Anda di halaman 1dari 11

TINGKAT- 1

MATERI PEKAN KE-02


TINGKAT -1
Bab 1.5. Pengantar Fi’il
Bab 1.6. Pengantar Fa’il
Bab 1.7. Pengantar Maf’ul

A. INFORMASI
1.5. Pengantar Fi’il

Umumnya Fi’il dikenal dalam Bahasa Indonesia sebagai Kata Kerja seperti ََ‫َكتََب‬

(telah menulis) danََ‫( َعلََم‬telah mengetahui), akan tetapi tidak semua Fi’il adalah kata

kerja, karena ada juga Fi’il yang merupakan kata sifat. Sehingga yang benar adalah
definisi Fi’il dikaitkan dengan kata yang mengandung makna waktu (telah, sedang,
dan akan datang), maka ringkasnya semua kata kerja adalah Fi’il, tapi tidak semua
Fi’il adalah kata kerja.

Dari makna waktu tersebut, Fill dibagi menjadi 4 (empat) jenis, yaitu :

a. Fi’il Madhi, yaitu kata kerja untuk masa lampau yang memiliki arti “telah”
melakukan sesuatu.

Contoh : ََ‫( َكَتَب‬dia telah menulis)

Contoh :ََ‫( َعلََم‬dia telah mengetahui)

b. Fi’il Mudhorik, yaitu kata kerja yang memiliki arti “sedang atau akan“
melakukan sesuatu.

Contoh : ََ‫( يََكَتَب‬dia sedang menulis)

Contoh : َ‫( يََعلََم‬dia sedang mengetahui)

KBI-TK @Rudi Rubiandini R.S. 2022. Rev.03 Halaman 1 dari 11


Pekan ke-02 Tingkat 1
TINGKAT- 1
c. Fi’il Amr, yaitu kata kerja untuk perintah yang memiliki arti “ . . . .lah”
melakukan sesuatu.

Contoh : َ‫( اََكتََب‬kamu tulislah ! )

Contoh : َ‫( َاََعلََم‬kamu ketahuilah !)

d. Fi’il Nahyi, yaitu kata kerja untuk pelarangan yang memiliki arti “janganlah
…. ” melakukan sesuatu.

Contoh : َ‫ََ َكَتَب‬


َ‫( ََََلَت‬Kamu janganlah menulis !)
َ‫( َََلَت‬kamu janganlah mengetahui!)
Contoh : ََ‫ََ َعلَم‬

Fi’il yang bukan kata kerja misalnya :

ََ‫( َحَس‬dia telah baik) -ََ‫( يََحََسَن‬dia sedang baik)


Contoh َ‫ن‬

Contohََ‫( َكَرَم‬dia telah mulia) -ََ‫( يََكَرَم‬dia sedang mulia)

Untuk memudahkan dalam mengetahui jenis kata yang termasuk Fi’il, maka kita bisa
mengenali tanda-tanda Fi’il, diantaranya :

a. Diawali hurufََ‫َ َقد‬artiya “sungguh”. Dan semua Isim tidak akan diawali

dengan Hurufََ‫ َقد‬ini. Sedangkan ketika mengawali Fi’il Madhi akan memberi

makna Taukid (penekanan)

َ َ‫َََََم‬
َََ‫ؤَمَنََو‬
Contoh :َ‫ن‬ ‫( قََدََاََفَلََحََال‬sungguh beruntung orang-orang yang beriman)

Sehingga kataََ‫ اَفَلََح‬adalah Fi’il.

َ َ‫َالص‬
Contoh :َ َ‫َلة‬ َََََ‫( َقَدََقَََامَت‬sungguh telah mendirikan solat)
َََ‫ َق‬adalah Fi’il.
Sehingga kata َ‫امَت‬

KBI-TK @Rudi Rubiandini R.S. 2022. Rev.03 Halaman 2 dari 11


Pekan ke-02 Tingkat 1
TINGKAT- 1
b. Diawali huruf ‫س‬
َ َ artinya “akan”.َDan semua Isim tidak akan diawali dengan
Huruf َ‫س‬
َ ََ ini.
Contoh : َ َََََََ
....َ‫اس‬ َََ‫َالسفََهاَََء‬
‫َمََنََالن‬ َََََ‫( َسيَقََوََل‬orang-orang yang kurang akalnya
diatara manusia akan berkata . . . .)

َََ‫ يَقََو‬adalah Fi’il.


Sehingga kataَ‫ل‬

c. Diawali huruf َ‫ َسَوََف‬artinya “akan”, yang digunakan untuk waktu yang lebih

lama dari ‫س‬


َ َ , sehingga ada juga yang menterjamhkan “nanti akan”.َDan
semua Isim tidak akan diawali dengan Huruf ََ‫ ََسَوََف‬ini.
َََ‫َََعلََمَو‬
Contoh :َ‫ن‬ ‫َسَوََفََت‬ ََ‫( َك‬Janganlah begitu, Kelak kamu nanti akan
ََ‫َّل‬
mengetahui).

َََ‫ تََعلََمَو‬adalah Fi’il


Sehingga َ‫ن‬

d. Diakhiri َ‫( َت‬Ta Ta’nits) yang tidak memiliki arti khusus tetapi hanya huruf

tambahan, yang merupakan ciri Fi’il madhi dhomirََ‫َهَي‬.)dia seorang Wanita)

Contohََ‫سَكَنََكم‬ ََََ‫َادَخلََو‬
َ َ‫اَم‬ ََََ‫ََََََمَل‬ ََََ‫َي‬
‫يَهَاَالن‬ َ‫َنَمَلََةَََا‬
ََََ‫( قََالَََت‬. . .berkata seekor semut :
Hai semut-semut, masuklah kedalam sarang-sarangmu . . .)

Sehingga ََ‫ قََالَََت‬adalah Fi’il.


Tetapi bukan hanya huruf َ‫ َت‬yang berharokat sukun, tetapi juga yang

berharokat lainnya, َ‫َت‬,


َ ََََ‫َت‬,
ََََ‫ َت‬.

KBI-TK @Rudi Rubiandini R.S. 2022. Rev.03 Halaman 3 dari 11


Pekan ke-02 Tingkat 1
TINGKAT- 1
Contoh : (َ‫ َفَعلََت‬dhomir dia Wanita, ََ‫ َفَعلَََت‬dhomir kamu lelaki, َ َََ‫َفََعل‬
َ‫ت‬
َ َََ‫ َفَعل‬dhomir saya)
dhomir kamu Wanita, َ‫ت‬

e. Dapat dimasuki Nun-Taukid (penguat).


Nun-Taukid yaitu huruf Nun yang dipasang di bagian akhir dari Fi’il yang
digunakan untuk penegasan kejadian.

Bisa berupa Nun-Taukid Tsaqilah (berat), Nun bertasydid : َ‫ن‬


ََ
Bisa berupa Nun-Taukid Khofifah (ringan), Nun bersukun :ََ‫ََن‬

Contoh : ََ‫ ََاَضََرَبََن‬,ََ‫ََاَضََرَبََن‬ (betul-betul pukulah)

Contoh : ََ‫( يََذَهََب‬pergi),ََ‫يََذَهبََن‬ (betul-betul pergi)

Contoh : ََ‫( يَنََصَر‬menolong),ََ‫( يَنََصَرََن‬betul-betul menolong)


f. Memiliki Ciri-ciri Fi’il Mudhorik, Fi’il Madhi, Fi’il Amr atau Fi’il Nahyi
pada pembentukan katanya.
Bila ada kata yang mengandung kelima tanda-tanda diatas (point a sd. e) maka
sudah pasti Fi’il, akan tetapi tidak semua Fi’il datang dengan tanda-tanda
tersebut saja. Banyak Fi’il yang berdiri sendiri tanpa tanda yang menyertainya.
Sehingga dikenal beberapa tanda yang sering dihafal, misalnya Fi’il Mudhorik

yang diawali dengan huruf ‫أ‬,َ‫ن‬,َ‫ي‬,َ‫ت‬, (ANITA), juga Fi’il Madhi dengan

akhirannya yang Khas, begitu pula Fi’il Amr dan Fi’il Nahyi. Tentang hal ini
akan dibahas lebih detail pada Bab kedepan.

1.6. Pengantar Fa’il

Fa’il artinya “pelaku”, dalam Ilmu Nahwu, Fa’il adalah Marfu (berharokat Dommah)
yang datang setelah Fi’il Ma’lum (kata kerja aktif, lawan dari Majhul [kata kerja
Pasif]).

Contoh َََ‫َقَََامََََمَحَم‬
َ‫د‬ ([dia] telah berdiri Muhammad)

KBI-TK @Rudi Rubiandini R.S. 2022. Rev.03 Halaman 4 dari 11


Pekan ke-02 Tingkat 1
TINGKAT- 1
َََ‫ َق‬adalah Fi’il Ma’lum, danَ‫ ََمَحَمََد‬adalah Isim.
Dari contoh tersebutََ‫ام‬

Karenaَ‫د‬
ََ‫ ََمَحَم‬datang setelah Fi’il ma’lum maka dia Marfu (berharokat Dommah).
Kemudian dari kalimat secara keseluruhan, kita dapat mengetahui bahwa yang berdiri
adalah Muhammad, oleh karena itu Muhammad adalah Fa’il (pelaku), Maka
“Muhammad” menggantikan “Dia” (yang dhomir [tidak nyata]) menjadi Zohir
(nyata).

Sehingga kalimat tersebut dapat ditulis “Muhammad telah berdiri”.


Ada 3 (tiga) bentuk yang bisa menjadi Fa’il, yaitu :
a. Isim Mu’rob, yaitu Isim yang harokat akhirnya bisa berubah.

Contoh ََ‫( َذَهََبََََمَحَمََد‬Muhammad telah pergi), Muhammad adalah Fa’il


Tunggal (Mufrod).

Contoh َََ‫الطلََبََََان‬
َ َََََ‫( َذَهََب‬Dua orang Peminta-minta telah pergi), Peminta-
minta adalah Fa’il Mutsana Mudzakar (laki-laki 2 orang).
b. Isim Mabni, yaitu Isim yang harokat akhirnya tetap tidak bisa berubah,
misalnya Dhomir dan Isyaroh.

Contoh ََ‫ت‬
َ ََ‫( َذَهَب‬Aku telah pergi), َ‫ت‬َ َ (Aku) adalah Fa’il Dhomir.
Contoh ََ‫[( َذَهََبََََهََذا‬Dia] ini telah pergi), َ‫ َهََذا‬adalah Fa’il Isyaroh.
c. Isim Masdar, yaitu Isim yang asalnya terbuat dari Fi’il yang diawali huruf ََ‫ أََن‬.

Contoh َ‫ك‬
َ ََ‫َصَوََم‬
َََ‫ي‬
َ ََ‫د‬
َ‫( يََسََعََن‬Puasamu membahagiakanku),ََ‫ َصَوَم‬adalah Fa’il
berupa Isim Masdar.

Dari penjelasan diatas, terlihat bahwa Fa’il bisa dari berbagai macam, bisa tunggal
atau jamak, Dhomir, Isim Isyaroh, maupun Isim Masdar.

Beberapa ketentuan Fa’il, yang harus diketahui, diantaranya :

a. Fa’il harus marfu (berharokat Dommah).

KBI-TK @Rudi Rubiandini R.S. 2022. Rev.03 Halaman 5 dari 11


Pekan ke-02 Tingkat 1
TINGKAT- 1
b. Fa’il harus datang setelah Fi’il Ma’lum (kata kerja aktif), Jika sebelum Fi’il
maka bukan sebagai Fa’il tetapi sebagai Mubtada (Kalimat Ismiyah /
Mubtadaiyah).

Contoh : ََ‫َ َذَهََبََََمَحَمََد‬ Muhammad sebagai Fa’il.


Contoh : َََ‫ََمَحَمََدََذَهََب‬  Muhammad sebagai Mubtada.

c. Fa’il tidak harus datang langsung setelah Fi’il, terkadang dipisahkan dengan
pernyataan lain dahulu.

Contoh:َ‫د‬
ََ‫( َضَرََبََََزَيََداَََمَحَم‬telah dipukul Zaid oleh Muhammad), sehingga
tetap Muhammad sebagai Fa’il karena marfu (berharokat Dommah), sehingga
pernyataanya bisa diubah “Muhammad telah memukul Zaid”.

ََ‫يَالَََفََصَلََََمَحَم‬
Contoh:َ‫د‬ َ ََ‫اءََف‬
َََ‫( َج‬Muhammad telah datang di kelas).
d. Jika Fa’il-nya Muanats (Wanita) maka Fi’il-nya ditambahi dengan (Ta
Ta’nits).

Contoh:َ‫ة‬ ََََ‫( َذَهبََتَََف‬Fatimah telah pergi).َ


ََ‫اطََم‬  Fi’il Madhi

Contoh:ََ‫اطََمَة‬
ََََ‫( تََذَهََبَََف‬Fatimah sedang pergi).  Fi’il Mudhorik

e. Jika Fa’il-nya Mutsanna (berdua) atau Jamak maka Fi’il-nya tetap Mufrod
(sendiri).

َََ‫َََََمََسلَََمَو‬
Contoh:َ‫ن‬ ‫( َذَهََبََال‬para Muslimin telah pergi).َ  Jamak

ََ‫َََََمََسلَََمَا‬
Contoh:َ‫ن‬ ‫( َذَهََبََال‬dua Muslimin telah pergi).َ  berdua

Contoh:ََ‫َََََمََسلَم‬
‫َذَهََبََال‬ (seorang Muslimin telah pergi).َ  tunggal

KBI-TK @Rudi Rubiandini R.S. 2022. Rev.03 Halaman 6 dari 11


Pekan ke-02 Tingkat 1
TINGKAT- 1
1.7. Pengantar Maf’ul

Maf’ul Bih atau sering hanya ditulis “Maf’ul” saja adalah Isim yang berupa obyek
(penderita) atau yang dikenai Fi’il (pekerjaan).

Bisa berupa Isim Dhomir (tidak nyata), atau Isim Zohir (nyata)

Contoh َ‫زَيََدا‬
َ َََ‫َعلََي‬
َََ‫( َضَرََب‬Ali telah memukul Zaid), maka َ‫زَيََدا‬
َ َ sebagai Maf’ul
karena terkena pukul oleh Ali (sang Pelaku/subyek, Fa’il).

Contoh lengkap untuk Fi’il Madhi, Mudhorik, Amr, dengan ditambahi Maf’ul
Tunggal maupun Berdua, berupa Maf’ul Dhomir maupun Zohir.

Fi’il Dhomir Zohir Jumlah

َ ََ‫هََعل‬
َ‫ي‬ ََََ‫َضَرَب‬ َ‫َعلََيََََزََيََدا‬
َََ‫َضَرََب‬ Tunggal
Madhi
َ‫ي‬
َََ‫َضَرَبََهَماَََعل‬ َََ‫الطََالََبََي‬
َ‫ن‬ َ َََََ‫َعلََي‬ َََ‫َضَرََب‬ Berdua

َ‫ي‬ َََ‫يََضََرَبََه‬
َََ‫َعل‬ َ‫بَََعلََيََََزََيََدا‬
َ َ‫ضَََر‬
َ ََ‫ي‬ Tunggal
Mudhorik
َ‫ي‬َََ‫يََضََرَبََهَماَََعل‬ َََ‫الطََالََبََي‬
َ‫ن‬ َ َََََ‫بَََعلََي‬ َ َ‫ضَََر‬
َ ََ‫ي‬ Berdua

َ‫يَاَََعلََيََََاَضََرََبََه‬ َ ََ‫يَاَََعلََيَََاََضََر‬
َ‫بََََزََيََدا‬ Tunggal
Amr
َََ‫الطََالََبََي‬
َ‫نَ يَاَََعلََيََََاَضََرََبََهَما‬ َ َََََ‫ب‬ َ ََ‫يَاَََعلََيََََاَضََر‬ Berdua

Perhatikan Maf’ul-nya berupaَ‫ َه‬, َ‫َهَما‬, َ‫زََيََدا‬ ََ , َ‫ن‬ َََ‫الطََالََبََي‬


َ َََ.
KBI-TK @Rudi Rubiandini R.S. 2022. Rev.03 Halaman 7 dari 11
Pekan ke-02 Tingkat 1
TINGKAT- 1
Keterangan Tambahan
mengenai istilah Marfu, Nashob, Jar, dan Jazm :
Rofa (Marfu) → berharokat Dhommah dan Tashrifnya
Nashob (Manshub) → berharokat Fathah dan Tashrifnya
Jer (Majrur) → berharokat Kasroh dan Tashrifnya
Jazm (Jazmi) → berharokat Sukun dan Tashrifnya.

Tashrif dari wazan ISIM

JER NASHOB ROFA JUMLAH JENIS

ََ‫َفَََاع‬
َ‫ل‬ َ َ‫َفَََاع‬
‫َل‬ ََ‫َفاََع‬
َ‫ل‬ Tunggal
(Mufrod)

َََ‫َفَََاعلََي‬
َ‫ن‬ َََ‫َفَََاعلََي‬
َ‫ن‬ َ‫ن‬ َ َ‫َفَََاع‬
ََ‫َل‬
Berdua
(Mutsanna)
Pria
(Mudzakar)

َََ‫َفَََاعلََي‬ َََ‫َفَََاعلََي‬
Jamak
َ‫ن‬ َ‫ن‬ َََ‫َفَََاعلََو‬
َ‫ن‬ (Jama’)

َ‫َفَََاعلَََة‬ َ‫َفَََاعلَََة‬ َ‫َفَََاعلَََة‬ Tunggal


(Mufrod)

َََ‫َفَََاعلَتََي‬ َََ‫َفَََاعلَتََي‬ َََََ‫َفَََاعلَت‬


Berdua
َ‫ن‬ َ‫ن‬ َ‫ان‬
Perempuan
(Mutsanna) (Muannats)

َ‫ت‬ َ َ‫َفَََاع‬
َ َ‫َل‬ َ‫ت‬ َ َ‫َفَََاع‬
َ َ‫َل‬ َ َ‫َفَََاع‬
ََ‫َلَت‬ Jamak
(Jama’)

KBI-TK @Rudi Rubiandini R.S. 2022. Rev.03 Halaman 8 dari 11


Pekan ke-02 Tingkat 1
‫‪TINGKAT- 1‬‬
‫‪Fi’il‬‬
‫‪Tashrif dari FI’IL MUDHORIK‬‬
‫‪NAHYI‬‬
‫‪JAZM‬‬ ‫‪NASHOB‬‬ ‫‪ROFA‬‬ ‫‪DHOMIR‬‬

‫لَ‬
‫لََمََيَََفَعََ‬ ‫اََنََيَََفَعََ‬
‫لَ‬ ‫لَ‬
‫يََفَعََ‬ ‫َهَوَ‬
‫لََمََيَََفَعَ َ‬
‫َل‬ ‫اََنََيَََفَعَ َ‬
‫َل‬ ‫نَ‬
‫َلََ‬‫يََفَعَ َ‬ ‫َهَماَ‬
‫لََمََيَََفَعلََوَاَ‬ ‫اََنََيَََفَعلََوَاَ‬ ‫يََفَعلََوَََ‬
‫نَ‬ ‫َهمََ‬
‫لَ‬
‫لََمََتََفََعََ‬ ‫اََنََتََفََعََ‬
‫لَ‬ ‫تَفََعََ‬
‫لَ‬ ‫َهَيََ‬
‫لََمََتََفََعَ َ‬
‫َل‬ ‫اََنََتََفََعَ َ‬
‫َل‬ ‫نَ‬ ‫تَفََعَ َ‬
‫َلََ‬ ‫َهَماَ‬
‫لََمََيَََفَعلََََ‬
‫نَ‬ ‫اََنََيَََفَعلََََ‬
‫نَ‬ ‫يََفَعلََََ‬
‫نَ‬ ‫َهَنََ‬
‫لَ‬
‫َلَتَفََعََ‬
‫ََ‬ ‫لََمََتََفََعََ‬
‫لَ‬ ‫اََنََتََفََعََ‬
‫لَ‬ ‫تَفََعََ‬
‫لَ‬ ‫اَنََ َ‬
‫تَ‬
‫َََلَتَفََعَ َ‬
‫َل‬ ‫لََمََتََفََعَ َ‬
‫َل‬ ‫اََنََتََفََعَ َ‬
‫َل‬ ‫تَفََعَ َ‬ ‫اَنَتََماَ‬
‫نَ‬
‫َلََ‬
‫َََلَتَفََعلََوَاَ‬ ‫لََمََتََفََعلََوَاَ‬ ‫اََنََتََفََعلََوَاَ‬ ‫تَفََعلََوَََ‬
‫نَ‬ ‫اَنَتَ َمَ‬
‫َلَتَفََعلََ َ‬
‫يَ‬ ‫ََ‬ ‫لََمََتََفََعلََ َ‬
‫يَ‬ ‫اََنََتَفََعلََيََ‬ ‫تَفََعلََيَََ‬
‫نَ‬ ‫اَنََ َ‬
‫تَ‬
‫َلَتَفََعَ َ‬
‫َل‬ ‫ََ‬ ‫لََمََتََفََعَ َ‬
‫َل‬ ‫اََنََتََفََعَ َ‬
‫َل‬ ‫نَ‬
‫َلََ‬‫تَفََعَ َ‬ ‫اَنََتَماَ‬
‫َلَتَفََعلََََ‬
‫نَ‬ ‫ََ‬ ‫لََمََتََفََعلََََ‬
‫نَ‬ ‫اََنََتََفََعلََََ‬
‫نَ‬ ‫تَفََعلََََ‬
‫نَ‬ ‫اَنَتَ ََ‬
‫نَ‬
‫لََمََاََفََعََ‬
‫لَ‬ ‫اََنََاََفََعََ‬
‫لَ‬ ‫أَفََعََ‬
‫لَ‬ ‫اَنَاَ‬
‫لََمََنَََفَعَلََ‬ ‫اََنََنَََفَعََ‬
‫لَ‬ ‫لَ‬
‫نََفَعََ‬ ‫َنََحََنََ‬

‫‪KBI-TK @Rudi Rubiandini R.S. 2022. Rev.03‬‬ ‫‪Halaman 9 dari 11‬‬


‫‪Pekan ke-02 Tingkat 1‬‬
TINGKAT- 1
B. LATIHAN-02
1. Tentukan Fi’il dan Fa’il nya :

َََ‫َذَهبََت‬
a.ََ‫َمَرَيَم‬ (Maryam telah pergi)

b.َ َ‫اطََمَة‬
َََ‫َف‬
َََ‫تََرََجََع‬ (Fatimah sedang pulang)

َََ‫َََََمَسلََم‬
c. ََ‫ان‬ َ‫َذَهََبََال‬ (Dua Muslim telah pergi)

َََ‫ََََنَبََي‬
d.ََ‫َرََجَل‬ ‫َسأََلََال‬ (Seorang Pria bertanya kepada Nabi)

e. ََ‫َسأَلَََتََك‬ (Saya bertanya kepadamu)

2. Buatlah dalam Bahasa Arab, Kalimat :


a. Dia (Wanita) telah makan
b. Ayahmu telah pergi
c. Kami sedang duduk
d. Ibumu telah menolongku
e. Mereka para Wanita telah membuka
3. Tentukan Fi’il, Fa’il dan Maf’ul nya :

َ َََ‫َكل‬
a. َ‫ب‬ َََ‫َعلََي‬
َََ‫َضَرََب‬
b. َ‫َقَرَآَنَا‬ ََََ‫يََقَرَأ‬
َََ‫َمَهَمَد‬
c.ََ‫أََمَرَتََهَم‬

ََ َََ‫َسأَل‬
d.ََ‫تََرََسَوََلَََّللا‬

e.ََ‫أََمَرَنََىَََرََسَوََلَََّللا‬

4. Buatlah dalam Bahasa Arab, Kalimat:


a. Guru telah memukul anak laki-laki

KBI-TK @Rudi Rubiandini R.S. 2022. Rev.03 Halaman 10 dari 11


Pekan ke-02 Tingkat 1
TINGKAT- 1
b. Murid sedang membantu ayahnya
c. Saya telah bertanya kepada mereka perempuan
d. Guru kami telah memerintahkan kepada kami
e. Alloh akan menolong orang-orang Muslim
5. Tentukan Fi’il, Fa’il dan Maf’ul nya :

a. َ‫ََََمنََوَا‬
‫دَعَوََنََََّللاَََوَالََََذَيََنََا‬
َ ََ‫( يََخ‬QS 2:9)
b.ََ‫َمَرََضا‬ َ ََ‫َمَر‬
ََ َ‫ضََََف‬
ََََ‫زَادَهَمَََّللا‬ َََ‫َقلََوَبََهَم‬
َََ‫( َفَي‬QS 2:10)
c. َ‫ن‬ َََََ‫َلَتَََجََعلََو‬
َََ‫اَّلِلَََاََنََدَََادَاََََوَاَنََتَمََتَََعلََمَو‬ َ َ‫( َف‬QS 2:22)
d.ََ‫َََََجنََة‬ ََََ‫ََََاَََدَم‬
‫َاسََكَنََاََنََتََََوََزََوََجَكََال‬ ‫( َوََقلََنََاَي‬QS 2:35)
ََََ‫السل‬
e. َ‫وَى‬ ََََ‫َََََمَنََََو‬ َََََ‫غَمَََامََََوَاَنََزَلََن‬
‫اَعلََيََكَمََال‬ َ َََََ َََََ‫( َوََظلَلَََن‬QS 2:57)
‫اَعلََيََكَمََال‬

KBI-TK @Rudi Rubiandini R.S. 2022. Rev.03 Halaman 11 dari 11


Pekan ke-02 Tingkat 1

Anda mungkin juga menyukai