Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

MUJARRAD DAN MAZID

Disusun Guna Memenuhi

Mata Kuliah : Bahasa Arab I

Dosen Pengampu : M. Saiful Amin, M.Pd.I

Di Susun Oleh:

1. Siti fatonah (2286230061)


2. Ipra Adinata (2286230019)
3. Endang Setiawati (2286230067)
4. Rezi Dita Septina (2286230076)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS NURUL HUDA
OKU TIMUR
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT yang telah memberikan kenikamatan
kepada kita semua yaitu nikamat islam dan iman. Shalawat dan salam selalu
tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya
penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah
Bahasa Arab I.
Salah satu pembahasan dalam ilmu sharaf adalah fiil mujarrod dan fiil mazid, oleh
karena itu penulis membuat makalah ini dalam memenuhi tugas Bahasa Arab I. Makalah
yang kami sajikan berdasarkan berbagai sumber informasi, referensi, dan berita.
Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang
datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran
dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa UNUHA .
Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.
Untuk.itu, kepada dosen pembimbing saya meminta masukannya demi perbaikan
pembuatan makalah saya di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan
saran dari para pembaca.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii

BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 1

C. Tujuan .......................................................................................................... 1

BAB II. PEMBAHASAN ...................................................................................... 3

A. Fi’il Tsulatsi Mujarrad ............................................................................... 3

B. Fi’il Tsulatsi Mazid ..................................................................................... 6

C. Fungsi perubahan mujarrad menjadi mazid ........................................... 9

BAB III. PENUTUP ............................................................................................. 13

A. Kesimpulan ................................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

Ilmu sharaf adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang harus diketahui
pertama kali oleh para pelajar agama, terutama para pelajar yang ingin
mendalami ilmu bahasa arab,karena ilmu sharaf merupakan salah satu syarat
untuk mempelajari berbagai cabang ilmu agama bahkan juga salah satu syarat
untuk mengkaji kandungan al qu‘ran dan alhadits.
Dalam pembahasan ilmu sharaf kali ini penulis mencoba mengkaji tentang
berbagai keterangan meliputi, fi‘il mujarrod dan fi‘il mazid beserta wazan-
wazannya dengan menggunakan bahasa yang sederhana agar mudah dipahami
oleh para pembaca.
Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa fi‘il tsulasi itu terbagi dua
yaitu fi‘il tsulasi mujarrad (pokok) yang memang terdiri dari tiga
huruf,selanjutnya adalah fi‘il tsulasi mazid yang merupakan pengembangan dari
fi‘il tsulasi mujarrad. Lalu fiil ruba‘i mujarrod yang terdiri dari 4 huruf pokok dan
juga fiil ruba‘i mulhaq yang hukumnya disamakan dengan fiil ruba‘i mujarrod.
Fi‘il tsulasi mazid adalah penambahan fi‘il yang terdiri dari tiga huruf
tetapi mengalami penambahan (mazid), baik satu,dua,maupun tiga huruf.
Sehingga dengan penambahan tersebut telah terjadi pergeseran dari segi makna
,fungsi,serta bina nya.
Fi‘il tsulasi mazid yang bertambah satu huruf terbagi atas tiga bab,fi‘il
tsulasi mazid yang bertambah dua huruf terbagi atas lima bab, sedangkan fi‘il
tsulasi mazid yang bertambah tiga huruf terbagi empat bab.

1
A. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Fi‘il Tsulatsi Mujarrad dan wazan-wazanya?
2. Apa yang dimaksud Fi‘il Tsulatsi Mazid dan wazan wazanya?
3. Apa yang dimaksud Fi‘il Ruba‘i Mujarrad?
4. Apa yang dimaksud Fi‘il Ruba‘i Mulhaq?
5. Apa fungsi perubahan mujarrod menjadi mazid?

B. Tujuan Masalah
Dengan adanya rumusan diatas maka penulis memiliki tujuan yaitu:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud Fi‘il Tsulatsi Mujarrad
2. Untuk mengetahui pengertian Fi;il Tsulatsi Mazid
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud fiil ruba‘i mujarrod
4. Untuk mengetahui Fiil Ruba‘i Mulhaq
5. Untuk mengetahui fungsi perubahan mujarrod menjadi mazid

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Fi’il Tsulatsi Mujarrad

Fi'il Tsulatsi Mujarrod (‫ ) فؼو ثالثً ٍدشد‬ialah fi'il yang huruf pada fi'il
madhinya terdiri dari tiga huruf, dan tidak mendapatkan tambahan huruf apapun.
Sebagaimana diketahui, bahwa asal bentuk Fi‘il Madhi itu ada dua macam. Fi’il
Tsulatsiy dan Fi’il Ruba’iy.

Contoh tsulatsi mujarrad :


َ ‫َػ ِي ٌَ – دَ َػا – َزغَِ – رَه‬
‫َة‬

Contoh fiil Ruba‘i mujarrod :


َ‫ تَ ْغ ََو‬- ٌَ ‫دَزْ َش َج – ذ َْش َخ‬

Adapun fi‘il tsulatsi mujarrod seluruhnya ada 6 (Enam) bab. Untuk


membedakannya diantara tiap-tiap bab dapat dilihat dengan harokat ‗ain fi‘il yang
ada pada fi‘il madzi dan fi‘il mudlori.

No Wazan/ Pola Contoh Keterangan


1 - ‫ ٌَ ْفؼو‬- ‫فَؼَ َو‬ ‫ ٌَ ْْصش‬- ‫ص َش‬
َ َّ
2 - ‫ ٌَ ْف ِؼو‬- ‫فَ َؼ َو‬ ‫ ٌَض ِْشب‬- ‫ب‬
َ ‫ض َش‬
َ ‫فرر ضٌ فرر مغش‬
3 - ‫ ٌَ ْفؼَو‬- ‫فَؼَ َو‬ ‫ ٌَ ْفر َر‬- ‫فَر َ َر‬ ُ‫فرسرا‬
4 - ‫ ٌَ ْفؼَو‬- ‫فَ ِؼ َو‬ ٌَ‫ ٌَ ْؼي‬- ٌَ ‫َػ ِي‬ ‫ضٌ ضٌ مغش فرر‬
5 - ‫ ٌَ ْفؼو‬- ‫فَؼ َو‬ ِ‫ ٌَسْ غ‬- َِ‫َزغ‬ ُ‫مغشذا‬
6 - ‫ ٌَ ْف ِؼو‬- ‫فَ ِؼ َو‬ ‫ ٌَسْ غِة‬- ‫ِة‬
َ ‫َزغ‬

3
Berikut adalah 6 (Enam) bab tersebut beserta wazan wazanya yaitu :

1) Bab satu ditandai dengan ‗ain fi‘il yang dibaca fathah pada fi‘il madhi dan dibaca
dlomah pada fi‘il mudlori‘nya. Wazannya adalah : ‫ ٌَ ْفؼو‬- ‫فَؼَ َو‬
Lafadz-lafadz yang masuk pada bab satu kebanyakan berupa fi‘il
muta‘addi (kalimat yang membutuhkan maf‘ul bih). Terdapat juga berupa fi‘il
lazdim (tidak butuh objek/maf'ul bih).
Contoh : ‫( ّصشصٌْذػَشوا‬muta'addi). ‫( خشج صٌذ‬Lazim)

2) Bab dua ini ditandai dengan ‗ain fi‘il yang dibaca fathah pada fi‘il madhi dan
dibaca kasroh pada fi‘il mudlori‘nya. Wazannya adalah ‫ ٌَ ْف ِؼو‬- ‫فَؼَ َو‬. yang masuk
pada bab dua kebanyakan berupa fi‘il mu‘tadi.
Contoh : ‫ضشتد صٌذا‬

3) Bab tiga ditandai dengan ‗ain fi‘il yang dibaca fathah pada fi‘il madhi dan pada
harkat fathah pada fi‘il mudlori‘.
Wazannya adalah ‫ فَؼَ َو‬- ‫ٌَ ْفؼَو‬.
Lafadz-lafadz yang ikut bab tiga diisyaratkan ‗ain fi‘il atau lam fi‘ilnya
berupa huruf halaq yang jumlahnya ada enam yaitu : ٍِ‫ هَضج غ‬,‫ هاء‬,‫ زاء‬,‫ خاء‬,ٍِ‫ػ‬
Contoh :
, ‫ ٌْشأ رهة‬,‫ ّشأ‬,‫ٌزهة‬

4) Bab empat ditandai dengan ‗ain fi‘il yang dibaca kasroh pada fi‘il madhi dan
dibaca fathah pada fi‘il mudlori‘.
Wazannya adalah ‫ فَ ِؼ َو‬- ‫ٌَ ْف َؼو‬
Lafadz-lafadz yang ikut bab empat ini banyak menunjukan kata sifat.
Contoh : ‫ٍشض‬. ٌ‫ عق‬.‫شهة‬

5) Bab lima ditandai dengan ‗ain fi‘il yang dibaca dhomah pada fi‘il madhi dan fi‘il
mudlori‘. Wazannya adalah : ‫ ٌَ ْفؼو‬- ‫فَؼ َو‬
Adapun lafadz-lafadz yang termasuk bab lima semuanya berupa fi‘il lazim
karena bab lima ini khusus diikuti fi‘il-fi‘il yang menunjukkan arti watak atau
tabi‘at dan sifat-sifat pembawaan yang melekat, seperti : pemberani, penakut,
bagus, jelek, kuning, hitam dan sebagainya.
4
Lafadz-lafadz yang menunjukkan arti demikian ini tidak membutuhkan
maf‘ul namun hanya membutuhkan fa‘il saja, maka dari itu hukumnya lazim
yang akhirnya bab lima tidak ada isim maf‘ul.

6) Bab enam ditandai dengan ‗ain fi‘il yang dibaca kasroh pada fi‘il madhi dan fi‘il
mudlori‘nya.
Wazannya adalah ‫ فَ ِؼ َو‬- ‫ٌَ ْف ِؼو‬
Adapun lafadz-lafadz yang termasuk bab enam kebanyakan berupa fi‘il
muta‘adi. Dan juga berupa fi‘il lazim
Contoh : ‫وٍق صٌذ‬. ‫زغة صٌذػَشوااىفاضو‬
Sedangkan fiil ruba‘i mujarrod wazanya/ polanya ada 1, yaitu :
‫فَ ْؼيَ َو – ٌفَ ْؼ ِيو‬
Namun fiil ruba‘i memiliki wazan mulhaq (berbeda wazan namun dihukumi sama)
yang berjumlah 6 wazan, yaitu :
No Wazan/ Pola Contoh Keterangan
1 ‫فَ ْؼيَ َو – ٌفَ ْؼ ِيو‬ ‫ ٌذزشج‬- ‫دزشج‬ ‫ثٌ اىشتاػً تاب‬
2 ‫ ٌفَ ْى ِػو‬- ‫فَ ْى َػ َو‬ ‫زىقو ٌسٍقو‬ ‫وازذ‬
3 ‫ ٌفَ ٍْ ِؼو‬- ‫فَ ٍْؼَ َو‬ ‫تٍطش ٌثٍطش‬ ‫واىسق ته عرا تغٍش‬
4 ‫ ٌفَ ْؼ ِىه‬- ‫فَ ْؼ َى َه‬ ‫خهىس ٌدهىس‬ ‫صائذ‬
5 ‫ ٌفَ ْؼِْو‬- ‫فَ ْؼْ َو‬ ‫قيْظ ٌقيْظ‬
6 َ ‫فَ ْؼ‬
ِ ً‫يى – ٌفَ ْؼي‬ ً‫عيقى ٌغيق‬ ‫فَ ْى َػ َو فَ ْؼ َى َه مزاك‬
َ ‫َف ٍْ َؼ‬
‫ال‬
‫فَ ْؼ ٍَ َو فَ ْؼيَى ومزا‬
َ‫فَ ْؼيَال‬
7 ‫ ٌفَؼٍو‬- ‫فَ ْؼٍ َو‬ ‫ششٌف ٌششٌف‬

5
B. Fi’il Tsulatsi Mazid

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa fi‘il tsulasi itu terbagi dua yaitu fi‘il
tsulasi mujarrad yang terdiri dari tiga huruf, yang kedua adalah fi‘il tsulasi mazid
yang merupakan pengembangan dari fi‘il tsulasi mujarrad.
Fi‘il tsulasi mazid adalah penambahan fi‘il yang terdiri dari tiga huruf
tetapi kemudian mendapat tambahan ( mazid) satu, dua, maupun tiga huruf.
Sehingga dengan penambahan tersebut telah terjadi pergeseran dari segi makna
,fungsi,serta bina nya.Fi‘il tsulasi mazid yang bertambah satu huruf terbagi atas
tiga bab, fi‘il tsulasi mazid yang bertambah dua huruf terbagi atas lima bab,
sedangkan fi‘il tsulasi mazid yang bertambah tiga huruf terbagi empat bab.
fi‘il tsulasi mazid dapat kita artikan sebagai fi‘il yang terdidi dari tiga
huruf dan selanjutnya berubah ruba‘i ( ‫) رباعى‬, Khumasi ( ‫ ) خماسى‬dan
sudasi ( ‫ ) سداسى‬karena adanya penambahan huruf pada fi‘il tersebut.
Penambahan huruf pada fi‘il tsulasi terbagi tiga yaitu:
 Fi‘il tsulasi yang bertambah satu huruf ( ‫) ثالز ٍضٌذ تسشف‬
 Fi‘il tsulasi yang bertambah dua huruf ( ٍِ‫) ثالز ٍضٌذ تسشف‬
 Fi‘il tsulasi yang bertambah tiga huruf ( ‫) ثالز ٍضٌذ تثالثح‬

Fi‘il tsulatsi dibagi menjadi beberapa macam:


1. Fi‘il Tsulasi Mazid yang bertambah satu huruf ( ‫) ثالز ٍضٌذ تسشف‬
Adapun fi‘il tsulasi mazid yang bertambah satu huruf ini terbagi menjadi
tiga bab:

a) ً‫ اِ ْف َؼال‬- ‫اَ ْف َؼ َو – ٌ ْف ِؼو‬ ‫ا َ ْم َش ًَ – ٌ ْن ِشً – اِ ْم َشا ًٍا‬


Tanda-tanda fi‘il tsulasi mazid ini adalah pada fi‘il madhi yang terdiri atas
empat huruf ( ‫ ) ستاػى‬dengan bertambahnya huruf hamzah ( ‫ ) ء‬kemudian
bina‘nya sering muta‘addy dan kadang-kadang lazim.
Contoh muta‘addy:‫ا َ ْم َش ًَ صَ ٌْذٌ َػ َْ ًش‬
―Zaid telah memuliakan Amar‖
Contoh lazim:‫اىشخو‬ ْ َ‫ا‬
َّ ‫صثَ َر‬
―Seorang laki-laki telah berpagi-pagi‖

6
b) ً‫ ذ َ ْف ِؼ ٍْال‬- ‫فَؼَّ َو – ٌفَ ِ ِّؼو‬ ‫فَ َّش ًَ – ٌفَ ِ ِّشً – ذ َ ْف ِش ٌْ ًسا‬
Tanda-tanda fi‘il tsulasi mazid ini adalah pada fi‘il madhinya terdiri atas
empat huruf dengan penambahan satu huruf diantaranya fa‘ fi‘il dan ‘ain
fi‘ilnya, yang mana huruf yang bertambah tersebut adalah huruf yang sama
dengan ‗ain fi‘ilnya lalu biasanya diidghom dan di tasydid. Adapun bina
pada fi‘il tsulasi ini adalah littaktsir ( ‫) ِىير َّ ْنثٍِْش‬, contohnya:َ‫ف صَ ٌْذ ْاى َن ْؼثَح‬ َ
َ ‫ط َّى‬
―Zaid telah mengelilingi Ka‘bah‖

c) َ‫ ٍفَا َػيَح‬- ‫فَا َػ َو – ٌفَا ِػو‬ ً‫قَاذ َ َو – ٌقَاذِو – ٍقَاذَيَح‬


Fi‘il tsulasi mazid ini memiliki tanda bertambahnya huruf alif, di antara fa‘
fi‘il dan ‗ain fi‘ilnya.
Contoh kalimat:‫قَاذَ َو صَ ٌْذ َػ َْ ًش‬
―Zaid telah membunuh Amar‖

2. Fi‘il Tsulasi Mazid yang bertambah dua huruf (ٍِ‫) ثالز ٍضٌذ تسشف‬
Fi‘il tsulasi mazid yang bertambah dua huruf ( ‫ ) خ ََاعى‬ini terdiri atas lima
bab yaitu:
ً ‫ اِ ّْ ِف َؼا‬- ‫ا ٍِْفَ َؼ َو – ٌَ ْْفَ ِؼو‬
a) ‫ل‬ ‫اسا‬
ً ‫غ‬َ ‫غ َش – ٌَ ْْ َنغِش – اِ ّْ ِن‬
َ ‫اِ ّْ َن‬
Tanda-tandanya adalah pada fi‘il madhinya terdiri atas lima huruf. Karena
penambahan hamzah ( ‫ ) أ‬dan nun ( ُ ) diawalnya.
ُّ ‫غ َش‬
Contoh kalimat:‫اىض َخا َج‬ َ ‫اِ ّْ َن‬
―Telah pecahlah kaca itu‖

b) ً‫ اِ ْفرِ َؼال‬- ‫اِ ْفرَ َؼ َو – ٌَ ْفرَ ِؼو‬ ‫اِخْ ر َ ََ َغ – ٌَدْ ر ََِغ – اِخْ رِ ََاػًا‬
Tanda-tandanya pada fi‘il madhinya terdiri atas lima huruf karena adanya
penambahan huruf hamzah diawalnya dan huruf ta‘ ( ‫ ) خ‬diantara fa‘ dan
‗ain fi‘ilnya.

c) ً‫اِ ْف َؼ َّو – ٌَ ْف َؼ ُّو – اِ ْف ِؼالَل‬ ً ‫اِزْ ََ َّش – ذَسْ ََ ُّش – اِزْ َِ َش‬
‫اس‬
Tanda-tandanya adalah pada fi‘il madhinya terdiri atas lima huruf karena
bertambahnya huruf hamzah diawalnya dan bertambahnya huruf yang
sejenis dengan lam fi‘ilnya.

7
d) ً‫ ذ َ َفؼُّال‬- ‫ذَفَؼَّ َو – ٌَرَ َفؼَّو‬ ‫ذ َ َنيَّ ٌَ – ٌَرَ َنيٌَّ – ذَ َنيُّ ًَا‬
Tanda-tandanya adalah pada fi‘il madhinya terdiri atas lima huruf dengan
pertambahan huruf ta‘ ( ‫ ) خ‬pada awalnya dan bertambah huruf yang sejenis
dengan ‗ain fi‘il nya.

e) ً‫ ذَفَاػال‬- ‫ذَفَا َػ َو – ٌَرَفَا َػو‬ ‫ذَثَا َػذَ – ٌَرَثَا َػذ – ذَثَاػذًا‬


Tanda-tanda fi‘il ini adalah fi‘il madhinya terdiri atas lima huruf dengan
pertambahan ta‘ ( ‫ ) خ‬pada awalnya dan huruf alif diantara fa‘ dan
‗ain fi‘ilnya.

3. Fi‘il Tsulasi Mazid yang bertambah tiga huruf ( ‫) ثالز ٍضٌذ تثالثح‬
ِ ‫ ثالثى ٍضٌذ ِتثَالَثَ ِح اَزْ ش‬Terdiri
Fi‘il tsulasi mazid yang bertambah tiga huruf ( ‫ف‬
atas 4 bab:

a) ً‫ اِ ْعرِ ْفؼَال‬- ‫اِ ْعرَ ْفؼَ َو – ٌَ ْغرَ ْف ِؼو‬ ‫اِ ْعر َْخ َش َج – ٌَ ْغر َْخ ِشج – اِ ْعرِ ْخ َش َخا‬
Tanda-tanda fi‘il tsulasi mazid ini adalah fi‘il amdhinya terdiri atas enam
huruf dengan pertambahan huruf hamzah ( ‫ ) أ‬dan sin ( ‫ ) ط‬dan ta‘ ( ‫) خ‬
pada awalnya.

b) ً‫ اِ ْف ِؼ ٍْؼَال‬- ‫اِ ْفؼَ ْى َػ َو – ٌَ ْف َؼ ْى ِػو‬ َ ‫اِ ْػش َْىش‬


‫َة – ٌَ ْؼش َْى ِشة – اِػ ِش ٍْشَا‬
Tanda-tanda fi‘il tsulasi ini adalah fi‘il madhinya terdiri atas enam huruf
karena pertambahan huruf hamzah di awalnya,huruf yang tidak sejenis
dengan ‗ain fi‘ilnya ,serta huruf waw ( ‫ ) و‬diantara ‗ain dan lamfi‘il nya.

c) ً‫ اِ ْف ِؼ َّىال‬- ‫اِ ْف َؼ َّى َه – ٌَ ْف َؼ ِّ ِىه‬ ‫اِخْ يَ َّىرَ – ذَدْ يَ ِّ ِىر – اِخْ ِي َّىارًا‬
Tanda-tanda fi‘il ini adalah fi‘il madhinya terdiri atas enam huruf
dikarenakan pertambahan huruf hamzah di awalnya, huruf waw (‫ ) و‬yang
berganda diantara ‗ain dan lam fi‘ilnya.

d) ً‫ اِ ْف ِؼ ٍْالَل‬- ‫اِ ْف َؼا َّه – ٌَ ْف َؼا ُّه‬ ً ‫ اِزْ ٍَِ َْش‬-‫اس‬


‫اس‬ َّ ََ ْ‫اِز‬
ُّ ََ ْ‫اس – ٌَس‬
Tanda-tanda fi‘il tsulasi mazid ini adalah fi‘il madhinya terdiri atas enam
huruf dikarenakan pertambahan hamzah pada awalnya, huruf alif diantara
‗ain dan lam fi‘ilnya,serta huruf yang tidak sejenis dengan lam fi‘il pada
akhir katanya.
8
C. Fungsi perubahan mujarrad menjadi mazid

1. wazan ‫فَـؼَّــ َو‬


Wazan ini berfungsi antara lain :
a. mengubah lazim menjadi muta‘addi (‫) ِىير َّ ْؼــ ِذٌَح‬
َ َ‫ ف‬senang —- ‫ــش َذ‬
contoh ‫ــش َذ‬ َّ َ‫ = ف‬menyenangkan
b. menunjukkan arti memperbanyak
َّ ‫ = قَـ‬memotong-motong
َ ‫ = قَـ‬memotong, ‫طـ َغ‬
contoh ‫طـ َغ‬
c. menisbatkan (menggolongkan, menghubungkan, menerangkan,
menunjukkan ) maf‘ul kepada asalnya fa‘il
َ َّ‫ َمف‬: Zaid menisbatlan Umar kepada kekafiran
ً َْ ‫ـش صَ ٌْذ َػ‬
contoh ‫ــشا‬

2. Wazan ‫أ َ ْفــ َؼـ َو – ٌ ْفــ ِؼــو‬


Wazan ini berfungsi antara lain :
a. mengubah lazimmenjadi muta‘addi
َ ‫ اَ ْم‬Saya memuliakan Zaid
contoh ‫ــش ٍْد صَ ٌْــذًا‬
b. memasuki sesuatu
َ َ‫غــى اَ ْى‬
contoh ‫غــافِـش‬ َ ٍْ َ ‫ ا‬musafir memasuki petang
c. menjadi sesuatu
contoh: ‫ــش ا َ ْىثَــيَذ‬
َ َ‫ ا َ ْفق‬Negara itu menjadi tandus

d. mendapati sesuatu dalam sifatnya


َ ‫ ا ً ْػ‬Aku menemukan (mengenal) Dia itu agung (besar)
contoh: ‫ظـ َْرـه‬
e. hampir
َّ َ‫صــذ‬
contoh: ‫اىـض ْسع‬ َ ْ‫ اَز‬tanaman itu hampir panen

3. َ ‫فَـا‬
Wazan ‫ػـ َو – ٌفَـا ِػـو‬
Wazan ini berfungsi antara lain :

a. saling melakukan antara dua orang


ً َْ ‫ب صَ ٌْذ َػ‬
contoh: ‫ـشا‬ َ ‫ــاس‬
َ ‫ض‬ َ : Zaid dan Amir saling memukul
b. menunjukkan arti memperbanyak
contoh ‫ف هللا ثَ َىاتًا‬
َ ‫ضـا َػ‬
َ : Mudah-mudahan Allah memperbanyak pahala
9
c. mengubah lazim menjadi muta‘addi
contoh : ‫ َػــافَلَ هللا‬Semoga Allah menyembuhkanmu
d. berarti mujarrad
َ َ‫عاف‬
contoh ‫ــش صَ ٌْذ‬ َ Zaid pergi

4. Wazan ‫ذَفَـا َػـ َو – ٌَرَفَــا َػـو‬


Wazan ini berfungsi antara lain :

a. saling melakukan antara dua orang atau lebih


contoh: ً‫صــاىَ َر ْاىقَ ْـى‬
َ َ‫ ذ‬kaum itu saling berdamai
b. pura-pura
contoh: ‫ض صَ ٌْذ‬ َ ََ َ ‫ ذ‬Zaid pura-pura sakit
َ ‫ــاس‬
c. kejadian beruntut
contoh: ً‫اسدَ اىقَ ْى‬
َ ‫ ذ ََـى‬Kaum itu datang beruntut
d. akibat/ hasil dari ‫فَا َػـ َو‬
contoh: َ ‫ تَا َػذْذه فَر َثــا َػذ‬: Saya menjauhinya, maka ia menjadi jauh

5. Wazan ‫ذَفَـؼَّــ َو – ٌَرَفَـؼَّــو‬


Wazan ini berfungsi antara lain :
a. hasil/ akibat ‫فَؼَّــ َو‬
contoh ‫َّــش‬ ُّ
َ ‫اىـض َخـا َج فَر َ َنغ‬ ْ ‫ َمغ‬Saya memecah kaca, maka kaca menjadi
‫َّــشخ‬
pecah
b. memaksakan diri
contoh : ‫ ذَشَــ َّدـ َغ صَ ٌْـذ‬Zaid memberanikan diri
c. menjadikan asal fi‘il menjadi maf‘ul
َ ‫ ذَثَ ٍَّْْد ٌ ْىع‬Saya menjadikan Yusuf sebagai anak
contoh: ‫ــف‬
d. tuntutan
contoh: ‫ئ‬ َّ ‫ ذَثَــٍََِّ اى‬Dia mencari penjelasan tentang sesuatu
َ ‫شٍْـ‬

6. Wazan ‫ا َ ْفر َ َؼــ َو – ٌَ ْفرَـ ِؼــو‬


Wazan ini berfungsi antara lain :
a. Akibat/ hasil dari ‫فَؼَــ َو‬
Contoh: ‫ َخ ََ ْؼد ا ِلتِـ َو فَاخْ رَ ََ َغ‬Saya mengumpulkan unta, maka mereka menjadi
berkumpul
10
b. Mengambil
Contoh: ‫ اِ َخر َ َثــضَ صَ ٌْــذ‬Zaid mengambil roti
c. Menyangatkan makna
Contoh: ‫ة صَ ٌْذ‬ َ َ‫ اِ ْمر‬contoh Zaid bersungguh-sungguh
َ ‫غ‬
d. Tuntutan
Contoh: ‫ اِ ْمر َـذَّ صَ ٌْذ‬Zaid mina agar bekerja keras

7. Wazan ‫اِ ّْفـ َؼــ َو – ٌَ ْْفَـ ِؼــو‬


Wazan ini berfungsi antara lain :
a. Akibat/ hasil ‫فَـؼَّــ َو‬
Contoh: ‫ـش‬
َ ‫غ‬َ ‫اىـض َخـا َج فَا ّْ َن‬
ُّ ‫َّـشخ‬
ْ ‫ َمغ‬Saya memecahkan kaca, maka kaca menjadi
pecah
b. Akibat/ hasil dari ‫أ َ ْف َؼـ َو – ٌ ْفــ ِؼــو‬
Contoh: ‫ ا َ ْص َػ َدــه فَا ّْـضَ َػـ َح‬Dia membingungkannya, maka dia menjadi
bingung
8. Wazan ‫اِ ْفؼَــ َّو – ٌَفـْؼَــ ُّو‬
Berfungsi menunjukkan arti masuk dalam suatu sifat, misalnya
‫ــش ذَ َْــش‬
َّ ََ ْ‫ اِز‬kurma itu memerah

9. Wazan ‫ ٌَ ْغر َ ْفــ ِؼو‬- ‫اِ ْعرَــ ْفؼَ َو‬


Wazan ini berfungsi antara lain :
a. menuntut suatu perbuatan, contoh
َ‫ اَعْـرَ ْغ ِفــش هللا‬Saya memohon ampun kepada Allah
b. berarti ‫ فَ َؼــ َو‬mujarrad, contoh
َّ ‫ي َق‬
‫ــش‬ ْ َ ‫ــش ا‬
َّ َ‫ اِ ْعرَق‬menetap
c. Berubah menjadi, contoh
ِّ ِ ‫ــش اى‬
ٍِْ‫ط‬ َ ‫ اِزْ رَ َّد‬lumpur itu berubah menjadi batu

10. Wazan ‫ػـ َو – ٌَ ْف َؼى ِػـو‬ ْ ‫اِ ْف َؼ‬


َ ‫ــى‬
Wazan ini berfungsi antara lain :
a. menyangatkan , contoh
َ َ‫ اِزْ ذَ ْود‬Zaid menjadi sangat bungkuk
‫ب صَ ٌْذ‬
b. berarti ‫ فَؼَــ َو‬mujarrad, contoh
‫ اِزْ يَ ْىىَى اىرَّ َْــش‬kurma itu sudah manis
11
11. Wazan ‫اَ ْف َؼـا َّه – ٌَ ْف َؼــا ُّه‬
Wazan ini berfungsi antara lain :
a. Berfungsi antara lain menyangatkan, contoh
‫ــش ْاى ََ ْـىص‬
َّ َ‫صف‬
ْ ِ‫ ا‬Pisang itu telah menguning

12. Wazan ‫ــىه‬ َّ ‫ا َ ْف َؼ‬


ِ ِّ ‫ــى َه – ٌَ ْف َؼ‬
Wazan ini berefungsi menyangatkan, contoh
َ ‫ـش َّو‬
َّ ‫ط شؼَـاع اى‬
‫ش َْ ِظ‬ َ ْ‫ اَز‬Sinar matahari itu sangat memanca

13. Wazan ‫ذًفَ ْؼيَــ َو – ٌَرَفَـ ْؼـيَــو‬


Wazan ini berfungsi akibat/ hasil ‫فَ ْؼيَــــ َو‬, contoh
َ ْ‫ـش فَرَذَز‬
‫ـــش َج‬ َ ‫ـشخْ د اى َس َد‬
َ ْ‫ دَز‬Saya mengguling-gulingkan batu, maka batu itu
menjadi berguling-guling

14. Wazan ‫اِ ْفؼَ ْْـيَـ َو – ٌَ ْفـؼَ ْْـ ِيـو‬


Wazan ini berfungsi menyatakan akibat/ hasil ‫فَ ْؼيَـــ َو‬, contoh
َ ‫ـش ّْ َد‬
ٌ‫ـ‬ َ ْ‫ال ِتـ َو فَاز‬
ِ ‫ـش َخ َْد‬
ْ ‫ َز‬Saya mengumpulkan unta, maka unta itu jadi
berkumpul

15. Wazan ‫ا َ ْفؼَيَــ َّو – ٌَ ْفـ ِؼــ ُّو‬


Berfungsi menyangatkan, contoh
‫ــش ْاى ِد ْيــذ‬
َّ ‫ اِ ْقشَـ َؼ‬Kulit merinding

12
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

 Fi‘il tsulatsi mujarrod ialah kalimat fi‘il yang madzinya terdiri dari tiga huruf dan
bebas dari huruf tambahan . fi‘il tsulatsi mujarrod itu seluruhnya ada 6 (enam) bab
dan fi‘il ruba‘i mujarrod adalah kalimat fi‘il yang huruf dasarnya terdiri dari
empat huruf dan bebas dari tambahan serta fi‘il ruba‘i mujarrod memiliki mulhaq
berjumlah enam, mulhaq adalah berbedanya suatu wazan namun sama dalam segi
fungsinya
 Fi‘il tsulasi mazid adalah fi‘il yang terdiri dari tiga huruf tetapi mengalami
penambahan, baik satu,dua,maupun tiga huruf.Perubahan dari fi‘il mujarrod
menjadi fi‘il mazid dikarenakan berbeda-bedanya fungsi dan pengguna‘an
maupun makna yang diinginkan.

13
DAFTAR PUSTAKA

La‘azuddin Abil Fadhoil, Matn Bina Wal Asas, (Surabaya: Umar Haddad).

M. Ma‘sum, 1965, Al-Amtsilatultashrifiyyah, (Surabaya: Salim Nathan)

Nadzom Al Maqsud, fi ilmi shorof, Syaikh Ahmad Bin Abdurrohman, (Madrasah


Hidayatul Mubtadi‘in, pondok pesanrern Lirboyo, Kediri)

14

Anda mungkin juga menyukai