Anda di halaman 1dari 2

IDHOFAH (1)

(MUDHAF-MUDHAF ILAIH)
PENGERTIAN
Idhofah adalah bentuk penyandaran antara satu kata dengan kata yang lain, iaitu antara satu
isim dengan isim yang lain. Apabila dua buah isim atau lebih digabung menjadi sebuah kesatuan
kata yang baru (Kata Majmuk), maka kata yang di depan dinamakan Mudhaf sedang kata yang di
belakang dinamakan Mudhaf Ilaih. Kombinasi Mudhaf-Mudhaf Ilaih ini membentuk Isim
Ma’rifah.
CIRI-CIRI MUDHAF-MUDHAF ILAIH
Adapun ciri-ciri Mudhaf dan Mudhaf Ilaih adalah seperti berikut:
(a) Mudhaf selalu dalam keadaan Nakirah (tanpa Alif-Lam) tapi tanpa tanwin. Sedangkan
Mudhaf Ilaih selalu dalam keadaan Ma’rifah., baik dengan Alif-Lam maupun dengan
Isim Ma’rifah yang lain (contohnya Isim Alam atau Dhomir).
Contoh:

1. (Buku guru) Mudhaf Ilaih dengan


Alif-Lam

Mudhaf Ilaih Mudhaf

Mudhaf Ilaih dengan


2. (Rumah Zaid) Isim Alam

Mudhaf Ilaih Mudhaf

Mudhaf Ilaih dengan


3. (Rumah mereka) Dhomir (mereka)

Mudhaf Ilaih Mudhaf


PERHATIAN:
(i) Mudhaf Ilaih huruf akhirnya selalu berbaris kasrah (perhatikan contoh satu dan dua)
kecuali untuk Dhomir kerana Dhomir sifatnya tetap tidak berubah (mabni).
(ii) Mudhaf tidak boleh ditanwin.
(iii) Mudhaf dan Mudhaf Ilaih kedua-duanya merupakan isim.
(b) Bila Mudhaf berupa Isim Mutsanna atau Jama’ Mudzakkar Salim maka huruf Nun di
akhirnya dihilangkan.
Contoh:
Dua Muslim Mudhaf berupa
1. Jawa Isim Mutsanna

Mudhaf Ilaih Mudhaf

Muslim-muslim Mudhaf berupa


2. Jawa Isim Jama’
Mudzakkar
Mudhaf Ilaih Mudhaf Salim
(c) Bila Mudhaf Ilaih lebih dari satu kata maka Isim Ma’rifah yang ber-Alif-Lam hanya
diberikan pada kata yang terakhir.
Perhatikan contoh berikut:
1. Kunci rumah guru

2. Kunci rumah guru Fiqh

Diperbolehkan untuk menyebarluaskannya dalam bentuk apapun, selama tidak untuk tujuan komersial.

Anda mungkin juga menyukai