Anda di halaman 1dari 14

STUDI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 4

1. SERLI INDRI YANI (2130101159)


2. ACHMAD FADIL SAPUTRA (21301011)
3. M. GYMNASTIAR Z. AL (2130101170)
4. Dian Febrianti (2130101162)
5. FITRA SENDI (2130101176)

DOSEN PEMBIMBING : ,SANDY WIJAYA, S.Sy., M.H.

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG

TAHUN 2021/22

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunianya kami dapat
menyelesaikan tugas makalah ini. Tak lupa shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan
kepada Nabi besar, Nabi agung, Nabi akhir zaman, Nabi Muhammad SAW, dan kepada para
sahabatnya, keluarga, serta sampai kepada kita selaku umatnya. Amin.

Makalah ini kami buat untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh Dosen
Pembimbing mata kuliah “Penulisan Feature”. Kami menyadari penyusunan makalah ini masih
jauh dari kata sempurna serta masih banyak kekurangannya. Kami mohon kritik dan sarannya
dari rekan-rekan semua ke arah kesempurnaan makalah ini.

Kami berharap, makalah ini bisa bermanfaat bagi kami ataupun semua pihak yang
memerlukan.

Palembang, 16 September 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN..................................................................................................................................13
KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.........................................................................................................................iii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................3
C. Tujuan Penulis.....................................................................................................................3

BAB II LANDASAN TEORI


A. Jumlah Ismiyah....................................................................................................................6
1. Pengertian Jumlah Ismiyah…………………………………………..............................6
2. Ciri Jumlah Ismiyah.......................................................................................................12
3. Contoh Jumlah Ismiyah.................................................................................................17
B. Bagian Jumlah Ismiyah......................................................................................................23
1. Mufrod….......................................................................................................................27
2. Tasniyah.........................................................................................................................28
3. Jama’ Salim...................................................................................................................29
4. Jama Taksir………………………………………........................................................30

BAB III PENUTUP


DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................33

BAB I
PENDAHULUAN

3
A. Latar Belakang
Al-quran sebagai firman Allah Swt diturunkan dalam bahasa Arab. Hadist atau sunnah Nabi
menggunakan bahasa Arab. Buku-buku krangan para Ulama baik berasal dari bangsa Arab atau non Arab
dituliskan dalam bahasa Arab. semua peribadatan dalam islam menggunakan bahasa Arab. Alasan atau
argument apa yang membuat seorang muslim tidak mau mengerti dan memahami bahasa Arab?

Bahasa Arab dan Islam adalah suatu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Jika satu mati, matilah
semuanya. Hal itu karena sumber-sumber Islam menggnakan bahasa Arab. Bahasa Arab merupakan
bahasa Al-Qur'an, bahasa komunikasi dan informasi umat Islam. Bahasa Arab merupakan kunci untuk
mempelajari ilmu-ilmu lain.

Oleh karena itu, materi yang dikaji dalam makalah ini tentang Jumlah Ismiyyah (mubtad' dan
khabar), kalimah yang bisa dijadika sebagai mubtad' dan khabar, bagian jumlah Ismiyyah, Mufrod,
Tasniyah, Jama' salim, dan Jama' taksir. Pembahasan ini merupakan komponen dasar untuk mengetahui
bahasa Arab.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengemukakan sebuah masalah pokok yaitu
bagaimana cara menetahui jumlah Ismiyyah dan bagian nya. Merujuk pada masalah pokok diatas, penulis
mengaggap perlu adanya sub masalah yang dijadikan sebagai sentral dalam pembahasan makalah ini
yaitu:

1. Apa pengertian Jumlah Ismiyyah?


2. Sebutkan bagian dari Jumlah Ismiyyah?
3. Apa contoh Jumlah Ismiyyah?

C. Tujuan Penulis
Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas bahasa Arab dan juga untuk memberi pengetahuan tentang
pengertian jumlah Ismiyyah, serta bagian dari jumlah Ismiyyah.

BAB III

LANDASAN TEORI

4
A. Jumlah Ismiyyah
1. Pengertian Jumlah Ismiyyah
Sesuai namanya, jumlah ismiyah adalah jumlah (kalimat) yang diawali dengan isim (kata benda), kalimat
ini terdiri dari susunan mubtada' dan khabar.

a. Definisi Jumlah Ismiyyah


1) al-jumlah ( ُ‫ ) ال ُج ْملَة‬artinya adalah kalimat.
2) Jamak dari al-jumlah adalah ‫( ال ُج َم ُل‬al-jumalu).
3) al-jumlatul ismiyyah adalah Kalimat yang dimulai dengan isim (kata benda).
4) Jumlah ismiyyah mempunyai subjek dan predikat, dimana subjek ini adalah kata
benda.
5) Subjek pada jumlah ismiyyah disebut mubtada’ ٌ‫)) ُم ْبتَدَأ‬
6) Predikat pada jumlah ismiyyah disebut khabar( ‫) َخبَ ٌر‬

2. Ciri-ciri Jumlah Ismiyyah


b. Bisa terbaca dengan gabungan ( ‫) ا ل‬
Contohnya: ‫( النُّوْ ُر‬Cahaya), ‫( ال َّس َمآ ِء‬Langit)
c. Dapat terbaca dengan adanya huruf jerr, yaitu di antaranya adalah ‫ ( ِم ْن‬dari) ‫( الي‬ke) ‫ع َْن‬
(dari) ‫( عَلي‬di atas) ‫( فِي‬di dalam) ‫( ب‬dengan) ‫( ل‬bagi) ‫( ك‬seperti).
َّ َ‫( ِمن‬dari langit) ‫ َمآ ِء‬g ‫الس‬
Contoh : ‫ َمآ ِء‬g ‫الس‬ َّ adalah merupakan isim dan karenanya ia bisa
dimasuki huruf jer yaitu ‫ِم ْن‬
d. Bisa berdampingan dengan huruf tanwin.
e. Contoh : ‫( ُم َح َّم ُد‬muhammad), ُ‫( َم ْد َر َسة‬sekolah)

3. Contoh Jumlah Ismiyyah


a. ‫ = هَ َذا قَ َل‬hadzaa qalamun (artinya = ini pena).
b. ‫ = ال ُكرْ ِس ُّي َم ْكسُوْ ٌر‬al-kursiyyu maksuurun (artinya = kursi itu patah/rusak)

B. Bagian Jumlah Ismiyyah


1. Pengertian Isim Mufrad (‫) ُم ْف َر ٌد‬

5
Semua isim yang menunjukan arti satu atau tunggal, tidak ada tanda khusus untuk
menentukan isim mufrad, karena bentuk isim mufrad adalah bentuk pertama tanpa ada
tambahan huruf sama sekali.
contoh :
Buku : ٌ‫ِكتَاب‬
Sekolah : ٌ‫َم ْد َر َسة‬
Pena : ‫قَلَ ٌم‬
Perhatikanlah contoh di atas, semuanya merupakan bentuk asli, tanpa ada tambahan
huruf, secara lafadz contoh-contoh di atas sudah menunjukan arti satu, tanpa harus
ditambah kata bilangan 1 , tapi jika anda membaca tulisan Arab dan menemukan isim
mufrad yang disertai dengan bilangan, maka itu adalah taukid (penguat) yang
menunjukan bahwa jumlah barangnya adalah satu, contoh : ‫ ِكتَابٌ َوا ِح ٌد‬artinya ‘satu buku’,
kata kitabun merupakan isim mufrad, tapi disertai dengan kata bilangan waahidun.
 Definisi Isim Mufrod
Isim mufrod atau kata tunggal adalah asal dari seluruh bentuk artinya pada dasarnya
seluruh kata nantinya akan merujuk pada isim mufrod ini. Tatsniyyah adalah perubahan
dari mufrod, kemudian jamak adalah versi jamak dari isim mufrod. Oleh karena itu
supaya mudah nanti ada kaidahnya atau rumusnya.
Kata tunggal yang sering kita temui di dalam percakapan sehari-hari, dijelaskan dalam
table dibawah ini:
CONTOH Pengucapan PENJELASAN
‫قَلَ ٌم‬ Qolamun Sebuah pulpen
ٌ‫ِكتَاب‬ Kitabun Sebuah buku
‫ُم ْسلِ ٌم‬ Muslimun Orang Islam (Seorang Muslim)
ٌ‫ُم ْسلِ َمة‬ Muslimatun Seorang Muslim tapi untuk wanita yaitu disebut seorang Muslimah
‫ُم ْؤ ِم ٌن‬ Mukminun Seorang yang beriman
ٌ‫ُم ْؤ ِمنَة‬ Mukminatun Seorang yang beriman untuk wanita atau disebut Mu’minah

2. Pengertian Isim Tasniyah dan Pembagiannya

6
Isim tasniyah adalah bentuk mashdar dari kata tsanna-yusanni (‫ ُي َث ِنّي‬-‫ )ثَ َّنى‬yang berarti
ganda atau berlipat dua.Secara bahasa arti kata isim adalah “kata bentu” dan tatsniyah adalah
“dua”, jadi pengertian isim tatsniyah adalah kata benda yang menunjukan kepada dua baik itu
untuk menunjukan orang (yang berakal) atau juga benda-benda mati yang tidak berakal.

Dengan begitu, Adapun pengertianisim tatsniyah menurut istilah ilmu nahwu adalah
sebagai berikut :

ّ‫ج ِر‬ ْ ‫حالَ َتىال َّن‬


َ ‫صبِ َوال‬ ِ َ ‫ح ال‬
َ ‫ةال َّر ْف ِع َويَا ٍء َو ُن ْونٍ ِفى‬ َ ‫ه ِفى‬ ِ ‫ َما َدل ّ َعلَىا ْث َن ْينِبِأَلِ ٍف َو ُن ْونٍ ِفىآ‬.
ِ ‫خ ِر‬

Artinya : lafadz yang menunjukan dua dengan memakai alif dan nun pada huruf
akhirnya bila dalam keadaan rafa’, dan menggunakan iya dan nun bila dalam keadaan nashab
dan jar.

Maksudnya isim tatsniyah ini adalah kalimat isim atau kata benda yang menunjukan pada
pada bilangan dua dengan menggunakan tambahan alif dan nun pada akhir lafadznya jika dalam
keadaan rafa’ dan ditambahi iya dan nun bila dalam keadaan nashab dan jar. Untuk mengetahui
apakah ia dalam keadaan rafa’ atau nashab atau juga jar kita harus mengetahui amil yang terletak
sebelum lafadz isim tatsniyah tersebut.

 Dalam ilmu nahwu,isim tasniyah dibagi menjadi dua macam, yaitu :


a) Isim tasniyah haqiqi,
b) Isim tasniyah majazi.
1) Isim Tasniyah Haqiqi

Isim tasniyah haqiqi adalah isim yang menunjukkan arti dua/ganda dengan huruf
tambahan pada akhir kalimahnya, yang patut apabila ditajrid (dipisah-pisah) dan dibuat athaf-
athafan.

ِ ‫جلَ ْي‬
Contoh isim tasniyah haqiqi : ‫ن‬ ُ ‫الر‬ ِ ‫جاَل‬
َّ /‫ن‬ ُ ‫الر‬
َّ (Dua orang laki-laki), ‫ن‬
ِ ‫م ْي‬
َ ِ‫سل‬
ْ ‫الم‬
ُ /‫ن‬ِ ‫ما‬
َ ِ‫سل‬
ْ ‫الم‬
ُ (Dua
muslim).

ِ ‫جلَ ْي‬
Kata ‫ن‬ ِ ‫جاَل‬
ُ ‫ال َّر‬/‫ن‬ ُ ‫ ال َّر‬pada contoh di atas merupakan isim tasniyah haqiqi. Sebab kata
tersebut menunjukkan makna dua dengan huruf tambahan (alif+nun / ya’+nun) di akhir kalimah
dan patut jika ditajrid atau dipisah-pisah kemudian dibuat athaf-athafan, menjadi ‫ل‬ ُ ‫جل ٌ َو َر‬
ٌ ‫ج‬ ُ ‫ َر‬.

7
Demikian halnya dengan kata ‫ن‬
ِ ‫م ْي‬
َ ِ‫سل‬
ْ ‫م‬
ُ ‫ال‬/‫ان‬
ِ ‫م‬َ ِ‫سل‬
ْ ‫م‬
ُ ‫ال‬, jika ditajrid dan dibuat athaf-athafan maka
menjadi ‫م‬
1ٌ ِ‫سل‬
ْ ‫م َو ُم‬
ٌ ِ‫سل‬
ْ ‫ ُم‬.

2. Isim Tasniyah Majazi

Isim tasniyah majazi adalah isim yang menunjukkan makna dua atau ganda, akan tetapi
tidak bisa ditajrid (dipisah-pisah) dan dibuat athaf-athafan. Isim tasniyah majazi juga disebut
dengan istilah mulhaq bil mutsanna.

ِ ‫( إِ ْث َنا‬Sepasang/ganda)
Contoh isim tasniyah majazi : ‫( كِاَل‬Keduanya), ‫ن‬

ِ ‫ا‬11‫ إِ ْث َن‬pada contoh di atas termasuk isim tasniyah majazi / mulhaq bil
Kata ‫ ِكاَل‬dan ‫ن‬
mutsanna sebab keduanya tidak memiliki bentuk mufrad yang dapat ditajrid kemudian dibuat
athaf-athafan.Termasuk juga isim tasniyah majazi, yaitu isim yang menunjukkan makna dua
serta dapat ditajrid, namun ketika diathaf-athafkan, athafnya kepada isim yang sepadan, bukan
bentuk mufrad dari isim tasniyah itu sendiri.

Contoh isim tasniyah majazi : ‫ن‬


ِ ‫م َر ْي‬
َ ‫ال َق‬/‫ن‬
ِ ‫م َرا‬
َ ‫( ال َق‬Bulan dan matahari).

Kata ‫ن‬
ِ ‫م َر ْي‬
َ ‫ال َق‬/‫ن‬
ِ ‫م َرا‬
َ ‫ ال َق‬tersebut termasuk isim tasniyah majazi, meskipun dapat ditajrid akan
tetapi ketika diathafkan athafnya mengarah kepada isim yang sepadan, yaitu ‫س‬
ُ ‫م‬
ْ ‫الش‬.
َ Jika
ditajrid dan diathafkan menjadi ‫س‬
ٌ ‫م‬
ْ ‫ش‬ َ ‫ َق‬.
َ ‫م ٌر َو‬

 Tanda dan I’rab Isim Tasniyah

I’rab isim tasniyah ketika rafa’ adalah alif, yang ditandai dengan tambahan alif+nun pada akhir
kalimahnya.

Contoh isim tasniyah rafa’ : َ‫ح ِزن‬ َ ِ‫( الطَّالِبَانِ ُي ِع ْي َنان‬Kedua pelajar itu membantu orang yang susah).
َ ‫م ْن‬

ٌ ِ‫ال‬11َ‫ط‬. Dibaca rafa’


ِ ‫ا‬11َ‫ الطَّالِب‬merupakan bentuk isim mutsanna dari mufrad ‫ب‬
Kata ‫ن‬
berkedudukan sebagai mubtada’ atas khabar berupa jumlah fi’liyah. I’rab rafa’nya yaitu alif yang
ditandai dengan tambahan alif+nun di akhir kalimahnya.Sedangkan i’rab isim tasniyah ketika
nashab dan jer adalah ya’ dengan tambahan ya’+nun, dan huruf yang terjatuh sebelum ya’ dibaca
fathah.

8
Contoh isim tasniyah nashab : ‫ار‬ ِ ِ‫ج ْزأَ ْين‬
ِ ‫م َنال ُق ْرآنِ ِفىال َّن َه‬ ُ ‫ه َويَ ْق َر ُأ‬
ُ (Dia membaca dua juz Al-Qur’an di
siang hari).

ِ ‫ج ْزأَ ْي‬
Kata ‫ن‬ ُ merupakan bentuk isim mutsanna dari kata ‫ج ْز ٌء‬
ُ . Dibaca nashab berkedudukan
sebagai maf’ul bih (obyek) dari kata kerja ‫يَ ْق َر ُأ‬. I'rab nashabnya adalah ya' dengan tambahan
ya’+nun dan huruf yang terjatuh sebelum ya’ dibaca fathah, yaitu hamzah.

ِ ‫ َها َدةَا ْم َرأَتَ ْي‬1‫ش‬


Contoh isim tasniyah jer/khofadh : ‫ن‬ َ ‫او ْي‬
ِ ‫س‬َ ‫جلٍ ُت‬
ُ ‫ش َها َد ُة َر‬
َ (Kesaksian seorang lelaki
sama dengan kesaksian dua orang perempuan)

ِ ‫ ا ْم َرأَتَ ْي‬dalam contoh tersebut merupakan isim tasniyah dari bentuk mufrad ‫إِ ْم َرأَ ٌة‬.
Kata ‫ن‬
Dibaca jer sebab menjadi mudhaf ilaih dari kata ‫ش َها َد َة‬.
َ Adapun i'rab jernya yaitu ya' dengan
tambahan alif+nun dan huruf yang terjatuh sebelum ya’ dibaca fathah. Sebagaimana isim
tasniyah ketika nashab.

 Contoh kalimat isim tatsniyah adalah sebagai berikut :

‫ن‬
ِ ‫ما‬
َ ِ‫سل‬
ْ ‫الم‬
ُ ‫جا َء‬
َ = Dua orang muslim itu telah datang

‫ن‬
ِ ‫م ْي‬
َ ِ‫سل‬ ُ ‫ = َرأَ ْي ُتال‬Aku Melihat dua orang muslim
ْ ‫م‬

‫ن‬
ِ ‫م ْي‬
َ ِ‫سل‬
ْ ‫م‬
ُ ‫ = َم َر ْر ُت ِبال‬Aku melewati dua orang muslim

Ada persamaan antara isim tatsniyah dan jamak mudzakar salim ketika dalam keadaan
nashab dan jar, yang mebedakannya ialah isim tastsniyah berharakat fathah sebelum huruf “iya”-
nya sedangkan jamak mudzakar salim dikasrahkan sebelum huruf “iya”-nya. Jika anda melihat
pada kitab kuning yang gundul (tidak berharakat) maka tidak ada perbedan sama sekali antara
isim tatsniyah dan jamak mudzakar salim ini.

9
3. Jamak Muannats Salim
Jadi dalam bahasa arab dibedakan antara yang mudzakkar dengan yang muannats dengan
cara memberi ta marbuthoh nya.
Mudzakkar Dgn cara member Menjadi Muannats
‫ُم ْسلِ ٌم‬ ta marbuthoh ٌ‫ُم ْسلِ َمة‬
‫ُم ْؤ ِم ٌن‬ ta marbuthoh ٌ‫ُم ْؤ ِمنَة‬
Sedangkan kata ‫ قَلَ ٌم‬dan kata ٌ‫ ِكتَاب‬ini termasuk isim lighoyri ‘aaqil (untuk sesuatu yang
tidak berakal), bahasa sederhananya ini adalah kata benda. Adapun ‫ ُم ْسلِ ٌم‬kemudian ‫ُم ْؤ ِم ٌن‬
ini termasuk lil ‘aaqil artinya berakal. Nama-nama ini atau sifat-sifat ini digunakan untuk
manusia.
 Tashrif Lughawi dan Istilahi
Kita perlu mengetahui adanya istilah lil ‘aaqil yakni kata-kata yang diperuntukkan untuk
yang berakal yaitu manusia, ada pula kata-kata yang masuk ke lighairil ‘aaqil yakni kata-
kata yang tidak berakal artinya kata benda, contohnya pulpen dan buku. Ini penting untuk
bisa mengetahui rumus perubahan dari isim mufrod ke tatsniyyah dan jamak karna ada
sedikit perbedaan antara perubahan dari isim mufrod ke jamak untuk lil ‘aaqil dan untuk
li ghayril ‘aaqil. InsyaAllah kita akan bahas kemudian.

4. Jamak Taksir

jamak taksir adalah kata benda plural (jumlahnya lebih dari satu) dalam Bahasa Arab yang
memiliki bentuk tidak beraturan. Meskipun tidak beraturan perubahannya, bukan berarti jamak
taksir tidak memiliki pola.

Adapun pengertian dari jamak taksir menurut ilmu nahwu merupakan lafaz yang berubah dari
bentuk mufradnya, di mana awalnya isim jamak taksir berbentuk mufrod namun kemudian
lafaznya berubah. Contohnya adalah :

‫ ص َُو ٌر‬: ٌ‫صُوْ َرة‬

10
ٌ ‫َم ْيد‬
ُ‫ َميَا ِدين‬: ‫َان‬

 Jenis - Jenis Jamak Taksir

Jama’ taksir terbagi menjadi dua:

1. Jama’ qillah
2. Jama’ katsrah.

1. Jama’ katsrah: Menunjukkan 3 sampai tak terhingga.

Wazan-wazan jama’ katsrah ada banyak, diantaranya:Jama’ qillah: Jama’ qillah untuk 3 sampai
10.

Mempunyai 4 wazan, yaitu:

‫أَ ْف ُع ٌل‬

Contoh:

ٌ‫ أَ ْنفُس‬: ٌ‫نَ ْفس‬Jiwa.

‫ أَ ْعي ٌُن‬: ‫ َعي ٌْن‬Mata.

‫أَ ْف َعا ٌل‬

Contoh:

ٌ َ‫ أَ ْسي‬: ‫يف‬
‫اف‬ ٌ ‫ َس‬Pedang.

ٌ‫ أَ ْعنَاب‬: ٌ‫ِعنَب‬

2. Jama’ katsrah: Menunjukkan 3 sampai tak terhingga.Wazan-wazan jama’ katsrah ada


banyak, diantaranya:

a. Jama’ untuk sifat mudzakkar berakal.Wazan-wazannya:

( ‫)فَ َعلَةٌ – فُ َعاَل ُء – فُ َعلَةٌ – فُعَّا ٌل – أَ ْف ِعاَل ُء‬

Contoh:

11
‫ضاةٌ – ُكتَّابٌ – أَ ْق ِويَا ُء‬
َ ُ‫طَلَبَةٌ – ُش َرفَا ُء – ق‬

b. Jama’ untuk sifat berwazan ‫ أَ ْف َعل‬yang muannatsnya ‫فَ ْعاَل ء‬.

Wazannya:

Baca Juga : Huruf Jar( ‫) فُ ْع ٌل‬

Contoh:

‫ص ْف ٌر – ُع ْم ٌي – بُ ْك ٌم‬
ُ – ‫ُح ْم ٌر – ُخضْ ٌر‬

c. Jama’ untuk sifat berwazan ‫ فَ ِعيل‬yang menunjukkan kepada kebinasaan atau rasa sakit.

Wazannya:

( ‫) فَ ْعلَى‬

Contoh:

‫ضى – قَ ْتلَى – أَ ْش َرى‬


َ ْ‫َجرْ َحى – َمر‬

Orang-orang yang terluka – Orang-orang yang sakit – Orang-orang yang terbunuh – Orang-orang
yang tertawan.

d. Jama’ untuk isim berwazan ‫ فَ َع ٌل‬atau ‫فَ ْع ٌل‬.

Wazannya:

( ‫ فِ َعا ٌل‬dan ‫) فُعُو ٌل‬

Contoh:

‫ ِجبَا ٌل‬: ‫َجبَ ٌل‬

12
BAB III

PENUTUP

DAFTAR FUSTAKA

1.Ciri-ciri ismiah: by Muhammad abror ,posted on November 22, 2020.

https://sahabatmuslim.id/jumlah-ismiyah-contoh-ciri-perbedaan/

2. Pengertian ismiah: oleh admin diposting pada 25 September 2021, posting terkait
Hamzah washal.

http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/Shautul-Arabiyah/article/download/5606/5059

3. Contoh ismiah: oleh admin diposting pada 25 September 2021, posting terkait Hamzah
washal.

https://passinggrade.co.id/jumlah-ismiyah/

4. Materi jamak taksir : Kumparan,berita hari ini,news 13 Juli 2021.

https://kumparan.com/berita-hari-ini/jamak-taksir-pengertian-rumus-pola-dan-
contohnya-1w7o2dyBGpU

Shorop, N. (2021). “Isim Tasniyah : Pengertian, Pembagian, Contoh dan I'rabnya.”


Belajar Ilmu Tata Bahasa Arab. Diakses tanggal 4 November 2021. Tersedia daring :
_https://www.maskuns.my.id/2021/05/isim-tasniyah.html?m=1_

Arifin, S. (2017). "Pengertian Murfad, Tasniyah, dan Jamak". Diakses tanggal 4


November 2021. Tersedia daring : _http://arabunaa.blogspot.com/2017/03/pengertian-
mufrad-tasniyah-dan-jamak.html?m=1_

Admin. 2021. Tashrif Lughawi dan Istilahi. diakses pada tanggal 4 november 2021
https://passinggrade.co.id/tashrif-lughawi/.

https://brainly.co.id/tugas/26338495

https://www.khoiri.com/2021/02/contoh-jamak-mudzakkar-salim-dan-syaratnya.html

13
https://brainly.co.id/tugas/42793

14

Anda mungkin juga menyukai