Dengan catatan, terdapat qarinah yang menunjukkan keberadaan
amil tersebut.

B. Saran
Makalah ini tidak luput dari kesalahan jadi apabila kami terdapat
kesalahan kami minta sarannya dari pembaca. Terimakasih atas partisipasinya
pembaca dan mohon maaf atas kesalahan kami dalam membuat makalah ini

DAFTAR PUSTAKA

Nuha, M.Pd.I, Ulin. 2015.Buku Lengkap Kaidah-Kaidah Nahwu. Diva Press:


Yogyakarta.
A. Rahmat M.A, H. Salimudin. 2011. Tata Bahasa Arab Untuk Mempelajari Al-
Qur’an. Sinar Baru Algesindo: Bandung.
A. Zakaria. 2015. ‫الميسّر في علم النحو‬. Ibn Azka Press: Garut.
Nikma, Fuad. 2016. Panduan Lengkap Belajar Bahasa Arab Otodidak, Penerjemah.
Lc. Abdul Majid. Cetakan Ke-2. Turos: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai