Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT yang telah memberikan kenikamatan
kepada kita semua yaitu nikamat islam dan iman. Shalawat dan salam selalu
tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya
penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi
tugas mata kuliah Shorof 1.

Salah satu pembahasan dalam ilmu sharaf adalah fiil mujarrod dan fiil mazid,
oleh karena itu penulis membuat makalah ini dalam memenuhi tugas ilmu sharraf.
Makalah yang kami sajikan berdasarkan berbagai sumber informasi, referensi,
dan berita. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik
itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan
penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa IAIN
Salatiga. Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna. Untuk
itu, kepada dosen pembimbing saya meminta masukannya demi perbaikan
pembuatan makalah saya di masa yang akan datang dan mengharapkan
kritik dan saran dari para pembaca.
DAFTAR ISI
Halaman Judul........................................................................................
Kata Pengantar................................................................................................
Daftar Isi...........................................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN
Latar Belakang.................................................................................................
Rumusan Masalah...........................................................................................
Tujuan..............................................................................................................
BAB I : PEMBAHASAN....................................................................................
Fi'il Mujarrod...................................................................................................
Bab dalam Fi'il Tsulatsi Mujarrod....................................................................
Bab dalam Fi'il Ruba’i Mujarrod......................................................................
Fi'il Tsulatsi Mazid...........................................................................................
Pembagian Fi'il Tsulatsi Mazid........................................................................
BAB III : PENUTUP..........................................................................................
Kesimpulan.......................................................................................................
Daftar Pustaka..................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

Ilmu sharaf adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang harus diketahui pertama
kali oleh para pelajar agama, terutama para pelajar yang ingin mendalami ilmu
bahasa arab,karena ilmu sharaf merupakan salah satu syarat untuk mempelajari
berbagai cabang ilmu agama bahkan juga salah satu syarat untuk mengkaji
kandungan al qu’ran dan alhadits.

Dalam pembahasan ilmu sharaf kali ini penulis mencoba mengkaji tentang
berbagai keterangan meliputi, fi’il mujarrod dan fi’il mazid beserta wazan-
wazannya dengan menggunakan bahasa yang sederhana agar mudah dipahami
oleh para pembaca.

Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa fi’il tsulasi itu terbagi dua yaitu fi’il
tsulasi mujarrad (pokok) yang memang terdiri dari tiga huruf,selanjutnya adalah
fi’il tsulasi mazid yang merupakan pengembangan dari fi’il tsulasi mujarrad. Lalu
fiil ruba’i mujarrod yang terdiri dari 4 huruf pokok dan juga fiil ruba’i mulhaq yang
hukumnya disamakan dengan fiil ruba’i mujarrod.

Fi’il tsulasi mazid adalah penambahan fi’il yang terdiri dari tiga huruf tetapi
mengalami penambahan ( mazid), baik satu,dua,maupun tiga huruf. Sehingga
dengan penambahan tersebut telah terjadi pergeseran dari segi makna
,fungsi,serta bina nya.

Fi’il tsulasi mazid yang bertambah satu huruf terbagi atas tiga bab,fi’il tsulasi
mazid yang bertambah dua huruf terbagi atas lima bab, sedangkan fi’il tsulasi
mazid yang bertambah tiga huruf terbagi empat bab.
A. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Fi’il Tsulatsi Mujarrad?
2. Apa yang dimaksud Fi’il Tsulatsi Mazid?
3. Apa yang dimaksud Fi’il Ruba’i Mujarrad?
4. Apa yang dimaksud Fi’il Ruba’i Mulhaq?
5. Apa fungsi perubahan mujarrod menjadi mazid?

B. Tujuan Masalah
Dengan adanya rumusan diatas maka penulis memiliki tujuan yaitu:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud Fi’il Tsulatsi Mujarrad
2. Untuk mengetahui pengertian Fi;il Tsulatsi Mazid
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud fiil ruba’i mujarrod
4. Untuk mengetahui Fiil Ruba’i Mulhaq
5. Untuk mengetahui fungsi perubahan mujarrod menjadi mazid
BAB II
PEMBAHASAN
A. Fi’il Tsulatsi Mujarrad

Fi'il Tsulatsi Mujarrod (‫ ) فعل ثالثي مجرد‬ialah fi'il yang huruf pada fi'il madhinya
terdiri dari tiga huruf, dan tidak mendapatkan tambahan huruf apapun.
Sebagaimana diketahui, bahwa asal bentuk Fi’il Madhi itu ada dua macam. Fi’il
Tsulatsiy dan Fi’il Ruba’iy.
Contoh tsulatsi mujarrad :
َ ‫عا – َحسُنَ – ذَه‬
‫َب‬ َ ‫ع ِل َم – َد‬
َ

Contoh fiil Ruba’i mujarrod :


‫ بَ ْس َم َل‬- ‫دَحْ َر َج – ت َْر َج َم‬

Adapun fi’il tsulatsi mujarrod seluruhnya ada 6 (Enam) bab. Untuk


membedakannya diantara tiap-tiap bab dapat dilihat dengan harokat ‘ain fi’il yang
ada pada fi’il madzi dan fi’il mudlori.

No Wazan/ Pola Contoh Keterangan


1 - ‫ يَ ْفعُ ُل‬- ‫فَعَ َل‬ ‫ص ُر‬ ُ ‫ يَ ْن‬- ‫ص َر‬ َ َ‫ن‬
2 - ‫ يَ ْف ِع ُل‬- ‫فَ َع َل‬ ُ‫ يَض ِْرب‬- ‫ب‬ َ ‫ض َر‬
َ
3 - ‫ يَ ْفعَ ُل‬- ‫فَعَ َل‬ ْ
‫ يَفت َ ُح‬- ‫فَتَ َح‬ ‫فتح ضم فتح كسر فتحتان‬
4 - ‫ َي ْف َع ُل‬- ‫فَ ِع َل‬ ‫ َي ْعلَ ُم‬- ‫َع ِل َم‬ ‫ضم ضم كسر فتح كسرتان‬
5 - ‫ يَ ْفعُ ُل‬- ‫فَعُ َل‬ ُ‫سن‬ ُ ْ‫ يَح‬- َ‫َحسُن‬
6 - ‫ َي ْف ِع ُل‬- ‫فَ ِع َل‬ ُ‫ َيحْ سِب‬- ‫ب‬ َ ‫َح ِس‬

BAB I (Satu)
Bab satu ditandai dengan ‘ain fi’il yang dibaca fathah pada fi’il madhi dan dibaca
dlomah pada fi’il mudlori’nya. Wazannya adalah : ‫ يَ ْفعُ ُل‬- ‫فَ َع َل‬

Lafadz-lafadz yang masuk pada bab satu kebanyakan berupa fi’il muta’addi
(kalimat yang membutuhkan maf’ul bih). Terdapat juga berupa fi’il lazdim (tidak
butuh objek/maf'ul bih). Contoh : ‫( نصرزيندعمروا‬muta'addi). ‫( خرج زيد‬Lazim)

BAB II (Dua)
Bab dua ini ditandai dengan ‘ain fi’il yang dibaca fathah pada fi’il madhi dan
dibaca kasroh pada fi’il mudlori’nya. Wazannya adalah ‫ َي ْف ِعل‬- ‫فَ َع َل‬. yang masuk
pada bab dua kebanyakan berupa fi’il mu’tadi.
Contoh : ‫ضربت زيدا‬

BAB III (Tiga)


Bab tiga ditandai dengan ‘ain fi’il yang dibaca fathah pada fi’il madhi dan pada
harkat fathah pada fi’il mudlori’.
Wazannya adalah ‫ فَعَ َل‬- ‫يَ ْفعَل‬.

Lafadz-lafadz yang ikut bab tiga diisyaratkan ‘ain fi’il atau lam fi’ilnya berupa huruf
halaq yang jumlahnya ada enam yaitu : ‫ همزة غين‬,‫ هاء‬,‫ حاء‬,‫ خاء‬,‫عين‬
Contoh :
, ‫ ينشأ ذهب‬,‫ نشأ‬,‫يذهب‬
BAB IV (Empat)
Bab empat ditandai dengan ‘ain fi’il yang dibaca kasroh pada fi’il madhi dan
dibaca fathah pada fi’il mudlori’.
Wazannya adalah ‫ فَ ِع َل‬- ‫يَ ْف َعل‬

Lafadz-lafadz yang ikut bab empat ini banyak menunjukan kata sifat.
Contoh : ‫مرض‬. ‫ سقم‬.‫شهب‬

BAB V (Lima)
Bab lima ditandai dengan ‘ain fi’il yang dibaca dhomah pada fi’il madhi dan fi’il
mudlori’. Wazannya adalah : ‫ يَ ْفعُل‬- ‫فَعُ َل‬

Adapun lafadz-lafadz yang termasuk bab lima semuanya berupa fi’il lazim karena
bab lima ini khusus diikuti fi’il-fi’il yang menunjukkan arti watak atau tabi’at dan
sifat-sifat pembawaan yang melekat, seperti : pemberani, penakut, bagus, jelek,
kuning, hitam dan sebagainya.

Lafadz-lafadz yang menunjukkan arti demikian ini tidak membutuhkan


maf’ul namun hanya membutuhkan fa’il saja, maka dari itu hukumnya lazim yang
akhirnya bab lima tidak ada isim maf’ul.

BAB VI (Enam)
Bab enam ditandai dengan ‘ain fi’il yang dibaca kasroh pada fi’il madhi dan fi’il
mudlori’nya.
Wazannya adalah ‫ فَ ِع َل‬- ‫يَ ْف ِعل‬

Adapun lafadz-lafadz yang termasuk bab enam kebanyakan berupa fi’il muta’adi.
Dan juga berupa fi’il lazim
Contoh : ‫ومق زيد‬. ‫حسب زيدعمرواالفاضل‬

Sedangkan fiil ruba’i mujarrod wazanya/ polanya ada 1, yaitu :


‫فَ ْعلَ َل – يُفَ ْع ِل ُل‬
Namun fiil ruba’i memiliki wazan mulhaq (berbeda wazan namun dihukumi sama)
yang berjumlah 6 wazan, yaitu :

No Wazan/ Pola Contoh Keterangan


1 ‫فَ ْعلَ َل – يُفَ ْع ِل ُل‬ ‫ يدحرج‬- ‫دحرج‬
‫ثم الرباعي باب واحد‬
2 ‫ يُفَ ْو ِع ُل‬- ‫فَ ْو َع َل‬ ‫حوقل يحيقل‬
‫والحق به ستا بغير زائد‬
3 ‫ يُفَ ْي ِع ُل‬- ‫فَ ْيعَ َل‬ ‫بيطر يبيطر‬
4 ‫ يُفَ ْع ِو ُل‬- ‫فَ ْع َو َل‬ ‫جهور يجهور‬ َ‫فَ ْو َع َل فَ ْع َو َل كذاك فَ ْي َعال‬
5 ‫ يُفَ ْعنِ ُل‬- ‫فَ ْعن َل‬ ‫قلنس يقلنس‬ َ‫فَ ْعيَ َل فَ ْعلَى وكذا فَ ْعلَال‬
6 ِ ‫لى – يُفَ ْعلي‬ َ ‫فَ ْع‬ ‫سلقى يسلقي‬
7 ‫ يُفَعي ُل‬- ‫فَ ْعي َل‬ ‫شريف يشريف‬

B. Fi’il Tsulatsi Mazid

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa fi’il tsulasi itu terbagi dua yaitu fi’il tsulasi
mujarrad yang terdiri dari tiga huruf, yang kedua adalah fi’il tsulasi mazid yang
merupakan pengembangan dari fi’il tsulasi mujarrad.

Fi’il tsulasi mazid adalah penambahan fi’il yang terdiri dari tiga huruf tetapi
kemudian mendapat tambahan ( mazid) satu, dua, maupun tiga huruf. Sehingga
dengan penambahan tersebut telah terjadi pergeseran dari segi makna
,fungsi,serta bina nya.Fi’il tsulasi mazid yang bertambah satu huruf terbagi atas
tiga bab, fi’il tsulasi mazid yang bertambah dua huruf terbagi atas lima bab,
sedangkan fi’il tsulasi mazid yang bertambah tiga huruf terbagi empat bab.

fi’il tsulasi mazid dapat kita artikan sebagai fi’il yang terdidi dari tiga huruf dan
selanjutnya berubah ruba’i ( ‫) رباعى‬, Khumasi ( ‫ ) خماسى‬dan
sudasi ( ‫ ) سداسى‬karena adanya penambahan huruf pada fi’il tersebut.

Penambahan huruf pada fi’il tsulasi terbagi tiga yaitu:


1. Fi’il tsulasi yang bertambah satu huruf ( ‫) ثالث مزيد بحرف‬
2. Fi’il tsulasi yang bertambah dua huruf ( ‫) ثالث مزيد بحرفين‬
3. Fi’il tsulasi yang bertambah tiga huruf ( ‫) ثالث مزيد بثالثة‬

Fi’il tsulatsi dibagi menjadi beberapa macam:

1. Fi’il Tsulasi Mazid yang bertambah satu huruf ( ‫) ثالث مزيد بحرف‬
Adapun fi’il tsulasi mazid yang bertambah satu huruf ini terbagi menjadi tiga bab:

a. ً‫ اِ ْف َعال‬- ‫ا َ ْف َع َل – يُ ْف ِع ُل‬ ‫ا َ ْك َر َم – يُ ْك ِر ُم – اِ ْك َرا ًما‬


Tanda-tanda fi’il tsulasi mazid ini adalah pada fi’il madhi yang terdiri atas empat
huruf ( ‫ ) رباعى‬dengan bertambahnya huruf hamzah ( ‫ ) ء‬kemudian bina’nya sering
muta’addy dan kadang-kadang lazim.
Contoh muta’addy:‫اَ ْك َر َم زَ ْيدٌُ َع ْم ًر‬
“Zaid telah memuliakan Amar”
Contoh lazim:‫الر ُج ُل‬ َّ ‫صبَ َح‬ ْ َ‫ا‬
“Seorang laki-laki telah berpagi-pagi”

b. ً‫ تَ ْف ِع ْيال‬- ‫فَ َّع َل – يُفَ ِ ِّع ُل‬ ‫فَ َّر َم – يُفَ ِ ِّر ُم – ت َ ْف ِر ْي ًحا‬
Tanda-tanda fi’il tsulasi mazid ini adalah pada fi’il madhinya terdiri atas empat
huruf dengan penambahan satu huruf diantaranya fa’ fi’il dan ’ain fi’ilnya, yang
mana huruf yang bertambah tersebut adalah huruf yang sama dengan ‘ain fi’ilnya
lalu biasanya diidghom dan di tasydid. Adapun bina pada fi’il tsulasi ini adalah
littaktsir ( ‫) ِللتَّ ْكثِيْر‬, contohnya:َ‫ف زَ يْد ْال َك ْعبَة‬ َ ‫ط َّو‬َ
“Zaid telah mengelilingi Ka’bah”

c. َ‫ ُم َفا َع َلة‬- ‫ع َل – يُفَا ِع ُل‬


َ ‫فَا‬ ً‫قَات َ َل – يُقَاتِ ُل – ُم َقات َ َلة‬
Fi’il tsulasi mazid ini memiliki tanda bertambahnya huruf alif, di antara fa’ fi’il dan
‘ain fi’ilnya.
Contoh kalimat:‫قَات َ َل زَ يْد َع ْم ًر‬
“Zaid telah membunuh Amar”

2. Fi’il Tsulasi Mazid yang bertambah dua huruf (‫) ثالث مزيد بحرفين‬
Fi’il tsulasi mazid yang bertambah dua huruf ( ‫ ) ُخ َماسى‬ini terdiri atas lima bab
yaitu:
a. ً‫ اِ ْن ِف َعال‬- ‫اِ ْمفَ َع َل – يَ ْنفَ ِع ُل‬ ‫ارا‬
ً ‫س‬َ ‫س َر – يَ ْن َك ِس ُر – اِ ْن ِك‬
َ ‫اِ ْن َك‬
Tanda-tandanya adalah pada fi’il madhinya terdiri atas lima huruf. Karena
penambahan hamzah ( ‫ ) أ‬dan nun ( ‫ ) ن‬diawalnya.
Contoh kalimat:‫الز َجا َج‬ ُّ ‫س َر‬ َ ‫اِ ْن َك‬
“Telah pecahlah kaca itu”

b. ً‫ اِ ْفتِعَال‬- ‫اِ ْفتَعَ َل – يَ ْفت َ ِع ُل‬ ‫اِجْ ت َ َم َع – يَجْ ت َِم ُع – اِجْ تِ َماعًا‬
Tanda-tandanya pada fi’il madhinya terdiri atas lima huruf karena adanya
penambahan huruf hamzah diawalnya dan huruf ta’ ( ‫ ) ت‬diantara fa’ dan ‘ain
fi’ilnya.
c. ً‫اِ ْف َع َّل – يَ ْف َع ُّل – اِ ْف ِعالَل‬ ً ‫اِحْ َم َّر – تَحْ َم ُّر – اِحْ ِم َر‬
‫ار‬
Tanda-tandanya adalah pada fi’il madhinya terdiri atas lima huruf karena
bertambahnya huruf hamzah diawalnya dan bertambahnya huruf yang sejenis
dengan lam fi’ilnya.

d. ً‫ تَفَ ُّعال‬- ‫تَفَ َّع َل – َيتَفَ َّع ُل‬ ‫تَ َكلَّ َم – َيت َ َكلَّ ُم – ت َ َكلُّ ًما‬
Tanda-tandanya adalah pada fi’il madhinya terdiri atas lima huruf dengan
pertambahan huruf ta’ ( ‫ ) ت‬pada awalnya dan bertambah huruf yang sejenis
dengan ‘ain fi’il nya.

e. ً‫عال‬
ُ ‫ تَفَا‬- ‫تَفَا َع َل – يَتَفَا َع ُل‬ ُ ‫تَبَا َع َد – يَتَبَا َع ُد – تَبَا‬
‫عدًا‬
Tanda-tanda fi’il ini adalah fi’il madhinya terdiri atas lima huruf dengan
pertambahan ta’ ( ‫ ) ت‬pada awalnya dan huruf alif diantara fa’ dan ‘ain fi’ilnya.

3. Fi’il Tsulasi Mazid yang bertambah tiga huruf ( ‫) ثالث مزيد بثالثة‬
ِ ‫ ثالثى مزيد بِثَالَث َ ِة اَحْ ُر‬Terdiri atas 4
Fi’il tsulasi mazid yang bertambah tiga huruf ( ‫ف‬
bab:

a. ً‫ اِ ْستِ ْف َعال‬- ‫اِ ْستَ ْف َع َل – َي ْست َ ْف ِع ُل‬ ‫اِ ْست َْخ َر َج – َي ْست َْخ ِر ُج – اِ ْستِ ْخ َر َجا‬
Tanda-tanda fi’il tsulasi mazid ini adalah fi’il amdhinya terdiri atas enam huruf
dengan pertambahan huruf hamzah ( ‫ ) أ‬dan sin ( ‫ ) س‬dan ta’ ( ‫ ) ت‬pada
awalnya.

b. ً‫ اِ ْف ِع ْيعَال‬- ‫اِ ْفعَ ْو َع َل – يَ ْفعَ ْو ِع ُل‬ َ ‫اِ ْعش َْوش‬


‫َب – يَ ْعش َْوشِبُ – اِع ِش ْيشَا‬
Tanda-tanda fi’il tsulasi ini adalah fi’il madhinya terdiri atas enam huruf karena
pertambahan huruf hamzah di awalnya,huruf yang tidak sejenis dengan ‘ain
fi’ilnya ,serta huruf waw ( ‫ ) و‬diantara ‘ain dan lamfi’il nya.

c. ً‫ اِ ْف ِع َّوال‬- ‫اِ ْفعَ َّو َل – يَ ْفعَ ِّ ِو ُل‬ ‫اِجْ لَ َّوذَ – تَجْ لَ ِّ ِوذُ – اِجْ ِل َّواذًا‬
Tanda-tanda fi’il ini adalah fi’il madhinya terdiri atas enam huruf dikarenakan
pertambahan huruf hamzah di awalnya, huruf waw (‫ ) و‬yang berganda diantara
‘ain dan lam fi’ilnya.

d. ً‫ اِ ْف ِع ْيالَل‬- ‫اِ ْفعَا َّل – يَ ْفعَا ُّل‬ ً ‫ اِحْ ِمي َْر‬-‫ار‬


‫ار‬ َّ ‫اِحْ َم‬
ُّ ‫ار – يَحْ َم‬
Tanda-tanda fi’il tsulasi mazid ini adalah fi’il madhinya terdiri atas enam huruf
dikarenakan pertambahan hamzah pada awalnya, huruf alif diantara ‘ain dan lam
fi’ilnya,serta huruf yang tidak sejenis dengan lam fi’il pada akhir katanya.

Fungsi perubahan mujarrad menjadi mazid

1. wazan ‫فَـعَّــ َل‬


Wazan ini berfungsi antara lain :

a. mengubah lazim menjadi muta’addi (‫) ِللت َّ ْعــ ِديَة‬


َ َ‫ ف‬senang —- ‫ــر َح‬
contoh ‫ــر َح‬ َّ َ‫ = ف‬menyenangkan
b. menunjukkan arti memperbanyak
َ ‫ = قَـ‬memotong, ‫طـ َع‬
contoh ‫طـ َع‬ َّ ‫ = قَـ‬memotong-motong
c. menisbatkan (menggolongkan, menghubungkan, menerangkan,
menunjukkan ) maf’ul kepada asalnya fa’il
َ َّ‫ َكف‬: Zaid menisbatlan Umar kepada kekafiran
ً ‫ـر زَ يْد َع ْم‬
contoh ‫ــرا‬

2. Wazan ‫أ َ ْفــعَـ َل – يُ ْفــ ِعــ ُل‬


Wazan ini berfungsi antara lain :

a. mengubah lazimmenjadi muta’addi


contoh ‫ــر ْمتُ زَ يْــدًا‬ َ ‫ اَ ْك‬Saya memuliakan Zaid
b. memasuki sesuatu
contoh ‫ـر‬
ُ ِ‫ســاف‬ َ ‫ســى اَ ْل ُم‬ َ ‫ ا َ ْم‬musafir memasuki petang
c. menjadi sesuatu
contoh: ‫ــر اَ ْلبَــلَ ُد‬
َ َ‫ ا َ ْفق‬Negara itu menjadi tandus
d. mendapati sesuatu dalam sifatnya
contoh: ُ‫ظـ ْمتُـه‬ َ ‫ ا ً ْع‬Aku menemukan (mengenal) Dia itu agung (besar)
e. hampir
contoh: ‫ع‬ َّ ‫صــ َد‬
ُ ‫الـز ْر‬ َ ْ‫ اَح‬tanaman itu hampir panen
3. Wazan ‫فَـا َعـ َل – يُفَـا ِعـ ُل‬
Wazan ini berfungsi antara lain :

a. saling melakukan antara dua orang


contoh: ‫ـرا‬ً ‫ب زَ يْد َع ْم‬ َ ‫ــار‬
َ ‫ض‬ َ : Zaid dan Amir saling memukul
b. menunjukkan arti memperbanyak
contoh ‫ف هللاُ ثَ َوابًا‬َ ‫ضـا َع‬
َ : Mudah-mudahan Allah memperbanyak pahala
c. mengubah lazim menjadi muta’addi
contoh : ُ‫ َعــافَكَ هللا‬Semoga Allah menyembuhkanmu
d. berarti mujarrad
contoh ‫ــر زَ يْد‬َ َ‫ساف‬َ Zaid pergi

4. Wazan ‫عـ َل – يَتَفَــا َعـ ُل‬


َ ‫تَفَـا‬
Wazan ini berfungsi antara lain :

a. saling melakukan antara dua orang atau lebih


contoh: ‫صــالَ َح ْالقَ ْـو ُم‬ َ َ‫ ت‬kaum itu saling berdamai
b. pura-pura
contoh: ‫ض زَ يْد‬ َ ‫ــار‬َ ‫ تَ َم‬Zaid pura-pura sakit
c. kejadian beruntut
contoh: ‫ار َد القَ ْو ُم‬
َ ‫ ت ََـو‬Kaum itu datang beruntut
d. akibat/ hasil dari ‫عـ َل‬ َ ‫فَا‬
contoh: ‫ بَا َع ْدتُهُ فَت َبــا َع َد‬: Saya menjauhinya, maka ia menjadi jauh

5. Wazan ‫تَفَـعَّــ َل – يَتَفَـعَّــ ُل‬


Wazan ini berfungsi antara lain :

a. hasil/ akibat ‫فَعَّــ َل‬


contoh ‫َّــر‬ ُّ ُ‫َّــرت‬
َ ‫الـز َجـا َج فَت َ َكس‬ ْ ‫ َكس‬Saya memecah kaca, maka kaca menjadi pecah
b. memaksakan diri
contoh : ‫ تَشَــ َّجـ َع زَ يْـد‬Zaid memberanikan diri
c. menjadikan asal fi’il menjadi maf’ul
contoh: ‫ــف‬
َ ‫س‬ ُ ‫ تَبَنَّيْتُ ي ُْو‬Saya menjadikan Yusuf sebagai anak
d. tuntutan
contoh: ‫ئ‬ َّ ‫ تَبَــيَّنَ ال‬Dia mencari penjelasan tentang sesuatu
َ ‫شيْـ‬

6. Wazan ‫اَ ْفتَعَــ َل – يَ ْفت َـ ِعــ ُل‬


Wazan ini berfungsi antara lain :

a. Akibat/ hasil dari ‫فَعَــ َل‬


Contoh: ‫ َج َم ْعتُ ا ِلبِـ َل فَاجْ تَ َم َع‬Saya mengumpulkan unta, maka mereka menjadi
berkumpul
b. Mengambil
Contoh: ‫ اِ َختَبَــزَ زَ يْــد‬Zaid mengambil roti
c. Menyangatkan makna
Contoh: ‫ب زَ يْد‬ َ ‫س‬ َ َ ‫ اِ ْكت‬contoh Zaid bersungguh-sungguh
d. Tuntutan
Contoh: ‫ اِ ْكت َـ َّد زَ يْد‬Zaid mina agar bekerja keras

7. Wazan ‫اِ ْنفـ َعــ َل – َي ْنفَـ ِعــ ُل‬


Wazan ini berfungsi antara lain :

a. Akibat/ hasil ‫فَـعَّــ َل‬


Contoh: ‫ـر‬ َ ‫الـز َجـا َج فَا ْن َك‬
َ ‫س‬ ُّ ْ ‫ َكس‬Saya memecahkan kaca, maka kaca menjadi
ُ‫َّـرت‬
pecah
b. Akibat/ hasil dari ‫أ َ ْف َعـ َل – يُ ْفــ ِعــ ُل‬
Contoh: ‫ اَ ْز َع َجــهُ فَا ْنـزَ َعـ َج‬Dia membingungkannya, maka dia menjadi bingung

8. Wazan ‫اِ ْفعَــ َّل – يَفـْعَــ ُّل‬


Berfungsi menunjukkan arti masuk dalam suatu sifat, misalnya
‫ــر‬ َّ ‫ اِحْ َم‬kurma itu memerah
ُ ‫ــر ت َْم‬

9. Wazan ‫ يَ ْست َ ْفــ ِع ُل‬- ‫اِ ْستَــ ْفعَ َل‬


Wazan ini berfungsi antara lain :

a. menuntut suatu perbuatan, contoh


َ‫ــر هللا‬ ُ ‫ اَسْـتَ ْغ ِف‬Saya memohon ampun kepada Allah
b. berarti ‫ فَعَــ َل‬mujarrad, contoh
‫ــر‬
َّ ‫ي ق‬ َ ْ َ‫ــر ا‬َّ َ‫ اِ ْستَق‬menetap
c. Berubah menjadi, contoh
ِّ
ُ‫ــر ال ِط ْين‬ َ ‫ اِحْ تَ َّج‬lumpur itu berubah menjadi batu

ْ َ‫اِ ْفع‬
10. Wazan ‫ــو َعـ َل – يَ ْفعَو ِعـ ُل‬
Wazan ini berfungsi antara lain :
a. menyangatkan , contoh
‫ب زَ يْد‬َ ‫ اِحْ َد ْو َد‬Zaid menjadi sangat bungkuk
b. berarti ‫ فَ َعــ َل‬mujarrad, contoh
ُ ‫ اِحْ لَ ْولَى التَّ ْم‬kurma itu sudah manis
‫ــر‬
11. Wazan ‫ا َ ْفعَـا َّل – يَ ْفعَــا ُّل‬
Wazan ini berfungsi antara lain :
a. Berfungsi antara lain menyangatkan, contoh
‫ــر ْال َم ْـو ُز‬
َّ َ‫صف‬
ْ ِ‫ ا‬Pisang itu telah menguning

12. Wazan ‫ــو ُل‬ َّ َ‫ا َ ْفع‬


ِ ِّ َ‫ــو َل – يَ ْفع‬
Wazan ini berefungsi menyangatkan, contoh
َّ ‫ع ال‬
‫ش ْم ِس‬ َ ‫ـر َّو‬
ُ ‫ط‬
ُ ‫شعَـا‬ َ ْ‫ اَح‬Sinar matahari itu sangat memancar

13. Wazan ‫تًفَ ْعلَــ َل – يَتَفَـ ْعـلَــ ُل‬


Wazan ini berfungsi akibat/ hasil ‫فَ ْعلَــــ َل‬, contoh
َ ْ‫ـر فَتَدَح‬
‫ـــر َج‬ َ ‫ـرجْ تُ ال َح َج‬
َ ْ‫ دَح‬Saya mengguling-gulingkan batu, maka batu itu menjadi
berguling-guling

14. Wazan ‫اِ ْف َع ْنـلَـ َل – َي ْفـ َع ْنـ ِلـ ُل‬


Wazan ini berfungsi menyatakan akibat/ hasil ‫فَ ْعلَـــ َل‬, contoh
َ ‫ـر ْن َج‬
‫ـم‬ َ ْ‫ـر َج ْمتُ الِ ِبـ َل فَاح‬
ْ ‫ َح‬Saya mengumpulkan unta, maka unta itu jadi berkumpul

15. Wazan ‫ا َ ْف َعلَــ َّل – َي ْفـ ِعــ ُّل‬


Berfungsi menyangatkan, contoh
‫ــر ْال ِج ْلــ ُد‬
َّ ‫ اِ ْقشَـ َع‬Kulit merinding
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

 Fi’il tsulatsi mujarrod ialah kalimat fi’il yang madzinya terdiri dari tiga huruf
dan bebas dari huruf tambahan
 fi’il tsulatsi mujarrod itu seluruhnya ada 6 (enam) bab
 fi’il ruba’i mujarrod adalah kalimat fi’il yang huruf dasarnya terdiri dari
empat huruf dan bebas dari tambahan
 fi’il ruba’i mujarrod memiliki mulhaq berjumlah enam, mulhaq adalah
berbedanya suatu wazan namun sama dalam segi fungsinya
 Fi’il tsulasi mazid adalah fi’il yang terdiri dari tiga huruf tetapi mengalami
penambahan, baik satu,dua,maupun tiga huruf.
 Perubahan dari fi’il mujarrod menjadi fi’il mazid dikarenakan berbeda-
bedanya fungsi dan pengguna’an maupun makna yang diinginkan.

Daftar Pustaka

La’azuddin Abil Fadhoil, Matn Bina Wal Asas, (Surabaya: Umar Haddad).

M. Ma’sum, 1965, Al-Amtsilatultashrifiyyah, (Surabaya: Salim Nathan)

Nadzom Al Maqsud, fi ilmi shorof, Syaikh Ahmad Bin Abdurrohman, (Madrasah


Hidayatul Mubtadi’in, pondok pesanrern Lirboyo, Kediri)

Anda mungkin juga menyukai