PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai umat Islam, tentu kita memiliki kewajiban untuk mengikuti ajaran
agama Islam yang mana telah Allah dan Rasulnya sampaikan dalam Al-qur’an
maupun As-sunnah. Dan yang telah kita ketahui bahwa Al-qur’an telah
diturnukan oleh Allah dalam bahasa Arab. Maka dalam rangka mempelajari ilmu
agama kita harus mempelajari Al-qur’an dan dalam mempelajari Al-qur’an kita
harus memahami bahasa Arab.
Salah satu cabang pembelajaran bahasa Arab adalah ilmu Sharaf. Ilmu Sharaf
secara umum ialah ilmu yang mempelajari perubahan kata. Dalam makalah ini
penulis akan membahas salah satu bab dalam ilmu Sharaf yaitu fi’il Tsulatsy
Mazid.
B. Rumusan Masalah
3. Berapa dan apa saja wazan yang masuk pada bab tsulatsi mazid beserta
contohnya?
C. Tujuan Makalah
3. Mengetahui berapa dan apa saja wazan yang masuk pada bab tsulatsi mazid
beserta contohnya
BAB II
PEMBAHASAN
Tsulatsi Maid adalah kelompok kata kerja(fi’il) yang pada dasarnya tersusun
dari tiga huruf, akan tetapi ditambahkan dengan huruf tambahan atau dikenal
dengan ziyadah. Jumlah huruf tambahan yang dapat masuk ke fiil tsulatsi adalah
satu, dua, atau tiga huruf tambahan. Dengan kata lain, huruf tambahan memiliki
tiga jenis:
TIdak seperti pada bab-bab tsulatsi mujarrad yang memiliki bentuk yang
hampir sama antara bab-babnya, tsulatsi mazid memiliki wazan yang jauh
berbeda untuk setiap babnya. Contoh perubahan beberapa fi’il dari bentuk tsulatsi
mujarrad ke tsulatsi mazid:
َساَلَ َمَـَإِ ْستَلَ َمَـََإِ ْست َ ْسلَ َم َ َ سلَّ َمَـَأ َ ْسلَ َمَـَت
َ َ ساَلَ َمَـَت َ َساَلَ َمَـ
َ َس ِل َمَـ
َ
Tidak semua fi’il tsulatsi mujarrad serta merta dapat diubah ke fi’il tsulatsi
mazid dengan mengikuti wazan fi’il tsulatsi mazid. Karena perubahan ini bersifat
sama’iy, yaitu berdasarkan penggunaan oleh bangsa Arab. Seperti contoh di atas,
علمmemiliki dua bentuk tsulatsi mazid sedangkan سلمmemiliki lebih dari dua.
Ada 12 wazan yang masuk bab tsulatsy mazid. Ada yang huruf tambahannya
satu, dua, dan paling banyak 3 huruf. Ada kaidah sharaf soal penambahan huruf
ini:“Setiap ada tambahan susunan (huruf) sebuah kata, ada tambahan makna”.
Dari kaidah ini, kita mengetahui bahwa setiap wazan itu akan memiliki makna
yang berbeda-beda.
1. Ziyadah Biharfin
َ فَا
Wazan َع َل
1. Dua orang melakukan sesuatu secara timbal balik atau dalam bahasa
Indonesia kita menggunakan kata “saling”
2. Bermakna memperbanyak
Contohَ:َُلّلا
ف ه َ ضا َع
َ ََََ(Allah melipatgandakan)
2. Memasuki sesuatu
Contohَ:ط ْل ُح
َّ (ََََاَثْ َم َرَالPohon pisang itu berbuah)
5. Melebihkan
7. Menjadi
ْ ف
Contohَ:ُ َالبَلَد َ (ََََأَ ْق َرDaerah itu menjadi tandus)
8. Menawarkan
9. Hilang
Contohَ:ْض ْ َ(ََََأَ ْشفOrang sakit itu hilang kesembuhannya)
ُ ىَال َم ِري
ٌ لز ْر
Contohَ:غ َّ صدََا
َ ْ(ََََاَحTanaman itu sudah datang waktunya panen)
2. Ziyadah Biharfain
َ تَفَا
Wazan َع َل
ْ صالَ َح
Contohَ:َالقَ ْو ُم َ َ(ََََتKaum itu saling berdamai)
ْ َارد
Contohَ:َالقَ ْو ًم َ (ََََت َْوKaum itu datang secara bertahap)
3. Meminta
1. Terjadinya akibat
َ ََاِجْ تَذ-َب
Contohَ:ب َ َ(ََََ َجذmemiliki arti yang sama yaitu menarik)
َ َ َا ِْخت-َ ص َم
Contohَ :ص َم َ ( َ َ َ َتَخَاmemiliki arti yang sama yaitu saling
bermusuhan)
Wazan Infa’ala
a. َفَعَ َل
c. َفَعَّ َل
Contoh: َاَِتتتتتتتت-َ ع َّد ََل
َ َ (Memiliki arti berubah yang berasal dari
kata mengubah)
1. Memasuki sifat
Contohَ :َ َ ( َ َاِحْ َم َّر َالبُس ُْرKurma yang belum matang memerah (memasuki
warna merah))
2. Melebihkan/menyangatkan
3. Berubah
4. Memaksakan diri
Contohَ:َاِ ْستَقَ َّر-َ(َََََقَ َّرKeduanya memiliki arti yang sama yaitu tetap)
Contoh:َ ( َ َ َ َ َأَ َرا َحهُ َفا ْست ََر َحDia mengistirahatkannya, maka dia menjadi
beristirahat)