Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH BAHASA ARAB

PERUBAHAN FI’IL AMR KARENA DI MASUKI BEBERAPA

FUNGSI SEPERTI NUN TAUKID DAN DHAMR


Makala ini di susun untuk memenuhi tugas kuliah bahasa arab

DI SUSUN OLEH:

Kelompok 8

1.Ananda (23041040115)
2.Yolanda junia putri (23041040112)
3.Nada nurizki (23041040128)

Dosen pengampu:

DETSYYANA M.Pd

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2023

i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah Ta’ala. atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul, “PERUBHAN FI’IL
AMR KARENA DI MASUKI BEBERAPA FUNGSI SEPERTI NUN TAUKID DAN
DHAMR” dapat kami selesaikan dengan baik. Tim penulis berharap makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca tentang pelanggaran atau kesalahan
apa saja yang biasa terjadi dalam bahasa keseharian yang bisa kita pelajari salah satunya dari
karya film. Begitu pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT karuniai
kepada kami sehingga makalah ini dapat kami susun melalui beberapa sumber yakni melalui
kajian pustaka maupun melalui media internet.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Kepada kedua
orang tua kami yang telah memberikan banyak kontribusi bagi kami, dosen pembimbing
kami, IBU DETSYYANA M.Pd dan juga kepada teman-teman seperjuangan yang membantu
kami dalam berbagai hal. Harapan kami, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT.
Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu kami memohon kritik dan saran yang membangun
bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.

Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau
pun adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami mohon maaf.
Tim penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya
makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Palembang,07 Oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................i

DAFTAR ISI .................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN
A.Latar belakang...............................................................................................................................1

B. Rumusan masalah ........................................................................................................................1

c.Tujuan ...........................................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A.Pengertian fi’il amr........................................................................................................... 2

B.Fi’il nahy (kata kerja laragan )...........................................................................................5

BAB III PENUTUP


A.Simpulan .......................................................................................................................................6

B.Saran..............................................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................7

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kita kaum muslim memaklumi, bahwa bahasa arab adalah bahasa Al-qur’an. Setiap
orang muslim yang bermaksud menyelami ajaran Islam yang sebenarnya dan lebih
mendalam, tiada jalan lain kecuali harus mampu menggali dari sumber asalnya, yaitu
Qur’an dan Hadist. Oleh karena itu, menurut kaidah hukum Islam, mengerti akan ilmu
Nahwu bagi mereka yang akan memahami Al-qur’an Hukumnya Fardhu’ain. Di dalam
behasa arab sendiri terdapat kata kerja atau kata perintah, di dalam Ilmu nahwu sendiri
kata kerja atau perintah ini disebut dengan Fi’il Amar. Maklah ini akan mengupas
tentang apa itu Fi’il Amar dan fi’il nahy

B. Rumusan Masalah
Makalah ini memiliki beberapa rumusan masalah, yaitu:
1. Apa fi’il Amar?
2. Apa Fi'il Nahy (Kata Kerja Larangan)?

C. Tujuan Penulisan
Tujan dari penulisan Makalah ini adaah:
1. Mengetahui fi’il Amar
2. Mengetahui Fi'il Nahy (Kata Kerja Larangan)
BAB II
PEMBAHASAN

A.Fi'il Amar
1. Kata yang menunjukkan adanya tuntutan untuk melakukan suatu pekerjaan (kata
perintah). Fi'il Amar ( ‫ ) فعل األمر‬: ialah kata kerja perintah dengan makna pembicara

pertama yakni orang yang memberikan perintah (mutakallim) menuntut suatu


perbuatan/perkerjaan itu dilakukan oleh orang kedua yakni lawan bicara atau orang
dikenakan perintah (mukhathab atau mukhathabah), seperti: 1
a. ‫ = ِاْض ِر ْب‬pukullah!
b. ‫ = ِاْفَع ْل‬kerjakanlah
c. ‫ = ُاْنُصْر‬tolonglah/bantulah
d. ‫ = َاْك ِر ْم‬muliakanlah
e. ‫ = ِاْلَع ْب‬mainlah/mainkanlah/bermainlah

2. Wazan Fi'il Amar


Bagi fi’il tsula tsiy mazid dan ruba’iy, cara membuat fi’il amarnya sama, yaitu
dengan memperhatikan fi’ il madhi’ dan fi’il mudhori’nya. Jumlah huruf dan harokat
fi’il amar, sama dengan fi’il madhi’nya. Hanya saja huruf kedua sebelum akhir,
mengiuti fi’il mudhori’nya. Contoh masing-masing wazan:
a. Wazan af’ala ‫ ُيْف ِعُل – َاْفِعْل‬-‫َاْفَعَل‬

‫ = َاْر َسَل – ُيْر ِس ُل – َاْر ِس ْل‬Kirimlah


b. Wazan fa’ala ‫– َفِّعْل َفَعَل – ُيْفِّعُل‬
‫ َع ِّلْم‬- ‫ = َع َّلَم – ُيَع ِّلُم‬Ajarkanlah
c. Wazan fa- ‘ala ‫َفاَع َل – ُيَفاِع ُل – َفاِع ْل‬
‫ = َقاَتَل – ُيَقاِتُل – َقاِتْل‬Perangilah
d. Wazan tafa-‘ala ‫َتَفاَع َل – َيَتَفاَعُل – َتَفاَع ْل‬
‫ = َتَع اَو َن – َيَتَع اَو ُن – َتَع اَو ْن‬bertolong- tolonglah
e. Wazan tafa’ala ‫َتَفَّع َل – َيَتَّفُل – َتَفَّعْل‬

‫ َتَعَّلْم‬- ‫ = َتَعَّلْم – َيَتَعَّلُم‬Belajarlah


f. Wazan ifta’ala ‫ِاْفَتَعَل – َيْفَتِع ُل – ِاْفِتَع ْل‬

1
Abubakar ,Muhammad, Tata Bahasa bahasa Arab Surabaya: (Al-ikhlas 1982,) Hlm: 34-37

2
‫ = ِاْغ َتَسَل – َيْغ َتِس ُل – ِاْغ َتِس ْل‬Mandilah
g. Wazan infa’ala ‫ِاْنَفَعَل – َيْنَفِع ُل – ِاْنَفِع ْل‬
h. ‫ = ِاْنَفـَتَح – َيْنَفِتُح – ِاْنَفِتْح‬Terbukalah
i. Wazan Istaf’ala ‫ = ِاْسَتْفَعَل – َيْسَتْفِع ُل – ِاْسَتْفِع ْل ِاْسَتْغ َفَر – َيْسَتْغ ِفُر – ِاْس ِتْغ َفْر‬Mohon Ampunlah (ke
delapan wazan diatas merupakan wazan yang sering dipakai)
3. Ciri – Ciri Fi’il Amar
a. Ciri (tanda) fi’il Amar dapat dilihat pada huruf terakhir. Sukun (disukun) bagi
huruf shahih selain fi’il Mudha’af
Contoh: 2
‫َكَتَب – َيْكُتُب – ُاْكُتْب‬
‫ ِاْقَر ْأ‬- ‫َقَر َأ – َيْقَر ُأ‬

‫َج َلَس – َيْج ِلُس – ِاْج َلْس‬


b. Membuang huruf akhirnya, bagi huruf ‘ilat (alif, wawu , dan ya’)
Contoh:

‫َدَعا – َيْد ُعْو – ُاْد ُع‬

‫َر َأى – َيَر ى – َر‬

‫َفَّر – َيِف ُّر – ِفُّر‬


c. Difathah huruf akhirnya bagi yang Mudha’af, yaitu fi’il yang kelihatannya tasydid.
Contoh:
‫َظَّن – َيُظُّن – ُظُّن‬
‫َم َّس – َيَم َّس – َم َّس‬
‫َفَّر – َيِفُّر – ِفُّر‬
d. Fi’il Amar itu bisa menerima nun Taukhid disamping menunjukan perintah itu.
Contoh:
Bersungguh-sungguhlah engkau belajar ‫ِة‬ ‫َد َّن فِى اْلَم َطاَلَع‬ ‫ِاْج َتِه‬
Sungguh, diamlah kamu semua!3 ‫ُاْس ُكُتَّن‬
e. Hendaklah menunjukan permintaan.
f. Dapat dimasuki atau menerima ya’ mukhotobah.
g. Mengikuti wazan yang digunakan3

2
Moch, Anwar, Ilmu Nahwu. Bandung  Sinar Baru Algensindo 1992) Hlm: 98
3
Ibid 99-100

3
4. Fungsi Fi’il Amar (kata Kerja Perintah)
Fi'il Amar atau Kata Kerja Perintah adalah fi'il yang berisi pekerjaan yang
dikehendaki oleh Mutakallim (pembicara) sebagai orang yang memerintah agar
dilakukan oleh Mukhathab (lawan bicara) sebagai orang yang diperintah. Perlu
diingat bahwa yang menjadi Fa'il (Pelaku) dari Fi'il Amar (Kata Kerja Perintah)
adalah Dhamir Mukhathab (lawan bicara) atau "orang kedua" sebagai orang
yang diperintah untuk melakukan pekerjaan tersebut. Dhamir Mukhathab terdiri dari:

‫ َأْنَت‬- ‫ َأْنِت‬- ‫ َأْنُتَم ا‬- ‫ َأْنُتْم‬- ‫ َأْنُتَّن‬.

Fa'il Fi'il Amar Tarjamah


‫ِا‬
‫َأْنَت‬ ‫ْفَعْل‬ = (engkau -lk) kerjakanlah!

‫َأْنِت‬ ‫ِا ِل‬


‫ْفَع ْي‬ = (engkau -pr) kerjakanlah!

‫َأْنُتَم ا‬ ‫ِاْفَعَال‬ = (kamu berdua) kerjakanlah!

‫َأْنُتْم‬ ‫ِاْفَعُلْو ا‬ = (kalian -lk) kerjakanlah!

‫َأْنُتَّن‬ ‫ِا‬
‫ْفَعْلَن‬ = (kalian -pr) kerjakanlah!

Contoh dalam kalimat: dari fi'il ‫ =( َع ِم َل‬beramal, bekerja) menjadi Fi'il Amar:
‫ِت‬ ‫ِا‬
‫ْع َمْل ِآل ِخ َر َك‬ = bekerjalah untuk akhiratmu (lk)
‫ِاْع ِل ِآل ِخ ِتِك‬ = bekerjalah untuk akhiratmu (pr)
‫َم ْي َر‬
‫ِاْع َم َال ِآل ِخ َر ِتُك َم ا‬ = bekerjalah untuk akhirat kamu berdua
‫ِآل ِخ ِت‬ ‫ِا‬
‫ْع َم ُلْو ا َر ُك ْم‬ = bekerjalah untuk akhirat kalian (lk)

‫ِاْع َم ْلَن ِآل ِخ َر ِتُكَّن‬ = bekerjalah untuk akhirat kalian (pr)

B. Fi'il Nahy (Kata Kerja Larangan)

4
1. Fi'il Nahy atau "kata kerja larangan" adalah bentuk negatif dari Fi'il Amar. Untuk
membentuk Fi'il Nahy, kita tinggal menambahkan harf ‫=(ال‬jangan) dan memasukkan
huruf ‫ َت‬di awal Fi'il Amar. Perhatikan polanya di bawah ini:
Fa’il Fi’il Fi’il Nahy
Amar
‫ِا‬ Jangan Kerjakan ( engkau – lk)
‫َاْنَت‬ ‫ْفَعْل‬ ‫َالَتْف َعْل‬
‫َاْنِت‬ ‫ِا ِل‬ ‫ِل‬ Jangan Kerjakan (engkau – pr)
‫ْفَع ْي‬ ‫َالَتْف َع ْي‬
‫َاْنُتَم ا‬ ‫ِاْفَعَال‬
Jangan Kerjakan ( kamu berdua)
‫َالَتْف َعَال‬

‫َاْنُتْم‬ ‫ِاْفَعُلْو ا‬ ‫َالَتْف َعُلْو ا‬ Jangan Kerjakan ( kalian - lk )

‫ِا‬
‫ْفَعْلَن‬ ‫َالَتْف َعْلَن‬
Jangan Kerjakan ( kalian - pr )
‫َاْنُتَّن‬

2. Cara membuat Fi’il Nahy :


Fi’il nahi dikeluarkan dari fi’il mudhari’ mukhathab yang enam dengan tiga
cara:
a. Tambah ‫ َال‬awalnya.
b. Matikan akhir mufrad mudzakkar yaitu kalimat yang pertama.
c. Buang semua nun yang di akhir kalimat kecuali nun yang di akhir kalimat keenam.
Contoh :

‫ِع‬ ‫ِع‬
‫ َتْف ْلَن‬ditambah ‫ َال‬dan dimatikan dan dibuang nun menjadi ‫َالَتْف ْلَن‬
• ‫َالَتْف ِعَال‬ ‫ْف ِعَالِن‬
‫َت‬

• ‫َالَتْف ِعِلْي‬ ‫ِعِل‬


‫َتْف ْيَن‬
• ‫َالَتْف ِعُلْو َا‬ ‫َتْف ِعُلْو َن‬

• ‫َالَت‬ ‫ْف ِعَالِن‬


‫َت‬

5
BAB III
PENUTUP

a. Kesimpulan
Fi’il amar adalah fi'il yang berisi pekerjaan yang dikehendaki oleh Mutakallim
(pembicara) sebagai orang yang memerintah agar dilakukan oleh Mukhathab (lawan
bicara) sebagai orang yang diperintah.

b. Saran
Makalah ini jauh dari kesempurnaan,kritikan dan masukan dari pembaca dapat
menambah kesempurnaan dari makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua terutama bagi penulis.

6
DAFTAR PUSTAKA

 Muhammad, Abubakar,1982, Tata Bahasa bahasa Arab Surabaya: Al-ikhlas


http://www.freewebs.com/arabindo/w13.htm
Anwar, Moch, 1992. Ilmu Nahwu. Bandung : Sinar Baru Algensindo

Anda mungkin juga menyukai