Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Bahasa Arab

Jumlah ismiyah

Dosen Pengampu :

Harmanto Raharjo M. Pd

Disusun Oleh :

1. Bias senja patrisia (23591027)


2. Maria Agustina (23591090)
3. Cinta Krisdayanti (23691034)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) CURUP

TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga makalah ini selesai tepat pada
waktunya.
Makalah ini di buat berdasarkan tugas mata kuliah Bahasa Arab. Berisi
tentang penjelasan Jumlah ismiyah. Semoga dengan adanya makalah ini dapat
membantu teman-teman dalam mencari informasi tentang para perawi hadits.
Meskipun dalam penyusunan makalah ini, penulis dapat menyelesaikan
dengan baik, namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat
kekurangan di dalamnya. Untuk itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran
yang sifatnya membangun dari semua pihak. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya.

Curup, 19 September 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..................................................................................... i


Daftar Isi ................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1
A.Latar Belakang........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 1
C. Tujuan ....................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................... 2
A. Pengertian jumlah ismiyah.................................................................. 2
B. kaidah –kaidah ismiyah ................................................................ 2
C. Macam-macam mubtada ,khobar ………………………………... 3
BAB III PENUTUP ............................................................................... 14
A. Kesimpulan ............................................................................... 14
Daftar Pustaka....................................................................................... 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Struktur-struktur dalam bahasa arab terdiri dari lima susunan, yaitu: tarkib
isnadiy, tarkib idhofiy, tarkib bayaniy, tarkib ‘adadiy, dan tarkib mazjiy. Tarkib
isnadiy adalah susunan yang di antaranya terdapat musnad dan musnad ilaih, baik
berupa jumlah ismiyah maupun jumlah fi’liyah. Tarkib ini terdiri dari dua unsur
pokok, yaitu mubtada’ dan khabr atau fi’l dan fa’il.

Jumlah ismiyah merupakan susunan kalimat yang diawali dengan ism (kata
benda). Sedangkan jumlah fi;liyah merupakan susunan kalimat yang diawali
dengan fi’l (kata kerja). Inilah yang membedakan jumlah ismiyah dan jumlah
fi’liyah.

Biasanya’rangkaian kata yang sempurna itu terdiri atas paling sedikitnya dua
kata atau lebih. Berikut adalah contoh kalimat yang terdiri atas dua kata saja

· Taman itu indah ‫الحدىقة جمىلة‬

· Masjid itu luas ‫المسجد واسع‬

· Hujan turun ‫نزل المطر‬

Kalau kita perhatikan contoh-contoh di atas pada kalimat (al hadiqah jamilah)
taman itu indah terdiri dua suku kata. Membaca atau mendengar kalimat tersebut
semua oarng pasti paham karena ungkapan ini mengandung pikiran yang
lengkap.dan karena itu di sebut kalimat sempurna.

B. Rumusan masalah

Untuk memudahkan pembahasan isi makalah kami merumuskan masalah


menjadi beberapa pertanyaan yaitu

1.Apa pengertian jumlah ismiyah?

2.Apa saja kaiidah-kkaidah yang terkait dengan jumlah ismiyah?

C. Tujuan penulisan makalah

Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas bahasa arab dan juga untuk
1
memberi pengetahuan tentang penngertian jumlah ismiyah, serta kaidah-kaidah
yang terkait dengan jumlah ismiyah.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian jumlah ismiyah

Jumlah ismiyah adalah jumlah yang terdiri dari mubtada’ dan khobar.

Contoh: (masjid itu besar ‫) المسجد كببر‬

Dari contoh di atas lafaz al masjidu adalah mubtada’, dan lafaz kabiirun
adalah khobar.

MUBTADA’

‫ هواالسم المرفوع العارى عن العوامل اللفظية‬: ‫المبتدأ‬.

Mubtada’ ialah isim marfu’(isim yang dibaca rofa’) yang bebas dari awamil
lafdhiyah. Dengan kata lain bersifat maknawi, yaitu dimarfu’kan oleh karena
ِ ‫زَ ْي ٌد ن‬
menjadi ibtida’/mubtada’ atau permulaan kata. Contoh : ‫َاص ٌر‬

Diterangkan dalam kitab mutamimah ajurumiyah bahwa mubtada’ dibagi


menjadi 2 yaitu :

1. Mubtada’ isim dhohir

mubtada’ isim dhohir adalah kata benda yang nampak atau kalimat isim yang
dapat dilihat dengan mata dan dapat diucapkan dengan lisan. Contoh: ‫َز ْي ٌد قَاِئ ٌم‬

2. Mubtada’ isim dhomir

mubtada’ isim dhomir adalah kata ganti dari kata benda atau kalimat isim
yang tidak dapat dilihat dengan mata dan tidak dapat diucapkan oleh lisan. isim
dhomir ada 12 yaitu : ‫( انا‬saya), ‫( نحن‬kami atau kita), َ‫( انت‬kamu -laki-laki), ‫ت‬
ِ ‫ان‬
(kamu -perempuan), ‫( انتما‬kamu berdua -laki-laki/perempuan), ‫( انتم‬kalian -laki-
ّ (kalian -perempuan), ‫( هو‬dia -laki-laki), ‫( هي‬ia -perempuan), ‫( هما‬mereka
laki), ‫انتن‬
ّ (mereka semua -
berdua -laki-laki/perempuan), ‫( هم‬mereka semua -laki-laki), ‫هن‬
perempuan) Contoh : ‫اَنَا قَاِئ ٌم‬1

1
Hida nurul, jumlah ismiyah, http://hidaanurull.blogspot.com/2023/9/18

3
‫نَحْ نُ قَاِئ ُموْ ن‬

Mubtada’ adalah isim yang terletak di awal jumlah yang di baca rofa’.

Khobar adalah isim yang berfungsi untuk melengkapi mubtada’ agar menjadi
kalimat yang sempurna atau dalam bahasa arab dikenal dengan al jumlah al
mufidah.

Jumlah dalam bahasa Indonesia dapat diartikan dengan susunan kalimat yang
terdiri dari dua kata. Sebelum kita membahas jumlah ismiyah lebih jauh ada
baiknya kita bahas terlebih dahulu pengertian al ismu atau al ismyah.

Al ismu adalah lafaz dalam bahasa arab yang menunjukkan makna suatu
benda.

Contoh: Muhammad,qolamun (pulpen), kirdun (kera).

Di dalam al ismu terdapat tanda-tanda. Di antaranya adalah

a. Menerima AL

Contoh: Al baitu (‫ )البيت‬, Al sabuurotu ‫السبورة‬

b. Menerima tanwin

Contoh: kitabun ‫كتاب‬

c. Biasa di dahului oleh huruf jar.

Huruf jar yaitu fi‫ فى‬, ila‫ الى‬, min‫ من‬, ‘an‫ عن‬, ‘ala‫ على‬, alkafu‫ الكاف‬, albau‫ الباء‬.

Contoh: fil masjidi‫ فى المسجد‬, ila baitin‫ الى بيت‬, min fashlin ‫ من فصل‬.

B. Kaidah-kaidah

Dalam jumlah ismiyah terdapat kaidah-kaidah yang pembahasannya sangat


panjang dan mendetail.

Disini kami hanya akan membahas secara ringkas dan sederhana saja.
Kaidah-kaidah tersebut di antaranya adalah

1. Dibaca rofa’

4
Tanda rofa’ pada isim adalah dhommah, wawu dan alif2

Contoh:-al baitu shoghiirun ‫غير‬€€‫بيت ص‬€€‫ (ال‬rumah itu kecil), al muslimuuna


mahiiruuna ‫يرون‬€€€‫لمون مه‬€€€‫ ( المس‬orang-orang muslim itu pintar), al tholibaani
‘alimaani ‫ ( الطالبان عالمان‬dua murid itu pintar).

2. Mubtada’ harus berupa isim ma’rifat.

Yang di maksud isim ma’rifat adalah isim yang sudah jelas maknanya.Isim
ma’rifat bisa berupa:

- isim alam ( nama sesuatu)

Contoh: ahmadun ‫ ( احمد‬nama orang), Indonesia ‫ ( اندو نيسيا‬nama Negara),


baitun‫ ( يبت‬nama tempat)

- isim dhomiir

Isim dhomiir yang bisa menjadi mubtada ’hanyalah isim dhomir yang
munfasil yaitu: huwa‫( هو‬dia Laki-laki 1), huma‫ ( هما‬dia laki-laki 2), hum‫هم‬
( mereka laki-laki banyak), hiya‫هي‬ ( dia perempuanr 1), huma‫هما‬ ( dia
ّ
perempauan 2), hunna‫هن‬ ( merekapr), anta‫ ( انت‬kamu lakii-laki 1), antuma‫انتما‬
( kamu laki-laki 2), antum‫( انتم‬kalian lakii-laki), anti‫( انت‬kamu 1 perempuan),
ّ
antuma‫( انتما‬kamu 2 perempuan), antunna ‫انتن‬ ( kalian perempuan), ana‫( انا‬saya),
nahnu‫ ( نحن‬kami/kita).

Contoh;n ‫ ( هو طويل‬dia laki-laki 1 tinggi),n‫ ( انت مدرس‬kamu laki-laki 1 guru)

-isim yang kemasukan al

Contoh; n ‫ ( الفصل جميل‬kelas itu indah)

3. Khobar berupa isim nakiroh

KHOBAR

‫الخبر هو اإلسم المرفوع المسند إليه‬.

Khobar ialah : isim yang dirofa’kan yang disandarkan kepada mubtada’

2
Syekh Syamsuddin Muhammad Arra’ini, Terjemahan Mutammimah Ajurumiyah, (cet: 11, Bandung,
Sinar Baru Algesindo, Agustus 2010), hlm. 141

5
Maksudnya yakni tidak akan ada khabar kalau tidak ada mubtada dan mubtada
itulah yang merofa’kan khabar. Contoh: ‫َز ْي ٌد قَاِئ ٌم‬

Khabar ada 2 macam yaitu :3

1 . Khobar mufrod

Khobar mufrod adalah khabar yang berbentuk tunggal atau khabar yang tidak
berupa jumlah (ismiyah/fi’liyah) atau menyerupai jumlah(jer majrur/dlaraf).

Contohnya : ‫زَ ْي ٌد قَاِئ ٌم‬

ِ ‫ال َز ْيدَا ِن قَاِئ َم‬


‫ان‬

َ‫الزَ ْي ُدوْ نَ قَاِئ ُموْ ن‬

2. Khobar ghairu mufrod

Khobar ghairu mufrod adalah khabar yang berupa jumlah/ menyerupai


jumlah. Contohnya : ‫ َز ْي ٌد َأبُوْ هُ قَاِئ ٌم‬4

Dan khobar ghair mufrod terdapat empat bagian :

1. Jar dan majrur

ِ ‫زَ ْي ٌد فِي ال َّد‬


Contoh : ‫ار‬

2. Dlaraf

َ ‫زَ ْي ٌد ِع ْن َد‬
Contoh : ‫ك‬

3. Mubtada dan khobar (jumlah ismiyah)

Contoh : ‫َال‬
ِ ‫كع‬َ ْ‫زَ ْي ٌد َأ ُخو‬

4. Fi’il dan fa’il (jumlah fi’liyah)

Contoh : ُ‫َز ْي ٌد قَا َم َأبُوْ ه‬

3
Bahaud Din Abdullah Ibnu ‘Aqil, Terjemah Alfiyah Syarah Ibnu ‘Aqil,(cet : 9, Bandung, Sinar Baru
Algesindo), hlm. 133-134.

4
Siti mufalihah, mumarisah litarqiyatillughotil arabiyyah, ----------, -----------, hlm 25.

6
Setelah kita mempelajari mubtada’ dan khobar serta jenisnya barulah kita
dapat menyusun jumlah ismiyah, karena didalam definisi :

‫الجملة اإلسمية هي الجملة المبدوءة باسم‬

Jumlah ismiyah yaitu jumlah yang diawali dengan isim (mubtada’ dan
khobar).

Model struktur paling sederhana untuk jumlah ismiyah adalah contoh ُ‫ال َم ْد َر َسة‬
sebagai mubtada’ dan ٌ‫ َكبِ ْي َرة‬sebagai khobar.

Isim nakiroh adalah isim yang maknanya tida k jelas atau masih umum.Tanda
isim nakiroh adalah adanya tanwin.

Contoh;n ‫ ( البالط نظيف‬lantai itu bersih)

4. Mubtada’ dan khobar harus bersesuaian dalam hal muannas dan


muzakar serta mufrod, musanna dan jama’nya.

Contoh;n‫( فاطمة جميلة‬fathimah itu cantik)n ‫د جميل‬€‫ ( زي‬zaid itu ganteng)n‫رة‬€‫الك‬


‫غيرة‬€€‫ ( ص‬bola itu kecil)i‫اهران‬€€‫ م‬€‫ذان‬€€‫( التلمي‬murid dua itu pintar)a‫احكون‬€€‫البون ض‬€€‫الط‬
( murid-murid itu adalah orang-orang tertawa)

Mubtada’ adalah subyek pada jumlah ismiyah dan terletak diawal jumlah.

Sifat dari mubtada' adalah

a.Harus berupa isim ma'rifat.

b.I’robnya rofa’.

Khobar adalah predikat pada jumlah ismiyah dan berfungsi untuk


menerangkan keadaan mubtada' serta bisa berupa kata ataupun kalimat ( sebagai
anak kalimat). I'robnya khobar juga rofa'.

Mubtada’ dan Khobar harus sama dalam hal bilangan dan jenisnya. Apabila
mubtada’nya isim mudzakar (laki-laki), khobarnya harus isim mudzakar. Begitu
pula apabila mubtada’ berupa isim mufrod (kata tunggal), khobarnya juga harus
isim mufrod.5

5
Ibid, hlm. 145

7
Contoh :

‫ ( َزي ٌُْد ُأسْتا َ ٌُذ‬Zaid adalah seorang guru)

‫ ( ال َّر ُجالَ ِن ُأسْتاَذاَ ِن‬dua orang orang laki-laki itu adalah 2 guru)

‫ ( زَ ي ٌُْد بَ ْيتُهُ َكبِ ْي ٌُر‬Zaid rumahnya besar)

Keterangan :

Kata yang berwarna merah adalah mubtada’ sedangkan yang berwarna hitam
adalah khobar.

Pada contoh 1 dan contoh 2 dapat kita lihat kesesuaian anara mubtada’ dan
khobar dalam hal bilangannya. Sedangkan pada contoh 3 khobarnya adalah
berupa jumlah/kalimat.

Jumlah ismiyah bisa berbentuk kalimat nominal apabila khobarnya berupa


kalimah isim (kata benda)

ٌُ ِ‫( َزي ٌُْد طاَل‬Zaid adalah seorang pelajar)


Contoh : ‫ب‬

Jumlah ismiyah bisa berbentuk kalimat verbal apabila khobarnya berupa


kalimah fi'il (kata kerja)

Contoh : ‫( زَ ي ٌُْد جا َ َء الَي ْال َم ْد َر َس ِة‬Zaid telah datang ke sekolah)

Keterangan :

Pada kalimat pertama dapat kita lihat bahwa khobarnya berupa kalimah isim
ٌُ ِ‫اَل‬€‫ ط‬sehingga terbentuk kalimat nominal sedangkan pada kalimat ke-dua
yaitu‫ب‬
khobarnya berupa kalimah fi'il yaitu ‫ جا َ َء‬sehingga terbentuk kalimat verbal.

‫والســـــــــالم علـــــيــــــكم‬6

BAB III

6
Ibih, hlm 144.
8
PENUTUP

A. Kesimpulan

Jumlah ismiyah adalah jumlah yang terdiri dari mubtada’ dan khobar.

Contoh: (masjid itu besar ‫) المسجد كببر‬

Mubtada’ adalah isim yang terletak di awal jumlah yang di baca rofa’.

Khobar adalah isim yang berfungsi untuk melengkapi mubtada’ agar menjadi
kalimat yang sempurna atau dalam bahasa arab dikenal dengan al jumlah al
mufidah.

Kaidah-kaidah yang terkait dengan jumlah ismiyah antara lain

1. Dibaca rofa’

2. Mubtada’ berupa isim ma’rifat

3. Khobar berupa isim nakiroh

4. Mubtada’ dan khobar harus bersesuaian dalam hal muanas dan mudzakar
serta mufrod,mustanna dan jama’nya.

DAFTAR PUSTAKA
9
Bahaud Din Abdullah Ibnu ‘Aqil, Terjemah Alfiyah Syarah Ibnu ‘Aqil,(cet : 9,
Bandung, Sinar Baru Algesindo)
Hida nurul, jumlah ismiyah, http://hidaanurull.blogspot.com/2023/9/18
Siti mufalihah, mumarisah litarqiyatillughotil arabiyyah,
Syekh Syamsuddin Muhammad Arra’ini, Terjemahan Mutammimah Ajurumiyah, (cet:
11, Bandung, Sinar Baru Algesindo, Agustus 2010),

10

Anda mungkin juga menyukai