Disusun Oleh :
IMAN AZRIL
RISKI RAMADHAN
SHALMAN ALFARISI
JURUSAN TARBIYAH/KEGURUAN
BENGKALIS-RIAU
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik
meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih kepada dosen
pengampu Mata Kuliah yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Sangat berharap Tugas ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai "Fa'il dan Maf'ulul Bidh ”. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa
di dalam Tugas ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan tugas yang telah kami buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga tugas sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
tugas yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata - kata yang kurang berkenan
dihati para pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... 2
DAFTAR ISI...................................................................................................................... 3
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................. 4
A. Latar Belakang..................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah................................................................................................ 4
BAB II ISI........................................................................................................................... 5
A. Kesimpulan.............................................................................................................. 13
B. Saran........................................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 14
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Adapun pembahasan dalam Nahwu salah satunya adalah fa’il dan maf’ulum bih, yang
dimana fa’il ini termasuk kedalam marfu’ isim dan maf’ulum bih iniadalah mansub isim,
maka dari itu pembahasan fa’il dan maf’ulum bih ini akan di bahas sedetail mungkin
dalam makalah ini.
Adapun fa’il dalam bahasa indonesia adalah subjek (pelaku), sedangkan
maf’ulum bih ini dalam bahasa indonesia adalah kata keterangan. Fa’il dan maf’ul ini
dalam bahasa arab saling bergandengan, ssetiap ada fa’il pasti ada maf’ul akan tetapi ada
juga fa’il yang maf’ul nya itu jauh di belakang fa’il.
( األسماء المنصوباتIsim-isim yang Manshub) semuanya berjumlah dua belas, yaitu :
1. ) المفعول بهMaf’ul Bih(
2. ) المفعول فيهMaf’ul Fiih(
3. ) المفعول ألجلهMaf’ul Liajlih(
4. ) المفعول المطلقMaf’ul Al-Muthlaq(
5. ) المفعول معهMaf’ul Ma’ah(
6. ) الحالAl-Hal(
7. ) التمييزAt-Tamyiz(
8. ) المستثنىAl-Mustatsna(
9. ) خبر كان أو احدى أخواتهاkhobar kana dan saudara-saudaranya(
ّ ) اسمisim inna dan saudara-saudaranya(
10. ان أو احدى أخواتها
11. ) المنادىAl-Munada(
12. ) التوابعAt-tawabi(
Maf’ul Bih merupakan salah satu isim yang Manshub yaitu di fathah kan akhir hurufnya.
( المفعول بهObjek Penderita) adalah isim yang akan dibahas dalam makalah ini. Dengan
alasan terkadang kita sulit menentukan المفعول بهdalam suatu jumlah mufidah atau dalam
beberapa jumlah mufidah terutama dalam ayat-ayat Al-Quran. Maka dari itu makalah ini
disusun untuk membantu kita dalam memahami tentang المفعول به. Insyaallah
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Fail,dan apa sajakah pembagian nya?
2. Apa saja Hukum-Hukum Fa'il?
3. Apa yang dimaksud dengan Maf'ulul Bidh ?
4. Apa Saja Pembagian Maf'ulul Bidh ?
5. Bagaimana Maf'ulul Bidh di Dalam Al-Qur'an?
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Fi'il dan Pembagiannya.
Fi'il adalah salah satu dari tiga kalimat yang terdapat dalam bahasa arab yang berfungsi
untuk menunjukkan kata kerja. Dalam mempelajari Bahasa Arab, kita harus mengetahui
pembagian fi'il. Fi'il itu ada tiga macam:
Fi'il Madhi
Fi'il Mudhari'
Fi'il Amr
Apa itu fi'il madhi?
Fi'il madhi adalah fi'il yang menunjukkan terjadinya pekerjaan di masa lampau. Fi'il ini
dapat dideteksi melalui ta ta'nits yang di-sukun-kan yaitu ""ت ْ yang berarti fa'il-nya
(subjek dari fi'il) adalah muannats(perempuan). contoh : ت ْ ( فَتَ َحtelah membuka). Dalam
kata tersebut, yang melakukan pekerjaan membuka adalah seorang perempuan. Sebagai
tambahan, fi'il ini juga terbagi ke dalam dua bagian, yaitu:
Menerima tashrif, seperti:( خَ َر َجdia telah keluar)
Tidak menerima tashrif, seperti lafaz ْس َ بِْئ, نِ ْع َم, dan َع َسى.
َ لَي, س
Contoh:
ٌنِ ْع َم ْال َع ْب ُد ِإنَّهُ اَوَّاب
Dialah (Ayyub) sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada rabbnya).
(Shaad: 44)
ِ اال ْي َم
ان ِ ق بَ ْع َد ُ س ا ِال ْس ُم ْالفُسُو
َ بِْئSeburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah
beriman. (Al-Hujarat: 11).
7
D. Pembagian Maf’ulul Bidh
Maf’ul bih terbagi dua, yaitu maf’ul bih yang sharih dan yang ghairu sharih. Adapun
penjelasannya sebagai berikut :
1. Maf’ul bih sharih, Maf’ul bih sharih ada dua bagian, yaitu :
a. Maf’ul bih Zhahir yaitu Maf’ul bih yang terdiri dari isim zhahir (bukan kata ganti).
Contoh : ً ضرب عل ٌي كلبا
َ : Ali memukul anjing
ض ِم ْي ُر ه َُوَ اض ٍ ح اِل َنَّهُ ِم ْن فِع ٍْل َم ِ ب َم ْبنِ ٌي َعلَى ْالفَ ْتَ ض َر
َ
اع ٍلِ َظا ِه َرةٌ فِى اَ ِخ ِر ِه اِل َنَّهُ ِم ْن اِس ٍْم ف ٌ
َ ض َّمة ْ
َ الرف ِع ِه ُ
َ ع َو َعاَل َمة ٌ َْعلِ ٌي اِ ْس ٌم َمرْ فُو
َك ْلبًا اِ ْس ٌم َم ْنصُوْ بٌ َو َعاَل َمةُ النَصْ بِ ِه فَ ْت َحةٌ ظَا ِه َرةٌ فِى اَ ِخ ِر ِه اِل َنَّهُ ِم ْن َم ْفعُوْ ٍل بِ ِه
b. Maf’ul bih Dhamir Maf’ul bih yang terdiri dari isim dhamir (kata ganti).
Maf’ul bih dhamir terbagi menjadi dua, yaitu :
1). Dhamir Muttashil (bersambung)
Maf’ul bih dhamir muttashil ada dua belas,yaitu :
،ض َربَهُ ْمَ َو،ض َربَهُ َما َ َو،ض َربَهَا َ َو،ض َربَ ُك َّن
َ َو،ُض َربَه َ َو،ض َربَ ُك ْم َ َو،ض َربَ ُك َما
َ َو،ك ِ َض َربَ َو،كَ َض َرب
َ َو،ض َربَنَا
َ َو،ض َربَنِ ْي
َ
َّض َربَهُن َ َو.
2). Dhamir Munfashil (terpisah)
Maf’ul bih dhamir Munfashil ada dua belas, yaitu :
وايَّاه َُّن، وايَّاهُ ْم، وايَّاهما، وايَّاها،ُ وايَّاه، وايَّا ُك َّن، وايَّا ُك ْم، وايَّاك َما،ك ِ وايَّا،ك َ وايَّا، وايَّانَا،ّاي
َ اي.
2. Maf’ul bih ghairu sharih[5]
Maf’ul bih yang ghairu sharih ada tiga bagian :
a.) Muawal bi Masdar.
Contoh :
ك ُمجْ ت َِح ٌد َ َّت اَنُ َعلِ ْم
Pada contoh diatas dapat ditakwilkan menjadi :
ك َ ت ِاجْ تِ َحا َد ُ َعلِ ْم
b.) Muawwal bi mufrodin
ك تَجْ ت َِح ُد َ ُظَنَ ْنت
Pada contoh diatas dapat ditakwilkan menjadi :
ظَنَ ْنتُكَ ُمجْ ت َِحدًا
c.) Manshub binaz’il Khofid
Yaitu dinashabkan karena dibuang huruf yang men-jarkannya.
Contoh :
َت ْالبَيْت ُ ( َدخَ ْلsaya masuk ke dalam rumah)
Kata Al-Baita menjadi Maf’ul bih Manshub binaz’il Khafid, yaitu membuang huruf yang
men-jarkannya. Ditakdirkan kepada ت ِ ت فِ ْي ْالبَ ْي
ُ َد َخ ْل.
8
E. Contoh Pembagian Maf'ulul Bidh di Dalam Al-Qur'an
Sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatan kamu itu),
ثُ َّم لَتُسَْئلُ َّن يَوْ َمِئ ٍذ ع َِن النَّ ِعي ِْم
Kemudian kamu benar-benar akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan (yang megah di dunia itu).
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan makalah ini adalah sebagai berikut :
Fa’il adalah isim marfu’ yang disebut terlebih dahulu fi’il-nya, atau lafadj yang
mengandung takwil fi’il ( makna yang dimaksud ialah isim fa’il, shifat yang diserupakan
dengan fi’il,mashdar, dan sebagainya dari isim-isim yang dapat beramal seperti fi’il) fi’il
terbagi kepada dua bagian yaitu fa’il zhahir dan fa’il dhamir.
Maf’ul bih menurut bahasa Indonesia sama dengan penderita. Karena dia dikenai suatu
pekerjaan. Atau dengan kata lain berfungsi sebagai obyek. Maf’ul bih terbagi kepada dua
bagian, sharih dan tidak sharih, yang sharih meliputi zhahir dan dhamir, sedangkan yang
tidak sharih ada pada tiga tempat sebagaimana tertera diatas.
B. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini, akan tetapi
pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini
dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis.Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk ke
depannya. Sehingga bisa terus menghasilkan penelitian dan karya tulis yang bermanfaat
bagi banyak orang.
10
DAFTAR PUSTAKA
Mustafa, Gulayini. Jami’ud Durus Al-‘Arobiyyah. Bairut : Darul Fikr, 2007.
Fahmi, Ahmad Akrom.Ilmu Nahwu dan Sharaf 3. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,
2002.
Anwar, Moch. Ilmu Nahwu Terjemahan Matan Al-Jurumiyah dan ‘Imrithy Berikut
Penjelasannya. Bandung : Sinar Baru Algensido, 2000.
Zakaria Aceng.“ILMU NAHWU PRAKTIS SISTEM BELAJAR 40 JAM”. Garut : ibn
azka, 2004
Syekh Syamsuddin Muhammad Araaini. Ilmu Nahwu Terjemahan Mutammimah
Ajurumiyyah. Bandung:SINAR BARU ALGENSINDO. 2004
www.bismillahku.blogspot.com13,04,2016-16.00
www.maf’ulbihwikipedia.com16.05,13-04-2016
www.penjelasanmaf’ulnahwu.blogspot.co.id15.40,13-04-2016
11