PENDAHULUAN
Alif adalah huruf tertentu yang tidak menerima harokat. Alif itu ada dua macam,
yaitu alif yabîsah dan alif layyinah. Alif yabîsah adalah huruf alif (tertentu) yang menerima
harakat. Huruf alif ini distilahkan dengan hamzah, sementara alif layyinah adalah huruf alif yang
tidak menerima harakat
Alif Layyinah Alif adalah huruf tertentu yang tidak menerima harokat. Dan mempunyai
dua tempat, yaitu ditengah kalimat dan akhir kalimat. Alif layyinah adalah alif yang tidak
menerima harakat. Cara membaca alif ini mirip dengan membaca alif biasa pada saat menjadi
tanda baca mad.namun demikian untuk membedakan keduanya alif mad dibaca dengan nada
datar atau meninggi sedangkan alif layyinah atau maqshuroh dibaca dengan nada turun. Alif
layyinah adalah perpanjangan suara yang muncul dari penyempurnaan fathah dari huruf
sebelumnya. Perbedaan antara Alif Layyinah dan Yabisah itu pada penempatan hurufnya. Jika Alif
Layyinah hanya dapat di terapkan di tengah dan akhir kalimah saja, namun Alif Yabisah dapat
diterapkan di awal, tengah, maupun akhir. Karena jika Alif Layyinah di terapkan di awal kalimah,
tidak akan mampu menghasilkan bunyi suara. Disebabkan Alif Layyinah bukanlah tipe alif yang
dapat menerima harokat. Berbeda dengan Alif Yabisah yang konsonan hurufnya mampu
diterapkan dan dibaca dengan fonemnya. Jika alif Layyinah adalah Alif yang tidak menerima
harokat, sedangkan Hamzah atau Alif Yabisah adalah salah satu huruf arab yang melambangkan
vokal A, I, U. hanya saja penulisannya hampir sama. Berbeda dalam syakalnya saja.
BAB 2
1
PEMBAHASAN
Alif yang ada di awal kalimat adalah alif yang berada di awal kalimat yang hakikatnya
adalah alif mutlak, meskipun hamzah qathai dengan harakat dhammah ataupun kasrah. Alif juga
huruf tertentu yang tidak menerima harakat dan mempunyai dua tempat, yaitu ditengah dan
diakhir kalimat. Alif washal juga sering disebut dengan hamzah washal.
Alif terbagi menjadi dua yaitu, alif yabisah dan alif layyinah. Alif yabisah adalah huruf alif
tertentu yang menerima harakat. Huruf alif ini biasanya diistilahkan dengan hamzah. Karena itu
alif ini dapat berbunyi a-i-u .
sementara alif layyinah adalah huruf alif yang tidak menerima harakat dan selalu dalam keadaan
sukun atau mati. Huruf ini biasanya diistilahkan dengan alif. Cara membaca alif ini mirip dengan
membaca alif pada saat menjadi tanda baca mad, namun untuk membedakan kedua alif
maddibaca dengan nada datar atau meninggi sedangkan alif layyinah dibaca dengan nada turun.
2
DITULIS DI ATAS ALIF
1. Bila ia difathahkan dan sebelumnya difathahkan, seperti: ل َْ سْأ
َ
2. Bila ia sukun dan sebelumnya difathahkan, seperti: َْرْأس
3. Bila ia difathahkan dan sebelumnya sukun, seperti: َْم ْسْألَة
DITULIS MENYENDIRI
1. Bila ia difathahkan setelah alif, seperti: َْسْأ َءلُ ْون
َ َ يَت
2. Bila ia difathahkan setelah wawu sukun, seperti: ُْم ُر ْو َءة
3. Bila setelahnya ada alif tanda tanwin nashab dan sebelumnya bukan ya sukun,
seperti: أ ْم َرءْأ
3
DI TENGAH KALIMAH
َْ قَْأ
Ditulis dalam bentuk alif, seperti: ل
DI AKHIR KALIMAH
Ditulis dalam bentuk ya, yaitu pada:
a. Isim tsulatsi yang haraf alifnya sebagai pengganti ya, seperti: ألفَتَى
sedangkan haraf alif pengganti wawu ditulis alif biasa, seperti: ل ْ َ َألع
b. Fi’il tsulatsi yang haraf alifnya merupakan pengganti ya, seperti: س َعى َ
sedangkan haraf alif pengganti wawu ditulis alif biasa, seperti: َد َعْأ
c. Nama arab yang hurufnya lebih dari 3 dan haraf sebelum akhirnya bukan ya, seperti:
ص ْغ َرى
ُ
d. Setiap fi’il yang hurufnya lebih dari 3 dan haraf sebelum akhirnya bukan ya, seperti: صلَّى َ
e. Lima nama dari bahasa ‘ajam (luar arab), yaitu: سى َ سى – ِع ْي َ بُ َخ
َ ُم ْو- ْأرى – ِكس َْرى
f. Lima isim mabni, yaitu: أنَّى – َمت َى- ) أولَى(أألشأرة- )أأللَى(ألموصولة
g. Empat haraf, yaitu: َحتَّى- َعلَى- َبلَى- ألَى
1) Alif Tambahan
- Sesudah wawu jama’ah, seperti: فَعَلُ ْوْأ
ِْ ْن أ ْْم ُخ ْن
- Sesudah akhir bait sya’ir, seperti: ت أأل ْم ِنيَْأ ِْ ص ْرمْأ – لَ َو ْش
ِْ ك ألبَي ِْ َْل أ ْح َدث
َ ت ْْ ك ه ْ قِ ِفي نَ ْس
ِْ ْأل
2) Wawu tambahan
Di tengah kalimah:
- Pada lafadz isim isyarah, seperti: َْأولئِك, أوألْء,ىَ َ أول, terkecuali bila ada Ha Tanbih,
َ juga pada Isim Maushul, seperti: أأللَى
seperti: هؤُألْء
- Pada lafadz أولُو, أولَى,أوألْت
َ , yang bermakna memiliki.
Di akhir kalimah:
- Pada lafadz َع ْمروdengan beberapa syarath
- Sesudah mim jama’ yang ditasybikan dlammahnya, contoh: َعلَ ْي ُك ُم ْوْأ
4
HURUF YANG DIBUANG
1. ALIF((أأللف
DI AWAL KALIMAH
a. Pada lafadz ْ أبْنdanْ أ ْبنَة,dengan syarath:
- Terletak setelah Ya Nida (seruan), seperti: أخي ِ َْيَْأبْن
- Dalam bentuk mufrad sebagai na’at (shifat) di antara dua nama yang berhubungan
ُْ سى ْب
secara langsung, bagian pertamanya jangan ditanwinkan, seperti: ن َم ْريَ َْم َ ِع ْي
- Kemasukan Hamzah Istifham (pertanyaan), seperti: أ ْبنُكَْ َهذَْأ
DI TENGAH KALIMAH
DI AKHIR KALIMAH
- Pada Ma Istifhamiyah, contoh: ؟... ْأم َْ َّ ؟ َحت... ْم
َْ ؟ َع َل... فِي َْْم
- Di akhir lafadz طه
- Pada Ya Nida yang berhubungan dengan nama yang dimulai dengan haraf hamzah dan
tidak ada komponen yang dibuang darinya, seperti: يَْأحْ َم ُْدdan yang memasuki lafadz ,أهل
َْ يَْأ ْه
ِ ل أل ِكتَْأ
أية, أي, seperti: يَْأيُّ َهْأ ألنأس,ْب
- Pada Ha Tanbih هذَْأ,ْ ه ِذ ِه,هؤُألْء َ
- Pada Dza lafadz َْذ ِلك
2. WAWU)(ألوأو
Haraf wawu dibuang untuk meringankan, seperti: َدْأود
5
3. YA)(أليأء
Pada akhir Isim Manqush bentuk nakirahnya, seperti: َْدْأع
4. NUN)(ألنون
- Bila Mim dan ‘An memasuki Maa atau man, contoh: ِم َّمْأ,َْع َّم ْن
- Bila In Syarthiyah memasuki maa zaidah (tambahan) atau laa naafiyah (meniadakan), contoh:
أ َّمْأ
- Bila An mashdariyah memasuki maa atau laa nafiyah maupun zaidah, contoh: أ َّمْأ
C. TATA CARA MENULIS ALIF YABISAH DAN ALIF LAYYINAH BERDASARKAN LETAKNYA DALAM
KATA
1. Alif yabisah
Alif yabisah(hamzah) terdapat di awal, tengah, dan akhir kata.
Diawal kata contohnya seperti : ْأكل,ْأخذ,ْأعطي
Ditengah kata contohnya seperti :ْْلئم,ْْْْْْْْْْْْْسأل
Diakhir kata contohnya seperti :ْْقرأ,ْنبأ
2. Alif layyinah
Alif layyinah ini mempunyai dua tempat, yaitu ditengah kalimat dan diakhir kalimat.
1. Didalam setiap isim yang terdiri dari tiga huruf yang terdapat alif pengganti dari ya’.
Contoh: ألهدى,ألفتى
6
3. Didalam lima isim alam ajami
Contoh بخأرى, كسرى, متى, عيسى,موسى
dan isim alam yang selain lima isim alam ini ditulis dengan alif
Contoh شبرأ, بنهأ, يأفأ, زليخأ,دأرأ
4. Didalam lima isim mabni
Contoh أأللى, أولى, متى, أنى,لدى
selain lima isim mabni tersebut ditulis dengan alif
Contoh أذأ, أنأ,مهمأ
5. Didalam setiap fi’il tiga huruf yang alifnya mengganti dari ya’
Contoh رمى, رعى, مشى,سعى
dan kalau alifnya mengganti wawu maka ditulis alif.
Contoh عفأ, غزأ,دعأ
dan ada sebagian ulama menulis bagian yang kelima ini dengan alif secara muthlak.
6. Didalam setiap fi’il yang lebih dari tiga huruf apabila huruf sebelum alif bukan ya’
Contoh: صلى, خلى, أتى, أهتدى,أهدى
dan apabila berupa ya’ maka ditulis alif karena benci berkumpulnya dua bentuk ya’.
Contoh: تزيأ, تبيأ, أستحيأ,يحيىأ
7. Didalam empat huruf seperti بلى, حتى, على,ألى
sedangkan huruf yang lain ditulis alif
Contoh: , خل, هل,أل
Dan didalam keterangan diatas terdapat dua qaidah yang umum, yaitu ;
Setiap alif yang berada didalam kalimat yang fa’ atau ain fi’ilnya berupa wawu maka ditulis
dengan ya’.
Contoh هوى, جوى, وقى,وعى
Setiap alif yang berada didalam kalimat yang ain fi’ilnya berupa hamzah juga ditulis
dengan alif karena ulama benci kepada berkumpulnya dua alif.
Contoh: فأى, شأى,بأى
7
E. TATA CARA PENULISAN HAMZAH DAN JENIS-JENISNYA
KAIDAH:
– Hamzah washol terdapat pada kata yang diawali dengan huruf berharokat sukun, agar huruf
sukun itu bisa di baca. Misalnya pada kata ْْ أ ْكتبuktub!. Huruf kaff pada kata uktub berharokatu
sukun. Kalau tidak diberi hamzah washol tidak bisa terbaca. Dan contoh2 lainnya misalnya
َْ أ ْست َْخ َر, أجْ تَ َه َْد,أ ْست َ َم َْع.
ج
– Hamzah washol, terdapat pada semua jenis kalimat, yaitu pada Isim, Fiil dan Huruf.
==> Pada isim, hamzah washol terdapat pada isim isim tertentu yaitu:
a. Fiil amr dari fiil fiil tsulaasi, khumaasi, dan sudaasi ( فعل أألمر من ألفعل ألثلثي و ألخمأسي و
)ألسدأسيMisalnya: ج ْْ أ ْست َْخ ِر,! أجْ تَ ِه ْْد,!ْْ!أ ْكتُب
b. Fiil Maadhi khumasii dan sudaasi ( ) ألفعل ألمأضي ألخمأسي و ألسدأسيMisalnya: ج َْ أ ْست َْخ َر,أ ْست َ َم َْع
c. Mashdar Khumaasi dan sudaasi ( ) ألمصدر ألخمأسي و ألسدأسيMisalnya: ْ أ ْستِ ْخ َْرأج,ْأ ْستِ َْمأع
3. Penulisan Hamzah ditengah kalimat diatas nabroh ya’ ( ئـ) (كتأبة ألهمزة ألمتوسطة على,ئ
)ألنبرة أليأء
:أألمثلة
8
لمشرفة
ّ يتّجه ألمسلمون بأفئدتهم ألى ألكعبة أ- 1
Kata-kata yang bergaris bawah adalah contoh kata-kata yang ditemukan padanya hamzah
yang terletak di tengah kalimat yang berada diatas nabroh huruf yaa
KAIDAH:
Hamzah yang terletak di tengah-tengah kata ( )ألكلمةditulis diatas nabroh ya’i jika:
a) Ia berharokat kasroh. Misal: أ ْفئِ َدة
b) Ia berharokat fathah atau dhommah dan huruf sebelumnya berharokat kasroh. Misal:
أل ِوْئَأمdan نَأ ِشئُون
c) Ia berharokat fathah dan huruf sebelumnya adalah ya’ sukun. Misal: َه ْيئِة
4. Penulisan Hamzah ditengah Kalimat diatas huruf wawu ()ؤ) (كتأبة ألهمزة ألمتوسطة على ألوأو
:أألمثلة
ِ صأل ِة أ ْقرؤهم لكتأب أ
لل ّ ي ْوم ألنَّأ ٍس في أل-1
ق ْل ِل ْلم ْؤ ِمنِيْن يغض ُّْوأ ِم ْن أبصأرهم-2
س ْمع وألبصر و ألفؤأد ك ُّل أولئِك كأن ع ْنه مسؤوأل
َّ أنَّ أل-3
Kata-kata yang bergaris bawah adalah contoh kata-kata yang ditemukan padanya hamzah yang
terletak di tengah kalimat dan berada diatas huruf waw ()و.
KAIDAH:
Hamzah yang terletak di tengah-tengah kata ( )ألكلمةdan ditulis diatas huruf waw ( )وjika:
a. Jika berharokat dhommah dan huruf sebelumnya berharokat fathah. Misal: أ ْق َر ُؤهُم
b. Jika berharokat dhommah dan huruf sebelumnya sukun. Misal: َمسْؤُول
c. Jika berharokat sukun dan huruf sebelumnya berharokat dhommah. Misal: أل ُمؤْ ِمنِيْن
d. Jika berharokat fathah dan huruf sebelumnya berharokat dhommah. Misal: ْفُ َؤْأد
5. Penulisan Hamzah ditengah kalimat, sendirian ()ء) (كتأبة ألهمزة ألمتوسطة مفردة
9
:أألمثلة
عن ألنّبأ ألعظيم, ْع ّم يتسأءلون-1
أحسن ألنأ ٍس خلقأ أ ْكثره ْم مر ْوءة-2
ِ رحم ألل أ ْمرءأ عرف قدْر ن ْف
س ِه ِ -3
Kata-kata yang bergaris bawah adalah contoh kata-kata yang ditemukan padanya hamzah yang
terletak di tengah kalimat dan ditulis sendirian.
KAIDAH:
a) Jika ia berharokat fathah dan terletak setelah huruf alif sukun. Misal: سْأ َءلُون
َ َ يَت
b) Jika ia berharokat fathah dan terletas setelah huruf wawu sukum. Misal: ُْم ُر ْو ِءة
c) Jika setelahnya alif tanwin-nashob dan huruf sebelumnya bukan huruf ya’ sukun. Misal:
أ ْم َرءأ
:أألمثلة
قرأ هأ ٍئ-1
ن كتأبأنأفعأ
َ
وقفت عل شأطء ألبحر أتأمل قدرة ألذي أوجده-2
َ َ
ألزكأة تحقق ألتكأفؤ بي ألنأس-3
قلبه و لسأنه: ألمرء بأصغريه-4
ئ
جزأ ئء ألذين أمنوأ وعملوأ ألصألحأت جنة عدن-5
Kata-kata yang bergaris bawah adalah contoh kata- kata yang ditemukan padanya hamzah yang
terletak di akhir kata ()ألكلمة. Bagaimana kaidah penulisannya
KAIDAH:
10
a. Hamzah di akhir kalimat, ditulis diatas ALIF ( )أjika ia didahului huruf yang berharokat
fathah. Misal: قَ َْرأ
b. Hamzah di akhir kalimat ditulis diatas huruf ya’ jika didahului huruf yang berharokat
kasroh. Misal: شأ ِطئ َْ
c. Hamzah di akhir kalimat ditulis diatas huruf waw jika didahului huruf yang
berharokat dhommah. Misal: ألّتَّكأفُؤ
d. Hamzah di akhir kalimat ditulis sendirian jika didahului huruf yang
berharokat sukun. Misal: ش ْيء
َ , ُوض ُْوء, َجزَْأء,أل َم ْرء
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Alif adalah huruf tertentu yang tidak menerima harakat. Alif itu ada dua macam yaitu alif
yabisah dan alif layyinah. Alif yabisah adalah huruf alif tertentu yang menerima harakat. Huruf alif ini
diistilahkan dengan hamzah sementara alif layyinah diistilahkan dengan huruf alif yang menerima
harakat.
Alif layyinah yang berada ditengah kalimat secara mutlak ditulis dengan alif baik menengahinya
tersebut disebabkan oleh huruf asal. Alif layyinah yang berada diakhir kalimat ditulis dengan ya dalam
tujuh tempat . didalam setiap isim yang terdiri dari tiga huruf yang terdapat alif pengganti dari ya,
didalam setiap isim yang arabi, didalam lima isim alam ajami, didalam lima isim mabni, didalam setiap fiil
tiga huruf yang alifnya mengganti dari ya, didalam setiap fiil yang lebih dari tiga huruf apabila huruf
sebelum alif bukan ya, dan didalam empat huruf.
11
DAFTAR PUSTAKA
Harun, Abdul Salam Muhammad. 1959. Qawaid Al Imla. Kairo: Daru Sa’di Misri.
Mukhtar Yahya,tth. Qowa id al-imla al- Arobiy, Jakarta: Maktabah Wijaya 9
12