KELOMPOK 1
1. Muh. Hanif Azam
2. Bayu Anggoro
3. Choirul Anam
Dosen Pengampu :
BUDIONO, M.Pd.I
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kepada hadirat Allah yang maha kuasa,
yang telah memberikan kepada kita nikmat yang begitu banyak.
Shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan kepada baginda nabi
Muhammad SAW yang kita nantikan syafaatnya di akhirat nanti, sehingga
penyusunan makalah yang berjudul “MAF’UL MUTHLAQ” dapat diselesaikan
dengan baik dan tepat waktu.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada makalah ini. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar
makalah ini menjadi lebih baik lagi. Kami berharap makalah ini memberikan manfaat
bagi kita semua.
Penyusun
ii
DAFTAR
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan.....................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................2
A. Pengertian dan Fungsi Maf’ul Muthlaq.................................................................2
B. Pembagian Maf’ul Muthlaq dan Kedudukan Maf’ul Muthlaq............................3
C. Hukum Maf’ul Muthlaq.........................................................................................6
BAB III PENUTUPAN.......................................................................................................7
A. Kesimpulan.............................................................................................................7
B. Saran.......................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Para ahli Nahwu mengungkapkan bahwa al-maf’ul al-muthlaq
sebagai mashdar yang manshub yang disebut sesudah fi’il dan lafal al-
maf’ul al-muthlaq tersebut. Melihat kedua pendapat yang
dikemukakan di atas, dipahami bahwa Al-maf’ul al-muthlaq itu adalah
mashdar yang disebut untuk menguatkan ‘amil-nya, macamnya, serta
bilangannya.
Hal ini karena mashdar itu adalah kata majemuk yang
disandarkan kepada isim sesudah mashdar itu sendiri. Di samping itu,
seandainya tidak ada mashdar yang disebut di dalam suatu kalimat,
Jadi studi tentang mashdar pada al-maf’ul al-muthlaq dapat
diketemukan dari berbagai macam mashdarpengganti dan mashdar
yang mudhaf ilaih, sehingga tampaklah alimat tersebut bahwa ia
adalah al-maf’ul al-muthlaq.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, sbb:
1. Apa Pengertian dan fungsi maf’ul muthlaq?
2. Apa saja Pembagian maf’ul muthlaq dan kedudukan maf’ul muthlaq?
3. Apa Hukum maf’ul muthlaq?
C. Tujuan
Adapun tujuan penyusunan makalah ini, sbb:
1. Agar menetahui Pengertian dan fungsi maf’ul muthlaq
2. Agar menetahui Pembagian maf’ul muthlaq dan kedudukannya
3. Agar menetahui Hukum maf’ul muthlaq
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Maf’ul muthlaq memilki beberapa fungsi, yaitu:
3
2. Maf’ul muthlaq ma’nawi
Adalah maf’ul yang mempunyai kesamaan dengan fi’ilnya dari
segi maknanya.
Misalnya: ت َن ْو ًما
ْ َرقَ َد = kamu benar-benar tidur
1. kata كل
ّ dan بعضyaitu dengan mengidhofahkan keduanya
kepada mashdar. Misal:
ض التََّر ُد ِّد ِ
َ اََتَر َد َّد َعلَْيه َب ْعaku setengah meragukannya
2. Sinonim dari mashdar fi’il maf’ul muthlaq
Misal:
4
muthlaq. Maf’ul muthlaq tidak mesti berupa mashdar dari fi’il
bersngkutan. Maf’ul muthlaq bisa juga berupa sinonim atau sifat
dari mashdar fi’il maf’ul muthlaq, bisa juga berbentuk kata ganti
tunjuk atau kata-kata yang menunjukan jumlah dari mashdar fi’il
maf’ul muthlaq.
َتتَطََّو ُر احلَيَاةُ َس ِر ْي ًعا َتتَطََّو ُر احلَيَاةُ تَطَُّو ًرا َس ِر ْي ًعا: hidup bergulir
dengan cepat
Maf’ul muthlaq تَطَُّو ًراdibuang dan diganti oleh sifat atau na’at
yaitu س ِر ْي ًعا.
َ
4. Isim Isyarah sebelum mashdar fi’il maf’ul muthlaq
misal:
ك ِ
َ ذَلisim isyarah mabni, manshub sebagai maf’ul muthlaq
5
ِع َّد ًةpengganti maf’ul muthlaq
6
= مفعول مطلق لفعل حمذوف تقديره اسبّحmaf’ul muthlaq
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Maf’ul muthlaq adalah isim yang dinashabkan yang letaknya sesudah
kata(fi’il). Fungsi maf’ul muthlaq, sbb:
a. Menguatkan atas maknanya
b. Memperjelas jenisnya
c. Memperjelas bilangannya
Maf’ul muthlaq memiliki dua jenis yaitu maf’ul muthlaq lafzdi dan
maf’ul muthlaq maknawi.
Hukum maf’ul muthlaq wajib dibaca nashab, Maf’ul muthlaq harus
diletakkan sesudah amil jika berfungsi menguatkan, maf’ul muthlaq berfungsi
menjelaskan jumlah hitungan atau menjelaskan jenis, maka amilnya boleh
7
dibuang. Dengan catatan, terdapat qarinah yang menunjukkan keberadaan
amil tersebut.
B. Saran
Makalah ini tidak luput dari kesalahan jadi apabila kami terdapat
kesalahan kami minta sarannya dari pembaca. Terimakasih atas partisipasinya
pembaca dan mohon maaf atas kesalahan kami dalam membuat makalah ini
DAFTAR PUSTAKA