A. INFORMASI
1.5. Pengantar Fi’il
Umumnya Fi’il dikenal dalam Bahasa Indonesia sebagai Kata Kerja seperti َََكتََب
(telah menulis) danََ( َعلََمtelah mengetahui), akan tetapi tidak semua Fi’il adalah kata
kerja, karena ada juga Fi’il yang merupakan kata sifat. Sehingga yang benar adalah
definisi Fi’il dikaitkan dengan kata yang mengandung makna waktu (telah, sedang,
dan akan datang), maka ringkasnya semua kata kerja adalah Fi’il, tapi tidak semua
Fi’il adalah kata kerja.
Dari makna waktu tersebut, Fill dibagi menjadi 4 (empat) jenis, yaitu :
a. Fi’il Madhi, yaitu kata kerja untuk masa lampau yang memiliki arti “telah”
melakukan sesuatu.
b. Fi’il Mudhorik, yaitu kata kerja yang memiliki arti “sedang atau akan“
melakukan sesuatu.
d. Fi’il Nahyi, yaitu kata kerja untuk pelarangan yang memiliki arti “janganlah
…. ” melakukan sesuatu.
Untuk memudahkan dalam mengetahui jenis kata yang termasuk Fi’il, maka kita bisa
mengenali tanda-tanda Fi’il, diantaranya :
a. Diawali hurufَََ َقدartiya “sungguh”. Dan semua Isim tidak akan diawali
dengan Hurufََ َقدini. Sedangkan ketika mengawali Fi’il Madhi akan memberi
َ ََََََم
َََؤَمَنََو
Contoh :َن ( قََدََاََفَلََحََالsungguh beruntung orang-orang yang beriman)
َ ََالص
Contoh :َ ََلة َََََ( َقَدََقَََامَتsungguh telah mendirikan solat)
َََ َقadalah Fi’il.
Sehingga kata َامَت
c. Diawali huruf َ َسَوََفartinya “akan”, yang digunakan untuk waktu yang lebih
d. Diakhiri َ( َتTa Ta’nits) yang tidak memiliki arti khusus tetapi hanya huruf
Contohََسَكَنََكم َََََادَخلََو
َ َاَم ََََََََََمَل َََََي
يَهَاَالن ََنَمَلََةَََا
ََََ( قََالَََت. . .berkata seekor semut :
Hai semut-semut, masuklah kedalam sarang-sarangmu . . .)
yang diawali dengan huruf أ,َن,َي,َت, (ANITA), juga Fi’il Madhi dengan
akhirannya yang Khas, begitu pula Fi’il Amr dan Fi’il Nahyi. Tentang hal ini
akan dibahas lebih detail pada Bab kedepan.
Fa’il artinya “pelaku”, dalam Ilmu Nahwu, Fa’il adalah Marfu (berharokat Dommah)
yang datang setelah Fi’il Ma’lum (kata kerja aktif, lawan dari Majhul [kata kerja
Pasif]).
Contoh ََََقَََامََََمَحَم
َد ([dia] telah berdiri Muhammad)
Karenaَد
ََ ََمَحَمdatang setelah Fi’il ma’lum maka dia Marfu (berharokat Dommah).
Kemudian dari kalimat secara keseluruhan, kita dapat mengetahui bahwa yang berdiri
adalah Muhammad, oleh karena itu Muhammad adalah Fa’il (pelaku), Maka
“Muhammad” menggantikan “Dia” (yang dhomir [tidak nyata]) menjadi Zohir
(nyata).
Contoh َََالطلََبََََان
َ َََََ( َذَهََبDua orang Peminta-minta telah pergi), Peminta-
minta adalah Fa’il Mutsana Mudzakar (laki-laki 2 orang).
b. Isim Mabni, yaitu Isim yang harokat akhirnya tetap tidak bisa berubah,
misalnya Dhomir dan Isyaroh.
Contoh ََت
َ ََ( َذَهَبAku telah pergi), َتَ َ (Aku) adalah Fa’il Dhomir.
Contoh ََ[( َذَهََبََََهََذاDia] ini telah pergi), َ َهََذاadalah Fa’il Isyaroh.
c. Isim Masdar, yaitu Isim yang asalnya terbuat dari Fi’il yang diawali huruf ََ أََن.
Contoh َك
َ َََصَوََم
َََي
َ ََد
َ( يََسََعََنPuasamu membahagiakanku),ََ َصَوَمadalah Fa’il
berupa Isim Masdar.
Dari penjelasan diatas, terlihat bahwa Fa’il bisa dari berbagai macam, bisa tunggal
atau jamak, Dhomir, Isim Isyaroh, maupun Isim Masdar.
c. Fa’il tidak harus datang langsung setelah Fi’il, terkadang dipisahkan dengan
pernyataan lain dahulu.
Contoh:َد
ََ( َضَرََبََََزَيََداَََمَحَمtelah dipukul Zaid oleh Muhammad), sehingga
tetap Muhammad sebagai Fa’il karena marfu (berharokat Dommah), sehingga
pernyataanya bisa diubah “Muhammad telah memukul Zaid”.
ََيَالَََفََصَلََََمَحَم
Contoh:َد َ ََاءََف
َََ( َجMuhammad telah datang di kelas).
d. Jika Fa’il-nya Muanats (Wanita) maka Fi’il-nya ditambahi dengan (Ta
Ta’nits).
Contoh:ََاطََمَة
ََََ( تََذَهََبَََفFatimah sedang pergi). Fi’il Mudhorik
e. Jika Fa’il-nya Mutsanna (berdua) atau Jamak maka Fi’il-nya tetap Mufrod
(sendiri).
ََََََََمََسلَََمَو
Contoh:َن ( َذَهََبََالpara Muslimin telah pergi).َ Jamak
َََََََمََسلَََمَا
Contoh:َن ( َذَهََبََالdua Muslimin telah pergi).َ berdua
Contoh:َََََََمََسلَم
َذَهََبََال (seorang Muslimin telah pergi).َ tunggal
Maf’ul Bih atau sering hanya ditulis “Maf’ul” saja adalah Isim yang berupa obyek
(penderita) atau yang dikenai Fi’il (pekerjaan).
Bisa berupa Isim Dhomir (tidak nyata), atau Isim Zohir (nyata)
Contoh َزَيََدا
َ ََََعلََي
َََ( َضَرََبAli telah memukul Zaid), maka َزَيََدا
َ َ sebagai Maf’ul
karena terkena pukul oleh Ali (sang Pelaku/subyek, Fa’il).
Contoh lengkap untuk Fi’il Madhi, Mudhorik, Amr, dengan ditambahi Maf’ul
Tunggal maupun Berdua, berupa Maf’ul Dhomir maupun Zohir.
َ ََهََعل
َي َََََضَرَب ََعلََيََََزََيََدا
ََََضَرََب Tunggal
Madhi
َي
ََََضَرَبََهَماَََعل َََالطََالََبََي
َن َ ََََََعلََي ََََضَرََب Berdua
َي َََيََضََرَبََه
ََََعل َبَََعلََيََََزََيََدا
َ َضَََر
َ ََي Tunggal
Mudhorik
َيَََيََضََرَبََهَماَََعل َََالطََالََبََي
َن َ َََََبَََعلََي َ َضَََر
َ ََي Berdua
َيَاَََعلََيََََاَضََرََبََه َ ََيَاَََعلََيَََاََضََر
َبََََزََيََدا Tunggal
Amr
َََالطََالََبََي
َنَ يَاَََعلََيََََاَضََرََبََهَما َ َََََب َ ََيَاَََعلََيََََاَضََر Berdua
َََفَََاع
َل َ ََفَََاع
َل َََفاََع
َل Tunggal
(Mufrod)
ََََفَََاعلََي
َن ََََفَََاعلََي
َن َن َ ََفَََاع
َََل
Berdua
(Mutsanna)
Pria
(Mudzakar)
ََََفَََاعلََي ََََفَََاعلََي
Jamak
َن َن ََََفَََاعلََو
َن (Jama’)
َت َ ََفَََاع
َ ََل َت َ ََفَََاع
َ ََل َ ََفَََاع
َََلَت Jamak
(Jama’)
لَ
لََمََيَََفَعََ اََنََيَََفَعََ
لَ لَ
يََفَعََ َهَوَ
لََمََيَََفَعَ َ
َل اََنََيَََفَعَ َ
َل نَ
َلََيََفَعَ َ َهَماَ
لََمََيَََفَعلََوَاَ اََنََيَََفَعلََوَاَ يََفَعلََوَََ
نَ َهمََ
لَ
لََمََتََفََعََ اََنََتََفََعََ
لَ تَفََعََ
لَ َهَيََ
لََمََتََفََعَ َ
َل اََنََتََفََعَ َ
َل نَ تَفََعَ َ
َلََ َهَماَ
لََمََيَََفَعلََََ
نَ اََنََيَََفَعلََََ
نَ يََفَعلََََ
نَ َهَنََ
لَ
َلَتَفََعََ
ََ لََمََتََفََعََ
لَ اََنََتََفََعََ
لَ تَفََعََ
لَ اَنََ َ
تَ
َََلَتَفََعَ َ
َل لََمََتََفََعَ َ
َل اََنََتََفََعَ َ
َل تَفََعَ َ اَنَتََماَ
نَ
َلََ
َََلَتَفََعلََوَاَ لََمََتََفََعلََوَاَ اََنََتََفََعلََوَاَ تَفََعلََوَََ
نَ اَنَتَ َمَ
َلَتَفََعلََ َ
يَ ََ لََمََتََفََعلََ َ
يَ اََنََتَفََعلََيََ تَفََعلََيَََ
نَ اَنََ َ
تَ
َلَتَفََعَ َ
َل ََ لََمََتََفََعَ َ
َل اََنََتََفََعَ َ
َل نَ
َلََتَفََعَ َ اَنََتَماَ
َلَتَفََعلََََ
نَ ََ لََمََتََفََعلََََ
نَ اََنََتََفََعلََََ
نَ تَفََعلََََ
نَ اَنَتَ ََ
نَ
لََمََاََفََعََ
لَ اََنََاََفََعََ
لَ أَفََعََ
لَ اَنَاَ
لََمََنَََفَعَلََ اََنََنَََفَعََ
لَ لَ
نََفَعََ َنََحََنََ
ََََذَهبََت
a.َََمَرَيَم (Maryam telah pergi)
b.َ َاطََمَة
ََََف
َََتََرََجََع (Fatimah sedang pulang)
ََََََََمَسلََم
c. ََان ََذَهََبََال (Dua Muslim telah pergi)
َََََََنَبََي
d.َََرََجَل َسأََلََال (Seorang Pria bertanya kepada Nabi)
َ ََََكل
a. َب ََََعلََي
ََََضَرََب
b. ََقَرَآَنَا ََََيََقَرَأ
ََََمَهَمَد
c.ََأََمَرَتََهَم
ََ ََََسأَل
d.ََتََرََسَوََلَََّللا
e.ََأََمَرَنََىَََرََسَوََلَََّللا
a. َََََمنََوَا
دَعَوََنََََّللاَََوَالََََذَيََنََا
َ ََ( يََخQS 2:9)
b.َََمَرََضا َ َََمَر
ََ َضََََف
ََََزَادَهَمَََّللا ََََقلََوَبََهَم
َََ( َفَيQS 2:10)
c. َن ََََََلَتَََجََعلََو
َََاَّلِلَََاََنََدَََادَاََََوَاَنََتَمََتَََعلََمَو َ َ( َفQS 2:22)
d.َََََََجنََة ََََََََاَََدَم
َاسََكَنََاََنََتََََوََزََوََجَكََال ( َوََقلََنََاَيQS 2:35)
ََََالسل
e. َوَى َََََََََمَنََََو َََََغَمَََامََََوَاَنََزَلََن
اَعلََيََكَمََال َ َََََ َََََ( َوََظلَلَََنQS 2:57)
اَعلََيََكَمََال